Rate

BAB 40 HANYA BERAMAH - MESRA

Fantasy Series 3820

Vanessa Valarie bersama dengan para anggotanya bertempur dengan tangkas dan garang .
Pertarungan itu agak sukar untuk diduga dan dibayangkan . Pergerakan semua Ikan Duyung itu bagaikan pergerakan makhluk yang bernafas di atas daratan . Tidak seperti mana pergerakan bila mana , makhluk yang tinggal di atas daratan yang bergerak di dalam air . Ia sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal dan fikiran .

Tidak seperti Pasukan ' Manusia ' yang diketuai oleh Siti Khumairah . Yang mana pergerakan mereka , mengikut fitrah dan logik akal fikiran .

Pertarungan di dalam lautan dalam ini telah menyebabkan Pengguna Elemen tertentu tidak dapat menggunakan Teknik - teknik Elemen Warna dan Cahaya mereka .

Termasuklah Stephen Akio Kenzo yang berlemenkan Petir dan Elektrik .

" Tak guna betullah . " Desis hati Stephen Akio Kenzo lalu dia mematahkan serangan musuhnya dengan melepaskan tembakan ke arah senjata musuh . " Susah nak menang kalau nak harapkan pertarungan fizikal semata - mata . "

Muniandy memukul ke dasar laut lalu , beberapa ekor Monyet daripada Elemen Tanah miliknya terhasil dan terus menyerang beberapa Pahlawan musuh .

" Hoi ! Lelaki gila ! Mana ada binatang darat boleh hidup kat dalam laut ! " Jerkah Ratni dengan lantang kerana terlihat akan teknik yang dilancarkan oleh Muniandy itu . " Kesianlah kat Monyet tu ! "

" Awak diam ! " Balas Muaniandy dengan wajah yang semacam . Kegeraman jelas kedengaran pada nadanya. " Awak tak layak nak komen apa - apa kat Teknik saya ! "

Ratni mendengus geram lalu menumbuk ke tanah . Tidak lama kemudian , beberapa Ekor Monyet daripada Elemen Tanah juga terhasil namun , Monyet Elemen Tanah yang dihasilkannya memiliki ekor seperti Ekor Ikan . Lebih tepat lagi . Monyet berekor ikan . Dia tersenyum . " Macam ni baru betul . "

" Hoi ! Perempuan gila ! Mana ada Monyet Duyung ! " Jerit Muniandy dengan geram . " Awak dah gila ke ? ! "

" Awak diam ! " Balas Ratni dengan garang menyinga . " Awak tak layak nak komen apa - apa ! "

" Hoi korang berdua ! " Jerit Ikhwan dengan garang . " Jangan nak beromantika dalam laut ni ! "

Selepas itu , Ikhwan bersama - sama dengan Khalid dah Fateh melepaskan tembakan ke arah Muniandy dan Ratni .

Tembakan itu telah menyebabkan Maniandy dan Ratni tergopoh - gapah berenang menyelamatkan diri .

Stephen Akio Kenzo yang melihat teknik yang dilancarkan oleh Muniandy dan Ratni tadi telah mendapat satu idea serangan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nurzahirah , Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa memandang ke luar melalui tingkap kaca .

" Akak tak faham langsung . " Kata Siti Aisyah dengan tenang dan lembut . " Macam mana Kak Sheila dan Kak Siti tu boleh dapat idea macam ni . "

" Kalau nak tahu macam mana diorang tu boleh terfikir idea yang macam ni . " Sampuk Nurzahirah dengan tenang . " Akak kena tahu dan faham dulu macam mana cara Pakcik Didie Rara tu berfikir . "

" Rara faham ke macam mana Abang Didie tu berfikir ? " Celah Mandy Chong Wei Tze dengan lembut .

" Mestilah . " Jawab Nurzahirah dengan perlahan . " Memang Ummi Mai yang besarkan Rara tapi , Rara lagi banyak luangkan masa dengan Pakcik Rara tu . "

" Tapi , idea ni uniklah . " Kata Rissa pula dengan jelas . " Saya sukakan idea ni . "

Tatsumaki menjeling ke arah Rissa yang melihat ke luar.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ahmadi bersama dengan pasukan kecilnya berenang dengan pantas . Mata mereka tajam merenung ke depan .

" Tuan , pertarungan dalam laut ni akan berlarutan sekiranya pasukan Tuanku Vanessa tidak melancarkan serangan mereka pada tahap yang sebenarnya . " Kata Hose dengan jelas .

" Itu aku tahu . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Ada satu perkara yang lebih aku risaukan . "

" Apa dia ? " Tanya Eaglang .

" Maksud di sebalik semua serangan ni . Aku rasa tak sedap hati . " Jawab Ahmadi dengan jelas . " Aku rasa , serangan ni macam untuk nak menguji . "

" Apa maksud Tuan ? " Tanya Hose .

Mata Ahmadi merenung ke depan . Otaknya berputar ligat untuk memproses segala insiden yang masih tidak jelas . " Aku tak rasa yang semua ni kebetulan . Bukan sekali dua Pegawai - pegawai Istana yang di bawah arahan aku, mengawasi sekitar kawasan yang dilalui oleh Puan Finura tu . "

Rakan - rakan Hose saling berpandangan sebaik sahaja kata - kata Ahmadi berjalan masuk ke telinga mereka .

" Korang pun Pahlawan yang handal dalam kerajaan ni . Bukan tu je . Tapi antara Pahlawan yang handal kat dunia ni . Itu bukan aku yang cakap tapi , Raja - raja daripada kerajaan lain yang cakap . Aku tak tahulah kenyataan diorang tu , betul , ikhlas atau sengaja nak ambil hati aku . Korang ni , Ketua Panglima yang di bawah arahan aku dan Sheila . Kalau diorang nak cuba untuk ancam atau sengaja nak buat provokasi , diorang boleh je ' usik ' korangkan . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Korang pun pernah pergi ke tempat laluan Panglima Finura tu . Tapi kenapa diorang macam ' pilih ' Puan Finura ? "

" Saya rasa , saya tahu apa yang ada dalam kepala Tuan tu . " Balas Kucina lalu saling berpandangan dengan Witchie . " Sebab , Tuan mengenali anak kepada Panglima Finura tu . Dan , disebabkan itu , diorang ' cuba ' nak usik Panglima Finura . Pasal diorang tahu . Tuan akan selamatkan Panglima Finura . Walau dengan cara apa sekali pun . Lebih - lebih lagi , Tuan dan anak lelaki Panglima Finura tu , kawan rapat . "

" Kalaulah andaian awak tu tepat . " Sampuk Eaglang dengan jelas . " Maksudnya , pihak musuh dah tahu siapa rakan - rakan Tuan Didie kat Dunia Manusia . "

" Tak mustahil . " Celah Ahmadi . " Sedangkan Houx pun dah dapat Masuk ke dunia aku . Mesti ada ramai lagi daripada kalangan diorang juga yang dah menyamar kat sana . "

Yasha tergelak kecil . " Nampaknya . Kepala Tuan akan meletup tak lama lagi . "

" Kalaulah apa yang kita tengah cakapkan sekarang ni dab betul - betul berlaku . " Balas Ahmadi lalu tersengih . " Kita akan bermain dengan permainan yang Akham Nessela anjurkan . Dan yang yang lebih teruk lagi , pihak musuh dah dapat melancong ke dunia aku ."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Dahlah tu . " Kata Nurzahirah dengan agak perlahan . " Apa kata , kita pergi ke dapur . Tinggal kita je ni . Dapur tu , kita yang punya sekarang . "

" Apa kita nak masak ? " Tanya Siti Aisyah .

Nurzahirah tersenyum . " Itu , kita kena tengok apa yang ada . "

Sebaik sahaja Nurzahirah memusingkan badannya . Dia terperanjat besar sehingga dia tersandar ke dinding .
Matanya membesar . Jantungnya berdegup dengan pantas sehingga dia berasa , jantungnya itu seperti hendak terkeluar daripada dadanya .
Matanya memandang ke arah dua sosok Lembaga Elemen yang entah dari mana datangnya .
Sosok Lembaga Elemen itu memandang ke arahnya . Satu memandangnya sambil tersenyum lebar .
Manakala sesosok lagi yang hanya memperlihatkan sebelah sahaja matanya , hanya memandang ke arahnya tanpa sebarang reaksi wajah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Maera dan Naera mengawal teknik mereka dengan sebaik mungkin . Walaupun ini adalah kali pertama mereka berdua mencipta teknik ' ini ' namun , mereka berdua agak gembira kerana dapat merealisasikannya .

" Saya tak sangka , boleh juga korang terfikirkan teknik macam ni . " Kata Aivira sambil tersengih .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi melagakan penumbuk mereka sambil tersenyum .

Naera menoleh ke arah Aqilah yang daripada tadi diam seribu bahasa . " Awak ni dah kenapa ? "

Aqilah mengeluh . " Tak tahulah macam mana nak cakap . Bukan tak sukakan teknik ni tapi , tak tahulah macam mana nak cakap . "

Siti Nursamawi memeluk leher Aqilah sambil tersenyum dan mencubit pipi Aqilah dengan bersahaja . " Kau kena biasakan diri dengan teknik - teknik macam ni . Percayalah cakap aku . Lepas ni , kau mesti selalu terjebak dengan kitorang . "

" Woi mesin makan . Jangan lari dari tempat awak . Dah senget ni . " Kata Maera dengan tenang .
Walaupun teknik itu telah menjadi senget sedikit , dia dan adiknya tetap mengawal teknik itu dengan sebaik yang mungkin .

Siti Nursamawi bergegas kembali ke tempatnya semula .

" Betul ke ? " Tanya Aqilah lalu memandang ke arah Aivira .

" Selalunya , macam tulah . " Balas Aivira dengan bersahaja . " Budak - budak yang dalam kapal tu pun , dah selalu sangat ikut kitorang . Lama - lama , dah tak boleh lari dah . "

" Patutlah mak tak suka sangat Aqilah dan adik ikut abang . " Kata Aqilah . " Pengaruh kuat sangat . "

Sheila Asyikin dan rakan - rakannya tergelak .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Seekor Pahlawan Ikan Duyung tercampak ke arah sebongkah batu dengan deras berhampiran dengan Stephen Akio Kenzo .

Dengan perlahan , Stephen Akio Kenzo menyelamatkan dua Pahlawan Ikan Duyung yang menjadi sekutu mereka itu dengan memperlahan impak serangan dengan hanya menggunakan pengawalan mindanya .

" Terima kasih . " Kata Pahlawan Ikan Duyung tadi .

" Takde hal . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang sambil tersenyum . " Siapa nama awak . "

" Ikarah . " Jawab Ikarah sambil memegang senjatanya .

" Apa Elemen awak ? " Tanya Stephen Akio Kenzo lagi .

" Elektrik . " Jawab Ikarah .

" Eloklah tu . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Saya nak , awak keluarkan Teknik Manipulasi terbaik awak . "

" Tuan , rakan - rakan kita akan terkena serangan saya nanti . " Kata Ikarah .

" Takdelah . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang sambil tersenyum . " Saya akan pastikan tak ada satu pun daripada kalangan rakan - rakan kita yang akan terkena serangan kita . "

" Serangan kita ? " Tanya Ikarah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dua sosok lembaga itu memandang ke arah Nurzahirah .
Satu sosok hanya memandang ke arah Nurzahirah . Hanya memperlihatkan sebelah sahaja matanya kerana sebelah lagi ditutupi oleh rambutnya yang ikal mayang . Sama panjang dengan rambut Nurzahirah . Paras pinggang . Tidak senyum . Wajah yang tidak bereaksi .
Manakala yang satu sosok lagi memandang ke arah Nurzahirah dengan matanya yang tersenyum . Bibirnya juga tersenyum manis . Rambunya lurus . Sama seperti rambut Nurzahirah .
Apa yang lebih menakutkan dengan kemunculan dua sosok Elemen itu ialah , kedua - dua mereka amat menyerupai wajah Nurzahirah .

Tatsumaki dan Rissa dengan pantas mengeluarkan Tenaga Elemen mereka . Renungan mata mereka berdua menjadi tajam .

" Ini Hara . Jangan pukul Hara . " Tanya sosok Elemen yang berambut ikal mayang dengan lembut . " Tak sayang Hara ? "

" Hara ? " Tanya Nurzahirah dengan perlahan . Wajah dan nadanya dengan pantas menjadi sedih dan sebak . ' Hara ' adalah nama timangan adik kembarnya .

Siti Aisyah juga membukakan Tenaga Elemennya . Bebola matanya menjadi Kuning Keemasan sementara anak matanya pula berwarna Kuning Gading .
Serentak dengan itu jugalah , ' Hara ' menjeling ke arah Siti Aisyah . Gerakan bebola matanya dan jelingannya agak menggerunkan .

" Jangan lakukan apa - apa . Sosok Elemen ni sebenarnya , Banshee Psikik . " Kata Tatsumaki dengan tenang namun , matanya masih lagi menikam Banshee Psikik itu .

" Banshee Psikik ? " Sampuk Mandy Chong Wei Tze .

Tatsumaki menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Ya . Ini Banshee Psikik milik Cik Muda Rara dan kembarnya . "

' Hara ' masih menjeling ke arah Siti Aisyah kerana Siti Aisyah telah pun membukakan Tenagan Elemennya .

" Saya harap , Cik Muda Iecha bertenang dulu . " Kata Tatsumaki lagi. " Tak banyak yang saya dan Rissa tahu pasal serangan Banshee Psikik . "

" Tak banyak ke serangan Banshee Psikik kat dunia korang ? " Tanya Siti Aisyah dengan tenang . Dia masih lagi tidak mahu menutup Tenaganya Elemennya .

" Tak . " Jawab Tatsumaki dengan jelas dan tenang . " Sebab kat dunia kitorang , Banshee Psikik merupakan satu Tenaga Elemen yang misteri dan menakutkan . Sehinggalah pada masa Tuan Didie dan Cik Sheila arahkan kitorang berdua untuk melindungi Cik Muda Rara daripada serangan Banshee Psikik ni . Barulah saya dan Rissa tahu pasal Banshee Psikik ni memang wujud . "

" Rara cantik . Saya pun Rara juga . " Kata satu sosok Elemen itu yang amat serupa dengan Nurzahirah daripada hujung rambut sehinggalah ke hujung kaki . Senyuman masih lagi mekar di bibirnya . " Kita takkan terpisah lagi . Pakcik jahat . Dia cakap dia nak temukan kita . "

" Kak Rara . Pakcik tak jahat . " Kata ' Hara ' dengan perlahan namun , matanya masih lagi merenung ke arah Siti Aisyah . " Pakcik sibuk . Pakcik banyak kerja . Pakcik tak jahat . "

" Akak gurau je . " Balas ' Nurzahirah ' dengan lembut dengan nada bergurau tang bersulamkan nada tawa yang kecil dan halus . Tidak lama kemudian , dia dengan perlahan , terbang ke arah Nurzahirah .

Oleh kerana seperti rasa terancam , Nurzahirah membukakan Pintu Elemennya . Tenaga Elemennya serta - merta keluar .

" Kenapa buka Pintu Elemen ? " Tanya ' Nurzahirah ' dengan lembut sambil terus tersenyum . Senyuman yang lebar . Agak sedikit menggerunkan . " Kitakan sama . "
Dia terapung - apung di hadapan Nurzahirah .

Melihat keadaan itu , Siti Aisyah dengan perlahan - lahan menjelmakan Busur Panah Elemennya namun , tiba - tiba satu keadaan yang tidak diduga berlaku .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Stephen Akio Kenzo dan Ikarah telah pun berada di atas sebuah batu yang agak besar .

" Apa Teknik Elemen yang selalu awak gunakan dalam perang yang macam ni ? " Tanya Stephen Akio Kenzo .

" Yang selalu saya gunakan , Teknik Elemen Snaerah . Teknik Ikan Pemangsa . Elemen Elektrik . " Jawab Ikarah dengan jelas dan terang .

" Baiklah , saya nak awak jelmakannya sebanyak sembilan ekor . Saya akan bantu awak untuk melancarkan serangan . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas .

" Tapi Tuan , rakan - rakan kita akan terkena sekali . " Balas Ikarah .

" Diorang takkan terkena . " Kata Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siti Aisyah terangkat ke udara lalu terlekat dan seperti di tekan ke dinding . Busur Panah Elemennya lenyap semula .
Kedua tangannya seperti berusaha untuk menarik sesuatu daripada lehernya . Bagaikan ada tali yang menjerut .

" Awak jahat . Kenapa ? " Tanya ' Hara ' dengan perlahan . Matanya yang hanya kelihatan sebelah membesar sedikit . Kepalanya juga sedikit senget . " Kenapa nak serang Hara ? Kenapa nak serang Kak Rara ? "

Tatsumaki dan Rissa dengan pantas menyentuh ke lantai lalu , cahaya yang bercorak abstrak muncul dan terus sahaja membelenggu pergerakkan Banshee Psikik Nurzahirah dan adik kembarnya .

Siti Aisyah terjatuh ke lantai . Dia sedikit tercungap . Seperti ikan yang terkapar - kapar di atas daratan .

" Kenapa tak boleh gerak ? " Tanya ' Hara ' dengan jelas .

" Kita dah kena kunci . " Jawab ' Nurzahirah ' dengan lembut namun , nadanya agak sedikit hampa . Tapi , bibirnya masih terus mengukirkan senyuman .

" Kena kunci . " Balas ' Hara ' . Renungan mata sebelahnya menjadi tajam . Matanya membulat . " Kak Rara tak suka Hara ? "

" Awak berdua balik dulu ke tempat awak . Nanti saya datang . " Kata Nurzahirah dengan jelas . Dia berusaha untuk melembutkan nadanya .

' Nurzahirah ' tertawa kecil seperti mengejek sambil tersenyum . Kemudian , senyumannya semakin lebar . Senyuman gembira yang menggerunkan . " Awak tipu . Tenaga Minda awak dah tak ada . "

Tiba - tiba , Tatsumaki dan Rissa tercampak ke dinding dengan kuat . Teknik Psikik yang mereka hasilkan tadi terus lenyap dengan serta - merta .

" Awak berdua jahat . " Kata ' Hara ' dengan nada yang mula menjadi menakutkan . " Kak Rara baik . Awak berdua jahat . "
Dipandangnya pula ke wajah Siti Aisyah yang agak berkerut kerana masih lagi menahan sakit . " Awak juga jahat . "

Mandy Chong Wei Tze mengeluarkan Wand dari poket belakang seluar Jeansnya dengan amat perlahan namun , usahanya itu digagalkan ' Hara ' dengan hanya menggunakan Jelingan .
Wandnya terpelanting ke lantai .

Jelingan ' Hara' agak pelik dan sukar untuk dibayangkan . Jelingan bebola mata yang menggerunkan . " Awak pun jahat . Awak semua tak boleh jadi kawan Kak Rara . Awak semua jahat . "

' Nurzahirah ' tersenyum riang sehingga matanya yang tersenyum terbuka sedikit . Memperlihatkan matanya yang Biru Kehitaman . Pancaran anak matanya terlalu kecil yang berwarna Merah .

Tatsumaki menjelmakan corak abstrak di tempat Banshee Nurzahirah dan Banshee milik adik kembar Nurzahirah .
Selepas itu , Dinding Pemisah Psikik Lutsinar terhasil .

Rissa menjelmakan pula tekniknya di permukaan teknik Tatsumaki tadi untuk memperkukuhkannya .

" Awak berdua tak boleh kurung Hara . Tak boleh kurung Kak Rara . " Kata ' Hara ' dengan jelas . " Awak semua mesti mati . "
Mata ' Hara ' yang hanya kelihatan sebelah membesar . Membulat . Memperlihatkan anak matanya yang terlalu kecil dan berwarna Biru . Manakala bebola matanya pula bertukar menjadi warna Merah Kehitaman .

Sejurus selepas itu , Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa terapung di udara .
Perlahan - lahan tubuh mereka terpusing seperti Tali yang dipintal .

Suara jeritan kesakitan yang teramat sangat kedengaran sehingga menyebabkan Nurzahirah dibelenggu rasa ketakutan yang belum pernah dirasainya .
Bulu romanya berdiri .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Serentak dengan itu , Sheila Asyikin terasa akan kekuatan Tenaga Psikik yang dikeluarkan oleh Banshee Psikik Nurzahirah .

" Kita cari tempat berlindung sekarang . Cepat . " Arah Sheila Asyikin .

" Apa hal ? " Tanya Aqilah .

" Banshee Psikik Rara dah jumpa Rara kat atas tu . " Jawab Sheila Asyikin dengan pantas .

" Apa ? " Tanya Siti Nursamawi . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kedudukan Ahmadi dan rakan - rakan mitosnya semakin hampir dengan pasukan Siti Khumairah dan Vanessa Valarie .

Ikarah menjelmakan beberapa ekor Ikan yang beraruskan Elektrik sementara Stephen Akio Kenzo pula melihat ke arah pertarungan yang semakin berkecamuk .

" Tuan , saya dah bersedia . " Kata Ikarah dengan tenang .

Stephen Akio Kenzo tersenyum dan menganggukkan kepalanya .

" Tuan pasti ke serangan kita ni tak terkena kat rakan - rakan kita ? " Tanya Ikarah yang masih lagi ragu - ragu dengan kebolehan Stephen Akio Kenzo .

" Jangan risaulah . Saya takdelah hebat sangat tapi ... " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan tenang . " ... setakat nak kawal serangan macam ni , bukannya susah sangat . "

Selesai sahaja Stephen Akio Kenzo menghabiskan ayatnya , dia membukakan Pintu Tenaganya . Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya terkeluar .
Matanya memancarkan cahaya berwarna Indigo manakala anak matanya pula berwarna Ungu .
Selepas itu , dia membuat isyarat tangan atau gerakan tangan yang membawa maksud yang tertentu . Pergerakkan tangannya amat pantas .
Kemudian , Ikan Elemen yang dihasilkan oleh Ikarah tadi disaluti oleh Perisai unik yang beraruskan Elektrik .
Perisai itu berwarna Indigo dan Ungu dan berfungsi seperti Penebat agar arus elektrik tidak terbebas .
Selepas itu , di setiap Sisik Perisai Ikan tadi muncul ukiran tulisan teknik Elemennya . Ukiran tukisan itu unik . Hanya dia sahaja yang memahaminya kerana , tulisan itu adalah Bahasa Puaknya yang telah lama ditinggalkan .

" Awak kawal tenaga awak . Kekalkan Teknik awak . Biar saya yang uruskan serangan ni . " Kata Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum .

Ikarah menganggukkan kepalanya dan mula mengawal Tenaga Mindanya .

Stephen Akio Kenzo menjelmakan Kunai Elemennya yang beraruskan Elektrik . Selepas itu , dia melenyapkan dirinya bersama Ikan Elemen yang dihasilkan oleh Ikarah tadi .
Dia muncul semula dan terus sahaja menyerang lawannya . Setiap kali Kunai Elemennya bersentuhan dengan senjata lawan , dia akan mengeluarkan Arus Elektrik untuk merenjat lawannya .
Lawannya menjadi lumpuh serta - merta .

Ikarah yang melihat serangan Stephen Akio Kenzo itu sedikit tersentak . " Tenaga Elemen yang banyak perlu untuk menstabilkan jumlah voltan yang dihasilkan . Kawalan Minda juga perlu untuk mengekalkan teknik serangan . Tuan Stephen calang - calang . Dan Tuan Stephen masih mampu untuk mengawal teknik saya sedangkan dia sedang melakukan teknik serangannya . "

Sekumpulan Pahlawan Ikan Duyung musuh menyerang Stephen Akio Kenzo .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tiba - tiba Ahmadi terhenti sehingga menyebabkan rakan - rakan mitosnya juga berhenti daripada terus mara .
Dia dapat mengesan Tenaga yang dikeluarkan oleh Banshee Psikik Nurzahirah .

Witchie dan Kucina juga turut dapat merasainya kerana , mereka berdua Pengguna Elemen Psikik .

" Aku kena balik ke kapal aku sekarang . Anak buah aku ada masalah . " Kata Ahmadi dengan jelas .

" Tuan , apa yang terjadi ? " Tanya Damgo .

" Banshee Psikik Cik Muda Rara telah dapat menjumpai Cik Muda Rara . " Kata Kucina dengan jelas .

" Tapi macam mana Banshee Psikik tu boleh muncul kat dalam kapal tu ? " Tanya Hose pula . " Kedudukan Pulau yang jadi Rumah kepada Banshee Psikik tu jauh dari sini . "

" Banshee Psikik adalah satu tenaga misteri yang luar biasa . " Kata Witchie dengan tenang . " Tenaga ni mampu melakukan sesuatu yang di luar jangkaan . "

" Aku kena balik ke kapal . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Korang kena pergi secepat yang mungkin untuk bantu Vanessa . "

" Tapi Tuan , kita dah berada jauh daripada kedudukan Kapal Tuan tu . " Kata Yasha dengan lembut . " Mustahil untuk Tuan untuk kekalkan tenaga Tuan untuk kekalkan Teknik Duyung yang Tuan hasilkan sekarang ni . "

Ahmadi terdiam . Otaknya membeku untuk membalas kata - kata Yasha . Kemudian , hatinya berbisik . " Apa yang berlaku sebenarnya ni ? Banshee tu sepatutnya boleh bermanja dengan Anak Patung gila tu . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Menyedari akan bergelut dengan masalah , Stephen Akio Kenzo melakukan gerakan tangan lalu , dua ekor Ikan yang dihasilkan oleh Ikarah tadi terpecah menjadi beberapa Kunai Elemen Elektrik dan terus sahaja meliru ke arah musuh - musuh yang menyerangnya tadi .
Semua musuhnya tadi bergetar kerana terkena renjatan elektrik .

Adam dan Siti Hawa saling bersandar selepas menumpaskan lawan mereka .

" Cahaya matahari tak sampai ke dalam laut ni . " Kata Adam dengan tenang . " Kita tak boleh nak lancarkan Teknik Elemen . "

" Betul tu . Kita terpaksa bertarung macam biasa . " Balas Siti Hawa dengan lembut lalu digenggamnya tangan Adam . " Saya dah mula rasa letih sedikit . "

Adam mendongak ke atas dan melihat ke arah cahaya yang dihasilkan oleh Vanessa Valarie .

" Kalau nak diikutkan logik keadaan sekarang ni , cahaya kat atas ni , cahaya tu macam Cahaya Mataharikan ? " Tanya Adam .

" Macam ye , macam tak . " Jawab Siti Hawa . " Cahaya kat atas tu , tak kuat sangat . Cahaya tu masih tak dapat nak lawan keadaan kat dalam laut dalam ni . Tekanan kuat sangat . "

" Tapi ayang rasa , kalau nak buat teknik - teknik yang biasa , boleh kot . " Balas Adam kembali .

" Sayang cubalah dulu . " Balas Siti Hawa dengan jelas .

Adam melihat ke arah persekitaran Medan Perang lalu , dia terlihat Ikarah yang sedang berada di atas sebuah batu yang besar .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Dah , cukup ! " Herdik Nurzahirah lalu mengeluarkan Tenaga Elemennya yang unik .

" Diorang jahat . " Kata ' Hara ' dengan jelas dan tenang . " Orang jahat kena mati . Tak boleh jadi kawan kita . Diorang kena mati . "
Nadanya suaranya semakin menggerunkan .

' Nurzahirah ' tersenyum sambil menganggukkan kepalanya . Anak matanya membesar . Memenuhi bebola matanya . Senyumannya juga semakin menyeramkan dan menggerunkan . Dia tertawa kecil . " Kita dah bertemu . Kita takkan terpisah lagi . Walau apa pun yang terjadi . "

Sebaik sahaja ' Nurzahirah ' menghabiskan ayatnya , dia menjegilkan matanya . Senyuman ' gembiranya ' semakin menyeramkan . Bahagian kawasan kelopak matanya dan bola matanya bertukar menjadi warna Hitam Kebiruan .

Nurzahirah terlangkah setapak ke kebelakang . Peluhnya mencurah . Nafasnya menjadi sedikit berat .
Tenaga dalamannya ditarik oleh Banshee Psikiknya yang telah terpisah semanjak sekian lama .

Siti Aisyah bersama yang lain mengerang kesakitan akibat serangan ' Hara ' .

Dalam keadaan yang genting itu , Sheila Asyikin muncul bersama semua rakan - rakannya dan terus sahaja memecahkan sebiji Mutiara Berwarna Biru dan Merah .
Tenaga yang terkeluar daripada Mutiara itu telah memberhentikan serangan yang dihasilkan oleh ' Nurzahirah ' dan Hara .

Siti Aisyah bersama dengan yang lain , yang badan mereka terpintal dan terapung tadi terjatuh ke atas lantai manakala Nurzahirah pula terduduk .

" Bawa diorang ni semua ke ruang tamu kat atas tu . " Bisik Sheila Asyikin kepada Siti Nursamawi dan Naera . " Sheila akan ajak Banshee - banshee ni bermain dulu sementara menunggu abang . "

" Kakak Patung ! " Kata ' Nurzahirah ' dengang riang manakala ' Hara ' pula terbang dan terapung memeluk Sheila Asyikin .

" Hara peluk Kakak Patung . " Kata ' Hara ' dengan lembut dan tenang . " Peluk . Peluk kuat - kuat . Peluk . "

Siti Nursamawi mengangkat Nurzahirah yang kelihatan sedikit lemah dan keletihan .

" Jauhkan Cik Muda Rara daripada Banshee Psikik ni . " Kata Tatsumaki dengan lemah sewaktu Aqilah mengangkatnya dengan perlahan . " Tenaga Cik Muda dah kena sedut tadi . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Adam dan Siti Hawa telah berada di sisi Ikarah .

Adam menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Anak orang kaya tu dah berjaya gunakan Teknik Elemen dia . "

" Saya yakin . Bukan Tuan Stephen je yang boleh lakukan teknik macam ni . " Kata Ikarah dengan jelas .

" Kitorang semua ada teknik sendiri . " Balas Adam dengan perlahan . " Cuma dia tu , daripada Puak Bloonick . Puak yang mewarisi teknik elemen yang tak masuk akal . Tapi , kuat . "

" Dahlah tu . " Kata Siti Hawa lalu dia duduk menjuntaikan kakinya . Kemudian , dia menghasilkan seketul Batu Karang kecil yang ditumbuhi oleh sulur - sulur kecil . " Lampu kat atas tu macam Matahari . Tapi , tenaga dia tak kuat sangat . Fotosintesis tak lancar sangat . "

Adam tersenyum . " Takpe . Sayang hasilkan Petak Maut tu . Jelmakan Terumbu - terumbu karang tu sebanyak yang sayang mampu . Soal Fotosintes tu , biar ayang yang uruskan . "

" Tuan dan Cik berdua nak buat apa ? " Tanya Ikarah .

Siti Hawa tersenyum . " Pernah dengar Teknik Bunga Nyawa versi Laut ? "

Sewaktu pertempuran semakin berkecamuk , Warna Elemen gabungan Adam dan Siti Hawa muncul dengan pantas dan menghasilkan , petak - petak seperti Permainan Tic - Tac - Toe .

Muniandy yang perasan akan Teknik itu tersenyum lalu secara tidak sengaja , dia ' terhubungi ' Ratni yang berada di hadapannya . " Jumpa Puteri Ikan Duyung tu . Cakap kat dia , suruh dia hubungi semua Pahlawan dia . Campakkan musuh ke dalam Petak yang ada Terumbu Karang . "

" Awak apa hal ? ! " Tanya Ratni dengan nyaring . Dia mencemuh lalu terus sahaja berenang mencari Vanessa Valarie .
Suaranya yang nyaring itu telah menyebabkan Muniandy terkejut . " Minda kita semuakan dah berhubung ! Sebut jelah nama dia ! "

Muniandy memegang kepalanya kerana , kekuatan suara Ratni tadi telah menyebabkan kepalanya menjadi ngilu yang teramat sangat sehingga matanya terjegil .

" Saya nak cakap kat Didie nanti . Dua orang ni , kena buat Latihan Motivasi . " Kata Hagia Sofea yang baru sahaja menumpaskan lawannya . " Tak boleh bekerjasama langsung . "

" Awak rasa dia nak ke ? " Tanya Siti Nurjannah . " Kalau dia nak , daripada awal lagi dia dah buat dah . "

" Saya rasa , Didie takkan buat macam tu dan saya juga rasa , diorang semua ni memang suka tengok Ratni dan Muniandy ni bertekak macam ni . " Sampuk Siti Khumairah .

Selesai sahaja Siti Khumairah berkata , hilaian tawa Stephen Akio Kenzo dan semua rakannya bergema di minda mereka semua .

Ratni menahan kegeraman yang memijak tubuhnya . Wajahnya berkerut . " Diamlah ! "

Vanessa Valarie mengarahkan semua Pahlawannya mencari peluang untuk menumpaskan lawan mereka dengan memaksa musuh - musuh mereka masuk ke dalam Petak Maut Adam dan Siti Hawa .

Sebaik sahaja musuh mereka terkena , tersentuh atau terpijak Terumbu Karang yang berasa di dalam Petak Maut itu , Sulur Beracun yang melekit akan mengikat dan menyedut tubuh lawan mereka .
Oleh kerana cahaya ' Matahari ' tiruan itu tidak terlalu kuat , Terumbu Karang itu menyedut tubuh musuh dengan agak perlahan .
Seperti Siput yang menyedut Ikan .

" Simbiosis . " Kata Ikarah . " Teknik ni merupakan Teknik Simbiosis . "

" Betul tu . " Balas Adam . " Sulur melekit yang beracun tu akan menyedut musuh dan Terumbu Karang tu pula akan mencerna tubuh musuh menjadi sumber tenaga kepada Teknik ni . Atau dalam bahasa , atau dalam maksud lain , awak boleh anggap . Musuh kita ni jadi baja . Jadi najis . Nutrien . "

" Teknik ni kejam . " Kata Ikarah dengan perlahan .

" Teknik Bunga Nyawa , semuanya kejam dan tak ada satu pun daripada Teknik ni yang tak kejam . " Balas Siti Hawa .

Ahmadi dan rakan - rakan mitosnya telah memasuki kawasan pertempuran . Dia terus sahaja perasan akan Teknik Adam dan Siti Hawa itu .
Tanpa berlengah , dia dengan segera mengarahkan rakan - rakannya tadi melakukan serangan yang serupa seperti arahan yang diberikan oleh Vanessa Valarie .
Selepas itu , dia terus berenang pantas ke depan .

" Vael , kau kat mana ? " Tanya Ahmadi dengan agak pantas .

" Saya kat depan . Musuh ada banyak kat depan ni . " Balas Vanessa Valarie dengan agak tenang walaupun dia sedang bertarung dengan beberapa orang musuh . " Diorang ni Pahlawan Akham Nessela .

Kehadiran suara Ahmadi telah menyebabkan semua Pahlawan yang dibawah arahan Siti Khumairah terperanjat .

" Didie kat mana ? " Tanya Siti Khumairah . Walaupun nada suaranya kelihatan tenang , namun hakikatnya , kerisauan naluri seirang kakak tetap dapat dirasakan .

" Didie ada . " Jawab Ahmadi . " Akak bawa semua rakan kita ke belakang sikit . "
Sebaik sahaja dia menghabiskan ayatnya , dia menjelmakan Trisula miliknya . Trisula yang hanya boleh digunakan oleh Kerabat Duyung Diraja sahaja .

Merasai akan Getaran Tenaga Elemen yang dikeluarkan oleh Ahmadi sewaktu Ahmadi menjelmakan Trisula tadi , Vanessa Valarie juga turut menjelmakan Trisula DiRaja miliknya menggantikan Serampang biasa yang digunakannya tadi .
Tidak lama kemudian , semua Ketua Pahlawan Ikan Duyung yang berkhidmat kepada Kerajaan Vanessa Valarie juga menjelmakan Trisula mereka .

Adam , Siti Hawa dan Ikarah yang berada di atas batu melihat akan pergerakkan Ahmadi yang agak pantas .

" Dia dah macam Ikan Duyung . " Kata Adam dan Siti Hawa dengan agak serentak .

Stephen Akio Kenzo menghalang senjata lawannya dengan menggunakan Kunai Elemennya . " Die , apa awak nak buat ? "
Selepas itu , seekor lagi Ikan Elemen yang dihasilkan Ikarah berpecah menjadi Kunai Elemen miliknya .

" Aku nak luaskan sikit ruang kat sini . Sempit sikit . " Jawab Ahmadi dengan bersahaja . " Vael , tolong aku . "

" Takde hal . " Kata Vanessa Valarie lalu menyentuh permukaan laut dengan menggunakan hulu Trisulanya dengan kuat .
Satu letusan Tenaga Elemen terhasil yang menyebabkan musuh - musuhnya terpelanting .
Selepas itu , dipusingkannya tongkatnya di udara sebelum dipegangnya dan dihalakannya melintang ke depan . " Saya dah bersedia . "

Dari kejauhan , Siti Khumairah terlihat akan Ahmadi yang berenang dengan pantas . Tidak ubah seperti Ikan Duyung .
Ikhwan dan Khalid juga perasaan .

" Itu Didie . " Kata Ikhwan .

" Cara dia pegang Trisula tu . Memang jelas dia memang macam dah biasa dengan semua ni . " Kata Khalid pula . " Kalau tak , dia mesti kelihatan kekok pegang Garfu tu . "

" Dengar sini . Aku nak korang semua pergi jauh sikit dari kawasan ni . " Kata Ahmadi dengan jelas sebaik sahaja dia berjaya menghubungkan Tenaga Mindanya dengan Tenaga Minda semua rakannya . " Aku dan Vanessa akan besarkan ruang ni . "

Arahan Ahmadi itu dengan pantas dipatuhi .

Ahmadi dengan pantas berenang dan terus terapung tinggi sedikit di belakang Vanessa Valarie .
Dia kemudiannya mengapungkan Trisulanya dalam keadaan menegak dibelakangnya dan selepas itu . Dihalakannya tapak tangannya di belakang Vanessa Valarie .

" Kau dah sedia ke ? " Tanya Ahmadi .

" Dah . " Balas Vanessa Valarie .

Sebaik sahaja Ahmadi dan Vanessa Valarie berjaya menyeimbangkan kekuatan dalaman mereka .
Satu corak gabungan Elemen Air milik Ahmadi dan Vanessa Valarie terhasil di bawah tempat mereka terapung .

Sejurus selepas itu , satu tekanan yang bergelora terhasil .

Siti Khumairah dan rakan - rakannya masing - masing berlindung dan bersembunyi bersama suami mereka . Mereka semua berada di belakang sebuah batu yang besar .

Ikhwan memeluk isterinya , Hagia Sofea sambil memejamkan matanya dan mendongak ke atas . Tangannya memegang senjatanya dengan rapi .
Hagia Sofea membalas dakapan suaminya sambil sebelah tangannya memegang kemas senjatanta dengan rapi .

Khalid pula mengintai ke arah Ahmadi dan Vanessa Valarie dalam keadaan duduk berlunjur .
Siti Nurjannah pula bertiarap di celah kaki suaminya sambil menghalakan senjatanya ke depan .

Fateh menghasilkan satu tembok dan kemudian , dia bersama isterinya , Siti Khumairah bersama - sama bertiarap .
Mereka berdua menghalakan senjata mereka ke depan .

Cahaya yang terhasil daripada Corak Gabungan Elemen Air milik Ahmadi dan Vanessa Valarie tadi bersinar dengan tenang .

Arus dalam laut dalam itu menjadi bergelora . Semakin lama gelora itu semakin kuat .

Muniandy bergegas mencari tempat berlindung . Dia terlihat sebongkah batu yang agak besar . Dia segera berenang ke arah batu itu .
Sewaktu dia bersandar , alangkah terperanjatnya dia kerana , di sebelahnya ialah Ratni yang sedang menggenggam penumbuk .

Muniandy terpelanting akibat ditumbuk oleh Ratni .

Pahlawan - pahlawan yang terkorban terapung sedikit demi sedikit daripada dasar laut dan terus bergerak mengikut arus gelora yang semakin mengganas .

Menyedari akan hal itu , Adam mengajak Siti Hawa dan Ikarah bersembunyi di bawah .

Stephen Akio Kenzo juga bergelut dengan gelora yang terhasil . Dia dengan pantas mengawal Kunai Elemennya dengan hanya menggunakan Tenaga Mindanya .
Dia mencucukkan Kunai Elemennya itu pada sebongkah batu dan terus sahaja melenyapkan dirinya dan muncul semula di tempat Kunai Elemennya tadi .
Dengan pantas dia menghasilkan satu tembok batu yang berterumbu karang untuk berlindung . " Tak guna betul . Saya masih belum dapat menguasai Teknik Sembilan Yokai ni . "
Dari tempat persembunyiannya itu , dia terlihat akan Adam , Siti Hawa dan Ikarah yang mengalami sedikit masalah di tempat persembunyian mereka .
Dia melakukan gerakan tangan dan menghalakan tapak tangannya ke arah Adam , Siti Hawa dan Ikarah . Satu perkataan tekniknya terhasil dan terus sahaja melayang dan melekat pada tangan Adam , Siti Hawa dan Ikarah .
Sekali lagi dia melakukan gerakan tangan dan kemudian , satu tembok tanah dan batu terhasil untuk memperkuatkan tembok batu yang dihasilkannya tadi .
Selepas itu , di menggemgamkan tangannya dengan meluruskan jari telunjuk dan jari hantunya .
Dengan sekelip mata , Adam , Siti Hawa dan Ikarah telah berada di tempat dia berlindung .

" Terima kasih . " Ucap Adam yang terus sahaja duduk bersandar di sisi Siti Hawa .

" Takde hal . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang dan jelas . " Masih terlalu awal untuk kita terkorban . Kita kena bertahan . "

Siti Hawa menganggukkan kepalanya .

Selepa beberapa ketika , perlahan - lahan keadaan kembali tenang .

Ahmadi dan Vanessa Valerie melenyapkan semula teknik mereka .

Kelihatan Pahlawan musuh memandang ke arah Ahmadi dan Vanessa Valarie dengan renungan yang tajam .
Semua Pahlawan itu menjelmakan Trisula mereka yang kelihatan agak kasar seni ukirannya .

" Nampaknya , kita akan bertarung dengan semua Ketua Panglima Ikan Duyung ni . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Pahlawan biasa tinggal berapa kerat je . "

Mata Ahmadi dan Vanessa Valarie menjamah ke arah Ketua Panglima musuh - musuh mereka .

" Ini rupanya maksud awak nak besarkan ruang pertempuran ni . " Balas Vanessa Valarie dengan tenang . " Awak tahu tak , diorang ni Ketua Panglima . Ketua Panglima daripada tiga kerajaan . "

" Aku tahu . Nampaknya , dalam kerajaan kau pun ada pengkhianat juga . " Kata Ahmadi lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal . " Banyak kerja kita lepas ni . "

Para Panglima musuh mengeluarkan Tenaga Dalaman mereka yang berselimutkan Tenaga Kegelapan .

" Diorang dah jadi Tentera Akham Nessela . Kita tak ada pilihan . " Kata Vanessa Valarie dengan tenang . " Sama ada kita mati kat sini atau , diorang yang akan terkubur kat sini . "

Ahmadi mengeluh lalu menggaru lagi kepalanya . Wajahnya semacam lalu dia menghubungi Kucina dan Witchie dengan serentak .
" Kucina dan Witchie . Aku nak korang berseronok dengan kakak aku yang bertiga tu . Macam biasalah . Teknik tahap tertingggi . "

Siti Khumairah saling berpandangan dengan rakan - rakannya . Juga kepada suaminya .

" Baiklah . " Sahut Kucina dan Witchie dengan agak serentak .

" Kak Mai , Kak Gia , Kak Janne . Pastikan Pengawalan Minda akak bertiga dalam keadaan yang baik . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Pertempuran ni , memang sesuai untuk akak bertiga sebab , kebanyakkan Pahlawan Mitos yang tinggal di dalam air , berelemenkan Psikik . "

Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah mengucup tangan suami mereka untuk meminta restu turun ke medan perang .
Dahi mereka dikucup lalu , mereka bertiga dengan segera bertemu dengan Kucina dan Witchie .

" Mari keluar . " Ajak Fateh dengan tenang dan jelas . " Diorang bertiga dah turun ke gelanggang . "

Khalid dan Ikhwan menganggukkan kepala mereka .

" Abang bertiga , abang boleh bekerjasama dengan rakan - rakan mitos saya . " Kata Ahmadi yang menyebabkan Fateh , Khalid dan Ikhwan tersenyum .

Hose dan rakan - rakannya berenang menghampiri Fateh , Khalid dan Ikhwan .

" Tuan , mari kita panggang Ikan - ikan Duyung yang jadi pembelot tu . " Kata Yasha lalu berjabat tangan dengan Fateh .

Genggaman jabatan tangan Fateh dan Hose terlalu erat . Jabatan tangan seorang Pahlawan yang gagah .

" Awak ada bawa Limau dan Cili ? " Balas Fateh sambil tersenyum . " Baru sedap . "

" Kita macam mana ? " Tanya Vanessa Valarie dengan jelas . Matanya masih lagi merenung ke arah musuh - musuh mereka .

" Ketua Panglima pasukan DiRaja Lagenos dah ada kat sini . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Pahlawan Elemen daripada dunia aku pun ada kat sini . Memang jumlah kita tak banyak tapi , ia dah lebih daripada sekadar cukup . "

Rakan - rakan Ahmadi seperti tidak percaya dengan apa yang terkeluar daripada mulut Ahmadi .
Lebih - lebih lagi , Ahmadi menggunakan perkataan ' Pahlawan ' untuk mereka .
Siti Khumairah dan suaminya serta rakan - rakan mereka juga saling berpandangan .

Tiba - Tiba , satu Cahaya yang berwarna Hitam bersulamkan cahaya yang berwarna Merah beraruskan elektrik muncul dengan perlahan - lahan . Cahaya itu kemudiannya membentuk menjadi sosok lembaga yang menakutkan yang tidak sempurna bentuknya .
Betul - betul di hadapan Para Panglima musuh .

Ahmadi , Vanessa Valarie dan semua Pahlawan Mitos yang berpihak kepada mereka berdua terperanjat .
Mereka semua dengan pantas membukakan Pintu Tenaga mereka ke tahap yang sepenuhnya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kelihatan Banshee Psikik milik Nurzahirah dan adik kembarnya sedang bermanja dengan Sheila Asyikin .
Banshee Psikik itu menjadikan peha Sheila Asyikin sebagai alas kepala mereka .

Pada ketika itu , Nurzahirah bersama yang lain sedang berada di ruang tamu pada bahagian atas kapal itu .

" Banyak tak tenaga Rara kena sedut oleh Banshee tu tadi ? " Tanya Naera dengan perlahan sambil dia cuba memulihkan Nurzahirah yang kelihatan letih .

" Tak tahulah Rara . " Balas Nurzahirah dengan lembut . Matanya kuyu . Layu . Seperti orang mengantuk . " Rara cuma rasa macam , Tenaga Elemen Psikik Rara terkeluar tadi . "

Aqilah memegang kepala Nurzahirah agar memandangnya sambil memerhatikan mata Nurzahirah . " Tenaga Elemen Psikik dia disedut . Nasib baik jelah tak banyak . Kalau tak , memang dia dah terbaring dah sekarang ni . "

Siti Nursamawi membaringkan Nurzahirah selepas Naera cuba untuk mengembalikan tenaga Nurzahirah semula .
Selepas itu , dipandangnya Naera . " Mata dia takde cahaya . Hitam mata dia lain . "

" Tatsumaki , kat tempat korang , siapa yang boleh betul - betul selesaikan masalah Rara ni ? " Tanya Maera dengan jelas .

" Setahu saya , Tuanku Permaisuri Fiirapi je yang boleh merawat kes - kes macam ni . " Balas Tatsumaki . " Dulu ada ramai tapi , semua mereka dah takde dah . Hanya tinggal Tuanku Permaisuri seorang je . "

" Siapa tu ? " Tanya Naera .

" Mak angkat Didie kat sana . " Sampuk Aivira dengan jelas dan tenang . " Dia jadi anak angkat seorang Permaisuri kat sana . "

" Tak boleh ke suruh Permaisuri tu rawat Rara ? " Tanya Maera .

" Itu , susah nak cakap . " Jawab Aqilah menjawab pertanyaan Naera . " Itu , akak kena tanya dengan Abang Didie dan Kak Sheila sendiri . "

Aivira mengeluh . " Abang rasa , mak angkat dia tu tahu pasal Banshee Psikik ni tapi abang yakin . Dia masih belum beritahu semua kat mak angkat dia tu . Maksud abang , pasal kemunculan Banshee Psikik ni . "

Aqilah memandang ke arah Aivira yang duduk bersebelahan dengan Maera .
Tatsumaki dan Rissa juga memandang ke arah Aivira .

" Betul juga cakap awak tu . " Kata Naera dengan jelas . " Anak Patung tu mesti dah sampikan pasal hal ni kat Didie . Tapi saya tak yakin yang Didie tu dah cahal pasal hal sekarang ni kat Permsisuri tu . "

" Korang masih belum kenal macam mana Raja korang tu . " Kata Aivira lagi dengan jelas . " Dia tu , kalau masalah orang . Dia akan bantu . Macam mana pun . Dia akan tolong . Tapi , kalau dia ada masalah . Haram . Sepatah pun dia takkan cakap . Dia akan selesaikannya sendiri . "

" Kecuali , kalau kitorang dah paksa - paksa dia . Barulah dia akan cakap masalah dia . " Sampuk Maera pula . " Kalau korang tak paksa . Sampai mati pun . Dia takkan cakap . "

" Selalunya , Sheila dan Siti yang akan pujuk dia untuk jangan bebankan kepala dia tu. sangat . " Celah Naera dengan lembut . " Tapi dalam keadaan ni , akak tak pasti . Sama ada Sheila tu berani atau tak ceritakan pasal hal . "

" Abang Didie tu , dia macam , gembira kalau dapat gembirakan hidup orang lain dan akan kongsi kegembiraan dia dengan orang - orang yang dia rapat . " Kata Siti Aisyah dengan lembut . Dia duduk di atas sofa .Wajahnya masih lagi berkerut kerana masih lagi menahan kesakitan akibat serangan ' Hara ' tadi .
Dia duduk bersebelahan dengan Mandy Chong Wei Tze yang sedang memulihkan semula tenaga mereka berdua . " Tapi kalau dia ada masalah , dia akan rahsiakannya . "

" Kak Sheila yang selalunya tahu sama ada Abang Didie tu , ada masalah ke tak . " Sampuk Mandy Chong Wei Tze . " Rara pun tahu juga . "

" Rara tahu dan perasan . Dalam beberapa tahun ni , Pakcik selalu termenung kat atas bumbung rumah . Dia macam fikirkan sesuatu yang penting . " Kata Nurzahirah dengan nada yang jelas kedengaran kepenatan . " Tapi kalau Rara tanya , dia cuma cakap . ' Pakcik sayangkan Rara sangat - sangat ' . Lepas tu senyum . "

Tatsumaki dan Rissa memandang ke arah Siti Nursamawi yang mendiamkan diri . Seperti sedang mencerna sesuatu .

" Cik Siti tak apa - apa ? " Tanya Tatsumaki dengan lembut sambil memegang bahu Siti Nursamawi .

" Aku tak apa - apalah . " Jawab Siti Nursamawi lalu menolak pipi Tatsumaki dengan lembut . " Aku rasa , aku tahu apa yang Didie rahsiakan mengenai hal Rara ni . "

" Apa ? " Tanya Nurzahirah .

" Hal Rara ni mesti ada kaitan dengan kehilangan keluarga Rara . " Jawab Siti Nursamawi dengan jelas . " Ikut daripada apa yang budak mitos dua orang ni cakap . Banshee tu milik Rara dan adik kembar dia . "

" Jadi ? " Tanya Siti Aisyah .

" Saya rasa saya tahu apa yang awak nak cakap . " Kata Naera dengan jelas . " Didie tak nak kita masuk campur dengan hal - hal yang berkaitan dengan hal Keluarga Rara . "

Maera menganggukkan kepalanya lalu memandang ke arah Aivira . " Didie pernah cakap . Kalau boleh , dia tak nak kita masuk campur dalam hal ni . "

" Kecuali , kalau dia dah cakap untuk nak bantuan kita . Baru dia akan cakap . " Celah Aivira pula .

" Tapi kenapa pula Abang Didie nak buat macam tu ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze dengan jelas . " Kalau ramai - ramaikan lagi mudah nak selesaikan . "

Nurzahirah menegakkan badannya untuk duduk rapat di sisi Siti Nursamawi . " Pakcik Rara tu tak suka nak susahkan orang lain . Biar pun , perkara tu sebenarnya tak susahkan orang lain tapi , kalau Pakcik Rara tu rasa macam dia dah susahkan orang lain . Dia takkan cakap . Dia lagi suka selesaikannya sendiri . "

Siti Nursamawi mengucup lembut kepala Nurzahirah . " Dah . Jangan banyak cakap . Rehat . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mata Ahmadi dan Vanessa Valarie serta semua Pahlawan Mitos yang berpihak kepada mereka berdua merenung tajam ke arah cahaya yang berbentuk makhluk yang tidak sempurna tadi .
Dan telah pun bersedia .

" Aku tak sangka . Ramai juga daripada kalangan korang yang sudi nak bermain dengan permainan yang aku anjurkan . " Kata Akham Nessela dengan jelas .

" Siapa dia tu ? " Tanya Fateh .

" Dialah Akham Nessela . Raja Kegelapan yang Tuan Didie dan Cik Sheila tangkap dulu dan penjarakan dia kat dasar laut ni . " Jawab Eaglang dengan jelas . " Tapi , ini cuma Warna dan Elemen dia je . "

" Kemunculan dia ni . Ada unsur perasaan kebencian yang kuat . " Kata Khalid .

" Dia memang satu makhluk yang dipenuhi dengan kebencian . " Kata Damgo pula .

" Perasaan dia takkan sama dengan perasaan kita . " Kata Ikhwan dengan tenang .

" Saya setuju dengan Tuan . " Balas Damgo .

Akham Nessela tertawa kecil . " Hari tu aku dah cakap . Kita akan bermain satu permainan yang kau dan aku tahu macam mana naik mainkannya . "

Vanessa Valarie dengan pantas menghasilkan satu corak Pengunci Minda pada dahi semua anggota pasukan mereka .

Merasa akan teknik itu , Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia serta Kucina dan Witchie juga turut menjelmakan corak Pengunci Minda mereka pada dahi semua anggota pasukan mereka untuk menguatkan lagi teknik Vanessa Valarie .

Sekali lagi Akham Nessela tertawa kecil . Namun kali ini , agak jelas . " Kuatnya Tenaga Psikik ni . "

" Jadi awak dah tahukan Sekarang . Yang kehadiran kitorang kat sini bukannya untuk bermain . " Kata Vanessa Valarie .

" Vanessa . Aku tahu . " Balas Akham Nessela dengan lembut bersulamkan nada bergurau . " Korang dah semakin berpengaruh semenjak menjadi sekutu kepada Manusia celaka ni . Korang telah menjalinkan satu pertalian dengan makhkuk yang berhatikan nafsu semata - mata . Korang memang bangsat . Korang sanggup hina maruah dan harga diri korang demi menjalinkan kerjasama dengan makhluk yang berhatikan binatang buas . "

" Jaga sikit bahasa awak . " Kata Vanessa Valarie . Nadanya jelas berbaurkan ketegasan dan keberanian . " Awak kena terima hakikat . Mereka adalah makhluk yang sempurna . "

" Aku tak nak bermain dengan permainan kau ni . " Kata Ahmadi dengan tenang .

" Didie . Kau bukannya bodoh . Kau memang makhluk yang celaka tapi kau bukannya bodoh . " Balas Akham Nessela dengan bersulamkan nada tawanya . " Kau tahu . Permainan ni . Yang menyerang dulu bukannya kau . Tapi aku . Kalau kat dunia kau . Kau yang menyerang dulu . Tapi kat dunia ni . Peraturan dah berubah . Aku yang menyerang dulu . "


Siti Khumairah hanya dapat menahan perasaan geramnya tatkala melihat adiknya dipermainkan sedemikian . Namun dia sedar bahawa , mereka tidak boleh tergopoh - gapah .

" Aku tak cakap pun yang aku akan setuju nak bermain . " Kata Ahmadi .

" Memanglah . Tapi , kau sendiri tahu yang kau sebenarnya tak ada pilihan . " Balas Akham Nessela dengan jelas . " Suka ataupun tak . Kau akan bermain dengan aku . "

" Penjahat ni sakit mental . " Kata Ratni dengan lembut .

" Dia nak bermain psikologi dengan Didie dan Vanessa . " Kata Siti Hawa .

" Aku tak sangka . Kau dah pilih banyak anggota untuk kita bermain . " Kata Akham Nessela sambil tertawa . " Tenaga Elemen diorang pun boleh tahan . Pandai kau pilih . "

" Diorang bukan ' buah ' aku . Aku takkan risikokan kehidupan diorang semata - mata nak puaskan kebencian kau . " Balas Ahmadi dengan jelas .

" Saya tak rasa permainan yang diorang nak main ni , satu permainan yang menyeronokkan . " Kata Muniandy dengan jelas .

Akham Nessela tertawa . " Terima kasihlah pasal dah hiburkan aku . "

" Apa maksud awak ? " Tanya Vanessa Valarie dengan tenang .

" Semua ni cuma ' sesi ' perkenalan daripada pasukan aku kepada pasukan korang je . " Kata Akham Nessela bersulamkan nada tawanya yang menyakitkan hati . " Aku tak sangka . Ketat betul korang awasi dunia ni . "

" Aku dah cakap tadi . Aku tak berminat nak bermain dengan kau . " Balas Ahmadi dengan jelas . "

" Apa maksud awak ini cuma sesi perkenalan ? " Tanya Vanessa Valarie dengan tenang .

" Ini semua adalah rancangan aku . " Jawab Akham Nessela dengan jelas sambil terus tertawa kecil . "Dah lama sangat aku kat dalam laut ni . Aku nak tengok sejauh mana ketangkasan dan kepantasan korang semua . "

Ahmadi , Vanessa Valarie dan semua yang berada di situ terperanjat mendengar jawapan Akham Nessela .

" Kerajaan DiRaja Legenos . " Kata Akham Nessela . Nadanya berbaurkan kegeraman yang telah lama tertahan . " Aku akan hancurkannya dengan tangan aku sendiri . "

" Aku takkan benarkannya terjadi . Selagi aku , masih hidup . Kau takkan dapat nak jentik sikit pun kerajaan ni . " Balas Ahmadi dengan nada yang jelas ketegasannya . " Itu janji aku kepada Kerajaan ni dan kepada rakyat Kerajaan Legenos . "

" Semoga Yang Maha Melindungi melindungi Raja Pawana , Kerajaan dan rakyatnya ! " Kata Hose dengan lantang . Sebaik sahaja dia menghabiskan ayatnya , semua rakan seperjuangannya melaungkan kata - kata itu dengan penuh bersemangat .

Akham Nessela tertawa . " Aku suka semangat korang tu . Kita lihat nanti . Setakat mana semangat korang tu . "

" Arahkan pasukan awak pergi dari wilayah ni sekarang . " Arah Vanesse Valarie dengan tegas . " Tempat ni adalah wilayah sempadan jajahan kerajaan saya dan Kerajaan Badkanduja . "

" Tapi , banyak daripada kalangan kau dan diorang dah berpihak pada aku . " Balas Akham Nessela dengan nada yang bersulamkan gurauan .

" Saya tak peduli dengan semua pengkhianat tu . Mereka semua adalah musuh kepada Kerajaan Legenos dan Kerajaan Gokanduba serta Kerajaan Badkanduja . " Balas Vanessa Valarie dengan garang . " Yang jelas sekarang , korang semua adalah musuh kitorang . "

" Tuhan selamatkan Tuanku Puteri Vanessa ! " Kata salah seorang Panglima yamg berada di pasukan Vanessa Valarie dengan penuh semangat .
Kata - katanya itu juga disahut dengan penuh semangat oleh rakan - rakan seperjuangannya daripada kalangan Kerajaan Gokanduba dan Kerajaan Badkanduja .

Akham Nessela tertawa berdekah - dekah dengan kuat . Tawa yang berbaurkan kesombongan . " Permainan kita akan jadi lebih seronok . "

" Si bangang ni , daripada tadi cakap pasal permainan . " Kata Muniandy . " Dia nak buat apa sebenarnya ? "

" Saya tak rasa Raja Kegelapan ni nak bermain . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Saya rasa , dia ada maksud yang lain "

" Kenapa kau diam ? " Tanya Akham Nessela . " Kau dah rasa menyesal ke ? "

" Aku tak pernah rasa menyesal sikit pun . Kalau aku nak . Sekarang juga aku boleh hancurkan kerajaan kau yang hanya tinggal Istana buruk kat atas bukit tu . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Aku rasa , semua yang terjadi kat dunia aku dan dunia ni , semuanya adalah rancangan kau . "

Akham Nessela tertawa besar . " Aku dah cakap tadi . Kau bukannya bodoh . "

" Makhluk dalam kaca tu , binatang peliharaan kau ke ? " Tanya Ahmadi dengan jelas .

Akham Nessela mengeluh . Namun keluhannya itu berbaurkan sindiran . " Dia cuma satu ujian gagal kerana , ' penciptanya ' masih belum dapat bersatu dengan Elemen Warna dan Cahayanya . "

" Ujian yang gagal . " Kata Eaglang dengan jelas . " Makhluk dalam kaca tu hampir lagi mengorbankan kita hari tu . "

" Isteri saya ada ceritakan pasal pertarungan diorang hari tu . " Kata Ikhwan dengan tenang . " Apa yang berlaku kat sana ? "

" Letusan Tenaga Psikik yang kuat terhasil . Hampir semua yang berada kat situ cederah parah . " Jawab Damgo . " Sehingga memaksa Tuan Didie melepaskan Tenaga Elemennya untuk menahan impak letusan tu . "

" Biar aku teka . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Kau ada rakan dari dunia aku untuk tolong kau . Kalau tak , binatang belaan kau yang tak jadi tu takkan wujud kat situ pasal , binatang bodoh tu , binatang kajian . Teknik Penjaga takkan kawal Makmal tu . "

Akham Nessela tertawa . " Aku suka berlawan dengan musuh macam kau ni . Kau memang celaka . Tapi kau bijak . Kau paksa aku untuk cari jalan keluar daripada tempat ni . Dan , semua Panglima yang masih taat setia dengan aku terpaksa berhempas - pulas untuk musnahkan segala usaha yang kau buat . Kau dan Perempuan Api tu kawal semua penjuru dua dunia dengan ketat . "

" Siapa Perempuan Api tu ? " Tanya Hagia Sofea .

" Siapa lagi ? " Tanya Siti Nurjannah dengan jelas . " Sheilalah . "

" Memang itu yang aku nak . " Balas Ahmadi dengan jelas dan tegas nadanya . " Panglima - panglima aku akan terus kawal dua dunia ni dengan ketat . Kau takkan jumpa ruang untuk tembus ke dunia aku . "

Akham Nessela tertawa besar . " Jangan yakin sangat . Korang semua ni . Manusia . Makhluk yang celaka . Makhluk celaka , biasanya akan mudah untuk jadi boneka . "

" Awak apahal ? ! Jerit Khalid dengan lantang . Tembok kesabarannya runtuh . " Asyik nak hina Manusia ! Sekali lagi awak hina kitorang , saya pecahkan muka awak ! "

Akham Nessela tertawa kecil . Nada tawanya itu persis menyindir . " Tak kiralah siapa yang menjerit tadi . Aku tahu yang menyalak macam anjing tadi , Manusia . Biar aku cakap terus terang . Korang takkan dapat sentuh walau sikit pun tubuh aku , kecuali Didie . "

" Saya harap , Tuan bersabar dulu . " Kata Yasha . " Betul cakap Akham Nessela . Selepas Mendiang Raja Winsa , hanya Tuan Didie je yang dapat koyak - koyakkan muka Akham Nessela . "

" Didie , kau ada banyak hutang dengan aku . Kau dah bunuh dua daripada Panglima aku yang setia . " Kata Akham Nessela dengan nada yang jelas . " Aku sendiri akan balas dendam demi mereka berdua . " Houx dan Lamora . "

" Houx tak mati . Dia hidup lagi . Panglima aku tengah seronok korek otak dia . " Jawab Ahmadi . " Lamora pula , dia memang patut mati . Hidup dia menyusahkan . Buat semak kat dunia mitos ni . "

" Kau akan menyesal sebab bunuh salah seorang daripada Panglima aku . Aku akan pastikan , mereka akan seronok tendang - tendang kepala kau lepas aku dah pancung leher kau . " Ancam Akham Nessela . " Yang lagi penting . Aku akan ubah dunia kau menjadi satu tempat yang kau korang tak pernah bayangkan . Tak pernah dengar dan tak pernah fikirkan sama sekali . Aku akan berikan Manusia satu perasaan . Lebih baik mati daripada hidup . "

Siti Khumairah memandang ke arah Ahmadi yang kelihatan tenang namun , merenung tajam ke arah satu sosok Elemen dan Tenaga yang penuh dengan cahaya kegelapan .

Semua yang daripada kalangan Manusia di situ terperanjat mendengar kata - kata Akham Nessela .

" Selagi aku tak mati , selagi tu kau takkan dapat lakukan apa - apa . " Kata Ahmadi dengan tegas . " Kalau kau mampu , kau boleh cuba pancung leher aku . Dan buat lampu perhiasan kat atas meja makan kau . "

" Beraninya dia cakap macam tu . " Kata Adam dengan tenang . " Tapi , dia kena cakap macam tu untuk lawan balik . "

" Aku akan segera lakukannya bila masanya telah tiba . " Balas Akham Nessela sambil tertawa kecil . " Tenaga kau dah meningkat . Tak sama macam dulu . Tapi jangan anggap yang kau mudah nak tewaskan aku . "

" Tapi dia dah penjarakan awak . Dan letakkan awak kat dasar laut ni . " Sampuk Vanessa Valarie .

Akham Nessela tergelak . " Sebab dia dan Perempuan Api tu buat helah dan aku terperdaya . Aku takkan terpedaya buat kali yang kedua . "

" Helah . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Nampaknya , kita kena belajar macam mana nak buat helah lepas ni . "

" Saya setuju dengan awak . " Celah Siti Hawa . " Saya yakin , kita akan terjebak sama dengan permainan yang diorang berdua cakapkan sejarang ni . "

" Memang kita akan terjebak . " Sampuk Ratni pula . "Selalunya memang macam tu . "

" Aku nak tengok kemampuan kau . " Kata Akham Nessela sambil tertawa kecil . " Alang - alang dah bertemu macam ni , elok kita berseronok dulu . "

" Jangan merepek . " Balas Ahmadi namun , dia telah pun bersedia untuk menghadapi sebarang kemungkinan yang akan berlaku .


Tiba - tiba , walaupun hanya Elemen dan Tenaga sahaja , Akham Nessela menjelmakan tiga ekor makhluk daripada Elemen Air yang berlendir .

Makhluk Elemen Air itu berwarna Hijau Kehitaman .


Serentak dengan itu , Ahmadi juga menjelmakan tiga ekor Ikan yang berwarna Putih , Biru Kehijauan .

Pada bahagian kepala ikan itu memiliki satu segmen yang panjang sehingga kebahagian ekor ikan itu sebanyak sembilan . Kepaka ikan itu berbentuk lonjong ke bekakang . Dan memiliki sembilan ekor yang agak panjang .

Dia telah menghalakan tapak tangan kanannya ke arah Tenaga dan Elemen Akham Nessela .


Vanessa Valarie pula menjelmakan tiga ekor Ikan Duyung Wanita yang berbentuk aneh yang memegang Trisula yang unik .


" Itu Teknik Elemen Fizikal Didie ke ? " Tanya Muniandy dengan jelas . " Saya tak pernah nampak Didie jelmakannya sebelum ni . "


Akham Nessela tertawa . " Kau masih lagi macam dulu . Kau tak pernah tunjukkan teknik kau dengan sebenarnya. "


Selepas itu , tiga makhluk Elemen Air yang dijelmakan oleh Akham Nessela tadi meluru ke arah Ahmadi dan Ahmadi juga melakukan perkara yang sama .


Makhluk - makhluk jelamaan itu saling menyerang sesama sendiri . Saling menggigit dan melibas .


Vanessa Valarie melancarkan tekniknya . Tiga ekor Ikan Duyung jelmaannya menikam makhluk yang dijelmakan oleh Akham Nessela .

Tiba - tiba , satu letupan yang agak kuat berlaku .

Dengan segera Siti Khumairah dan rakanya - rakannya serta semua yang Pahlawan yang berlemenkan Psikik yang berada di situ menjelmakan satu bulatan Psikik untuk menghalang dan memerangkap letupan yang agak kuat tu .

Selepas beberapa detik , letupan itu dapat dikawal dan akhirnya keadaan menjadi tenang semula .


Kemudian , Akham Nessela tertawa terbahak - bahak . " Kita akan bersua lagi . Bergembiralah selagi ada masa wahai Manusia , makhluk yang celaka . "

Kemudian , Tenaga dan Elemen Akham Nessela hilang dengan perlahan - lahan .

Turut melenyapkan diri adalah Panglima - panglima dan Pahlawan musuh yang berada di situ .


Ikan Jelmaan Ahmadi berenang semula ke arah Ahmadi lalu menggesel - geselkan badan mereka di tubuh Ahmadi . Seperti seekor kucing yang bermanja dengan penjaganya .


" Itu bukan Teknik Fizikal Elemen . Mana ada teknik boleh buat macam tu . " Kata Ratni dengan jelas .


" Rancangan pantas . " Kata Vanessa Valarie .


" Beritahu ayah kau .Beritahu perkara sebenar . Buat perjumpaan tergempar dengan semua Makhluk Mitos yang tinggal kat dalam laut ni . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Tapi jangan paksa . Biar mereka datang sendiri dengan rela . "


" Kalau ada wakil kerajaan yang tak nak datang ? " Tanya Vanessa Valarie .


" Itu terpulang kat ayah kau . Ayah kau Raja yang paling berpengaruh dalam laut ni . Dia penjaga kawasan ni . Biar dia yang tentukan . " Balas Ahmadi dengan tenang lalu berenang menghampiri Siti Khumairah .


" Baiklah . " Kata Vanessa Valarie lalu dia berkata sesuatu kepada Panglima - panglimanya .

" Kucina dan Witchie , aku nak korang kumpulkan semua anggota aku . Berkumpul kat tempat biasa . Kat padang besar yang ada Perigi tu . Cakap dengan Putih sekali . " Arah Ahmadi dengan jelas . " Sheila akan jadi pengganti aku . Dengar cakap dia . "


" Baiklah . " Kata Kucina dan Witchie dengan agak serentak .


" Korang yang lain . Pecahkan pasukan korang jadi tiga pasukan kecil . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Satu kumpulan jaga Istana Tuanku Permaisuri dan satu kumpulan jaga sempadan kerajaan kita . Siasatan apa je yang mencurigakan . Satu kumpulan lagi , kawal Pintu yang menjadi penghubung antara dunia ni dengan dunia kitorang . "


Hose menganggukkan kepalanya . " Kitorang faham . "


" Aku hantar korang semua ke daratan sekarang . " Kata Ahmadi . Kemudian , dia melenyapkan rakan - rakan mitosnya .


Rakan - rakan Ahmadi menghampirinya .

Adam menggosok - gosok kepalanya sambil tersenyum dan tertawa kecil. " Boleh tahan awak lawan Psiko tadi . "

Ahmadi meramas wajah Adam dengan bersahaja . " Kepala kau . Kau ingat kepala aku tak koyak tadi ? "

" Dahlah tu . " Kata Siti Khumairah dengan tenang . " Didie nak buat apa sekarang ? "

Ahmadi mengeluh . Berat keluhannya . Belum sempat dia berkata - kata , Vanessa Valarie datang menghampirinya . Berada di antara dia dan Siti Khumairah .

" Awak tak apa - apa ke ? " Kata Vanessa Valarie .

" Aku tak apa - apa . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Kepala aku kusut sikit . "

Vanessa Valarie menganggukkan kepalanya . " Ajak Sheila sekali . Ajak juga perempuan pipi tembam tu . Jangan asyik nak bermain je kerja diorang . "

Ahmadi mengerutkan dahinya . " Bila pula masanya yang diorang tu bermain ? Kau ingat lagi ke perempuan pipi tembam tu ? "

Vanessa Valarie tidak menjawab . Dia hanya membuat muka dan menjeling lalu dia melekatkan matanya ke arah Siti Khumairah .

" Akak tak apa - apakan ? " Tanya Vanessa Valarie . Lembut nadanya .

" Akak tak apa - apa . " Jawab Siti Khumairah lalu memandang ke wajah adiknya yang membuat wajah semacam .

" Saya minta diri dulu . " Kata Vanessa Valarie lalu memeluk Siti Khumairah .
Selepas itu , dipandangnya Ahmadi . " Saya minta diri dulu . "

Ahmadi menggaru kepalanya lalu mengeluh . " Yelah . Jaga diri kau . Kalau dah sampai Istana bagitahu . "

Vanessa Valarie tersenyum manis lalu melenyapkan dirinya .

" Nak minta restu dari akak dan kak jane ke ? " Tanya Siti Khumairah . " Dari Kak Gia ke ? "

" Mengadalah akak ni . " Jawab Ahmadi lalu membuat reaksi wajah semacam . " Kita balik ke kapal sekarang . "

" Boleh ke ? " Tanya Muniandy . " Saya rasa , kitorang dah jauh sangat daripada kapal awak tu . "

" Betul juga tu . " Sampuk Khalid . " Boleh ke Didie kesan tenaga siapa - siapa yang ada dalam kapal tu ? "

" Didie cuba . " Balas Ahmadi . " Lepas tu , saya nak semua yang ada kat sini , terus jaga Rara . "

" Kenapa dengan Rara ? " Terus sahaja Siti Khumairah bertanya sebaik sahaja nama Nurzahirah memicit gegendang telinganya .
" Apa yang berlaku kat Rara ? "

" Ingat lagi tak pasal , akak tak sengaja terkunci Tenaga Minda Rara sebelum semua bertolak ke sini ? " Tanya Ahmadi dengan lembut .

Siti Khumairah menganggukkan kepalanya sambil matanta terus mencumbu wajah Ahmadi . " Ingat . Kenapa ? "

" Kenapa Die ? " Tanya Fateh pula . " Apa yang terjadi kat Rara ? "

Ahmadi mengeluh dan menganggukkan kepalanya . " Banshee Psikik Rara dan adik kembar dia dah dapat jumpa dia . "

" Apa ? ! " Tanya Siti Khumairah sedikit kuat kerana terperanjat mendengar jawapan Ahmadi . Terus sahaja dia teringat cerita mengenai Banshee Psikik yang diberitahu kepadanya oleh Permaisuri Fiirapi tempoh hari . Ketika dia hendak menghalang penglibatan Nurzahirah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze di dalam pertempuran ini .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience