Rate

BAB 37 MASALAH YANG TAK SENGAJA

Fantasy Series 3820

Nurzahirah memandang ke depan . Saujana samudera yang luas terbentang dan terhidang di hadapan matanya . Dia sedang menunggu akan tanda yang akan diberikan kepadanya oleh Vanessa Valarie , si Puteri Duyung . Sementara itu disekelilingnya , terdapat rakan - rakan Ahmadi yang juga sedang turut menanti . Termasuklah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siti Khumairah memandang ke arah tiga cahaya yang sedang bersinar dan mengeluarkan Tenaga Elemen .
Dia kenal akan tiga cahaya itu .

" Bonda , izinkan anakanda pulang sekarang . Tiga cahaya ini anakanda kenal sangat dan anakanda berdua menganggap mereka tidak ubah seperti darah dan daging sendiri . " Pinta Siti Khumairah dengan sopan dan santun . " Adinda anakanda itu tidak sepatutnya membawa mereka ke medan perang ini . Ini sesuatu di luar jangkaan anakanda . "

" Anakanda ku Puteri Salju , jika si kecil itu tidak sentiasa diasah bakatnya , pertalian antara si kecil itu dengan Banshee Psikiknya akan terputus . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut dan jelas . " Yang lebih teruk lagi , si kecil itu akan kehilangan Tenaga Warna dan Cahaya miliknya buat selamanya . Tambahan pula , seorang pengguna elemen Psikik perlu ada untuk menjadi penghubung di antara Puteri Duyung itu dengan rakan adinda anakanda itu . "

" Biar anakanda sahaja yang gantikan tempatnya . Anakanda adalah pengguna elemen Psikik . " Kata Siti Khumairah dengan pantas dan lembut . " Dia masih terlalu muda untuk menjadi seorang pahlawan . "

Wajah Permaisuri Fiirapi menjadi agak kecewa sedikit namun , dia menyembunyikannya dengan senyuman keibuannya .
Kemudian , dia menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Andai itu permintaan anakanda , bonda akan turutkan . Tapi , jangan sehingga mengapa - apakan si kecil itu ya . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Tak sabar pula rasanya nak tengok macam mana rupa Ikan Duyung . " Kata Mandy Chong Wei Tze sambil tersenyum . " Mesti cantik . "

" Kak Iecha pun tak sabar nak dengar suara diorang . " Sampuk Siti Aisyah pula sambil tersenyum lebar . " Kalau nak diikutkan daripada cerita lagenda dan mitos , suara diorang lunak dan merdu . "

" Ayam turki . " Tiba - tiba sahaja Ratni bersuara . Dia yang sedang menyandar di pagar kapal itu tersenyum . " Ikut cerita para Nelayan . Dalam cerita khayalan pun , Ikan Duyung mana pernah tunjukkan diri kat Manusia . "

Mereka semua kini berada di bahagian bawah sebelah belakang Kapal Pelayaran Ahmadi .

" Entahnya . " Sampuk Maera pula dengan jelas . " Ni kes tak baca bukulah ni . "

" Dah banyak buku saya baca tau ! " Balas Mandy Chong Wei Tze dengan agak geram . " Cerita Ikan Duyung pun saya dah baca . "

" Habis tu , kenapa pula tak sabar nak jumpa dengan Ikan Duyung tu ? " Tanya Siti Hawa .

" Pasal saya memang nak jumpalah . " Jawab Mandy Chong Wei Tze .

" Nanti sekali dah jumpa , terus tak balik - balik lagi dah . Terus hilang . " Kata Naera pula lalu tersenyum . " Kena culik oleh Ikan Duyung . Kena makan . Kena buat sup . Sup Kepala Mandy . "

Naera dan rakan - rakannya ketawa berdekah - dekah . "

" Apalah Kak Naera ni . Ikan Duyung tu baiklah . Diorang mana makan orang . " Pintas Nurzahirah dengan lembut . " Tak baik cakap macam tu . "

" Mana Rara tahu yang Ikan Duyung tu tak makan orang ? " Tanya Siti Aisyah dengan jelas .

" Pakcik Didielah yang cerita . " Jawab Nurzahirah dengan pantas dan jelas . " Pakcik takkan tipu Rara "

" Habis tu , yang laporan kat berita tu . Banyak laporan nelayan hilang kena culik oleh Ikan Duyung tu , tipulah . " Pintas Muniandy dengan jelas . " Kalau bukan Ikan Duyung yang culik dan makan semua nelayan tu . Habis tu , siapa yang culik ? "

" Siren yang culik . " Jawab Vanessa Valarie dengan tiba - tiba . Kemunculannya telah menyebabkan Nurzahirah dan semua yang berada di situ terperanjat . " Siren yang culik nelayan - nelayan tu semua . Diorang seksa . Lepas tu , baru diorang makan . "

Kemunculan Vanessa Valarie yang tiba - tiba itu telah menyebabkan Ratni yang menyandar pada pagar kapal itu hampir terjunam ke laut namun sempat ditarik oleh Siti Hawa .

" Maaf . " Kata Muniandy dengan agak perlahan .

Vanessa Valarie memandang ke wajah Nurzahirah lalu tersenyum . " Didie takkan tipu Rara . "

" Akak tahu nama saya ? " Tanya Nurzahirah dengan perlahan .

" Mestilah . " Balas Vanessa Valarie dengan lembut . " Dia yang bagitahu saya nama Rara . Dia juga yang suruh saya jumpa awak semua kat sini . "

" Dia kat mana ? " Tanya Adam dengan perlahan .

Vanessa Valerie melompat masuk ke dalam kapal sambil mengeluarkan Cahaya Elemennya . Tidak lama selepas itu , dia mendarat di atas lantai dengan kakinya . Baju Tempur DiRajanya jelas kelihatan unik .
" Izinkan saya berehat sekejap . Tempat ni jauh darpada kerajaan saya . "
Mulutnya tidak terbuka . Namun , suaranya seperti keluar daripada tubuhnya .

" Mulut awak tak bergerak . " Kata Naera dengan jelas .

Vanessa Valerie tersenyum . " Kalau saya jelmakan kaki saya , saya tak boleh bercakap melalui mulut . Saya bercakap melalui deria saya yang lain . "

" Jadi , betullah dalam cerita kat buku , Ikan Duyung jadi bisu kalau diorang tukarkan ekor diorang jadi kaki ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze dengan agak perlahan .

Vanessa Valerie memandang ke arah Mandy Chong Wei Tze lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya . " Betul . Nenek moyang saya Ikan Duyung pertama yang tukarkan ekor dia kepada kaki sebab jatuh cinta dengan Putera Raja daripada Bangsa Darat . Tapi , nenek moyang saya tu , nasib dia tak baik sebab , awak semua tentu dah tahukan apa yang terjadi . Nenek saya kembali ke laut dengan hati yang kecewa dan menjadi buih laut . Generasi selepas itu , dah cipta satu teknik untuk menukarkan ekor kepada kaki . Sebab dia , untuk elakan insiden yang sama berlaku . "

Maera dan semua yang berada di situ saling berpandangan sesama sendiri .

" Memandangkan awak dah ada kat sini , apa kata awak terangkan strategi awak sebab , daripada mesej yang Didie hantar kat Rara tadi , kitorang kena bekerjasama dengan awak . " Kata Stephen Akio Kenzo .

" Baiklah . Awak semua kena ikut kitorang ke dasar laut ni . Didie nak awak semua bantu kitorang sekiranya ada daripada golongan Manusia yang membantu pihak musuh untuk membebaskan semula Raja Kegelapan tu . " Balas Vanessa Valarie .

" Apa ? " Balas Adam dengan agak pantas . " Macam mana nak ke dasar jurang ni ? "

" Dia cakap , semua peralatan ada kat dalam kapal ni . " Kata Vanessa Valarie

Maera memandang ke arah Stephen Akio Kenzo lalu , memandang ke arah Vanessa Valerie yang duduk rapat di sisi Nurzahirah . " Mana Didie ? "

" Dia ada kat Dunia Mitos . Dia , Siti dan Aivira ada kat sana . " Jawab Siti Khumairah yang muncul bersama dengan Fateh .
Mereka berdua dihantar ke situ oleh Permaisuri Fiirapi melalui Lingkaran Taisa . " Diorang sedang bertempur dengan tentera Raja Kegelapan . "

" Apa ? " Tanya Ratni dengan agak pantas . Dahinya berkerut .

" Didie dan dan yang lain sedang berperang dengan tentera musuh kat sana . " Jawab Fateh pula . " Kita tolong diorang dari sini . "

Selepas beberapa detik , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea bersama suami mereka muncul .

Khalid , suami kepada Siti Nurjannah dan Ikhwan suami kepada Hagia Sofea menghampiri Fateh .
Selepas itu , kelihatan Fateh seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada Khalid dan Ikhwan .

" Dah ada laporan ke daripada Pasukan DiRaja ? " Tanya Vanessa Valarie dengan lembut sambil memandang ke wajah Siti Khumairah .

" Belum lagi . " Jawab Siti Khumairah dengan jelas . " Tapi , kita kena lakukan seperti apa yang Didie dan Sheila dah rancangkan . "

" Saya faham . " Balas Vanessa Valarie lalu tersenyum . " Saya akan bertemu dengan pasukan saya kat bawah kapal ni . Tunggu arahan daripada saya . Saya akan beri arahan melalui Rara . "

" Tak . Beri arahan terus kepada saya . Sebab tu saya kat sini . " Kata Siti Khumairah .

" Tapi Didie ... " Balas Vanessa Valarie namun , dia tidak sempat untuk menghabiskan ayatnya kerana melihat satu corak yang amat abstrak yang terukir di dahi Siti Khumairah .
Pada tengah dahi Siti Khumairah , menyalanya sebentuk Berlian yang berwarna Biru . Kelihatan amat mempersonakan . Dia tahu akan makna hiasan itu . Hiasan yang hanya diberikan kepada kerabat DiRaja yang memerintah .

" Baiklah , saya faham . " Kata Vanessa Valarie lalu berdiri selepas dia mengucup lembut rambut Nurzahirah .
Selepas itu , dia turun semula ke laut . " Bersedia . Mungkin dalam setengah jam dari sekarang , saya akan berikan arahan . "

Vanessa Valarie menggukkan kepalanya lalu tenggelam .

Siti Khumairah melenyapkan semula corak dan berlian di dahinya lalu duduk dan mengeluh .

Fateh dengan segera menghampiri Siti Khumairah . " Kanapa sayang ? "

" Saya cuma letih sedikit . " Jawab Siti Khumairah dengan jujur . " Saya tak sangka . Adik saya yang berdua tu rupanya menggalas bebanan yang terlalu berat . "

" Tak apa . " Kata Khalid denga jelas . " Kita akan ringankan sikit bebanan dia tu . "

Ratni mengangkatkan tangan kanannya dengan perlahan . " Boleh tak jelaskan kat kitorang . Apa yang sedang berlaku sekarang ni . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Permaisuri Fiirapi telah pun berada di dalam Istananya . Dia menuju ke biliknya .
Setelah berada di dalam , dia terus sahaja melabuhkan punggungya di kerusi .
Wajahnya sedih . " Ya Yang Maha Melindungi , lindungilah anak - anak beta dan cucunda - cucunda beta . Walaupun mereka bukanlah daripada darah dan daging beta namun , mereka ada penyeri hidup beta . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ahmadi , Sheila Asyikin , Siti Nursamawi dan Aivira tercampak ke arah bebatuan dengan kuat .

Anggota Psikik Pasukan DiRaja Lagenos berusaha untuk mengawal gelombang serangan yang terhasil .

Lamora mengaum mengeluarkan suaranya yang bukan lagi seperti suara yang biasa . Terlalu pelik dan menakutkan .

Siti Nursamawi berdiri . " Ai , kau cakap tadi , kau dah suntik racun kat si bodoh ni . Tapi , kenapa si bodoh ni masih boleh menyerang lagi ? "

" Manalah saya tahu . " Balas Aivira yang juga telah berdiri . " Saya dah suntik tujuh jenis racun daripada kaki kat belakang saya ni . Racun tu bukan racun yang biasa . "

" Racun awak tak kuat kot. " Sampuk Sheila Asyikin yang duduk bersila di atas bebatuan kecil tempat dia tercampak tadi .

" Jangan nak merepek . " Balas Aivira dengan jelas . " Setiap satu jenis racun yang saya hasilkan , boleh bunuh sekawan Gajah kalau saya nak . Kalau saya nak hancurkan daging Gajah - gajah tu sekali pun , boleh . Takde masalah . "

Ahmadi berdiri . " Korang tak payah banyak bunyi . Korang bunuh dia . Aku nak bawa bantuan . "

Satu letupan terhasil kerana Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi kembali bertarung dengan Lamora .

Aivira melompat ke udara dan mendarat di sisi Ahmadi . " Awak nak panggil siapa ? "

Aqilah hanya melihat aksi Ahmadi dan Aivira yang kelihatan bertekak seperti budak - budak .

" Mak , saya rasa , abang dan semua kawan dia ni , memang tak normallah . " Kata Aqilah dengan jelas .

" Ini tak sampai sepuluh peratus pun diorang tunjukkan perangai diorang yang sebenar . " Balas Puan Finura .

Aqilah membuangkan semula pandangannya ke arah Ahmadi dan Aivira yang sedang berkelahi seperti budak tadika .
Tidak lama selepas itu , dia melihat Ahmadi memukul kepala Aivira dan kemudian Ahmadi melempar Aivira ke kawasan Pertarungan antara Lamora dengan Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kapal pelayaran mewah Ahmadi kini telah pun berada di bawah laut . Betul - betul di kawasan Jurang Hilack . Kapal itu berada di dalam Mode Auto .
Keadaan di luar kapal mewah itu gelap . Cahaya mentari telah tidak mampu untuk melawan tekanan air yang semakin menebal .
Sesekali kelihatan para anggota pasukan Ikan Duyung yang diketuai oleh Vanessa Valarie .

" Tak sangka pula , Didie dan Sheila tu boleh simpan hal yang macam ni . " Kata Siti Hawa dengan lembut .

" Diorang rahsiakan hal ni ada sebab yang kuat . Diorang bukan saja - saja . " Kata Ikhwan dengan tenang . " Kalau diorang ceritakan pun , ada tak daripada kita kat sini yang nak percaya ? Boleh potong tangan abang . Yang percaya dengan diorang tu , Siti sorang je . Atau pun Kak Mai . Dan , Rara . "

" Betul tu . " Sampuk Khalid . " Abang pun memang sukar nak percaya tapi , bila dah nampak Ikan - ikan Duyung yang kat luar tu , nak tak nak , kena percaya juga . "

" Masa korang bergaduh hari tu , masa tulah Didie dan Sheila terpaksa bawa kitorang semua ke Dunia Mitos . " Celah Hagia Sofea dengan tenang . " Makhluk yang hidup kat sana memang bermacam bentuk dan rupa . "

" Tapi Rissa dan Kak Tsu sama macam Manusia . " Celah Nurzahirah dengan lembut dan jelas . " Cuma telinga diorang berdua je yang runcing ke atas . "

" Rara pun pernah jumpa ke ? " Tanya Siti Aisyah .

Nurzahirah menganggukkan kepalanya sambil memandang wajah ayu Siti Aisyah . " Pakcik yang ajak . Diorang berdua bermalam kat rumah . "

Keasyikkan Siti Aisyah bercerita bersama dengan yang lain telah diganggu dengan kehadiran Ahmadi .

" Aku perlukan seseorang . " Kata Ahmadi dengan bersahaja . Wajahnya calar dan balar . Darah segar mengalir sedikit daripada luka di dahinya .

" Awak tak apa - apa ke ? ! " Tanya Stephen Akio Kenzo sambil menghampiri Ahmadi .

" Aku tak apa - apalah . " Kata Ahmadi lalu menyepak punggung Stephen Akio Kenzo . " Maera , kau ikut aku . Tolong aku bunuh Cicak spesies baru . "

Kesemua mereka yang berada di ruang itu hanya memandang ke arah Ahmadi yang kelihatan bersahaja .

" Kenapa saya ? " Tanya Maera sambil mengerutkan dahinya .

" Kalau macam tu , aku bawa Naera sekali . Jangan nak banyak bunyi . " Jawab Ahmadi dengan tenang . " Ikut aku sekarang . "

" Awak nak bunuh apa tadi ? " Tanya Ratni dengan agak perlahan .

" Aku nak bunuh Cicak . " Jawab Ahmadi dengan tenang lalu menghampiri tingkap dan kemudian , dia meletakkan tapak tangan kanannya di permukaan cermin tingkap itu .
Selang beberapa saat , Vanessa Valarie muncul dan melakukan perbuatan yang sama .

" Nampaknya , awek ikan tu memang rapat dengan Didie . " Kata Adam dengan jelas .

" Habis tu kenapa ? " Tanya Siti Hawa dengan agak pantas lalu menjeling Adam .

" Aduyai , merajuk pula dah . " Desis hati Adam lalu memujuk Siti Hawa yang mula terjentik rasa cemburunya .

Muniandy hanya tersengih melihat Adam dan Siti Hawa lalu matanya ditarik oleh wajah Ratni yang jelita .

Ratni yang perasan akan di ' lihat ' oleh Muniandy sedikit berasa menyampah lalu dibalasnya pandangan Muniandy . " Awak apa hal ? ! "

Muniandy dengan pantas menggeleng - gelengkan kepalanya .

Nurzahirah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze hanya tertawa kecil .

Tidak lama selepas itu , Ahmadi menganggukkan kepalanya dah kemudian , Vanessa Valarie berenang pergi .
Dia mengeluh lalu berpusing dan menggaru kepalanya . Kemudian , dia memandang ke arah Siti Khumairah . " Bonda bagi Mohor Permata DiRaja ke kat akak ? "

" Akak tak dapat nak tolak . Akak terpaksa terima . Sebab tu akak kat sini . " Jawab Siti Khumairah . " Rara masih muda . "

" Bila semua ni dah selesai , Didie akan bagitahu cara yang betul macam mana nak gunakannya . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Buat masa ni , kita selesaikan dulu hal ni . "

" Baiklah . " Sahut Ikhwan dengan jelas . " Apa yang awak nak buat sekarang ? "

" Maera dan Naera , akan bantu kitorang kat Dunia Mitos . Ada satu makhluk kat sana , susah betul nak tewas . " Jawab Ahmadi dengan jelas dan terang . " Yang lain , akan ikut arahan Puteri Ikan Duyung kat luar tu . Dia akan beri arahan melalui Kak Mai . "

" Apa tugas kitorang kat sini ? " Tanya Khalid .

" Dalam kapal ni , ada satu gas sut untuk menyelam dalam tekanan air kat laut dalam . Saya minta Stephen yang reka benda ni dulu . Masuk ke dalam balang kaca , biar gas sembur , siaplah . Tangki oksigen ada kat dalam dinding . Cukup untuk semua yang ada kat sini . " Jawab Ahmadi dengan jelas . " Senjata untuk digunakan kat laut ni pun , saya dah minta Stephen reka khas untuk kita . Dia akan buat semua . Pasal , sayavyang minta dia hasilkan semua ni . "

Stephen Akio Kenzo tersenyum lalu menggelengkan kepalanya . " Awak tak pernah bagitahu pun pasal apa awak nak saya reka semua tu . "

" Sekarang aku dah bagitahu . " Balas Ahmadi dengan jelas .

Siti Khumairah menghampiri Nurzahirah lalu meletakkan tapak tangan kanannya di atas kepala Nurzahirah . Selepas itu , pancaran cahaya berlembayung memancar seperti cahaya lampu kamera .

" Akak buat apa ? " Tanya Ahmadi .

" Akak kunci tenaga minda psikik Rara . Dia terlalu muda untuk semua ni . " Jawab Siti Khumairah . " Akak tak nak masa depan dia terganggu dengan semua ni . "

Ahmadi terdiam . Dia memandang ke arah wajah kakak kembarnya itu dengan mata yang terkedip - kedip .
Lalu , dia tersengih dan tertawa kecil dan kemudian , dia berjalan menuju ke dinding dan menghantuk - hantukkan dahinya dengan perlahan . " Kalau akak nak tahu , akak baru je musnahkan kebolehan Rara . Dia tu kalau akak nak tahu , satu - satunya sumber yang Didie ada untuk jejak Kak Sarah . Akak dah kunci tenaga minda Rara dengan tiba - tiba macam tu , Tenaga Psikik dia dan adik kembar dia akan terputus . Menyukarkan Didie nak jejak balik . Lagi satu , Elemen Fizikal Psikik Rara yang dah terpisah sejak kehilangan Kak Sarah akan menyebabkan Rara jadi macam , Pontianak . Pucat . Dan mudah letih. Akan menyebabkan , Rara kehilangan Elemen Warna dan Cahayanya . Dia akan jadi Manusia Normal . Buat selamanya . "

Semua yang berada di situ terperanjat mendengar kata - kata Ahmadi .

Ahmadi mengeluh lalu menyalakan satu corak abstrak pada lengan kanannya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Rissa sedang berbual dengan emak dan ayahnya .Turut berada di situ , ialah mereka yang tinggal berhampiran dengan rumahnya .

" Rissa dah jadi pelajar kesayangan Tuanku Pawana . " Kata Lesas dengan nada bergurau .

" Takdelah . " Balas Rissa sambil tersenyum dan tersipu - sipu malu . " Bukan Rissa je , Kak Tatsumaki pun ada . "

" Kenapa Tuanku Pawana panggil ke Dunia Manusia ? " Tanya Nezza .

" Tuanku Pawana nak Rissa dan Kak Tsu tolong periksa dan bersihkan Perangkap Elemen kat satu kawasan dalam hutan . " Jawab Rissa dengan jelas .

" Perangkap Elemen ? " Kata Pakcik Oua dengan suara tuanya . " Setahu atok , Perangkap Elemen ni kerap digunakan untuk membunuh sesiapa sahaja yang mengaktifkannya . "

Rissa menganggukkan kepalanya . " Betul . Kawasan tu memang berselerak . Musuh macam terburu - buru tinggalkan tempat tu . Rissa dan Kak Tsu cari dan bersihkan tempat tu . Panglima Kucina dan Panglima Witchie pula dah memang ada dalam tempat tu . "

Ragi , emak Rissa berpandangan dengan Rasta , suaminya .

Carla isteri Nezza pula berpandangan dengan Loura , isteri kepada Lesas .

" Macam mana Panglima Kucina dan Panglima Witchie boleh masuk ke dalam kawasan tu kalau , kat dalam kawasan tu , dah ada Perangkap Elemen ? " Tanya Ragi .

" Kak Tsu cakap , diorang berdua masuk ke dalam kawasan tu guna Teknik Penjelmaan Elemen Fizikal . " Jawab Rissa dengan jelas dan tenang namun pada cahaya matanya , jelas yang dia sebenarnya , bangga berada sepasukan dengan Pasukan DiRaja .

" Rissa dan Kak Tsu jumpa Tuan Didie kat mana ? " Tanya Rasta .

" Kat rumah Tuan Didie . " Jawab Rissa dengan jelas . " Masa tu , ada kakak Tuan Didie dan kawan - kawan kakak Tuan Didie dan anak saudara Tuan Didie . "

" Mesti diorang semua tu cantik . " Celah Loura.

" Memang cantik . Kalau semua nak tahu , Tuan Didie tu ada kakak kembar . Kembar tak seiras . " Cerita Rissa lagi . " Anak saudara Tuan Didie , memang cantik sangat dan baik hati . Dia belanja Rissa dan Kak Tsu . "

Ketika Rissa dan semua yang berada di situ sedang rancak berborak , tiba - tiba , corak semboyan terukir pada lengan kanan Rissa .

" Rissa , corak apa tu ? " Tanya Ragi dengan agak perlahan berbaurkan kekaguman .

" Itu corak semboyan . Panggilan daripada Panglima Perang . Hanya pahlawan yang memiliki pengawalan Elemen Warna dan Cahaya yang betul - betul mantap sahaja yang boleh menghasilkannya . Corak tu memiliki unsur - unsur DiRaja Lagenos . Ini bermakna , Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka memerlukan Rissa di medan perang . " Jawab Lesas dengan jelas dan tenang . " Rara perlu pergi . Kalau dia ingkar , dia akan dikenakan tindakan tatatertib yang keras . Ingkar kepada corak ni bermakna ingkar kepada Tuanku berdua . Corak ni hanya muncul kepada pahlawan yang telah diperakui oleh Tuanku . "

" Jadi maknanya , Rissa telah diperakui oleh Tuanku untuk jadi pahlawanlah . " Celah Nezza dengan jelas .

Lesas dan Pakcik Oua menganggukkan kepala mereka .

Tidak lama kemudian , Tatsumaki muncul bersama dengan Cahaya Elemennya . Dia telah pun menjelmakan pakaian tempurnya . " Salam sejahtera . "

" Salam sejahtera . " Jawab Ragi dan semua yang berada di situ

" Rissa , kita perlu ke Dunia Manusia . Tuanku Pawana menitahkan agar kita kena kawal anak saudara Tuanku . " Kata Tatsumaki .

Rissa bangun dan menghampiri Tatsumaki dengan agak cepat langkahnya . " Apa yang terjadi ? "

" Tak tahu tapi , kita kena pergi sekarang juga . Tuan Didie dah tunggu . " Jawab Tatsumaki .

Rissa bertemu dengan kedua orang tuanya , untuk meminta restu ke medan perang . Kemudian , dia menyalam dan mencium lembut semua tangan yang berada di situ .
Selepas itu , dia berlari ke arah Tatsumaki sambil menjelmakan pakaian tempurnya .

Tatsumaki melenyapkan dirinya membawa bersama Rissa .

" Terus - terang saya cakap . " Kata Lesas dengan tenang . " Rissa akan jadi salah seorang Pahlawan yang handal di bawah naungan Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Akak tak tahu . " Kata Siti Khumairah dengan perlahan . " Akak cuma risaukan Rara . Dia muda lagi . "

" Takpe . Bukan salah akak pun . Akak tak sengaja . " Balas Ahmadi lalu tersenyum . " Takpe , Didie akan selesaikan hal Rara ni selepas habis serangan musuh ni . "

Tatsumaki dan Rissa muncul bersama warna cahaya elemen yang bergemerlapan .

" Aku nak , korang berdua , kawal Gelombang Psikik Cik Muda Rara sebab , kakak aku tak sengaja kunci minda dia jadi , Banshee Psikik dia yang ada kat Pulau Misteri tu , mesti akan cuba tarik semua Warna dan Cahaya dan semua Elemen dia . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Tak kisahlah apa teknik yang korang berdua gunakan yang penting , jangan sampai Banshee Psikik dua tu , datang sini . Badan Cik Muda Rara belum bersedia untuk terima Banshee Psikik yang dia sendiri tak pernah jumpa . "

" Baiklah . " Kata Rissa .

" Maer , Naer , kita jumpa yang bertiga tu kat sana . Buka semua Pintu Tenaga korang ke tahap semaksima yang korang mampu . " Kata Ahmadi lalu menyapu - nyapu bajunya. . " Masa untuk korang untuk jadi gila semula dah tiba . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hose bersama beberapa orang rakannya telah dipanggil untuk bertarung bersama namun , Lamora masih lagi mampu berdiri walaupun telah menerima pelbagilai serangan .

Damgo terlutut di sisi Aivira yang juga mula berasa letih letih .

" Tuan Ai , saya tak rasa si celaka ni boleh mati dengan cara serangan yang biasa . " Kata Damgo .

" Tak kisahlah . " Balas Aivira sambil tertawa kecil lalu membangunkan Damgo . " Kita kena juga bunuh cicak bangang ni . "

Hose terseret kebelakang kerana menahan serangan Lamora yang terlalu kuat baginya .

Kucina tercampak ke arah bebatuan sehingga menyebabkan tumpuan Witchie sedikit terganggu dan akibatnya , dia juga tercampak ke arah bebatuan dengan deras .

Lamora melompat ke udara dan menghasilkan bebola tenaga yang agak besar dan menyasarkannya ke arah Witchie .

Witchie bangun dan bersedia untuk menerima serangan Lamora .

Aqilah dan Puan Finura yang membantu mengawal kawasan itu juga mula berasa kepenatan .

" Mak , macam mana nak jadi Pahlawan DiRaja ? " Tanya Aqilah .

" Aqilah kena tahan pukul . " Jawab Puan Finura . " Ada teknik gila . Teknik gila yang membunuh . "

Lamora melancarkan serangannya ke arah Witchie dan Witchie pula telah pun bersedia untuk menerima serangan itu .

Tiba - tiba , Ahmadi muncul lalu ditukarkannya bebola tenaga Lamora tadi menjadi bebola ais dan kemudian , bertukar menjadi salji yang berterbangan .

Selepas itu , Lamora terhempas ke tanah dengan pantas kerana dipukul oleh Naera dengan padu .

Maera yang telah pun bersedia , melakukan serangan pantas terhadap Lamora yang menyebabkan Lamora terpelanting dengan pantas .
Selepas itu , dia menghampiri Ahmadi .

" Saya nampak Siti . " Kata Maera dengan agak tenang . " Tapi , mana Ai ? "

" Tu . Yang macam makhluk asing kat sana tu . Yang kepala banyak mata tu . " Jawab Ahmadi .

Maera mengecilkan matanya untuk melihat Aivira . Tidak lama kemudian , dia memandang Ahmadi . " Itu Ai ke ? "

" Kenapa ? " Tanya Ahmadi .

Aivira melompat ke udara dan terus mendarat di sisi Maera . " Awak kena bersedia Maer . Cicak ni liat nak mati . "

Maera tidak membalas kata - kata Aivira . Tiba - tiba , dicucuknya salah satu mata Aivira sehingga menyebabkan Ahmadi tertawa .

Aivira memegang matanya sambil menjerit kesakitan . " Sakitlah bongok ! Awak ingat mata saya ni perhiasan ke ? ! "

Mata Maera membesar lalu memandang ke arah Ahmadi yang masih lagi ketawa . " Mata dia tu mata betul ke ? ! "

" Mak ! Diorang tu tak betul ke ? ! " Tanya Aqilah dengan jelas dan agak kuat kerana terperanjat . " Masa macam ni pun sempat lagi nak bergurau ! "

" Sekarang percaya tak ? " Tanya Puan Finura dengan jelas lalu mengeluh . " Pasal tu mak tak nak korang berdua ikut perangai abang korang tu . "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience