Rate

BAB 65 PENGISYTIHARAN PERANG

Fantasy Series 3820

Berdentam - dentum bunyi serangan yang terhasil daripada Teknik - teknik Elemen yang dilancarkan oleh kedua - dua belah pihak .


Perajurit - perajurit Archer daripada Kerajaan Marpass , melepaskan anak - anak panah mereka daripada atas tembok yang mengelilingi kerajaan mereka .

Ada juga daripada kalangan Unit Archer berlegar - legar di tengah berkecamuknya suasana perperangan sambil mengintai peluang untuk menumpaskan musuh mereka .


Unit Gunslinger pula , ada yang berselindung untuk melepaskan tembakan mereka , dan ada juga yang bertarung sambil melepaskan tembakan mereka yang liar .


Beberapa perajurit Archer Kerajaan Marpass jatuh ke tanah daripada atas tembok pertahanan kerana terkena panah daripada musuh .


Putera Dastan . Putera Sulung kepada Raja Dakra dan Ratu Belstar bertarung dengan gagah sambil menghayunkan dan melibaskan Pedang Besarnya ke arah musuh - musuh mereka .

Beberapa orang musuh menyerang Putera Dastan dari beberapa arah .

Putera Dastan dengan tenang berpusing sambil melibas senjatanya ke arah musuh - musuhnya tadi .
Semua musuhnya tadi terpelanting entah ke mana dengan badan yang terputus dua .
Ketika dia baru sahaja hendak menewaskan musuh yang seterusnya , dia dengan pantas menahan Peluru Elemen yang entah datang dari arah mana dengan menggunakan bilah Pedang Besarnya .


" Celaka ! Gunslinger ! " Bisik hati Putera Dastan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi dan semua rakannya muncul di dalam Kem DiRaja miliknya . Dengan bersahaja , dia menjelmakan Baju Tempur Elemennya . " Kita akan bantu salah satu kerajaan kecil yang jadi sekutu kepada kerajaan ni . "


" Jauh tak ? " Tanya Adam dengan tenang lalu menunggang Kuda pilihannya .


" Takdelah jauh sangat . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Putih akan hantar lokasi atau zon panas . Kita akan berpecah . Misi kita . Aku akan berikan arahan ikut zon bila kita semua dah sampai kat sana nanti . Aku dah arahkan Eaglang dan Raqueen jadi Peninjau . "


" Takde hal . " Kata Muniandy sambil menunggang Kudanya mengikut Ahmadi .


" Aku akan jelmakan satu corak kat depan dan belakang Baju Tempur korang . Jadi , senang sikit kawan - kawan kita kat sana kenal korang . " Kata Ahmadi dengan tenang dan jelas .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Bonda . Apakah Kerajaan Marpass itu , sebuah kerajaan yang kuat akan pertahanan kerajaannya ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


" Tidaklah terlalu kuat . Kerajaan itu sebuah kerajaan yang kecil . Angkatan tenteranya juga tidaklah terlalu banyak . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Jika dinilai daripada kekuatan angkatan tentera . Kerajaan itu hanya mampu untuk bertahan sahaja . Itulah antara sebab kenapa , kerajaan itu ingin menjadi sekutu kepada kerajaan kita dan mendalami ilmu perperangan dengan semua kerajaan bersekutu . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya dengan lembut .


" Biar pun begitu , kerajaan ini sedang giat membangunkan industri ekonomi mereka dengan berdagang ke kerajaan - kerajaan sekutu yang lain . Dan juga , ke seluruh pelusuk dunia ini . Termasuklah ke kerajaan kita . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut dan jelas . " Pulau milik adinda anakanda yang masih belum diberikan nama itu juga , melakukan hubungan dagangan dengan mereka . "


Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea muncul bersama dengan cahaya Lingkaran Taisa milik Ahmadi .


" Apa yang korang buat kat sini ? " Tanya Siti Maisarah dengan nadanya yang berbaurkan kehairanan .


" Takdelah . Kitorang ikut Didie . Tapi , tak ikut dia pergi berperang . " Kata Siti Nurjannah dengan lembut .


" Habis tu ? " Tanya Siti Maisarah lagi dengan tenang .


" Jika anakanda bertiga tidak mengikutinya ke medan pertempuran , jadi , apakah maksud kemunculan anakanda bertiga di sini ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi membawa rakan - rakannya menuju ke Kerajaan Marpass .

Ketika dia sedang memacu kudanya dengan pantas , dia terlihat akan sekumpulan kecil yang diketuai oleh Panglima Fuera , seorang Ketua Panglima DiRaja Wanita daripada Kerajaan Hoansen .


Ahmadi , Sheila Asyikin dan Panglima Fuera saling menghampiri .


" Salam sejahtera Raja Pawana . Puteri Pawaka . Tuanku berdua pun buat rondaan juga ke ? " Tanya Panglima Fuera sambil tersenyum dan meletakkan tapak tangannya di depan dadanya .


" Salam sejahtera juga . Takdelah . Kitorang nak ke Kerajaan Marpass . Ada serangan kat sana . Aku dah hantar pasukan kitorang ke sana tadi . " Balas Ahmadi sambil membalas senyuman Panglima Fuera .


Sedikit terperanjat Panglima Fuera tatkala mendengar jawapan Ahmadi .


" Awak ada nampak sesuatu yang mencurigakan tak dekat - dekat dengan kawasan ni ? " Tanya Sheila Asyikin dengan tenang dengan nada manjanya .


" Takde juga . " Balas Panglina Fuera dengan jelas . " Tapi , kenapa Raja Dakra tak hubungi mana - mana kerajaan yang dekat dengan kerajaaan tu ? "


" Ikut laporan yang kitorang dapat . Serangan ni dilakukan dengan tiba - tiba . Mungkin , Raja Dakra tak terfikir untuk menghubungi mana - mana kerajaan sekutu yang lain . " Balas Ahmadi dengan tenang dan jelas . " Lepas aku dapat laporan daripada Ketua Panglima DiRaja aku . Aku terus hantar pasukan kitorang ke sana . "


" Baiklah . Saya akan laporkan serangan ni kat Ratu Jeullbea . Saya akan memohon untuk hantarkan bantuan dengan segera dan akan pastikan , saya akan mengetuainya . " Balas Panglima Fuera dengan jelas .


Ahmadi dan Sheila Asyikin hanya tersenyum dan selepas itu , mereka berdua dan Panglima Fuera merendahkan sedikit kepala mereka sebagai tanda hormat antara mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Permaisuri Fiirapi membawa Siti Maisarah bersama yang lain menuju ke arah satu tingkat yang dihiasi dengan kemas dan indah .


" Bonda . Apakah adinda anakanda itu , berlaku adil dalam pentadbirannya ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut . " Apa pula pandangan bonda mengenai akan kerja - kerja urustadbirnya ? "


Permaisuri Fiirapi tersenyum . " Selepas ditabalkan , segala urusan kerajaan ini telah sepenuhnya berada dibawah arahannya . Namun , dia masih perlukan bonda dalam beberapa hal seperti , berunding dengan mana - mana kerajaan yang bersekutu dengan kerajaan kita . "

Selepas beberapa lama mereka melangkah , mereka tiba di satu tingkat yang agak luas dan cantik . " Dibawah pemerintahan Putera Bayu dan Puteri Pawaka . Telah banyak undang - undang dimansuhkannya dan , menggantikannya dengan undang - undang yang lebih adil dan saksama . Ia telah menggembirakan dan telah menambat hati rakyat jelata . Pada fikiran bonda . Jika dia telah dapat menggembirakan rakyat kita . Bermakna , dia telah berjaya . Lebih - lebih lagi , di bawah pemerintahannya , sistem pertahanan dan serangan kerajaan kita juga semakin kuat dan lebih tersusun . "


" Gembira anakanda sekalian mendengarnya . " Kata Siti Khumairah dengan lembut .


Tidak lama kemudian , Permaisuri Fiirapi dan Siti Maisarah serta semua yang berada di situ tiba di hadapan sebuah pintu yang amat besar .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi dan rakan - rakannya kelihatan sedang berada di bawah kawasan berpokok berdaun lebat di tepi satu kawasan yang luas dan menghijau .

Dari kejauhan , dia dan semua rakannya dapat melihat asap - asap nipis .


" Harap . Diorang dapat bertahan sementara tunggu kita . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan manja berbaurkan keresahan .


" Die . Musuh kita ni , serang sebuah kerajaan yang kecil . Tapi , kalau kalau kecil . Tak mungkin dipanggil kerajaan . Kalau ikut logik sayalah . " Kata Aivira dengan jelas dan tenang . " Berapa banyak pasukan yang awak kerahkan pergi ke sana ? "


" Setiap daripada Pasukan DiRaja yang aku hantar ke sana tadi , bawa 1000 Pahlawan terbaik diorang . Ketua Panglima Pahlawan DiRaja aku ada lebih kurang 19 orang je . " Balas Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Dan , aku dan Sheila pula . Tak termasuk Rara dan Hara yang lepak kat Istana , cuma ada sekumpulan orang yang masuk air . Dan dua orang remaja perempuan yang terlebih air . Korang semua ni . Ketua semua Pahlawan aku yang tengah berperang tu . "


" Ketua kitorang pula . Orang gila yang dah tak boleh dirawat . " Kata Mandy Chong Wei Tze dengan jelas dengan wajah semacam .


Sheila Asyikin memukul bahu Ahmadi dengan manja . " Tak baik abang cakap macam tu tau . "


Adam mengecilkan sedikit matanya kerana dia melihat debuan habuk yang berterbangan dari kejauhan dan kemudian , dia mengarahkan rakan - rakannya untuk melihat ke arah yang sama .


Sepasukan Pahlawan yang membawa Panji Perang DiRaja bersekutu dan Panji Perang daripada Kerajaan Awana , Kerajaan Hoansen dan Kerajaan Bumire kelihatan sedang menghampiri kumpulan Ahmadi .


Ahmadi dan Sheila Asyikin membawa Kuda mereka untuk berada di hadapan dan kemudian , mereka berdua turun ke tanah .


Panglima Fuera turun ke tanah bersama dengan Panglima Akos dan Panglima Jaraki lalu memberikan hormat DiRaja pada Ahmadi dan Sheila Asyikin .


Panglima Akos , seorang Ketua Panglima DiRaja daripada Kerajaan Awana dan Panglima Jaraki pula , daripada Kerajaan Bumire .


" Patik bertiga ada bawa Gulungan Titah daripada Raja patik bertiga . " Kata Panglima Akos lalu dia , Panglima Fuera dan Panglima Jaraki memberikan Gulungan Titah DiRaja kepada Ahmadi dan Sheila Asyikin .


Sebaik sahaja Ahmadi dan Sheila Asyikin membaca Gulungan Titah tadi , Ahmadi memanggil Stephen Akio Kenzo .


Stephen Akio Kenzo turun ke tanah lalu menghampiri Ahmadi . " Apa hal ? "


" Aku nak kau simpan Titah DiRaja ni . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Jaga . Macam kau jaga hati Scarlett . "


Tanpa berlengah , dengan wajah yang semacam , Stephen Akio Kenzo menarik satu gulungan Skroll daripada tujuh Skroll yang dijelmakannya pada belakang baju tempurnya .

Kemudian , Skroll tadi dibentangkannya di atas tanah . Satu corak unik tertera pada Skrol itu yang memancarkan warna Ungu dan Indigo .

Selepas itu , diletakkannya Gulungan Titah DiRaja tadi di atas corak itu dan kemudian , dia menggenggamkan tanganya dengan jari telunjuk dan jari tengah luruskannya .

Gulangan Titah DiRaja tadi terus sahaja lenyap bersama satu kepulan asap nipis .

Dia berdiri dan memasukkan semula Skroll tadi di belakangnya . " Dah . Saya seorang je yang boleh munculkan balik benda tu . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan kemudian , suara seperti seekor Burung Helang kedengaran .


Eaglang turun daripada atas sebatang pokok yang berdaun lebat dan terus menemui Ahmadi . " Tuan . Saya nak laporkan situasi kat sana . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya kemudian dia memandang ke arah semua rakannya . " Korang ikut aku . "

Kemudian , dialihkannya pandangannya ke arah Panglima Akos , Panglima Fuera dan Panglima Jaraki . " Arahkan anggota korang yang berelemenkan gabungan Tanah dan Air , untuk jelmakan Kem Sementara . Lepas tu , korang ikut aku . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kerajaan Awana , Kerajaan Bumire dan Kerajaan Hoansen telah menghulurkan bantuan ketenteraan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Dan , Putera Bayu dan Puteri Pawaka akan mengetuai pasukan ini . Kerajaan - kerajaan yang lain akan menyalurkan bantuan yang berupa keperluan asas dan perubatan . "


" Sunggulah besar dan berat tanggungjawab Putera Bayu dan Puteri Pawaka itu di dunia ini . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Tidak terbayang akan apakah akan perasaan mereka berdua . "


" Anakanda semua . Kita semua telah mendengar tadi . Adinda anakanda yang berdua itu dipilih kerana , kejayaan mereka dalam menewaskan banyak siri serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Darkhtala yang kejam itu . Kerana sebab itulah , mereka telah diberikan tanggungjawab sebagai Ketua Pasukan kali ini . "

Kemudian , dia berjalan menuju ke arah jendela yang terbuka luas . " Tambahan pula . Sebelum Puteri Bayu dan Puteri Pawaka ditabalkan sebagai Raja dan Puteri di dalam kerajaan ini , mereka berdua sebenarnya , telah banyak membantu dalam memenangi perang yang juga dilancarkan oleh Kerajaan Kegelapan itu . Hanya mereka berdua dan rakan - rakan mereka sahaja . Dan , sebelum Puteri Pawaka datang ke dunia ini , Raja Pawana telah banyak membantu dalam perang - perang kecil yang berlaku . Raja Pawana dibantu oleh Putih , Paquine dan Merowran . Bonda dapat tahu akan berita ini pun , setelah diberitahu oleh seorang Pertapa dan Pahlawan daripada sebuah perkampungan yang juga merupakan sekutu kita . Pertapa Yohansen daripada Perkampungan Nymoqua . "


Saling berpandangan Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah tatkala mendengar nama kampung Dyrad terkeluar daripada bibir Permaisuri Fiirapi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Semua pintu masuk diorang dah serang . Memang diorang rancang nak tawan kerajaan ni . " Kata Panglima Akos dengan tenang ketika dia melihat peta Kerajaan Marpass yang dihasilkan menggunakan Warna Elemen oleh Eaglang .


" Setiap pintu masuk ada Catapult dan Tribuchen . Kita kena musnahkan dua benda ni dulu . " Kata Panglima Fuera pula dengan lembut . " Dan diorang ada Meriam - meriam kecil . "


" Steph . " Panggil Ahmadi dengan lembut . " Kau boleh musnahkan tak semua Catapult dan Trebuchen ni ? "


Stephen Akio Kenzo melihat ke arah posisi semua Catapult dan Trebunchen diletakkan dan kemudian , dia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya . " Boleh . Takde masalah . "

Kemudian , dia mengubahkan Baju Tempur Elemennya yang pada mulanya berbentuk seperti Pahlawan Shogun kepada , Baju Tempur ala - ala seperti seorang Ninja . " Itu je ke ? "


" Tuan nak bantuan tak ? " Tanya Panglima Jaraki dengan tenang . " Saya boleh berikan bantuan Pahlawan untuk Tuan . "


" Tak perlu . Saya akan lakukan tugas ni sendiri . Awak semua cuma perlu tunggu isyarat je untuk buat serangan . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang sambil tersenyum . " Saya akan letupkan semua benda ni dengan serentak . "


Sedikit terperanjat Panglima Akos , Panglima Fuera dan Panglima Jaraki sebaik sahaja mendengar jawapan Stephen Akio Kenzo .


" Baik . Dengar sini . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Aku akan gabungkan dan pecahkan pasukan . Menjadi empat unit pasukan . Dan , setiap pasukan aku nak , ada semua jenis kategori Pahlawan . "


Semua yang berada di situ , mendengar arahan Ahmadi dengan teliti .


" Eaglang , aku nak kau hantar Telepati kat semua rakan kita kat sana . Patah balik . Pura - pura berundur tapi , jangan masuk dalam kawasan kerajaan . " Kata Ahmadi dengan jelas .


" Baiklah . " Kata Eaglang lalu dia mengeluarkan cahaya Elemen Warna dan Cahayanya untuk melenyapkan dirinya namun dihalang oleh Ahmadi .


" Kau nak pergi mana ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Nak ke sanalah . " Balas Eaglang dengan lembut berbaurkan kehairanan . Reaksi wajahnya juga dibaluti dengan kehadiran yang menerpa . " Kenapa ? "


Pantas sahaja Ahmadi menarik telinga Eaglang . " Aku tak habis cakap lagi . Dengar dulu . "


Eaglang hanya menggosok - gosokkan telinganya sambil menganggukkan kepalanya .


" Langkah pertama . Stephen akan buat kerja dia . Biar dia pastikan kerja dia dah siap . Lepas tu , dia akan bagi isyarat . " Kata Ahmadi dengan jelas .


" Isyarat daripada saya . Letupan . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Terangkan rancangan kau . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Kau yang akan bagi isyarat kat kitorang sama ada , dah boleh lancarkan serangan atau belum . "


" Baiklah , macam ni . Dengar dengan teliti . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan tenang . " Saya dan Eaglang akan bergerak serentak . Dia akan hubungi semua rakan kita untuk pura - pura berundur dan pada masa yang sama , saya akan siapkan serangan saya . Diorang nampak pasukan kita tu berundur , mesti diorang akan kejar , betul ? "


Semua yang berada di situ saling berpandangan sesama mereka dan ada yang menganggukkan kepala mereka .


" Masa diorang mengejar tulah , saya akan musnahkan semua Catapult dan Trebuchen tu dengan serentak . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang menjelaskan strateginya . " Letupan tu adalah isyarat awak semua untuk lancarkan serangan . "


" Tuan nak letupkan semua senjata tu dengan serentak ? " Tanya Panglima Jaraki dengan lembut dengan wajahnya sedikit disapu kehairanan bersulamkan sedikit reaksi tidak percaya . " Maafkan saya . Bukan saya tak percaya Tuan boleh lakukan serangan tu tapi , Tuan nak letupkannya serentak . Sedangkan , Tuan nak lakukannya seorang . Macam mana Tuan nak lakukan serangan tu ? "


Stephen Akio Kenzo tersenyum lalu menepuk bahu Panglima Jaraki . " Takpe . Nanti awak semua akan dapat lihat macam mana saya lakukannya . "


Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya . " Lepas Stephen dah letupkan semua peralatan musuh tu , Eaglang kena cakap kat semua rakan kita , untuk buat satu Medan Tenaga atau Pendinding Elemen untuk elak serangan Hujan Panah dan Hujan Peluru Elemen . Archer dan Gunslinger akan lancarkan serangan ni . "


Mandy Chong Wei Tze menganggukkan kepalanya . " Musuh akan keliru dan hairan dengan letupan tu dan , belum sempat nak buat apa - apa , kita dah lancarkan serangan Hujan Panah dan Peluru Elemen . Ini dapat kucar - kacirkan musuh . "


" Betul . Kita kucar - kacirkan dulu pasukan musuh . Lepas tu , Knight dan Double Sword Warrior pula mara ke depan . " Kata Sheila Asyikin dengan nadanya yang jelas dan tenang . " Archer , Mage , Elemental dan Gunslinger akan buat dua tugas . Tewaskan musuh dan lindungi rakan - rakan kita yang lain . "


" Tapi , macam mana pula dengan musuh yang mengawal di tempat kawasan Catapult dan Trebuchen musuh tu ? " Tanya Panglima Fuera dengan jelas .


" Assassin akan bersihkan kawasan ni . " Tanya Ahmadi dengan jelas sambil menunjukkan kawasan yang dimaksudkannya dengan jari telunjuknya . " Assassin akan bergerak selepas Stephen . Arahkan Assassin korang untuk sentiasa bergerak macam bayang . "


Panglima Akos , Panglima Fuera dan Panglima Jaraki menganggukkan kepala mereka .


" Siapa ketua pasukan musuh ni ? " Tanya Panglima Jaraki .


" Jorgan . " Jawab Eaglang dengan pantas . " Dia jadi ketua kat Pintu Utara . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu dipandangnya wajah Muniandy . " Tugas kau . Tangkap Ketua Panglima musuh ni . Tapi kalau kau dalam keadaan yang terpaksa . Maksud aku , kalau kau terpaksa bunuh dia , bunuh je . "


" Serahkan dia kat saya . " Kata Muniandy dengan jelas sambil tersenyum . " Tapi , macam mana saya nak kenal dia ? "


" Dia ada dua tanduk kat dahi . Rambut keriting paras bahu . Dia ada kat kawasan Pintu Utara . " Jawab Eaglang dengan lembut sambil menunjuk ke arah peta Elemennya .


" Sheila dan Siti akan jadi ketua kat Pintu Selatan . Muniandy dan Ratni kat Pintu Utara . Adam dan Hawa kat Pintu Barat , Maera dan Naera kat Pintu Timur . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Aivira , Iecha dan Mandy pula , tugas korang . Korang jadi Ketua kat serangan di Pintu Utara . Pintu ni , pintu utama . Pastikan korang bersihkan kawasan ni . "


Kesemua nama yang disebutkan oleh Ahmadi menganggukkan kepala mereka tanda faham dengan arahan Ahmadi .


Ahmadi kemudiannya mengetuk peta kawasan Kerajaan Marpass dengan jari telunjuknya . " Korang ikut jalan ni untuk ke sana . Ingat jalan ni . Setahu aku , ada laluan ke sana . "

Selepas itu , dia melepaskan keluhan kecil . " Akos , Fuera dan Jaraki . Sediakan seorang Pahlawan untuk jadi pemandu arah untuk rakan - rakan aku . Dan , korang bertiga pun kat Pintu utara . Macam yang aku cakapkan tadi . Pintu ni pintu laluan utama kerajaan ni . " Kata Ahmadi dengan tenang dan jelas . " Kena selamatkan kawasan ni dengan apa cara sekali pun . "


Panglima Akos , Panglima Jaraki dan Panglima Fuera menganggukkan kepala mereka .


" Siapkan pasukan kita . Pecahkan kepada empat pasukan . Dan bersedia untuk menuju ke zon masing - masing . Tunggu isyarat daripada Stephen . " Arah Ahmadi dengan jelas . " Sediakan Assassin untuk hancurkan dan tewaskan semua musuh yang ada kat sekitar Catapult dan Trebuchen tu . "


" Baiklah . Kitorang faham . " Balas Panglima Fuera dengan lembut . " Kita akan memenangi perperangan ini . Tapi , macam mana dengan Tuan ? Tuan tak perlu bantuan Assassin ke ?


" Kawan - kawan aku dah ada kat sini . Diorang akan bantu kita untuk memenangi perperangan ini . Diorang semua ni , wakil aku dan Sheila . Ketua - Ketua Panglima DiRaja Kerajaan Lagenos . " Kata Ahmadi sambil tersenyum . " Assassin . Aku ada Pahlawan
Assassin aku sendiri . Diorang dah lama bercuti . "


Baru sahaja Ahmadi bersama dengan semua para Panglimanya hendak menjalankan rancangan mereka .

Latiri dan Hapaku muncul bersama seorang Pahlawan musuh yang telah teruk dicederakan .


Hapaku dengan kasar , melututkan Pahlawan musuh tadi di hadapan Ahmadi .


Terperanjat Panglima Jaraki kerana , Panglima musuh yang bertugas sebagai pengintip itu berasal daripada kerajaaannya . Kerajaan Bumire .


" Tuan . Dia ni pengintip pasukan musuh . Kucina dah korek kepala dia . " Kata Latiri dengan jelas . " Serangan ni cuma umpan untuk keluarkan Tuan . Raja kegelapan yang baru tu akan jumpa Tuan kat sini . "


Berkerut dan menjadi serius wajah Ahmadi selepas dia mendengar laporan itu .


" Untuk apa Raja Kegelapan tu nak jumpa Didie kat sini ? " Tanya Ratni dengan lembut .


" Untuk ajak bermain Catur Kegelapan tu . " Balas Hapaku dengan jelas .


Panglima Jaraki menarik Pakaian Tempur bahagian leher Panglima musuh tadi dengan garang . " Pengkhianat Celaka ! Pengkhianat Bangsat ! Cakap sekarang sebelum Pedang saya tembus kat kepala awak ! Kenapa Raja bangang awak tu nak jumpa Raja Pawana kat sini ? Dan kenapa awak semua serang Kerajaan Marpass ? ! Kenapa awak sanggup berpaling tadah ? ! "


Panglima musuh itu tidak menjawab pertanyaan Panglima Jaraki malah , meludah wajah Panglima Jaraki .


Dengan pantas Panglima Jaraki menghunuskan Pedangnya namun sempat dihalang oleh Panglima Akos .


" Pergi bentukkan pasukan macam yang dirancang tadi . Lepas tu , datang balik ke sini . " Kata Ahmadi dengan tenang .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kelihatan Siti Maisarah sedang mengira simpanan kewangan Kerajaan sambil dibantu oleh Permaisuri Fiirapi dan Siti Khumairah .

Sementara Hagia Sofea dan Siti Nurjannah pula sedang memperhalusi dan meniliti akan jabatan - jabatan dan organisasi yang Ahmadi dan Sheila Asyikin tubuhkan .

Juga dengan bantuan Permaisuri Fiirapi .


" Kewangan kerajaan kelihatan baik - baik sahaja . Sangat baik . Jika diagihkan kepada semua jabatan dan organisasi yang ada , masih memiliki baki yang lebih daripada mencukupi . " Kata Siti Maisarah dengan lembut dan jelas . " Tabung Kewangan negara juga kelihatan amat baik . Putera Pawana membelanjakan duit negara dengan amat cemerlang . Tidak berlebihan dan amatlah berhati - hati . Seperti yang anakanda cakapkan tadi . Kerajaan kita memiliki baki yang lebih daripada mencukupi . "


Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum . " Adinda anakanda itu , memiliki satu Pulau . Hadiah daripada mendiang ayahanda . Kini , Pulau itu dijadikannya sebagai penempatan kepada bekas banduan yang telah bonda ampunkan . Kesan daripada pemansuhan undang - undang yang lama . Bonda rasa , moleklah jika , kita berikan sedikit hadiah kepada Pulau itu . "


" Apakah yang dimaksudkan bonda dengan bekas banduan itu ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut . " Ingin sekali anakanda mendengarnya . "


" Baiklah . Putera Bayu telah banyak memansuhkan undang - undang yang pernah ada di dalam kerajaan kita . Salah satu daripadanya ialah , memansuhkan penangkapan seluruh ahli keluarga yang melakukan pelbagai kesalahan yang berat . Jika , si ayah atau siapa sahaja daripada kalangan keluarga yang telah melakukan satu kesalahan yang boleh mendatangkan kemudharatan kepada kerajaan , dia dan seluruh ahli keluarganya akan ditangkap dan dipenjarakan semur hidup di dalam penjara dekat satu Pulau yang amat menakutkan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Putera Pawana dan Puteri Pawaka telah memansuhkan undang - undang tersebut dan , meminta pengampuan DiRaja kepada semua banduan itu . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya dengan perlahan .


" Dengan satu dasar yang baru . Putera Pawana dan Puteri Pawaka telah menerapkan unsur kasih dan sayang pada seluruh pentadbiran , bonda perkenankan permintaan itu . Bonda telah memberikan pengampuan kepada ribuan waris pesalah laku . Namun , tidak kepada si pelaku yang baharu . Pesalah yang baharu , masih akan menjalani hukuman di sana buat satu tempoh yang telah ditetapkan . Hanya kepada waris pesalah yang telah bergenerasi , kepada pesalah yang telah berumur. dan ahli keluarga pesalah sahaja mendapat keampunan DiRaja itu . Manakala pesalah pula , masih perlu menjalani hukuman . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut dan tenang . " Maka dengan itu , berbondong - bondonglah mereka keluar daripada Pulau itu dan mendoakan yang baik - baik kepada kerajaan kita . "

Selepas itu , dia memegang tangan Siti Maisarah . " Bonda juga mencemar duli dalam membawa mereka semua keluar daripada Pulau itu . Bagi yang masih mempunyai keluarga di dalam kampung - kampung yang ada di dalam kerajaan kita , baliklah mereka ke sana . Bagi yang telah tidak ada , mereka semua ditempatkan di satu Pulau . Pulau yang dihadiahi oleh mendiang ayahanda kepada Putera Bayu . "

Selepas itu , dia menepuk tangan Siti Miasarah dengan lembut sambil tersenyum . "Telah terdapat pelbagai kemudahan yang telah disediakan di dalam Pulau itu . Dan sekarang , aman dan damailah semua mereka di sana . Dan sepanjang tempoh itu , mereka semakin giat membantu dalam menyumbangkan bantuan ekonomi kepada kerajaan kita walaupun dalam jumlah yang kecil namun , semakin lama semakin bertambah jumlah bilangannya . "


" Maksud bonda , itu adalah Pulau yang baru ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


" Benar . Itu adalah pulau yang baru . Dan , ada seorang Pelatih Srikandi yang sedang menuntut di Akademi DiRaja yang berasal dari sana . Amat cemerlang keputusan akademik dan latihan pertempurannya . Bonda dengar cerita daripada Putera Bayu . Dia telah menjadi akrab dengan Puteri Muda Pawana . Dan , dia turut membantu dalam misi menyelamatkan anakanda tempoh hari . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Apakah remaja perempuan yang bernama Rissa itu ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


Permaisuri Fiirapi tersenyum dan tertawa kecil . " Tidaklah bonda dapat mengingati akan namanya kerana , terlalu banyaklah juga nama - nama di dalam minda bonda . Jika tidak salah , itulah namanya . Rissa . Dan , bonda juga telah perkenankan akan dirinya untuk menjadi Pahlawan dibawah nama Puteri Muda Bayu dan Puteri Muda Pawaka . Atas kerana , kejayaannya di Akademi DiRaja dan kejayaannya dalam kerja berpasukan dalam misi menyelamatkan anakanda . "

Dengan lembut , dia menepuk - nepuk tangan Siti Maisarah sambil tersenyum dan tertawa kecil . " Cuma yang masih menggelikan hati bonda . Pulau itu masih lagi tidak bernama . Amatlah sukar untuk memberikan nama kepada Pulau itu . "


Siti Maisarah tersenyum . " Jika begitu . Perlulah diberikan nama dengan segera . Tidaklah sedap di dengar pulau yang telah berpenghuni , masih lagi tidak memiliki nama . "


" Jika anakanda tidak keberatan , anakanda sahajalah yang memberikan nama kepada Pulau itu . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum . " Kerana . Putera Pawana juga pernah mengatakan . Pulau itu , akan dikongsikannya bersama dengan anakanda sekalian . "

Selepas itu , dia melekatkan pandangannya ke arah Siti khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah yang sedang berbincang mengenai sesuatu .

Dia mengajak Siti Maisarah menghampiri Siti khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah .


" Masih tak cukup peranan Wanita dalam Urusan Pentabiran kerajaan ni . " Kata Hagia Sofea dengan tenang .


" Tapi nampaklah juga . Didie dan Sheila dah masukkan Wanita dalam pentabiran tapi , masih macam tak stabil . " Balas Siti Nurjannah dengan perlahan .


" Apakah ada permasalahan yang ditemukan dalam agensi pentadbiran ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Masih ada yang tidak cukup dalam agensi pentadbiran kerajaan . " Kata Siti Nurjannah dengan lembut . " Peranan wanita amatlah tidak setanding dengan peranan lelaki . "


" Malah agensi yang melindungi hak - hak wanita , keluarga dan anak juga masih tidak kukuh . " Kata Hagia Sofea pula dengan tenang . " Putera Bayu dan Puteri Pawaka telah memasukkannya akan tetapi , ia kelihatan seperti tidak kena pada tempatnya . "


" Itu adalah egensi yang baharu sahaja ditubuhkan . Bonda juga masih lagi dalam penelitian akan agensi yang baharu ini . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Jika anakanda tidak keberatan , sudilah memberikan buah fikiran untuk memperhalusinya . Kerana , bonda juga berfikir. Agensi yang melindungi akan wanita , keluarga dan anak perlu ditubuhkan dengan segera . Selepas , Puteri Pawaka dan Raja Pawana mengusulkannya kepada bonda . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Panglima musuh yang menjadi pengintip tadi telah pun didudukkan di atas sebuah kerusi .


Ahmadi telah memanggil Veruga ke situ untuk mengorek maklumat daripada minda Panglima musuh tadi .


" Tuan , apa yang dicakapkan oleh Latiri dan Hapaku tadi , memang betul . Serangan ni cuma sekadar umpan je untuk Raja Kegelapan tu berjumpa dengan Tuan . " Kata Veruga dengan suaranya yang menyeramkan . Dengan Pakaiannya yang lengkap dengan topengnya yang cukup menggetarkan jiwa .


" Baiklah . Kau bawa mangkuk ni balik ke Penjara dulu . Korek semua maklumat yang dia ada . " Arah Ahmadi dengan jelas . " Lepas tu , penjarakan dia kat penjara yang paling dalam . "


Veruga dengan garang menarik rambut Panglima Musuh tadi dan terus melenyapkan dirinya .


" In . Panggil Assassin In . Kita akan bertemu dengan Raja Kegelapan tu hari ni . Siti , kau akan jadi ketua untuk Gunslinger . Merowran akan jadi Panglima kau . " Kata Ahmadi dengan jelas dengan wajahnya yang serius . " Yang lain . Aku dah berikan tugas . Buat sehabis yang baik . Aku tak nak kita kalah dalam perang yang cuma , sekadar untuk umpan aku untuk keluar . "


" Awak jangan risau . Dia nak umpan awak keluar . " Kata Adam dengan jelas dan tenang . " Tapi dua tak tahu . Ada ikan lain yang sudi makan umpan dia ."


Tidak lama kemudian , semua pasukan yang telah pun bersedia , kelihatan gagah bersama senjata masing - masing berserta Kuda Tunggangan mereka .

Panji - panji Perang kelihatan gah dipegang oleh Pahlawan - pahlawan yang berwibawa .


Eaglang , Latiri dan Hapaku berlari ke depan dengan gagah lalu , melenyapkan diri mereka .


Selepas itu , dengan Pakaian Tempur yang ala - ala Ninja lengkap dengan Pelindung Muka , Stephen Akio Kenzo berlari ke depan dengan tangkas .

Sambil dia berlari , tiga klon dirinya melompat keluar daripada tubuhnya dan kemudian , dia dan tiga klon dirinya tadi lenyap daripada pandangan mata dengan sekelip mata .


Ahmadi mengapungkan diriya dan kemudian dia melenyapkan dirinya bersama dengan cahaya Elemen Warna dan Cahayanya .


Kemudian , Assasssin daripada gabungan tiga pasukan pula menuju ke arah kawasan destinasi mereka .


Sheila Asyikin memegang bahu Siti Nursamawi . " Siti jadi Ketua Gunslinger hari ni . Kita akan berpecah . Sheila dengan Assassin . Siti dengan Gunslinger .


Siti Nursamawi tersenyum dan kemudian , dia menjelmakan Pelindung Wajahnya .


Kemudian , Sheila Asyikin melenyapkan dirinya .


" ' Hhhiiaarrgghhh ! " Kata Adam dengan lantang lalu membawa pasukannya ke destinasi mereka .


Seluruh Pasukan Ahmadi meluru dengan pantas ke zon masing - masing dengan bersemangat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Ada apa Dayang ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Ampunkan patik , Tuanku Permaisuri . Salah seorang Ketua Panglima DiRaja Pawana sedang menunggu di Balai Utama . " Kata Dayang Istana dengan lemah dan lembut nada suaranya . " Dia ingin melaporkan satu berita yang amat mustahak . "


Permaisuri Fiirapi mengajak Siti Maisarah dan semua yang berada di situ untuk bertemu dengan Utusan Ahmadi itu .


Kelihatan Putih sedang berdiri menunggu kehadiran Permaisuri Fiirapi .

Seketika kemudian , Permaisuri Fiirapi tiba bersama dengan Siti Maisarah berserta yang lain .

Dia dengan segera melakukan Hormat DiRaja .


" Apakah perutusan yang diberikan kepada kamu wahai Panglima ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan tenang .


" Ampun beribu - ribu ampun . Sembah patik harap diampun . " Balas Putih dengan tenang . " Raja Pawana dan Puteri Pawaka pada ketika ini telah pun mengaturkan strategi untuk menewaskan musuh . Namun demikian , terdapat seperkara yang mustahak telah diketahui dan telah disahkan akan kesahihan perkara tersebut oleh Raja Pawana sendiri . Ampun Tuanku . "


" Sembahkan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Serangan pada Kerajaan Marpass hanyalah sekadar untuk mengumpan agar Putera Pawana keluar . Kerana , Raja Kegelapan yang baharu itu ingin bertemu dengannya . " Kata Putih dengan tenang dan jelas . " Tujuannya adalah sekadar ingin memaksa agar Raja Pawana bermain akan perperangan atau permainan Catur Kegelapan itu . "


Permaisuri Fiirapi saling berpandangan dengan Siti Maisarah berserta semua yang berada di situ .


" Apakah tindakan Raja Pawana selepas mendapat berita ini ? " Tanya Hagia Sofea dengan lembut .


" Baginda Pawana telah memanggil pasukan Patik sekalian , berserta dengan puak asal Panglima Paquine dan Panglima Merowran untuk turun ke Medan Pertempuran . Bermaksud , Raja Pawana telah bersetuju untuk bertemu dengan Raja Kegelapan itu . Ampun Tuanku . " Jawab Putih dengan jelas dan tenang .


" Bonda . Jika telah diketahui akan tujuan serangan ini hanyalah sekadar sebagai , satu umpan agar Raja Pawana itu menampakkan dirinya , kenapakah Raja Pawana bersetuju ? " Tanya Siti Nurjannah dengan lembut . " Tidakkah tindakan itu sama seperti keluar daripada Kandang Harimau tetapi masuk pula ke dalam Kolam Buaya ? "


" Anakanda , jika Raja Pawana terus berdiam diri , akan lebih banyak lagi serangan - serangan seperti ini akan tercetus . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut lalu , memandang ke wajah Siti Maisarah . " Selama hampir sepurnama anakanda berada di dunia anakanda , telah banyak berlakunya serangan yang dicetuskan oleh pihak musuh . Namun , semua serangan itu dapat dipatahkan oleh kerajaan kita dan kerajaan bersekutu dengan kita . Begitu juga selama ini . "

Kemudian , dia membuang pandangannya ke arah Putih semula . " Apakah ada lagi perutusan yang kamu bawa ? "


" Raja Pawana meminta perkenan Tuanku Permaisuri untuk mengeluarkan titah agar , Pasukan Sayap Merah dan Biru dengan segera dikerahkan untuk berkawal di sempadan Pelindung Psikik yang mengepung ruang udara kerajaan kita . Kerana , pasukan itu rata - ratanya merupakan pengguna Elemen Psikik pada tahap tinggi . Lagi pula , mereka diketuai oleh Puteri Muda Pawana dan Puteri Muda Pawaka . " Jawab Putih dengan tenang dan jelas . " Dan seperkara lagi . Raja Pawana menegaskan bahawa , Tuanku Permaisuri tidak perlu khuatir jika Puteri Muda Pawaka keluar untuk turut berkawal pada Pelindung Psikik itu kerana , ia akan membantu Tuanku Puteri Muda Pawaka menyelaraskan dan menstabilkan Elemen Warna dan Cahaya dan Elemen Psikiknya . Ampun Tuanku . "


Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepalanya . " Apakah ada lagi yang ingin kamu sampaikan ? "


" Tidak ada lagi . " Balas Putih dengan jelas .


" Pergilah bantu pasukan kita . Pastikan kita mencapai kemenangan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .


Putih dengan perlahan - lahan berundur ke belakang tanpa mengangkat kepalanya dan kemudian , dia berpusing kebelakang dan terus sahaja melenyapkan dirinya .


" Wahai anakanda bertiga . Kita ada tugas penting . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Kita akan melakukan mesyuarat tergempar bersama dengan kerajaan yang menjadi sekutu kita . Marilah ikut bonda selaku Pengiring kepada bonda . Kita akan menuju ke Menara Askara untuk bertemu dengan Raja - raja dan Ratu daripada sekalian kerajaan . "


" Anakanda sekalian menjunjung titahnya bonda . " Kata Siti Maisarah dengan tenang .


Ketukan pada pintu sedikit mengejutkan Nurzahirah , Nurzaharah dan Pengasuh Diraja .


Pengasuh DiRaja membuka daun pintu dan melihat akan salah seorang pembantunya sedang berdiri di hadapan pintu .


" Kenapa ? " Tanya Inang Istana dengan lembut .


" Inang . Permaisuri Fiirapi telah mengeluarkan titah agar , Puteri Muda Pawana dan Puteri Muda Pawaka untuk turun ke Medan Perang . " Jawab Pembantu Dayang itu dengan lembut . " Pasukan Sayap Merah dan Biru akan berkawal di Dinding Pelindung Psikik yang menjadi dinding pertahanan kerajaan kita . "


Inang Istana memandang ke arah Nurzahirah dan Nurzaharah dengan senyuman . " Tuanku berdua . Semboyan telah bergema . Segeralah turun untuk mempertahankan kerajaan kita . "


Nurzahirah dan Nurzaharah berdiri lalu , Nurzahirah membalas senyuman Inang Istana .


Tidak lama kemudian , kelihatan Permaisuri Fiirapi bersama yang lain sedang memandang ke arah Nurzahirah dan Nurzaharah yang telah pun menjelmakan Baju Tempur mereka .


Permaisuri Fiirapi memegang bahu Nurzahirah dan Nurzaharah . " Cucunda nenda . Hari ini . Kita akan tunjukkan kepada musuh akan kekuatan kita . Tunjukkanlah kepada musuh akan kemampuan anakanda berdua . "


" Nenda . Usahlah khuatir . Cucunda berdua akan mempertahankan apa yang telah dipertahankan oleh Raja Pawana dan Puteri Pawaka dengan sedaya upaya . "


Siti Maisarah memeluk Nurzahirah dan Nurzaharah dengan erat . " Jaga diri . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Stephen Akio Kenzo bergerak dengan amat pantas . Hampir tidak ada yang dapat melihat akan pergerakkannya .

Musuh - musuh hanya mampu melihat kelibatnya sahaja . Catapult - catapult dan semua Trebuchen musuh telah pun dilekatkanya dengan Pelekat Letupan .


Daripada dalam semak - semak dan daripada balik - balik pohon , kelihatan Ahmadi bersama dengan anggota Assassinnya yang berasal daripada puak misteri yang diketuai oleh Putih telah pun bersedia .

Mata mereka kelihatan bercahaya dengan warna pancaran Biru , Biru Muda , Putih , dan Perak .

Begitu juga dengan warna rambut mereka . Setiap helaian rambut mereka telah pun diselimuti dengan warna yang sama seperti warna mata mereka .


Begitu juga dengan Sheila Asyikin . Dia dan anggota Assassinnya yang juga berasal daripada puak misteri yang diketuai oleh Paquine , sedang mengintai dan menunggu daripada sebalik semak dan pohon - pohon .

Cahaya mata mereka yang berwarna Merah , Kuning dan Jingga amat menyeramkan .

Begitu juga dengan rambut mereka . Setiap helaian rambut mereka telah pun diselimuti dengan warna yang sama dengan dengan warna mata mereka .


Begitu juga halnya dengan kesemua Assassin yang berada dalam pasukan kerajaan bersekutu .

Sedang menunggu peluang dan isyarat daripada Stephen Akio Kenzo .


Muniandy dan rakan - rakannya , mengarahkan agar Panji - panji perang direndahkan sedikit dan menjelmakan pohon - pohon untuk menyamarkan kehadiran mereka .


Siti Nursamawi duduk di atas kudanya bergandingan dengan Merowran .

Di sekeliling mereka , Pahlawan Gunslinger yang berasal daripada puak yang sama dengan Putih dan Paquine .


" Ini kali pertama kita bergandingan secara rasmi . " Kata Merowran dengan lembut . " Saya jadi teruja sikit . "


Siti Nursamawi hanya tersenyum lalu menyentuh penumbuknya pada tangan Merowran . " Kenapa kau teruja pula ? "


" Dulu . Tuan Didie dan Cik Sheila pernah cakap . Saya akan jadi Panglima dan Pengiring untuk Cik Siti . " Balas Merowran dengan lembut . " Diorang cakap . Saya boleh belajar macam - macam pasal Pistol dan senjata api dengan Cik Siti . "


" Kau kena sediakan makan banyak untuk aku . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut .


" Takpelah . Saya pun kuat makan . Cik Siti cakap je nak makan buah apa . " Balas Merowran sambil tersenyum .


" Takkan buah je . Tak sihatlah makan buah je . " Kata Siti Nursamawi dengan wajahnya sedikit masam yang dibuat - buatnya .


" Tapi , saya makan buah je . Saya mana makan makanan lain . " Balas Merowran dengan lembut .


" Kau Vegetarian ke ? " Tanya Siti Nursamawi dengan jelas dengan sebelah keningnya sedikit terangkat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nurzahirah dan Nurzaharah muncul di Pulau yang menjadi tempat tinggal Rissa .

Mereka berdua berada di dalam Kem Pertahanan pulau itu .
Dan , kelihatan , sedang berbual dengan Lesas dan Nezza .

Pasukan mereka juga telah berada di situ .


" Pakcik pun kalau boleh . Siapkan Pahlawan - pahlawan Pulau ni untuk bersiap sedia sebab , kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti . " Kata Nurzahirah dengan lembut .


Lesas menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Tapi Cik Muda Rara . Pulau ni , Pahlawan Psikik tak banyak . Cuma ada dua tiga kerat je . Gunslinger pun tak ramai . Archer je yang saya rasa boleh ditempatkan kat tempat - tempat srategik untuk gantikan Gunslinger . "


" Takpe . Kita buat sekadar yang kita mampu . Yang penting . Kita dah berusaha untuk lindungi kerajaan dan pulau ni . " Balas Nurzahirah dengan lembut .


" Baiklah . Saya akan pastikan semua kawasan strategik Pulau ni akan dipertahankan sebaik mungkin . " Kata Lesas dengan tenang dan jelas . " Pulau ni berada betul - betul kat laluan Kapal Dagang dan terletak kat sempadan Dinding Psikik kerajaan ni . Saya akan letakkan beberapa Pahlawan kat tempat - tempat yang kelihatan berisiko . "


Rissa bergegas keluar daripada biliknya dan kelihatan telah pun bersedia dengan Pakaian Tempurnya .


" Rissa . Mak tahu . Tanggungjawab Rissa dah makin berat . " Kata Ragi dengan lembut lalu , memegang kedua belah bahu Rissa . " Rissa jaga diri ya . "


Rissa hanya tersenyum lalu mengucup tangan Ragi . Memohon restu sebelum turun ke Medan Perang . " Mak doakan pasukan kita menang ya . "


Ragi menganggukkan kepalanya lalu mengucup dahi Rissa .


Rissa menuruni tangga dan kemudian , dia melenyapkan dirinya untuk menuju ke Kem Pertahanan .


" Kak Ragi . Ada perang ke ? " Tanya Carla , isteri Nezza dengan lembut .


" Tak tahulah . Rissa tak cakap apa - apa . Tapi . Dia dan pasukan dia dah diarahkan untuk jaga sempadan Dinding Psikik kerajaan ni . " Balas Ragi dengan lembut .


Tatsumaki yang sedang terapung - apung melihat ke arah Rissa yang memunculkan dirinya di situ .


" Baiklah , semua dah ada kat sini ! Saya akan terangkan misi kita ! Dengar baik - baik ! " Kata Nurzahirah dengan lantang . " Kita akan berpecah menjadi kumpulan kecil . Kita akan periksa keseluruhan Dinding Pertahanan kerajaan ni dulu dan lepas tu , kita berkawal kat atas puncak Dinding Psikik ni . "


Semua Pahlawan baik Lelaki atau Wanita yang ada di dalam Kem Pahlawan itu , melekatkan pandangan mereka ke arah setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru .

Mereka agak terpegun mendengar kelantangan suara Nurzahirah .


Lesas dan Nezza pula sekadar tersenyum dan menganggukkan kepala mereka .


Nurzaharah menganggukkan kepalanya tanda memahami akan apa yang diperkatakan oleh Nurzahirah .


" Pasukan Mage , Elemental dan Psikik dah dikerahkan oleh Panglima Putih untuk menjaga bahagian bawah , tengah dan atas Dinding Psikik ni ! Kita pula akan berkawal kat bahagian puncak ! " Kata Nurzahirah dengan kuat . " Kita pertahankan kerajaan kita sehingga ke titisan darah yang terakhir ! "


Semua anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru menganggukkan kepala mereka lalu , melakukan gerakan Hormat Diraja . " Kami dengar dan kami taat akan titahnya Puteri Muda Lagenos ! "


Lesas menyapu belakang tengkuknya lalu memandang ke arah Nezza . " Berdiri bulu roma saya . Dah lama saya tak dengar perkataan tu . "


" Dengar diorang dengan bersemangat macam tu , saya pun jadi bersemangat juga . " Balas Nezza dehgan jelas .


" Hara takde nak cakap ke ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut .


Nurzaharah menggelengkan kepalanya dengan tenang . " Nenda nak kita lawan orang jahat . Kita lawan . Lindung kawan - kawan . Hara tak suka orang jahat . "


" Kalau semua dah bersedia , kita bergerak ! " Kata Nurzahirah dengan jelas sambil tersenyum . " Berpercah kepada empat kumpulan kecil . Sekarang ! "


Selepas berpecah kepada empat pasukan kecil , Pasukan Sayap Merah dan Biru mengapungkan diri mereka dan terus menuju ke arah destinasi masing - masing .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Suara Latiri , Eaglang dan Hapaku bergema di dalam setiap minda Ketua Pahlawan Kerajaan Bersekutu . Untuk memberikan arahan agar mereka berpura - pura berundur untuk memberi ruang kepada pasukan Ahmadi untuk melancarkan serangan .


Putera Dastan , Putera Emras , Puteri Ciera , dan Puteri Selen dengan pantas mengarahkan seluruh anggota pasukan mereka agar arahan itu dengan segera dilaksanakan .


Raja Dakra yang turut berperang di Pintu Utara juga dengan lantang menyuruh para Pahlawannya berlari semula ke arah tembok yang mengelilingi kerajaannya .


Melihat akan keadaan itu , Panglima Jorgan semakin bersemangat kerana mereka ' berjaya ' mengundurkan musuh mereka .

Dia dengan lantang , mengarahkan agar semua Pahlawannya mengejar musuh - musuh mereka .


Pahlawan - Pahlawan kegelapan mengejar ' aksi lakonan ' Pahlawan bersekutu yang amat meyakinkan .


Ketika itulah , Stephen Akio Kenzo bersama dengan tiga lagi klon dirinya menggenggam tangan kanan mereka dan kemudian , meluruskan jari telunjuk dan tengah mereka .

Sebaik sahaja dia mengaktifkan serangannya , satu letupan yang amat kuat terhasil .

Bunyi letupan bergema kerana semua Catapult dan Trebuchen musuh meletup dan meledak dengan serentak .


Letupan dan ledakan itu telah mengorbankan ramai Pahlawan Kegelapan yang sedang berkawal di situ .


Melihat isyarat itu , para Pahlawan Bersekutu dengan segera menjelmakan Medan Pelindung Elemen mereka .


Hujan - hujan Panah dan Peluru Elemen daripada Pasukan Ahmadi mula turun mencurah - curah .


Bagi Pasukan Ahmadi yang menyerang di Pintu Utara yang dianggotai oleh Siti Aisyah , Hujan - hujan anak panah kelihatan amat menakutkan kerana , bilangan anak - anak panah yang dilancarkan telah ditambah bilangannya oleh Siti Aisyah dengan menggunakan Teknik Hujan Seribu Jarum Panah milik Siti Aisyah .


Serangan Hujan anak panah itu telah berjaya mengorbankan ramai dikalangan Pahlawan Pasukan Kegelapan .


Serentak dengan itu , Assasin Pasukan Ahmadi mula memainkan peranan dengan menyerang Pahlawan - pahlawan musuh yang masih bersisa di sekitar kawasan Catapult dan Trebuchen yang telah dimusnahkan tadi .


Laungan - laungan bersemangat bergema daripada empat pasukan yang dipecahkan tadi mula bergerak dengan gagah bersama Panji - panji Perang Kerajaan Bersekutu dan Panji Kerajaan Awana , Hoansen dan Bumire .


Stephen Akio Kenzo berlari dengan pantas sambil mengubahkan Pakaian Tempurnya kepada ala - ala Shogun seperti mana awal tadi .

Dengan cekap , dia bermain dengan Pedang Samurai Elemennya yang berwarna Ungu dan Indigo .

Bergolek kepala anggota musuh di atas tanah seperti Buah Kelapa yang gugur .


Aivira melompat ke udara sambil berubah kepada Mode Tempurnya yang menakutkan .

Ketika masih lagi di atas udara , dia menghasilkan Pedang Sutera Kembarnya dan terus mendarat di dalam puluhan Pahlawan Kegelapan .

Dengan pergerakan yang pantas , dia melakukan serangan kilatnya .


Mandy Chong Wei Tze bertarung dengan Pedang yang telah dirampasnya dengan Kung Fu Pedangnya .

Dia merupakan Pengguna Tenaga Elemental , melancarkan teknik - tekniknya berselang - seli dengan Kung Fu Pedangnya .


Adam dan Siti Hawa juga melakukan serangan dengan amat garang .


Adam melibaskan Pedangnya di udara lalu , Satu garisan Bilah Pedang terhasil .


Siti Hawa pula dengan pantas melibas teknik Adam tadi dengan menggunakan Pedang Elemennya ke arah musuh .


Gabungan serangan gabungan Adam dan Siti Hawa tadi telah menghasilkan puluhan bilah Pedang Elemen dan telah berjaya mencederakan ramai musuh mereka .


Panglima Jorgan terpukul dengan keadaan yang merupakan helah dan telah berjaya memperdayakannya .

Dia menjerit dengan lantang lalu memegang Lembingnya yang menakutkan .

Selepas itu , dia melompat ke udara . Ketika dia masih lagi berada di udara , dia dengan pantas menepis satu serangan yang tiba - tiba menyerangnya .

Dia mendarat semula dan terus bersedia untuk bertarung dengan penyerangnya .


Muniandy telah bersedia untuk bertarung dengan Panglima Jorgan .


" Pahlawan Lagenos ! Awak akan mati sebab bertarung dengan saya ! " Kata Panglima Jorgan dengan lantang .


" Tanduk awak tak cukup panjang ! Pergi duduk kat rumah dan minum susu banyak sikit ! Bagi Panjang sikit lagi ! " Balas Muniandy dengan tenang lalu memegang Rod Elemennya yang berubah menjadi Lembing Elemen yang bercorakkan seni yang amat abstrak dan unik .


Panglima Jorgan menjerit dengan kuat dan terus meluru ke arah Muniandy dengan pantas .


Muniandy menahan serangan Panglima Jorgan lalu , satu Letusan dan Gelombang Tenaga terhasil .


Sheila Asyikin bersama dengan anggota Assassinnya , menewaskan semua musuh mereka tanpa belas kasihan .

Habis sendi - sendi musuh mereka cederakan sehingga , semua musuh mereka terjelopok ke tanah tanpa mampu berbuat apa - apa .

Pergerakkan mereka terlalu pantas sehingga hampir mustahil untuk dilihat .


Panglima Akos , Panglima Fuera dan Panglima Jaraki yang merupakan Pahlawan Knight bertempur dengan garang .

Habis segala anggota badan musuh terbelah dan kudung mereka kerjakan .


Raja Dakra yang melihat akan bantuan daripada Pasukan Bersekutu kembali bersemangat dan mengarahkan agar Pahlawan Kerajaannya kembali bertempur .


Begitu juga halnya dengan Putera Dastan , Putera Emras , Puteri Ciera dan Putera Selen .

Mereka dengan lantang mengarahkan agar Pahlawan - pahlawan mereka untuk kembali menggempur musuh .


Siti Nursamawi dan Merowran bergandingan menumpaskan musuh mereka .

Peluru Elemen mereka dengan tepat menembusi kepala musuh - musuh mereka .


Siti Nursamawi dengan bersahaja melenyapkan dua laras Terakol Elemen yang digunakannya dan menggantikannya dengan selaras senjata api Elemennya yang seperti selaras Riffle dan memiliki Grenade Launcher pada bahagian bawahnya . Malah , juga lengkap dengan Scope untuk menyasarkan sasaran .

Riffle Elemennya itu berwarna Merah , Kuning dan Jingga berjalur Biru dan memiliki corak flora yang amat abstrak dan unik .

Namun uniknya , Riffle Elemennya itu tidak memerlukan Magazine . Hanya memerlukan Tenaga Elemennya sahaja .

Dia dengan bersahaja melepaskan tembakan ke arah musuh - musuhnya dengan garang sambil terus melangkah ke depan dengan perlahan - lahan .

Selepas itu , dia melancarkan beberapa Grenade Elemennya dan menyebabkan beberapa siri letupan berlaku .


Merowran muncul di belakang Siti Nursamawi selepas dia menumpaskan beberapa musuh mereka .


" Cik Siti . Saya nak senjata macam tu . Ajar saya nak hasilkan Senjata Elemen macam tu . " Kata Merowran dengan dengan jelas .


" Bawakan aku makanan yang banyak . " Balas Siti Nursamawi dengan jelas sambil tertawa riang .


Aivira menjerit dengan suaranya yang menyeramkan sambil melompat arah lawannya kemudian , dia menikam tubuh lawannya dengan Pedangnya Sutera Kembarnya .


Maera dan Naera menggunakan Dua Bilah Pedang Flora dan Fauna .

Mereka berdua bertarung dengan tangkas tanpa ada rasa gentar .


Beberapa Pahlawan Kegelapan menyerang Maera dan Maera dengan pantas .

Dengan garang , mereka berdua melibas dan menikam perut lawan mereka dengan ganas .


Siti Aisyah melenyapkan Busur Elemennya dan menggantikannya dengan Badik Elemennya yang berwarna Kuning dan Hijau berjalur Indigo .

Walaupun dia mendapat tentangan yang dahsyat , langkah Silatnya tetap terjaga dan amat kemas .


Muniandy dan Panglima Jorgan saling berbalas serangan dan saling menepis .


Panglima Jorgan melibas tangannya ke udara lalu , seekor Haiwan Elemen yang amat garang menjelma dan terus menyerang Muniandy .


Muniandy memukul tanah dengan tangannya dan kemudian , rekahan - rekahan tanah melekat pada dirinya seakan - akan seperti membentuk satu lapisan Baju Perisai yang memiliki corak Haiwan yang amat abstrak .

Selepas itu , dia melompat ke arah Haiwan Elemen yang dihasilkan oleh Panglima Jorgan tadi .


Ahmadi dengan pergerakan yang pantas , telah berjaya menewaskan ramai Pahlawan Kegelapan yang masih bersisa di tempat Catapult dan Trebuchen musuh yang diletupkan tadi .

Bukan dia sahaja malah , anggota - anggota Assassinnya yang terdiri daripada Lelaki dan Wanita juga , telah menewaskan ramai daripada kalangan musuh mereka .


Putih mengarahkan agar semua rakannya terus menggempur musuh yang masih lagi menyerang mereka dari segenap arah .


Stephen Akio Kenzo muncul di sisi Ahmadi .


" ' Woi ' , Die ! " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Kalau saya nak curi semua Meriam - meriam kecil ni , boleh tak ? ! "


" Kau nak buat apa ? !" Tanya Ahmadi sambil dia melemparkan beberapa Bilah Elemennya ke arah beberapa Pahlawan Kegelapan .


" Saya nak letak kat Kapal Perang awak tulah ! " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas sambil menghasilkan Libasan Bilah Samurai Petir ke arah musuhnya . " Boleh tak ? ! "


" Jangan ambil semua ! Meriam - meriam ni dah jadi harta rampasan perang ! Bahagi - bahagi dengan kerajaan yang lain juga ! " Kata Ahmadi dengan bersahaja . " Tapi , pastikan tak jadi sampah ! Aku ketuk kepala kau nanti ! "


" ' Aye - aye ' Kapten ! " Balas Stephen Akio Kenzo dengan senyumannya .


Adam membunuh salah seorang daripada pembawa Panji Perang Pasukan Kegelapan .

Selepas itu , dijulangnya tinggi Panji Perang musuh itu agar dapat dilihat oleh semua Pahlawan yang sedang bertempur lalu , dia berkata dengan lantang . " Patahkan semua Panji - panji ni ! "


Melihat kejayaan Adam itu , semua Pahlawan Kerajaan bersekutu semakin bersemangat .


Aivira memotong batang Panji Pasukan musuh dan mencucukkan batang Panji Perang musuh tadi di atas tanah .

Kemudian , dia melibaskan Pedangnya ke arah lawannya yang membawa Panji Perang musuh tadi .

Selepas itu , dia melompat ke udara sambil menghasilkan bunyi keterujaan pertempuran yang bersemangat tradisi Puaknya . Di genggamannya , dia seperti sedang memegang sesuatu .

Kemudian , dicucukkannya sesuatu yang dibawanya tadi di atas Panji Perang musuh tadi sambil terus melolong dan memekik .

Tidak lama selepas itu , dia berkata dengan kuat . " Jangan bagi muka dengan musuh ! Tunjuk pada diorang kita bukannya lemah ! "


Semua Pahlawan Bersekutu yang mendengar dan menyaksikan apa yang telah dilakukan oleh Aivira sebentar tadi semakin terbakar semangat mereka .

Manakala , bagi pihak musuh pula , mereka terperanjat melihat kepala Pahlawan yang membawa Panji Perang mereka telah tercucuk di atas Panji Perang mereka sendiri .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Apakah buah fikiran daripada Raja dan Ratu sekalian ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Tuanku Permaisuri Lagenos . Amatlah sukar dan berat mulut dan lidah ini untuk berbicara . " Kata Raja Eleaind dengan lembut . " Namun pada fikiran beta . Sejauh mana dan selama mana Raja Pawana dan Puteri Pawaka menghindarkan diri daripada mempersetujui akan Perang Catur Kegelapan ini , pada akhirnya . Kita tetap akan terpaksa untuk berperang dengan Kerajaan Darkhtala dan sekutunya . "


" Beta juga berfikiran yang sama . Kita semua sedia maklum . Bukanlah saja - saja Raja Pawana dan Puteri Pawaka itu untuk menghindarkan diri . Langkah yang baginda berdua itu ambil adalah untuk demi keselamatan kita semua . " Celah Raja Areel dengan tenang . " Akan tetapi . Raja Kegelapan itu telah berjaya memperdayakan Tuanku Raja Pawana dan Puteri Pawaka dengan menyerang Kerajaan Marpass . "


" Raja Kegelapan yang baharu ini . Tidak kurang cerdiknya dengan Raja Pawana dan Puteri Pawaka . Sehinggakan berjaya memperdaya Raja Pawana dan Puteri Pawaka . Musuh - musuh kita membenci Raja Pawana dan Raja Pawaka kerana , lebih menggunakan kelicikan berfikir , tipu dan daya , serta helah daripada menunjukkan kekuatan mereka . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut . " Pada hemat beta . Sebenarnya, perang ini telah pun berlaku pada hari ini . "


" Bagaimana pula Tuanku Ratu Jeullbea boleh berandaian sebegitu ? " Tanya Raja Eartha dengan jelas berbaurkan kehairanan .


" Kerana , Raja Pawana dan Puteri Pawaka telah membuat keputusan untuk bertemu dengan Raja Kegelapan itu . " Balas Ratu Jeullbea dengan lembut .


Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepalanya . " Beta bersetuju dengan Ratu Jeullbea . "

Kemudian , dia melihat ke arah Siti Maisarah . " Pada fikiran anakanda pula bagaimana ? "


" Pada fikiran anakanda . Raja Pawana dan Puteri Pawaka tidak punya pilihan yang lain lagi memandangkan , mereka berdua telah terpedaya dan telah termakan umpan yang diletakkan oleh Raja Kegelapan itu . Mereka terpaksa bertemu dengan Raja Kegelapan itu dan akan memberikan jawapan . " Kata Siti Maisarah dengan jelas .

Selepas itu , dia melekatkan pandangannya ke arah semua yang berada di situ . " Kadangkala , keputusan yang tidak baik , bukanlah bermakna ia tidak baik sama sekali . Dan , keputusan baik , belum tentu akan membawa kepada kemanisan . Beta berasa . Perang sudah tidak dapat lagi untuk dihindari . "


Semua yang berada di situ menganggukkan kepala mereka tanda memahami akan maksud yang hendak disampaikan oleh Siti Maisarah .


" Perlulah kita bersiap sedia untuk menghadapinya . Jika perang sekali lagi tercetus . Sudah pastilah . Ia perang yang sukar untuk dibayangkan . " Kata Raja Landlack dengan lembut .


" Pertingkatkan kawalan risikan kerajaan kita . Kawalan di setiap sempadan kerajaan juga perlu dipertingkatkan lagi . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Giatkan lagi perhubungan antara semua Unit Pahlawan dalam kerajaan kita untuk saling bekerjasama . "


" Patik sekalian menjunjung titahnya Tuanku Permaisuri . " Kata semua yang berada di situ .


" Beta akan bertanya kepada Raja Pawana akan mengenai strategi untuk melakuan persediaan awal . " Kata Permaisuri Fiirapi lagi dengan jelas dan tenang .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Suasana di hadapan Istana Kerajaan Darkhtala kelihatan menakutkan dengan kehadiran pelbagai makhkuk yang amat menyeramkan .

Ada yang bertanduk kecil , bertanduk besar , kulit yang bersisik , kulit yang menggerutu seperti ditumbuhi dengan jerawat batu , berwajah seperti haiwan , bertangan empat , berwajah lonjong , berekor besar dan bersisik dan pelbagai lagi bentuk lain yang menggerunkan .


Kehadiran Pahlawan - pahlawan daripada Puak Harpy juga mula hinggap di atas dahan - dahan Pokok dan tembok - tembok Istana .

Malah , Pahlawan - pahlawan yang memiliki sayap juga mula berhimpun .


Selepas itu , Raja Kegelapan dan Pembantunya keluar daripada dalam Istana dengan terapung dan terawang - awang .


Kehadiran Raja Kegelapan dan Pembantunya itu telah disambut dengan sorakan yang kuat , padu dan bersemangat .


Raja Kegelapan dan Pembantunya menjelmakan Pakaian Tempur mereka yang amat menakutkan dan menjelmakan sayap besar mereka yang berwarna Hitam dan amat menggerunkan .

Selepas itu , mereka berdua perlahan - lahan terbang ke udara .

Disusuli oleh Pahlawan - pahlawan Puak Harpy dan para Pahlawan yang memiliki sayap yang seperti Sayap Burung Hereng .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Muniandy mematahkan rahang Makhkuk Buas Elemen yang dijelmakan oleh Panglima Jorgan tadi sebelum dia memukul kepala Makhluk Buas Elemen itu dengan kedua belah tapak tangannya sehingga hancur .

Selepas itu , ditikamnya dada Makhluk Elemen itu dan menyebabkan Haiwan Elemen itu hancur berkecai .


Panglima Jorgan dirasuk amarahnya lalu menyerang Muniandy dengan garang .


Muniandy menepis serangan Panglima Jorgan dan menumbuk dagu Panglima Jorgan dengan padu .


Beberapa Pahlawan Kegelapan menyerang Muniandy .


Dengan tenang , Muniandy melibaskan Lembingnya dan mengeluarkan serangan Elemennya sehingga menyebabkan beberapa Pahlawan itu tercampak ke belakang semula .


Ratni bertarung di atas kuda sambil menyerang musuh - musuh mereka .

Dia meluruskan Tombak yang dirampasnya menghadap ke depan dan memacu Kudanya dengan pantas .

Beberapa Pahlawan musuh tewas ditangannya . Tombak yang dipegangnya tadi telah menembusi tubuh beberapa Pahlawan Kegelapan .


Seorang Pahlawan Kegelapan mencederakan kaki Kuda tunggangan Ratni menyebabkan Ratni tercampak ke tanah .


Dalam keadaan berguling itu , Ratni sempat melepaskan beberapa Bilah Elemen Tanah yang tajam dan telah berjaya menumpaskan beberapa lawannya .


Mandy Chong Wei Tze melompat dan memijak kepala seorang Pahlawan Kegelapan yang membawa Panji Perang musuh .

Dia kemudiannya berlari di batang Panji Perang musuh itu dan terus mematahkannya dengan hanya sekali tendangannya sahaja .


Panji Perang musuh yang ditendang oleh Mandy Chong Wei Tze tadi menjunam ke bawah dengan pantas sehingga menembusi bahagian mata seorang daripada Pahlawan Kegelapan .


Sheila Asyikin bersama anggota Assassinnya mula berlari dan memasuki ke dalam kawasan Siti Nursamawi yang sedang galak menembak .


Habis tercampak Pahlawan - pahlawan Kegelapan kerana terkena serangan Paquine dan rakan - rakannya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Raja Kegelapan dan Pembantunya mengepakkan sayap mereka yang menggerunkan disusuli oleh Pahlawan - pahlawan Puak Harpy dan para Pahlawan yang memiliki sayap .


Di bahagian bawah pula , berkerumun para Pahlawan Kegelapan yang menunggang Kuda sambil membawa Panji - panji Perang Kerajaan Darkhtala dan kerajaan yang menjadi sekutu kepada Kerajaan Darkhtala .


Namun , tiada sebarang tanda akan kehadiran para Raja dan Ratu yang menjadi sekutu kepada Raja Kegelapan itu .

Hanya para Ketua Panglima Pahlawan DiRaja mereka sahaja yang kelihatan .

Selebihnya , merupakan Pahlawan - pahlawan daripada Puak - puak Gasar yang berpihak kepada Kerajaan - kerajaan Kegelapan dan Pahlawan daripada Puak - puak yang menyokong dan berpihak kepada Kerajaan Darkhtala .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Raqueen mendarat di kawasan Medan Perang dan terus sahaja mencari Ahmadi .


Ahmadi yang telah pun berada di dalam kawasan Pintu Utara , bergandingan dengan Stephen Akio Kenzo untuk menumpaskan musuh - musuh mereka .


" Die ! Saya daripada kategori Pahlawan apa kalau kat dunia ni ? ! " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan tenang lalu , dia melemparkan beberapa Kunai yang bergantungkan beberapa Pelekat Letupan ke arah beberapa orang musuh .

Beberapa siri letupan berlaku akibat daripada serangannya tadi .


" Takde ! Kau takde kategori ! " Balas Ahmadi dengan jelas .


Stephen Akio Kenzo melakukan isyarat tangan dan terus mengeluarkan bebola - bebola api daripada mulutnya yang beraruskan Elektrik .

Kemudian , dia saling bersandar dengan Ahmadi . " Kenapa pula ? ! Boleh pula macam tu ! Tak adil betul ! Mana boleh macam tu ! "


Ahmadi dengan bersahaja mengetuk Pelindung Kepala Stephen Akio Kenzo dengan Bilah Dagger melengkungnya yang berselimutkan darah . " Kau nilah ! Masa macam ni baru kau nak tanya ! Nanti aku jawab ! Sekarang ni , bunuh semua diorang ni ! "


Stephen Akio Kenzo menyilangkan kedua Bilah Samurai Elemennya , kemudian , Bilah Pedang Samurainya bersinar dengan cahaya Indigo , Ungu berjalur Kuning .

Baru sahaja dia hendak melakukan serangannya , Raqueen muncul di hadapan Ahmadi .


" Tuan . Raja Kegelapan tu dah dalam perjalanan menuju ke sini ! " Kata Raqueen dengan jelas . " Dalam pasukan tu , takde seorang pun pemimpin - pemimpin yang menyokong Kerajaan Darkhtala yang ikut . Ketua Panglima Pahlawan - pahlawan DiRaja diorang je ! "


Ahmadi melemparkan Bilah Aisnya dengan agak kuat sehingga menembusi tubuh beberapa lawannya .


Muniandy memukul tubuh Panglima Jorgan dengan padu dan selepas itu , dia menyepak lawannya itu dengan kuat sehingga tercampak ke arah sebongkah batu yang amat besar .


Panglima Jorgan terbatuk dengan keras sehingga terpancut darah yang segar daripada mulutnya .

Ketika dia hendak berdiri semula , dia tersandar di batu tadi dengan kuat kerana dadanya dipijak oleh Muninady .


Muniandy mengacukan Bilah Tombaknya di leher Panglima Jorgan .


Ratni menendang perut lawannya dengan kuat dan selepas itu , dia menepis pula satu serangan yang datang dari sisi kirinya .

Kemudian , dilibaskannya Tombaknya dari bawah ke atas menyebabkan , tubuh lawannya mengalami kecederaan yang parah .


Maera menetak bahu lawannya dengan garang dan selepas itu , dipenggalnya pula kepala musuhnya .


Naera merendahkan tubuhnya lalu menghasilkan satu Bebola Tenaga Elemennya dan melancarkan ke arah perut lawannya tadi .

Lawannya terhumban jauh sebelum Bebola Tenaga Elemennya tadi meletup .


Sheila Asyikin melompat ke udara lalu melibaskan kedua belah Daggernya dan selepas itu , puluhan Pelepah Burung Berapi terhasil dan terus mencederakan lawan - lawannya .


Siti Nursamawi berselindung di belakang dua bangkai Kuda yang bertindih sambil melepaskan tembakkannya .

Habis bersepai kepala - kepala musuhnya terkena Peluru Elemennya .


Merowran muncul di sisi Siti Nursamawi untuk mengaturkan nafasnya . " Bila Cik Siti nak ajar saya ? "


" Kau suka ke tengok Senjata Elemen aku ni ? " Tanya Siti Nursamawi dengan tenang sambil melepaskan tembakannya .


" Suka sangat . Cantik . " Balas Merowran lalu mengeratkan genggaman pada Dua Pucuk Pistolnya . " Memang nampak bergaya betul . "


" Jangan nak suka sangat dulu . Pastikan Pistol kau tu penuh peluru dia . " Kata Siti Nursamawi lalu melepaskan beberapa biji Grenade Elemennya ke arah anggota musuh dan kemudian , dia merendahkan tubuhnya di belakang bangkai kuda tadi .


" ' Woi ' Die ! " Saya dah tangkap Panglima diorang ! " Jerit Muninady dengan lantang sambil menyeret Panglima Jorgan dengan menggunakan Kuda tunggangannya .


Panglima Akos menjatuhkan lawannya yang membawa Panji Perang musuh sebelum menikam lawannya tadi .


Panglima Fuera menetak kepala lawannya sehingga terbelah senget .


Panglima Jaraki pula melibas Pedangnya ke arah leher lawannya dengan garang sehingga terputus kepala lawannya dilibasnya .


Pahlawan - pahlawan Kegelapan yang melihat tertawannya Panglima Jorgan mula menjadi lemah semangat .

Dan ada juga yang mula melarikan diri .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dari kejauhan , Nurzahirah dan semua anggota pasukannya yang berdiri di puncak Dinding Psikik yang menjadi pertahanan Kerajaan Lagenos dapat melihat , barisan gelap yang terhasil daripada pasukan yang dipimpin oleh Raja Kegelapan .

Yang terbang di udara dan yang bergerak di permukaan tanah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Semua Pahlawan Kegelapan yang dapat melarikan diri dibiarkan manakala yang dapat ditawan , dibariskan dalam satu barisan yang panjang membelakangi Pintu Utara .

Di hadapan sekali adalah Panglima Jorgan yang telah pun terlutut .

Dan , para Pahlawan Bersekutu pula berdiri di belakang semua tawanan perang itu .


Di belakang barisan itu pula , Ahmadi dan rakan - rakannya yang duduk di atas Kuda tunggangan mereka .

Di hadapan mereka pula , berdirinya Putih dan rakan - rakan mereka .


" Boleh tahan terik hari ni . " Kata Stephen Akio Kenzo .


" Susah juga kalau orang yang dah biasa dengan Penghawa Dingin ni . " Balas Maera dengan lembut . " Panas sikit , bising . Bahang sikit , bising . Duduk diam - diam sudahlah . "


" Entahnya . Macamlah tak pernah berpanas sebelum ni . " Kata Naera pula dengan agak pantas . " Mengada - ngada . Manja . Mentang - mentanglah anak tunggal . "


" Korang berdua bolehlah cakap macam tu pasal korang jelmakan Daun untuk jadi Payung korang . ! " Kata Stephen Akio Kenzo dengan geram sambil menudingkan jarinya ke arah Maera dan Naera .


Maera dan Naera yang tergelak kecil .


Siti Nursamawi memegang bahu Sheila Asyikin . " Kau okey tak ni ? Daripada tadi kau diam je . "


Sheila Asyikin memandang ke arah wajah Siti Nursamawi lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya . " Siti janganlah risau . Sheila kadang - kadang . Dalam keadaan macam ni . Memang kurang sikit nak bercakap . "


Siti Nursamawi membalas senyuman Sheila Asyikin dan memegang tangan Sheila Asyikin dengan erat .


Sheila Asyikin sedang berusaha untuk menahan satu Tenaga Elemen yang amat kuat daripada dalam badannya daripada terpancar keluar .

Namun , yang mengetahui akan masalah yang dihadapi olehnya itu , hanya Paquine dan Merowran sahaja .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kita berpisah di sini . Marilah kita menjaga kerajaan kita dengan berkawal dan bersiap sedia . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Tuanku Permaisuri Fiirapi tidak perlulah khuatir . Beta sekalian akan korbankan segalanya untuk menjaga keselamatan kerajaan dan rakyat jelata . " Kata Ratu Jeullbea dengan jelas . " Jika terpaksa bergadai nyawa . Nyawalah yang akan beta sekalian pertaruhkan . "


" Beta tidaklah sekuat mana . Namun , jika terpaksa mengalirkan darah . Beta sendiri akan bertarung di barisan hadapan . " Kata Raja Landlack pula dengan jelas .


Tidak lama selepas itu , semua pemimpin bersekutu dengan Kerajaan Lagenos menyatakan taat setia mereka kepada Permaisuri Fiirapi .


Permaisuri Fiirapi tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu , mesyuarat tergempar itu bersurai .

Kemudian , dia melenyapkan dirinya membawa bersama Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah dan muncul semula di dalam Kem Pahlawan DiRaja milik Permaisuri Fiirapi .


" Anakanda semua . Jelmakanlah Pakaian Tempur anakanda . Kita akan bersama dengan Pahlawan kita di barisan hadapan untuk bersedia . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .

Kemudian , dia menjelmakan Baju Tempur DiRajanya yang amat indah . " Bonda akan jelmakan Corak Tempur DiRaja Mahkota Lagenos pada Pakaian Tempur anakanda . "

Selepas itu dia menghubungi salah seorang daripada Ketua Panglima DiRajanya .


Beberapa minit selepas itu , seorang Wanita yang memakai Pakaian Tempur DiRaja muncul .


Permaisuri Fiirapi menjelmakan satu Gulungan Titah dan menyerahkannya kepada Ketua Panglima DiRaja Wanita tadi . " Berikan Gulungan Titah ini kepada Raja Taduka . Khabarkan kepadanya , ia adalah penting dan mustahak . "


Ketua Panglima DiRaja Wanita itu menundukan kepalanya sebagai tanda akur akan arahan itu lalu melenyapkan dirinya .


" Marilah kita bergerak sekarang . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut lalu , membawa Siti Maisarah bersama yang lain untuk memilih Kuda tunggangan mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dari kejauhan , Ahmadi dapat melihat akan kehadiran beberapa makhluk yang bersayap sedang menghampiri mereka .

Mindanya ligat berfikir akan laporan yang diberikan oleh Raqueen kepadanya tadi namun , dia berusaha untuk tidak mereaksikan persoalannya itu pada wajahnya .


" Raqueen , awak cakap tadi , diorang ramai . " Kata Hose dengan jelas . " Ni ramai sangat ni . Lima orang je . Takut pula saya . "


" Tak mungkin saya salah nampak . Ramai yang menuju ke sini tadi . " Balas Raqueen dengan agak pantas .


" Takkan diorang buat helah lagi ? " Tanya Damgo pula .


" Agaknya . " Kata Osirin dengan jelas dan tenang . " Entahlah . Saya pun , susah nak cakap . "


Raja Kegelapan dan para Panglima DiRajanya mendarat di atas tanah .

Baju Perisai mereka yang lengkap dengan Pelindung Muka , kelihatan amat menakutkan bersertakan dengan sayap - sayap mereka yang juga kelihatan amat menggerunkan .


Raja Kegelapan dan Pembantunya mengapungkan diri mereka dan menuju ke arah Ahmadi yang masih kelihatan tenang .

Manakala tiga lagi antara Ketua Panglima Pahlawan DiRaja mereka hanya bersedia di belakang .


Selepas berada pada satu jarak , Ahmadi mengarahkan agar Putih , menyerahkan Panglima Jorgan kepada Raja Kegelapan itu .


Putih dengan ganas , memberdirikan dan menolak Panglima Jorgan dengan kasar ke arah Raja Kegelapan .


Panglima Jorgan menundukkan kepalanya ketika berhadapan dengan Raja Kegelapan .

Baru sahaja dia hendak berkata - kata , sebilah Pedang dijelmakan oleh Raja Kegelapan dan terus sahaja menusuk menembusi dadanya .

Dia terjatuh ke tanah dengan keadaan tangan yang terikat ke belakang .

Dia mengerang semahunya sebelum , dia kaku . Tidak lagi bergerak .


Seluruh anggota pasukan Ahmadi yang berada di belakang terperanjat dan , ada juga yang saling berpandangan sesama mereka ketika melihat keadaan itu .


Raja Kegelapan , Pembantunya dan seorang lagi , Ketua Panglima DiRaja mereka , seorang Pahlawan Wanita yang mana , Pelindung Wajahnya amat pelik . Kelihatan seperti sebuah Emoji . Berwarna Hitam , dan hanya memperlihatkan tiga lubang iaitu pada bahagian mata dan mulut , kembali terapung mendekati pasukan Ahmadi .

Manakala yang dua Pahlawan lagi terapung di belakang mereka bertiga .


" Paga , Vivian . " Bisik hati Ahmadi dengan perlahan . " Perempuan yang dua ni . Bukan Dyrad . "


Raja Kegelapan dan dua orang Pembantunya itu berhenti dan turun ke tanah .

Selepas itu , Raja Kegelapan itu menjelmakan dua singgahsana yang menakutkan dan mengajak Ahmadi untuk duduk bersama dengannya .

Pedang yang dijelmakannya yang digunakannya untuk meragut nyawa Panglima Jorgan tadi , terapung - apung disisinya .


Ahmadi turun daripada kudanya dengan tenang . Dengan bersahaja , dia berjalan ke arah Raja Kegelapan itu sambil menjelmakan satu Assassin Hoodie Jacket yang panjang dan berwarna Biru , Putih dan Perak , menyelubungi dirinya yang masih lagi memakai Perisai Tempurnya .

Hoodie yang dijelmakannya itu agar besar sehingga menyamarkan wajahnya yang masih lagi mengenakan Perisai Wajahnya .

Hanya memperlihatkan cahaya matanya yang memancarkan Cahaya Elemen Warna dan Cahayanya yang berwarna Putih , Biru dan Perak .

Ketika dia semakin hampir , dia menjelmakan sebilah Pedang Lurus di belakangnya dan dua bilah Dagger Ais pada bahagian kanan dan kiri pinggangnya yang amat cantik yang berwarna Biru , Putih dan Perak .


Raja Kegelapan itu menganggukkan kepalanya lalu , dia melenyapkan Pedang yang dijelmakannya tadi .


Melihat akan perbuatan Raja Kegelapan itu , Ahmadi juga melenyapkan Pedang dan Dagger Ais yang dijelmakannya tadi .

Setibanya dia di Singgahsana yang dijelmakan oleh Raja Kegelapan itu , dia dengan bersahaja menyentuh Singgahsana yang disediakan untuknya itu dengan kaki kanannya lalu , Singgahsana itu hancur berkecai seperti debu .

Dia dengan tenang menjelmakan singgahsananya sendiri lalu terus sahaja melabuhkan punggungnya .


" Seorang Raja takkan duduk di atas Singgahsana Raja yang lain . " Kata Adam dengan jelas . " Ia menunjukkan seseorang Raja itu turun takhta atau dengan rela untuk bekerjasama dengan Raja tu . "


" Didie takkan semudah itu menyerah kalah . Simbolik yang cuba ditunjukkan oleh Raja kejam tu jelas sangat . " Kata Maera dengan tenang .


" Susah betul nak jumpa kau . " Kata Raja Kegelapan dengan tenang bersulamkan nada tawa yang kecil . " Nasib baik aku terfikir cara ni untuk umpan kau keluar . "


Ahmadi bersandar pada singgahsananya dengan postur tubuh kegemarannya . " Apa hal kau nak jumpa aku sangat ni ? "


" Aku nak borak - borak je . " Balas Raja Kegelapan itu dengan lembut .


Ahmadi tertawa kecil di dalam Pelindung Wajahnya . " Nak borak je . Tak perlulah nak kacau rumah orang . "


" Kalau aku tak kacau , kau takkan keluar . " Balas Raja Kegelapan itu sambil tertawa kecil . " Kau jenis yang licik . Aku tahu , orang macam kau ni , kena guna cara yang licik juga baru boleh diajak berbincang . "


" Tak payah nak bincang sangatlah . Korang semua dah tahu jawapan aku . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Aku takkan bermain dengan permainan bangang korang ni . "


" Kau tetap akan bermain permainan ni juga dengan aku sebab , aku dah sediakan satu majlis pembukaan yang meriah untuk kau dan , semua Beruk kau yang berbaris kat belakang kau tu . " Kata Raja Kegelapan itu dengan jelas bersulamkan nada tawanya . " Majlis pembukaan yang nostalgia . Aku yakin . Monyet - monyet kau mesti suka . "


" Tak payahlah susah - susah . Tak elok membazir . Elok kau guna duit - duit tu beli makanan untuk binatang peliharaan kau tu semua . " Balas Ahmadi dengan tenang dan bersahaja bersulamkan nada tawanya . " Diorang semua pun mesti suka dapat makan tulang - tulang dan sampah yang berkualiti tinggi . "


" Sampah ? Siapa ? " Tanya Panglima Pahlawan DiRaja yang memakai Perisai Wajah seperti Emoji yang berwarna Hitam itu .

Kepalanya disengetkan sedikit dengan bentuk mata dan mulutnya berubah menjadi bulat . " Awak semua ? Atau siapa ? "


" Saya harap sangat , Didie potong kepala Raja Kegelapan tu macam mana Raja Kegelapan tu bunuh mamat tu . " Kata Ratni dengan jelas . " Selamba ' dek ' dia je bunuh orang macam tu . "


Raja Kegelapan itu hanya tertawa kecil dan mengisyaratkan agar Pahlawan DiRaja Wanita itu tidak mengganggu perbincangannya dengan Ahmadi .

Selepas itu , dia menjelmakan satu buah Catur di hadapan Ahmadi . Buah Catur Raja yang berwarna Putih . " Aku dah sediakan Buah Catur ni khas untuk kau . Kau kena masukkan benda ni , dalam satu bekas , kat dalam satu kontena , daripada tiga buah kontena . Dalam kontena - kontena tu , ada penghibur untuk korang semua . Kau kena cari bekas tu dan letakkan Buah Catur ni dan lepas tu , permainan akan bermula . "


Ahmadi tersenyum . " Aku dah cakap tadi , aku tak nak bermain dengan permainan bodoh korang ni . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Korang jelah main sama - sama dengan korang . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Tiga buah kontena yang amat besar , muncul di dalam kawasan Kerajaan Lagenos melalui Lingkaran Taisa . Pada bahagian luar Dinding Psikik yang menjadi Benteng Pertahanan kerajaan itu .

Dan , keadaan di luar dinding semua kontena tadi , telah pun dilumurkan dengan darah.

Tepat - tepat di dalam kawasan di mana , Permaisuri Fiirapi , Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah sedang bersiap sedia .


Permaisuri Fiirapi mengarahkan Puan Fiinura menggunakan tekniknya untuk melihat apakah yang terkandung di dalam Kontena - kontena tadi .


Puan Fiinura dengan pantas menggunakan tekniknya . Berdebar hatinya sebaik sahaja dapat merasakan apakah yang terkandung di dalam ketiga - tiga kontena tadi .


" Panglima Fiinura , apakah yang kamu dapat lihat dan rasakan ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Ampunkan patik Tuanku Permaisuri . Patik sendiri tidak tahu bagaimana hendak mengkhabarkannya pada Tuanku . " Balas Puan Fiinura . " Di dalam semua bekas yang besar itu , terdapat pelbagai makhluk yang seperti hantu , mayat , dan bangkai hidup yang amat menakutkan . Ampun Tuanku . "


Berkerut dahi Permaisuri Fiirapi ketika jawapan kepada pertanyaannya itu menyusup masuk ke dalam telinganya .


Manakala Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah pula saling berpandangan .


Tiba - tiba , suara - suara yang menyeramkan kedengaran daripada semua kontena itu .

Malah , ketiga - ketiga kontena itu juga mula bergegar dengan agak kuat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Raja Kegelapan itu tertawa lalu berdiri dan mula berlalu pergi . " Aku nak tengok . Sejauh mana kau boleh elak kali ni . Satu aku nak ingatkan kau . Aku nak kau simpan perkara ni elok - elok dalam otak kau . Kalau kali ni pun , kau tak setuju . Aku akan serang mana - mana kerajaan yang jadi rakan kepada kerajaan kau . Dan , kerajaan kau sekali . "

Selepas itu , Raja Kegelapan itu , mengapungkan dirinya dan disusuli oleh para Ketua Panglimanya .

Kemudian , dia berpusing dan menghadap ke arah Ahmadi . " Aku lupa nak cakap . Serangan kat sini , sekadar umpan je untuk kau keluar . Majlis perasmian tu , aku buat kat kerajaan kau . Aku rasa , semua Penghibur tu dah sampai kat sana . "


Renungan mata Ahmadi dengan pantas menjadi tajam sebaik sahaja mendengar kata - kata Raja Kegelapan itu . " Apa maksud kau ? "


" Janganlah marah . Aku nak korang berseronok . Gerenti korang suka . Penghibur majlis yang aku hantar tu , aku rasa , korang dah jumpa . " Kata Raja Kegelapan itu dengan pantas dan tertawa besar . " Pasal , aku dah tak jumpa kat mana Bangunan Putih yang Pahlawan mendiang Raja Akham Nessela sediakan sebagai tempat kajian aku , yang jadikan kandang untuk pelihara Abang Ipar , Kakak dan anak saudara kau tu . "


Sedikit membesar mata Ahmadi sebaik sahaja mendengar jawapan Raja Kegelapan itu .


Raja Kegelapan itu tertawa besar lalu menjelmakan sayap besarnya yang menggerunkan dan kemudian , terbang pantas ke udara disusuli oleh para Ketua Panglima DiRajanya yang dibawanya .


" Tak guna ! " Desis hati Ahmadi lalu dia dengan pantas berlari untuk mendapatkan pasukannya sambil melenyapkan Assassin Hoodie Jacketnya .


" Kenapa ? Apahal ? " Tanya Naera dengan lembut . " Apa yang korang berdua borakkan tadi ? "


" Dia bukannya nak serang kerajaan ni sangat sebenarnya . " Jawab Ahmadi dengan jelas dan pantas . " Dia nak serang Kerajaan Lagenos . Arahkan Pahlawan Kerajaan ni untuk tahan semua Pahlawan musuh ni dulu . "

Selepas itu , dia terus sahaja naik ke Kudanya . " Suruh diorang simpan semua harta rampasan perang ni . Lepas tu , korang semua berkumpul . Aku akan bawa korang semua ke Kerajaan Lagenos guna Lingkaran Taisa . Cepat . Kita takde masa ni . "

Kemudian dia memandang ke arah Eaglang dan Raqueen . " Korang berdua . Terbang ke kerajaan kita dan cari apa - apa yang mencurigakan . Lepas tu , siasat dengan kelajuan terpantas korang . Lepas tu , laporkan kat aku balik . Sekarang . "


Tanpa berlengah , Eaglang dan Raqueen terus melompat ke udara dengan kelajuan yang amat pantas .


" Bertenang . Bertenang . Cuba awak terangkan dengan kitorang . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Kenapa awak terburu - buru dan cemas ni ? "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kita letupkan sahaja semua bekas itu . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas dan tenang . " Jadi , tidaklah hantu - hantu itu dapat menyerang kita . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya . " Itulah serangan yang sangat baik untuk dilancarkan . Makhluk - makhluk itu hanya akan mati jika kepala mereka telah terputus daripada badan mereka . "


" Jika kita letupkan , jangankan terputus , sudah tentulah semua makhluk itu menjadi serpihan . " Kata Siti Nurjannah pula dengan lembut .


Ketika sedang berbincang itu , perbincangan Permaisuri Fiirapi dengan Siti Maisarah bersama dengan yang lain terganggu dengan kehadiran seorang Ketua Panglima DiRaja .


" Ampun Tuanku Permaisuri . Tiga Ketua Panglima DiRaja Raja Pawana dan Puteri Pawaka datang dan ingin bertemu dengan Tuanku . " Kata Ketua Panglima DiRaja itu . " Sesuatu yang amat mustahak hendak disampaikan oleh mereka . "


Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepalanya .


Tidak lama selepas itu , Putih , Paquine dan Merowran memasuki kawasan itu dan terus melakukan gerakan Hormat DiRaja .


" Ampun Tuanku Permaisuri . Patik bertiga membawa perutusan daripada Raja Pawana dan Puteri Pawaka . " Kata Putih denga jelas .


" Sembahkannya . " Kata Permaisuri Fiirapi .


" Undurkan semua anggota pasukan daripada kawasan ini dan , janganlah melakukan apa - apa serangan dahulu . " Kata Putih dengan jelas .


" Kenapa pula begitu rancangannya Raja Pawana ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan agak pantas .


" Ampun Tuanku . Hal ini kerana , di dalam antara ketiga - tiga bekas yang muncul itu , menyimpan satu bekas yang menjadi kunci kepada Catur Kegelapan . " Balas Merowran dengan lembut .


" Raja Kegelapan telah memberikan anak kunci Catur Kegelapan kepada Raja Pawana dan kuncinya pula , ada di dalam antara ketiga - tiga bekas itu . " Kata Paquine pula dengan tenang .


" Dan , jika Raja Pawana tidak memasukkan anak kunci itu ke dalam kuncinya , serangan demi serangan akan berlaku di mana - mana sahaja kawasan kerajaan dan kawasan kerajaan yang menjadi sekutu kita . " Kata Putih dengan jelas .


Tidak lama selepas itu , Puteri Fiirapi bersama dengan yang lain , keluar daripada dalam Khemah sementara dan mendapati bahawa , ramai Pahlawan daripada Puak Putih dan Paquine telah berada di situ untuk mengawasi keadaan sekitar .


Sementara itu , tiga Kontena yang bersaiz mega itu semakin bergegar dan mengeluarkan suara yang amat menyeramkan .

Tidak cukup dengan bunyi yang menggerunkan itu , puluhan Pahlawan Kegelapan yang memiliki sayap yang besar dan menakutkan juga telah muncul di ruang udara Kerajaan Lagenos .

Tambah mencemaskan , kehadiran Pahlawan daripada Puak Harpy juga kelihatan dengan senyuman dan sorakan suara yang amat menakutkan .


Pasukan Sayap Merah dan Biru melekatkan pandangan mata mereka ke arah musuh - musuh mereka .


Seluruh Pahlawan Kerajaan Lagenos juga memandang ke arah barisan Pahlawan Puak Gasar dan Pahlawan - pahlawan Kerajaan Darkhtala yang telah bersedia untuk bertempur .


Bunyi amaran kedengaran di Pulau yang menjadi kediaman bagi Rissa .

Seluruh penghuninya dilanda cemas kerana melihat kehadiran Pahlawan - pahlawan Puak Harpy yang berlegar - legar di ruang udara bahagian luar Dinding Psikik yang menjadi Dinding Pertahanan kerajaan mereka .

Pahlawan Kerajaan Darkhtala yang memiliki sayap seperti Burung Hereng turut berlegar - legar sama .

Pahlawan Puak Gasar juga ada yang mula muncul di atas permukaan laut di luar Dinding Psikik itu .


Rasta berlari pulang dengan pantas dan terus memegang tangan Ragi yang masih lagi berada di luar rumah .


" Dah . Jangan tengok lagi . Mari masuk rumah dulu . " Kata Rasta dengan tenang .


" Rissa bang . Rissa kat luar tu . " Kata Ragi dengan nada yang berselimutkan kerisauan .


Rasta menganggukkan kepalanya dan memegang ke dua belah bahu Ragi . " Dia akan selamat . Kita doakan dia dan semua rakan dia selamat . Mari masuk . "


Carla juga membawa anak - anaknya untuk masuk ke dalam rumah selepas Nezza menyuruhnya berbuat demikian sebelum dia pergi semula Kem Pertahanan dan menuju ke Dok Kapal .


Loura , isteri Lesas pula mengajak Pakcik Oua dan isteri Pakcik Oua untuk masuk ke rumah .


" Kak Loura ! " Panggil Carla dengan lantang . Dia mengajak Loura , Pakcik Oua dan isterinya untuk masuk ke rumahnya .

Selepas itu , dia memanggil juga Ragi dan Rasta untuk turut sama .


Lesas dan Nezza berdiri di hadapan Pahlawan didik mereka . " Dengar ! Kita akan pertahankan kerajaan kita dengan sedaya upaya kita ! Permaisuri Fiirapi dah berikan pengampunan kepada kita ! Kita akan pertaruhkan nyawa kita untuk pertahankan kerajaan ni ! Ingat ! Siapa yang lari daripada medan perang ! Saya sendiri akan serahkan dia kepada pihak kerajaan untuk dihukum ! "


" Kami dengar dan kami taat ! " Balas semua Pahlawan didik Lesas dengan bersemangat .


Selepas itu , Lesas dan bersama anggota pasukannya mula bergerak .

Satu pasukan mengikuti Lesas dan satu pasukan lagi mengikuti Nezza di atas Kapal Perang .


" Cik Muda Rara . Ni Pahlawan Puak Harpy dan Puak Herkai . " Kata Ghowly dengan jelas . " Diorang ni , suka makan mayat dan bangkai . "


Nurzahirah menjelmakan Sayap Elemennya yang indah . " Kita akan pastikan . Diorang menyesal sebab serang kerajaan kita . "

Nurzaharah juga menjelmakan sayap Elemennya yang cantik . " Kita bunuh semua . Orang jahat . Mati . "


Ahmadi dan semua rakannya muncul dan terus sahaja mengarahkan agar kawasan yang menjadi tempat kemunculan tiga kontena yang besar tadi di kosongkan


Selepas itu , Sheila Asyikin dengan lantang mengarahkan setiap anggota Pasukan Misteri mereka yang berelemenkan Psikik dengan segera mengepung kawasan itu dengan Medan Psikik .


Dengan pantas , arahan Ahmadi dan Sheila Asyikin itu dilaksanakan .


Pasukan Ketua Panglima DiRaja Ahmadi dan Sheila Asyikin telah muncul dan terus sahaja mengambil kedudukan mereka di barisan hadapan .


Latiri , Hapaku dan Silino bersama dengan Pahlawan terbaik puak mereka berada di barisan paling hadapan .


Kucina dan Witchie pula diarahkan untuk membawa Pahlawan puak mereka untuk mengawasi keadaan sekeliling Kerajaan Lagenos .


Wajah Latiri , Hapaku dan Silino menjadi garang dan menyeramkan sebaik sahaja melihat ada di kalangan Pahlawan puak mereka yang berpihak kepada Kerajaan Darkhtala .


Bibit - bibit cahaya kehitaman Catur Kegelapan mula memancarkan cahayanya .

Dapatkah sinar kegelapan memadamkan sinaran cahaya yang menerangi setiap penjuru sejagat alam maya ?

Dapatkah Pasukan Cahaya mempertahankan sinaran cahaya yang selama ini dipertahankan oleh mereka ?


Dan , apakah kali ini , sekali lagi , Ahmadi dan Sheila Asyikin dapat menghalang Catur Kegelapan ini daripada berlaku ?


Atau , serangan ini adalah merupakan bayangan bencana yang akan berlaku di Dunia Manusia ?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience