Rate

The Almighty Devil Of Underworld_61

Action Completed 38230

Akhirnya, tepat setelah jam makan tengah hari berakhir, Mely bersama Secretaries Griffon dan Secretaries Wild bergerak menuju ke salah satu anak Syarikat LinDenhof Corporation. Mereka juga memutuskan untuk pergi bersama Rayden kerana lelaki ini terus memaksa Mely untuk menghantar dirinya dan kedua Secretaries tersebut pergi ke Gloriousness Entertainment yang akhirnya dengan berat hati Mely menyetujuinya. Dengan dua syarat, iaitu Rayden harus pura-pura menjadi pemandu yang bekerja di bawah naungan LinDenhof Corporation dan juga harus menggunakan kereta syarikat yang sudah di sediakan, Mely tidak dapat membayangkan apa yang akan dia katakan kepada dua lelaki ini sekirannya mereka melihat kenderaan yang mereka bawa adalah Mercedes Benz. Terutama, dengan nombor plat dan lambang yang jelas berasal dari Keluarga LinDenhof yang mungkin akan membuat mereka berdua mengalami serangan jantung.

Akhirnya, mereka berempat pergi dengan menggunakan sebuah kereta korporat yang sudah di siapkan oleh syarikat. Selama perjalanan Mely merasakan perasaan tidak selesa yang membuat tubuhnya merasa gelisah dan tentunya tanpa alasan yang jelas. Dari ekor matanya, Mely dapat melihat dengan jelas kedua Secretaries itu mencuri pandang ke arahnya dengan pandangan pervert yang membuat semua rambut di tubuh Mely berdiri ketika melihatnya.

Ada apa dengan pandangan menjijikkan itu? Ugh, benar-benar menjijikkan, kata Mely dalam hati. Sebenarnya, Mely jarang berinteraksi dengan Secretaries Wild dan Secretaries Griffon yang merupakan dua dari empat Secretaries peribadi Gio sejak dia bekerja di syarikat ini. Bahkan, melihat wajah mereka juga jarang.

Secretaries Wild dan Secretaries Griffon merupakan lelaki yang berusia 40-an, dengan tubuh badan yang besar membuat mereka berdua terlihat seperti si kembar yang pernah di lihat oleh Mely di filem Alice in Wonderland, Tweedledee dan Tweedledum, terutama dengan wajah bodoh mereka. Satu hal yang mengganggu Mely sejak mereka meninggalkan LinDenhof Corporation sehingga saat ini adalah pandangan mereka. Walaupun, mereka berdua berusaha untuk menutupinya namun, Mely masih dapat melihat sorot jahat yang mereka arahkan padanya. Dan itu benar-benar membuat suasana hatinya memburuk.

Setibanya di tempat tujuan mereka, tulisan Gloriousness Entertainment jelas terpampang di hadapan yang menyambut kedatangan mereka. Mereka bertiga berjalan masuk ke bahagian yang telah dimaklumkan mengenai kedatangan mereka. Selama hampir 3 jam mereka membahas topik mengenai acara Anniversary Syarikat LinDenhof Corporation yang tarikhnya sudah semakin dekat sebelum akhirnya mereka menyelesaikan urusan mereka dengan menandatangani dokumen perjanjian kerjasama. Walaupun, Gloriousness Entertainment adalah anak Syarikat LinDenhof Corporation namun, sistem kerja mereka juga menjunjung tinggi profesionalisme sehingga setiap acara yang berkaitan seperti ini memerlukan dokumen perjanjian antara kedua belah pihak. Hal ini juga yang membuat Mely semakin kagum dengan Gio kerana telah membuat dan menerapkan sistem kerja yang sangat profesional. Ketika akhirnya perjumpaan dibubarkan, Mely mengalihkan pandangannya ke arah Mr. Jasper yang merupakan wakil anak Syarikat ini.

"Mr. Jasper, ini adalah acara penting yang akan dihoskan oleh Syarikat induk Gloriousness tetapi, mengapa saya tidak melihat CEO LinDenhof di sini? Adakah acara ini tidak penting baginya?" tanya Mely dengan nada penuh tanda tanya. Kedua mata kelabunya menangkap Mr. Jasper yang bertukar pandang secara diam-diam dengan Secretaries Wild dan Secretaries Griffon yang membuat dahi Mely berkerut samar.

"Sudah tentu acara ini penting untuk Ketua Pegawai Eksekutif LinDenhof. Tetapi, di sebabkan ada urusan yang mendadak, Mr. LinDenhof tidak dapat hadir dan sebab itu saya menjadi wakil untuk bertemu dengan anda semua" kata Mr. Jasper dengan cepat, dengan senyuman lebar yang membuat Mely menganggukkan kepalanya perlahan. 

Mungkin apa yang dilihatnya tadi hanyalah satu lirikan biasa. Dia juga tidak boleh terlalu berprasangka buruk dengan orang-orang. Tetapi, bukankah tadi Vano kata yang dia sudah menghubungi Nick? Jadi kenapa lelaki itu tiba-tiba sibuk?

"Mhm. Baiklah Mr. Jasper" kata Mely perlaha sebelum menyusun dokumen-dokumen yang ada di hadapannya. Mereka semua berdiri untuk saling bersalaman sebelum akhirnya, berjalan keluar dari ruangan ini. Beberapa gambar yang mengandungi pencapaian artis yang di didik oleh Syarikat ini terlihat memenuhi satu sisi koridor tempat mereka berada saat ini, mereka bertiga berjalan dalam diam membuat Mely mengerutkan kening perlahan.

Kenapa dia merasakan tingkat ini sunyi? Adakah, pekerja Syarikat ini selalu sibuk dan tidak seperti syarikat-syarikat lain? Belum sempat Mely membuka mulutnya untuk bertanya dengan Secretaries Wild dan Secretaries Griffon yang berjalan di belakangnya tiba-tiba dia merasakan tubuhnya ditolak dengan kuat sebelum terjatuh ke dalam ruangan asing yang belum pernah dilihatnya sebelum ini.

"AAAAH!!"

Rasa sakit di seluruh tubuhnya membuat Mely meringis perlahan. Damn, jatuhnya tadi benar-benar posisi yang salah! Mungkin saat ini kakinya kembali terseliuh, makinya dalam hati sebelum kedua matanya memandang tajam ke arah dua lelaki tersebut. Secretaries Wild dan Secretaries Griffon berdiri tidak jauh di hadapannya, memandang ke arahnya dengan pandangan lapar sambil tertawa perlahan membuat ekspresi Mely berubah dingin.

Mely berusaha bangkit dari posisi jatuhnya sebelum bergerak mundur untuk menjauh dari dua lelaki yang berdiri tidak jauh di hadapannya dengan langkah yang terjungkit-jungkit. Rasa nyeri terus menjalar di tubuhnya ketika dia merasakan kaki kanannya menyentuh permukaan lantai yang membuatnya mengetap giginya dengan kuat untuk menahan sakit.

"Apa yang kamu lakukan Secretaries Wild? Secretaries Griffon?" tanya Mely dengan nada dingin sambil memandang dua lelaki tua di hadapannya dengan ekspresi dingin. Penumbuk tangannya di genggam kuat sebelum dengan cepat melirik ke arah sekeliling untuk memeriksa keadaan ruang tempat mereka berada saat ini. 

Ruangan ini dipenuhi oleh cermin yang memenuhi seluruh sisi ruang, terdapat satu meja dan kerusi yang berada di sebelah kanannya dan beberapa speaker yang terlihat di sebelahnya. Kalau di lihat dari struktur ruangan, sepertinya ruangan ini adalah tempat artis membuat latihan. Kening Mely berkerut samar, menyedari tiada alat yang dapat dia gunakan untuk mempertahankan dirinya dari dua lelaki sialan ini. Pandangannya, akhirnya beralih ke arah dua lelaki yang saat ini sibuk tertawa sambil berjalan ke arahnya.

Nampaknya, satu-satunya jalan untuk dia keluar dari tempat ini adalah pintu itu, kata Mely dalam hati.

"Aku tidak menyangka yang Assistant Chandravina adalah perempuan yang sangat cantik jika di lihat dari dekat" kata Secretaries Wild sambil menjilat bibirnya, membuat Mely yang melihatnya meringis jijik.

"Baiklah, terima kasih. Aku menganggap itu sebagai pujian" jawab Mely dengan sinis sambil terus melangkah ke belakang perlahan-lahan untuk menjauh dari dua lelaki di hadapannya.

"Sudah tentu itu pujian Assistant Chandravina, terutama jika anda dapat memberikan perkhidmatan kepada kami berdua, kami pasti akan memberikan apa pun yang anda inginkan. Bagaimana?" sambung Secretaries Griffon dengan senyuman lebar, di tambah anggukan persetujuan oleh lelaki yang berada di sisinya.

"Ya, betul. Dengan tubuh indahmu dan wajah cantikmu ... tsk, tsk, aku yakin kau memiliki kemahiran yang dapat membuat kami berdua puas, lebih-lebih lagi dengan tubuh indahmu" kata Secretaries Wild yang membuat Mely mengecilkan kedua matanya ketika mendengar kata-kata tersebut sebelum senyum dingin terbentuk di wajah kecilnya.

"Oh? Benarkah? Adakah kamu akan memberikan apa yang aku inginkan?" tanya Mely perlahan sebelum menaikkan kedua keningnya ke arah dua lelaki yang saat ini semakin dekat dengannya. Tubuhnya tidak dapat mundur lebih jauh lagi setelah dia merasakan permukaan cermin di seluruh punggung kecilnya membuat jantungnya berdegup kencang ketika merasakan adrenalin yang mengepam seluruh tubuhnya.

"Itu sudah tentu. Apa pun yang kamu inginkan" jawab Secretaries Griffon dengan cepat.

"Sebelum itu, aku ingin bertanya adakah kalian tidak takut kalau aku menjerit yang aku dikurung di sini?" tanya Mely masih dengan nada dingin yang sama.

Mendengar pertanyaan Mely membuat kedua Secretaries itu tertawa kuat sehingga membuat tubuh mereka bergetar sebelum Secretaries Wild memandangnya dengan pandangan mencibir seolah-olah dia melihat seorang perempuan rendah di depannya saat ini.

"Berteriak sekuat mana pun, tiada seorangpun yang akan menolong kamu. Tempat ini kedap suara, dengan bantuan Jasper tiada seorang yang akan datang ke tempat ini. Kau sendirian, sweetheart" kata Secretaries Wild dengan nada menggoda yang membuat Mely merasa muak mendengarnya.

"Oh, okay. Kalau begitu adakah benar kamu dapat memberikan apa saja yang aku ingin kan jika aku melayani kamu berdua?" tanya Mely perlahan yang dibalas dengan tawa kuat yang membuat keduanya mengeluarkan liur menjijikkan yang terdengar di seluruh ruangan kecil ini.

"Itu sudah tentu, apa pun yang kamu ingin kan kami akan berikan" kata Secretaries Griffon yang terus memandang ke arah dada Mely dengan pandangan pervert yang terlihat jelas dari kedua matanya.

Mendengar itu membuat Mely menaikkan sebelah keningnya sebelum senyum nipis terbentuk di bibir kecilnya membuat ekspresi Mely saat ini terlihat seperti ratu yang menguasai dunia kegelapan. Terutama dengan aura dingin yang menyelimuti tubuh mungilnya.

"Kalau begitu ...aku ingin ...nyawa kalian berdua" jawab Mely dengan nada lembut dan dingin, menekankan setiap kata yang dia ucapkan.

Kedua Secretaries tersebut membulatkan kedua mata mereka ketika mendengar ucapan dingin dari perempuan cantik di hadapan mereka namun, belum sempat keduanya membuka mulut untuk membalas kata-kata Mely, satu tangan dengan cepat bergerak ke arah wajah Secretaries Wild yang masih dalam keadaan terkejut yang membuatnya terdorong beberapa langkah ke belakang.

"Fuck!!!" makinya dengan kuat begitu merasakan rasa sakit yang menyerang seluruh wajahnya, dia bahkan dapat merasakan darah segar mengalir keluar dari lubang hidungnya. "Perempuan sialan!!"

Secretaries Griffon yang melihat kejadian tersebut terdiam kerana sangat terkejut sehingga tidak sempat melindungi dirinya ketika sebuah kaki dilayangkan ke arah perutnya dengan tenaga yang cukup kuat. Dia hanya sempat merasakan dorongan kuat pada perutnya yang membuatnya terjatuh ke belakang sebelum rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya yang membuatnya menjerit penuh kesakitan.

"Aaaaah!! Sakit!!! Kurang ajar!" jerit Secretaries Griffon sambil meratap penuh kesakitan sebelum kedua matanya memandang penuh kebencian ke arah perempuan mungil yang saat berdiri tidak jauh di hadapannya. Kedua mata kelabu itu memandang rendah ke arahnya seperti sedang melihat sampah yang tidak berguna di hadapannya.

Dengan nafas terengah-engah, Mely berusaha mengedipkan kedua matanya perlahan untuk memfokuskan pandangannya. Damn, semenjak kejadian penyerangan di lorong itu tubuhnya benar-benar lemah dan di saat seperti ini dia berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, makinya dalam hati. Belum sempat dia melangkah lebih jauh untuk berjalan ke arah pintu keluar, satu tangan besar tiba-tiba mencengkam lengan atasnya sebelum menariknya ke belakang.

BRUKK!!

Hempasan kuat yang terjadi antara kepalanya dan permukaan cermin membuat kepala Mely berputar dengan cepat. Pandangannya menjadi kabur, nafasnya terengah-engah dan jantungnya berdegup kencang. Belum sempat dia berbuat apa-apa, dia merasakan beban berat yang menekan seluruh tubuhnya sebelum mencium bau nafas yang tidak menyenangkan dari mulut Secretaries Wild yang berada di dekat wajahnya. Mely menahan rasa mual yang tiba-tiba menyerangnya sebelum berusaha menolak tubuh besar tersebut.

"Bitch!!! Berani-berani kau merosakkan wajah tampanku!!! Perempuan sialan!" jerit Secretaries Wild sambil terus menahan tubuh perempuan mungil dengan seluruh tubuhnya.

"Hentikan!!! I am your president's women! Sekiranya kamu menyakiti aku, Vano tidak akan melepaskan kamu!" jerit Mely sambil terus berusaha meronta, rasa panik tiba-tiba menyerang seluruh tubuhnya membuatnya memandang ke arah sekeliling dengan pandangan tidak fokus.

Mendengar ucapan Mely membuat Secretaries Griffon tertawa kuat sebelum menarik rambut panjang Mely ke arahnya. "President's women? Pelacur macam kau terlalu banyak bermimpi!" ejek Secretaries Griffon sebelum menarik tangannya yang masih mencengkam rambut perempuan di hadapannya.

"Argh!!!" jerit Mely dengan kuat ketika merasakan rasa sakit yang menyerang kepalanya ketika tangan Secretaries Griffon yang menarik rambutnya dengan kuat.

"Let her go. Bastard!!"

Walaupun seluruh tubuhnya dipenuhi oleh rasa sakit yang benar-benar membuatnya merasa seperti dihujani ribuan jarum namun, Mely dengan jelas mendengar suara jeritan lelaki yang familiar. Belum sempat Mely membuka kedua matanya, dia dapat merasakan beban yang menahan seluruh tubuhnya menghilang sebelum dia mendengar suara pukulan kuat dan jeritan ampun yang bergema di seluruh ruangan tersebut.

Perlahan kedua mata kelabunya dibuka sebelum dia mengedipkan kedua matanya beberapa kali untuk menyesuaikan fokus pandangannya, kepalanya bergerak untuk melihat keadaan yang ada di hadapannya. Mely dapat melihat lelaki tersebut sibuk memukul dan menyerang kedua Secretaries yang saat ini terbaring di lantai dengan ekspresi penuh amarah. Kedua mata birunya dipenuhi oleh kilatan membunuh, apatah lagi ekspresinya yang penuh amarah yang mengerikan. Mely yang melihatnya saat ini terpegun untuk beberapa saat sebelum menyedari lelaki yang menyelamatkannya adalah ...Nicholas LinDenhof. 

Perlahan, Mely berusaha untuk bangun dari posisinya saat ini dan berjalan perlahan ke arah Nick sebelum menarik bahu lelaki tersebut dengan kuat untuk menghentikan gerakan tangannya.

Merasakan tarikan kuat di bahunya, penumbuk yang sudah siap di layangkan ke wajah kedua Secretaries terhenti seketika sebelum kedua mata biru haus darah itu memandang ke arah mata kelabu yang saat ini memandangnya dengan tenang. Tiada pandangan penuh ketakutan atau terkejut dari kedua mata kelabu tersebut yang membuat Nick terpana untuk beberapa saat sebelum akhirnya mendengar suara Mely bergema di telinganya.

"Jangan pukul sampai mereka pengsan" kata Mely sambil menarik tubuh Nick yang segera di turuti oleh lelaki ini. Kedua mata biru Nick saat ini memandang perempuan mungil yang terlihat menyedihkan di sebelahnya dengan ekspresi yang tidak dapat di ertikan.

Melihat ekspresi aneh lelaki ini membuat Mely menaikkan kedua keningnya. "Ada apa?" tanya Mely dengan santai sebelum menyandarkan tubuhnya ke arah lengan Nick yang berada tepat di sisinya. Shit, kaki kanannya yang terseliuh ini benar-benar menyakitkan! Dia, bahkan tidak dapat berdiri dengan betul! makinya dalam hati.

Merasakan tubuh mungil Mely bersandar ke arahnya membuat Nick melingkarkan tangannya di bahu kecil tersebut sebelum memandangnya dengan pandangan bercampur. "Mengapa kau tidak membiarkan aku terus memukul mereka?" tanya Nick dengan nada serak dan terus memandang Mely dengan pandangan dalam.

Mengabaikan pandangan Nick, Mely menggerakkan bahunya tidak acuh sebelum senyum dingin terbentuk di bibir kecilnya. "Ada banyak rumors buruk yang beredar di Syarikat utama mengenai aku. Dan aku yakin orang yang menyebarkan khabar angin itu dan orang yang menyuruh dua badut sialan ini adalah orang yang sama" kata Mely dengan tenang sebelum melirik ke arah Nick sambil menaikkan kedua keningnya.

Seakan memahami maksud dari pandangan tersebut, perlahan senyum lebar terbentuk di wajah Nick. "Ah, adakah kau ingin bermain?" tanyanya dengan nada ceria yang membuat kedua Secretaries menyedihkan itu memandang keduanya dengan ekspresi horror.

"Mhm ...apa kata kita bermain permainan interrogation!" balas Mely dengan nada ceria sambil memandang Nick dengan kedua mata bersinar. "Aku yakin kau suka permainan ini!" sambungnya dengan nada penuh semangat.

Melihat kedua mata kelabu bersinar terang itu di saat situasi mereka sekarang membuat Nick seperti ingin menarik semua rambutnya dengan kuat. Di mana juga abangnya menemukan perempuan aneh seperti ini!? Tapi, permainan ini sepertinya menarik, sudah lama dia tidak bermain-main. Katanya dalam hati sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang di inginkan oleh kucing kecil abangnya. Lagi pula, dia juga ingin melihat seperti apa perempuan ini sebenarnya.

"Mhm. Permainan yang menarik. Kau duduk dulu, kakimu masih sakitkan?" kata Nick dengan santai sambil membawa tubuh mungil Mely ke arah kerusi yang berada tidak jauh dari posisinya saat ini. "Biarkan aku yang bermain, lagi pula aku sudah lama tidak bermain" sambungnya sambil tertawa perlahan saat melihat ekspresi merajuk Mely yang terlihat seperti budak kecil.

"Kau main tipu! Mentang-mentang aku sakit! Kau sendiri saja yang bermain!" kata Mely dengan nada kesal.

"Haha, rasakan! Siapa yang suruh kakimu luka?" jawab Nick dengan nada mengejek yang membuat Mely mendengus kuat.

Melihat interaksi yang terjadi di hadapan mereka saat ini membuat Secretaries Wild dan Secretaries Griffon bertukar pandang dengan ekspresi horror.

Bagaimana mungkin situasi boleh jadi seperti ini?

Mengapa CEO LinDenhof boleh datang ke tempat ini!?

Dan lagi ...bagaimana Assistant Chandravina mengenali CEO LinDenhof. Bahkan, saat ini mereka terlihat dekat?

Soalan demi soalan mula terbentuk di fikiran mereka berdua sebelum satu kata tiba-tiba muncul di dalam fikiran yang membuat tubuh mereka berdua menegang.

I am your president's woman!!

Ja ..jadi Assistant Chandravina benar-benar pasangan President LinDenhof!?!?

Fuck, matilah kami!!!

Mereka berdua memandang ke arah lelaki dan perempuan yang saat ini masih sibuk bertengkar di hadapan mereka dengan ekspresi yang terlihat seperti orang yang sedang melihat malaikat maut yang siap mencabut nyawa mereka. Tubuh mereka menegang sebaik saja melihat kedua mata biru itu memandang tajam ke arah mereka sebelum berjalan dengan santai.

"Well, well, well ...aku lihat kalian berdua berusaha mengganggu perempuan menjengkelkan ini" kata Nick dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah tampannya.

Mendengar kata-kata Nick membuat Mely mendengus kesal sebelum memutar bola matanya. "Siapa yang kau kata menjengkelkan, hah? Bukankah kau yang menjengkelkan?" kata Mely.

"Tentu saja kau, witch! Orang sebaik aku tidak mungkin menjengkelkan seperti kau." jawab Nick dengan nada sombong yang dibalas dengusan kesal oleh Mely.

Tsk, tsk ...memang susah bercakap dengan orang bodoh, kata Mely dalam hati sebelum menggelengkan kepalanya perlahan.

"Sudah. Nanti mereka bosan kalau tidak diendahkan!" kata Mely mengingatkan lelaki bodoh ini yang sangat mudah hilang fokus.

"Mhm ... betul juga. Di mana kita tadi? Ah ..ya, berani-beraninya kamu mengganggu perempuan ini" kata Nick dengan nada datar sebelum mengeluarkan pisau lipat dari poket seluarnya dan duduk tepat di hadapan dua Secretaries yang sedang memandangnya dengan penuh ketakutan.

"Mengganggu dan menyakiti ...hm ...hukuman apa yang harus aku berikan, ya? Kalian berdua sangat berani menyakitinya. Walaupun, perempuan ini menjengkelkan dan tapi perempuan ini adalah bakal sister-in-law-ku ...kamu tahu apa maksudnya?" kata Nick dengan nada yang menakutkan sambil menggerakkan permukaan pisau ke arah wajah Secretaries Wild dan Secretariat Griffon secara bergantian. Merasakan permukaan pisau tajam tersebut membuat keduanya terduduk dengan penuh ketakutan.

Mely yang sejak tadi memperhatikan Nick dan ketika mendengar kata-kata tersebut terpana untuk beberapa saat. Rasa hangat memenuhi hatinya membuat tubuhnya terasa lebih ringan. Kedua mata kelabunya memandang hangat ke arah lelaki yang masih sibuk dengan mainan barunya.

Walaupun, luaran lelaki ini menjengkelkan namun, dia juga masih memiliki sisi baik di dalam hatinya, kata Mely dalam hati sambil memandang lelaki tersebut dengan ekspresi yang sukar. Mely masih ingat dengan jelas ketika lelaki ini menolongnya. Ekspresi penuh amarahnya, ekspresi penuh kerisauannya ...semua itu nyata. Lelaki ini benar-benar merisaukan keadaannya.

Tidak mengetahui apa yang sedang di pikirkan Mely saat ini, Nick masih terlihat sibuk memandang dua badut bodoh di hadapannya dengan ekspresi tidak sabar. "Adakah kamu faham apa yang aku katakan tadi, hah!?" jeritnya dengan kuat yang membuat keduanya terkejut.

"Ta..tahu, CEO LinDenhof. Perempuan ini adalah ...kekasih President LinDenhof" jawab Secretaries Griffon dengan perlahan yang membuat Nick tertawa sebelum kedua mata biru dingin tersebut kembali memandang ke arah mereka.

"Kalau tahu kenapa masih berani!?" jeritnya dengan penuh amarah. Kedua mata birunya dipenuhi kilatan yang mengerikan yang membuat ekspresi wajahnya semakin gelap. Nick masih ingat dengan jelas ketika dia menunggu dengan tidak sabar selama 2 jam untuk menyambut kedatangan perempuan menjengkelkan ini di dalam ruang kerjanya atas arahan abangnya namun, apa yang jadi!? Bahkan, selama lebih dari 3 jam perempuan ini tidak juga menunjukkan batang hidungnya!

Nick benar-benar sudah hampir hilang kesabarannya namun, ketika dia mendengar laporan dari pembantu peribadinya yang melaporkan bahawa, Mr. Jasper menemui tetamu yang tidak berdaftar 3 jam yang lalu membuat Nick merasakan ada sesuatu yang salah dan dugaannya benar! Sebaik saja dia memasuki ruang latihan ini, dia melihat tubuh Mely berada di bawah tubuh badut hodoh ini yang membuat seluruh wajahnya merah kerana kesukaran untuk bernafas, belum lagi satu badut sialan ini yang menarik rambut panjang kucing kecil Gio. Emosi penuh amarah yang menguasai seluruh tubuhnya, membuat Nick bergerak mengikut refleks yang sudah tertanam dalam dirinya.

Mereka fikir mereka siapa dapat berbuat seperti itu kepada ahli keluarganya? Sekiranya Gio mengetahui bahawa kucing kecilnya mendapat masalah di syarikatnya ini, tidak pasal-pasal dirinya direbus hidup-hidup oleh abangnya.

Dan itu semua kesalahan dua badut sialan ini!!!

Setelah puas memukul kedua badut sialan ini untuk melampiaskan kemarahan yang dia rasakan, kedua mata birunya menoleh ke arah perempuan mungil yang berada di sisinya. Sebaik saja dia melihat Mely yang terlihat sangat pucat, Nick mula merasa risau akan keadaan fizikal perempuan ini. Dia masih ingat yang Lau Fhang pernah mengatakan bahawa tubuh Mely masih dalam keadaan lemah semenjak kejadian beberapa bulan yang lalu. Namun, ketika dia melihat kedua mata kelabu tersebut cerah dan penuh dengan kehidupan membuat Nick yang melihatnya cukup terpana untuk seketika.

Adakah perempuan ini terlihat baik-baik saja?

Mungkin tubuhnya terlihat lemah tetapi, keadaan mental perempuan ini masih terlihat ...okey.

Bukankah perempuan biasanya jika berada dalam posisi seperti ini akan menangis, menjerit, bahkan pingsan? Mengapa perempuan ini masih terlihat tenang dan santai?

Mengedipkan kedua matanya beberapa kali untuk menghilangkan ingatan yang sempat membuat jantungnya skip berdetak ketika itu, kedua mata birunya kembali menoleh ke arah dua badut di hadapannya ini. Kedua keningnya terangkat menunggu jawapan bodoh dari mulut menjijikkan mereka. 

"Kami ...kami tidak bermaksud untuk melakukannya. Sekiranya kami tahu yang Assistant Chandravina adalah kekasih President LinDenhof. Walaupun, kami memiliki 1000 nyawa, kami tidak akan berani menyentuh sehelai pun rambutnya!" kata Secretaries Wild dengan cepat.

Lihat, apa yang mereka katakan, bukakah itu semuanya, bullshit!!

"Jadi, kalau dia bukan kekasih abangku, kalian berdua bebas melakukan apa saja ...adakah begitu?" kata Nick dengan nada tenang yang membuat keduanya menggelengkan kepala mereka dengan cepat.

"Tidak. Tentu saja tidak. Kami tidak akan berani. Kami tidak berani." kata mereka dengan serentak yang membuat Nick tertawa kuat mendengarnya.

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Nick dengan santai sambil memainkan pisau lipat tajam yang ada ditangannya. Keheningan menyelimuti ruangan tersebut untuk beberapa saat sebelum dengan gerakan cepat tangan Nick bergerak untuk menancapkan pisau tersebut di paha badut pertama yang bernama Wild. Jeritan penuh kesakitan bergema di seluruh ruangan tersebut sebelum jeritan badut itu reda, Nick segera mencabut pisau itu dan melakukan hal yang sama kepada badut kedua yang bernama Griffon. Kombinasi jeritan mereka benar-benar dapat membuat gendang telinga malangnya ini rasanya ingin pecah. Nick bahkan, hairan bagaimana cermin ruangan ini terus bertahan dengan kuat dan tidak pecah kerana jeritan mereka berdua saat ini.

"Hemm ...kalian terlalu gemuk, pisau ini tidak dapat masuk lebih dalam lagi" gumam Nick dengan nada terdengar kecewa yang membuat kedua tubuh badut tersebut menegang.

Siapa kata pisau itu tidak masuk lebih dalam CEO LinDenhof!? Luka tikaman ini sudah sangat dalam!!! Jerit mereka berdua dalam hati ketika merasakan rasa sakit yang menjalar di paha mereka ini tidak kunjung reda.

"Aku tanya sekali lagi, siapa yang menyuruh kamu berdua melakukan ini? Aku tidak kisah walaupun melakukan hal ini berterusan sehingga tubuh kamu berdua dipenuhi lubang" kata Nick dengan santai sebelum senyum nipis terbentuk di wajahnya yang membuatnya terlihat seperti Iblis yang baru saja melangkah keluar dari neraka untuk menyeksa kedua badut bodoh ini.

"Ka ..kami di arah oleh Julia Jennings" kata Secretaries Wild dengan gagap. Rasanya sudah 75% nyawanya terangkat dari tubuhnya ketika berhadapan dengan CEO LinDenhof saat ini. Malah, mereka tidak tahu sama ada mereka dapat keluar dari tempat ini hidup-hidup kerana ...wajah CEO LinDenhof saat ini benar-benar mengerikan!!!

Setelah mendengar nama tersebut, kilatan dingin terlihat sesaat dari kedua mata kelabu Mely sebelum dia memandang tajam ke arah dua lelaki menyedihkan di hadapannya ini. "Julia Jennings? Adakah dia juga yang menyebarkan khabar angin ini?" tanya Mely dengan nada berusaha tenang.

"Kau kenal perempuan itu?" tanya Nick kepada Mely sambil bangkit dari posisi duduknya sebelum membersihkan debu yang melekat di seluar yang dipakainya.

"Mhm ...perempuan yang tergila-gila dengan abangmu" jawab Mely sambil menganggukkan kepalanya. Mendengar itu membuat Nick menaikkan sebelah keningnya yang seakan berkata 'bukankah kau juga sama?'

Seakan memahami maksud pandangan Nick membuat Mely mendengus kesal sebelum menyilangkan kedua tangannya. "Humph! Abangmu yang tergila-gila aku!" jawab Mely dengan tegas namun, Nick dapat melihat pandangan yakin dari perempuan ini yang hanya dapat membuatnya menghela nafas pasrah.

Lihat, walaupun keadaannya sudah begini, perempuan ini masih juga menjengkelkan.

Dan...

Tidak lupa dengan sikap sombongnya itu. Tsk, tsk, percaya diri betul perempuan ini mengatakan kalau abangnya yang tergila-gila dengannya!!!

Well ...meskipun, kenyataannya yang abang bodohnya itu memang benar-benar tergila-gila dengan perempuan ini!

Tapi, sudah tentu Nick tidak akan pernah mengakui hal itu di hadapan perempuan menjengkelkan ini!

"Hey!! Aku tanya, apakah Julia Jennings adalah orang yang menyebarkan rumors gila ini!?" jerit Mely dengan nada penuh kekesalan yang membuat Nick tertawa mendengarnya.

Perempuan ini walaupun dia terluka, mulutnya masih juga menjengkelkan seperti selalu, kata Nick dalam hati.

"Ya, ya, ya ...Assistant ... Um ... Madam President" kata keduanya dengan tergagap sambil menganggukkan kepala dengan cepat seperti orang bodoh.

"Mmm ...kalau begitu hubungi dia sekarang!!" kata Mely kepada dua badut bodoh yang ada di hadapannya. Rasa takut yang menyelimuti mereka saat ini membuat mereka segera melaksanakan pesanan tersebut tanpa mempersoalkan apa-apa. Sebaik saja panggilan tersebut dibuat, dengan gerakan cepat Nick menyambar telefon bimbit tersebut dan menyerahkan kepada Mely yang segera di terima dengan senang hati olehnya.

Beberapa saat berlalu sebelum akhirnya panggilan tersebut tersambung dan tanpa sedar senyuman yang sukar di gambarkan terbentuk di wajah kecil Mely yang membuat ekspresinya saat ini terlihat cukup menyeramkan.

"Tsk, tsk, tsk ... permainanmu ini semakin berani ya ...Julia Jennings. Dari khabar angin yang kau sebarkan sehingga menghantar dua badut ini? Kau sangat benci dengan aku, ya? Tapi, tidak apa. Kerana aku orang yang baik hati maka aku akan memberikan sedikit peringatan kepada kau. Hati-hati bermain dengan aku, jika kau melewati batas akhirku, aku akan membuatmu menyesal kerana masih berusaha menggangguku. Kau mau bermain, bukan? Jadi, mari kita bermain dan lihat siapa yang akan bertahan digarisan terahir!" kata Mely dengan nada dingin sebelum mematikan panggilan tanpa menunggu balasan dari perempuan sialan itu.

"Wow ...aku tidak sangka kau seangkuh ini" kata Nick sambil menaikkan kedua keningnya. Dia benar-benar kagum dengan sikap sombong perempuan ini. Mely yang mendengarnya hanya menggerakkan kedua bahunya tidak acuh sebelum menyuruh Nick untuk melepaskan mereka namun, sudah tentu permintaan itu segera ditolak mentah-mentah olehnya.

Bagaimana dia boleh membiarkan orang yang sudah menyakiti bakal sister-in-law-nya untuk pergi dengan begitu saja? Tsk, tsk ...mungkin dia harus membungkus dua badut ini dan menghadiahkannya kepada abangnya.

Ah, Gio pasti akan senang jika dia menerima hadiah ini hehe...

Melihat kedua badut yang menyedihkan itu akhirnya hilang dari pandangannya, Nick dengan cepat mengangkat tubuh perempuan mungil yang ada di sebelahnya tanpa mengatakan apa-apa terlebih dahulu.

"HEY!!!" jerit Mely yang terkejut ketika merasakan sikap Nick yang tiba-tiba saat ini. Kedua matanya memandang tajam ke arah lelaki menjengkelkan ini sebelum tubuh mungilnya bergerak untuk memberontak. "Turunkan aku!! Aku boleh jalan sendiri!!" jeritnya dengan kuat, mengabaikan orang-orang yang saat ini melihat mereka berdua.

Nick terus terus mengeratkan pelukannya sebelum memandang tajam ke arah Mely dengan ekspresi penuh kekesalan. "Bolehkah berhenti bergerak? Memangnya kau boleh berjalan dengan kaki sakit begitu? Apa juga yang kau makan? Kenapa kau terlalu berat? Kan susah di angkat"

"Apa kau kata!? Kau bilang aku gemuk!?" jerit Mely penuh emosi yang membuat Nick meringis perlahan ketika mendengar suara jeritan tersebut.

"Ya! Badan berat begini mana boleh dikatakan kurus!" jawab Nick dengan kesal yang membuat Mely semakin memberontak. Dan perbuatan tersebut membuat Nick semakin jengkel.

Gila, perempuan ini benar-benar semakin gila, kutuknya dalam hati.

"Nicholas LinDenhof, adakah kau tahu mengejek berat badan perempuan adalah topik yang sangat sensitif!!"

Mely tarik semula kata-katanya yang dia katakan kalau lelaki menjengkelkan ini masih memiliki sisi yang baik!

She's totally wrong!!

Semua aspek dari lelaki ini benar-benar menjengkelkan!!

Semuanya!!!

TO BE CONTINUED.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience