BAB 101 - PASELA BUNTU

Fantasy Series 4007

Dengan Gelombang Tenaga Elemen Warna dan Cahaya yang berselimutkan kegelapan , Panglima Tallat merenung ke arah Aivira yang kelihatan tetap tenang .


Aivira berdiri dengan tenang sambil matanya menjamah ke arah lawannya .

Dengan lembut , dia membukakan kesemua Pintu Tenaganya sehingga , Letusan Tenaga sedikit berhembus di sekitar tempat dia berdiri .


" Lainnya Tekanan Gelombang Elemen abang . " Kata Aqilah dengan jelas .


Sambil tersenyum , Aivira menunjukkan penumbuk kanannya ke arah Panglima Tallat .


Panglima Tallat mengaum memperdengarkan suara Mode Tempur Aexriecanya yang amat menggerunkan lalu , berlari ke arah Aivira dengan pantas .


Aivira berlari ke arah Panglima Tallat sambil membalas ngauman Panglima Tallat dengan suara Hybrid Aexriecanya yang sedikit halus namun amat menyeramkan bunyi dan nadanya .

Sambil dia berlari itulah , dia bertukar kepada Mode Tempur Hybrid Aexriecanya yang unik .

Dia melompat ke udara ketika lapan kaki labah - labahnya keluar daripada kedua belah bahagian belikatnya .

Dan ketika dia berada di udara itu , segmen seperti tulang keluar daripada belakang kepalanya menutup wajahnya seperti topeng yang hanya memperlihatkan lapan pasang matanya yang bukat dan bersinar serta mulut lebarnya yang daripada hujung bawah telinga kanan sehingga ke hujung bawah telinga kirinya .


Ahmadi berjalan dengan perlahan - lahan meredah semak - samun sambil dia melihat ke arah pokok yang menjadi tempat Dyrad bersembunyi pada awal tadi .

Selepas itu , dia melompat ke atas salah sebatang dahan .

Dia kemudiannya merendahkan tubuhnya seperti sedang memerhatikan kawasan dahan itu .

Dia kemudiannya , mengeluh kerana terlihat akan sekuntum bunga Orkid Hitam berjalur Merah di antara rekahan kulit pokok itu dan , dia sukar untuk dicapainya .

Di ambilnya Bunga Orkid Hitam itu dan kemudian , dia melompat ke tanah .

Selepas itu , digenggamnya Orkid Hitam itu sambil mengeluarkan Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya .

Bunga Orkid tadi lenyap bersama dengan Elemen Warna dan Cahaya yang perlahan - lahan masuk ke dalam cincin yang dipakainya .

Dia menganggukkan kepalanya buat seketika ketika Cahaya Elemen daripada Orkid Hitam itu , memasuki ke dalam batu cincinnya .

Selepas itu , dia berjalan menghampiri Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Kenapa ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .


" Kakak Dyrad memang ada kat sini tadi . Dia seorang je . " Balas Ahmadi dengan tenang dan jelas . " Mungkin , dia tengah siasat keadaan kat tempat ni agaknya . "


" Mungkinlah ' kut ' . Kakak Seksi tu nak tengok macam mana semua pengkhianat tu buat kerja ' kut ' agaknya . " Kata Nurzaharah dengan tenang dan jelas .


" Mungkin . " Kata Ahmadi dengan bersahaja lalu , dia menggaru kepalanya yang tidak gatal .


Nurzahirah dan Nurzaharah memandang ke arah wajah Ahmadi dengan mata kanan dan kiri mereka yang berkilau .

Selepas itu , mereka mengecilkan mata mereka .


" Apahal ? " Tanya Ahmadi dengan bersahaja lalu dia bercekak pinggang .


" Ada sesuatu yang Pakcik tak kongsi dengan kitorang . " Kata Nurzahirah sambil terus memandang ke arah wajah Ahmadi .


" Kan ? " Kata Nurzaharah pula dengan wajah kakunya .


" Merepek jelah korang ni . " Balas Ahmadi lalu ditariknya telinga Nurzahirah dan Nurzaharah dengan manja . " Dah . Mari . Kita tengok Abang Ai . "


Nurzahirah dan Nurzaharah hanya memandang ke arah Ahmadi dengan mata mereka yang dikecilkan tadi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Aivira saling berbalas serangan dengan Panglima Tallat dengan serangan yang bersulamkan Serangan Elemen yang berbahaya .


Panglima Tallat terundur ke belakang kerana serangan Aivira yang padu menghinggap ke dada dan abdomennya .


Aivira mendesis memperdengarkan desisannya yang halus menggerunkan .


Panglima Tallat mengaum dengan lantang lalu , pada bahagian belakangnya atas punggungnya , mengeluarkan ekor .

Ekor yang agak besar , bersisik , berlendir dan memuliki tulang - belulang seperti struktur tulang belakang .


Pahlawan Aexrieca di situ terperanjat dengan perubahan yang dialami oleh Panglima Tallat .


" Ni yang saya tak suka ni . " Kata Aivira di dalam hatinya lalu , kaki - kaki Labah - labah yang terkeluar pada bahagian kedua belikatnya menganyam Suteranya untuk menghasilkan dua Bilah Pedang Sutera .

Selepas itu , dia menggenggam Pedang Suteranya dan memutar - mutarkannya sebelum dia bersedia untuk menyambung semula pertarungannya .


Panglima Tallat berlari ke arah Aivira namun , apa yang memeranjatkan adalah , dia berlari seperti binatang buas yang hendak menerkam mangsanya .


Pergerakkan Panglima Tallat yang pantas itu telah menyebabkan , Aivira dengan segera menjelmakan ratusan helaian Sutera daripada tanah untuk menangkap Panglima Tallat .


Pergerakkan Panglima Tallat terhenti kerana tubuhnya dilingkari dengan helaian Sutera tadi .

Dia meronta - ronta sambil mengaum dan menjerit dengan suara yang amat menyeramkan .


Aivira melompat ke udara dan mendarat di hadapan Pahlawan - pahlawan Aexrieca .


" Mak , Ai perlukan bantuan . " Kata Aivira dengan jelas .


" Cakaplah . " Balas Puan Fiinura dengan pantas .


" Saya nak beberapa Pahlawan kita untuk bantu Ai . " Kata Aivira dengan tenang dan jelas dengan suara Hybrid Aexriecanya . " Beberapa orang Pahlawan Aexrieca Tulen dan Pahlawan Hybrid . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Putih menyusup masuk ke dalam Stadium itu seperti angin .

Matanya tajam memerhatikan setiap tindak dan tanduk kumpulan yang diketuai oleh Edy tu .

Dia yang berseorangan , berhati - hati dalam mengaturkan pergerakkannya .

Dia terhenti dan , hatinya berdegup dengan agak kencang .

Matanya terlekat beberapa orang anggota kumpulan Edy yang bertindak dengan mengasari sekumpulan wartawan yang mereka paksa untuk merekod semua kejadian itu untuk dipaparkan kepada umum .

Ingin sahaja dia menghentikan semua itu namun , dia perlu mempertimbangkan akan keselamatan semua tebusan itu sekiranya dia hendak membuat sebarang tindakan .


Sepasukan Polis dan Tentera dikerahkan untuk ke kawasan Stadium itu bagi menyelamatkan semua tebusan .


Vastu adalah salah seorang yang terlibat dalam misi menyelamat itu .

Wajahnya kelihatan garang bagaikan menahan kegeraman yang telah lama dipendamkannya .


Kereta - kereta Polis , Kereta dan Trak - trak pasukan Pengaman dan juga Trak - trak pasukan Tentera yang dikerahkan kerajaan menyusuri jalan dengan disulami siren - siren yang memekakkan telinga .

Kenderaan para Pasukan Perubatan juga kelihatan .


Semua itu dapat disaksikan melalui Monitor - monitor TV cahaya dan semua media - media sosial .


Pendekar Bara memukul bahu Pendekar Bayu dengan lembut . " Macam mana ni . Didie kat Dunia Mitos dengan ' anak - anak ' dia . "


" Lagi lama kita tunggu . Lagi banyak kemungkinan yang mungkin akan berlaku kat semua tebusan tu . " Celah Dato ' Panglima Lok Tujuh dengan jelas . " Paling kurang pun . Kita kena pastikan semua tebusan tu dalam keadaan yang selamat sementara tunggu Didie balik kat sini . "


" Apa pengalaman yang korang ada untuk nak ' tahan ' situasi ni sementara tunggu anak aku tu ? " Tanya Pendekar Bayu dengan nada bersahaja . " Kita takde pengalaman dalam situasi tebusan yang ramai macam ni . "

Selepas itu , dia merebahkan badannya ke belakang sofa . " Kalau kita silap ke depan dan kalau kita lambat sedikit pun , nyawa semua tebusan tu , aku yakin . Memang terbang macam tu je . "


Aaoroon melepaskan keluhan . " Kita langsung takde pilihan . Sebab , kebanyakkan yang menjadi anggota kumpulan Edy ni , jenis macam kita . Ketua - ketua diorang pula Hybrid Mitos . Memang jadi pertarungan kalau kita masuk campur . Dan , nyawa tebusan tu jadi cagaran pertarungan . "


" Bukan itu je . Nanti , semua pasukan keselamatan yang ada kat sana , akan salahkan kita kalau ada mangsa culik tu terkorban kalau pertarungan berlaku . " Celah Mastura dengan lembut .


" Itu yang Ayah Bayu nak elakkan . Kita kena ada satu teknik yang boleh elakkan masalah tu . " Kata Pendekar Bayu dengan lembut dan jelas . " Abang Didie dan Kak Sheila korang je yang ada teknik tu . "


" Kita tak boleh nak buat apa . " Kata Mak Teh Sanggul dengan tenang namun , nadanya jelas berbaurkan sedikit kekesalan . " Kita berdoa je , Didie cepat habis kerja dia kat Dunia Mitos . "


" Jangan risaulah . Doa banyak - banyak . Dengan izin yang Maha Mengizinkan . Didie dan kawan - kawan dia akan dapat selamatkan semua tebusan tu . " Kata Puan Maryam pula dengan tenang .


" Yang korang pula . Siaplah apa yang patut . " Kata Nenek Diana pula . " Kot - kot Didie tu pulang nanti . Dia akan ajak korang sekali .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Siti Khumairah memandang ke arah Permaisuri Fiirapi . " Bonda , tidaklah ada lagi semua pengkhianat itu di dalam kota kita . "


" Semua Gelombang Minda , Pergerakkan , dan juga setiap Tenaga Elemen Warna dan Cahaya telah kita selidiki . " Kata Siti Maisarah pula dengah lembut . " Kota dan kerajaan kita telah pun dalam keadaan yang sedia kala . "


" Syukur kepada Yang Maha Melindungi kerana telah membantu kita untuk menyelamatkan keadaan rakyat jelata . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Marilah kita kembali ke Istana dan hubungi semua rakan sekutu kita . Kita tanyakan apakah keadaan mereka baik - baik sahaja atau sebaliknya . "


" Anakanda sekalian menjunjung titahnya Bonda Permaisuri . " Kata Siti Maisarah dengah lembut .


Sheila Asyikin dan semua rakannya telah tiba di atas Pagar Kem Pahlawan Aexrieca dan melihat ke arah pertarungan antara sekumpulan kecil Pahlawan Aexrieca yang diketuai oleh Aivira dengan Panglima Tallat .


Pahlawan - pahlawan Aexrieca itu yang terdiri daripada empat Pahlawan Aexrieca berdarah tulen dan tiga Pahlawan Hybrid Aexrieca termasuk Aqilah , mengikat tubuh Panglima Tallat dengan helaian - helaian sutera milik mereka sementara menghasilkan teknik mereka untuk melancarkan serangan .


" Saya tak sangka Aivira boleh jadi ketua untuk tangkap makhluk asing tu . " Kata Naera dengan jelas . " Selalunya , ada je alasan dia kalau Didie bagi dia tugas masa kat dalam Sayap Peganiex dulu . "


Stephen Akio Kenzo tersengih . " Berbakul alasan dia bagi asalkan dia tak jadi ketua untuk semua tugas tu . "


" Korang ni pun . Janganlah samakan dia yang dulu dengan yang sekarang . " Kata Siti Hawa dengan tenang . " Sekarang ni , dia dah adiklah . Kenalah tunjuk tauladan yang baik . "


" Dia nak nampak hebat depan adik - adik dialah tu . " Kata Muniandy dengan senyumannya lalu dia dan rakan - rakannya tertawa .


" Saya boleh dengar tau ! " Kata Aivira dengan lantang dan geram sambil dia memandang ke arah rakan - rakannya .


Siti Nursamawi dan semua rakannya makin tertawa melihat reaksi spontan Aivira itu .


Panglima Tallat terseret ke belakang terkena serangan yang bertali arus tanpa henti .


" Dia tak pandai letih ke . " Kata Aqilah dengan nada geram .


Panglima Tallat mengaum dan memandang ke arah Aivira yang berdiri di hadapan kumpulan kecil Aivira itu .


" Kita kena tangkap dia . Dan siasat kepala dia . " Kata Aivira dengan jelas .


" Nak siasat macam mana ? Kepala diorang akan meletup kalau ada Elemen Tenaga yang cuba nak selongkar kepala diorang . " Balas Aqilah dengan jelas .


" Itu biar Didie yang urus . Kerja kita tangkap Aexrieca yang bangang ni . " Kata Aivira dengan tenang .


Ahmadi mendarat di atas tanah dan tindakannya itu disusuli oleh Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Apahal ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut .


Ahmadi menjelmakan corak Psikik pada dahinya dan menghubungkannya pada minda Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Tuan , ada masalah besar ni . " Kata Putih yang bergema di dalam minda Ahmadi , Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Apa dia ? " Tanya Ahmadi dengan agak pantas . " Kau jangan nak tambah lauk . Keadaan lauk kat sini pun dah agak besar juga ni . "


Putih tertawa kecil . " Tak boleh buat apa . Lauk kat sini , memang boleh buat Tuan sakit kepala . Dan , menyelerakan . "


Pahlawan - pahlawan Aexrieca menyerang Panglima Tallat tanpa henti dan bersilih ganti .

Bukan sahaja setakat serangan fizikal malah , Serangan - serangan Elemen juga digunakan untuk menyerang Ketua Pengkhianat Aexrieca Lagenos itu .

Namun , Panglima Aexrieca itu masih mampu untuk berdiri walaupun kecederaan yang dialaminya amatlah teruk .


Aivira bergerak dengan pantas ke arah Panglima Tallat dan melakukan serangan yang seterusnya .

Dia mengelak tumbukan Panglima Tallat dan kemudian , dia menyuntikkan racunnya pada kedua belah bahu lawannya melalui beberapa kaki labah - labahnya .


Panglima Tallat mengaum dengan suaranya yang membingitkan telinga kerana , racun Aivira mula memberikan kesan .


Aivira sedikit kemengahan kerana , telah terlalu banyak racun yang telah disuntikkannya kepada Panglima Tallat .

" Tak guna betul orang tua ni . Dah banyak kali kena racun pun masih tak tumbang - tumbang lagi . " Bisik hatinya .


Para Pahlawan Aexrieca melepaskan beberapa Bebola Elemen Tenaga mereka ke arah Panglima Tallat .

Letupan demi letupan terhasil akibat daripada serangan itu .


Namun sekali lagi mereka terperanjat kerana , Panglima Tallat masih lagi mampu berdiri walaupun , sebahagian daripada tubuhnya , ada yang telah terbakar , terkopek serta sebelah tangannya juga telah pun jatuh ke tanah .


Panglika Tallat menghasilkan corak Letupan Elemen pada tubuh badannya .


" Jarakkan diri sekarang ! Dia nak letupkan diri dia ! " Arah Aqilah dengan lantang .


" Apa ? ! " Tanya Aivira dengan agak kuat dan spontan .


" Dia nak letupkan diri dia ! " Kata Aqilah dengan jelas . " Corak yang dia hasilkan tu , teknik Corak Letupan Elemen ! "


Mendengar jawapan Aqilah , Aivira dengan pantas menghasilkan satu corak berjalur abstrak yang sangat unik pada sekitar tempat Panglima Tallat mengaum .

Selepas itu , empat ekor Labah - labah berwarna Merah ,Putih , Kuning dan Biru yang memiliki empat belas pasang mata yang sangat unik menjelma dan terus sahaja menangkap Panglika Tallat dengan membalutkan helaian Benang Sutera mereka .


Selepas itu , Aivira menghalakan tapak tangan kanannya ke arah Panglima Tallat yang telah pun dibungkus itu dan kemudian , corak berjalur abstrak memancar pada bungkusan Helaian Sutera itu .


Ahmadi memutuskan sambungan Psikiknya tadi dan mengeluh . Wajahnya juga berubah .


" Kita kena balik ke Dunia Manusia . " Kata Nurzahirah dengan lembut .

" Tapi , apa yang kita nak buat untuk nak selamatkan semua tebusan tu ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .

Ahmadi menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Dah tiba masanya kita keluar untuk selamatkan dunia kita . "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience