Rate

The Almighty Devil Of Underworld_65

Action Completed 38206

LinDenhof private runway, Paris, French.

Tepat setelah jet peribadi milik Keluarga LinDenhof itu mendarat di kota Paris. Lebih dari 10 pekerja yang bekerja di landasan peribadi ini segera bersiap sedia di kedua sisi pintu pesawat tersebut untuk menyambut kedatangan bos mereka yang datang secara tiba-tiba ini. Mr. Bernardo merupakan orang yang mengendalikan property peribadi milik Keluarga LinDenhof selama 7 tahun lebih. Sebaik saja dia mendengar yang bos ingin mengunjungi Kota Paris dengan menggunakan jet peribadinya, dia segera mengumumkan kepada semua pekerja yang berada di sana untuk bersiap sedia menyambut kedatangan atasan mereka. Pintu pesawat yang sejak tadi tertutup itu perlahan terbuka sebelum dua pramugari terlihat berjalan turun dan berdiri tepat di samping tangga.

Beberapa saat berlalu, Mr. Bernardo melihat Gio menuruni anak tangga pesawat tersebut sebelum dia menghentikan langkahnya ketika dia sudah berada di tengah-tengah tangga. Melihat hal itu membuat Mr. Bernardo mengerutkan keningnya, mengapa bosnya ini tiba-tiba berhenti di tengah-tengah tangga? Belum sempat dia membuka mulutnya untuk bertanya, dia melihat bosnya berpaling ke arah pintu pesawat tersebut sebelum menghulurkan tangannya.

"Perhatikan langkahmu. Tangga ini cukup curam"

Hah?

Mr. Bernardo tercengang ketika mendengar bosnya ini mengucapkan kata-kata panjang dengan suara yang lembut. Kepalanya berusaha memproses apa yang terjadi sekarang, dia bahkan bingung sama ada dia harus terkejut kerana ini adalah kali pertamanya dia mendengar bos mengucapkan kata yang panjang atau merasa terkejut kerana ini adalah kali pertamanya dia mendengar bos bercakap dengan nada yang lembut namun, satu hal yang dia yakin. Ada tokoh lain yang terbang ke sini bersama bosnya ini dan Mr. Bernardo tidak sabar menunggu orang itu. Dia tertanya-tanya siapakah tokoh yang berhasil membuat bos bersikap seperti ini.

Adakah Young Master Nicholas? Tidak ...tidak mungkin bos bersikap seperti itu kepada seorang lelaki.

Jadi, adakah perempuan? 

Ah! Mungkin perempuan ini adalah Future Lady Boss mereka!? Kalau begitu dia harus memperlakukan perempuan ini dengan sangat hormat, kata Mr. Bernardo dalam hati. Sebaik saja dia melihat tangan putih terulur untuk menggenggam tangan bos yang saat ini masih sabar menunggunya, jantung Mr. Bernardo berdegup kencang.

Astaga!!! Benar-benar Future Lady Boss!!

Perlahan dia melihat perempuan dengan paras cantik dengan gaun putih yang menyelimuti tubuh mungilnya berjalan mendekati bos sebelum berjalan perlahan menuruni tangga kecil dengan bantuan bos. Kedua matanya terpana ketika melihat pasangan yang berada tidak jauh di hadapannya ini.

Benar-benar pasangan paling sempurna yang pernah dia lihat selama ini.

Merasakan beberapa pasangan mata memperhatikannya, membuat Mely mengerutkan keningnya sebelum mengangkat wajahnya perlahan dan mengalihkan pandangan ke arah persekitarannya. Kedua mata kelabunya terpana sebaik saja dia melihat beberapa orang yang sudah berbaris di setiap sisi untuk menyambut mereka saat ini. 

Adakah ini yang selalu dirasakan oleh Vano setiap kali dia ke sini?  

Adakah ini memang cara orang kaya? 

Pandangannya akhirnya beralih ke arah lelaki yang ada disampingnya saat ini, melihat kedua mata biru itu memandangnya dengan penuh tanda tanya membuat Mely mendekatkan tubuhnya ke arah telinga Gio untuk berbisik perlahan ke arahnya.

"Hey, Vano ...adakah mereka selalu begini?" tanya Mely dengan penuh keraguan yang menghiasi wajahnya saat ini. Ekspresinya, terlihat seperti budak kecil yang baru saja tiba di tempat pelik yang membuatnya terlihat waspada.

Melihat ekspresi comel tersebut membuat Gio tidak tahan untuk menyentuh hidung kecil di hadapannya dengan gerakan manja yang terlihat jelas dari gerak-gerinya saat ini. Kedua mata birunya memandang lembut ke arah perempuan disisinya ini. "Mhm ...ini adalah perkara biasa" jawabnya lembut sebelum melingkarkan satu tangannya di pinggang kucing kecilnya ini. Melihat wajah Mely merah membuat pandangan Gio semakin lembut.

"Ugh ...Vano ini adalah tempat umum. Hey lepaskan aku, banyak orang di sini" gumam Mely perlahan, berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah di antara helaian rambutnya.

Bukannya melepaskan pelukan, Gio malah mengeratkan pelukannya, membuat tubuh mungil tersebut bersandar sepenuhnya di dada bidangnya. Kedua matanya memandang wajah merah di hadapannya dengan pandangan yang seakan berkata 'kalau banyak orang memangnya kenapa?' sambil menaikkan kedua keningnya.

Melihat interaksi intim di harapan mereka saat ini membuat wajah Mr. Bernardo merah perlahan. Astaga ...anak muda zaman sekarang, katanya dalam hati sambil berusaha mengatur rasa malu yang tiba-tiba menyerang tubuhnya ketika melihat interaksi bos dan lady boss-nya saat ini. Berdeham perlahan Mr. Bernardo berjalan mendekati pasangan tersebut dengan senyuman lebar.

"Bos dan Ms..." katanya perlahan sambil memandang perempuan menawan di hadapannya ini dengan senyuman sopan yang sama.

"Melysah" jawab Mely lembut berusaha mengawal rasa malunya saat ini. Meskipun, dalam hati dia sudah mengutuk lelaki menjengkelkan ini kerana tidak melepaskan pelukannya. Adakah lelaki ini tidak malu di lihat oleh orang ramai seperti ini.

"Ah ...Ms. Melysah. Nama saya Mr. Bernardo dan saya ingin mengucapkan Bienvenue en Paris, monsieur et mademoiselle (re: welcome to Paris, master and misses). Saya harap anda berdua akan mendapat hari yang menyenangkan di kota yang terkenal dengan sebutan city of love ini" kata Mr. Bernardo dengan ramah.

Mendengar ucapan Mr. Bernardo membuat wajah Mely merona merah sebelum menganggukkan kepalanya perlahan. "Mhmm ...terima kasih banyak, Mr. Bernardo. Anda benar-benar baik hati menyambut kami berdua" kata Mely dengan senyuman sopan yang dibalas dengan gelengan kepala oleh lelaki ramah di hadapannya ini.

"Tiada masalah, ini bukan masalah besar bagi saya. Saya juga gembira kerana anda dapat bercuti di tempat ini. Em ...baiklah, Ms. Melysah, bos. Itu adalah kenderaan yang saya sediakan untuk anda gunakan selama anda tinggal di Paris. Saya harap anda selesa selama dalam perjalanan di bandar ini," kata Mr. Bernardo sambil memimpin mereka ke arah tiga kereta Mercedes Maybach hitam yang berbaris di hadapan mereka.

"Terima kasih Mr. Bernardo" ucap Mely dengan lembut sebelum memasuki salah satu kereta hitam yang sudah disiapkan.

Gio memandang Mr. Bernardo untuk beberapa saat sebelum menganggukkan kepalanya perlahan. "Bon travail (re: good job)" katanya sebelum mengikuti kucing kecilnya untuk memasuki kereta hitam tersebut.

Mr. Bernardo tercengang ketika mendengar kata-kata bosnya tadi, bahkan sehingga ketiga kereta tersebut meninggalkannya sendiri di tengah landasan ini sebelum akhirnya salah seorang pekerjanya menyedarkannya dari lamunannya.

Bos ...memuji saya?

Astaga, astaga, astaga!! Bos memujinya buat kali pertama!!! 

Astaga ... pengaruh lady boss terhadap bos memang sangat hebat! kata Mr. Bernardo dengan senyuman lebar sambil memandang ke arah jalan di mana tiga kereta hitam tersebut hilang dari pandangannya.

***

"Hey Vano? Kemana kita sekarang?" tanya Mely dengan penuh semangat sebaik saja kereta hitam tersebut memasuki kota Paris yang mulai dipenuhi oleh bangunan-bangunan klasik yang selalu berjaya menarik perhatiannya. 

Astaga, ini kali pertamanya dia ke Paris! jeritnya dalam hati dengan penuh teruja.

Memperhatikan ekspresi teruja kucing kecilnya ini yang bahkan tidak berhenti mendekatkan tubuhnya ke arah tingkap kereta, membuat Gio menghela nafas pasrah sebelum dia menarik tubuh mungil tersebut ke dalam pelukannya. Kedua mata birunya memandang ke arah sepasang mata kelabu yang memandangnya dengan pandangan penuh tanda tanya. "Jangan terlalu dekat dengan tingkap, kalau pintu itu tiba-tiba terbuka, kau boleh jatuh, Vina" kata Gio perlahan yang mengingatkan kucing kecilnya yang saat ini menganggukkan kepalanya dengan patuh.

Ah ...such an obedient little kitten...

Namun, setelah otaknya kembali memproses kata-kata tersebut dan menyedari alasan tidak masuk akal Gio, membuat Mely speechless untuk beberapa saat sebelum menatap kesal ke arah lelaki di hadapannya ini. Humph! Alasannya benar-benar tidak masuk akal! Kalau memang lelaki ini ingin mencari alasan, setidaknya dia memberikan alasan yang lebih masuk akal dari itu!! katanya dalam hati sambil mendengus kesal.

Menyedari yang kucing kecilnya ini mengetahui alasannya menarik tubuhnya ini membuat kedua mata biru Gio memandang perempuan tersebut dengan pandangan humor. "Adakah kau ingin melihat Kota Paris dari atas Menara Eiffel?" tanya Gio sambil memainkan beberapa helai rambut Mely dan memandang perempuan yang saat ini bersandar di dada bidangnya dengan pandangan penuh kepuasan.

"Sudah tentu aku mahu!" kata Mely dengan penuh semangat sambil mengangkat kepalanya untuk memandang Gio dengan kedua mata yang besinar penuh excitement seperti budak kecil yang baru saja mendapat mainan baru kesukaannya.

Jalan kota Paris saat ini terlihat kurang sesak dengan beberapa pejalan kaki yang terlihat dan pokok-pokok yang sudah mulai dipenuhi oleh daun-daun yang menunjukkan bahawa waktu sudah mulai memasuki musim bunga. Mely yang melihatnya dipenuhi oleh perasaan gembira. Mengingatkan sesuatu perlahan pandangannya bergerak ke arah Gio yang saat ini terlihat memainkan rambut panjangnya. 

"Hey, Vano ...adakah tidak apa-apa kalau kau pergi begitu saja?" tanya Mely dengan ekspresi polos yang membuat Gio refleks mencubit kedua pipinya.

Melihat ekspresi kesal kucing kecilnya membuat senyum nipis perlahan terbentuk di bibir nipisnya sebelum dia mengusap lembut kedua pipi tersebut. "Baiklah, baiklah...maafkan aku...ekspresimu itu terlalu comel" kata Gio dengan santai sebelum membetulkan posisi kucing kecilnya yang saat ini bersandar dalam pelukannya. "Tiada masalah aku tidak ke pejabat. Ada Ziro yang akan mengambil alih kerja-kerjaku. Lagi pula, LinDenhof Corporation tidak akan terus hancur hanya kerana aku tidak datang ke pejabat, bukan?" kata Gio sambil menaikkan kedua keningnya yang membuat Mely speechless mendengarnya.

Kata-kata yang benar-benar sombong dan dominan!!

Maksud dari ucapannya itu lebih kepada, dia adalah pemilik utama LinDenhof Corp jadi, apa pun yang dia lakukan bukan lah urusan pekerja lainnya. Dan lagi dia juga jamin yang syarikatnya tidak akan hancur hanya kerana dia tidak datang ke pejabat!!

This is the true definition of an overbearing CEO, fellas!

"Humph, kadang-kadang aku bingung dengan jalan fikiranmu" kata Mely sambil memutar kedua matanya malas sebelum kembali menyandarkan kepalanya ke arah bahu Gio dan menikmati pemandangan Kota Paris yang menarik perhatiannya.

Senyuman nipis terbentuk di ujung bibirnya, membuat ekspresi Gio terlihat lebih hangat daripada sebelumnya. Tapak tangannya tidak berhenti mengusap lembut belakang perempuan mungil yang berada di dalam pelukannya ini. "Orang Eropah, terutama Orang Perancis dan Itali, selalu menjunjung tinggi konsep kehidupan yang santai. Komposisi mereka dalam bekerja dan berehat untuk berekreasi sangat seimbang, bahkan mungkin lebih cenderung kepada rekreasi. Mereka juga merupakan jenis orang yang menikmati kehidupan dengan masakan mereka. Coffee, Pastries and wine adalah minuman dan makanan pertama mereka. Kota Paris ini juga terkenal dengan bandar fashion di mana orang-orang dapat menemukan hampir sebahagian besar perempuan dan lelaki yang tinggal di bandar ini akan selalu mendapat perhatian lebih dari segi cara mereka berpakaian" kata Gio yang menjelaskan kepada kucing kecil ini. Sebenarnya, dia tidak tahu mengapa tiba-tiba dia ingin menjelaskan perkara yang menurutnya tidak penting ini. Sedangkan, Gio bukanlah orang yang suka memulakan perbualan dan orang yang sangat menyukai suasana damai dan tenang tatapi, entah kenapa dia ingin menjelaskan hal ini kepada kucing kecilnya.

Rasanya sikapnya ini semakin lama semakin berubah semenjak dia bertemu dengan kucing kecilnya ini.

Senyuman lembut terbentuk di wajah kecil Mely ketika dia mendengar penjelasan Gio yang membuatnya semakin memahami dengan budaya orang-orang Perancis. Perlahan dia menganggukkan kepalanya. "Mhmm ...sejak tadi aku melihat perempuan yang berjalan di pinggir jalan terlihat sangat fashionista dan mungkin sebab itu tempat ini selalu disebut dengan pusat dunia fashion" gumamnya perlahan.

Tidak menyedari bahawa aura yang menyelimuti mereka berdua dipenuhi oleh aura romantic, mereka dengan santainya terus bersikap seperti ini seakan ini merupakan hal yang sudah biasa mereka lakukan, tidak mempedulikan dua pengawal yang berpakaian suit hitam yang saat ini duduk ditempat pemandu dan kerusi shotgun yang saling bertukar pandang dengan ekspresi penuh penderitaan.

Boss have mercy on us!!!

Kami benar-benar tidak kuat dengan public-display-affection ini!!!

Menjaga konsentrasi agar kereta ini tidak melanggar apa pun disaat mereka diserang oleh aura romantic dalam kereta ini adalah pekerjaan yang benar-benar sukar!

Terutama ketika mereka berdua hanya lelaki single yang tidak memiliki perempuan cantik di sisi mereka saat ini.

Ini benar-benar bentuk penyiksaan mental terberat yang pernah mereka terima ...huhuhuhu!!

Tidak menyedari jeritan penuh penderitaan kedua pengawal yang saat ini duduk di kerusi depan, Mely masih dengan santainya memandang pemandangan di sekitarnya sebelum kedua matanya bersinar ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. "Hey, hey!! Aku pernah lihat itu di dalam movie-movie!!" jerit Mely dengan penuh minat sambil menunjuk ke arah salah satu bangunan yang berada di jalan besar Kota Paris.

Gio yang melihat reaksi Mely yang bersemangat ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Akhirnya, dengan berat hati mengalihkan pandangannya dari wajah kucing kecilnya ini sebelum melirik ke arah bangunan yang di tunjuk oleh jari kecil tersebut. "Arc du triomphe, Vina. Salah satu tugu untuk simbol memperingati kemenangan perang Perancis yang di pimpin oleh Napoleon," kata Gio sebelum pandangannya kembali ke arah wajah kecil di hadapannya yang penuh dengan ekspresi kagum ketika memandangnya.

"Vano, pengetahuanmu sangat banyak!! Kau seperti encyclopedia yang berjalan!" kata Mely penuh excitement yang membuat Gio terpana ketika mendengar kata-katanya sebelum tawa perlahan bergema memenuhi kereta hitam yang bergerak di jalan Kota Paris ini.

Di tengah tawanya, Gio mengeratkan pelukannya perlahan sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajah kecil yang masih memandangnya dengan pandangan kagum. "Mhm ...you private on and only encyclopedia" gumam Gio perlahan dengan nada yang terdengar berat dan seksi.

Samakan dirinya dengan ensiklopedia? Kadang-kadang dia harus memuji keberanian kucing kecilnya ini.

Wajah Mely merona ketika merasakan nafas lelaki di hadapannya ini yang begitu dekat dengan wajahnya, dia masih tidak terbiasa dengan semua perubahan sikap Gio yang membuat jantung malangnya ini berdegup kencang sebelum dia berusaha membuat jarak di antara mereka namun, dengan segera ditahan oleh tangan besar lelaki menjengkelkan di hadapannya ini.

Astaga ...adakah lelaki ini masih berusaha untuk membunuhnya!?

Tidak cukupkah lelaki ini menggodanya pagi tadi!?

Mengingatkan kejadian pagi tadi semakin membuat wajah Mely merah namun, sebaik saja mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Gio, seluruh tubuhnya bergetar perlahan. Kenapa ...setiap kali lelaki ini mengatakan sesuatu seperti tadi terasa seperti sedikit ...um ...seksi? Adakah lelaki ini berusaha menggodanya? Otaknya masih berfikir bagaimana caranya agar dia dapat keluar dari posisi sukar ini. 

Ujung matanya tanpa sedar melihat pemandangan yang membuat semua rasa paniknya menghilang begitu saja sebelum dengan perlahan dia menolak tubuh Gio agar dia dapat melihat dengan jelas pemandangan yang ada di hadapannya ini dengan kedua mata yang dipenuhi oleh rasa kagum

Eiffel Tower!! The one and only Eiffel Tower!!!

Dorongan Mely yang tiba-tiba itu membuat tubuh Gio mundur seketika, dia benar-benar tidak menyangka yang kucing kecilnya ini akan memberikan respons seperti itu. Namun, setelah dia menyedari fokus pandangan perempuan ini tidak lagi ke arahnya melainkan ke arah tingkap kereta, membuat kedua mata biru itu berkilat penuh kekesalan sebelum mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang membuat kucing kecilnya ini tidak lagi menaruh perhatian kepadanya.

Eiffel Tower?

Perempuan ini mendorongnya, mengalihkan perhatiannya, melupakan yang dia sedang menggodanya hanya kerana ...Eiffel Tower?!?

Dia kalah dengan Eiffel Tower untuk menarik perhatian kucing kecilnya!!!??

Wajah Gio menjadi gelap ketika menyedari hal tersebut sebelum kedua matanya memandang tajam penuh kekesalan ke arah menara besar yang terlihat betul-betul di dekat mereka seolah-olah menara tersebut baru saja melakukan kejahatan besar yang benar-benar membuat Gio marah kepadanya. 

Jika, bukan kerana menara ini merupakan simbol utama kota ini, dia akan meminta department of defense negara ini untuk menghancurkan menara ini!

Boleh-bolehnya menara ini menarik perhatian kucing kecilnya ini darinya!!

Namun, ketika pandangannya beralih ke arah sinar kagum wajah kucing kecilnya ini, perlahan rasa kekesalan yang dia rasakan menghilang, seiring dia memperhatikan ekspresi gembira dan bahagia dari kucing kecil ini. 

Ya ... mungkin membuat menara ini tetap berdiri bukan lah hal yang buruk, dapat melihat kucing kecilnya ini gembira adalah hal yang paling terpenting. Jadi, jika dia meruntuhkan menara ini mungkin kucing kecilnya ini akan sedih dan itu akan menjadi masalahnya.

"Vano, Vano, Vano!! Oh!! Lihat!! Menara Eiffel!!" jerit Mely penuh excitement sebelum dengan bersemangat dia mendekatkan tubuhnya ke arah tingkap untuk melihat hujung menara tersebut dengan tidak sabar yang membuat keseimbangan tubuhnya menjadi goyah dan hampir membuat tubuhnya terjatuh, jika bukan kerana tangan Gio yang menahan tubuh mungilnya sambil terus mengimbangkan tubuhnya. Wajah Gio menjadi gelap ketika melihat tindak balas kucing kecilnya ini yang tidak mempedulikan dirinya saat ini.

Lupakan!!!

Lupakan mengenai menara ini adalah simbol negara ini!!

Nampaknya, dia harus segera berjumpa dengan Presiden dan department of defense negara ini untuk meruntuhkan menara ini!!!

"Hati-hati, Vina. Nanti kamu jatuh. Itu hanya menara bodoh yang tidak akan lari walaupun kau tidak memandangnya selama 3 minit" kata Gio perlahan yang memberi amaran sebelum menarik tubuh mungil tersebut kembali ke dalam pelukannya.

Kedua pengawal yang masih berusaha menguatkan mental mereka dalam menghadapi aura romantic yang menyelubungi kereta hitam ini terpana saat mendengar kata-kata bos mereka. Keduanya saling bertukar pandang dengan ekspresi tidak percaya.

Kenapa ...suara bos terdengar seperti orang yang sedang cemburu?

Bos tidak mungkin cemburu dengan Menara Eiffel kerana lady boss sangat excited melihatnya, kan?

Ugh...

Mereka berdua sekali lagi bertukar pandang dengan penuh kerisauan. Mengapa saat ini mereka risau dengan nasib masa depan Menara Eiffel ini? Mereka tidak dapat membayangkan apa yang akan bos lakukan dengan menara malang ini.

"Humph!! Kenapa kau tidak menunjukkan sedikit rasa teruja atau semangat? Ini kan Menara Eiffel!" kata Mely yang terdengar kesal sambil menyilangkan kedua tangannya yang segera dibalas dengan ciuman lembut di pipinya yang membuat tubuhnya membeku ketika merasakannya.

Senyuman penuh kemenangan terlihat jelas di kedua mata biru itu sebelum Gio menarik tubuh mungil yang kaku tersebut ke dalam pelukannya. Puas kerana akhirnya perhatian kucing kecilnya kembali fokus kepadanya.

"Mhm ... tidak lama lagi kita juga akan sampai di sana. Kau juga dapat melihat sepuas-puasnya" kata Gio dengan santai sambil mengusap belakang kecil tersebut yang terdiam di dalam  pelukannya.

"Mhmm" balas Mely perlahan. Jantungnya masih berdegup kencang ketika Gio mencium pipinya tadi. Astaga!! Jantung malangku bertahanlah!! jeritnya dalam hati.

Akhirnya, setelah beberapa saat, ketiga kereta tersebut tiba di tengah perkarangan Menara Eiffel yang ada di hadapan mereka ini. Masih terus memeluk pinggang kucing kecilnya ini kerana takut jika dia melepaskannya tubuh mungil ini akan terus berlari kerana sangat excited, Gio memberikan beberapa arahan kepada pengawal yang ada di hadapannya sebelum membawa 2 pengawal peribadi untuk menemaninya dan kucing kecilnya menaiki Menara Eiffel saat ini. Berjalan meninggalkan pengawal peribadi yang lainnya, Gio terus memimpin Mely yang masih ceria melihat ke arah pintu masuk Menara Eiffel yang di ikuti oleh dua orang pengawal peribadi yang berjalan tidak jauh di belakang mereka.

Akhirnya, kedua pengawal peribadi yang sejak tadi menemani bos dan lady boss selama perjalanan ini menghembuskan nafas lega saat melihat atasan mereka berjalan meninggalkan mereka.

Akhirnya, mereka dapat bernafas dengan lega juga!!

Hari ini merupakan pekerjaan paling sukar yang pernah mereka lalui selama berkhidmat sebagai pengawal peribadi atasan mereka ini!

Mereka hampir saja mengalami gangguan mental kerana aura intim yang bos dan lady boss berikan kepada mereka!

TO BE CONTINUED.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience