Rate

BAB 57 SAYAP MERAH DAN BIRU

Fantasy Series 3820

Beberapa hari telah berlalu . Hari juga telah berganti hari .

Satu makhluk yang tetap akan berjalan mengikut aturan Yang Maha Mengatur segala sesuatu tanpa ingkar .


Tanda - tanda untuk menewaskan makhluk - makhluk yang menakutkan itu , masih belum juga ditemui .

Malah , bekalan makanan yang masih berbaki juga , semakin lama semakin menyedihkan hati .


Kelihatan Witchie sedang duduk di tepi jendela manakala Kucina pula , duduk di sisi Siti Maisarah .


" Korang masih belum jumpa ke , cara macam mana kita nak keluar daripada bangunan ni ? " Tanya Kontra dengan jelas .


" Belum . Kalau ada pun . Mustahil sebab , kitorang perlukan satu Gelombang Tenaga Elemen yang kuat dan termampat , untuk menembusi Dinding Psikik yang dah disatukan dengan Elemen Semula Jadi ni . " Jawab Kucina dengan jelas . " Sekarang ni . Jangankan nak keluar . Nak hantar Mutiara Pesanan pun tak boleh . "


" Tenaga Elemen Warna dan Cahaya kita tak seperti dulu . " Kata Orena dengan agak perlahan . " Dah lama kita kat sini . "

Kemudian , satu keluhan kekecewan kedengaran . " Kita masih terperangkap kat sini . "


" Situasi kita ni , takde beza dengan dulu . Cuma , semua Saintis gila tu takde . " Celah Nobenta pula dengan nada yang perlahan . " Tapi , kena ganti pula dengan semua makhluk ni . "


Kelihatan Nurzaharah berjalan dengan perlahan - lahan sambil membawa buku Anatomi Manusia dan Makhluk Mitos yang dibacanya tempoh hari .

Kemudian , dia duduk di atas lantai . Buku tadi dibukanya dan diletakkannya di atas ribanya .

Selepas itu , diletakkannya pula kedua belah tapak tangannya di atas kepalanya buat seketika .

Tidak berapa lama selepas itu , dia mengapungkan buku tadi dan berjalan ke arah jendela tanpa tanpa mengalihkan kedua tangannya daripada kepalanya .


" Dah kenapa pula tu ? " Tanya Witchie dengan jelas .


Nurzaharah berpusing lalu memandang ke arah Siti Maisarah sambil menepuk - nepuk lembut kepalanya .

Dengan reaksi wajahnya yang kaku , dia melakukan gelagat itu di hadapan semua yang berada di situ .


" Hara buat apa ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut dengan wajah yang berbalutkan kehairanan . " Kepala Hara sakit ke ? "


Nurzaharah berhenti daripada menepuk kepalanya . " Hara nak tengok akak . "


Semua yang berada di ruang itu saling berpandangan .


" Boleh ke Cik Muda Hara tengok akak dengan buat macam tu ? " Tanya Witchie dengan agak perlahan .


Nurzaharah memalingkan badannya dan kemudian , dia melayang perlahan - lahan sambil menepuk - nepuk kepalanya kembali . " Boleh . "


Giliran Witchie dan Kucina pula yang saling berpandangan .

" Bila Hara dapat tengok akak ? " Tanya Nobenta pula dengan lembut .

Nurzaharah kembali memandang ke arah semua yang berada di situ sambil meneruskan kelakuannya . " Hari tu . "

" Mari sini sayang . " Panggil Siti Maisarah dengan lembut .

Nurzaharah melayang dan duduk di sisi Siti Maisarah dengan meneruskan kelakuannya .

" Dah tu . Hara takkan dapat tengok akak kalau buat macam tu . Kalau Hara terus buat macam tu , nanti otak Hara jatuh tau . " Kata Siti Maisarah dengan lembut .

Nurzaharah menghentikan kelakuannya dengan serta - merta .

" Cuba cerita kat mak . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Macam mana Hara boleh tengok akak ? "

" Hari tu . Semua orang keluar . Lawan makhluk pelik . Hara baca ni . " Kata Nurzaharah dengan memegang buku yang dimaksudkannya . " Hara seronok . Dapat baca . Tapi . Baca , lambat . Tengok - tengok gambar . Tiba - tiba . Hara nampak akak . "

Siti Maisarah mengusap lembut rambut Nurzaharah .

" Hara nampak semua orang . Kakak Patung . Tangkap orang jahat . ' Eiii ' . Hara takut . Kakak Patung . Muka garang . Muka marah . " Kata Nurzaharah lagi dengan jelas dan tenang . " Kakak . Kawan - kawan . Semua sedia . Tapi . Pakcik je lawan . " Kata Nurzaharah lalu memegang tangan Siti Maisarah dengan lembut . " Pakcik kuat . Kejap je . Orang jahat kalah . Lepas tu . Hilang . Tak nampak lagi . "

Witchie dan Kucina melagakan penumbuk mereka sambil tersenyum .

" Kita ada harapan untuk hantar pesanan . Kita boleh terus hantar pesanan kat Tuan Didie . " Kata Witchie dengan jelas . " Apa yang Cik Muda Hara lihat tu , mungkin disebabkan oleh keserasian Gelombang Minda Elemen Banshee Psikik Cik muda Rara dan Cik Muda Hara yang mula berhubung . "


" Mungkin , apa yang Cik Muda Hara lihat tu , daripada pandangan Cik Muda Rara masa tu . " Sampuk Kucina dengan tenang dan jelas .

" Habis tu , macam mana pula korang nak hantar pesanan kat Didie ? " Tanya Siti Maisarah dengan jelas . " Korang berdua nak gunakan Tenaga Elemen Warna dan Cahaya Hara ke ? Elemen dia tak stabil . Bahaya untuk dia . "

" Takpe . Serahkan kat kitorang . " Balas Kucina sambil tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Prof , Zenderall dan Stephen Akio Kenzo sedang bersarapan di dalam sebuah Cafe yang agak terkemuka .

" Semalam , aku terima lagi surat perletakan jawatan daripada kakitangan aku . Masuk ni , dah sembilan orang . " Kata Prof . Zenderall dengan tenang . " Alasan diorang . Memang tak masuk akal . Nak tukar selera ke bidang lain . Kau rasa ? "

" Takpelah . Diorang letak jawatan pun . Takkan jejaskan syarikat ayah awak tu . Masih ada beratus lagi yang berkaliberkan . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Lantak dioranglah . Tempat saya tu pun . Bukan sorang dua yang dah berhenti . Yang hilang macam tu je pun , ada . "

" Kau ada projek baru tak ? " Tanya Prof . Zendetall .

" Setakat ni , memang takde lagilah . Saya cuma teruskan je projek - projek ayah saya tu . Nak kukuhkan dulu . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Awak macam mana ? "

" Aku masih lagi teruskan kajian aku tu . Aku guna pendapat kau . Memang setakat ni , nampaklah hasil dia . " Jawab Prof . Zenderall dengan tenang . " Tapi . Baru - baru ni . Ada sorang Ahli Arkeologi . Datang jumpa aku . Katanya , dia ada jumpa satu fosil purba . "

Dia meneguk minumannya . " Ikut kajian dia . Fosil tu pelik . Aku pun tak tanya . Pelik yang macam mana . Kau kenal tak dengan Prof . Takeshi ? "

" Kenal . Tapi takdelah kenal rapat sangat . Kenal - kenal dan sembang - sembang macam tu je . Dia memang obses dengan haiwan - haiwan purba . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Dia juga yang jumpa fosil Dinosour kat kaki Gunung Berapi tiga tahun lepas . "


" Dialah yang jumpa aku . " Kata Prof . Zenderall dengan agak pantas . "


" Habis tu , apa lagi yang dia cakap ? " Tanya Stephen Akio Kenzo . " Macam menarik je cerita awak ni . "


" Fosil tu . Ada telur . Dia nak aku , jadikan telur tu sebagai subjek aku . " Balas Prof . Zenderall dengan jelas . " Kau fahamkan maksud aku ? "


" Tak payahlah Zen . Mengarutlah idea dia tu . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan tenang . " Untuk apa ? "


" Mengarut tak mengarut . " Balas Prof . Zenderall dengan tenang . " Kau pun pernah tengok sendirikan . Aku dalam bab ni . Memang tak pernah menjadi . Mesti jadi . Kau pun apa kurangnya . Terus - terang aku cakap kat kau . Idea tu memang boleh tahan . "


" Awak nak buat apa kalau awak dapat hidupkan balik haiwan tu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Duit ' bro ' . Duit . " Jawab Prof . Zenderall dengan jelas . " Sekarang ni . Zaman duit . Semua nak duit . Orang akan berkawan dengan kau , kalau kau ada duit . Perempuan nak jadi bini pun kebanyakkannya , pasal duit . Cuba kau teka , apa yang berkait rapat dengan duit ? "


" Apa ? Nama ? " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas .


" Benda mengarut . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas . " Kalau kau dapat buat mengarut yang orang suka . Kau percaya cakap aku . Duit akan masuk dalam poket kau macam tu je . "


" Awak nak buat Taman Tema ke ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan agak perlahan .


" Untuk Pendidikan dan Sektor Pelancongan . " Jawab Prof . Zenderall dengan jelas lalu tersenyum dan kemudian , dia menghabiskan minumannya yang masih bersisa . " Kau jangan nak banyak cakap kat situ . Kau ikut aku . "


Stephen Akio Kenzo berdiri mengikut rentak Prof . Zenderall . " Guna kereta awak . Minyak mahal sekarang ni . "

" Kau ni . Minyak pun nak berkira . Cepatlah . " Balas Prof . Zenderall .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Apakah benar , anakanda ingin melakukan penilaian terhadap pasukan Puteri Muda Bayu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .

" Benar bonda . Anakanda ingin melakukannya agar , anakanda boleh melihat sejauh mana keserasian mereka . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Lebih - lebih lagi . Mereka adalah merupakan antara pelapis Pahlawan DiRaja anakanda dan kerajaan ini . "

" Apakah Puteri Muda Bayu telah mahir mengawal Elemen Banshee Psikiknya ? " Tanya Permaisuri Fiirapi .

Ahmadi tersenyum . " Dia sudah mahir . Malah , keserasian Tenaga Elemen Warna dan Cahaya miliknya juga telah semakin serasi dengan Elemen Banshee miliknya . "

" Khabarkanlah kepada bonda . Apakah keistimewaan mahupun kelebihan yang ada pada pasukan cucunda bonda ini ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan jelas sambil tersenyum .


" Antaranya ialah . Pasukan Sayap Merah dan Biru ini dianggotai oleh semua kategori Pahlawan . " Balas Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Malah , ia turut dianggotai oleh dua orang lagi Pahlawan Muda . Iaitu . Puteri yang bonda lihat memanah dan , Puteri yang bonda lihat yang menggunakan Wand sewaktu , kita semua membantu Puteri Muda Bayu untuk mendapatkan semula Banshee miliknya dan Banshee adik kembarnya . "


" Bukankah mereka berdua itu , kenalan terdekatnya ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Jika begitu . Moleklah benarlah anakanda memasukkan mereka . Kerana . Mereka telah memahami akan satu dengan yang lain . "


Ahmadi tersenyum sambil menganggukkan kepalanya .


" Siapakah lagi ? " Tanya Permaisuri Fiirapi lagi dengan nadanya yang lemah - lembut . Memperdengarkan nada seorang ibu yang penyayang .


" Panglima Muda Tatsumaki dan Pelatih Pahlawan daripada Akademi Pahlawan , Rissa . " Balas Ahmadi dengan tenang .


" Kenapakah anakanda masukkan Panglima Muda Tatsumaki ke dalam pasukan cucunda ? Apakah penilaian anakanda terhadapnya telah mulai menurun ? Bukankah dia Pahlawan di dalam pasukan anakanda ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Dan . Apakah halnya pula dengan Pelatih Akademi Pahlawan itu ? Apakah pula keistimewaannya sehingga anakanda memasukkannya ke dalam pasukan cucunda bonda yang bertuah itu ? "


" Panglima Tatsumaki merupakan Pahlawan Elemen Psikik yang handal dan berfikiran cerdas walaupun , usianya muda . Anakanda memasukkannya ke dalam pasukan Puteri Muda Bayu untuk menjadi penasihat di samping sebagai Pahlawan Penjaga kepada Puteri Muda Bayu . Dia akan bergandingan dengan Puteri yang memanah itu . " Jelas Ahmadi dengan tenang . " Bagi Pelatih Akademi Pahlawan itu pula . Dia memiliki kemahiran yang sama dengan Puteri Muda Bayu . Elemen Psikik Fizikal . Anakanda telah meneliti pencapaian Latihan Akademik dan Latihan Perperangannya , pencapaiannya adalah sama dengan Panglima Muda Tatsumaki . Sebab itu , anakanda memasukkannya ke dalam pasukan Puteri Muda Bayu . Malahan , tugasnya juga adalah sama seperti Panglima Muda Tatsumaki akan tetapi . Sebagai penasihat dan Pahlawan Penjaga kepada Puteri Muda Pawaka dan , akan bergandingan dengan Puteri yang menggunakan Wand itu . "


" Bukan calang - calang Pahlawan yang anakanda lantik untuk menjadi Pahlawan Penjaga kepada cucunda bonda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum . " Jika begitu . Bonda ingin sekali melihat penilaian yang akan anakanda lakukan itu . Jika tahap mereka menjangkau penilaian bonda dan Ketua - ketua Pahlawan DiRaja bonda . Bonda akan anugerahkan kepada Panglima Muda Tatsumaki dan Pelatih Akademi Pahlawan itu dengan gelaran Pahlawan DiRaja . "


" Anakanda berbesar hati dan bersuka cita mendengar titahnya bonda . " Balas Ahmadi dengan senyumannya walaupun hatinya agak sedikit berasa tidak senang dengan hasrat Permaisuri Fiirapi itu .


" Anakanda , jika tidak keberatan . Bonda ingin meminta sedikit buah fikiran daripada anakanda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Apa saja bonda . " Balas Ahmadi dengan jelas .


" Bonda ingin meminta bantuan anakanda untuk , memilih nama gelaran yang sesuai . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas dan tenang .


Dahi Ahmadi berkerut sedikit . " Untuk apa bonda ? "


Permaisuri Fiirapi tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Boleh ke guna cara ni ? " Tanya Kontra dengan tenang .


" Boleh . Janganlah risau . Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik memang kuat . " Balas Kucina sambil tersenyum lebar . " Saya dan Witchie perlukan bantuan semua untuk mampatkan Tenaga Elemen Warna dan Cahaya kitorang . "


" Takde apa lagi yang tinggalkan ? Semua yang diperlukan dah saya cakap tadikan ? " Tanya Witchie dengan lembut sambil memegang Mutiara Pesanannya dengan kemas . " Sekarang . Keluarkan Tenaga Elemen masing - masing . Gunakan Tenaga Dan Gelombang Minda Banshee Psikik milik Cik Muda Hara sebagai pemampat untuk pastikan , Mutiara Pesanan ni , boleh sampai terus kat Tuan Didie . "


" Tapi , macam mana nak kesan Tenaga Elemen Didie kalau keadaan kat luar tu pun , kita tak boleh nak kesan ? " Tanya Siti Maisarah dengan jelas .


" Dengan kekuatan Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik ni , kita boleh kesan kat mana kedudukan Tuan Didie , tapi , tak cukup kuat kalau saya dan Kucina nak lakukan Teknik Teleport ataupun nak hasilkan Lingkaran Taisa . " Jawab Witchie dengan jelas dan lembut . " Sebab , keadaan Cik Muda yang tak stabil dan , oleh keadaan Elemen Tenaga Semula Jadi yang pelik ni . "


" Baiklah . Kalau ini je cara yang kita ada . Mari lakukannya . " Kata Siti Maisarah dengan lembut .


Witchie dan Kucina menyelubungkan Mutiara Pesanan milik mereka dengan Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik Nurzaharah .

Mutiara Pesanan itu berputar bagaikan Bumi yang berpusing pada paksinya .


" Okey . Sekarang . Pastikan kita mampatkan Mutiara Pesanan ni dengan menekan Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik ni dengan sekuat yang kita mampu . " Arah Kucina dengan jelas . " Guna Tenaga dan Gelombang Elemen Warna dan Cahaya kita . "


Semua yang berada di situ melakukan arahan Kucina dengan sepenuh perhatian mereka .


" Sambil kita mampatkan Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik ni , sambil kita kawal Tenaga dan Gelombang Elemen Warna dan Cahaya kita . " Arah Kucina lagi dengan jelas . " Kita cuma ada peluang sekali ni je . Jadi , tumpukan perhatian . "


Mutiara Pesanan milik Kucina dan Witchie semakin pantas berputar .


Witchie dan Kucina mula menjejak kedudukan Ahmadi dengan memaksa Gelombang Minda mereka yang telah dihubungkan dengan Tenaga dan Gelombang Minda Banshee Psikik Nurzaharah .


Mutiara Pesanan yang dihasilkan itu semakin pantas berputar .


Kemudian , Witchie dan Kucina menghasilkan bulatan bercorak abstrak dan unik di bawah Mutiara Pesanan yang dihasilkan mereka .

Selepas itu , corak abstrak dan unik tadi perlahan - lahan memancarkan cahaya .


" Sekarang , kuatkan tekanan kita pada Mutiara Pesanan ni . " Kata Kucina dengan jelas .


Sewaktu proses pemampatan itu , corak yang terhasil tadi berubah menjadi corak gabungan Elemen Psikik milik Witchie dan Kucina .


Dengan segera Witchie dan Kucina menemukan kedua belah tapak tangan mereka dengan pantas .

Selepas itu , Mutiara Pesanan yang sedang berputar dengan pantas itu bersinar dengan terang benderang .


Kucina dan Witchie perlahan - lahan meletakkan jari - jemari mereka ke lantai lalu , sembilan bulatan kecil yang berjalur unik dan abstrak muncul di sekeliling Mutiara Pesanan itu dengan amat pantas .

Gelombang Minda mereka dengan pantas bergerak menjejak Gelombang Minda milik Ahmadi .


Mutiara Pesanan itu semakin pantas berputar sehingga terasa akan suhunya yang semakin meningkat .


Kucina dan Witchie memejamkan mata mereka sambil terus cuba untuk menjejaki Tenaga Ahmadi .


Kerana Mutiara Pesanan itu semakin pantas berputar dan ditambahkan lagi dengan proses pemampatan Tenaga Elemen , lantai yang berlapiskan marmar merekah dan mula terapung .


Wajah Kucina dan Witchie berkerut sedikit kerana mengawal Gelombang Tenaga Minda mereka serentak dengan mengawal Gelombang Tekanan yang terhasil daripada proses pemampatan Tenaga Elemen itu .


Kucina membuka kelopak matanya . " Dah jumpa . "
Dengan pantas dia menggenggam penumbuknya dan menekannya ke lantai .


Witchie pula dengan pantas menghalakan tapak tangannya ke arah atas dan terus mengenggamnya dengan kuat .


Semua corak abstrak dan unik yang terhasil tadi menyaluti Mutiara Pesanan itu dengan pantas .

Kemudian , Mutiara Pesanan itu berputar semakin laju sehingga menghasilkan satu bunyi berdesing bersama dengan cahaya yang amat terang .

Selepas itu , Mutiara Pesanan itu terapung ke atas dan kemudiannya hilang daripada pandangan mata bersama cahaya yang bersinar .


" Dah berjaya ke ? " Tanya Nobenta dengan perlahan .


" Ye . " Balas Witchie dengan jelas .


Orekna dan beberapa orang rakannya duduk untuk melepaskan keletihan yang menggigit sendi - sendi mereka .


" Lenguh kat sendi ni macam . Dua hari bertarung tanpa henti . " Kata Kontra dengan jelas .


" Dia kat mana ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


" Kat Istana . " Jawab Kucina dengan tenang .


" Istana ? " Tanya Sam dengan tenang sambil dia membantu menyandarkan Nobenta pada badannya .


Witchie menganggukkan kepalanya dengan lembut . " Tuan Didie ada kat Istana . "

" Harap - harap . Mutiara Pesanan tu sampai kat dia . " Kata Siti Maisarah dengan nada yang berbalutkan harapan . " Dengan izin yang Maha Mengizinkan segala sesuatu . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Saya tak pernah ke sini . Ini kali pertama . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Awak dah cakap ke dengan Prof . Takeshi yang kita datang ni ? "

" Belum . Kita masuk je dulu . Tengok - tengok keadaan kat dalam . " Balas Prof . Zenderall lalu mengunci keretanya .

" Awak pun kali pertama rupanya . " Kata Stephen Akio Kenzo .
Kemudian , dia terpandang satu Banner yang tergantung pada satu sudut . " Bertuah juga kita hari ni . Dia buat pameran . "


Banner itu digantung secara menegak dan dihiasi dengan pelbagai jenis pokok - pokok yang berdaun lebar yang hanya ditemui di dalam hutan - hutan belantara .

Tepat - tepat di hadapan sebuah monumen besar yang berbentuk seekor haiwan buas yang wujud pada zaman Pra Sejarah .


" Ni kalau lawatan sambil belajar , bolehlah . " Kata Prof . Zenderall sambil tertawa kecil . " Boleh tahan juga semua replika fosil purba ni . "


Mata Stephen Akio Kenzo menjamah ke arah semua pelawat yang datang berkunjung .

Rara - ratanya adalah daripada peringkat pelancong luar dan dalam , pelajar , rombongan sekolah dan keluarga yang membawa ahli keluarga masing - masing .

Selepas itu , dia terlihat akan satu fosil yang diletakkan di dalam bekas pameran kaca dan dia menghampirinya .

Dibacanya dengan teliti maklumat ringkas yang diletakkan berhampiran dengan fosil tadi .


Sedang asyik Stephen Akio Kenzo membaca info itu , seorang lelaki berpakaian ' Cleaner ' menghampirinya .


' Cleaner ' itu mengelap cermin peragaan itu dengan wajah yang agak ' tegang ' sedikit . " Jangan sentuh cermin ni . Berdiri jauh sikit . Ada garisan kat lantai tu . Tak nampak ke ? "


Stephen Akio Kenzo hanya tersenyum paksa .


" Kau tak boleh ke cakap elok - elok ? " Tanya Prof . Zenderall dengan agak kasar nadanya . " Berkicap mulut kau tu nanti . "


' Cleaner ' itu hanya memandang ke arah Prof . Zenderall lalu , tanpa diduga . Dia menyalakan pancaran Cahaya Elemen pada matanya buat seketika . " Jangan sampai saya cabut nyawa awak . "


Prof . Zenderall tersengih . " Jangan kau fikir , kau sorang je yang macam tu . "


Stephen Akio Kenzo menolak dada ' Cleaner ' itu dengan lembut . " Jangan nak cetuskan ketegangan kat sini . Pergi buat kerja awak . "

Selepas itu , dia menepuk bahu Prof . Zenderall agar beralih ke tempat yang lain .


" Kau apahal ? " Tanya Prof . Zenderall dengan jelas . " Aku baru nak tonyoh budak tu tadi . "


" Awak cuma akan burukkan keadaan je . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas sambil dia perasan akan ada beberapa orang lagi yang sedang memerhatikan mereka berdua .


" Tapi , kau perasankan yang kita dah kena perhati ? " Tanya Prof . Zenderall dengan tenang .


" Ye . Saya perasan . " Jawab Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Mari kita cari Prof . Takeshi . "


Setelah beberapa ketika Stephen Akio Kenzo dan Prof . Zenderall berjalan - jalan sambil melihat segala fosil yang dipamerkan , mereka berdua terlihat akan Prof . Takeshi yang sedang saling bersoal jawab dengan kumpulan wartawan yang bertandang .


" Gembira dia . Macam baru menang loteri je . " Kata Prof . Zenderall lalu tertawa kecil .


Stephen Akio Kenzo turut tertawa kecil lalu memukul bahu Prof . Zenderall . " Awak pernah ke menang loteri ? "


" Adalah beberapa kali . " Jawab Prof . Zenderall dengan jelas . " Kau ? "


" Saya tak pandailah dalam bab - bab tu . " Balas Stephen Akio Kenzo lalu tertawa .


Prof . Takeshi dengan secara kebetulan , menoleh ke arah Prof . Zenderall dan Stepen Akio Kenzo .


" ' Whoah ' . Hari ni semakin bersejarah dengan kehadiran tetamu yang tak diduga . " Kata Prof . Takeshi bersama senyuman kegembiraannya yang tidak dapat untuk disembunyikannya .

Dia berjalan ke arah Stephen Akio Kenzo dan Prof . Zenderall . " Seorang Saintis No . 1 dan Saintis yang terkemuka . Prof . Zenderall dan Prof . Stephen . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Apakah bonda ingin , anakanda untuk memilih nama gelaran untuk kekanda anakanda yang bertiga itu ? " Tanya Ahmadi dengan lembut sambil berjalan di Kebun Bunga DiRaja bersama dengan Permaisuri Fiirapi .


" Benar . Bonda ingin menetapkan gelaran untuk kekanda anakanda yang bertiga itu . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas dan tenang . " Bonda keliru . Terlalu banyak nama yang sesuai untuk mereka bertiga itu . Sebab itulah , bonda ingin meminta pendapat anakanda . "


" Semolek - moleknya . Bonda pilihlah nama yang sesuai dengan keperibadian kekanda yang bertiga itu . " Kata Ahmadi dengan tenang dan lembut nadanya . "


" Ini adalah kali pertama bonda sukar untuk memberikan gelaran . Tidaklah sama akan halnya dengan anakanda dengan Puteri Pawaka dan Puteri Semarak Api . " Kata Permaisuri Fiirapi . " Mudah sahaja bonda menggelarkan anakanda bertiga . Malah , cucunda bonda yang berdua itu juga . Mudah untuk bonda memberikan gelaran . Akan tetapi . Sikit sukar untuk yang bertiga ini. Bonda kepada cucunda bonda itu juga perlu diberikan gelaran . "


Ahmadi tersengih sambil dia melepaskan keluhan . " Tidak perlulah bonda hendak fikirkan mengenai akan hal kekanda sulung anakanda itu . Anakanda belum lagi dapat mengesan akan keberadaannya . Entah di mana , anakanda juga tidak pasti . "


" Wahai Raja Pawana , permata hati bonda . Usahlah berkata begitu . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Tidakkah anakanda yakin akan kepada diri anakanda bahawasannya , anakanda akan membawa pulang kembali kekanda sulung anakanda itu ? "


Ahmadi tidak menjawab akan pertanyaan Permaisuri Fiirapi itu . Sukar bagi mindanya untuk mengaturkan jawapan .


" Wahai Putera Pawana . Janganlah anakanda khuatir . Bonda teramatlah yakin dan pasti . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan penuh kelembutan . " Kelak suatu hari nanti . Anakanda akan membawa pulang kekanda sulung anakanda itu . "


Ahmadi hanya menganggukkan kepalanya tanpa bersuara apa - apa .


" Anakanda . Bagaimanakah keperibadiannya ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


Belum sempat Ahmadi hendak menjawab pertanyaan itu , dia dengan pantas berpusing ke belakang sambil membukakan Pintu Tenaganya .

Dia dengan pantas menahan satu kehadiran Bebola Tenaga yang terlalu deras yang meluru ke arahnya dengan pantas .

Bebola Tenaga itu berputar dengan laju di hadapan telapak tangannya .


Permaisuri Fiirapi yang terkejut dengan keadaan itu juga dengan pantas membuka Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya .


Oleh kerana terjaan Bebola Tenaga itu yang terlalu kuat , Ahmadi terpaksa meningkatkan Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya .

Dia menghasilkan satu pusasan air bertekanan tinggi pada telapak tangannya untuk menghentikan Bebola Tenaga yang berputar itu .


Tidak lama selepas itu ,cahaya Bebola Tenaga tadi mula menjadi malap dan semakin berputar dengan perlahan .

Selepas itu , Bebola Tenaga itu jatuh ke atas rumput dengan asap yang menari - nari di ruang udara .

Kemudian , Bebola Tenaga tadi bertukar menjadi Mutiara Pesanan .


" Apakah maknanya ini semua ? " Tanya Permiasuri Fiirapi dengan tenang . " Apakah ini merupakan satu serangan ? "


Ahmadi mengambil Mutiara Pesanan tadi . " Bukan . Ini bukanlah serangan . Ia cuma sebiji Mutiara Pesanan yang dihantar dengan menggunakan Teknik Pemampatan Tenaga Elemen . "

Buat beberapa detik , dia mengamati Mutiara Pesanan itu . " Mutiara Pesanan ini milik salah seorang daripada anggota Pahlawan DiRaja yang hilang itu . "


" Marilah kita dengarkan bersama . Mestilah ada satu maklumat penting yang dikirimkan bersama . " Ujar Permaisuri Fiirapi dengan lembut .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kehadiran dua orang Professor ini akan menjadikan hari ini lebih bersejarah . " Kata Prof . Takeshi dengan gembira . " Prof . Zenderall akan mencipta sejarah dengan ' hadiah ' daripada saya . "


" Awak dah terima ke fosil telur tu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan perlahan persis berbisik .


" Belum . Tapi . Aku akan terima fosil telur tu hari ni . " Jawab Prof . Zenderall dengan jelas . " Benda tak dijangka Steph . Aku tak nak dia serahkan telur tu kat orang lain . Aku nakkan telur tu . "


" Awak ni memang gilalah . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Kita ni Saintis . Mana tak pernah tak gila . " Balas Prof . Zenderall sambil tersenyum .


" Hari ni . Di depan awak semua . Saya akan hadiahkan kepada Prof . Zenderall beberapa biji fosil telur haiwan purba . " Kata Prof . Takeshi dengan gembira . " Dengan kebijaksaannya . Dunia moden akan dapat melihat haiwan purba ini ' dilahirkan ' semula . "


Prof . Zenderall melambai - lambaikan tangannya ketika lampu Kamera berkelip menangkap detik - detik bersejarah itu .


" Mari kita ke ruang istimewa saya . Saya akan tunjukkan penemuan saya yang paling bersejarah . " Pelawa Prof . Takeshi dengan gembira sambil mengajak Prof . Zenderall dan Stephen Akio Kenzo untuk mengikutinya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Patik dan Kucina telah terperangkap di dalam Dinding Psikik yang pelik . " Kata Witchie melaporkan keadaannya . " Keadaan di dalam Dinding Psikik ni . Telah dimampatkan dengan Tenaga Alam Semula Jadi . Akibatnya , teramatlah sukar untuk patik berdua hendak hendak mengesan apa yang terjadi di luar kawasan Dinding Psikik ini . "


Ahmadi dan Permaisuri Fiirapi mendengar laporan itu dengan teliti .


" Situasi di dalam ini pula amatlah sukar hendak diperincikan . " Suara Kucina pula kali ini kedengaran . " Kawasan di dalam ni . Dipenuhi dengan banyak . Bagaimana hendak patik hendak menjelaskannya , patik sendiri pun tidak tahu . "


" Cakap jelah , awak ni . " Tiba - tiba suara Witchie yang memaksa Kucina agar terus memberi laporan tentang keadaan mereka berdua .


" Di dalam kawasan ini . Dipenuhi dengan mayat - mayat hidup yang terdiri daripada mayat Manusia dan Makhluk Mitos . Juga dipenuhi dengan bangkai - bangkai yang bernyawa . " Kata Kucina dengan jelas . " Ada sekumpulan makhluk pelik yang menakutkan juga . Pergerakan makhluk - makhluk pelik itu pula terlalu pantas . "


Apa yang dilaporkan oleh Kucina itu telah menyebabkan wajah Ahmadi dan Permaisuri Fiirapi berkerut kehairanan .


" Apa sahaja yang mereka telah temukan . Akan tetapi , laporan ini sememangnya amatlah pelik dan menghairankan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


Ahmadi hanya sekadar menganggukkan kepalanya .


" Patik dan Witchie memerlukan bantuan Tuanku untuk keluar daripada kawasan ini . " Kata Kucina lagi dengan jelas .


" Untuk pengetahuan Tuanku Raja Pawana , patik berdua telah menemui akan keberadaannya kekanda sulung Tuanku dan Cik Muda Hara . Dan juga kesemua tebusan yang telah diculik itu . " Kata Witchie dengan lembut dan tenang . " Pada ketika ini , patik sekalian berada di dalam bangunan . Mengikut daripada perkiraan patik berdua . Bangunan ini adalah merupakan sebuah makmal . "


Apa yang disampaikan oleh Witchie itu telah menyebabkan Ahmadi dan Permaisuri Fiirapi terperanjat besar bersulamkan kesyukuran .


" Segala puji bagi Tuhan semesta alam . Keadaan mereka semua sihat - sihat sahaja . " Kata Witchie dengan jelas . " Akan tetapi . Keadaan Elemen Warna dan Cahaya mereka ini termasuklah kekanda sulung Tuanku dan Cik Muda Hara , berada di bawah keadaan yang tidak sepatutnya . Lemah dan tidak stabil . "


" Ampunkan patik berdua jika laporan ini telah menyebabkan Tuanku sedikit berasa dukacita . " Kata Kucina dengan lembut dan jelas . " Akan keadaan Cik Muda Hara . Elemen Warna dan Cahaya milik Cik Muda Hara perlukan rawatan segera . Tenaga Elemen Banshee Psikik miliknya tidaklah dapat untuk dikawalnya . Namun demikian , patik berdua teleh mengunci akan Elemen tersebut sebagai rawatan awal untuknya . "


" Begitu juga halnya dengan keadaan kekanda sulung baginda tuanku dan keadaan tebusan yang lain . " Celah Witchie dengan jelas . " Keadaan mereka juga sedikit membimbangkan memandangkan , telah lama mereka berada di dalam kawasan ini . "


" Patik sekalian memerlukan bantuan Tuanku untuk menyelamatkan patik sekalian daripada kawasan ini . " Kata Kucina dengan lembut dan tenang . " Bekalan makanan semakin berkurangan . Amatlah sukar untuk patik sekalian mencari bekalan makanan kerana , patik sekalian diperangi oleh segala makhluk yang menggerunkan itu , pada setiap tingkat bangunan ini . Walaupun , patik sekalian berusaha untuk menumpaskan semua makhluk itu , apalah daya patik sekalian . "


" Hanya Patik dan Kucina sahaja yang memiliki keupayaan untuk menentang segala serangan . Tiadalah daya upaya patik berdua untuk membantu mereka . " Kata Witchie dengan jelas . " Penilaian patik berdua . Kekuatan makhluk - makhluk yang pelik itu ibarat seekor daripada makhluk - makhluk itu , bersamaan dengan tujuh Pahlawan DiRaja . "


" Disertakan bersama dengan Mutiara Pesanan ini , patik berdua akan maklumkan bantuan yang diperlukan . " Kata Kucina dengan tenang . " Dan juga kedudukan patik sekalian . "


Buat beberapa lama Ahmadi dan Permiasuri Fiirapi mendengar laporan yang disampaikan itu dengan teliti .

Tidak lama selepas itu , Mutiara Pesanan itu hancur menjadi serpihan dan kemudian , berterbangan menjadi debu .


" Bonda akan mencemar duli untuk turut serta di dalam misi menyelamat ini . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Pilihlah Pahlawan DiRaja anakanda bagi menyertai misi ini .Tidak perlu ramai . Kerana . Kita akan menjadi mangsa kepada pemangsa . "


" Ampunkan anakanda andai hasrat bonda itu , tidaklah anakanda dapat tunaikan . Kerana , anakanda memerlukan Bonda untuk menyediakan rawatan Elemen Warna dan Cahaya bagi kekanda sulung anakanda itu berserta Puteri Muda Pawaka . " Balas Ahmadi dengan lembut . " Anakanda memerlukan bonda untuk menyediakannya kerana , bondalah yang mengajar anakanda akan Teknik Pengunci Elemen Psikik sebelum anakanda mencipta sendiri Teknik Pengunci Elemen Psikik anakanda sendiri untuk mendapatkan semula Banshee Psikik itu . "


" Baiklah . Akan tetapi . Berjanjilah kepada bonda . Yang anakanda akan membawa pulang kekanda sulung anakanda itu dan puterinya dengan selamat . Dan juga kesemua tebusan itu . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut dan jelas .

Dan , ada sedikit nada kekecewaan yang kedengaran pada nadanya . " Jika tidak . Tidaklah dapat bonda memaafkan diri bonda . "


Ahmadi tersenyum . " Anakanda berjanji di depan bonda . Anakanda akan bawa pulang kekanda sulung anakanda , Puteri Psikik Halilintar dan Puterinya , Puteri Muda Pawaka . "


" Akan tetapi . Sebelum itu . Tunaikanlah satu hasrat bonda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .

" Apakah yang bonda inginkan ? " Tanya Ahmadi dengan nada yang sedikit berbaurkan kehairanan .

" Titahkan kepada Pasukan DiRaja anakanda daripada Puak yang misteri itu untuk mengawal keadaan di sana . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Juga . Titahkan kepada semua anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru agar menjalani latihan dan penilaian di Pulau Pahlawan DiRaja . Titahkan juga kepada mereka . Misi menyelamat ini adalah tugas mereka yang pertama . "

Ahmadi mengeluh sedikit lalu , dia tersenyum . Sebuah senyuman yang tawar dan amat berat untuk diukirkannya . " Baiklah . Anakanda menjunjung titahnya bonda . "

" Janganlah selimutkan wajah anakanda dengan reaksi sebegitu . Anakanda belum punya putera atau puteri . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut nadanya . " Kelak satu hari nanti . Yang Maha Mengatur segala telah menyatukan anakanda dengan pilihan hati anakanda dan dimurahkan rezeki dengan menimang cahaya mata . Anakanda akan mengerti . Betapa besarnya dan girangnya hati seorang Bonda dan Ayahanda diselamatkan dan dipayungi oleh permata hatinya sendiri . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kelihatan Prof . Takeshi membuka sebuah peti besi yang berteknologi canggih .

Peti besi itu terbuka selepas dia menekan satu suis berwarna merah .

Wap sejuk jelas bertiup daripada dalam peti besi itu .
Dan selepas itu , peti itu terbuka memperlihatkan kandungannya .

Beberapa biji telur purba yang terletak kaku di dalam sebuah cermin peragaan .


" Ini adalah penemuan yang paling bersejarah . Sebuah sarang yang dipenuhi dengan telur - telur haiwan purba . Yang masih lengkap dan dalam bentuk yang sempurna . " Kata Prof . Takeshi dengan jelas bersulamkan dengan senyuman mekar . " Setelah dikaji dan diteliti selama bertahun lamanya . Telur ini masih menyimpan ' nyawa ' yang amat berharga daripada intan dan permata . "


Stephen Akio Kenzo menepuk bahu rakan sejawatannya itu sambil tersenyum . Namun , jauh di dalam hatinya .

Dia amat tidak berkenan dengan jalan yang dipilih oleh Prof . Zenderall itu .

Kerana , bidang yang mereka berdua ceburi itu bukanlah bidang untuk menjadi pencipta selain daripada Tuhan .

Tetapi , untuk memanfaatkan apa yang telah dicipta oleh Tuhan untuk membawa kebaikan kepada masyarakat .


" Hari ni , saya dengan berbesar hati menyerahkan telur yang telah melakarkan sejarah ini kepada Prof . Zenderall untuk mencipta satu lagi sejarah . " Kata Prof . Takeshi dengan gembira sambil memegang bahu Prof . Zenderall .


Pancaran lampu kamera daripada pelbagai gadget berkelip - kelip menangkap peristiwa yang bersejarah itu .


" Prof . Zen . Apa yang Prof . akan lakukan dengan telur tu ? " Tanya salah seorang Wartawan .


" Saya akan lahirkan semula haiwan ni . Dan , saya akan tunjukkan kepada orang awam . " Jawab Prof . Zenderall dengan jelas sambil tersenyum . " Tapi , Prof . Takeshi masih belum beritahu saya telur ni , daripada spesies yang macam mana . "


Prof . Takeshi tersenyum . " Telur ni daripada spesies Germegasourus - Rex . Seperti yang pakar dah pastikan . Spesies ni tidak banyak berevolusi . Walau telah banyak haiwan purba yang berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan persekitaran namun , spesies ini tidak . "

Kemudian , dia memandang ke arah Prof . Zenderall . " Seperti yang saya katakan tadi . Prof . Zenderall akan ' lahirkan ' semula haiwan yang menakjubkan ini . "


" Saya akan ' hidupkan ' semula haiwan ini . Untuk jadi galakkan kepada Saintis dan Professor muda yang mendalami bidang yang sama seperti saya dan Prof . Stephen Akio Kenzo . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas sambil tersenyum .

Kemudian , dia meletakkan tangannya ke bahu Stephen Akio Kenzo . " Rakan rapat dan musuh saya ni , akan membantu usaha saya ni . "


Stephen Akio Kenzo yang terperanjat dengan kata - kata Prof . Zenderall itu hanya tersengih .


Prof . Takeshi tertawa besar sambil memegang bahu Prof . Zenderall dan Stephen Akio Kenzo . " Dengan kerjasama daripada dua orang Saintis yang paling berbakat ini . Dunia kita akan dapat melihat semula Germegasourus - Rex ini wujud semula . "


Dari satu sudut , kelihatan beberapa orang yang agak tidak ' senang ' dengan penyerahan yang amat bersejarah itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sheila Asyikin bersama dengan semua rakannya sedang berada di dalam Kedai Kek Cawan Ahmadi .

Ketiadaan Ahmadi buat ketika ini , dialah yang menjalankan bisnes kedai Ahmadi . Dan dia dibantu oleh Siti Nursamawi .

Mereka semua melihat ke TV Cahaya yang memaparkan peristiwa bersejarah yang dilakarkan oleh Stehen Akio Kenzo , Prof . Zenderall dan Prof . Takeshi .


" Aku tak rasa yang Stephen tu akan bantu Zen . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas .

Dia yang sedang duduk di meja ' Cashier ' menongkatkan dagunya . " Kita bukannya tak kenal dengan anak orang kaya tu . "


" Dia ada prinsip sendiri dalam bidang dia ni . " Celah Adam dengan jelas . " Kajian macam ni , dia tak berkenan sangat . "

" Tapi , macam mana kalau . Stephen akan bantu Zen kali ni ? " Tanya Aivira dengan tenang .

" Nak bertaruh tak ? " Tanya Maera dengan jelas .


Aivira tersengih . " Korang semua jangan lupa . Bukan sekali dua Stephen ada bekerjasama dengan Zen . "


" Itu memang betul . Bukan satu dua projek dan kajian bertaraf mega diorang ada jalinkan kerjasama . " Kata Ratni pula dengan jelas . " Tapi . Awak kena ingat juga . Stephen bukan jenis yang suka buat kajian gila macam ni . "


" Kali ni , saya setuju dengan minah ni . " Sampuk Muniandy dengan tenang . " Jiwa Stephen lebih kepada memanfaatkan alam semula jadi untuk masyarakat dan ke arah teknologi - teknologi canggih yang tak masuk akal . "


" Apa ' Minah - minah ' ? ! Awak ingat saya ni Bohsia ke ? ! " Tengking Ratni dengan garang .


Muniandy hanya tersengih .


" Kalau Stephen nak tolong Zen kali ni pun , mesti tak semua . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan manja . " Pasal , Zenkan ada Linda . Linda tu pun . Bukannya calang - calang Professor dan Saintis . "


" Korang rilekslah . Korang ni pun . " Kata Naera dengan tenang . " Stephenkan ada Scarlett . Awek tu mesti nasihatkan kat Stephen apa yang boleh dan apa yang dia tak boleh bantu . "


Kerancakkan mereka berborak diganggu dengan kehadiran Ahmadi daripada pintu yang menghubungkan ruang itu dengan bahagian dapur .

" In . Buatkan Abang Milo Ais . Susu banyak sikit . " Kata Ahmadi dengan bersahaja lalu duduk di sisi Siti Nursamawi .

Sepantas kilat Sheila Asyikin berlari dan tidak sampai sesaat , Milo Ais telah pun terhidang di depan Ahmadi .

Ahmadi tersengih dan tertawa kecil .

" Minum . Minum . " Pelawa Sheila Asyikin sambil mengacau Milo Ais tadi .


" Bila punya ni ? " Tanya Ahmadi sambil senyuman terus terukir di bibirnya .


" Kau ni . Tanya macam tu pula . Mestilah dia baru buat . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut sambil merapatkan kedudukannya dengan Ahmadi .


Sheila Asyikin pula dengan pantas berlari sambil membawa kerusi dan terus duduk di sisi Ahmadi .


" Apa cerita kat sana ? " Tanya Siti Hawa dengan lembut . " Okey tak ? "


" Okey . Keadaan semua terkawal . " Balas Ahmadi selepas dia membasah tekaknya . " Aku tak jadi nak buat risikan kat sana . "


" Sebab ? " Tanya Maera dengan tenang dan jelas . " Korang dah jumpa Kucina dan Witchie ke ? "


Ahmadi mengeluh lalu menggosok bahagian belakang lehernya . " Tak jumpa lagi tapi , diorang dah bagitahu kedudukan diorang kat mana . "


" Muka awak tu . Stress je . " Kata Adam dengan lembut .


" Aku serabut sikit . " Balas Ahmadi sambil tersenyum .


Seorang pelanggan Wanita membayar hidangan mereka .


" Lama tak nampak Didie . Cuti ke ? " Tanya Pelanggan Wanita itu sambil membayar jumlah hidangannya .


" Cuti . Nak tenangkan fikiran sikit . " Balas Ahmadi sambil tersenyum .


" Kek Dark Forest hari ni sedap . Tak macam selalu . " Kata anak pelanggan Wanita itu yang masih bersekolah Tadika sambil tersenyum lebar . " Siapa yang masak hari ni ? "


Siti Hawa dan Ratni berdehem - dehem .


" Dah ada rakan kongsi . " Kata Pelanggan Wanita itu sambil tersenyum lalu mengambil wang bakinya . " Terima kasih . Esok - esok akak datang lagi ye . "


Anak Pelanggan Wanita tadi memberi lambaian mesra kepada Ahmadi dan semua rakan Ahmadi .


Ahmadi hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya .


" Patutlah aku tengok susunan dapur tu berubah sikit . " Kata Ahmadi dengan tenang .


" Bukannya selalu kitorang Bakar Kek . Sekali - sekala . " Kata Ratni sambil tersenyum .


" Awak muncul kat sini ni . " Kata Aivira dengan jelas . " Kerja awak dah habis ke kat sana ? "


" Kerja aku kat sana mana pandai habis Ai . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Sama banyak dengan kerja aku kat sini . "


" Ada apa - apa plan tak untuk kitorang ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut .


" Pasal tu aku muncul kat sini . Aku nak bawa korang semua ke sana termasuklah kakak yang bertiga tu dengan suami diorang . Termasuklah Iecha , Rara dengan Mandy sekali . " Jawab Ahmadi dengan jelas dan tenang nadanya .


" Perang lagi ke ? " Tanya Ratni dengan wajahnya yang berkerut sedikit .


" Takdelah . Kita akan lakukan misi menyelamat . " Balas Ahmadi dengan tenang dan lembut . " Aku nak bantuan daripada semua orang . Hal kat sini , kita minta bantuan pemimpin Pasela , tolong uruskan dulu . "

Pada ketika itulah , dia menyedari Stephen Akio Kenzo tidak berada di situ . " Mana anak orang kaya tu ? "


" Dia kat Muzium Prof . Takeshi . " Balas Maera dengan tenang .


" Apa dia buat kat sana ? " Tanya Ahmadi dengan nada yang berbaurkan sedikit kehairanan . " Setahu aku . Dia mana minat dengan haiwan - haiwan purba . Kalau binatang - binatang yang pelik - pelik , dia sukalah . Dia mati pun takpe . Janji dia dapat tengok . "


" Entah . Kitorang tahu pun pasal , ada siaran kat berita tadi . Dia dengan Zen . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan manja sambil memegang tapak tangan Ahmadi dengan lembut . " Zen kot yang ajak dia . "


" Yelah . " Kata Ahmadi dengan tenang .


" Pasukan awak dari sana ada ikut kita tak ? " Tanya Maera dengan jelas .


" Ada tapi , tak ikut kita dalam misi . Diorang cuma berkawal je . Keselamatan mangsa bergantung kat kita semua . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Aku dah dapat perkenan daripada Permaisuri Fiirapi . Kita semua akan jadi ketua untuk bawa Pasukan yang diketuai oleh Rara . "


Rakan - rakan Ahmadi saling berpandangan .


" Apa maksud abang ? " Tanya Sheila Asyikin dengan lembut . " Kita lakukan misi menyelamat . Lepas tu . Kita jadi ketua pula untuk Pasukan Rara ke ? "


Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu mengeluh .


" Kalau saya jadi awak . " Kata Muniandy dengan jelas . " Saya gembira sebab , anak saudara saya jadi ketua untuk sebuah pasukan yang dapat perkenan daripada Permaisuri Fiirpai . Tapi , muka awak tu macam , awak tak suka je . "


" Aku bukan tak suka . Aku suka . Cuma aku tak dapat tunjukkan sebab , sebelum buat misi tu . Diorang diarahkan untuk buat latihan dan penilaian oleh Permaisuri Fiirapi . Untuk beri pendedahan kat diorang situasi sebenar pertarungan . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Lepas tu , baru kita semua lakukan misi . "


" Bonda titahkan diorang semua berlatih kat mana ? " Tanya Sheila Asyikin dengan lembut . Ada sedikit riak wajah yang gusar menggaru wajah manjanya .


" Pulau Pahlawan DiRaja . " Jawab Ahmadi dengan tenang nadanya walaupun lidahnya sukar untuk menjawab soalan itu .


Semakin berkerut wajah manja Sheila Asyikin .


" Kenapa ? Apa yang tak kena dengan pulau tu ? Tanya Siti Hawa dengan agak perlahan nadanya .


" Nanti aku cerita . " Balas Ahmadi lalu memegang Smartphone Siti Nursamawi yang berwarna Merah . " Aku nak telefon Pendekar Kuning dan Sougaena Chong Wei Lee . Aku nak pinjam anak diorang kejap . Lagi pun , sekolah dah nak cutikan . "


" Kenapa bonda titahkan diorang buat latihan kat sana ? " Tanya Sheila Asyikin dengan nadanya yang telah bercampur dengan nada risaunya . " Abang tahukan . Diorang semua boleh mati . "


Ahmadi tidak menjawab pertanyaan itu . Dia dalam dilema .Manakala rakan - rakannya pula semakin tertanya - tanya .


" Cakaplah ." Kata Sheila Asyikin dengan manja namun bersulamkan nada yang semakin berselimutkan kerisauan . " Misi ni , misi apa ? Cakaplah . "


Rakan - rakan Ahmadi saling berpandangan . Namun kali ni , dengan seribu pertanyaan yang bersarang di dalam kepala mereka .


" In pergi tanya bonda . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Cakap kat bonda , abang yang suruh In tanya sendiri kat bonda . "


Sheila Asyikin meninggalkan Ahmadi dan berjalan ke arah Pintu .

Daun Pintu berdentum dengan agak kuat sebaik sahaja Sheila Asyikin menutupnya semula .


Ahmadi menyerahkan semula Smartphone Siti Nursamawi . " Kepala aku serabutlah . Kau telefon dua orang pakcik tu . Cakap kat diorang aku nak pinjam anak diorang kejap . "

Selepas itu , dia meletakkan dahinya ke meja yang beralaskan tangannya . " Korang pun sedialah apa yang patut . Kat sana nanti aku cerita fokus misi ni . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sheila Asyikin berjalan menuju ke Taman Istana yang menghubungkan bahagian Taman itu dengan Unit Rawatan DiRaja milik Permaisuri Fiirapi .


" Tuanku , Puteri Pawaka ingin berjumpa dengan Tuanku . Mengikut pada perkiraan patik , Tuanku Puteri Pawaka bagaikan ada sesuatu yang mustahak yang ingin dibicarakan kepada Tuanku . " Kata Dayang Istana yang sentiasa menemani Permaisuri Fiirapi .


" Biarkanlah dia menghadap . Tidak ada halangan baginya untuk berbicara dengan beta . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


Dayang Istana itu merendahkan sedikit tubuhnya sebagai tanda akur dengan titah Permaisuri Fiirapi .


Sheila Asyikin masuk ke dalam ruangan itu dengan muka yang masam .


" Pergilah kalian semua berehat untuk seketika . Sambung kembali setelah mendapat perkenan daripada beta . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Anakanda beta ini perlukan beta untuk menceriakan kembali wajahnya . "


Kesemua Anggota Unit Rawatan itu akur dengan titah Permaisuri Fiirapi .


Kemudian , setelah hanya tinggal Permaisuri Fiirapi dan Sheila Asyikin di ruangan itu , Permaisuri Fiirapi mengucup dahi Sheila Asyikin dengan lembut .


" Apakah yang telah membuat wajah anakanda bonda ini tidak ceria ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum . " Apakah anakanda bercakaran lagi dengan Putera Pawaka ? "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Malam melabuhkan tirainya . Kedai Kek Cawan Ahmadi telah pun ditutup operasinya .

Namun begitu , jalan raya dan laluan pejalan kaki masih dipenuhi dengan pengunjungnya yang sibuk ke sana dan ke sini .


Ada yang makan malam bersama keluarga . Ada yang hanya mencuci mata . Dan ada juga yang meluangkan masa dengan sahabat handai .


Di bawah Kedai Kek Cawan Ahmadi pula , kelihatan Ahmadi bersama dengan semua anggota pasukannya sedang berbincang mengenai misi mereka .


" Kalau kita dah sampai kat sana nanti . Kita terus ke tempat tujuan atau , singgah kat mana - mana dulu ? " Tanya Hagia Sofea dengan jelas .


" Kita singgah kat Kem DiRaja dulu . Ambil segala keperluan yang dah sediakan . Lepas tu , baru kita bertolak ke sana . " Jawab Ahmadi dengan jelas .


" Kita tunggang Kuda ke ? " Tanya Adam dengan tenang .


" Takdelah . Kita akan kena suspek oleh mana - mana Pahlawan yang tengah cari peluang untuk , serang Kerajaan Lagenos dan kerajan sekutu . " Balas Ahmadi dengan bersahaja . " Aku guna Lingkaran Taisa untuk bawa kita semua kat sana . "


" Kita masih dalam kerajaan awak ke ? " Tanya Muniandy dengan agak perlahan . " Maksud saya . Kawasan misi kita tu . "


" Bukan . Kita . . . " Ahmadi tidak sempat menghabiskan ayatnya kerana Sheila Asyikin muncul di situ bersama dengan sinaran Elemen Warna dan Cahayanya .

Ahmadi mengeluh . " Macam mana ? Puas hati tak ? "


Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum . " Tapi . Ada perubahan . Pasukan Sayap Merah dan Biru akan buat latihan dan penilaian tu selepas kita berjaya buat misi ni . "


" Itu je ? " Tanya Ahmadi dengan reaksi semacamnya .


" Pasukan Putih dan Paquine akan akan kawal sempadan Dunia Manusia dan Dunia Mitos sementara kita semua ni , kat Dunia Mitos . Jadi , Pasela tak perlu gantikan kita . " Balas Sheila Asyikin dengan manja sambil melihat semua yang berada di situ . " Pasukan diorang akan buat giliran untuk berkawal kat Dunia Manusia . Itu je . Takde dah . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu mengeluh . " Baiklah . Kita tunggu Stephen dulu . Kalau boleh , esok pagi kita bertolak ke Dunia Mitos . Lusa , kita akan mulakan misi kita . "


Ratni mengangkatkan tangannya . " Saya nak tanya ni . Latihan apa yang korang maksudkan ni ? "


" Latihan tu untuk Pasukan Rara . " Jawab Ahmadi dengan bersahaja nadanya . Lalu dia menggaru kepalanya . " Korang tak perlu pasal , kemahiran bertempur korang dah memang kena akui oleh Raja dan Ratu yang ikut kita bertempur lawan Akham Nessela hari tu . "


" Jadi , kitorang ni semua Pahlawan awaklah . " Kata Siti Hawa dengan agak perlahan sambil memandang ke arah semua rakannya . " Awak biar betul . "


Ahmadi hanya tersengih dan pada ketika itu , Stephen Akio Kenzo muncul bersama dengan pancaran Elemen Warna dan Cahayanya .


" Apa yang pentingnya sampai awak semua tunggu saya ni ? " Tanya Stephen Akio Kenzo lalu duduk di sisi Aivira .


Aivira menghidu - hidu bau baju Stephen akio Kenzo .


" Awak ni dah kenapa ? " Tanya Stephen Akio Kenzo lalu menolak kepala Aivira .


" Hidung saya ada bau sesuatu . " Balas Aivira lalu membelek - belek ' Suit ' yang dipakai oleh Stephen Akio Kenzo . " Bau yang menghairankan . Bukan bau kejantanan . "


" Dahlah . " Kata Stephen Akio Kenzo sambil menghalang perbuatan Aivira yang membelek - belek pakaiannya .


Mata Aivira membesar lalu dia tersenyum lebar . " ' Woi ' korang . Ada kesan ' lipesetik ' . "


Muniandy membelai kepala Stephen Akio Kenzo dengan lembut . " Dah besar dah Stephen . "


Stephen Akio Kenzo menolak tangan Aivira dan selepas itu , dia menolak pula kepala Muniandy .

Selepas itu , dia terpaku kerana , semua yang berada di situ memandangnya sambil tersenyum lebar .


" Sel - sel otak korang semua ni aktif sangatlah . " Kata Stephen Akio Kenzo .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Ratni , Adam dan Hawa . Korang ' Hacker ' . Jadi , aku nak korang gunakan segala kepakaran korang untuk cari sebanyak mana maklumat yang boleh korang dapat . " Kata Ahmadi dengan bersahaja .


Adam , Siti Hawa dan Ratni bertongkat dagu di atas meja dengan beralaskan penumbuk mereka dengan wajah yang tenang semacam .


" Kau Stephen . Kau pun " Hacker ' juga tapi , aku nak kau guna segala kemahiran kau sebagai Saintis dan Professor bertaraf dunia kau tu . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Ikut laporan yang aku dah dapat . Kita akan bertemu dengan mayat - mayat hidup dan bangkai - bangkai yang bernyawa . "


Wajah Stephen Akio Kenzo yang meletakkan kedua belah tangan di belakang kepala , berkerut sedikit mendengar kata - kata Ahmadi .


" Zombie ke ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan agak perlahan .


" Aku sendiri pun tak tahu . " Balas Ahmadi dengan tenang lalu dia meluruskan dan menyilangkan kakinya . " Sampai kat sana nanti , baru kita tahu . "


Stephen Akio Kenzo memperbetulkan posturnya di atas kerusi .


" Kumpulan Kak Mai . Kumpulan akak sebagai Medik . Sampai je kita kat sana nanti , pastikan kesihatan jadi fokus utama . " Kata Ahmadi dengan jelas .


Siti Khumairah mengangkat tangannya dengan bersahaja . " Manusia , ye . Kitorang boleh je nak periksa tahap kesihatan diorang . Tapi yang Makhluk Mitos tu macam mana ? "


" Kucina dan Witchie ada kat sana . Diorang boleh bantu akak . " Jawab Ahmadi dengan jelas .


Ahmadi dan semua anggota pasukannya telah berada di dalam Kem DiRaja yang menempatkan Pasukan DiRaja milik Ahmadi .

Turut berada di situ adalah Pasukan Sayap Merah dan Biru .


" Yang aku tak sebut nama tadi , kita sebagai Pembawa Bantuan Bekalan . Kita bawa semua bekalan yang dah disediakan ni . " Kata Ahmadi dengan jelas dan bersahaja lalu menghalakan tangan kanannya ke arah meja yang dipenuhi dengan Bag - bag yang mengandungi segala keperluan mereka nanti . " Termasuklah aku . Aku pun angkat sama . "


" Budak - budak ni ? " Tanya Siti Nursamawi dengan pantas . " Diorang buat apa ? Kalau diorang takde tugas apa - apa , elok kau suruh je diorang pulang . "


" Pasukan Sayap Merah dan Biru akan bantu kita . " Jawab Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Rara , Iecha , Mandy , Tatsumaki dan Rissa . Pasukan korang akan bantu misi ni dengan menggunakan segala kepakaran korang . "


Nurzahirah , Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa saling berpandangan .

Begitu juga dengan anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru yang lain yang turut saling berpandangan .


Muniandy mengangkatkan tangan kanannya . " Saya bukan nak pandang rendah atau nak maksudkan apa - apa . Tapi , kenapa tak ajak diorang Hose dan kawan - kawan dia yang lain ? "


" Misi ni , misi pertama diorang . " Balas Ahmadi lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal . " Kalau Permaisuri Fiirapi sendiri dah letakkan kepercayaan kat diorang , kenapa kita nak bantah pula ? "

Selepas itu , dia mengeluh . " Jangan risau . Aku dan Sheila tetap jadi ketua dalam pasukan ni . "


" Kalau macam tu kitorang setuju . " Sampuk Ratni dengan lembut .


" Ada apa - apa soalan lagi ? " Tanya Ahmadi . " Kalau takde . Kita bertolak sekarang


" Cuba pakcik terangkan kat kitorang . Siapa yang kita nak selamatkan ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut . " Sampai Nenda Permaisuri letakkan kepercayaan kat Pasukan Sayap Merah dan Biru . "


" Kita akan selamatkan mak dan adik . Dan semua tebusan . " Jawab Ahmadi dengan jelas .


Semua yang berada di situ terperanjat mendengar jawapan Ahmadi .


" Kenapa tak cakap awal - awal ? " Tanya Fateh dengan jelas dan tenang .


" Pasal saya tak nak ada sebarang gangguan emosi kalau saya bagitahu hal ni . Ini pasal Kak Sarah dan Hara jadi , saya tak nak ada sebarang bentuk gangguan emosi yang mungkin akan gagalkan misi ni . " Jelas Ahmadi dengan tenang . " Misi kita nak menyelamat jadi , sebarang emosi negatif yang mungkin agak keterlaluan akan menyebabkan misi ni gagal . "


" Akak faham maksud Didie tu . " Kata Siti Nurjannah dengan jelas dan lembut . " Jangan risau . Kita semua akan ketepikan dulu emosi yang negatif tu . "


" Saya terima kasih sangat - sangat sebab faham . " Kata Ahmadi dengan jelas lalu mengeluh . " Bonda Permaisuri yang nak Rara dan pasukan dia untuk selamatkan Kak Sarah sebab , Bonda nak ' rawat ' emosi Kak Sarah dan Hara dengan kehadiran Rara dalam misi ni . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya dengan lembut lalu dia memandang ke arah Hagia Sofea yang tersenyum .


" Cara pemikiran Permaisuri Fiirapi memang sebiji macam arwah makkan ? " Tanya Hagia Sofea sambil tersenyum .


" Memang serupa sangat - sangat . " Balas Siti Khumairah dengan lembut sambil membalas senyuman Hagia Sofea .


" Kalau macam tu . Rara akan pastikan misi ni akan berjaya . " Kata Nurzahirah dengan jelas nadanya . " Raya Aidiladha tahun ni , akan saksikan pengorbanan Rara untuk selamatkan mak dan adik . "


Ahmadi tersenyum lebar . " Kalau macam tu . Mari kita mulakan misi ni . "


Adam , Siti Hawa dan Ratni melakukan isyarat tangan ' Hacker ' mereka tanda mereka telah pun bersedia lalu mereka berdiri .


Stephen Akio Kenzo , Naera , Maera , Aivira dan Muniandy pula berdiri lalu melagakan penumbuk mereka dan melaungkan perkataan " Peganiex " .

Percikan Cahaya Elemen terhasil sebaik sahaja penumbuk mereka berlaga .


Siti Nursamawi memukul dada sebelah kiri Sheila Asyikin dengan penumbuknya dan Sheila Asyikin membalasnya dengan tindakan yang sama .

Fateh , Siti Khumairah , Khalid , Siti Nurjannah dan Ikhwan serta Hagia Sofea juga bangun bersertakan semangat yang membara .

Nurzaharah , Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa pula berdiri lalu melagakan lengan mereka .

Seketika kemudian , kesemua mereka telah pun bersedia . Bersama dengan semangat yang menjulang tinggi menggunung .

Ahmadi tersenyum lalu dia menghasilkan Lingkaran Taisa pada tahap yang tertinggi . Sepadan dengan tahap kekuatannya .
Dia melenyapkan seluruh pasukannya bersama dengan hembusan sejuk bersulamkan pancaran Elemen Warna dan Cahayanya .
Dan muncul semula di kaki sebuah hutan belantara yang tebal tanpa irama dan dendangan unggas yang sepatutnya .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience