Rate

BAB 46 DYRAD SI ELEMENTAL KEGELAPAN

Fantasy Series 3820

Cahaya yang menyelubungi tubuh Sheila Asyikin telah pun berubah bentuknya .
Pada bahagian kedua belah belikatnya , sepasang Sayap Burung yang amat cantik terbentuk .
Sayap Burung itu tidak kelihatan seperti Sayap Burung yang biasa . Bentuk Warna Elemen dan Cahayanya itu semakin unik dengan ditambahkan lagi dengan bentuk seekor Ikan Duyung betina .

Serangan Sheila Asyikin juga menjadi semakin berbahaya . Dia mampu untuk melepaskan helaian Pelepah Burung untuk menyerang . Dan serangannya itu pula , adalah serangan yang mematikan .
Pergerakkannya juga agak berbeza daripada sebelumnya . Adakalanya , dia seperti seekor Burung Helang yang menyusur laju di atas angkasa .

Pada masa yang sama , Cahaya Elemen Puak milik Paquine dan Merowran yang digabungkan dengan Corak Identiti Pahlawan Elemen milik Sheila Asyikin muncul dan terpancar di tangan kanan mereka berdua .

" Korang pergi jaga Istana Permaisuri ! " Kata Paquine dengan jelas dan lantang . Renungan matanya menjadi tajam . " Apa pun yang terjadi , jangan tinggalkan kawasan tu ! "

" Apa hal ? ! " Tanya Hose yang agak terperanjat dengan arahan yang dikeluarkan oleh Paquine .

" Cik Sheila perlukan bantuan saya dan Paquine ! Cik Sheila dah panggil kitorang dengan menggunakan Cahaya puak kitorang ! Korang semua tahu apa maknanya ! " Kata Merowran dengan jelas sambil menunjukkan lengan kanannya . " Ini arahan ! Kawal Istana Tuanku Permaisuri ! "

Selepas itu , Paquine dan Merowran berlari dengan deras sebelum mereka berdua terbang ke udara dengan kelajuan yang amat pantas .

" Mari ! " Kata Damgo dengan jelas mengajak rakan - rakannya untuk melaksanakan arahan yang diberikan kepada mereka tadi .

Tanpa berlengah , Kucina dan rakan - rakannya dengan segera bergegas untuk ke Istana Permaisuri Fiirapi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tiba - tiba , Ahmadi hendak terjatuh namun , tubuhnya sempat disambut oleh Hagia Sofea lalu dia didudukkan di atas kerusi .

" Didie tak apa - apa ke ? " Tanya Hagia Sofea lalu mengeluarkan Lampu Suluh kecil daripada kocek uniformnya dan terus sahaja menyuluh kedua belah mata Ahmadi .
Kemudian dia terkaku seperti Patung di hadapan Ahmadi dengan reaksi wajah yang semacam . " Apa yang saya boleh lihat kalau mata dia Putih macam ni ? "

Ahmadi menggelengkan kepalanya dengan agak perlahan lalu , melihat ke arah lengan kanannya yang memancarkan cahaya Corak Identiti Pahlawan Elemen milik Sheila Asyikin . " Sheila . "

" Kenapa dengan Sheila ? " Tanya Muniandy dengan agak pantas .

" Dia dah bukakan semua Pintu Tenaga dia . " Jawab Ahmadi dengan perlahan namun jelas . " Dia macam bertarung dengan musuh yang kuat . Kalau tak , Corak Identiti Pahlawan Elemen dia yang aku simpan , tak muncul macam ni . "

" Kita kena tolong Kakak Patung . Kalau tak , dia kalah . " Kata Banshee Psikik Nurzahirah .

" Tolong . Mesti tolong . Tak tolong . Kakak Patung kalah . " Celah Banshee Psikik Nurzaharah pula .

" Jangan nak mengada - ngada . " Balas Ahmadi dengan jelas . Otaknya ligat berfikir lalu , dia memandang ke arah Siti Nursamawi buat seketika .
Kemudian , dia menganggukkan kepalanya manakala Siti Nursamawi pula tersenyum .

" Apahal ? " Tanya Siti Nurjannah dengan agak pantas . Nadanya hairannya jelas kedengaran. " Apa yang korang bualkan ? Tak boleh ke bual cara biasa ? "

" Korang borak guna mata ke ? " Tanya Siti Khumairah pula .

" Kita akan pastikan , rancangan kita berhasil . Pertama , kita akan bawa Banshee Psikik ni , pulang dengan kita . " Kata Ahmadi dengan jelas .

Banshee Psikik Nurzahirah dan Banshee Psikik Nurzaharah bersorak riang .

" Korang berdua , dengar cakap Pakcik elok - elok . " Kata Ahmadi dengan tenang sambil memegang bahu kedua - dua Banshee Psikik milik anak saudaranya itu . " Korang kena ikut cakap Ummi Mai dan Nenda . Kalau tak , korang takkan dapat ikut balik rumah . "

" Baik . Kitorang dengar ." Balas Banshee Psikik Nurzahirah dengan gembira sambil tersenyum .
Manakala Banshee Psikik Nurzaharah hanya sekadar menganggukkan kepalanya dengan agak laju .

" Dengar . Hara dan Kakak dengar . Mesti dengar . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah .

" Banshee Psikik ni . Perangai dia sama macam tuan dia . Gila . Tak betul . Otak masuk air . " Bisik Aivira dengan perlahan dengan Maera .

" Saya setuju dengan awak . " Kata Maera juga dengan perlahan .

" Tengoklah pakcik diorang macam mana . Pakcik borek , anak saudara rintiklahkan . " Celah Muniandy . " Mesti adik kembar Rara tu pun sama macam kakak dia . Otak senget . Pasal , pakcik diorang dah memang senget dah . Dah tak boleh dirawat dah . Masuk Wad Pesakit Gila pun mesti kena halau oleh Hospital . Doktor dah tak mampu nak rawat . "

Selepas itu , Aivira , Muniandy dan Maera tertawa dengan perlahan .


Permaisuri Fiirapi yang terdengar akan perbualan itu dengan segera menggunakan Teknik Psikik miliknya .


Aivira , Maera dan Muniandy tiba - tiba sahaja menampar wajah mereka beberapa kali dengan agak kuat dengan kedua belah tapak tangan mereka .

" Apahal korang ni ? " Tanya Fateh yang sedikit terperanjat dengan tindakan Aivira , Maera dan Muniandy .

" Jangan nak buat gila kat sini . " Celah Ikhwan dengan jelas .

" Korang ni memang tak betullah . Otak korang ni dah tak berfungsi sangat . " Sampuk Khalid pula . " Dalam situasi macam ni pun , masih nak buat perangai gila korang tu . Buat perangai elok - elok sikit . "

Kemudian , Ahmadi memegang pula kedua belah tangan Nurzahirah . Dia tersenyum . " Pakcik dah ajar kat Rara macam mana nak guna Teknik Pengunci tukan . Kita dah berlatih banyak kali dah . Hari ni , masa untuk Rara gunakannya . "

Nurzahirah membalas senyuman Ahmadi lalu menganggukkan kepalanya .

Ahmadi berdiri lalu , dia menjelmakan Corak Identiti Pahlawan miliknya dengan Corak Puak Putih .


Tidak lama selepas itu , Putih muncul bersama beberapa orang Pahlawan Wanita dan Lelaki .

Mereka muncul lengkap bersama Baju Tempur Puak mereka berserta senjata masing - masing yang kelihatan amat unik seni ukiran dan hiasannya .

Namun , ada sedikit perbezaan pada Corak Pahlawan yang terukir pada Pakaian Tempur yang tersarung pada tubuh Putih .

Sama seperti Putih , Pahlawan yang muncul itu juga memiliki persamaan dengannya .
Berambut Putih Kebiruan . Warna mata yang berwarna Biru , Putih dan Perak .

" Tuan . " Kata Putih dengan jelas .

" Dengar sini . Aku nak , kau bawa pasukan kecil kau ni , tolong Sheila . Kesan tenaga dia . Aku tak dapat tolong dia sekarang . Aku ada kerja penting kat sini . " Kata Ahmadi dengan jelas dan terang . " Aku rasa , Paquine dan Merowran pun dah dalam perjalan ke sana . Aku nak kau jadi ketua . "


Putih menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat . " Patik akur dan patik taat . Tuanku jangan risau . Patik sekalian akan jayakan perintah ini . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya.

Selepas itu , Putih melenyapkan dirinya membawa bersama pasukan kecilnya dan muncul semula di kawasan pantai .
Dengan gerakan yang amat pantas , Putih dan pasukannya telah pun terbang membelah dada langit yang luas terbentang .


Dalam keadaan yang amat pantas , Putih bersama kumpulan kecilnya telah pun bertemu dengan Paquine dan Merowran .


Seperti mana Putih , Paquine dan Merowran juga turut membawa beberapa orang Pahlawan daripada Puak mereka .

Setibanya Putih , Paquine dan Merowran di destinasi mereka , mereka bertiga dengan segera menyelubungkan diri mereka dan mengarahkan anggota kumpulan mereka untuk menggunakan teknik Makhluk Akuatik . Teknik Elemen Air .
Ia bukanlah sesuatu yang sukar bagi mereka kerana , Puak mereka yang misteri sememang mahir dalam menggunakan kesemua jenis Elemen .
Kemudian , dengan kelajuan yang amat pantas . Mereka bertiga berserta pasukan mereka menjunam ke dalam laut .

Ahmadi berusaha berdiri . Dia papah oleh Siti Nursamawi .

" Wahai Putera Pawana . Bawalah diamkan diri anakanda . Walau cuma untuk seketika , ia sudah mampu untuk menenangkan hati bonda . " Pinta Permaisuri Fiirapi dengan nada sedih seorang ibu .


Ahmadi hanya tersenyum lalu memandang ke arah Permaisuri Fiirapi . Kemudian , dipegangnya tangan kanan Siti Nursamawi .

Cincin yang dipakai oleh Siti Nursamawi bersinar dengan terang lalu , Cahaya berwarna Biru , Biru Muda dan Putih keluar daripada Batu Cincin itu dan terus memasuki dua biji Mutiara yang melekat di dahinya .
Kini , dua biji daripada tujuh biji Mutiara yang melekat di dahinya telah pun bersinar dengan terang .
Selepas itu , kelihatan wajahnya sedikit segar .

Kemudian , dia menjentik pula jarinya lalu , buah Rantai yang terkalung pada leher Nurzahirah dan batu cincin yang tersarung kemas pada jari manis Siti Khumairah pula memancar dengan terang .

Sama seperti tadi , cahaya itu juga masuk ke dalam 2 lagi biji Mutiara yang melekat pada dahinya dan menjadikan , empat biji daripada tujuh Mutiara di dahinya itu bersinar dengan terang .

Wajahnya semakin bertambah segar namun , warna matanya masih tetap sama .


" Die . Saya sedar . Saya pun takdelah anak yang baik sangat . Perangai kita semua ni , lebih kurang sama je kot . " Kata Aivira tiba - tiba dengan bersahaja dan jelas . " Tapi , tak elok kalau kita membuatkan mak kita rasa sedih tau . "


" Aku tahulah . " Balas Ahmadi dengan bersahaja . " Aku bukan bengap sangat . Tak sampai tahap nak jadi anak yang kena sumpah lagi . "


" Wahai Putera Pawana . Apakah yang anakanda sedang fikirkan ? " Kata Permaisuri Fiirapi .


" Bonda . Sebelum ayahanda mangkat . Anakanda telah berjanji . Anakanda akan menjaga dua dunia ini dengan sedaya upaya anakanda . Nyawa ribuan penduduk rakyat kita , kini terletak pada tangan anakanda . Anakanda akan menjaganya . Walaupun , nyawa anakanda yang akan menjadi taruhan ataupun cagarannya . " Kata Ahmadi lalu berdiri dengan perlahan - lahan . " Begitu juga halnya dengan janji anakanda pada semua ahli keluarga anakanda . Anakanda telah berjanji akan menjaga keluarga anakanda dan akan menggembirakan mereka dengan sesuatu yang bermakna . Janji ini juga telah anakanda ucapkan ketika anakanda menziarahi pusara arwah ibu anakanda . "


Semua yang berada di situ terdiam mendengar kata - kata Ahmadi .


" Anakanda telah berjanji pada insan yang anakanda sayangi . Mustahil untuk anakanda mungkiri janji ini . " Kata Ahmadi dengan senyuman sambil menggaru kepalanya yang tidak gatal . " Maafkanlah anakanda . Jika perbuatan anakanda ini mengguris hati dan perasaan bonda . "


Permaisuri Fiirapi membelai kepala Ahmadi lalu menganggukkan kepalanya . Kemudian , dia menatap wajah Ahmadi . " Bonda dan mendiang ayahanda bukanlah darah dan daging kepada anakanda . Akan tetapi , tingkah laku anakanda , ada banyak persamaan dengan ayahanda . "

Ahmadi hanya tersenyum lalu menarik telinga Aivira . " Ai , aku nak kau buat sembilan lapisan Jaringan Sutera kau . Lepas tu , kau kesan kalau ada sebarang pergerakkan tenaga . Kecuali daripada kita yang ada kat sini . Kalau ada , kau tangkap je . "
Kemudian , dia memandang ke arah Aqilah yang berdiri di sisi Siti Aisyah . " Aqilah . Kau tolong abang kau . "

" Saya mula rindukan arahan dan nada awak ni . " Kata Aivira lalu mengajak adiknya untuk melaksanakan arahan Ahmadi .

Ahmadi hanya tersengih . " Akak bertiga . Tumpukan perhatian akak kat Tenaga Dalaman Rara . Tolong dia stabilkan Elemen Biru dia . Bonda akan bantu akak bertiga dalam situasi ni nanti . "

Siti Khumairah dan rakan - rakannya menganggukkan kepala mereka tanda memahami arahan Ahmadi .

Permaisuri Fiirapi menjelmakan Corak Psikik miliknya yang amat abstrak pada dahinya .
Kemudian , dia memegang ke dua belah bahu Nurzahirah yang kelihatan tenang dari arah belakang .

" Mandy , Tatsumaki dan Rissa pula . Korang jelmakan apa je Teknik Pelindung tahap tertinggi yang korang ada . Dalam proses ni nanti , letusan Gelombang Psikik akan terhasil . Tugas korang , tangkap letusan tu . " Kata Ahmadi lagi .

" Baiklah . " Kata Mandy Chong Wei Tze lalu sambil berpandangan dengan Tatsumaki dan Rissa lalu mereka bertiga tersenyum .

" Maera dan Naera . Aku nak korang berdua jelmakan Teknik Flora dan Fauna tahap tertinggi korang . Teknik serangan dan pertahanan . " Kata Ahhmadi selanjutnya .


" Kejap . Kejap . " Kata Maera dengan jelas . " Kenapa awak nak kitorang gunakan teknik macam tu ? Kita cuma nak bantu Rara jekan ? "


" Awak risau ada serangan daripada pihak musuh ke ? " Tanya Naera pula .


" Ya . Aku risau pasal itu . " Jawab Ahmadi dengan ringkas . " Kat kawasan ni banyak Makhluk Elemen liar . Itu tak campur lagi dengan usaha musuh yang cuba nak tangkap Banshee ni . Jumlah kita sikit . Jadi , nak atau tak , kita kena bersedia . Andy , kau boleh bantu Maera dan Naera . "

Kemudian , dia memandang pula ke arah Siti Aisyah . " Iecha , abang nak Iecha jadi Pemerhati . Nampak je ada makhluk yang mencurigakan , bunuh je . "

Siti Aisyah dengan segera menjelmakan Busur dan Anak Panah Elemen tahap tertingginya . Buat ketika ini . " Pintu Tenaga Iecha masih banyak yang belum terbuka tapi , kalau setakat nak membunuh tu , Iecha rasa dah boleh kot . "


" Kenapalah semua perempuan dalam kumpulan ni menakutkan sangat . " Kata Ahmadi sambil tersengih dan menggelengkan kepalanya . " Abang bertiga pula . Abang lindungi isteri - isteri abang ni dan bonda Permaisuri . "


" Takde hal . " Kata Fateh sambil tersenyum lalu dia , Ikhwan dan Khalid menjelmakan Pakaian Tempur mereka yang unik .
Pakaian Tempur yang disesuaikan dengan peredaran zaman . Walaupun ia masih kelihatan seperti pakaian tradisional namun , ia tetap kelihatan moden dan sesuai dengan usia mereka .

Badik yang tersisip pada bahagian belakang pinggang . Bersampin . Malah . Tanjak yang kelihatan gah terpasang kemas di kepala mereka . Keris juga tersisip kemas di sebalik sampin mereka .


" Pasela bukan sekadar nama . Ia lebih kepada jati diri yang ada pada masyarakat yang berbilang bangsa dan agama . " Kata Ikhwan sambil tersenyum .


Khalid membukakan kesemua Pintu Tenaganya . Matanya memancarkan cahaya Elemen Warna dan Cahayanya . " Persatuan Seni Lagenda . Tiga perkataan inilah yang membentuk Organisasi Pasela . Dianggotai oleh semua mereka yang sanggup berkorban demi Bangsa , Agama dan Negara . "

Fateh memutarkan Hulu Kerisnya menghala ke luar . Tanda dia telah pun bersedia . " Kitorang dah bersedia . "

Ahmadi tersenyum lalu berjalan menghampiri Siti Nursamawi . " Didie dan Pipi Tembam ni pula , akan mengawal keadaan dari luar . Apa pun yang terjadi , semua yang berada dalam kawasan ni . Pastikan Rara dapat semula Banshee Psikik milik dia dan adik dia . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Sheila Asyikin hendak memenggal kepala musuh , dengan tiba - tiba sahaja dia terpaksa melenyapkan darinya dan muncul semula pada jarak yang tidak jauh daripada tempat dia menyerang tadi .
Wajah seriusnya berkerut . Dahinya seperti tercantum di tengah . Derianya cuba hendak mencerna ' satu ' makhluk daripada Elemen Air yang telah menyerangnya sebentar tadi .
Wajah ' Anak Patung 'nya yang biasanya kelihatan comel kini kelihatan agak menggerunkan dengan reaksi wajah yang menakutkan bersulamkan dengan renungan mata yang menyeramkan .

Bukan Sheila Asyikin sahaja yang berbuat demikian malah , Vanessa Valarie dan Panglima Malein juga turut diserang namun , mereka berdua sempat untuk mengelak serangan itu .

Sheila Asyikin , Vanessa Valarie dan Panglima Malein berada pada barisan hadapan pertempuran itu .

Stephen Akio Kenzo dan rakan - rakannya pula telah berjaya menggodam Sistem Persenjataan musuh dan memusnahkan Kubu Virus milik musuh .


Sejurus selepas itu juga , semua anggota musuh yang daripada kalangan Manusia terkena letupan daripada senjata mereka sendiri .

Malah , ada yang terkena renjatan elektrik daripada senjata mereka sebelum senjata mereka itu meletup .
Pada masa yang sama juga , Sistem Komputer yang terdapat pada sebuah Kapal yang canggih telah ' shut down ' dengan tiba - tiba .

" Dah . Mari tolong Sheila . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas .

" Otak saya dah jadi sendat sikit . " Kata Adam lalu melentikkan badannya . " Musuh memang tak guna . Kod komputer diorang susah betul nak masuk . "

" Tapi , lebih daripada 79% , Sistem Kod musuh , macam ' familiar ' . " Sampuk Ratni dengan jelas .

Siti Hawa membetulkan tudungnya yang telah kelihatan longgar sedikit . " Tapi apa yang pasti . Lepas ni , kita akan tangkap ramai daripada ' company ' Stephen . "


" Jangan risau . Saya akan bekerjasa sama dengan pihak berkuasa . " Balas Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum lalu , dia melakukan isyarat tangan untuk melenyapkan tekniknya .

Masih lagi tersenyum , dia menggelengkan kepalanya . " Tak sangka pula . Ada juga yang bangang sangat kat ' company ' saya tu . "


Sheila Asyikin memandang ke depan dengan renungannya yang tajam .

Sayap Elemennya bergerak - gerak dengan lemah gemalai membantunya untuk bergerak di dalam laut .


" Sheila , saya tak sedap hati dengan serangan tadi . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas . Dia memegang Trisulanya dengan genggamannya yang kemas .


" Kalau nak diikutkan dengan kepantasan serangan tadi . " Celah Panglima Malein dengan tenang . " Serangan tadi tu macam daripada makhluk Elemen Air yang celaka . "


Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya . " Kalaulah betul apa yang Malein cakapkan tadi . Apa yang Pahlawan daripada Puak tu , buat kat dalam lautan dalam ni ? "


" Kalau ada di kalangan kita ni semua , ada yang telah berpaling tadah . Kenapa pula tak ada daripada kalangan diorangkan ? Walaupun bukan semua daripada Puak tu yang setuju dengan semua tindakan Akham Nessela tapi , ada ramai juga daripada kalangan Pahlawan diorang yang berkerjasama dengan Raja Kegelapan tu . " Balas Vanessa Valarie dengan jelas .


" Saya bukannya perkauman sangat tapi , disebabkan Puak nilah , nama keturunan saya dan Vanessa jadi buruk . " Kata Panglima Malein dengan tenang . " Diorang yang buat hal . Kitorang pula yang jadi mangsa . "


Stephen Akio Kenzo bersama dengan Adam , Siti Hawa dan Ratni menjelma di belakang Sheila Asyikin .

Mereka semua sedikit kagum melihat akan diri Sheila Asyikin yang diselubungi dengan Elemen Warna dan Cahaya yang berbentuk Sayap Burung dan Ikan Duyung .


" Buka Pintu Tenaga korang semua . " Arah Sheila Asyikin dengan jelas dan tenang . " Ada sepasukan musuh sedang memerhatikan kita . "


Stephen Akio Kenzo menumpukan perhatiannya dengan meneliti setiap pergerakkan yang mereka semua dapat rasakan .

" Sheila . Ada seseorang kat sana . Kat belakang batu yang besar tu . Macam Manusia tapi , mustahil untuk Manusia berada kat dalam lautan dalam ni . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas .
Kemudian , dia berenang ke depan sedikit .

" Awak nak buat apa ? " Tanya Vanessa Valarie .

Panglima Malein menghampiri Stephen Akio Kenzo dan disusuli oleh Adam .

Renungan Stephen Akio Kenzo menjadi tajam dengan tiba - tiba . Dia dengan pantas menjelmakan Samurai Elemennya .

Tiba - tiba , beberapa rantai daripada Elemen Air mengikat dan menarik Stephen Akio Kenzo , Adam dan Panglima Malein dengan kelajuan yang amat pantas .
Namun , Stephen Akio Kenzo dapat memutuskan rantai yang mengikat badan Adam dan Panglima Malein .
Tapi malangnya , Stephen Akio Kenzo telah ditarik ke arah yang tidak dapat ditembusi oleh pandangan mata .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dyrad telah pun berada pada posisinya . Dia duduk dalam keadaan bersila dan terapung. Di sekelilingnya , terdapat beberapa mayat wanita yang keluar daripada tanah dalam keadaan yang amat mengerikan .

Matanya telah pun memancarkan cahaya Warna dan Elemennya . Ungu dan Magenta .

Dia kemudiannya , menggerak - gerakkan kedua tangannya dengan lemah gemalai .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Angin bertiup sepoi - sepoi bahasa . Nurzahirah mengaktifkan Teknik Pengunci pada tangan kanannya .

Sebaik sahaja dia menjelmakan teknik itu , Letusan Gelombang Psikik terletus daripada tubuhnya .


Ahmadi dan Siti Nursamawi yang berkawal pada bahagian luar pula telah pun bersedia .


" Kalian jangalah gusar . Teknik yang kita aktifkan pada awal tadi , tidak akan mampu untuk ditembusi oleh mana - mana makhluk dari arah luar . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan tenang .


Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea menganggukkan kepala mereka .


Nurzahirah memegang ke dua belah tangan Banshee Psikiknya . Sebaik sahaja dia berbuat demikian , Gelombang Psikik terletus sehingga menyebabkan , mereka yang membantu untuk menyeimbangkan dan mengawal Elemennya terundur beberapa langkah kebelakang .

Serentak dengan itu juga , kelibat Makhluk Elemen Liar mula kelihatan . Bukan itu juga malah , Tenaga Elemen yang liar juga mula menjengah .

" Elok kau bersedia . Semua makhluk ni ganas . " Kata Ahmadi dengan jelas sambil mengeluarkan Bilah Angin bersalutkan Ais pada kedua belah penumbuknya . " Aku tak nak kehilangan kau kat sini . "

" Sayangnya kau kat aku . " Kata Siti Nursamawi lalu tersenyum sambil mengeluarkan Bilah Lava bersalutkan bara api pada kedua belah penumbuknya . " Aku akan buatkan kau bangga dengan aku . Lepas ni . Kau kena ingat . Kau kena berlaku adil kat aku dan Sheila . Apa yang dia dapat . Aku pun mesti dapat juga . "

" Kau jangan nak merepek yang bukan - bukan boleh tak . " Balas Ahmadi dengan bersahaja .

Aivira dan Aqilah mula mengesan gerakan Tenaga Elemen yang pelik pada Jaringan Sutera miliknya .

" Peliknya Tenaga Elemen ni . " Kata Aivira dengan jelas .

" Kalau abang nak tahu , inilah Tenaga Elemen liar . " Kata Aqilah dengan lembut dan jelas . " Abang kira bernasib baik kalau dapat tangkap Elemen Liar ni dan tukarkannya kepada sesuatu yang boleh tingkatkan keupayaan Senjata Elemen abang . "

" Awak dah pernah ke buat macam tu ? " Tanya Muniandy .

" Dah . Tapi , daripada sepuluh percubaan , hanya satu je yang berjaya . " Balas Aqilah dengan tenang .

" Siapa yang ajar ? " Tanya Aivira .

" Nenek . " Balas Aqilah .

Aivira menganggukkan kepalanya lalu tersenyum . " Nampak gayanya , mungkin abang akan lama tinggal kat sini . "

Tiba - tiba , satu sinaran Petir Kuning terpancar disusuli dengan bau hangit . Seperti bau terbakar .

Siti Aisyah mula melancarkan serangannya .
Dia berlari dan melompat - lompat dari dahan - dahan sambil melepaskan anak panahnya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Satu pancaran Elektrik tiba - tiba sahaja terpancar . Arus Elektrik menyambar makhluk yang menyerang Sheila Asyikin dan semua rakannya .

Stephen Akio Kenzo muncul semula sambil memegang mayat seorang wanita yang telah lebam tubuhnya .
Mayat Wanita itu kemudiannya , berubah dengan perlahan - lahan . Bertubuh seperti burung dan berkepala wanita

" Saya nak tahu , apa sebenarnya makhluk yang saya dah bunuh ni . " Tanya Stephen Akio Kenzo .

" Siren . " Balas Vanessa Valarie dengan jelas .

" Mereka menyamar sebagai Ikan Duyung dan menggemari daging Manusia . " Celah Panglima Malein . " Akibatnya . Ikan Duyung yang jadi cemuhan . "

" Siren . Tapi setahu sayalah . Siren ni , semuanya Perempuan . Takde Lelaki . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas lalu berpandangan dengan Adam yang sedang menggaru kepala dengan reaksi wajah yang satu macam .

" Habis tu , kenapa ? " Tanya Panglima Malein .

" Saya tak sampai hati nak pukul Perempuan . " Balas Stephen Akio Kenzo .

" Saya setuju dengan Stephen . " Celah Adam .

" Awak dah bunuh seorang . " Kata Vanessa Valarie .

" Yang ini terpaksa . " Balas Stephen Akio Kenzo .

" Lelaki daripada kalangan Manusia terlalu lembut dengan Wanita . " Kata Vanessa Valarie seperti menyindir . " Kalau kekasih awak nak bunuh awak , awak nak biarkan je ke , atau , awak nak bunuh kekasih awak tu balik ? "

Stephen Akio Kenzo dan Adam saling berpandangan dengan Panglima Malein sambil tersengih - sengih .

" Apa kata awak semua je pergi berpukul dengan Siren tu . " Kata Adam dengan jelas dan tenang . " Biarkan saya dan Stephen , kawal keadaan yang kat sini . "

" Korang jangan nak mengada - ngadalah . Kita ikut je arahan daripada Sheila . " Kata Ratni dengan jelas . " Lelaki ke . Pondan ke . Perempuan ke . Batu ke . Kayu ke . Siapa je yang jadi musuh kita . Kita akan tewaskannya kat sini . "

" Kita akan sentiasa berada kat barisan hadapan . Kehadiran kita penting dalam pertempuran ni . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas . " Abang pun mesti tak suka kalau dia tahu , rakan - rakan dia tak berada kat barisan hadapan . Lebih - lebih lagi . Pertempuran ni berkait rapat dengan keselamatan Dunia Manusia dan Dunia Mitos . "

Adam dan Stephen Akio Kenzo mengeluh lalu Adam menjelmakan Senjata Elemennya .
Manakala Stephen Akio Kenzo pula melenyapkan Samurai Elemennya dan menggantikannya dengan Kunai Elemen .

Panglima Malein tertawa kecil . " Awak berdua bertenanglah . Lama - lama nanti , awak berdua mesti dah biasa ."

" Didie dulu pun , mana dia nak sangat bertempur dengan Pahlawan Perempuan . Tapi memandangkan , ia adalah tanggungjawab kita sebagai Pahlawan yang melindungi keselamatan dunia kita . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas . " Kita terpaksa . Sheila pun sebagai Wanita dan saya pula sebagai Ikan Duyung betina , tak sampai hati nak saling berbunuhan dengan musuh yang sama jantina dengan kitorang . Tapi , Macam yang saya cakapkan tadi . Kita terpaksa . "


Tidak lama selepas Vanessa Valarie menghabiskan kata - katanya , Pasukan Siren yang diketuai oleh Panglima Nouruki , menghampiri Pasukan Sheila Asyikin .

Sheila Asyikin berenang ke hadapan sedikit untuk bertentang mata dengan Panglima Nouruki .

" Korang semua akan mati kat sini ! Peluang untuk korang berundur masih lagi terbuka ! Pergi dari sini ! " Jerit Panglima Nouruki dengan lantang .

" Berambus dari sini sekarang ! Pasukan ni takkan sesekali berundur ! " Balas Sheila Asyikin dengan garang . " Sama ada kitorang yang akan gugur di sini atau , korang yang akan mati kat sini ! "


" Saya tak berapa suka dengan Sheila yang ada sekarang ni . " Kata Siti Hawa lalu menjelmakan Pedang dan Tameng Elemennya yang unik . " Saya lagi suka sifat manjanya yang selalu kita lihat . "


" Saya pun rasa macam tu . " Balas Ratni sambil menjelmakan Lembing Elemennya yang bercorak abstrak . " Sheila yang kita lihat sekarang ni , garang sangat . "


Panglima Nouruki tertawa kecil . " Dengan jumlah korang ! Aku cuma perlukan lancarkan sekali serangan ! "


Sebaik sahaja Panglima Nouruki hendak mengarahkan pasukannya menyerang , kehadiran sepasukan kecil telah mengejutkan pasukan daripada kedua belah pihak .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Hari semakin merangkak ke petang . Usaha untuk mengunci Banshee Psikik masih lagi berjalan .

Kelihatan Siti Nursamawi bertarung dengan jarak dekat dengan Makhluk Elemen liar .
Semua serangannya telah menumbangkan banyak Makhluk - mahluk Elemen liar .


Dari arah yang berlainan pula , Ahmadi juga sama seperti Siti Nursamawi .

Cara bertarung mereka juga sama .


Siti Aisyah pula semakin galak menyerang dari dahan ke dahan . Anak panahnya tidak pernah tersasar .


Namun begitu , beberapa Makhluk Elemen Liar yang bersaiz besar cuba memecahkan Pelindung Psikik yang mempertahankan mereka yang membantu usaha Nurzaharah .


Maera dan Naera telah menjelmakan teknik Flora dan Fauna milik mereka di luar kawasan Dinding Psikik itu .

Pahlawan Fauna yang berbentuk seperti gabungan Humanoid dengan Batang Pokok kelihatan gagah perkasa . Pahlawan Flora ini menyerang dan membunuh Makhluk - makhluk Elemen Liar yang bersaiz besar .

Pahlawan Flora yang dijelmakan oleh Naera juga berbentuk seperti gabungan Humanoid dengan Pokok - bunga Bunga yang kelihatan lebih Feminin .

Maera dan Naera berusaha untuk menghalang serangan yang dilakukan oleh Makhluk - mahkluk Elemen Liar yang tertarik dengan kekuatan Elemen Psikik yang terhasil .


Muniandy pula , dia menjelmakan beberapa Pahlawan daripada Tanah yang berbentuk seperti Monyet dan Gorilla .

Pahlawan Elemennya itu melancarkan serangan yang amat ganas dan buas .


" Ai . Tangkap yang besar tu . " Kata Ahmadi dengan jelas melalui Telepati .


Aivira dan Aqilah dengan pantas membungkus Makhluk Elemen yang besar tadi .


Muniandy menjelmakan Lembing Elemennya terus sahaja menghentakkannya ke kawasan Sembilan Jaringan Sutera milik Aivira .

Selepas itu , beberapa Makhluk Elemen Liar lagi telah berjaya ditangkap .


Fateh , Khalid dan Ikhwan juga turut melakukan serangan dari arah dalam dengan Libasan Elemen mereka .

Permaisuri Fiirapi , Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea pula menumpukan sepenuh perhatian mereka untuk menstabilkan Elemen Biru Nurzahirah .

Beberapa siri letupan berlaku akibat hentakan tapak tangan Siti Nursamawi ke tanah dengan kuat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Para Pahlawan Kegelapan telah pun mengambil tempat mereka . Mereka mengeluarkan Tenaga dan Elemen Kegelapan mereka .

Dyrad yang berada di tengah - tengah mula melakukan gerakan yang mengerikan .
Tenaga dan Elemen kegelapan yang dikeluarkan terlalu dahsyat untuk digambarkan .
Jelmaan mayat - mayat wanita semakin banyak keluar menjengah daripada permukaan tanah yang lembab .
Mayat - mayat wanita itu memegang , menyentuh dan meraba - raba tubuhnya yang seksi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Kitorang akan berganding bahu dengan diorang ! " Kata Panglima Inousa . Dia adalah merupakan Panglima Pahlawan daripada Makhkuk Elemen yang bernama Siren .
Sejenis Makhkluk yang tinggal di kawasan perairan dan pinggiran laut yang dipenuhi dengan bebatuan .
Siren sering disalah ertikan . Mereka sering disamakan dengan Ikan Duyung . Akan tetapi , terdapat beberapa perbezaan yang membezakan antara Siren dan Ikan Duyung .
Walaupun , Siren mampu meniru akan kelunakkan dan kemerduan suara Ikan Duyung betina . Perbezaannya tetap ketara .
Atas faktor peniruan suara inilah , Ikan Duyung agak tidak menyenangi akan Siren . Kerana , Siren sering mengelirukan Manusia yang berada di lautan dengan suara yang merdu . Akan tetapi , Ikan Duyung yang dipersalahkan oleh Manusia .

" Akham Nessela tak boleh dibebaskan semula untuk bermaharajalela ! Dia sepatutnya mati di dalam Penjara Kalas ! " Mereput dan membusuk seperti bangkai ! " Kata Panglima Inousa dengan lantang .

" Ino ! Kau sepatutnya berada kat pihak kitorang ! Bukannya berpihak kat diorang yang diketuai oleh makhluk celaka ! " Jerit Panglima Nouruki dengan lantang .

" Jaga bahasa awak tu sikit ! Awak tu yang bangang sangat ! " Balas Panglima Inousa dengan jelas . " Tuhan dah tetapkan untuk kita dunia kita sendiri ! Kita tak perlu nak ceroboh Dunia Manusia ! "

" Sheila dan Didie dah ceroboh dunia kita ! Kita mesti hapuskan diorang dan dunia diorang sekali ! Diorang nak menjajah dunia kita untuk kepentingan nafsu binatang diorang ! " Balas Panglima Nouruki .

" Itu semua fitnahlah bodoh ! Awak dan Saya pun ada dalam pertempuran tu ! Dan saya sedar peperangan itu salah selepas Sheila berusaha untuk menyedarkan beberapa orang Pahlawan dalam pertempuran tu ! Mustahil untuk seseorang Pahlawan , yang berusaha untuk melindungi nyawa - nyawa yang tidak berdosa daripada pertempuran yang dimulakan oleh Akham Nessela hari tu , untuk menjajah dunia kita ! Diorang membalas serangan yang kita lancarkan sebab kita serang kerajaan yang dibawa naungan Kerajaan Lagenos dan nyawa makhluk yang tidak berdosa ! Kita membunuh sewenang - wenangnya sedangkan , pasukan diorang melindungi mereka yang kita bunuh tu ! Itu pun dah jelas , membuktikan semua kata - kata Akham Nessela hanya fitnah !" Jerit Panglima Inousa dengan nyaring . " Bukalah mata awak tu ! Buang bodoh awak tu sikit ! "

" Ino ! Saya tak sangka awak dah jadi bodoh sangat ! Diorang akan guna awak sebagai alat diorang untuk mencapai impian yang bertunjangkan nafsu diorang ! " Jerit Panglima Nouruki dengan garang . " Saya terpaksa penggal kepala awak kerana telah mengkhianati Bangsa Mitos dan bangsa kita ! "

" Awak tu yang bodoh sangat ! Saya takkan salah ! Sebab , Didie dan Sheila sendiri hampir mati disebabkan nak selamatkan pasukan yang diketuai oleh kita berdua ketika pertempuran tu ! " Balas Panglima Inousa dengan jelas . " Saya akan ceraikan kepala awak daripada badan awak kerana telah membusukkan nama Bangsa Mitos dan bangsa kita ! "
Kemudian , dia berenang menghampiri Sheila Asyikin . " Sheila . Beri arahan . Saya akan hapuskan semua celaka ni . Pasukan saya akan berganding bahu dengan pasukan Mitos yang berada dalam pasukan awak dan Didie . "

" Bunuh diorang ! " Arah Sheila Asyikin dengan pendek namun , nadanya jelas bersulamkan ketegasan . " Kalau kita tak bunuh diorang , saya pasti . Masalah yang besar akan berlaku . "


Selesai sahaja Sheila Asyikin menyudahkan arahannya . Dia menjelmakan Baju Tempur DiRajanya . Yang beridentitikan Elemen Warna dan Cahaya miliknya .


Sejurus selepas itu juga , Vanessa Valarie dan Panglima Malein juga turut menjelmakan Baju Tempur DiRaja mereka .

Manakala Panglima Inousa pula menjelmakan Pakaian Tempur Makhluk Mitos daripada Bangsa Siren yang unik .


" Kita tak ada pakaian macam tu . " Bisik Adam .


Tiba - tiba , Adam , Stephen Akio Kenzo , Siti Hawa dan Ratni dibaluti dengan Baju Tempur milik Panglima Kerajaan Lagenos .


" Ia takkan lenyap selagi Sheila dan Abang Didie bernafas . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas .


Siti Hawa tersenyum lalu , dia mengungkapkan serangkap pantun yang tiba - tiba sahaja tersusun dalam mindanya .

Dia menggenggam erat Senjata Elemennya .

" Buah Delima Buah Mangga ,

" Masak sebiji di atas Para ,

" Jika nyawa menjadi taruhannya ,

" Rela kugadai demi Agama , Bangsa dan Negara .


Ratni mengemaskan pegangannya pada Senjata Elemennya .

" Bunga Raya menjadi idaman ,

" Dalam laci , si Buah Sengkuang ,

" Andai inilah takdirnya Pahlawan ,

" Rela ku mati ketika berjuang . "


Adam dan Stephen Akio Kenzo saling berpandangan lalu , mereka tersengih dan tertawa kecil .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Mayat - mayat wanita yang reput yang berada di sekeliling Dyrad terlentik ke belakang sambil mengangakan mulut mereka .

Elemen Kehitaman yang dipenuhi dengan kebencian terpancar terkeluar .


Dyrad menemukan kedua belah tapak tangannya dengan lembut lalu , satu Letusan Tenaga terhasil .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sejurus selepas itu , pasukan musuh daripada Makhluk Siren diselubungi dengan Pakaian Tempur daripada Kerajaan Akham Nessela . Ia jelas berbalutkan dengan Tenaga Hitam yang menakutkan .


Panglima Nouruki tersenyum kerana dia dapat merasakan Tenaga Dalamannya meningkat .


Beberapa Pahlawan daripada Pasukan Nouruki mengelilingi Kristal Kalas yang menempatkan Akham Nessela lalu melakukan pergerakan pelik .


Panglima Inousa mengerutkan dahinya . Matanya membesar . " Sheila , diorang nak pecahkan Kristal Kalas ! "


" Serang ! " Arah Shiela Asyikin dengan lantang lalu dia dengan pantas berenang ke arah Panglima Nouruki . " Halang diorang ! "


Panglima Nouruki dengan tenang menjelmakan Makhluk Kegelapan daripada Elemen Air .

Makhluk - mahkluk Kegelapan itu terlalu sukar untuk digambarkan . Semua Makhluk Kegelapan itu mengeluarkan Tenaga Kegelapan yang amat menakutkan .


Sejurus dengan itu , Putih bersama para rakannya muncul dan terus menyerang semua Makhluk Kegelapan itu dengan ganas .

Mereka membelah , menikam , memenggal semahu mereka . Serangan mereka tidak berhati perut .

Menambahkan lagi misteri yang menyelubungi mereka sebagai Pahlawan daripada Puak yang misteri .


Kehadiran pasukan yang diketuai oleh Putih itu melegakan sedikit kerisauan yang menggigit hati Sheila Asyikin . " Kita tumpukan serangan kita kat Pasukan Nouruki ! Biar Putih dan rakan - rakannya uruskan semua Makhluk Kegelapan ni ! "


" Baiklah . " Balas Ratni dengan tenang lalu dia dan Siti Hawa mencelah di dalam medan pertempuran yang semakin berkecamuk .


Putih melancarkan serangan ke arah anggota pasukan musuh yang cuba untuk memecahkan Kristal Kalas .

Dia dibantu oleh Paquine dan Merowran .


Elemen Air dan Angin yang dilancarkan oleh Putih yang bergabung dengan serangan Elemen Api bertali - arus menyerang semua musuh mereka .

Keadaan itu mencerminkan lagi kehebatan mereka selaku Pahlawan Tahap Tertinggi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dyrad yang daripada tadi memejamkan matanya , mengerutkan dahi .

Jelas dapat dirasakan oleh kesemua derianya akan Tekanan Tenaga yang dikeluarkan oleh Putih , Paquine dan Merowran .


" Apahal ? " Tanya Trisha yang perasan akan perubahan wajah Dyrad .


" Pasukan Puak Misteri yang menyebelahi Kerajaan Lagenos . Diorang ada kat dalam jurang tu untuk menghalang usaha kita . " Balas Dyrad lalu dia dengan tenang . Meningkatkan Tenaga Dalamannya .

Dia tidak memperkatakan akan kehadiran Sheila Asyikin di dalam pertempuran itu .

Corak Elemen yang menakutkan terukir pada dahinya . Dia tersenyum manis . Senyuman yang bersulamkan kebencian yang berbalutkan kehitaman .

Kemudian , dia berbisik di dalam hatinya sambil tersenyum menggoda . " Anak Patung tu . Saya teringin sangat nak jadikan dia sebagai Patung Tidur saya . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nurzahirah memegang kedua belah bahu Banshee Psikiknya lalu , sembilah Bilah Angin berwarna Biru mengelilingi di sekitar dirinya , Banshee Psikiknya dan juga Banshee milik adiknya .

Elemen Banshee Psikik Nurzahirah terukir pada sembilah Bilah Angin tadi . Bergabung dengan Corak Elemen Angin Nurzahirah . Pancaran cahaya Elemen Warna dan Cahaya bersinar dengan terang .

Bilah - bilah Angin itu bersinar dengan terang dan kemudian , melayang - layang di sekitar tempat itu .


" Didie dah kuatkan lagi teknik ni . " Kata Siti Khumairah sambil dia menguatkan tekniknya . " Asalnya . Teknik ni cuma setakat terukir kat tangan je . Tapi , teknik ni dah bertukar jadi Teknik Fizikal . "


" Adik awak tu . Dia suka sangat cipta teknik - teknik yang tak masuk akal macam ni . " Celah Siti Nurjannah dengan tenang sambil melakukan tindakan yang sama seperti Siti Khumairah . " Adik saya tu pun . Sheila tu . Sama dengan dia . Diorang sama je . Tak lebih . Tak kurang . Beza dia cuma satu je . Sorang lelaki . Dua orang lagi perempuan . "


Hagia Sofea menemukan tapak tangannya dengan agak kuat untuk menguatkan lagi tekniknya . " Tak tahulah . Mana silapnya kita masa kita didik diorang bertiga tu dulu . "


" Apakah kalian bertiga yang mendidik mereka bertiga ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Benar bonda . Memandangkan Ibu anakanda telah pun menghadap ilahi , anakandalah yang mendidik mereka . " Balas Siti Khumairah dengan lembut . " Anakanda meminta bantuan daripada rakan anakanda yang berdua ini memandangkan , mereka bertiga itu nakalnya bukan kepalang . "


" Jika begitu , kalianlah yang bertanggungjawab yang menjadikan adinda anakanda yang bertiga itu seperti yang kita lihat sekarang . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum .


Banshee Psikik Nurzahirah bertukar menjadi seperti Angin . Berwarna Biru dan Putih . Warna Elemen milik Nurzahirah .


Nurzahirah memegang dada milik Bansheenya lalu , sembilah Bilah Angin yang berlegar - legar tadi menjelmakan sebilah lagi Bilah Angin daripada setiap satu .

Menjadikannya , 18 Bilah Angin yang berjalur unik .

Bilah - bilah kedua yang menjelma tadi masuk ke dalam Banshee Psikik Nurzahirah yang telah menjadi Angin tadi dan juga ke dalam tubuhnya .

Dahinya berkerut menahan Tekanan Tenaga Banshee Psikiknya yang buat pertama kalinya , dapat dirasakannya .


Tiba - tiba , Banshee Psikik Nurzahirah seperti pecah di udara . Memancarkan cahaya Elemen berwarna Biru dan Putih .

Cahaya itu seperti asap dan gas . Perlahan - lahan memasuki ke dalam tubuh Nurzahirah dari segenap arah .


Corak Pencunci yang terukir pada tangan kanannya memancarkan Cahaya Elemen Warna dan Elemennya dengan terang .

Satu letusan Tenaga Psikik berlaku .


Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa dengan pantas menahan dan menangkap Letusan Psikik tadi .

Namun , letusan itu terlalu kuat sehingga memaksa Permaisuri Fiirapi , Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea campur tangan .


Serangan dari luar pula semakin menggila .

Fateh , Khalid dan Ikhwan juga semakin pantas membalas serangan daripada Makhluk Elemen liar yang tertarik dengan Tenaga Banshee Psikik itu .


Siti Aisyah juga semakin garang melepaskan Anak - anak Panahnya .

Ada ketikanya , serangannya disusuki dengan sambaran Petir yang berwarna Kuning dan Hijau .


Disebalik usaha untuk membantu Nurzahirah mendapatkan semula Tekniknya yang hilang , Permaisuri perasan akan sesuatu daripada serangan yang dilancarkan oleh Siti Aisyah .


Nurzahirah menggenggam kedua belah tapak tangannya dengan erat sambil memejamkan kedua belah matanya dengan serapatnya .

Dia menahan kesakitkan akibat daripada tekanan Tenaga Psikik miliknya sendiri .

Perlahan - lahan satu corak Psikik Elemen Angin terukir pada dahinya . Corak itu seperti corak Flora .

Dalam keadaan yang sedang menahan kesakitan itu , dia melakukan pergerakkan tangan untuk memudahkan dia mendapatkan kembali Tenaga Psikiknya yang hilang .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Siti Hawa menahan serangan musuh dengan Tamengnya lalu , dia menghadiahkan serangan lututnya ke arah dagu lawannya sebelum dia berpusing dengan bergaya dan memenggal kepala musuhnya .

Selepas itu , dia menyerang pula beberapa musuhnya yang semakin galak menyerangnya .


Ratni mengelak serangan musuhnya yang pantas .

Dia memasukkan hujung senjatanya ke dalam mulut lawannya .

Serangannya itu telah meletupkan kepala lawannya .


Panglima Malein yang melihat akan serangan Ratni itu tersenyum . " Tak sangka . Wanita dari Dunia Manusia boleh tahan juga garangnya . "


Adam pula mengelak serangan beberapa Pahlawan musuh .

Dia dengan tenang memenggal , memotong dan menikam musuh - musuhnya dan terus sahaja menyerang musuh - musuh mereka yang seterusnya .


Stephen Akio Kenzo pula menikam kepala , mata , muka dan badan musuh - musuh mereka dengan wajah yang garang .

Serangannya yang agak pantas sukar untuk dielak oleh musuh - musuh mereka .

Dia menunduk ke bawah dan kemudian , dia menyentuh dasar lautan . Dia berputar sebelum dia mengoyak dan merobek perut lawannya dengan kejam .


Vanessa Valerie yang terlihat akan serangan Stephen Akio Kenzo dan itu kehairanan . Kemudian , dia tersengih . " Cakap tak sampai hati nak serang perempuanlah . Apalah . Itulah . Inilah . Tapi membunuh macam benci sangat dengan Perempuan . "


Setiap angota Pasukan Putih , Paquine dan Merowran pula saliang berbalas serangan dengan Makhluk - makhluk Kegelapan .

Makhluk - makhluk Kegelapan itu menyerang dengam buas dan garang .


Putih , Paquine dan Merowran berusaha untuk menggagalkan usaha musuh untuk memecahkan Kristal Kalas untuk membebaskan Akham Nessela .

Mereka cuba untuk menyerang Pahlawan musuh itu namun , mereka agak sukar untuk melakukannya kerana satu Elemen Kegelapan menghalang mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Satu mayat wanita yang masih lagi mereput keluar daripada permukaan .

Betul - betul di hadapan Dyrad .


Dyrad memecahkan dada mayat tadi dan menarik jantung mayat itu tanpa ada menunjukkan sifat belas kasihan . Dia terus memecahkan jantung itu .

Tenaga Kegelapan semakin kuat terasa .


" Dia ni memang menakutkan . " Kata Trisha yang berada di sisi Vivian . " Awak pun tahukan . Jantung merupakan elemen penting dalam menguatkan Elemen Kegelapan . Nak guna terus jantung daripada mayat perempuan yang baru seminggu mati tu . Memang sesuatu yang saya takkan lakukan . "


" Tapi kau kena ingat . Kerana didikan dialah , kita berada pada tahap sekarang . Kau boleh fikir macam ni . Sekarang ni , kita sedang lihat . Cikgu kita tengah menunjukkan kehebatan dia . " Balas Vivian dengan agak bangga nadanya . " Aku terus terang cakap kat kau . Aku kagum dengan tenaga dan semua teknik - teknik dia . "


" Korang berdua ni , dia yang ajar ke ? " Tanya Paga . " Tapi kenapa korang tak nampak kejam ? "


" Kitorang cuma belajar cara untuk meningkatkan tenaga . Bukannya nak jadi Hantu macam dia . " Jawab Trisha dengan jelas .


" Siapa musuh utama dia kat dunia korang ni ? " Tanya Wanita daripada Dunia Manusia itu dengan jelas .


" Sheila sorang je yang boleh tewaskan dia ni . Sebab . Kekuatan diorang , lebih kurang sama . " Jawab Vivian dengan jelas dan tenang . " Elemental macam dia ni . Memang jarang wujud kat Dunia Mitos . "


" Tapi . Sheila dan Dyrad ni , adalah Pahlawan yang berlainan Elemen . Salah seorang daripada mereka perlu lebih kuat . Kalau tak , mereka akan kekal menjadi seteru seumur hidup . " Sampuk Paga dengan jelas dan tenang . " Selalunya . Hanya Elemental je yang boleh tewaskan Elemental . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi melompat dan mendarat pada bahu mangsanya . Selepas itu , dia terus mengerat leher mangsanya .

Kemudian , dia melepaskan beberapa Bilah Angin ke arah musuh - musuhnya .

Musuh - musuhnya yang diserangnya tadi jatuh ke tanah dengan kesan kelar yang amat teruk .


Siti Nursamawi pula berlari dan menyerang mangsa - mangsanya bersilih - ganti .

Habis berselerakkan permukaan tanah dipenuhi dengan kepala dan tangan Makhluk Elemen Liar olehnya .

Malah , terdapat juga usus - usus yang terjelopok di atas tanah .


Banshee Psikik Nurzahirah yang telah bertukar menjadi seperti Asap dan Gas tadi diselubungi dengan Lembayung Psikik yang berwarna Biru dan Putih .


Asap dan Gas yang berlembayung itu menyelimuti tubuh Nurzahirah .

Matanya memancarkan cahaya Elemen Warna dan Cahayanya .

Dahinya berkerut dan bermandikan peluh .

Tidak lama kemudian , proses itu berakhir dengan diakhiri dengan , setiap helaian rambutnya diwarnai dengan wara Biru berjalur Putih .

Selepas itu , dia memandang ke arah Banshee Psikik Nurzaharah yang sejak tadi menunggu dengan sabar .


" Hara ? " Tanya Banshee Psikik Nurzaharah dengan nada sedih . " Hara tinggal sini ? "


Nurzahirah tersenyum lalu menghampiri Banshee Psikik adik kembaranya itu .

Kemudian , dia memegang ke dua belah tangan Banshee Psikik Nurzaharah dengan lembut . " Tak . Akak akan bawa Hara pulang bersama dengan akak . Kita takkan terpisah lagi . "


Selesai sahaja Nurzahirah menyudahkan kata - katanya , dia mendakap tubuh Banshee Psikik Nurzaharah dengan lembut selepas dia mengucup dengan penuh perasaan kasih dan sayang ke dahi Banshee Psikik adik kembarnya itu .

Sejurus selepas itu , sembilan Bilah Angin yang masih bersisa tadi berubah daripada Biru berjalur Putih kepada Merah berjalur Putih .


Bilah - bilah Angin itu mengililingi Nurzahirah yang sedang mendakap Banshee Psikik Nurzaharah .


Banshee Psikik Nurzaharah bersinar dengan terang memancarkan cahaya Elemen Warna dan Cahaya milik Nurzaharah . Merah dan Putih .


Pada masa yang sama , Nurzaharah yang sedang tidur di dalam dakapan Siti Maisarah , Kunci Psikik yang sama telah terukir pada tangan kirinya .


Siti Maisarah dengan pantas mengawal Elemen Merah Nurzaharah agar tidak meletus kerana , ia mampu membahayakan nyawa semua yang berada di situ .


Letusan Tenaga sekali lagi berlaku .


Rissa terundur sedikit ke belakang kerana menahan letusan tenaga tadi .

Dengan tenang , dia menjelmakan dua Mahkluk Psikik Wanita yang memiliki sepasang sayap yang amat cantik di hadapannya untuk menahan Letusan Tenaga Psikik tadi .


Tatsumaki pula dengan tenang menghalakan ke dua belah tangannya ke hadapan untuk menghasilkan Bintang Sembilan Bucu yang dihiasi dengan Bintang Tujuh Bucu di dalamnya .

Bintang Sembilan Bucu yang berwarna Hijau berjalur Kuning itu berpusing ke arah kanan manakala Bintang Tujuh Bucu yang berwarna Ungu berjalur Jingga pula berpusing ke arah yang berlawanan .

Tekniknya itu telah menunjukkan bahawa , dia sememangnya layak sebagai Pahlawan DiRaja .

Ia bukanlah teknik sebarangan .


Mandy Chong Wei Tze pula dengan tenang menjelmakan Tiga Pahlawan Elemental Flora yang memiliki empat pasang sayap yang menghasilkan , Bintang Tujuh Bucu yang berwarna Kuning Berjalur Ungu .

Tidak lama selepas itu , satu Dinding Psikik yang berjalur Jingga terhasil untuk menahan Letusan Tenaga yang dilepaskan oleh Nurzahirah dan Banshee Psikik Nurzaharah .


" Semua Pahlawan Muda yang terdapat di sini memiliki bakat untuk menjadi Pahlawan DiRaja . " Desis hati Permaisuri Fiirapi dengan lembut .

Di sebalik itu juga , firasat kepahlawanannya mula dapat menebak , akan sebab kenapa Putera Makhkota tirinya itu membawa mereka semua bersama .


Disebalik penilaian Permaisuri Fiirapi itu , Ahmadi yang bertarung di luar Dinding Psikik yang ditemani oleh Siti Nursamawi , telah dijentik kehairanan .


Kehadiran Makhluk Elemen Liar dan Tenaga Liar agak ramai . Ia agak menghairankan Ahmadi yang kerap bertandang ke Pulau itu .

Tidak mahu terus dibelenggu kegusaran , dia dengan pantas memanggil Kucina , Witchie , Latiri dan Eaglang .


Tidak lama selepas itu , Kucina , Witchie , Latiri dan Eaglang muncul bersama dengan Cahaya Elemen masing - masing .

Namun , mereka melompat ke dahan pokok yang berdekatan akibat beberapa siri letupan yang dihasilkan oleh Siti Nursamawi .


" Cik Siti nak bunuh kitorang ke ? ! " Jerit Kucina dengan manja .


" Manalah aku tahu korang nak muncul kat situ ! " Balas Siti Nursamawi dengan lantang sambil menunjukkan buku limanya ke arah Kucina . " Yang korang tiba - tiba muncul kat situ apahal ? ! "


Permaisiri Fiirapi menggelengkan kepalanya lalu mengeluh . " Puteri Semarak Api begitu kasar bahasanya sebagai seorang Wanita . "


Siti Khumairah saling berpandangan dengan Siti Nurjannah dan Hagia Sofea .


" Aku nak korang pergi siasat kat setiap penjuru Pulau ni . " Arah Ahmadi sambil membunuh mangsanya . " Siasat apa je yang mencurigakan . "


Tanpa berlengah , Latiri , Kucina , Eaglang dan Witchie dengan segera melaksanakan arahan Ahmadi .


" Bonda , anakanda perlukan bantuan bonda . " Kata Ahmadi dengan jelas di dalam minda Permaisuri Fiirapi .


" Pintahlah apa sahaja . " Balas Permaisuri Fiirapi .


" Titahkan Pasukan DiRaja bonda untuk berkawal pada sekeliling Pulau ini . Ada sesuatu yang menggusarkan perasaan dan benak anakanda . " Kata Ahmadi dengan jelas dan lancar .


" Apakah yang telah mengganggu perasaan anakanda ? " Tanya Permaisuri Fiirapi .


" Jumlah Makhluk Elemen Liar dan Tenaga Elemen Liar yang terdapat dalam Pulau ini tidaklah banyak mana . " Balas Ahmadi sambil dia memulaskan leher seekor daripada Mahkluk Elemen Liar . " Akan tetapi . Jumlah yang ada sekarang ini , terlalu banyak . Ia telah menghairankan anakanda . Mesti ada sesuatu yang tidak kena yang telah terjadi di dalam Pulau ini . "


" Baiklah . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .

Kemudian , dia mendepakan tangannya sebelum mempertemukan kedua tapak tangannya dengan lembut .

Selepas itu , Corak Titah DiRaja miliknya terukir pada kedua belah tangannya .

Tidak lama selepas itu , dua orang Pahlawan yang memakai Pakaian Tempur DiRaja yang memakai Pelindung Kepala Besi muncul .


" Bawalah Pasukan Beta untuk berkawal di sekeliling Pulau ini . " Titah Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Jika ada apa sahaja yang cuba untuk memasuki kawasan Pulau ini , hapuskan mereka . "


Sebaik sahaja Permaisuri Fiirapi menyudahkan titah arahannya , sekumpulan Pahlawan DiRaja berdiri dan bersedia di atas permukaan laut di sekeliling Pulau itu .

Pahlawan - pahlawan itu memegang senjata mereka dengan kemas dan rapi .

Selayaknya semua Pahlawan itu adalah merupakan Pahlawan DiRaja yang dibawa arahan Permaisuri Fiirapi , jelas mereka dapat merasakan akan Tenaga Kegelapan dari arah yang jauh .

Dan berita itu pantas sahaja dilaporkan kepada Permaisuri Fiirapi .


" Putera Pawana . Pahlawan - pahlawan bonda dapat mengesan Tenaga Kegelapan dari arah samudera . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Apakah ini ada kaitan dengan situasi yang dihadapi oleh Puteri Pawaka dan kita semua ? "


Oleh kerana mereka semua yang berada di situ berinteraksi mengggunakan Telepati , kata - kata Permaisuri Fiirapi itu jelas dapat didengari oleh mereka semua .


Tiba - tiba , Latiri dan Eaglang dapat mengesan beberapa Lingkaran Taisa yang misteri yang dibuka di dalam semak - samun dan di belakang bebatuan yang besar .

Penemuan itu juga turut ditemukan oleh Kucina dan Witchie .


" Ampuan Bonda , sembah anakanda harap diampun . Anakanda tidak pasti akan hal itu . Akan tetapi , empat Pahlawan DiRaja anakanda telah menjumpai beberapa Lingkaran Taisa yang telah dibuka di dalam Pulau ini . Makhluk - makhluk ini semua keluar daripada Lingkaran Taisa itu . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Anakanda telah mengarahkan agar mereka mematikan Lingkaran Taisa itu dalam keadaan yang segera . "


Nurzahirah yang sedang memeluk tubuh Banshee Psikik Nurzaharah dengan lembut diselubungi dengan Cahaya Elemen yang berwarna Merah dan Biru Keputihan yang berlembayung Merah Kebiruan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Beberapa Pahlawan Siren dan Makhluk Kegelapan daripada Elemen Air menyerang Sheila Asyikin .


Sheila Asyikin yang sedar akan keadaan itu dengan tenang mengelak semua serangan itu dan menyerang balas .

Serangannya terlalu pantas untuk dielak oleh semua musuh yang menyerangnya .


Siti Hawa yang baru sahaja menewaskan beberapa Pahlawan musuh dengan pantas bersedia semula .

Matanya dengan lembut memerhatikan serangan yang dilepaskan oleh Sheila Asyikin yang kelihatan tenang .

Jauh di dalam lubuk hatinya . Dia mengkagumi akan ketenangan Sheila Asyikin ketika menyambut dan membalas semua serangan musuh .


Pasukan yang diketuai oleh Putih pula mengganggu usaha beberapa Pahlawan Siren yang berusaha untuk memecahkan Kristal Kalas yang menjadi Penjara kepada Akham Nessela .


Sheila Asyikin yang semakin hampir ke kawasan itu , dengan pantas melepaskan beberapa Helaian Burung yang berwarna Merah , Kuning dan Jingga berjalur Putih ke arah Pahlawan - pahlawan yang berusaha untuk memecahkan Kristal Kalas .
Serangannya itu telah menyebabkan beberapa letupan berlaku .
Letupan itu semakin kuat menggegarkan kawasan pertempuran itu kerana Paquine dan Merowran serta beberapa Pahlawan daripada puak mereka berdua melakukan serangan yang sama .

Stephen Akio Kenzo dengan pantas untuk berlindung daripada serangan itu . " Jangan jadi Gempa bumi atau Tsunami dahlah . Anak Patung gila tu dah jadi betul - betul gila agaknya . "

Ikutkan hati Sheila Asyikin , ingin sahaja dia melaporkan akan keadaan itu kepada Ahmadi namun , dia tidak mahu mengganggu Ahmadi yang pada ketika ini sedang berusaha membantu Nurzaharah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dyrad sedar . Dia berdepan dengan masalah kerana berhadapan dengan seterunya . Sheila Asyikin .
Dia perlu melakukan sesuatu agar , usahanya untuk membebaskan Akham Nessela berhasil .
Dia juga tahu , akan akibatnya sekiranya dia membiarkan Sheila Asyikin meminta bantuan Ahmadi .
Sekiranya keadaan itu berlaku , dia akan berdepan dengan masalah yang lebih besar . Apatah lagi , hanya dia seorang sahaja yang memiliki keupayaan untuk membebaskan Akham Nessela .
Dia dengan segera membukakan kesemua Pintu Tenaganya dan melepaskan semua Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya .
Dia perlu menghalang dan mengganggu usaha Ahmadi . Setidak - tidaknya , dapat menghalang Ahmadi daripada membantu Sheila Asyikin .
Dan dia telah lama merancang dan menantikan untuk memperlengahkan Ahmadi .

Cahaya dan Tenaga Kegelapan keluar daripada tubuh badannya dan terus merayap di atas tanah .

Menuju ke arah laut .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Tuan , Lingkaran Taisa ni dibuka oleh seseorang yang kita kenal ! " Kata Latiri selepas dia berjaya menghancurkan Lingkaran Taisa yang telah berjaya ditemukannya .


" Siapa pula yang bodoh yang buka Lingkaran Taisa kat Pulau ni ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Dyrad ! Pahlawan Elemental Akham Nessela ! " Jawab Eaglang selepas dia meletupkan Lingkaran Taisa milik Dyrad .


Renungan Ahmadi menjadi tajam sebaik sahaja nama Dyrad menerobos masuk ke dalam telinganya . " Dia bukan bodoh . Kalau dia bodoh . Dia takkan dapat masuk ke dalam Pulau ni dan buka semua Lingkaran Taisa tu . Dan , dia takkan dapat lepasi Kunci yang aku dan Sheila dah pasang . "


" Saya rasa , Dyrad membuka semua Lingkaran Taisa selepas semua Kunci yang Tuan dan Cik Sheila pasang tu dibuka . " Balas Kucina dengan jelas selepas dia menghancurkan Lingkaran Taisa . " Saya dah teliti keadaan Lingkaran Taisa ni . Ia dijelmakan dalam keadaan yang agak tidak stabil ."


" Mungkin kerana kehadiran Permaisuri Fiirapi kat sini ! " Kata Witchie pula selepas dia meletupkan Lingkaran Taisa milik Dyrad dengan sekali libasan . " Mungkin , dia dah lama nantikan peluang ni ! "


" Saya setuju dengan Witchie ! Mungkin dia tunggu Tuan buka semua Kunci yang melindungi Pulau ni ! Kita semua tahu , Dyrad seorang Pahlawan yang sempurna dan teliti bentuk serangannya ! Lepas Tuan dan Cik Sheila buka Kunci Pulau ni , dia menyusup masuk ke dalam Pulau ni ! " Sampuk Eaglang dengan pantas . " Mesti ada sesuatu yang sedang dirancangkannya ! "


" Sheila dan Siti yang buka semua Kunci yang melindungi Pulau ni . " Kata Ahmadi selepas dia merobek perut musuhnya . " Aku muncul kat Pulau ni guna Lingkaran Taisa . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dari kejauhan , Dyrad muncul sambil tersengih memandang ke arah Pulau yang telah pun dikelilingi oleh para Pahlawan DiRaja daripada Pasukan Permaisuri Fiirapi .


" Anakanda , ada seseorang muncul di permukaan laut . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas sebaik sahaja seorang daripada Pahlawannya melaporkan kemunculan Dyrad yang tiba - tiba sahaja itu . " Siapa gerangannya ? Apakah anakanda mengenalinya ? "


Eaglang dengan pantas terbang ke udara sebaik sahaja Ahmadi mengarahkannya untuk melakukan demikian .

Berkerut dahi Ahmadi sebaik sahaja dia mendapat laporan Eaglang .


" Bonda . Dia adalah Dyrad . Pahlawan Tahap Tertinggi Akham Nessela . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Seterunya adalah adinda Pawaka . Dia adalah seorang Pahlawan Elemental Kegelapan . "

Ahmadi menusukkan Bilah Anginnya dengan ganas ke perut lawannya . " Apakah ada Elemental di kalangan Pasukan Pahlawan DiRaja yang berkawal di sekeliling Pulau ini ? "


" Tidak ada wahai anakanda . Pahlawan Bonda terdiri daripada Knight , Assassin , Archer dan Pengguna Psikik . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Adakah cara untuk menewaskannnya ? "


Ahmadi melompat ke belakang sambil melepaskan Bebola Elemennya dan mengakibatkan beberapa letupan terhasil .

" Siti , kau pergi uruskan perempuan yang tiba - tiba muncul tu . Dia bencikan Sheila . Kekuatan kau dan Sheila lebih kurang sama . Kau sorang je boleh halang dia . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Mandy , pergi ikut Kak Siti . "


Siti Nursamawi tersenyum . " Kalau dia bencikan Sheila . Itu bermakna , dia bencikan aku juga . "


" Tapi , macam mana dengan Rara ? " Tanya Mandy chong Wei Tze dengan jelas . Dia dengan pantas menyahut arahan Ahmadi walaupun di dalam hatinya , dia amat risaukan akan keselamatan Nurzahirah .


" Apakah yang sedang merasuk anakanda ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan agak pantas . Dahinya berkerut kehairanan sebaik sahaja nama Mandy Chong Wei Tze berdendang di dalam mindanya . " Srikandi Muda ini belum punya pengalaman di dalam perperangan . Adalah mustahil untuk dia dapat membantu Puteri Semarak Api . "

" Bonda . Sembah anakanda harap diampun dan tidak mengundang murkanya bonda . " Balas Ahmadi sambil dia melibaskan Bilah Anginnya di udara . " Srikandi Muda di dalam pasukan anakanda yang tidak rasmi ini . Bukanlah calang - calang . Bukan sengaja anakanda membawa mereka semua ke dunia ini tanpa melalui penilaian ketat anakanda dan Puteri Pawaka . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Putih , Merowran dan Paquine masih berusaha untuk menghalang usaha musuh untuk membebaskan Akham Nessela .
Mereka dihalang oleh puluhan Makhluk Kegelapan daripada Elemen Air yang dihasilkan oleh Panglima Nouruki dan Dyrad .
Namun , ia tidak menghalang dan menggentarkan semangat kepahlawanan mereka .
Seperti tidak memiliki sebarang perasaan , mereka bertiga membunuh semua Makhluk Kegelapan yang berada di hadapan mereka .

Vanessa Valarie memutarkan Trisulanya sebelum dia melancarkan serangannya ke arah musuh - musuh mereka .
Wajahnya yang jelita kelihatan bengis .


Panglima Malein juga melancarkan serangannya ke arah musuh - musuh mereka selepas dia mencucukkan Trisulanya ke dasar lautan .

Wajah bengisnya begitu menakutkan .


Adam dan Siti Hawa telah pun berganding bahu menumpaskan Pahlawan Siren yang menyerang mereka bagaikan kerasukkan .

Kilasan Bilah Pedang Elemen mereka yang bercorakkan Motif Percintaaan antara dua jiwa amat memukaukan pandangan .


Stephen Akio Kenzo juga bekerjasama dengan Ratni .

Semua serangan mereka telah berjaya menumbangkan Pahlawan daripada pihak musuh .


Dan kini , mereka semua telah di kelilingi oleh Pahlawan Siren yang kehausan darah dan daging segar Manusia .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dyrad melancarkan serangan Elemen ke arah beberapa Pahlawan DiRaja milik Permaisuri Fiirapi .


Serangan itu berjaya ditepis namun , kekuatan serangan itu telah menyebabkan Pahlawan DiRaja itu sedikit terseret ke belakang .


Dyrad tertawa kecil . Kemudian , dia menjelmakan beberapa Makhluk Kegelapan daripada Elemen Air yang diselimuti dengan Lumut dan Rumpai Air .


Makhluk - mahkluk kegelapan yang tidak berwajah itu berlari dengan pantas dengan pergerakkan yang pelik dan menakutkan .


Pahlawan DiRaja telah pun bersedia namun , beberapa bunyi das tembakkan kedengaran .

Bukan itu sahaja malah , beberapa pancaran Bebola Elemen yang berbucu tujuh juga turut kelihatan .


Makhluk - makhluk Kegelapan yang dijelmakan oleh Dyrad tadi , jatuh terjelopok di atas permukaan air dengan kesan tembakkan yang panas membara .

Tembakkan itu telah menembusi tubuh beberapa Makhluk - makhluk Kegelapan itu yang jelas mengeluarkan asap .


Ada juga yang terus tenggelam dengan kesan remukkan yang amat teruk .


Dyrad agak terkejut dengan keadaan itu sehingga membuatkan dia tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Diri Dyrad yang sebenar yang sedang mengawal dan mengatur segala strategi di dalam hutan belantara yang tebal tersenyum .

Senyuman manis yang amat menakutkan . " Ada lawan baru . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Berambus dari sini sebelum Peluru Elemen aku lubangkan tengkorak kau ! " Kata Siti Nursamawi sambil menghalakan Terakol Elemennya yang unik dan abstrak coraknya ke arah Dyrad .

Sehunus dihalakannya ke arah Dyrad dan sehunus lagi dihalakannya ke bawah .

Terakol Elemennya itu berwarna Merah , Kuning dan Jingga berjalur Biru .


Mandy Chong Wei Tze pula telah pun bersedia dengan menjelmakan Tiga Corak Bintang berbucu tujuh miliknya .


Tidak mengendahkan amaran Siti Nursamawi , Dyrad melangkah ke hadapan .

Namun , dia terundur semula ke belakang kerana , sebutir Peluru Elemen Siti Nursamawi tepat - tepat mencumbu kepalanya .


Siti Nursamawi yang kelihatan garang memandang ke arah Dyrad yang masih lagi dapat berdiri selepas terkena Peluru Elemennya .

Sedikit membesar matanya dan mata Mandy Chong Wei Tze apabila mereka melihat keadaan Dyrad sebaik sahaja Dyrad memandang ke arah mereka semula .


Dyrad memandang ke arah Siti Nursamawi dan Mandy Chong Wei Tze dengan kepala yang pecah terburai dan berkecai .

Dan yang lebih menakutkan . Dia masih lagi mampu untuk mengukirkan senyuman .

Perlahan - lahan , kepalanya pulih seperti asal . Kemudian , dia berlari dengan pantas ke arah Siti Nursamawi dan Mandy Chong Wei Tze .


" Lindung akak ! " Arah Siti Nursamawi dengan lantang lalu , dia meluru dengan pantas ke arah Dyrad sambil diekori oleh Mandy Chong Wei Tze dari arah belakang yang telah pun dalam keadaan yang telah bersedia sepenuhnya .


Manakala Pahlawan DiRaja yang berkawal di sekeliling Pulau itu pula , juga telah pun bersedia untuk membantu usaha Siti Nursamawi dan Mandy Chong Wei Tze untuk menewaskan Dyrad .

Yang pada hakikatnya , hanyalah jelmaan Tenaga Kegelapan milik Dyrad sahaja .


Pertembungan antara Dyrad , seorang Pahlawan Elemental dengan Siti Nursamawi yang merupakan Pahlawan Gunslinger yang dibantu oleh Mandy Chong Wei Tze , seorang Pahlawan Elemental akan berlaku .


Apakah tahap kekuatan Dyrad sehingga dia mampu untuk mengawal dan mengaturkan dua strategi dalam satu masa ?

Mengawal dan merancang pertempuran di dalam lautan dalam dan juga mampu untuk muncul di atas permukaan lautan yang menjadi rumah untuk Pulau yang menempatkan Banshee Psikik yang misteri milik Nurzahirah dan adik kembarnya , Nurzaharah .


Apakah pula yang akan dihadapi oleh Siti Nursamawi dan Mandy Chong Wei Tze yang masih belum punya pengalaman bertempur dalam Dunia Mitos ?


Lebih - lebih lagi , mereka berdua berhadapan dengan seorang Pahlawan Elemental Kegelapan yang tidak berperikemanusiaan dan tidak berhati perut .

Seorang Pahlawan Kegelapan yang sanggup membunuh hanya untuk berseronok dan bergembira .


Bunyi beberapa das tembakkan kedengaran disulami dengan bunyi letupan telah memecahkan kedamaian lautan .

Menandakan bahawa , pertempuran telah pun bermula .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience