Rate

The Almighty Devil Of Underworld_72

Action Completed 38206

Mara Villa, Outskirt Paris, French.

Ujung bibir Nick berkedut menahan amarah yang sejak tadi memenuhi hatinya. Kedua mata birunya memandang pasangan yang saat ini berjalan di hadapannya dengan penuh kekesalan. Selama perjalanan dari Kota Paris hingga ke Villa Raffael, dia merasa ini adalah perjalanan paling menyeksa yang pernah dia lalui dalam hidupnya. Terutama melihat abangnya yang menganggapnya seperti angin lalu. Bahkan, abangnya ini sama sekali tidak memandangnya, semua perhatiannya hanya pada penyihir menjengkelkan ini yang memandangnya dengan ekspresi puas yang terlihat jelas dari wajah kecilnya.

That witch really took my big brother away!

Melihat ekspresi Nick yang dipenuhi kekesalan, membuat senyuman nipis terbentuk dibibir Mely yang membuat ekspresinya saat ini dipenuhi oleh kepuasan kerana berhasil membuat Nick berekspresi seperti itu.

Hahaha! Rasakan! Vano is mine now!

"Kenapa kau pandang aku begitu, hm?" tanya Mely sambil melirik ke arah Nick yang dibalas dengan pandangan tajam oleh lelaki bodoh ini yang membuat suasana hati Mely menjadi lebih baik kerana berhasil membuat lelaki ini marah.

"Diamlah! Jangan ganggu aku!" kata Nick dengan nada kesal yang membuat Mely tertawa sebaik saja mendengarnya.

Tsk, tsk, tsk this stupid dog totally a jealous type.

"Adakah kakimu masih sakit, little kitten?" tanya Gio sambil memandang pergelangan kaki kanan kucing kecilnya yang terlihat bengkak. Dahinya berkerut samar. Dia tidak peduli perdebatan yang terjadi diantara adiknya dan kucing kecilnya ini. Fokusnya saat ini adalah untuk merawat luka kucing kecilnya.

Senyum nipis terbentuk dibibir kecil Mely sebelum memandang ke arah lelaki yang masih memandang pergelangan kakinya dengan ekspresi serius. Hanya bengkak sedikit tetapi lelaki ini sudah merisaukannya, kata Mely dalam hati sebelum menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku baik-baik saja, Vano" jawab Mely dengan nada lembut.

Ekspresi Nick semakin gelap, melihat tingkah laku pasangan menjengkelkan di hadapannya ini. Bagus, abaikan terus adikmu ini! Humph, mentang-mentang sudah ada perempuan, kau langsung tidak peduli dengan adikmu lagi! kata Nick dalam hati sambil mendengus kesal sebelum berjalan cepat melewati pasangan yang semakin membuatnya kesal.

"Tidak perlu menunjuk-nunjuk sikap romantik kamu di depan orang!" sindir Nick sambil melawati pasangan menjengkelkan ini sebelum berjalan cepat dan meninggalkan mereka.

Mendengar sindiran Nick bukannya membuat Mely marah, malah semakin membuatnya tersenyum lebar. Tawa perlahan terdengar dari bibir kecilnya sebelum menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku tahu kau cemburu!! Lelaki single macam kau mana tahu di perhatikan oleh perempuan cantik seperti aku!!" jerit Mely dengan nada mengejek sambil tertawa perlahan.

Dukk...

Mendengar jeritan tersebut hampir membuat Nick tersandung kerana terkejut. Wajahnya semakin merah kerana menahan amarah yang tiba-tiba menyerang tubuhnya.

Adakah perlu penyihir menjengkelkan ini menunjuk-nunjuk kepadanya!?

Siapa yang dia katakan lelaki single!?

Dia hanya tidak mahu ada perempuan di sisinya sekarang!! Tapi, itu bukan berertinya dia lelaki single yang menyedihkan!! Dan lagi ...apa maksudnya dengan ...diperhatikan oleh perempuan cantik seperti dia?! Astaga, tahap kepercayaan diri perempuan menjengkelkan ini benar-benar sudah melebihi batas!!

Perlahan Nick memusingkan tubuhnya, kedua mata birunya dengan jelas melihat ekspresi puas dan sombong perempuan menjengkelkan ini ketika memandangnya yang membuat Nick semakin mengecilkan kedua matanya sebelum mendengus kesal. "Big brother, kawal peliharaan kesayanganmu ini!" ejek Nick dengan nada kesal yang jelas terdengar dari nada bicaranya.

Kilatan nakal jelas terlihat dari kedua mata kelabu tersebut sebelum Mely berpusing dan bersandar di dalam pelukan Gio yang saat ini masih memperhatikan tingkah laku mereka dengan ekspresi humor. Kedua mata Mely saat ini dipenuhi oleh pandangan manja sambil memandang lelaki di sisinya ini.

"Vano ...dia kata aku haiwan peliharaanmu. Akukan kekasihmu yang comel, iyakan, iyakan?" kata Mely dengan nada manja yang terdengar sangat dibuat-buat. Kedua matanya berkedip beberapa kali sambil melihat reaksi Gio yang saat ini memandangnya sambil menaikkan kedua keningnya. Senyum malu-malu terbentuk di bibir kecilnya, membuat sikap Mely saat ini seperti budak kecil yang sedang bermanja agar diberikan mainan kesukaannya.

Ujung bibir Gio berkedut melihat acting kucing kecilnya ini yang tidak seperti biasanya, kedua mata kelabu itu bersinar penuh rasa manja yang terlihat jelas olehnya. Namun, Gio juga dapat melihat sorot nakal dari kedua mata kelabut tersebut.

Sikap kucing kecilnya ini tidak buruk juga bukan? Meskipun, kucing kecilnya ini bersikap begini terus kepadanya, kata Gio dalam hati.

Perlahan tangannya mengusap rambut panjang Mely dengan gerakan lembut sebelum menganggukkan kepalanya dengan sikap memanjakan yang terlihat jelas dari tingkah lakunya. "Mhm ...kekasihku yang comel" jawab Gio dengan pandangan hangat.

FUCKING HELL!!!!

Dia menyerah! Pasangan ini benar-benar menjengkelkan!!

Yang satu pandai memanipulasi orang dan yang satunya lagi dengan bodohnya mau mengikuti apa pun yang diminta!!

Big brother, bukankah kau sendiri yang kata, perempuan menjengkelkan ini adalah kucing kecilmu!? Itu bererti dia haiwan peliharaanmu, bukan!? Kenapa kau malah menarik kata-katamu di saat penyihir menjengkelkan ini berkata lain!?

Dan lagi ...apa maksudmu kekasih yang come!? Bahagian mana penyihir menjengkelkan ini comel!?

Kedua mata Mely semakin bersinar ketika melihat Nick yang memandang mereka dengan ekspresi penuh kekesalan. Dengan senyuman puas yang mewarnai wajah kecilnya, Mely memandang Nick dengan ekspresi yang seakan berkata 'Lihat? Lihat? Abang kesayanganmu lebih memilih aku dibandingkan kamu!!'

"YOU!!!" jerit Nick penuh kekesalan sambil menunjuk ke arah Mely yang masih memandangnya dengan pandangan mencemuh. Dia benar-benar tidak tahu harus membalas kata-kata apa penyihir menjengkelkan ini. Ketidakberdayaannya dan kekesalan saat ini terlihat jelas mewarnai wajahnya.

"Tsk, tsk, tsk ...di mana adab sopanmu? This lady is your future sister-in-law! Jadi, mulai sekarang aku seniormu dan kau harus memanggilku dengan panggilan elder sister atau big sister, okey, little brother?" kata Mely yang menekankan dua kata terakhir yang membuat ekspresi Nick semakin menunjukkan kekesalannya.

Jarinya yang masih menunjuk ke arah pasangan yang tidak jauh di hadapannya bergetar perlahan kerana rasa kesalnya saat ini. "Kau, kau, kau!! Apa maksudmu dengan future sister-in-law!? Siapa yang kau panggil little brother, hah!? Kau tidak berhak memanggilku seperti itu!! Aku masih tidak mengakuimu sebagai sister-in-law-ku!" jerit Nick dengan penuh emosi. Dia benar-benar tidak dapat menahan emosinya lagi setiap kali berurusan dengan penyihir menjengkelkan ini!

Mengapa penyihir menjengkelkan ini suka memprovokasinya, ya!?

Menggelengkan kepalanya perlahan, Mely kembali memandang ke arah Gio yang masih memandangnya seakan menunggu apa lagi yang akan dilakukannya. Kedua mata Mely membulat sesaat seperti budak kecil yang baru saja ketahuan melakukan kesalahan sebelum mengedipkan sebelah matanya dengan cepat untuk memberi isyarat kepada Gio.

Sepasang mata biru itu memandang kucing kecilnya dengan ekspresi penuh minat. Apa lagi yang akan dilakukan oleh kucing kecil ini?

Adakah kucing kecilnya ini tidak kasihan dengan Nicholas yang sudah berada di ujung kesabarannya?

Adakah kucing kecilnya ini tidak sedar yang Nicholas akan meletup bila-bila masa kerana menahan emosinya?

"Vano, lihat!! Adik kita buli aku! Dia tidak mau mengakui aku sebagai sister-in-law-nya? Akukan kekasihmu" gumam Mely dengan nada yang di buat-buat sedih. "Aku benar-benar sedih mendengar kata-katanya" sambungnya dengan nada yang sama sebelum menggerakkan tangan Gio perlahan.

"BULLSHIT!! Siapa yang kau panggil adik, witch!! Aku lebih tua daripada kau!!" bantah Nick dengan cepat. Kedua matanya memandang perempuan tidak tahu malu di hadapannya ini dengan ekspresi tidak percaya.

Mengapa ada perempuan yang bersikap seperti ini!?

She's totally shameless!!!

Tidak mungkinkan Gio akan mengikuti acting perempuan menjengkelkan ini!?

Perlahan pandangan Nick beralih ke arah abangnya yang masih memandang perempuan yang bersandar di dadanya dengan pandangan lembut yang membuat Nick benar-benar speechless melihatnya.

Gio memandang perempuan mungil di hadapannya dengan ekspresi bercampur. Dia benar-benar tidak dapat menggambarkan apa yang dia rasakan saat ini. Terutama ketika dia mendengar kucing kecilnya ini mengakui dirinya sebagai sister-in-law adiknya. Mendengar kata-kata itu membuat dadanya dipenuhi oleh kehangatan. Dia benar-benar menyukai apa yang dikatakan oleh kucing kecilnya ini. Dan sebagai balasannya, dia akan dengan senang hati mengikuti apa pun yang kucing kecilnya ini inginkan.

"Nicholas, mulai sekarang panggil Vina dengan elder sister. She's your sister-in-law" kata Gio dengan nada tegas sebelum mengangkat tubuh Mely dengan hati-hati, takut dengan gerakan lembutnya ini, dia masih dapat menyakiti luka kucing kecilnya saat ini.

Kedua mata Mely bersinar penuh excitement ketika mendengar jawapan Gio yang membuatnya semakin puas dengan sikap bekerjasama lelaki ini untuk membuli Nick. Tawa perlahan terdengar di antara bibirnya.

Aiyyaa, my darling is so cooperative!

Nick memandang Gio dengan ekspresi tidak percaya. Jarinya perlahan menunjuk ke arah pasangan di hadapannya. Dia benar-benar tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa ketika melihat sikap abangnya yang sangat berbeza.

Big brother, adakah kau benar-benar sudah disihir olehnya!!

Belum sempat Nick membuka mulut untuk membalas kata-kata Gio, ketiganya mendengar suara familiar yang datang dari arah pintu masuk Villa yang berada tidak jauh dari posisi mereka saat ini sebelum melihat lelaki tersebut berlari ke arah mereka dengan memakai t-shirt kuning gambar arnab dan seluar tidur panjang.

"Siste - ..Mely! Apa yang terjadi?! Aku dengar yang kamu sedang bercuti dan kamu diserang oleh sekumpulan pembunuh!? Adakah kamu baik-baik saja?! Adakah kamu terluka? Adakah kamu merasa trauma? Adakah kamu perlukan sesuatu!?" kata Raffael dengan nada penuh kerisauan yang terdengar jelas dari nada bicaranya dan juga ekspresi wajahnya.

Kedua mata hijaunya bergerak ke arah kedua sepupunya dengan pandangan menuduh seolah-olah mereka berdua adalah dalang yang menunda-nunda Mely masuk ke dalam villanya. "Kenapa kalian semua tidak masuk!? Aku sejak tadi menunggu kamu di ruang tamu! Kita harus segera memeriksa keadaan, Mely" sambungnya dengan nada kesal.

Ujung bibir Mely berkedut keras melihat sikap lelaki di hadapannya ini. Bahkan, sikapnya ini melebihi sikap Vano, katanya dalam hati sebelum menggelengkan kepalanya perlahan. Ekspresinya saat ini dipenuhi oleh rasa tidak berdaya sebelum menghela nafas pasrah. Bahkan, Mely sendiri tidak dapat mendengar dengan jelas semua pertanyaan yang di lontarkan Raffael kepadanya kerana lelaki ini bercakap terlalu cepat!

"Raff, tenang ...aku tidak apa-apa, ini hanya bengkak biasa" kata Mely perlahan, berusaha menenangkan lelaki di hadapannya ini yang seperti cacing kepanasan. Dia benar-benar tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa ketika melihat sikap perihatin lelaki ini yang sedikit berlebihan.

"Raff, kenapa reaksi kau berlebihan begini. Penyihir menjengkelkan ini masih hidup dan masih bernafas di depanmu" kata Nick dengan malas.

PAKK!!

Suara pukulan telapak tangan Raffael di belakang Nick bergema di sekitar mereka yang membuat Nick mengerang kesakitan kerana rasa pedas yang menyerang tubuh belakangnya. Kenapa dia dipukul!? kata Nick dengan ekspresi kesakitan yang terlihat jelas di wajahnya yang dibalas dengan pandangan tajam oleh Raffael.

"Hey! Mely adalah sebahagian daripada keluarga kita dan dia perempuan lemah yang harus kita lindungi, our little Mely is precious" kata Raffael sambil memutar kedua matanya kesal.

Perempuan ini ...perempuan lemah!? Penyihir menjengkelkan ini dikatakan lemah? Dari mana pemikiran gila itu datang!? kata Nick dalam hati dengan rasa tidak percaya.

"Adakah kau sudah mulai gila?" gumam Nick perlahan, membuatkan Raffael sekali lagi mengarahkan tangannya untuk memukul Nick yang kedua kalinya. Namun, Nick yang sudah menyedari pergerakan tangan Raffael dengan cepat menghindari tangan putih yang bergerak ke arahnya.

"Gila! Kepalamu gila! Aku serius! Bukankah begitu, Gi?" kata Raffael sambil memandang Gio yang saat ini menganggukkan kepalanya tanpa berfikir sedikit pun.

Mely yang melihat kejadian ini yang masih berada di dalam pelukan Gio hanya dapat menghela nafas pasrah. Ada apa dengan tiga LinDenhof ini? Mereka bercakap tentang dirinya seolah-olah dia tidak berada di sini!!

Berbeza dengan Mely, Nick memandang dua ahli keluarganya ini dengan ekspresi tidak percaya. "Kau juga di pihak penyihir menjengkelkan ini!?" katanya dengan nada terkejut yang dibalas anggukan tegas oleh Raffael, seakan itu adalah perkara yang benar dia lakukan.

"Itu sudah tentu!! Aku akan selalu berada di pihak sister-in ...Mely maksudku" kata Raffael yang segera menukar nama panggilannya. Tsk, tsk ...bila Gio akan membuat perempuan ini menjadi sister-in-law-nya? Dia bosan memanggil Mely dengan panggilan nama. Dia ingin memanggil Mely dengan panggilan sister-in-law! humph!

"Kalian memang benar-benar sudah berada di dalam genggaman perempuan menjengkelkan ini" kata Nick dengan suara perlahan sebelum menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Tiada yang dapat meneka apa yang sedang difikirkannya saat ini.

"Sudah, sudah! Ayoh kita masuk! Kita harus memeriksa keadaan Mely secepatnya!" kata Raffael yang terus berjalan ke arah pintu masuk villa sambil merangkul bahu Nick untuk menyeret sepupunya ini masuk, meninggalkan pasangan yang masih memandang pemergian mereka.

"Saudaramu sangat menarik" gumam Mely perlahan sebelum menyandarkan kepalanya di dada Gio dan menutup kedua matanya. Adrenalin yang selama ini memenuhi sarafnya akhirnya menghilang perlahan-lahan dan meninggalkan rasa lelah yang mula menyelimuti tubuhnya.

Gio yang melihat ekspresi keletihan kucing kecilnya ini, mengeratkan pelukannya perlahan sebelum berjalan mengikuti Raffael dan Nick untuk memasuki villa di hadapan mereka. "Saudaramu juga" gumam Gio perlahan yang membuat Mely kembali membuka kedua matanya.

Pandangan Mely beralih ke arah sisi wajah tampan di hadapannya ini sebelum senyuman nipis terbentuk di bibir kecilnya. "Mhm. Menyenangkan bukan, ada saudara seperti mereka?" kata Mely perlahan mengingatkan sikap Raffael beberapa saat lalu sambil menganggukkan kepalanya perlahan.

"You're mine little kitten. Jadi, kau pun adalah sebahagian dari keluarga ini. Mulai sekarang, mereka juga adalah saudaramu" balas Gio sebelum mencium dahi kucing kecilnya.

"Kita harus mengubati luku-lukamu terlebih dahulu sebelum kamu berehat" sambungnya perlahan agar kucing kecilnya ini terus terjaga.

TO BE CONTINUED.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience