Ahmadi mempelawa sekumpulan kecil itu masuk ke halaman rumah dan seterusnya , mempelawa mereka untuk duduk bersama di dalam sebuah pondok yang dibina oleh Pendekar Bayu di bawah sebatang Pokok Mangga .
" Apahal korang datang ke sini pagi - pagi ni ? " Tanya Ahmadi dengan nada biasanya . Bersahaja dan tenang .
" Kitorang datang ni , sebenarnya . Ada hajat dan ada sesuatu yang kitorang nak minta kebenaran . " Kata seorang lelaki dengan tenang dan jelas .
Ahmadi tersenyum . " Korang ingat aku ni Ketua Kampung ke ? Kalau korang nak minta kebenaran untuk apa - apa , bukan kat aku . Pergi minta kat Dato ' Sri Panglima Jentayu tu . "
" Kami ni sebenarnya , bukan berasal dari sini . " Kata Lelaki itu dengan agak gugup nada suaranya . " Dan , ada diantara kitorang kitorang kat sini , berketurunan Hybrid . "
Menjadi sedikit tajam renungan Ahmadi sebaik sahaja bait - bait kata Lelaki itu masuk ke lubang telinganya .
Nada suaranya juga telah sedikit berubah . " Apa maksud kau sebenarnya ni ? Apa yang korang nak dan apa niat sebenar korang ? "
Siti Maisarah dan semua yang berada di situ juga saling berpandangan .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Edy menendang kerusinya dengan perasaan geram yang memicit - micit seluruh batang tubuhnya . " Celaka betul ! Dia selalu selangkah ke depan daripada kita ! "
" Zen bijak . Dia tahu manfaatkan setiap pergerakkan kita . " Kata Sham dengan jelas .
" Kita kena buat tindakan drastik . Kalau tak , dia takkan hiraukan kita . " Celah Vaega dengan jelas . " Dia tak pernah sedikit pun hiraukan pasal permintaan kita . Dia cuma tambahkan lagi sakit hati kita kat dia . "
" Kita guna Manusia untuk ugut dia . " Sampuk Marco . " Kita tangkap Manusia dan ugut Zen . "
" Tak mungkin berkesan . Nanti bukan Zen yang datang . Orang lain yang akan layan kau nanti . " Balas Edy dengan nada geramnya yang masih belum pudar .
" Siapa ? " Tanya Arni dengan lembut .
" Didie . Raja Lagenos tu , ada kat sini . Semua Pengintip dia ada kat dunia ni dan kat Dinding Vortex . " Kata Edy dengan jelas dan agak pantas . " Korang bukan lawan dia . "
" Tapi kita hampir berjaya dapat bunuh Ketua - ketua Panglima dia hari tu . " Sampuk Lolita dengan jelas .
" Pasal kita guna serangan berskala besar dengan serentak . " Balas Edy dengan tenang dan jelas . " Korang fikir , korang dapat menang ke kalau berdepan dengan diorang satu lawan satu ? "
Kemudian , dia mengeluh dengan dahinya berkerut sedikit . " Apa - apa pun . Kita kena paksa juga Zen untuk layan kita . "
" Caranya ? " Tanya Nakmi dengan tenang dan lembut .
" Kalau kau nak culik Manusia untuk ugut Zen supaya layan kita , kau kena buat lagi kejam daripada itu . " Balas Edy dengan jelas dan kemudian , dia memandang ke arah Nasja yang duduk di atas Meja . " Senjata daripada syarikat Zen tu kau ada simpan lagikan ? "
" Ada . " Jawab Nasja dengan pantas . " Senjata Laser tu , kalau kau buat untuk bunuh , 100 ekor Gajah pun takde hal punya . Senjata tu memang kuat . "
" Bagus . Itu yang aku nak dengar . Sekarang ikut aku . " Kata Edy dengan tenang lalu dia berdiri .
" Awak nak bawa kitorang ke mana ? " Tanya Garar dengan tenang .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Linda . Pastikan semua Lantera Kristal tu dah kau isi dengan Gas - gas tu . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas . " Tetapkan semua sasaran . Tak lama lagi . Kau akan dapat buat apa yang kau nak . "
" Itu yang saya nak dengar . " Balas Prof . Linda Josephine dengan lembut . " Jangan risau . Proses untuk masukkan semua Gas tu ke dalam Lantera Kristal tu memang dah berjalan . Untuk Lori - lori , semua dah siap . "
" Bagus - bagus . " Kata Prof . Zenderall dengan tenang . " Bagitahu kat semua diorang . Maksud aku , semua Buah - buah Catur tu . Diorang kena ada kat sini untuk buat semua apa yang kita dah rancang .
" Takde hal . " Balas Prof . Linda Josephine dengan tenang .
" Kita akan tukar dunia ni jadi tempat yang lebih menyeronokkan . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Kitorang memang tahu , Tuan adalah Raja Lagenos kat Dunia Mitos dan dah banyak bantu kerajaan kitorang . " Kata Lelaki itu dengan lembut . " Sebagai balas jasa , izinkan kami untuk bersama dengan Tuan untuk lindungi semua yang ada kat dunia ni . "
" Perkataan ' Raja ' tu , perlahankan sikit . Bukan semua Manusia dan ' orang ' tahu pasal tu kat sini . " Balas Ahmadi dengan tenang dan jelas .
Dia mengeluh lalu mengusap wajahnya dengan lembut dan kemudian , dia terlihat akan seseorang yang sedang curi - curi melihat dari arah belakang .
Wajahnya menjadi semacam kerana dia mengenali akan wajah orang yang sedang curi - curi melihat itu . " Apa yang kau curi - curi tengok tu ? Kau nak aku cungkil mata kau ke ? Sini . "
Lelaki itu perlahan - lahan berjalan ke depan sambil tersengih - sengih . " Tuan . Selamat pagi Tuan . Tuan dah sarapan ? "
" Belum . Aku tak sarapan lagi . Aku rasa aku macam nak sarapan muka orang pagi ni . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Kau ke yang suruh diorang semua ni datang kat sini ? "
" Bukan , bukan . Ni hasil daripada perbincangan kitorang . Maksud saya , perbincangan Makhluk Mitos dan Golongan Hybrid . " Kata Sastik dengan lembut . " Kitorang rasa , kitorang perlu minta izin dengan Tuanku Raja Pawana , untuk sama - sama jaga keselamatan kat dunia ni . "
Ahmadi menganggukkan kepalanya dengan lembut . " Korang nilah . Saja je nak buat aku sakit kepala . "
" Maafkan Tuanku . Bukan niat kitorang nak tambahkan beban Tuanku . " Kata Sastik dengan agak pantas lalu dia dan semua yang berada di situ , tidak kira lelaki dan wanita , hendak melakukan Gerakan Hormat .
Ahmadi dengan pantas mengetuk semua kepala mereka dengan kuat dengan wajah semacamnya yang berselimutkan kegeraman yang teramat sangat . " Jangan buat macam tu kat sini ! Aku goreng tepung juga korang semua ni nanti ! "
Nurzahirah dan Nurzaharah menggaru kepala mereka dan saling berpandangan .
" Apa kata , awak semua balik dulu . Kitorang akan bincang pasal ni . " Kata Siti Maisarah dengan lembut dan tersenyum .
" Hamba menjunjung titah Tuanku Puteri . " Kata Sastik dengan dengan tenang .
" Jangan guna Bahasa Istana kat sinilah ! Korang tak ' reti ' bahasa ke ' hah ' ? ! ' " Jerit Siti Khumairah dengan jelas . " Pergi balik ! Kitorang nak ke Dunia Mitos ! Pergi balik ! Sekarang ! "
Sastik dan semua yang berada di situ lari bertempiaran dan ada dikalangan mereka yang memanjat tembok rumah untuk melarikan diri .
" Macam - macam . " Kata Siti Nursamawi dengan tenang lalu dia memandang ke arah Sheila Asyikin yang menganggukkan kepala dan memandang ke arahnya .
Hagia Sofea memandang ke arah Ahmadi yang telah pun siap menggali sebuah lubang yang panjangnya dan dalamnya sepanjang tujuh kaki .
Selepas itu , dia terus sahaja terjun ke dalam lubang tadi dan merebahkan badannya dan mengiringkan wajahnya ke arah kiblat .
" Nak Talqin tak ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut .
" Rara pandai tak ? " Tanya Ahmadi kembali .
Nurzaharah membuangkan beberapa kuntum Bunga Raya ke dalam kubur tadi dan bunga itu jatuh ke pipi Ahmadi .
" Hilang satu beban kat dunia ni . " Kata Nenek Diana yang tiba - tiba sahaja muncul di situ .
Ahmadi bingkas bangun semula . " Apahal nenek ni ? ! "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Prof . Zenderall tersenyum lebar melihat kejayaan Prof . Linda Josephine kerana kejayaan mengambil Jet - jet Pejuang berteknologi tinggi dengan mudah .
" Dron dah siap . " Kata Prof . Linda Josephine dengan tenang . " Bila - bila masa je boleh gerak . "
" Kumpulkan semua aset yang kita perlukan kat satu tempat . Kita akan gerakkan semua aset tu kat bandar - bandar panas dan kawasan hutan yang berdekatan . " Kata Prof . Zenderall dengan tenang . " Jangan lupa . Kita punya acara utama pun , nak digerakkan juga . "
" Semua dah siaplah . Tinggal tunggu arahan awak yang perlahan tu je . " Balas Prof . Linda Josephine lalu dia duduk di atas sofa yang berwarna Hitam .
Prof . Zenderall hanya terawa kecil mendengar kata - kata Prof . Linda Josephnie itu
" Saya tak sabar betul . Tunggu arahan awak macam nak tunggu sesuatu yang amat mustahil . " Kata Prof . Linda Josephine sambil dia menyilangkan kakinya . " Lambat sangat . "
Prof . Zenderall tertawa . " Sabarlah . Aku ada satu lagi kerja untuk sempurnakan semua ni . "
" Apa dia ? " Tanya Prof . Linda Josephine dengan agak pantas .
" Aku nak tangkap Badut bodoh tu . " Balas Prof . Zenderall dengan bersulamkan nada tawanya .
" Baru sekarang nak tangkap ? " Tanya Prof . Linda Josephine .
" Tangkap , simpan dan , tunjuk . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas .
" Apa maksud awak ? " Tanya Prof . Linda Josephine dengan agak lembut bersulamkan renungannya yang kelihatan kosong bersulamkan kekejaman yang telah kuncinya .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ahmadi , Sheila Asyikin , Siti Nursamawi , Nurzahirah dan Nurzaharah meneliti peta Kem Pertahanan yang telah ditempatkan oleh Permaisuri Fiirapi pada zon - zon panas .
Segala kedudukan yang dipilih itu adalah hasil buah fikiran Nurzaharah sendiri sebelum dia membuat keputusan untuk berada di Dunia Manusia .
Sementara Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah pula meneliti rekod segala keperluan asas dan perubatan yang diperlukan .
Manakala Stephen Akio Kenzo bersama dengan rakan - rakannya yang lain pula , meneliti kedudukan Senjata - senjata yang ' berteknologikan Peluru Elemen ' yang telah ditempatkan pada Kem - kem Pertahanan di seluruh kawasan Zon Panas yang ada pada kawasan Kerajaan Bersekutu .
Mereka juga meneliti akan setiap unit - unit Pahlawan yang ditempatkan .
Semua itu adalah hasil penelitian dan buah fikiran Nurzaharah sendiri .
" Bukan nak puji tapi , Hara memang tajam penelitian dia . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Tempat - tempat dia letakkan semua Senjata ni , memang strategik . "
" Betul tu . Semua Unit Pahlawan pun memang dia letakkan tepat pada kawasan yang memerlukan . " Kata Siti Hawa pula dengan nada yang lembut . " Tengok kat kawasan ni . "
Dia mengetuk jari telunjuknya pada kawasan peta yang dimaksudknanya . " Unit ni memang sesuai diletakkan kat sini . Dia menguatkan lagi pertahan kat sini . "
Pendapat Stephen Akio Kenzo dan Siti Hawa itu dipersetujui oleh rakan - rakan mereka yang lain .
Sementara itu , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze pula meneliti kawasan yang dikhaskan untuk Unit Serangan Jarak Jauh yang disediakan untuk Unit Archer , Gunslinger dan Elemental .
" Rara , Hara . Pakcik bagi kawasan ni untuk Pasukan Sayap Merah dan Biru . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Semua urusan laporan , kat kawasan ni . Bagi tugas kat Kak Tsu dan Rissa untuk teliti semua laporan tu lepas tu , baru bagi kat Pakcik . "
Nurzahirah dan Nurzaharah mengaggukkan kepala mereka .
" Unit Pahlawan DiRaja Lagenos akan kawal kawasan ni . " Kata Ahmadi lagi dengan jelas .
Belum habis Ahmadi berkata - kata , mereka didatangi oleh dua orang Pahlawan .
Seorang Lelaki dan seorang Wanita . Mereka berdua melakukan Gerakan Hormat DiRaja .
" Tuanku Pawana . Maafkan patik berdua kiranya kehadiran patik berdua ini menggaggu akan musyawarah ini . " Kata Pahlawan Lelaki itu dengan jelas .
" Persembahkan pada beta akan akan apa yang ingin kamu persembahkan . " Kata Ahmadi dengan lembut .
" Tuanku . Berlaku satu pertempuran kecil di kawasan luar perbatasan kerajaan kita yang dilancarkan oleh pembelot kerajaan kita . " Kata Pahlawan Wanita itu dengan jelas dan lancar suaranya .
" Bagaimanakah kamu wahai Pahlawan , mengetahui akan mereka adalah merupakan Pembelot kerajaan kita ? " Tanya Hagia Sofea dengan lembut .
" Kerana , patik berdua kenal dengan mereka . " Kata Pahlawan Lelaki itu dengan jelas . " Mereka adalah merupakan Pahlawan - pahlawan kita . "
Ahmadi melihat ke arah peta . " Kawasan manakah yang telah diserang itu ? Jika ia kawasan yang sangat penting , beta akan kerahkan Pasukan Sayap Merah dan Biru untuk menguruskannya . "
" Serangan itu dilakukan di kawasan yang menempatkan kawasan yang diketuai oleh Pahlawan Puak Aexrieca . " Kata Pahlawan Wanita itu dengan jelas . " Dan sekarang ini , Kapten Muda Aqilah dan Kapten Fiinura sedang bertarung dengan pembelot - pembelot itu . "
Dahi Ahmadi berkerut sedikit . " Siapakah yang menjadi ketua kepada Pembelot itu ? "
" Panglima Tallat . Dia adalah Ketua Panglima untuk Unit Native Aexrieca . " Kata Pahlawan Wanit itu dengan jelas . " Sebelum itu , berlaku pertempuran yang telah membinasakan sedikit kawasan kota kita akibat daripada usaha penangkapan dan pengusiran . "
Berita itu telah memeranjatkan Ahmadi dan semua yang berada di situ .
Belum sempat berita itu disapu angin , seorang lagi Pahlawan tiba dan terus sahaja melakukan Gerakan Hormat .
" Tuanku Pawana . Pada semua kawasan di sempadan Kerajaan Bersekutu , telah diserang oleh pembelot - pembelot kerajaan . " Kata Pahlawan yang baru sahaja tiba itu dengan jelas . " Kawalan pada setiap unit kota , telah dikawal dengan amat ketat . Pembelot - pembelot kerajaan hanya mampu untuk menyerang daripada kawasan luar sempadan Kerajaan bersekutu . Namun demikian , kerosakan kota tidak dapat hendak dielakkan kerana , berlaku pertarungan sewaktu usaha pengusiran dan penangkapan dilakukan . "
" Katakan pada mereka . Pastikan semua pembelot itu berjaya diusir keluar ataupun ditangkap . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang nadanya . " Jika perlu dibunuh , bunuh sahaja . "
" Patik bertiga menjunjung titahnya Raja Pawana . " Kata ketiga - tiga Pahlawan itu sebelum mereka bertiga berlalu pergi .
Ahmadi memandang ke arah Aivira dengan wajah tenang . " Ai , panggilan untuk kau dah sampai . Pergi sekarang . Kalau kau dapat tangkap , bagus . Kalau kau terpaksa bunuh , bunuh je . "
Aivira tersenyum lalu dia melihat ke arah peta dan kemudian , dia berlalu pergi untuk menyambut semboyan perangnya .
" Rara , Hara . Bawa Pasukan Sayap Merah dan Sayap Biru untuk tinjau keadaan kota kita . " Kata Ahmadi dengan jelas .
Selepas itu , dia memandang ke arah kakak - kakaknya . " Kakak berempat , pergi jumpa Bonda . Beritahu situasi kita dan lepas tu , pergi ke Ruang Psikik . Bonda tahu apa nak buat kat sana . "
Share this novel