Rate

BAB 45 KUNCI BANSHEE PSIKIK

Fantasy Series 3820

Pada ketika itu . Pada keadaan yang tidak diduga sama sekali itu , minda Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dihubungi oleh Vanessa Valarie .

" Ada apa Vael ? " Tanya Siti Nursamawi dengan jelas .

" Saya tak dapat nak hubungkan Corak Elemen DiRaja saya dengan Didie . Jadi , saya hubungkannya dengan tenaga korang berdua . " Balas Vanessa Valarie . " Korang tak apa - apa ke ? Kenapa saya tak dapat nak hubungkan minda saya dengan Didie ? "

" Nanti Sheila cerita . Buat masa sekarang ni . Sheila yang gantikan tempat abang . " Kata Sheila Asyikin . Lembut dan tenang sahaja nadanya .

" Ada serangan kat kawasan Penjara Akham Nessela . Diorang ni macam nak lepaskan dia . " Kata Vanessa Valarie dengan lancar .

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi terperanjat tatkala mendengar apa yang disampaikan oleh Vanessa Valarie .

" Sekarang ni , saya dan pasukan yang diketuai oleh Panglima Malein dalam usaha nak halang usaha musuh . " Kata Vanessa Valarie lagi dengan jelas . " Kitorang perlukan bantuan korang . Sekarang . "

" Kenapa ? Apahal ? " Tanya Siti Nursamawi dengan pantas .

" Ada pasukan daripada kalangan Manusia yang ikut serta dalam pasukan musuh . " Balas Vanessa Valarie . " Diorang guna senjata dari dunia korang . "

Beberapa orang musuh menjerit ketakutan dan berlari meninggalkan pasukan yang diketuai oleh Panglima Kegelapan Lelaki dan Wanita itu .
Pahlawan - pahlawan musuh itu berlari sambil terpekik dan terlolong seperti dihantui oleh sesuatu yang amat dahsyat .
Wajah mereka pucat ketakutan . Badan mereka menggigil dan terketar - ketar .

Beberapa suara jeritan yang kuat juga kedengaran . Dan suara jeritan itu amat menakutkan .
Kelihatan beberapa orang Pahlawan musuh , tubuh mereka seperti dipicit dengan amat perlahan sehingga kecut . Remuk .
Seperti Anggur kecut yang dikeringkan dibawah panahan Sang Mentari .

Banshee Psikik Nurzaharah tertawa kecil seperti keseronokan . " Hara cakap betul . Tak tipu . Pisahkan Hara dengan Mak . Dengan Ayah . Dengan Kakak . Hara bunuh semua . Mati ! Mati ! Mati ! "

" Berhentilah wahai cucunda nenda berdua . " Pujuk Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Janganlah ambil nyawa mereka wahai cucunda nenda . "
Dia memegang dadanya yang ditendang kerisauan dan kehibaan . " Apakah cucunda berdua ingin mengambil nyawa mereka ? Wahai cucunda nenda berdua . Itu bukanlah kerja kita . "

" Tak suka ? "Tanya Banshee Psikik Nurzaharah dengan jelas . Nadanya amat menyeramkan bagi sesiapa sahaja yang mendengarkannya . " Mereka , jahat . Orang jahat . Mati ! "

" Rara . Tolonglah berhenti . "Pujuk Siti Khumairah pula . " Ummi tak tahu teknik apa yang Rara gunakan ni . Tapi , tolonglah berhenti . "

Beberapa orang pahlawan musuh seperti disedut ke dalam laut dengan pantas .

Suara jeritan mereka lenyap sebaik sahaja mereka tenggelam .


" Tak ! Disebabkan diorang semualah , Rara terpisah dengan keluarga Rara ! " Balas Nurzahirah dengan jelas .

Dia menagis . Tangisan yang bercampur dengan marah bersulamkan kegeraman yang teramat sangat . " Pisahkan Rara dengan mak ! Ayah ! Dan adik ! "


Banshee Psikik Nurzaharah pula tertawa kecil . Seperti sedang berseronok . Bagaikan gembira melihat semua Pahlawan Kegelapan itu terseksa .

Namun , apa yang lebih menyeramkan adalah . Reaksi wajahnya kaku .

Disebalik rambut ikal mayangnya yang menutupi sebelah wajahnya , bersinarnya pancaran Elemen Warna dan Cahayanya yang agak terang . " Hara . Rindu .Tunggu Kakak lama . Dapat jumpa . Seronok . Tapi . Hara tak jumpa ' badan ' Hara . Hilang . ' Badan ' Hara hilang ! Macam keluarga ! Hilang ! Hilang ! Hilang ! Diorang buat ! "


Nurzahirah memejamkan matanya . Air matanya terus mengalir . Bagaikan air terjun yang turun mencurah - curah .

Bahunya terangkat - angkat mengikut esakkan nada tangisnya . " Rara cemburu lihat semua kawan Rara ada Mak dan Ayah . Ada kakak . Ada adik . Diorang semua seronok pergi ke mana - mana . Tapi Rara ? Setiap malam tengok gambar keluarga Rara . Rindu Rara ni , Tuhan je yang tahu . "


" Rara , Hara . " Giliran Fateh pula yang bersuara . " Berhenti sayang . "


Nurzahirah menggelengkan kepalanya . Dia memandang ke arah semua Pahlawan Kegelapan itu dengan pandangannya yang menakutkan .
Kemudian , dia dan Banshee Psikik Nurzaharah berpegang tangan . Selepas itu , mereka menghalakan sebelah tangan mereka ke hadapan .


Mandy Chong Wei Tze , Tatsumaki dan Rissa menguatkan teknik mereka kerana , satu letusan Tenaga Psikik terlepas daripada tubuh Nurzahirah dan Banshee Psikik Nurzaharah .


Permaisuri Fiirapi juga melakukan tindakan yang sama .

" Mustahil untuk Rara dan adik dia memiliki kekuatan macam ni . " Kata Maera dengan jelas . " Kekuatan ni , macam tak masuk akal kalau nak dibandingkan dengan usia diorang . "

" Awak tak boleh nak cakap macam tu . Sebabnya , awak tengok sendiri Teknik Mandy ni . " Kata Adam pula dengan tenang . " Diorang sebaya . Dia tu , tua setahun dua je daripada Rara kalau tak silap saya . Tapi tengoklah . Dia boleh hasilkan Teknik Pelindung Elemental macam ni . "

" Rara nak diorang rasa . Macam mana sakitnya hati Rara , bila Rara terpaksa pendamkan rindu untuk bertemu dengan keluarga Rara ! " Kata Nurzahirah dengan nada geram . " Diorang tak tahu ! Pakcik sampai sakit - sakit nak satukan semula keluarga Rara ! "

Permaisuri Fiirapi dan semua yang berada di situ terdiam sebaik sahaja mendengar kata - kata Nurzahirah .

" Pakcik letih . Badan dia sakit - sakit sebab nak satukan semula keluarga Rara ! " Kata Nurzahirah sambil menangis . " Bila Rara tanya . Penat ke ? Sakit ke ? Pakcik cuma senyum . Dia pegang kepala Rara . Pakcik senyum je . Pakcik tak jawab . "

Permaisuri Fiirapi terdiam . Lidahnya kaku untuk berkata .
Siti Khumairah dan Fateh pula sambil berpandangan .
Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin pula hanya memejamkan mata mereka . Menahan kesedihan yang mula berombak di dalam dada .

Manakala yang lain pula , hanya berdiam diri . Membiarkan diri mereka menyerap kehibaan Nurzahirah yang bersulamkan kesakitan satu kerinduan yang tersimpan lama .

" Saya faham perasaan Rara . Saya pun , terpaksa tahan perasaan saya untuk bertemu dengan keluarga saya yang tinggal kat Dunia Mitos ni . " Kata Aivira dengan jelas lalu , dia memandang ke arah adiknya . Aqilah .
Dia mengeluh lalu , membuangkan semula pandangannya ke arah Nurzahirah . " Perasaan tu memang sukar nak digambarkan . "

" Pakcik tak cakap dia sakit . Dia sorok dengan senyumannya ! Dia sorok dengan wajahnya ! Tapi , mata dia ! Tunjukkan sebaliknya ! " Kata Nurzahirah lagi lalu , satu corak Elemen Warna dan Cahayanya terbentuk di sekitar tempat dia berdiri . " Rara akan bagi diorang ni semua rasa apa yang Rara dan Pakcik rasa ! "


Banshee Psikik Nurzaharah juga menjelmakan corak Elemen Warna dan Cahayanya di sekitar tempat makhluk Elemen Psikik itu berdiri namun , corak itu tidak secerah milik Nurzahirah .

Tiba - tiba , Banshee Psikik Nurzaharah itu melayang dan terapung - apung di udara Terketar - ketar . Memggigil - gigil dengan gerakkan yang agak menakutkan .


Dalam keadaan yang genting dan menakutkan itu , dua pancaran Elemen Warna dan Cahaya yang bergemerlapan muncul di hadapan kumpulan penyelamat Permaisuri Fiirapi .

Tepat - tepat di bahagian belakang Nurzahirah dan Banshee Psikik Nurzaharah .

Pancaran Cahaya Elemen Warna dan Cahaya yang muncul tadi menjelma menjadi dua sosok tubuh yang amat dirindui oleh Nurzahirah sekeluarga .

" Anak mak . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Dengar cakap mak ya sayang . Hentikan teknik ni . "

Nurzahirah dengan pantas menoleh dan berpusing ke belakang sebaik sahaja dia mendengar suara Emaknya .
Matanya membesar . Dia terperanjat kerana terlihat akan kemunculan Elemen Warna dan Cahaya milik Siti Maisarah dan adik kembarnya . Nurzaharah .

Wajah Nurzaharah tidak ubah seperti wajah Banshee Psikik miliknya . Wajah yang tidak menunjukkan sebarang reaksi .
Dia hanya memejamkan matanya sebaik sahaja dapat bertentang mata dengan Nurzahirah sebelum dia membukakan semula matanya selepas seketika .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dyrad membelai beberapa kepala yang telah diawetnya dengan agak manja .

" Mana kau dapat semua kepala tu ? " Tanya Paga sambil mengunyah sebiji buah yang pelik dan aneh bentuknya . Kenyal ." Macam baru lagi . Nampak macam Lelaki je . "

Dyrad tersenyum . " Lelaki ni . Dia setia dengan isteri dia . Isteri dia dah mati pun , dia masih setia dengan isteri dia . Saya bunuh pula anak - anak dia . Pun , dia tetap dengan pendirian dia . Jadi , saya bunuh dia juga . Memang betul - betul cinta mati . "

" Jadi , atas meja tu , satu keluarga punya kepalalah . " Kata Vivian mencelah .

" Ya . " Balas Dyrad pendek . " Buah yang Paga makan tu . Biji mata diorang ni semua . Saya salutkan dengan kulit keluarga ni . "

Paga meludahkan buah yang sebenarnya biji mata yang dimakannya tadi . " Perangai macam sampah . "

Vivian hanya tergelak .

" Celaka . Bodoh punya perempuan . " Kata Paga lalu mengelap bibirnya . " Macam tak ada makanan lain yang kau nak makan . "

" Siapa yang beritahu awak , saya suka makanan biasa ? " Tanya Dyrad dengan seksi lalu melabuhkan punggungnya di atas kerusi .
Kemudian , dia menyilangkan kakinya . Memperlihatkan pehanya yang mulus . " Beritahu saya . Apa yang korang nak lakukan selepas , kita cuba lepaskan Yang Mulia Akham Nessela . Korang cakap . Lelaki dari Dunia Manusia ni , dapat jemputan khas daripada Yang Mulia Raja Akham Nessela . "

" Yang Mulia Akham Nessela sendiri yang cakap kat aku . Yang Mulia nak lelaki ni untuk jadi penasihat DiRaja . Yang Mulia dah anugerahkan corak DiRaja kepadanya " Balas Paga dengan jelas . " Raja Kegelapan tu nak kau , tolong lelaki ni untuk bebaskannya . "

Dyrad tersenyum menggoda . " Bukan mudah nak hancurkan Kristal Kalas tu . Pasal tu , saya lakukan persediaan ni . Lagi pun , awak berdua tahukan . Pahlawan Elemen yang mengawal kawasan itu , bukannya Pahlawan yang biasa . "
Kemudian , dia melirikkan matanya ke arah seekor Burung Gagak yang tiba - tiba sahaja bertenggek di jendela .
Dia kemudiannya menganggukkan kepalanya .

" Apahal ? " Tanya Vivian .

" Kita ada beberapa rakan yang sudi untuk bertandang ke sini . " Kata Dyrad dengan nada yang menggoda . " Malam ni , saya akan hapuskan siapa sahaja yang cuba menentang usaha kita . "

" Siapa yang nak datang ? " Tanya Trisha pula .

" Rakan - rakan kita . Saya yang jemput mereka datang ke sini . " Balas Dyrad dengan nada seksinya . " Kita akan tanya mereka semua . Sama ada mereka bersetuju untuk bekerjasama dengan Manusia atau pun tak . "

" Kalau tak ? " Tanya Paga dengan pantas .

Dyrad hanya tersenyum lalu menjilat bibirnya . " Saya dah cakapkan tadi . Saya akan bunuh siapa sahaja yang tak bersetuju . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Rara . Dengar cakap mak ya . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Hentikan semua ni ya . Anak Mak baik . Dengar cakap Mak ya sayang . "

" Tapi diorang ni jahat . " Kata Nurzahirah dengan nada sedu dan sedannya sambil mengesatkan air matanya . " Diorang culik Mak . Pisahkan Mak , Ayah , adik dari Rara . Diorang pisahkan kita ."

Siti Maisarah tersenyum . " Mak faham . Adik pun faham . Tapi , kalau Rara bunuh diorang ni . Takkan dapat ubah apa - apa pun . Ia cuma akan bebankan lagi perasaan Rara . "

" Betul . Mak cakap betul . Jangan bunuh . Nanti bunuh . Mak tarik telinga . Cubit tangan . Cubit pipi . Sakit . Hara selalu kena . " Kata Nurzaharah pula dengan jelas . " Sabar . Tunggu . Hara datang . Bunuh sama - sama . Nanti mak cubit sama - sama . Seronok . "

Kata - kata Nurzaharah itu telah menyebabkan Nurzahirah tertawa kecil bersulamkan tangisannya yang telah reda sedikit .

Siti Khumairah bergegas berlari dan terus berdiri di sisi Siti Maisarah . " Kak Sarah . "

Siti Maisarah memandang ke arah Siti Khumairah lalu mengucup dahi Siti Khumairah dengan lembut . " Dah , jangan menangis . Nanti tak cantik . "

Walaupun hanyalah sekadar Tenaga Elemen Warna dan Cahaya sahaja namun , Siti Khumairah dapat merasakan cumbuan Kakaknya pada dahinya itu seperti cumbuan yang sebenar .

" Rara , hentikan teknik ni ya . " Pujuk Siti Khumairah dengan lembut . "

Nurzahirah menundukkan pandangannya ke bawah lalu , perlahan - lahan Banshee Psikik tadi lenyap seperti asap yang dihembus oleh udara .
Yang tinggal hanyalah Banshee Psikik milik Banshee Psikik Nurzaharah yang terketar - ketar . Tergigil - gigil dan terapung di udara .


Nurzahirah kembali menangis . Tangisannya jelas kedengaran . Kemudian , Dia berlari bersama Lembayung Psikik yang menyelubungi dirinya .

Dia terus mendakap Siti Maisarah sambil menangis teresak - esak . " Mak . Rara rindukan Mak . Rindukan Mak sangat - sangat . Hari - hari rindukan Mak . "


Nurzaharah juga memeluk Nurzahirah dengan lembut . " Jangan sedih . Nanti jumpa . Boleh menangis . "

Nurzahirah memeluk pula Nurzaharah dengan erat - erat .


Permaisuri Fiirapi berserta dengan yang lain menghampiri Siti Maisarah dan Nurzaharah .


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi memeluk Siti Maisarah dengan erat .


" Anak Patung gila akak ni . Takde siapa yang boleh lawan . Cantik . " Kemudian , dikucupnya pula kepala Siti Nursamawi dengan lembut . " Pipi tembam pun . Dah kurus . Makin cantik . "


" Kak Mai kat mana ? " Tanya Siti Nurjannah dengan kelopak matanya yang basah . " Biar kitorang selamatkan sekali . "


" Akak dan Hara berada jauh dari sini . Didie sorang je yang tahu macam mana nak cari akak . " Balas Siti Maisarah dengan jelas .


" Pakcik tahu . Pakcik cakap . Tunggu . Semua dah sedia . Pakcik cari . " Kata Nurzaharah pula sambil memandang wajah Nurzahirah .

" Mak dan Hara tunggu . Kalau akak dah jadi kuat . Akak ikut sekali selamatkan Mak dan Hara . " Kata Nurzaharah lalu memegang tangan Siti Maisarah dan Nurzaharah .

" Pakcik cakap . Akak kuat . Kuat sangat . Belajar dari pakcik . " Kata Nurzaharah dengan jelas . Nadanya teruja namun , wajahnya tidak mencerminkan reaksi nadanya . Reaksi wajahnya seperti mati . " Nanti . Dah keluar . Ajak Hara lawan - lawan dengan pakcik ya . "

Nurzahirah dengan pantas menganggukkan kepalanya .

" Pakcik korang tu berlagak je . " Sampuk Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum .

" Berlagak tu apa ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .

" Korang semua cepat selamatkan Didie . Dia dah takde banyak masa sekarang ni . " Kata Siti Maisarah dengan jelas . " Banshee Psikik ni , dah dapat bertemu dengan Rara dua kali . Dia dah pertaruhkan Elemen Warna dan Cahaya , Tenaga Minda dan memori dia untuk mengawal dua Banshee Psikik ni daripada menjadi Banshee Psikik liar . "

" Bagaimana pula halnya dengan kamu wahai anakanda Puteri ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Apakah anakanda baik - baik sahaja ? Katakan pada bonda . Biar sahaja bonda kerahkan pasukan bonda untuk menyelamatkan anakanda dan puteri anakanda ini . "

Siti Maisarah tersenyum sambil memandang wajah Permaisuri Fiirapi yang lembut . " Ampun Tuanku Permaisuri . Seperti yang hamba perkatakan tadi . Hanya adinda anakanda itu sahaja yang boleh menjejak tenaga hamba . "

" Janganlah gelarkan diri anakanda dengan gelaran itu . Adinda anakanda itu adalah Raja kepada kerajaan bonda . Maka , anakanda adalah Puteri kepada kerajaan ini . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas . "

Siti Maisarah tersenyum lalu menganggukkan kepalanya . Air matanya menitis . " Bonda permaisuri . Segerahlah selamatkan adinda anakanda itu . Tenaganya telah hampir tiba ke penghujungnya . "
Dia kemudian memandang ke arah Siti Khumairah . " Mai , dengar cakap akak . Jaga adik - adik . Jaga ayah . Dengan izin Yang Maha mempertemukan segala makhluk . Kita sekeluarga akan bersatu semula . Yakin dengan Yang Maha Kuasa . Yakin dengan Didie . "

Siti Khumairah mengganggukkan kepalanya sambil mengesat air matanya .

" Akak tak boleh lama . Terlalu bahaya untuk akak dan Hara . " Kata Siti Maisarah lalu dipeluknya Nurzahirah . " Rara jangan lawan cakap Ummi Mai . Apa yang dia ajar tu . Sama macam Mak ajar . Pakcik ke . Kakak Patung ke . Diorang semua ni , mak yang jaga . Mak tahu perangai adik - adik mak . "

Nurzahirah mengesat matanya sambil menganggukkan kepalanya .

" Pakcik memang hebat . Tapi , Rara jangan ikut sangat perangai dia ye . " Kata Siti Maisarah lalu lalu membelai kepala Nurzahirah sambil tersenyum . " Kakak Patung dan Kakak Pipi Tembam pun sama . Jangan ikut sangat perangai diorang . "


Sekali lagi Nurzahirah menganggukkan kepalanya .


Nurzaharah memegang tangan Nurzahirah . " Hara janji . Hara pulang . Tidur sama - sama . Makan sama - sama . "


Air mata menitis setiap kali Nurzahirah menganggukkan kepalanya .

Siti Maisarah memegang kedua belah tangan Nurzahirah lalu , mengucupnya dengan perlahan . " Mak dan adik akan pulang . Mak janji . "

Nurzahirah dengan pantas memeluk Siti Maisarah dengan erat .

" Bonda Permaisuri . Jika benar apa yang diperkatakan oleh adinda anakanda itu , dia menggunakan Pengunci Elemen Psikik Berkembar . " Kata Siti Maisarah dengan jelas dan tenang . " Dia menggunakanTenaga Elemen Psikik puteri sulung anakanda ini . Puteri sulung anakanda ini adalah kunci untuk menyimpan Elemen Psikik Banshee Psikik milik adik kembarnya . Jika tidak keberatan , anakanda ingin meminta bantuan bonda permaisuri . "


" Apa sahaja wahai Puteri . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Bonda akan berusaha untuk menunaikannya . Walau nyawa yang menjadi syarat atau taruhannya . "


" Adinda anakanda itu bukanlah seorang Pengguna Elemen Psikik namun , dia mempelajarinya untuk menggunakannya daripada anakanda dan Siti Khumairah . " Kata Siti Maisarah dengan jelas dan agak terburu - buru nadanya . " Tolong Siti Khumairah kuatkan Kunci Elemen Psikik Sembilan Bilah Angin yang ada pada anak anakanda . "

" Bila Didie pasang ? " Tanya Fateh dengan jelas . " Memang Rara ni , rapat dengan Didie tapi , kitorang tak perasan pun kunci tu . "

" Yelah kak , betul cakap Abang Fateh . Bila dia pasang kunci tu ? " Tanya Siti Khumairah pula .

" Mai , Didie aktifkan kunci tu pada bahagian lengan kanan Rara sebaik sahaja dia dapat menangkap Banshee - banshee Psikik ni . Bila Didie dah dapat jejak akak dan ceritakan segalanya pada akak . Akak pula , aktifkannya pada lengan kiri Hara . " Balas Siti Maisarah dengan jelas . " Dia tak berani nak cerita kat Mai sebab , dia takut Mai marah dia . Sebab tu dia rahsiakan hal ni . "

Nurzahirah menganggukkan kepalanya lalu melihat ke arah lengan kanannya .

Siti Maisarah tersenyum . " Pakcik dah tunaikan janji dia kat mak . Dia dah jaga anak mak ni dengan baik . "
Kemudian , dia melihat ke arah tangannya yang semakin pudar lalu , dia memandang ke arah Siti Khumairah . " Mai , masa akak dan Hara dah tiba . Akak pergi dulu . "

" Akak jaga diri ya . Tunggu kitorang . Kitorang semua akan selamatkan akak dan Hara . " Balas Siti Khumairah .

" Jangan risau kak . Kitorang pun akan ikut sekali untuk selamatkan akak dan Hara . " Sampuk Maera pula .

Siti Maisarah tersenyum lalu membuang pandangannya ke wajah Permaisuri Fiirapi yang lembut . " Bonda , anakanda dan cucunda Hara berangkat dahulu . "

" Doa bonda akan selalu ada untuk kalian berdua . " Balas Permaisuri Fiirapi lalu mengucup dahi Siti Maisarah .

Dan dengan perlahan , Tenaga Elemen Siti Maisarah dan Nurzaharah lenyap .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siti Maisarah dan Nurzaharah membukakan mata mereka .
Di sekeliling mereka terdapat ramai lagi tebusan daripada pelbagai Kerajaan Mitos yang rata - ratanya , merupakan pengguna Elemen Psikik .
Tebusan - tebusan itu membantu untuk menyembunyikan Tenaga Psikik mereka berdua .

Nurzaharah berdiri dengan perlahan - lahan lalu berjalan dan berdiri di hadapan sebuah cermin . Dia kemudiannya , membelai rambutnya dengan lembut . " Mak . Kak Rara cantik . Rambut lurus . Rambut sama panjang . "

Siti Maisarah mengesat air matanya . Betapa rindunya meledak ketika dapat melihat batang tubuh anak sulungnya .

" Kita tunggu . Pakcik sampai . Ikut pakcik pulang . " Kata Nurzaharah sambil matanya memandang ke cermin . " Sekarang . Tinggal sini . Ada Hara . Orang jahat tak berani kacau . Kalau kacau . Hara bunuh . "

" Tak payahlah nak tengok muka awak sangat . " Kata satu suara yang tiba - tiba kedengaran . " Awak bukannya cantik mana pun . "

" Hara , mari sini sayang . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Jangan dengar cakap orang tu . "

Nurzaharah hanya berdiri di depan cermin .

" Pakcik awak tu , takkan dapat ke sini . Sampai matilah awak semua kat dalam ni . " Kata suara itu lagi bersulamkan dengan nada tawa yang menyakitkan hati . " Mereputlah kat sini . Busuk . Jadi bangkai . "

" Pakcik Hara . Akan datang sini . Sampai . Pakcik akan bunuh semua . " Kata Nurzaharah dengan jelas .

Suara itu ketawa berdekah - dekah dengan kuat . " Pakcik awak tu , takkan dapat sampai ke sini . Kalau dia sampai ke tempat ni . Saya akan hancurkan kepala dia . Sekali ketuk je . Berderai kepala dia . "

Daripada sebalik rambut Nurzaharah yang menutupi sebelah matanya , cahaya yang berwarna Merah menyala . " Tak dapat bunuh pakcik . "

Suara itu tertawa . " Cuba awak beritahu , kenapa saya tak dapat nak bunuh pakcik awak yang kononnya hebat sangat tu ? "

" Pasal . Awak . Mati . " Balas Nurzharah .

Sebaik sahaja Nurzaharah membalas kata - kata itu , satu suara jeritan kedengaran . Suara itu seperti sedang menahan kesakitan yang teramat sangat .

Tidak lama kemudian , suara itu tidak lagi kedengaran . Telah lenyap .

Nurzaharah kembali kepada emaknya dan terus sahaja melabuhkan kepalanya di atas peha Siti Maisarah . " Pakcik akan datang . "

" Ya . Pakcik akan selamatkan kita semua . Dah . Hara tidur ya sayang . " Pujuk Siti Maisarah sambil mendodoikan Nurzaharah lalu mengesat air matanya .


Di satu tempat pula , mayat seorang lelaki terduduk kaku di atas kerusi . dengan reaksi wajah yang amat menakutkan .

Kedua belah biji mata mayat itu seperti cair . Mengalir keluar daripada soket matanya.

Lidahnya pula . Terjelir panjang dan putus menjadi dua . Satu bahagian jatuh ke lantai manakala sebahagian lagi , masih tergantung sehingga ke paras dada . Yang berlumuran dengan darah yang masih lagi segar .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Baiklah , saya , Adam , Hawa dan Ratni akan ikut awak . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas .

" Baiklah . Kalau macam tu , kita pergi sekarang . " Balas Sheila Asyikin dengan jelas . Wajahnya jelas kelihatan sedang tertekan .

" Sheila . Jangan risaulah . Kitorang akan selamatkan Didie . " Kata Siti Nursamawi lalu menepuk bahu Sheila Asyikin . " Kau pergi lipat Ikan - ikan Duyung tu . "

Sheila Asyikin tersenyum lalu , dia melenyapkan dirinya membawa bersama Stephen Akio Kenzo , Adam , Hawa dan Ratni .

" Bersedia semua . Beta akan bawa kalian semua ke daratan . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .
Dengan hanya sekali libasan , mereka semua muncul di pantai yang mana pasirnya halus seperti Tepung .

" Ni , pasir ke tepung ni ? " Tanya Maera sebaik sahaja dia menyentuh ke pasir . " Halus sangat . "

" Kakak . Mari . Ikut Hara . Kita pergi rumah . Pakcik tunggu . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah . " Kak Rara pun tunggu . "

Tiba - tiba , Banshee Psikik Nurzahirah muncul dengan senyuman . " Ada tetamu . "

" Kak . Keluarga datang . Bawalah keluarga ke rumah . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah . " Bolehkan ? "

" Mestilah boleh . Pakcik pun mesti gembira . " Balas Banshee Psikik Nurzahirah dengan jelas .
Banshee Psikik itu melayang ke arah Nurzahirah . " ' Badan ' pun datang . Ini hari yang istimewa . "

Nurzahirah tersenyum . " Mestilah saya datang . Sekarang , apa kata awak bawa kitorang ke rumah awak . Kitorang penat ni . Jalan jauh . Tekak kitorang haus . "

" Ada banyak air . Banyak makanan . Boleh minum banyak . Boleh makan banyak . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah . Nadanya riang tidak terkata namun , reaksi wajahnya langsung tidak mencerminkan reaksi nadanya . " Rumah cantik . Bunga banyak . Mari . "

Banshee Psikik Nurzahirah memegang tangan Nurzahirah mengajak untuk berjalan ke arah tumbuhan renek yang berbunga berwarna Biru dan Merah .
Manakala Banshee Psikik Nurzaharah pula , memegang bahu Nurzahirah sambil melayang - layang .

" Buka semua deria kalian semua . Bersedia untuk menghadapai sebarang kebarangkalian yang akan berlaku . " Arah Permaisuri Fiirapi melalui Telepati .


Mereka semua menyusuri satu laluan yang cantik . Yang dipenuhi dengan pelbagai jenis tumbuhan renek . Seperti satu laluan pada sebuah Taman yang dijaga dengan rapi .


" Pulau apa ni ? " Tanya Ikhwan dengan perlahan . " Tak pernah saya lihat bunga - bunga dan pokok - pokok macam ni . "


" Abang janganlah nak bandingkan Pokok - pokok ni semua dengan Pokok - pokok yang ada kat dunia kita . " Kata Hagia Sofea dengan jelas . " Kalau abang buat macam tu , memanglah tak sama . "


" Pasal tu abang tanya . " Balas Ikhwan lalu memegang tangan isterinya itu . " Rasa macam bercuti pula . "


" Sayang betul . Kalau ada Kamera , boleh bergambar . " Kata Naera dengan jelas . Kemudian , dia tersentak dan terus sahaja memandang ke arah wajah Maera . " Kita kena rahsiakan semua ni dari dunia kita . "


" Abang baru nak cakap . " Kata Maera pula .

Siti Khumairah melihat ke arah gelang yang dipakainya .

" Apakah yang mengganggu anakanda wahai Puteri Salju ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan perlahan .

" Tenaga adinda anakanda itu lemah . " Balas Siti Khumairah . " Tenaga Putera Pawana lemah tapi , bagaikan ada sesuatu yang dapat membekalkannya tenaga . Kalau hendak diikutkan , tidak ada satu makhluk pun yang dapat bertahan untuk menggunakan Tenaga Dalaman dalam tempoh yang terlalu lama . "


" Adinda anakanda itu amatlah suka mengembara di dunia ini . Hanya untuk mencari isi bumi yang dapat digunakannya jika masanya telah tiba . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Bonda tidak memahami apakah yang dimaksudkan oleh adinda anakanda itu . Tapi , itulah yang diperkatakannya . "


" Siti . Siti rasa , apa yang Siti faham daripada apa yang Bonda Permaisuri Fiirapi cakap tadi . " Kata Siti Nurjannah dengan tenang .


Siti Nursamawi Menggaru kepalanya lalu mengeluh .


" Apakah Puteri Semarak Api tidak mengerti akan maksud Putera Pawana itu ? " Tanya Bonda Permaisuri Fiirapi .


" Puteri Semarak Api bukannya tidak mengerti akan maksudnya . Tetapi , dia tidak mahu memperkatakannya . " Celah Hagia Sofea dengan tenang .


" Kenapakah begitu wahai Puteri Semarak Api ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan nada yang risau . " Apakah yang anakanda khuatirkan ? "


" Puteri Hutan yang sekuntum ini tidak mahu memperkatannya kerana , tidak mahu Putera Pawana dimarahi oleh kita semua sekiranya dia menjelaskan apakah yang dimaksudkan oleh Putera Pawana itu . " Balas Siti Nurjannah dengan lembut .


" Wahai Puteri Semarak Api , janganlah rahsiakan apa - apa daripada bonda . " Pujuk Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Di saat ini , katakan sahajalah apa yang dimaksudkan oleh Putera Pawana itu . Jika benar dan boleh diterima oleh akal , bolehlah kita membantu usahanya untuk menjaga dan mengekalkan keseimbangan antara dua dunia ini wahai Puteri . "

" Daripada apa yang anakanda mengerti . Daripada awal sehinggalah ke saat ini . Putera Pawana itu seperti telah menyediakan apa yang diperlukan untuk kita semua dalam menghadapi semua keadaan ini . " Kata Siti Nursamawi lalu membetulkannya ikatan rambutnya . " Anakanda adalah merupakan seorang ketua . Kapten . Putera Pawana dan Puteri Pawaka sering menghantar pesanan melalui Mutiara agar , sentiasa berlatih untuk menggunakan Deria Elemen Warna dan Cahaya. Juga berlatih untuk menggunakan Elemen Warna dan Cahaya . Anakanda juga sentiasa memperingatkan kepada rakan - rakan anakanda untuk berlatih sama . Adam . Siti Hawa dan Ratni . Pada fiirasat anakanda . Sudah tentu masa yang dimaksudkan oleh Putera Pawana itu . Ada kaitan dengan Akham Nessela . Seperti serangan yang tidak diduga contohnya . "


" Seperti mana yang diperkatakan oleh Puteri Semarak Api tadi . Patik sekalian juga sering diingatkan oleh Putera Pawana untuk sentiasa menggunakannya . " Kata Maera pula dengan lembut . " Patik sekalian , merupakan kumpulan Penyiasat yang menentang usaha jahat daripada Manusia yang menggunakan Elemen Warna dan Cahaya untuk tujuan yang tidak betul . "


" Boleh diterima akal jika Puteri Semarak Api katakan tadi bahawa , Putera Pawana telah melakukan persediaan lebih awal untuk menghadapi keadaan yang kita alami sekarang ini . " Celah Aivira pula . " Dalam keadaan yang tidak sedar . Patik sekalian semua juga telah dibiasakan dengan penggunaan Elemen Warna dan Cahaya . "

" Jika dilihat daripada apa yang berlaku melalui serangan musuh pula . Putera Pawana telah meletakkan patik sekalian di tempat yang sesuai . Di mana , patik sekalian boleh menggunakan Elemen Warna dan Cahaya pada tahap yang sebenarnya . " Sampuk Naera pula dengan lembut . "

" Dan pada firasat anakanda juga . Putera Pawana itu mesti ada firasat dan penelitian sendiri akan mengenai akan terjadinya semua keadaan ini . Dan juga semua serangan ni . " Kata Siti Nursamawi lagi . " Jika tidak . Mustahil bagi Putera Pawana dan Puteri Pawaka masih kelihatan tenang menghadapi serangan yang bagaikan bersilih - ganti dan bertali arus . Baik di dunia ini mahupun di Dunia Manusia . Dan , ia bagaikan telah dapat dijangka lebih awal oleh Putera Pawana dan Puteri Pawaka . Namun apa yang anakanda pasti . Putera Pawana bagaikan masih belum mahu hendak berbicarakan mengenai akan hal ini . Mungkin kerana ia masih lagi dalam penilitiannya . "

" Bagaimanakah kalian semua boleh memahami akan maksud yang diperkatakan oleh Putera Pawana itu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi .

" Melalui apa yang diperkatakan oleh Puteri Semarak tadi . " Balas Muniandy dengan sopan . " Dia katakan tadi bahawa , Putera Pawana seperti telah menyediakan semuanya . Jika diteliti semula . Apa yang diperkatakannya itu . Ada logiknya . "

" Lagi pula , patik sekalian juga telah melakukan perbincangan akan hal ini sewaktu ketika dahulu . " Kata Fateh pula dengan tenang . " Ketika Putera Pawana dan Puteri Pawaka telah menunjukkan kepada patik sekalian akan kewujudan dunia ini . "

" Jika begitu , jika ini semua telah pun selesai . Bonda akan berbicara dengan Putera Pawana akan mengenai hal ini . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Putera Pawana tidak boleh terus dibiarkan seperti ini . Dia boleh sahaja terkorban . Bukan dia sahaja malah , sesiapa sahaja daripada kalangan kita boleh sahaja terkorban . "

" Anakanda juga akan berbicara kepadanya mengenai keluarga Puteri Muda Lagenos . Kekanda anakanda berdua itu . " Kata Siti Khumairah pula . " Dia tidak boleh terus merahsiakan akan hal ini daripada anakanda setelah anakanda tahu yang dia telah pun berjaya menjejakinya . "

" Kita selamatkanlah adinda anakanda yang seorang ini terlebih dahulu . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Selepas itu , barulah kita berbicara mengenainya . "

" Kita sampai . Sampai . Dah sampai . " Kata Banshee Nurzaharah dengan nada yang gembira berselimutkan reaksi wajahnya yang tidak selari dengan nadanya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Panglima Malein tercampak ke arah satu bongkah batu yang besar dengan agak kuat .
Panglima Pahlawan musuh yang menyerangnya tadi dengan garang hendak menikamnya dengan Trisula yang menakutkan .

Tiba - tiba , Stephen Akio Kenzo muncul dan terus sahaja membenamkan Kunai Elemennya beberapa kali ke wajah Panglima Pahlawan musuh itu dengan garang .

Tidak cukup dengan itu , dia membenamkan senjatanya ke dalam mulut Panglima musuh tadi sehingga tembus .

Musuh itu melekat di batu besar tempat Panglima Malein tercampak tadi .

Kemudian , dia dengan segera membantu Panglima Malein berdiri semula .

" Saya Stephen . Rakan Didie . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas memperkenalkan dirinya .

" Awak sampai tepat pada masanya . Saya Malein . " Giliran Panglima Malein pula menperkenalkan dirinya .

Stephen Akio Kenzo tersenyum lalu dia mula bersedia untuk menyerang .

Dia dengan pantas membuat isyarat tangan . " Teknik Penggandaan Diri . "

Berpuluh - puluh diri Stephen Akio Kenzo menjelma dan terus sahaja menyerang musuh dengan garang .

Sedikit tercengang Panglima Malein melihat teknik Stephen Akio Kenzo itu . Kemudiannya , dia tersengih .

Stephen Akio Kenzo mengambil Senjata berteknologi moden yang terletak kaku di dasar laut dan memperamatinya .

Kemudian , dia memandang ke arah Panglima Malein . " Saya akan kerjakan musuh dengan senjata ni . "


" Baiklah . Awak buatlah apa yang awak mampu . Benda tu , senjata daripada dunia awak . Awak lebih tahu . " Balas Panglima Malein .


" Awak cuma perlu lindungi saya . Saya akan selesaikan perkara ni secepat yang mungkin . " Kata Stephen Akio Kenzo lalu melakukan isyarat tangan .


" Awak nak buat apa ? " Tanya Panglima Malein .


" Nak menyorok . " Jawab Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dyrad berjalan dengan langkahnya yang lemah gemalai .

Peha gebunya kelihatan di sebalik kain pakaiannya yang seksi setiap kali dia melangkah .

Senyuman dan lirikan matanya amat menggoda . Menyembunyikan hati dan perasaannya yang tidak berperikemanusiaan .

Di belakangnya pula , berdirinya Trisha , Paga , Vivian dan Lelaki serta Wanita daripada Dunia Manusia .


" Awak semua tahukan , kenapa saya hantar jemputan khas kepada awak semua ? " Tanya Dyrad dengan lembut .


" Apa yang awak nak ? " Tanya Neyan . Seorang Pahlawan Kegelapan Wanita . Berwajah bengis dan berbadan sasa . " Dan kenapa ada makhluk celaka kat belakang awak ? "


Stisuk meludah ke tanah . Ludah yang bercampur dengan perasaan kebencian yang teramat sangat . " Makhluk celaka dan penjara Yang Mulia Akham Nessela ! Awak dah lupa ke ? ! "


" Manusia ni , dapat jemputan khas daripada Akham Nessela . " Balas Dyrad lalu melirik ke arah Stisuk . " Yang Mulia Akham Nessela dah anugerahkan Corak DiRaja kepada dua orang Manusia ini . "


" Apa maksud kau ? ! "Tanya Oki dengan lantang . " Aku takkan ikut perintah makhluk celaka ! Aku takkan hina diri aku dengan ikut telunjuk Manusia . Makhluk yang berhatikan binatang kelas bawahan ! "


Dyrad membuang pula lirikannya ke arah Oki . " Tak ikut arahan dia . Bermakna awak dah ingkar dengan Yang Mulia Akham Nessela . "


" Karut ! " Tempik Oki dengan garang .


Dyrad tersenyum . " Maksud awak . Awak nak ingkar dengan Yang Mulia ? "


" Hidup dan mati aku untuk Akham Nessela ! Kau tahu aku macam mana ! Kau dan Aku setaraf ! " Balas Oki dengan jelas . " Tapi bukan untuk Manusia bangsat ! "


Beberapa pahlawan sependapat dengan Oki lalu , perang mulut berlaku dengan Pahlawan yang sependapat dengan Dyrad .

Hutan yang tebal dan menakutkan itu semakin menakutkan dengan suara para Pahlawan yang menyeramkan .


" Kitorang takkan ikut telunjuk Manusia ! Melainkan titah Yang Mulia Akham Nessela ! " Kata Oki dengan lantang .


Dyrad tersenyum seksi menggoda lalu menggigit bibirnya . " Kalau macam tu , awak dah ingkar dengan titah Yang Mulia Akham Nessela . Ingkar kepada arahan dua Manusia ini bermakna , ingkar kepada Raja Kegelapan . "


" Aku dah cakap kat kau ! Aku takkan dengar dan terima arahan daripada Manusia makhluk yang celaka ! " Balas Oki lalu meludah ke tanah .

Kemudian , dia berjalan hendak meninggalkan tempat itu namun , sesuatu yang tidak diduga berlaku .


" Saya . Tak pernah setaraf dengan mana - mana Pahlawan . " Kata Dyrad dengan seksi lalu dia tersenyum .

Matanya memancarkan pancaran Elemen Warna dan Cahayanya .

Anak matanya tidak ubah seperti seekor Haiwan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Satu kawasan Taman yang amat indah terpampang di depan mata Permaisuri Fiirapi dan yang lain - lain .

Kawasan itu seperti taman bunga . Terdapat tiga air terjun yang amat indah . Dipenuhi dengan pelbagai Pokok - pokok renek yang berbunga dengan lebat .


" Korang dah sampai ke ? " Tanya Ahmadi dengan gembira . Matanya masih lagi berwarna Putih . Sama seperti kemunculannya sewaktu pertempuran di kawasan Paya tempoh hari .

Luka pada lengan yang dialaminya pada pertempuran itu telah berbalut namun , jelas lukanya itu telah pun membengkak dan sedikit bernanah .

Pada dahinya pula , melekatnya tujuh biji Mutiara yang mana , enam biji daripadanya tidak menyala . Hanya sebutir sahaja yang memancarkan cahaya . Itupun , tidak terang cahayanya .

Ahmadi menyambut kedatangan tetamunya dengan langkahnya yang agak pelik . Dia seperti terhuyung - hayang . Dan adakalanya seperti melayang di udara .
Senyumannya mekar . Lebar . " Korang lambat . Apa kata korang duduk dulu . Biar dua Elemen Psikik ni , layan korang . "
Dia melemparkan sebiji Mutiara kecil kepada Siti Nursamawi . Kemudian , dia memberikan pula sebiji Kristal kepada Permaisuri Fiirapi . " Bonda . Dengarkanlah arahan anakanda melalui Kristal ini . Bawalah Kekanda Salju untuk membantu Bonda . "

Siti Nursamawi dengan pantas mengaktifkan Mutiara tadi dan memperdengarkan arahan Ahmadi .
Suara Ahmadi jelas kedengaran . " Aku nak korang berlakon . Seperti tak ada apa - apa yang berlaku . Kita akan pastikan , Rara dapat semula Banshee Psikik dia ni dan pastikan , dia dapat kunci Banshee Psikik Hara kat lengan dia . "

Selepas itu , Ahmadi memandang ke arah semua rakannya dan semua yang berada di situ . " Mari bergembira . "

" Makan . Mari makan . " Kata Banshe Psikik Nurzaharah dengan riang dengan reaksi wajah yang mati .

Siti Khumairah menggerakkan kepalanya ke arah Fateh . Dan Fateh menganggukkan kepalanya .

" Hara . Ayah Fateh lapar ni . " Kata Fateh dengan jelas . Dia memulakan lakonan mereka dengan yakin . Selepas itu , dia menghampiri Banshee Psikik Nurzaharah .
Kemudian , dia melabuhkan punggungnya di atas kerusi . " Ada apa - apa makanan tak ? "

" Makanan . Tadi , ada . Lepas tu . Hilang . Makanan . Hilang . " Balas Banshee Psikik Nurzaharah . Nadanya sedih . " Tadi . Letak sini . Hara jalan . Jumpa semua . Tadi . Sekarang . Hara balik . Hilang . "

" Hara bawa apa tadi ? " Tanya Fateh dengan nada yang meyakinkan .

" Ikan . Besar . Bakar . Sedap . " Jawab Banshee Psikik Nurzaharah . " Besar . Makan banyak . Kenyang . "

" Terlepas kot . " Sampuk Ikhwan dengan jelas .

" Hidup lagi ke ikan tu ? " Tanya Khalid pula lalu melihat ke arah sebagang sungai .

" Hidup . Baru tangkap . Besar . " Balas Banshee Psikik Nurzaharah .

Ikhwan meninjau - ninjau ke arah sungai tadi lalu terlihat akan kilasan sisik seekor ikan yang agak besar . " Itu . Itu . "

Banshee Psikik Nurzaharah segera melihat ke arah yang ditunjuk oleh Ikhwan tadi .
Kemudian , dia menganggukkan kepalanya . " Betul . Itu . Ikan besar . Dah lari . Ikan jahat . Jaga . Hara tangkap . Bakar . Kena makan . "

Fateh berdiri lalu menanggalkan bajunya dan menuju ke arah gigi sungai . " Hara tunggu sini . Biar Ayah Fateh dan kawan - kawan tangkap . "

Banshee Psikik Nurzaharah memandang ke arah Fateh . " Betul ? Boleh tangkap ? "

Ikhwan tersengih lalu dia menanggalkan bajunya . " Kalau Hara nak tahu . Semua ikan takut dengan kitorang tau . "


Khalid terjun ke dalam sungai . " Betul . Takde lagi ikan yang kitorang tak boleh tangkap . "


Banshee Psikik Nurzaharah duduk lalu memeluk ke dua belah lututnya . " Ikan besar . Kuat . Gigi banyak . Nampak Ayah Fateh dengan kawan - kawan . Kena makan . Baru tahu . "

" Hara . Marilah . Kita kemas dan hias bunga sama - sama ! " Jerit Nurzaharah dengan nada yang ceria .

Banshee Psikik Nurzaharah menoleh ke arah Nurzahirah lalu , dia mengapungkan dirinya dan melayang ke arah Nurzahirah yang kelihatan tersenyum .

" Bonda akan kepungkan kawasan ini dengan Lingkaran Sembilan Lapisan Psikik Halimunan . Banshee - banshee ini takkan dapat keluar daripada kepungan ini . " Bisik Permaisuri Fiirapi dengan perlahan ke telinga Siti Khumairah . " Anakanda dan kenalan anakanda pula , gunakanlah Pengunci Sembilan Lapisan Psikik . Jika ada . "

" Bonda , anakanda akan gunakan Sembilan Lapisan Bilah Bayu Psikik . Ia adalah Teknik Pengunci yang anakanda dan Kekanda sulung anakanda cipta . " Balas Siti Khumairah pula . " Ia merupakan Teknik Pengunci dan Teknik serangan . "

" Anakanda berdua pula akan menggunakan Teknik Sembilan Lapisan Exora . Ia adalah satu Teknik Pengunci dan Serangan Psikik yang anakanda bertiga cipta . " Kata Siti Nurjannah pula .


" Baiklah . Jika begitu , kita mulakannya sekarang . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan tenang dan jelas .


" Sementara Banshee - Banshee Psikik itu dilalaikan oleh mereka . " Kata Hagia Sofea pula sambil matanya melihat ke arah Banshee - banshee Psikik yang menakutkan itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Stephen Akio Kenzo berada di dalam sebuah batu yang dijelmakannya tadi .

Apa yang menariknya , dia berjaya mengeluarkan air daripada tempat persembunyiannya itu .

Tapi apa yang pasti , dia terpaksa mengeluarkan dan menggunakan Elemen Warna dan Cahayanya dalam tahap yang semaksima yang dia mampu .

Untuk menandingi tekanan pada lautan dalam .

Nasib sahaja teknik Sheila Asyikin menyelubunginya .


Stephen Akio Kenzo mengeluarkan sesuatu daripada kocek Uniformnya .

Selepas itu , dia memasang sesuatu pada alat itu dan kemudian , satu monitor cahaya terpancar dan memaparkan ribuan kod komputer .

Jari - jemarinya menari - nari pada papan kekunci cahaya untuk cuba memasuki jaringan kod pihak musuh .

Tiba - tiba , dahinya berkerut kerana , satu simbol berwarna merah terpancar . Simbol itu adalah simbol keselamatan miliknya yang mana , hanya dia sahaja yang mampu mengaksesnya . " Tak guna . Ada tali barut dalam syarikat saya . "

Dalam keadaan yang berkecamuk itu , Sheila Asyikin dihubungi oleh Stephen Akio Kenzo .
Mereka semua berhubung melalui jaringan Telepati .

" Sheila , saya nak bantuan dari Adam , Hawa dan Ratni . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Saya perlukan bantuan diorang . "

" Kenapa ? " Tanya Adam dengan agak pantas selepas dia memecahkan kepala musuh dengan senjata musuhnya .

" Penting sangat ke ? " Tanya Siti Hawa pula selepas dia mematahkan leher musuhnya .

" Takkan nak tinggalkan Sheila sorang kat sini ? " Tanya Ratni pula selepas dia menumbuk dan menikam perut lawannya dengan bertubi - tubi .

" Adam pergi ikut Stephen . Sheila perlukan Hawa dan Ratni kat sini . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas .

" Baiklah , saya faham . " Balas Stephen Akio Kenzo . " Saya perlukan Adam untuk masuk dan musnahkan jaringan kod musuh . Sementara saya pula , nak siasat hubungan kod persenjataan daripada luar yang membantu menguatkan sistem senjata ni . "

" Apa maksud awak ? " Tanya Adam .

" Ada tali barut musuh dalam syarikat saya . Jumlah diorang agak ramai . Sebab tu saya perlukan awak sementara saya pula siasat tali barut tu . " Jelas Stephen Akio Kenzo dengan pantas . "

" Mana awak tahu ? " Tanya Ratni .

" Pasal diorang bengap . Diorang guna sistem milik syarikat saya . Diorang dah dah salin Kod Sistem milik syarikat saya tapi , diorang tak dapat nak tiru kesemua sistem tu . Salah satu daripada sembilan Nano Satelit saya dah hantar isyarat kecemasan . " Kata Stephen Akio Kenzo lagi sambil jari - jemarinya terus menari - nari di atas papan kekunci cahaya . " Diorang masukkan sekali Kubu Virus dalam sistem ni . Sistem Kubu Virus ni pula , macam pernah saya lihat sebelum ni . Pasal tu saya nakkan bantuan . "

Sheila Asyikin dan Vanessa Valarie saling berpandangan lalu , mereka berdua menganggukkan kepala mereka .
Mereka berdua terpaksa membuat satu keputusan yang agak sukar .

" Baiklah . Serahkan keadaan kat sini kat saya dan Sheila . " Kata Vanessa Valarie dengan jelas . " Takde masalah . Panglima Malein pun ada kat sini . Kitorang bertiga akan cuba hapuskan diorang ni semua . "

" Tapi , pastikan Kubu Batu awak tu , berada dalam keadaan yang baik . " Kata Panglima Malein .

Sheila Asyikin melenyapkan Adam , Siti Hawa dan Ratni dan memunculkan mereka semua di dalam Kubu Batu yang dijelmakan oleh Stephen Akio Kenzo .


Terperanjat Stephen Akio Kenzo dengan kemunculan tiga rakannya itu kerana mereka bertiga muncul sambil menyerang udara .


" Sheila tu . Dia munculkan kitorang bertiga kat sini dengan tiba - tiba . " Kata Adam lalu menghampiri Stephen Akio Kenzo yang bertiarap sambil jari - jemarinya di atas papan kekunci .

Dan disusuli oleh Siti Hawa dan Ratni .


Stephen Akio Kenzo mengeluarkan tiga biji Kapsul yang telah diletakkannya di hadapannya sambil menekannya .

Tiba buah alat canggih berubah daripada tiga biji Kapsul tadi .


" Malein , apa maksud awak tadi ? " Tanya Adam .


" Jangan risau . Kuatkan je . " Jawab Panglima Malein sambil tersenyum selepas dia mencekik dan mematahkan leher musuhnya dengan hanya sebelah tangan . " Ia sesuatu yang menyeronokkan .


" Sebab ? " Tanya Adam pula dengan tangannya mula menari - nari di atas papan kekunci cahaya .


" Pasal , sesuatu yang kita semua sukakannya . " Jawab Vanessa Valarie pula .


" Mana awak tahu ? " Tanya Siti Hawa pula sambil tangannya memindahkan Folder Kod Komputer ke alat Ratni .


" Kitorang tak rasa lagi . " Celah Ratni pula sambil membuka Folder yang Siti Hawa berikan tadi . " Mana korang tahu kitorang suka ke tak ? "


" Pasal , kita semua . . . " Kata Sheila Asyikin sambil tersenyum lalu , matanya memancarkan cahaya Elemen Warna dan Cahaya miliknya dengan terang " . . . ni , gila . "


Stephen Akio Kenzo saling berpandangan dengan Adam , Siti Hawa dan Ratni .


Serentak dengan itu jugalah , mata Vanessa Valarie dan Panglima Malein juga bersinar dengan terang memancarkan cahaya Elemen Warna dan Elemen mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Oki terangkat ke udara dengan badannya yang terketar - ketar dengan kuat dan mengerikan .
Selut mengikat pergelangan tangan dan kakinya .
Suara jeritannya semakin kuat tatkala beberapa sulur paut yang kecil memasuki mata , telinga , mulut dan hidungnya .
Sulur - sulur itu seperti menyedut organ dalamannya . Dengan amat perlahan .

Semua yang berada di situ , mendiamkan diri mereka . Mereka tidak berani untuk bersuara .
Mana tidaknya . Dyrad adalah salah seorang Pahlawan Kegelapan yang menjadi kesayangan Akham Nessela . Kerana , kekejaman dan kelakuan hitamnya .
Tahap kekuatannya juga amat menakutkan .
Ada kalanya , hanya untuk menghiburkan hatinya . Dia membunuh sesiapa sahaja yang cuba menolak permintaannya .

Oki tidak lagi meronta - ronta . Tubuhnya telah pun mengeras dalam keadaan yang mengerikan .

Dengan perlahan , Dyrad mengapungkan mayat Oki yang telah mengeras itu dan menggantungkannya pada sebatang dahan .

Dihiaskannya ke dua - dua lubang mata dan mulut mayat Oki dengan lilin yang menyala .


" Siapa lagi yang cuba menentang dan melanggar titah Yang Mulia Akham Nessela ? " Kata Dyrad dengan senyumannya . Lalu , dia menjilat bibirnya seperti baru sahaja meminum sesuatu .


Semua yang berada hanya membisu tanpa kata .

Jika hendak dibandingkan , semua Pahlawan Kegelapan yang berada di situ , tidak mampu untuk menandingi kekuatan Dyrad .


Dyrad tersenyum . " Baiklah . Nampaknya . Korang semua dah pilih keputusan yang bijak . Jika tiada apa halangan . Malam ni . Tepat pada bulan penuh . Kita semua akan sambut kemunculan Akham Nessela . "

" Siapa yang mampu untuk halang usaha ni ? " Tanya salah seorang Pahlawan Kegelapan .

" Pemimpin Kerajaan Lagenos . Hanya diorang berdua sahaja mampu menghalang usaha kita . " Balas Dyrad dengan jelas dan tenang . " Tapi , dengan kehadiran dua orang Manusia yang dah dipilih sendiri oleh Yang Mulia Akham Nessela , kita akan mampu untuk menentang mereka . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Ahmadi sedang berlakon , tiba - tiba , salah satu daripada Buah Gelang yang dipakainya menyala dengan terang .
Buah Gelang itu mengandungi Tenaga Elemen Warna dan Cahaya milik Sheila Asyikin . Cahaya itu panas sehingga dia terpaksa menutupi pergelangan tangannya dengan Elemen Aisnya .

" Sheila kat mana ? " Tanya Ahmadi dengan jelas . " Kenapa dia tak ikut sekali ? "

" Puteri Pawana sedang menggantikan tempat anakanda . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas . Namun , nadanya bersulamkan ketegasan . " Jangan fikirkan tentang apakah yang dilakukannya sekarang . Apa sahaja kejadian yang tidak diingini yang menimpanya , ia adalah kesan daripada anakanda sendiri yang terlalu sangat berahsia . "

Ahmadi bagaikan tersentap sebaik sahaja kata - kata Permiasuri Fiirapi itu mencengkam gegendang telinganya .
Kemudian , dia memandang ke arah Siti Nursamawi .

Siti Nursamawi membalas pandangan mata Ahmadi namun , hanya untuk seketika sahaja . Kemudian , dia mengeluh sebelum dia beralih ke arah Nurzahirah .

" Puteri Semarak Api tidak akan dapat membantu anakanda kali ini . Sekarang , tumpukan sahaja perhatian anakanda dekat sini . " Kata Permaisuri Fiirapi lagi . " Bila semua ini telah selesai , bonda akan berbicara mengenai akan tabiat buruk kamu ini . "

Siti Khumairah mengurut - urut lembut belakang Permaisuri Fiirapi .
Kemudian , dia memandang ke arah Ahmadi . " Dah . Jangan tercegat kat situ . Pergi buat kerja Didie . "

Ahmadi mengeluh lalu , menganggukkan kepalanya .
Selepas itu , dia menghampiri Banshee Psikik Nurzahirah dan Banshee Psikik Nurzaharah . " Seronoknya korang ye . Tak ajak Pakcik pun . "

Banshee Psikik Nurzahirah hanya tertawa keriangan lalu memeluk Nurzahirah daripada belakang .

" Lupa . Semua ada . Hara lupa . Seronok . Jumpa semua . " Kata Banshee Nurzaharah dengan lembut .

Satu letupan kecil kedengaran . Percikkan air tiba - tiba menyirami ke segenap arah .

Banshee Psikik Nurzahirah dengan lembut mengangkatkan tangan kanannya lalu , percikkan air tadi berubah menjadi ribuan Rama - rama berwarna Biru .

Selepas itu , kelihatan Fateh , Ikhwan dan Khalid mengangkat seekor Ikan bersaiz besar .

" Ikan jahat . Kalah . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah sambil melayang dan berputar keriangan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Adam , Siti Hawa dan Ratni menekan papan kekunci cahaya dengan kelajuan yang pantas .
Mereka bertiga telah pun dapat menembusi Kod keselamatan musuh .

Manakala Stephen Akio Kenzo pula , telah berjaya merobohkan Kubu Virus milik musuh .

" Korang cepat sikit . " Kata Ratni dengan lembut . " Saya tak tahu apa jadi kat luar tu . Tapi , saya pasti . Kubu Batu ni takkan dapat bertahan lama . "

Adam menggosok - gosokkan kepalanya sambil tersenyum kerana seketul batu jatuh di atas kepalanya . " Steph . Elok awak kuatkan Kubu ni . Kalau tak , makin benjol kepala kita kena batu . "

Stephen Akio Kenzo melakukan beberapa isyarat tangan lalu , bahagian luar dinding kubu miliknya itu terukir satu corak unik dan abstrak yang memperlihatkan , satu makhluk mitos daripada Elemen Air .
Kemudian , dia menghelakan nafasnya .

" Letih ke ? " Tanya Siti Hawa sambil jari - jemarinya menari - nari di atas papan kekunci cahaya .

" Sikit . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan agak perlahan . " Saya kena musnahkan Kubu Virus musuh ni dan kuatkan Kubu ni sekali . "

" Awak kena pastikan keselamatan kitorang sekarang . " Kata Adam lalu tertawa kecil .

Stephen Akio Kenzo mengeluh . " Keadaan ni dah memang gila . Kalau kita cerita kat orang . Dah tentu diorang hantar kita ke Hospital Pesakit Jiwa . "

" Tak boleh nak buat apa . " Balas Ratni dengan lembut . " Itu tempat yang sesuai untuk kita rasanya . "

Sementara itu , serangan yang dahsyat telah pun dilancarkan oleh Sheila Asyikin yang dibantu oleh Vanessa Valarie dan Panglima Malein .

Serangan yang selayaknya dilancarkan oleh Pahlawan tahap tertinggi di dalam Dunia Mitos .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience