Rate

BAB 11 ANCAMAN KEGELAPAN

Fantasy Series 3820

" Awak tak ada pilihan ! " Kata Vanessa Valarie yang bergema di dalam minda Ahmadi . " Awak kena halang dia sekarang ! "

" Aku tahu ! " Balas Ahmadi . Walaupun dia tahu , dia sepatutnya menghalang tindakan Houx tetapi , dia masih seperti teragak - agak hendak bertindak . " Tapi , kau sendiri tahu ! Manusia akan dapat lihat semua ni dan Manusia akan lebih buat spekulasi pasal kitorang ! "

" Saya tahu perasaan awak ! Saya kenal awak bukannya sebulan dua tapi dah bertahun ! Saya tahu apa yang ada dalam kepala awak tu ! " Kata Vanessa Valerie dengan pantas bersulamkan nada yang cemas bersimpulkan kerisauan . " Tapi , kalau awak tak halang dia sekarang , ia akan lebih memburukkan keadaan ! "

Ahmadi mendongak ke langit . Matanya tajam merenung ke arah Houx yang sedang melancarkan sesuatu .

" Didie ! Awak kena halang dia sekarang ! " Teriak Vanessa Valarie dengan lantang . " Kalau bukan awak yang halang dia kat sini , siapa lagi yang mampu nak halang dia ?! "

" Tak guna ! " Desia hati Ahmadi berselimutkan kegeraman yang teramat sangat .

***********************************************************************

Permaisuri yang melihat akan pertarungan Ahmadi dan Houx dari sebuah kerajaan yang terletak di Dunia Mitos dengan perlahan - lahan mengeluarkan tenaganya . Dia menumpukan Tenaga Mindanya untuk mencari Tenaga Minda Ahmadi .
Wap udara yang berwarna Ungu berlembayung jernih terhembus dari kawasan tempat permaisuri itu berdiri .

***********************************************************************

Ahmadi merenung ke arah Houx yang semakin meningkatkan tenaganya .

Suasana langit semakin kelam . Awan mendung semakin tebal . Panahan petir pula semakin menggila .

" Didie ! " Jerit Vanessa Valarie . " Awak kena buat sesuatu sekarang ! "

Ahmadi semakin ditimpa dilema . Antara hendak menghalang tindakan Houx dengan ingin menjaga hati dan pandangan Manusia yang menganggap dan melabel golongan yang sepertinya dengan gelaran Freak .

***********************************************************************

Pada ketika itu , semua yang berada di Pasela juga turut dapat merasakan akan tenaga yang dikeluarkan oleh Houx .

" Tenaga siapa ni ? " Tanya Avira dengan perlahan . " Kuatnya . "

" Tak mungkin ada golongan yang seperti kita memiliki tenaga yang kuat macam ni . " Celah Naera pula . " Mustahil . Sekarang ni , terlalu mustahil untuk seseorang yang seperti kita memiliki kekuatan tenaga yang macam ni . "

Siti Khumairah mengangkat telefon . " Ada apa - apa laporan tak ? "

Semua yang berada di dalam ruang itu melihat ke arah Siti Khumairah yang kelihatan terperanjat .

Siti Khumairah meletakkan telefon . " Janne , buka komputer utama , ada berita tergempar kat tv . Channel 3W . "

Tanpa berlengah , Siti Nurjannah melakukan apa yang diarahkan oleh Siti Khumairah .

Sebaik sahaja Komputer Utama dibuka , semua yang berada di bilik Soal Siasat Psikik itu terkejut .

" Tak tahu apa yang telah terjadi . Ini bagaikan sakti . Ia berlaku dengan tiba - tiba ! " Kata Wartawan yang melaporkan keadaan yang sedang berlaku . " Keadaan yang cerah tadi telah bertukar menjadi mendung ! Seperti nak berlaku hujan lebat dan ribut petir ! "

" Apa hal pula ni ? " Tanya Stephen Akio Kenzo .

Sewaktu Wartawan tadi sedang melaporkan keadaan yang sedang berlaku , wartawan itu mendapat laporan terkini . " Para penonton , ikut laporan yang baru kami terima , keadaan yang lebih menghairankan dan menakjubkan telah berlaku di kawasan Lapangan Terbang Pantai Bayu Timur ! Jangan ubah siaran anda ! Kami akan terus berlintas langsung dari sana nanti ! "

" Itu tempat kita bermain tadi . " Kata Muniandy dengan jelas walaupun nadanya perlahan .

Sheila Asyikin hanya merenung ke arah monitor . Fikirannya terbang dan melayang kepada Ahmadi . Kerisauan dengan pantas menendang hatinya .

***********************************************************************

" Didie , tolong bertindak sekarang ! " Teriak Vanessa Valarie di dalam minda Ahmadi . " Kalau tak , Houx akan buat suka hati dia je ! "

Dalam keadaan yang semakin menyendatkan kepala Ahmadi itu , dia dihubungi oleh seorang wanita . " Halang dia sekarang . "

Suara wanita itu lembut . Selembut belaian ibu yang diibaratkan selembut kain sutera . " Anakanda , halang dia sekarang . "

" Tapi bonda , kalau anakanda buka tenaga anakanda dan halang dia kat sini , keadaan kat dunia ni akan akan lebih teruk . " Balas Ahmadi dengan jelas . Sejelas kekhuatirannya . " Nanti Manusia yang lain akan dapat lihat nanti . "

" Anakanda . " Kata wanita itu dengan lembut . " Kalau anakanda tak halang dia sekarang , keadaan akan jadi lebih teruk lagi . Anakanda kena ingat , bukan semua rahsia akan kekal rahsia selamanya . Ada waktunya , rahsia itu akan terbongkar mengikut tarikhnya yang sememangnya misteri . "

Houx tertawa besar melihat Ahmadi yang masih lagi termanggu . Seperti orang yang sedang berdiri di dalam lumpur yang bertanamkan kaca dengan berpaut pada ranting . Hendak menyelamatkan keadaan tetapi masih tidak mahu keluar daripada lumpur itu .

" Apa yang kau mampu buat sekarang ?! " Jerit Houx dari udara dengan lantang . Nadanya begitu sombong . " Mana yang lebih penting kat kau sekarang ?! Dunia kau ni atau dunia kitorang ?! "

Ahmadi semakin bercelaru .

" Kau dan kawan api kau tu punca segalanya ! " Teriak Houx lagi dengan kuat . " Kalau kau lawan aku kat sini , Manusia akan dapat lihat siapa kau yang sebenarnya ! Kau akan terus dipinggirkan ! "

Ahmadi hanya mampu menadahkan telinganya mendengar leteran Houx yang angkuh .

" Aku akan wujudkan diri aku kat sini dan tunjukkan kat Manusia , yang golongan kau memang patut ditakuti ! " Teriak Houx mengugut .

" Anakanda , halang dia sekarang ! " Kata wanita itu lagi . " Jangan lupa siapa anakanda yang sebenarnya ! "

Sedikit membesar mata Ahmadi sebaik sahaja kata - kata wanita itu mendakap gegendang telinganya .

" Apa tanggungjawab anakanda ! " Kata wanita itu lagi dengan jelas di dalam minda Ahmadi . " Jangan hampakan harapan ayahanda . Jangan hancurkan harapan mereka yang menyayangi dan mempercayai anakanda berdua kat sini ! "

Sebaik sahaja wanita itu menghabiskan ayatnya , cahaya mata Ahmadi berubah . Matanya menyinarkan cahaya yang berwarna Biru , Biru Muda dan Putih . Dia dengan bersemangat , membukakan Pintu Tenaganya pada tahap yang maksima .
Hembusan bayu dingin berhembus dari tempat dia berdiri . Wap dingin juga mula berhembus dari lubang hidung dan mulutnya . Setiap helaian rambutnya pula mula diwarnai dengan Warna Elemen Cahayanya iaitu Biru , Biru Muda dan Putih .

" Bonda permaisuri . Anakanda perlukan sedikit bantuan daripada bonda . " Pinta Ahmadi .

" Suarakannya . " Balas Permaisuri itu .

" Tolong kesan kawasan pertarungan ni dan bukakan Pintu Portal yang menghubungkan kawasan ni dengan satu kawasan yang ada kat Dunia Mitos . " Kata Ahmadi dengan jelas .

" Baiklah . " Sahut Permaisuri itu . " Memandangkan jarak kita yang terlalu jauh , anakanda perlu berikan bonda sedikit masa . "

" Takde hal . " Balas Ahmadi lalu tersenyum . " Hubungi anakanda kalau bonda dah bersedia nak hulurkan bantuan . "

" Baiklah . " Kata Permaisuri itu . " Anakanda tolong berhati - hati . "

Ahmadi tersenyum lalu dengan perlahan - lahan , dia mengapungkan dirinya ke udara dan kemudian , dia bertapak semula di atas pantai dan terus memukulnya dengan kuat dengan tangan kanannya .

Corak Bunga Salji muncul di bahagian bawah di mana Houx sedang terapung . Tidak lama kemudian , kepingan - kepingan ais keluar dari dalam laut yang membentuk seperti sekuntum bunga yang mekar .
Selepas itu , wap dingin mula berhembus dan salji - salji mula berterbangan di sekitar Bunga Ais tadi . Kawasan itu telah bertukar . Berkabus dan dilitupi salji yang terhembus keluar . Menghalang pandangan Manusia .

" Vael , aku perlukan bantuan korang . " Kata Ahmadi lalu melompat ke udara dan masuk ke dalam Kelopak Bunga Ais Bersalji ciptaannya . " Gelorakan laut ni . Jangan bagi sesiapun masuk ke kawasan ni . Termasuk Sheila sendiri . "

Vanessa Valerie tanpa berlengah ,dia dengan segera berkomunikasi dengan rakan - rakannya .

***********************************************************************

Semua yang berada di Pasela dapat merasakan akan kekuatan tenaga yang dikeluarkan oleh Ahmadi dan Houx .

" Ini macam ... " Kata Stephen Akio Kenzo dengan perlahan lalu memandang ke arah rakan - rakannya . " ... tapi mustahil . "

" Penculik - penculik ni bawa lari mangsa ke sana . " Kata Siti Nurjannah dengan jelas . " Ketua korang pula tadi ada cakap , dia sedang menyiasat seseorang yang ada kat sana . "

" Korang semua pergi siasat apa yang berlaku kat sana . " Arah Hagia Sofea dengan tenang . " Kitorang akan hantar pasukan bantuan sekiranya ada apa - apa yang berlaku . "

" Maaf . " Balas Maera . " Kitorang tak terima arahan daripada sesiapun selain daripada Ketua dan Pembantu Ketua kitorang . "

Sheila Asyikin menghelakan nafasnya . " Korang jaga kawasan ni . "

" Korang ni memang berlagak . " Kata Siti Khumairah pula . " Jelas ada sesuatu yang tak kena sedang berlaku . Ini bukan kebetulan . "

Sheila Asyikin menjelmakan tiga butir Mutiara yang berwarna Hijau berlembayung jernih lalu terus memecahkannya . Tenaga daripada Mutiara tadi dengan pantas menyelubungi ruang di dalam bilik itu .

" Kawal bangunan ni dengan baik . Semua suspek ada di dalam bilik ni . Kalau betul yang kejadian kat luar tu ada hubung kait dengan semua suspek ni , rakan - rakan diorang tentu akan datang untuk selamatkan diorang . " Kata Sheila Asyikin dengan tenang . " Saya akan pergi ke sana seorang diri . Rakan - rakan saya yang lain akan kawal bilik ni dari dalam . "

***********************************************************************

Serampang Tiga Mata yang beraneka bentuk dan halus seni rekaannya milik Vanessa Valerie dan rakan - rakannya bercahaya mengeluarkan Cahaya Elemen mereka .
Serampang - serampang itu dicucuk ke dasar lalu satu gelombang tercetus menggelorakan air laut yang seketika tadi tenang . Ombak yang besar terhasil .
Keadaan laut dengan pantas menjadi berombak dan ganas . Ombak yang besar boleh dilihat dari Lapangan Terbang Pantai Bayu Timur .

Houx turun ke Bunga Ais ciptaan Ahmadi . Matanya tajam berselimutkan niat untuk membunuh . " Kau cipta bunga ni untuk kita bertarung . Dan Salji ni pula , ia dapat menghalang sesiapun daripada dapat melihat kita . Aku tak sangka kau dapat fikirkan cara ni . "

Ahmadi hanya tersenyum .

" Bagus juga . " Kata Houx lalu dia dengan pantas meluru ke arah Ahmadi bagaikan Kereta api yang meluncur deras di atas landasan . Dia dengan jelas ingin membunuh Ahmadi . " Tempat ni akan jadi kubur kau ! "

Tendangan Houx bertemu dengan tendangan Ahmadi . Pertembungan tendangan itu telah menghasilkan satu letusan tenaga diselangi bunyi dentuman guruh yang memekakkan telinga serta hembusan Salji yang lebat .

***********************************************************************

Sheila Asyikin muncul bersama Cahaya Elemennya di bawah sebatang pokok berhampiran dengan Lapangan Terbang Pantai Bayu Timur . Matanya merenung tajam ke arah kawasan pertarungan Ahmadi dan Houx .
Derianya meneliti akan teknik yang digunakan oleh Ahmadi . Dia ingin membantu Ahmadi . Tiba - tiba , dahinya berkerut . Dia telah tahu teknik apa yang digunakan oleh rakan baik sehidup sematinya itu .

" Kenapa abang tak nak In tolong abang ? " Tanya Sheila Asyikin di dalam hatinya .

Dengan perlahan - lahan , Sheila Asyikin memasukkan tangan kanannya ke dalam air dan dia mendapati , Vansessa Valarie ada turut berada berdekatan dengan kedudukan Ahmadi dan Houx .

" Vael , kenapa abang tak bagi Sheila masuk ? ! " Tanya Sheila Asyikin sebaik sahaja dia menghubungkan Tenaga Mindanya dengan Tenaga Minda Vanessa Valarie .

" Saya tak tahu ! Tapi , saya minta maaf banyak - banyak . Dia tak nak awak masuk campur dalam pertarungan ni ! " Jawab Vanessa Valarie dengan jelas . "Saya rasa , dia tak nak keadaan jadi lebih teruk lagi ! Pasal anggapan korang tu golongan yang menakutkan ! "

Pada ketika itu , Ahmadi dengan pantas memintas Telepati di antara Sheila Asyikin dan Vanessa Valarie . " In , pergi jaga HQ Pasela . Abang takut ada sesuatu yang elok akan berlaku kat sana ! "

" Baiklah ! " Balas Sheila Asyikin dengan jelas walaupun pada hakikatnya , dia risaukan keadaan Ahmadi . " Abang hati - hati ! "

Ahmadi menahan tumbukan Houx yang bertubi - tubi . Dan akibat daripada tumbukan itu , dia terundur sedikit ke belakang . Dia tersenyum sambil matanya memandang Houx. "Jangan risaulah ! "

Houx memandang Ahmadi dengan renungannya yang tajam dan menakutkan . Dia menjelmakan Senjata Elemennya yang memiliki Identiti Cahaya dan Elemen Warnanya serta Simbol Elemennya .
Thunder Wolf Gundblade miliknya bersinar dengan terang .

" Malang betul sebab , aku terjumpa Gunslinger yang hebat macam kau kat sini tapi ... " Kata Ahmadi lalu dia menjelmakan Sepucuk Pistol yang unik rekaannya . Terakol yang unik . Berwarna Biru berjalur Merah yang memiliki ukiran yang abstrak . " ... aku pernah belajar menembak dari kawan aku . Jangan risau , Terakol ni Prototaip je . "

Ahmadi dan Houx dengan pantas mengacukan senjata masing - masing . Bunyi das tembakkan Peluru Elemen kedengaran .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience