Rate

BAB 39 PERTEMPURAN LAUT DALAM

Fantasy Series 3820

Ahmadi bersama dengan anggota pasukan DiRajanya berenang dengan perlahan - lahan menerobos tekanan lautan dalam yang gelap gelita .
Dia terpaksa menggunakan teknik yang dia dan Sheila Asyikin pelajari daripada Vanessa Valarie .
Teknik yang membolehkannya untuk bernafas di dalam air dan melihat seperti seekor Ikan .
Biji mata mereka tidak ubah seperti seekor ikan . Di sekitar tubuh mereka juga dilapisi oleh Elemen Warna dan Cahaya Ahmadi yang bentuknya tidak ubah seperti seekor Ikan Duyung . Memiliki segala ciri - ciri yang diperlukan oleh Ikan untuk bergerak bebas di dalam lautan . Bezanya hanyalah , ciri - ciri itu berbentuk Cahaya .
Pada bahagian tengah belakang badan mereka , terhasilnya sembilan jalur berwarna Biru berjalur Warna Merah yang berfungsi untuk membekalkan oksigen dan membebaskan karbon dioksida .
Oleh kerana Ahmadi yang menghasilkannya , corak itu lebih bersifat Kelelakian .

Ketika sedang berenang itu , Witchie dan Kucina , yang memiliki deria yang amat sensitif di antara mereka semua , mengarahkan agar mereka semua berhenti dan bersembunyi .
Dengan pantas mereka semua berenang dan berselindung di sebalik dinding - dinding batu yang besar .

" Apa hal ? " Tanya Ahmadi .

" Ada pergerakan di sekitar tempat ni . Pergerakan tu agak mencurigakan . " Jawab Witchie dengan jelas . " Ada sekitar lima atau lebih . Tak tahu , sama ada lawan atau lawan . "

" Ini lawan . " Celah Kucina dengan tenang dan jelas nadanya . " Getaran Tenaga ni milik Pahlawan Puak Badkanduja dan Puak Gokanduba . "

" Soalan . " Pintas Hose dengan tenang . " Ini kawasan jajahan lindungan Puak Gokanduba . Apa yang Pahlawan Puak Badkanduja buat kat sini ? "

" Itu kita kena cari sendiri . " Sampuk Damgo dengan pantas .

" Puak Gokanduba dan Puak Badkanduja memang ada jalinkan kerjasama kat kawasan ni memandangkan , ini kawasan sempadan di antara kerajaan diorang . " Kata Ahmadi dengan tenang lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal dengan wajah bersahajanya . " Tapi , kalau korang ingat balik , sedangkan daripada kalangan kita pun , ada yang telah berpaling tadah . "

" Maksud Tuan , mungkin akan berlaku keadaan yang sama dalam kalangan Puak Ikan Duyung ni juga ke ? " Tanya Yasha .

" Itu yang kena kita siasat sekarang . " Jawab Ahmadi lalu tersenyum . " Tapi sebelum tu , aku nak hantar pesanan kat Kak Mai dan Vanesaa . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Macam tu . " Kata Maera yang telah duduk di atas sofa dengan menyilangkan kakinya . " Dari sejak tulah , korang selalu hilang tiap - tiap hujung minggu . "
Dia kemudiannya , melemparkan pandangan matanya ke arah Aivira yang telah pun kembali kepada Mode Normalnya semula .

" Apahal tengok saya ? Tak puas hati ? " Tanya Aivira . " Kalau nak tengok , tengok kejap je . Tak payah nak tengok lama - lama . Saya tak selesa . Saya ni ni Lelaki . "

" Awak ingat saya ni Gay ke ? " . Tanya Maera lalu dia mengeluh . " Saya cuma masih tak percaya lagi yang awak ni Hybrid . "

" Tapi , adik awak sama je macam Tsu dan Rissa ni . Telinga diorang jelah yang runcing ke atas . " Kata Naera pula dengan lembut . " Kenapa awak sorang je yang banyak mata ? Mulut awak tu , memang macam tu ke ? "

" Itu Mode Tempur puak kitorang . Saya pun ada tapi , saya tak jelmakan tadi . " Jawab Aqilah dengan jelas dan tenang . " Tak macam kitorang yang lain , Mode Tempur abang salah satu ciri - ciri Hybrid yang sempurna . "

" Siapa yang cakap macam tu ? " Tanya Naera dengan agak pantas sambil mengerutkan dahinya .

" Mak . " Jawab Aqilah . Jawapannya itu telah disambut dengan gelak yang besar oleh Aivira .

" Apa nama puak akak tadi ? " Tanya Nurzahirah .

" Aexrieca . " Jawab Aqilah sambil tersenyum lalu menyapu lembut kepala Nurzahirah .

Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya .

" Ehm . " Kata Siti Nursamawi sambil berpeluk tubuh . Dia yang duduk bersila di atas lantai memejamkan matanya . " Maksudnya , korang dah memang tahu Makhluk Mitos tu wujud , sejak dari kita kecil lagi . "

Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya .

" Jadi , masa kita kecil dulu , masa korang ajak aku pergi pantai dulu . Korang ada tunjuk kat aku sorang perempuan . Perempuan tu , terapung kat laut dekat batu . Aku ingat lagi , perempuan tu senyum kat aku . Korang cakap , perempuan tu , Puteri Ikan Duyung . Tapi ... " Kata Siti Nursamawi dengan jelas dan tenang lalu membukakan kelopak matanya . " ... aku lemparkan batu kat kepala perempuan tu . Soalan aku , siapa perempuan tu ? "

Naera dan yang lain - lain , memusatkan pandangan mereka ke wajah Sheila Asyikin .

Sheila Asyikin menggaru kepalanya yang tidak gatal sambil memandang ke arah Siti Nursamawi .

Membesar mata Siti Nursamawi . Mulutnya juga terbuka sedikit kerana satu nama menerobos masuk ke dalam mindanya .

Nurzahirah pula , hanya saling berpandangan dengan yang lain - lain .

" Siapa perempuan tu ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze pula .

Naera tersengih dan tertawa kecil lalu meneguk Teh Hijau panasnya . " Siapa lagi . Puteri Ikan Duyung tulah . "

" Akak jahat . " Kata Aqilah dengan lembut . " Sampai hati buat macam tu . "

Giliran Tatsumaki dan Rissa pula yang saling berpandangan .

" Cik Siti lempar batu kat Puteri Vanessa ? " Kata Tatsumaki . " Sampainya hati Cik Siti . "

Kini , giliran Siti Nursamawi pula yang menggaru kepalanya . " Patutlah dia tak berapa suka sangat kat aku . Mungkin dia ingat lagi kot pasal tu . "

" Kepala dia luka . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut . " Abang dan In yang rawat luka dia . "

" Jahatnya akak . " Kata Siti Aisyah dengan jelas .

" Manalah akak tahu . Akak cuma nak bertegur sapa je . Akak ingat , dia sambutlah batu yang akak lempar tu . " Kata Siti Nursamawi . Dia mempertahankan dirinya . " Salah dialah . Yang dia tengok je batu tu buat apa . Memang kenalah sedas . "

" Macam tu ke Cik Siti beramah - mesra dengan orang lain ? " Tanya Rissa dengan lembut .

Pantas sahaja tangan Siti Nursamawi menarik telinga Rissa . " Raja korang tu , tak ajar korang ke , macam mana nak tahu sama ada , orang yang nak berkenalan tu , berani ataupun tak ? "

" Apa akak ni ? " Tanya Nurzahirah lalu dipukulnya bahu Siti Nursamawi dengan agak kuat . " Asyik nak guna kekerasan je . "

" Rissa ni baru je nak kenal - kenal dengan kitorang . " Celah Mandy Chong Wei Tze pula dengan lembut . " Kalau lain kali dia dah tak nak datang sini macam mana ? "

Naera memukul lembut bahu Tatsumaki . " Korang berdua ni , pelajar diorang ke ? "

" Tak . Kitorang sebenarnya , ada Tenaga Pengajar masing - masing . Tuan Didie dan Cik Sheila ada Pasukan sendiri . " Jawab Tatsumaki dengan lembut . " Kitorang cuma anggota Pasukan Baru yang baru ditubuhkan . Tapi , Tuan Didie dan Cik Sheila yang uji kitorang semua . Tuan Didie dan Cik Sheila Ketua Panglima bagi semua pasukan kat Kerajaan Lagenos . "

" Pasukan diorang ni untuk apa ? " Tanya Aivira . Dia mula sedikit terasa teruja mendengar cerita Sheila Asyikin .

" Diorang ni , dilatih untuk menjaga Rara dan diorang yang kecil ni . " Jawab Sheila Asyikin .

" Apa kecil ? " Tanya Siti Aisyah dengan agak pantas kerana terasa . Kemudiannya , dia tersenyum . " Nasib jelah akak berdua kawal Abang Didie tu . Kalau tak , kitorang dah lama dah jadi pasangan kekasih . Iecha ni cantik kot . Dewi kat sekolah . Badan pun potongan baik punya . Sempurna . "

Aivira , Maera dan Naera saling berpandangan sebaik sahaja Siti Aisyah menghabiskan ayatnya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi menyapu - nyapu tangan mereka lalu duduk bersila semula di atas lantai .

" Pasukan Tatsumaki ni , Abang Didie tubuhkan untuk jaga Rara dan diorang ni . Sebab , Abang risau kot - kot , ada daripada musuh kitorang dapat menyelinap masuk dan cuba nak ganggu keselamatan diorang . " Kata Sheila Asyikin dengan manja . " Diorang ni pun , Abang dah lantik seorang ketua . Tapi , ketua diorang tu , abang suruh berlatih . "

" Jadi , pasukan korang kat sana pula ? " Tanya Maera .

" Pasukan kitorang , pasukan Diraja Lagenos . Putih ketua diorang . Pembantu Ketua pula , Paquine dan Merowran . " Jawab Sheila Asyikin dengan jelas . " Pasukan DiRaja ni , selain daripada dah bersumpah dengan Dikri Diraja yang ditulis sendiri oleh Permaisuri Fiirapi dan Abang Didie , dan telah dipersetujui oleh semua pembesar daripada Kerajaan Lagenos yang mana , diorang akan lindungi Kerajaan Lagenos dan Permaisuri Fiirapi , dalam apa jua keadaan sekalipun , diorang semua akan turut melindungi keselamatan kita semua . " Jawab Sheila Asyikin dengan panjang lebar .

" Soalan . " Pintas Maera . " Didie ke yang suruh pasukan DiRaja ni untuk lindungi kita semua ? "

Sheila Asyikin menggelengkan kepalanya dengan gaya manja dan kebudak - budakkannya yang bukan dibuat - buat . " Tak . Permaisuri Fiirapi . Abang Didie cuma bertanggungjawab dalam Dikri Pasukan Diraja . Yang selebihnya , Permaisuri Fiirapi yang tentukan .

" Apa kandungan Dikri Pasukan DiRaja yang Didie buat tu ? " Tanya Naera pula .

" Sama macam Prinsip kita kat dalam Sayap Peganiex . " Jawab Sheila Asyikin dengan lembut dan tenang . " Cuma , lebih ke arah peranan sebagai Pahlawan dan prinsip baru yang abang terapkan kat dalam Pasukan DiRaja yang abang tubuhkan ni . "

" Dia tak nak ada pembunuh dalam pasukan ni . " Celah Aivira .

" Mana awak tahu ? " Tanya Naera dengan lembut .

" Sebelum kitorang bertarung dengan Pasukan Lamora , Didie ada cakap kat kitorang semua . Dia tak nak ada pembunuh dalam pasukan dia . " Jawab Aivira dengan jelas .

" Maksud dia ? " Tanya Naera .

" Selagi kita tak terancam oleh musuh dan yakin dapat menumpaskan musuh , kita hanya perlu tewaskannya . Tapi jangan bunuh ." Celah Aqilah dengan jelas dan tenang . " Tapi , sekiranya kita dah rasa terancam dan , kita dah tak ada pilihan lain. barulah kita bunuh musuh tu . "

" Dibunuh , atau dibunuh . " Kata Tatsumaki dan Rissa dengan serentak .

Maera dan Naera saling berpandangan.

" Patutlah kitorang tak kekok masa berperang kat sana tadi . " Kata Aivira dengan jelas . " Pasukan Adik saya ni pula ? "

" Pasukan Aqilah pula , Pasukan Hybrid . Untuk melawan pasukan Hybrid yang menjadi musuh kerajaan Lagenos . " Jawab Sheila Asyikin dengan jelas . " Semua pasukan yang Abang Didie tubuhkan ni , bawa misi yang sama . "

" Apa dia ? " Tanya Siti Nursamawi .

" Untuk melindungi Dua Dunia ni daripada musuh . Tak kiralah daripada kalangan Dunia Mitos atau daripada Dunia Manusia . " Jawab Sheila Asyikin .

Dari kejauhan , dari satu sudut ruang yang ada di dalam kapal itu . Terdengarnya suara jeritan Siti Aisyah .
Dia terlentang di atas meja . Kaki dan tangannya diikat dengan ketat di penjuru meja kaca . Dia meronta - ronta untuk melepaskan dirinya .

" Lepaskan sayalah ! " Jerit Siti Aisyah dengan lantang . " Saya cakap dengan Abang Didie nanti ! Akak berdua cemburu ! "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siti Khumairah dan Vanessa Valarie saling berpandangan selepas sahaja mereka mendapat pesanan Ahmadi .

" Kita tak ada pilihan . " Kata Siti Khumairah dengan jelas . " Kita kena gunakan Teknik Kunci Telepati . "

" Didie cakap apa ? " Tanya Muniandy .

" Dia risau ada Pahlawan daripada kerajaan saya yang berpaling tadah . Sebab , sebelum pertarungan dengan Bangsa Darat tadi , dia dan Sheila dah tangkap Pahlawan daripada Kerajaan lain dan daripada Kerajaan yang diorang naungi sekarang ni . Pasal , dah bekerjasama dengan Pahlawan daripada Kerajaan Kegelapan . " Jawab Vanessa Valarie dengan tenang . " Dia nak saya dan Kak Mai serta kawan - kawan dia gunakan satu teknik untuk halang minda dan komunikasi kita daripada diceroboh . "

" Baiklah . " Sahut Hagia Sofea .

" Kitorang faham . " Kata Siti Nurjannah pula .

" Didie dan Sheila dalam perjalanan ke sini ke sekarang ? " Tanya Stephen Akio Kenzo .

" Diorang berada jauh dari sini tapi , diorang akan bantu kita semua dari arah yang lain . " Jawab Vanessa Valarie . " Sheila dan Siti tak ikut . Didie dan beberapa anggota pasukan DiRaja je yang ikut dia . "

Siti Khumairah , Siti Nurjannah , Hagia Sofea dan Vanessa Valarie dengan segera menghasilkan Corak Kunci Minda di dahi mereka semua .

" Dengar sini , misi ni dah jadi semakin rumit . Didie dan Puteri Ikan Duyung ni je yang tahu macam mana nak berperang dalam laut ni . " Kata Hagia Sofea dengan jelas . " Ikut arahan daripada Dia . Jangan lalai . "

Mereka semua mempersiapkan senjata mereka .

" Ini perkara paling gila yang pernah saya alami dalam hidup saya . " Kata Khalid dengan jelas .

" Anggap je ini satu percutian . " Kata Adam dengan tenang sambil tersenyum . " Percaya atau tak , Didie akan cakap macam tu kalau dengar apa yang abang cakapkan tadi . "

" Memandangkan kita semua ni , satu pasukan . Kita ikut cara Didie dan Sheila . " Kata Vanessa Valarie lalu tersenyum .

" Guna je teknik apa pun yang kita ada . " Celah Siti Hawa lalu memegang senjatanya dengan rapi dan kemas . " Selagi teknik tu , tak membahayakan rakan sepasukan . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Korang berdua ni teruk betullah . " Kata Naera dengan lembut sambil membuka ikatan pada kaki Siti Aisyah . " Iecha ni muda lagi kot . Janganlah layan dia teruk macam ni . "

" Ada kitorang kisah ? " Balas Siti Nursamawi dengan pantas . " Kitorang boleh lakukan yang lebih teruk daripada ni . "

" Diorang berdua ni memang macam ni ke ? " Tanya Aqilah dengan perlahan sambil membantu melepaskan Siti Aisyah .

" Awak boleh cakap apa je kat diorang berdua ni . " Jawab Naera dengan lembut . " Tapi kalau nak cakap berkaitan dengn Didie , elok - elok sikit . "

" Cik Muda Rara , saya minta maaf kalau saya terkasar bahasa . " Bisik Tatsumaki dengan perlahan . " Nampaknya , hidup Tuan Didie ni mesti kucar - kacir oleh dua orang Raksasa ni . "

" Terima kasih . " Balas Nurzahirah dengan perlahan . " Tapi , hidup Pakcik saya tu , hidup dia akan lebih jadi tak menentu kalau dua orang Raksasa ni tak wujud dalam hidup dia . "

" Mungkin Tuan Didie tu dah kena sihir oleh dua orang Raksasa ni agaknya . " Sampuk Rissa pula . Juga dengan berbisik .

Reaksi wajah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan segera bertukar menjadi semacam kerana terdengar akan perbualan itu .

" Takdir Abang Didie rasanya . " Kata Mandy Chong Wei Tze . " Kesian betul . Kenapa jelah Abang Didie tak ngorat Kak Mastura Nasi Lemak tu . Kak Mastura tu cantik apa . Mungkin betul kata Rissa . Abang Didie tu dah kena sihir agaknya . "

Perlahan - lahan wajah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi menjadi merah kerana menahan geram .

" Habis merah . " Kata Siti Aisyah sambil melihat ke arah bekas ikatan tadi . " Kalau rosak kulit Iecha macam mana ? "

" Dahlah tu . " Kata Naera lalu ditariknya telinga Siti Aisyah . " Iecha juga yang cari pasal tadi . Dah tahu nyawa Didie ni jenis yang tak tenteram , yang cakap macam tu tadi kenapa ? "

" Entahnya . Takkan Iecha tak tahu macam mana perangai dua orang ni ? " Sampuk Aqilah pula dengan lembut .

" Manalah Iecha tahu . " Balas Siti Aisyah dengan wajahnya yang cantik sambil menggosok - gosok telinganya . " Itu jawapan spontan . "

" Betullah . Tuan Didie kena sihir . " Kata Rissa lalu memegang tangan Nurzahirah yang membuat reaksi wajah semacam . " Dengar tak apa yang Cik Naera cakap tadi ? Dua orang ni , nyawa yang tak tenteram . "

Kepala Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi mula mengeluarkan asap nipis .

" Kita kena bawa Tuan Didie pergi berubat . Kalau tak , sampai bila - bila dua orang ni akan mempergunakan Tuan Didie . " Kata Rissa lagi .

" Kat tempat korang ada tak yang boleh ubat Abang Didie ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan pantas menoleh ke arah Nurzahirah yang sedang membuat reaksi wajah yang semacam sementara telinganya pula mendengar semua perbualan yang mereka bualkan .

" Mak saya pernah cakap , roh yang tak tenang biasanya , akan menghantui orang yang mereka sayang sebab , ada hal - hal yang masih belum selesai . " Kata Rissa lalu menggoyang - goyangkan tangan Nurzahirah .

" Apa maksud Rissa ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze dengan lembut . " Takkanlah Kak Sheila dan Kak Siti ni , dah mati tapi hidup balik pula . "

" Kita kena buat sesuatu kalau nak tahu , sama ada , Cik Sheila dan Cik Siti ni , memang dah mati atau memang masih hidup . " Kata Tatsumaki lalu berpeluk tubuh dan mengangguk - anggukkan kepalanya .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi semakin menghampiri Nurzahirah . Wajah mereka berdua berkerut menahan kegeraman yang memicit badan mereka .
Nafas yang keluar daripada hidung mereka juga jelas kedengaran . Seperti dengusan seekor Lembu yang naik minyak .

" Mak saya boleh pastikan . Mak saya ada kenal seseorang yang berkebolehan dalam hal ni . Tapi , kita kena pujuk mak saya tu . Dia tak suka dengan hal - hal yang macam ni . Tak elok katanya . " Kata Rissa lalu memegang bahu Nurzahirah . " Kita cuma perlu bawa pakaian mereka berdua . Pakaian yang telah dipakai . Sebab , masih ada peluh . "

Naera dan Aqilah serta Siti Aisyah menepuk dahi mereka .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi semakin dipicit kegeraman . Mata mereka merah menyala .
Gigi mereka menjadi tajam . Gigi taring mereka keluar menjengah .

" Pakaian dalam ke ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze sambil tersenyum lebar . " Kalau baju dalam Kak Siti , kita boleh tahu pasal , yelah . "
Dia bercakap sambil meletakkan kedua belah tapak tangannya di depan dadanya . " ' Fuyoo ' . "

" Mari keluar dari sini . " Ajak Naera mengajak Aqilah dan Siti Aisyah menuju ke ruang tamu . " Kalau tak , dengan kita - kita sekali kena nanti . "

" Kalau Kak Sheila pula . " Kata Mandy Chong Wei Tze lagi lalu mengecilkan sedikit bukaan tapak tangannya . " Kecil sikit . "

" Cik Muda Mandy ni . " Kata Tatsumaki lalu tergelak kecil bersama Rissa .

" Cik Muda Mandy tengok ' itu ' ke ? " Tanya Rissa pula .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi kini telah pun berada di depan Nurzahirah .
Dengusan nafas mereka menyapu keras wajah comel Nurzahirah .

Nurzahirah mendongak , memandang ke arah wajah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi yang telah pun berubah seperti wajah Raksasa kerana menahan kegeraman yang teramat sangat .

" Rara tak salah . " Kata Nurzahirah dengan lembut . " Jangan pukul Rara ye . "

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi mengangakan mulut mereka sehingga menyebabkan , Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa terdiam daripada tertawa .

' Klepuk ! ' . ' Klepuk ! ' . Klepuk ! '

Maera dan Aivira yang berbual di ruang tamu menoleh ke arah Naera , Aqilah dan Siti Aisyah yang agak terburu - buru menuju ke arah mereka berdua .

" Korang ni apa hal ? " Tanya Aivira sambil mengerutkan dahinya .

" Korang nampak Megalodon ke ? " Tanya Maera pula .

Naera menggaru kepalanya .

Tidak lama kemudian , Mandy Chong Wei Tze tarcampak ke ruang tamu disusuli oleh Tatsumaki dan Rissa .
Dan yang terakhir , barulah Nurzahirah .
Di atas kepala mereka , berdirinya beberapa ketul benjolan yang berasap .
Perlahan - lahan mereka berempat berdiri sambil memegang benjol sendiri dengan wajah yang suram . Wajah mereka berkerut menahan sakit .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi berjalan tanpa menghiraukan mereka yang lain . Wajah mereka masih lagi berlapiskan kegeraman .

" Apahal tu ? " Tanya Maera dengan dahinya yang berkerut kehairanan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Vanessa Valarie dan Siti Khumairah bersama dengan pasukan kecil mereka telah tiba di sempadan yang menjadi kawasan Penjara Kristal Akham Nessela .
Namun , ada sesuatu yang menghairankannya . Dia ' terasa ' satu Tenaga Dalaman yang agak pelik . Tenaga Dalaman yang telah bercampur - baur .

" Bawa rakan - rakan Kak Mai bersembunyi dulu . Ada sesuatu yang tak kena kat sini . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas . " Tunggu arahan daripada saya . "

Siti Khumairah bersama dengan mereka yang lain dengan pantas bersembunyi dan terus sahaja bersedia .

Vanessa Valarie berenang dengan perlahan menuju ke depan .

" Saya rasa , kita akan berperang kat dalam laut ni . " Kata Ratni dengan jelas . " Ada geseran tenaga yang pelik kat kawasan ni . "

Siti Khumairah berpandangan dengan Fateh . Mereka kemudiannya mempersiapkan senjata mereka .

Vanessa Valarie mencari salah seorang daripada anggota Pasukannya yang ditugaskan untuk mengawal kawasan itu .
Setibanya dia di situ , dia sedikit terperanjat kerana mendapati bahawa , anggota pasukannya itu mengalami kecederaan yang agak parah .

" Tuanku . " Kata anggota itu dengan lemah nada suaranya . " Apa hajat Tuanku ke sini ? "

" Apa yang telah terjadi ? " Tanya Vanessa Valarie .

" Ada baiknya , Tuanku beredar dari sini sahaja tuanku . " Jawab anggota pasukan itu dengan lemah . " Ada dikalangan kita yang telah berpaling tadah . "

Siti Khumairah bersama dengan anggota pasukan kecilnya saling berpandangan kerana , mereka juga turut mendengar akan perbualan itu kerana , Talian Telepati mereka yang telah berhubung dan telah dikunci .

" Kerahkan Pasukan DiRaja kita untuk tumpaskan semua pengkhianat ini . " Kata anggota itu lagi . " Jika perlu . Tuanku segera meminta bantuan daripada Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka kerana , ada Bangsa Darat daripada kalangan Manusia yang membantu mereka . "

Muniandy dan semua rakan - rakannya saling berpandangan . " Sayap Peganiex ada kerja lebih lepas ni . "

" Kak Mai , siapa Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka tu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo .

" Didie dan Sheila . " Jawab Siti Khumairah dengan jelas dan tenang . " Diorang berdua tu , Raja dan Puteri yang telah ditabalkan oleh seorang Raja yang telah mangkat dan telah dipilih oleh rakyat kat kerajaan tu untuk memerintah satu kerajaan kat dunia ni . "

Anggota itu menggagahkan dirinya untuk untuk memegang Serampangnya . Jalur tenaganya menghiasi senjatanya itu . " Pergi dari sini dan jangan kembali lagi . "

" Tidak . Beta merupakan Puteri yang bertugas untuk melindungi sesiapa sahaja yang ditugaskan untuk melindungi dua dunia ini . Selagi beta bernafas , selama itulah , beta akan mencurahkan segala bakti beta . " Balas Vanessa Valarie dengan jelas . Matanya mencerna gerak bahasa tubuh anggota pasukannya itu .

" Jika begitu sumpah Tuanku , hamba yang hina ini dengan relanya menumpahkan darah hamba . " Kata anggota pasukan itu dengan senyuman . " Hamba akan bunuh Tuanku di sini ! "

Sebaik sahaja anggota pasukan Vanessa Valarie itu menghabiskan ayatnya . dia dengan pantas melibaskan senjatanya ke dada Vanessa Valerie .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ahmadi terhenti daripada berenang manakala Sheila Asyikin pula terhenti daripada berbualannya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Anggota pasukan Vanessa Valarie itu bertindak melakukan serangan yang berbahaya namun , ia sesuatu yang mudah untuk dielak oleh Vanessa Valarie .

Vanessa Valarie merampas Serampang lawannya dan terus sahaja ditikamnya perut lawannya .
Kemudian , dia memanggil Siti Khumairah .

Lawan Vanessa Valarie itu mengerang kesakitan .

" Kenapa Vael ? " Tanya Siti Khumairah dengan jelas .

Vanessa Valarie menekan lagi Serampang yang dirampasnya tadi ke tubuh lawannya dengan wajah yang garang . " Katakan sekarang . Di hadapan Kanda Tuanku Pawana . Siapakah gerangan yang menjadi dalang dalam pengkhianatan ini ? ! "

" Hamba tak akan khabarkannya kepada Tuanku kerana , hamba bukan lagi rakyat Kerajaan Gokanduba . " Kata pengkhianat itu dengan jelas . " Tuanku telah cemarkan nama baik Bangsa kita dengan menjalinkan kerjasama dengan Manusia . Makhluk yang berhatikan nafsu semata - mata . "

Fateh dan yang lain - lain hanya saling berpandangan sesama mereka .

" Demi untuk mengembalikan Dunia Mitos dan Lagenda kepada bangsa kita , hamba rela mati demi Akham Nessela . " Kata Pengkhianat itu .

" Tuan hamba telah sedia maklum . Akham Nesselalah yang memfitnah Tuanku Pawana dan juga Tuanku Pawaka . " Balas Vanessa Valarie dengan pantas . " Tuan hamba juga ada bersama ketika Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka menangkap Akham Nessela . "

" Itu adalah kesalahan terbesar hamba kerana mempercayai Manusia . Manusia adalah makhluk yang terlicik . Mereka akan mengeksploitasi dunia kita untuk kepentingan mereka . " Kata Pengkhianat itu . " Mereka juga akan pergunakan Tuanku untuk kepentingan mereka . "

" Jangan hina rakan beta . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas .

" Rakan Tuanku itu , makhluk yang berhatikan binatang . " Kata Pengkhianat itu dengan senyuman .

Sebaik sahaja pengkhianat itu menghabiskan ayatnya , Vanessa Valarie dengan tenang menamatkan riwayat pengkhianat itu dengan hanya sekali serangan .

" Beta tak akan beri muka kepada sesiapa sahaja yang mengkhianati kerajaan beta . " Kata Vanessa Valarie lalu memandang ke wajah Siti Khumairah dan kemudiannya , dia memandang ke sekelilingnya . " Panggil mereka semua . "

Siti Khumairah melaksanakan arahan Vanessa Valarie .
Tidak lama selepas itu , Fateh bersama dengan yang lain - lain tiba .

" Kita dah dikelilingi musuh . Kita akan bertarung di sini . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas dan tenang .
Kemudian dipandangnya ke arah anggota pasukannya yang telah dibunuhnya tadi . " Ada pengkhianat di dalam kerajaan saya . Saya akan hukum rakyat saya yang telah berpaling tadah . Sekiranya perlu , saya akan tamatkan riwayat mereka . "

" Awak dan Mai ketua sekarang . " Kata Siti Nurjannah dengan jelas . " Berikan arahan . "

" Jangan beri muka . " Balas Vanessa Valarie lalu menjelmakan Topeng Tempurnya . Kini , jelas yang dirinya , Pahlawan yang bukannya boleh dipandang dengan sebelah mata . " Kita tangkap ketua pengkhianat dan mereka semua . Kita akan korek maklumat yang diorang ada . "

Muniandy mempersiapkan senjatanya sambil tersenyum . "Awak jangan risau . Beritahu je kitorang macam mana muka ketua pengkhianat tu . Saya dan rakan - rakan saya akan buat dia menyesal sebab dah khianati Didie , Sheila dan awak . "

Vanessa Valarie menghasilkan Satu Bola Cahaya yang agak terang dan terus dihumbankannya ke atas .
Tidak lama selepas itu , kawasan itu diterangi oleh Cahaya yang agak terang . " Mari kita tendang punggung semua pengkhianat tu . "

" Dah sedia nak Masak Kicap ? " Tanya Ikhwan sambil tersenyum dan mengeratkan pegangan senjatanya .

" Saya nak Masak Tiga Rasa . " Balas Hagia Sofea lalu tertawa kecil .

" Biar saya sediakan bahan - bahannya . " Sampuk Vanessa Valarie lalu membukan Pintu Tenaganya . Warna Cahaya dan Elemennya telah pun bersinar pada bebola mata dan anak matanya . "

" Ini baru memancing . " Sampuk Fateh lalu memandang Khalid .

" Tapi kali ni , joran kita lain sikit . " Celah Ikhwan sambil tertawa kecil .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dari kejauhan , Ahmadi dan rakan - rakannya dapat melihat cahaya yang dihasilkan oleh Vanessa Valarie .

" Diorang dah berseronok . " Kata Ahmadi lalu mempercepatkan renangannya . " Mari cepat . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Kita akan pergi ke sana . " Kata Sheila Asyikin . " Kita akan tolong rakan - rakan kita . "

" Tapi , kitorang kena jaga Cik Muda Rara , Cik Muda Mandy dan Cik Muda Iecha . " Balas Tatsumaki dengan jelas .

" Korang semua boleh ikut kitorang . " Kata Siti Nursamawi pula . " Yang penting . Korang peka dengan arahan . "

" Soalan . " Kata Maera . " Korang pasti ke yang Didie tu , tak marah kat kita kalau kita bawa budak - budak ni ? "

" Abang mungkin tak marah . " Jawab Sheila Asyikin . " Tapi , Kak Mai mesti marah gila kat kita semua . "

" Kalau macam tu , buat apa awak nak bawa diorang ? " Tanya Aivira pula .


Sheila Asyikin hanya tersengih dan tergelak kecil . " Tak tahu . "


Nurzahirah memandang ke luar melalui jendela kaca . Dari jauh , dia dapat melihat satu cahaya yang terang . " Kakak Patung , cahaya apa kat sana tu ? "

Sheila Asyikin melihat keluar . Reaksi wajahnya terus sahaja berubah . Menjadi sedikit serius . " Itu cahaya daripada Teknik Sinar Pahlawan milik Kak Vael . Nampaknya , diorang dan bertarung dengan musuh . "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience