Rate

The Almighty Devil Of Underworld_27

Action Completed 38206

"Be mine"

Mely: "...."

WHAT!?

Apa yang baru saja dia dengar? Adakah pendengarannya tidak salah? Ah ... pasti, dia salah dengar, kata Mely dalam hati sambil memandang wajah Gio. Menunggu saat lelaki ini berkata ‘TADA!! tentu saja aku bergurau’ namun setelah beberapa saat apa yang ditunggu oleh Mely tidak juga kunjung datang. Mely memperhatikan ekspresi wajah Gio untuk mencari tanda-tanda jenaka, namun sekali lagi dia tidak menemui tanda-tanda tersebut.

Gio memandangnya dengan ekspresi serius seakan apa yang baru saja dia katakan bukan lah merupakan sebuah gurauan.

Wait ...

Bukan gurauan?

Sekali lagi kedua mata Mely memandang wajah Gio, memperhatikan semua ekspresi yang terjadi di wajahnya, seakan dia takut sedikit saja perubahan ekspresi di wajah tampan itu luput dari perhatiannya namun apa yang dia dapat? Lagi-lagi Gio tidak menunjukkan perubahan selain ekspresi datar dan serius yang dapat di lihat oleh Mely.

Menyedari kata-kata itu adalah serius, wajah Mely secara perlahan berubah pucat sambil memandang Gio dengan pandangan tidak percaya.

OH MY GOD, LELAKI INI SERIUS!?

"... um ... kamu serius?" tanya Mely gagap lebih kepada sebuah pertanyaan daripada pernyataan.

"Ya. Serius. Be mine, Vina," jawab Gio yang mengulangi permintaannya yang membuat seluruh tubuh Mely berubah kaku seakan dia baru saja di sambar petir.

Mely tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Apa yang harus dia lakukan? Mengapa keadaan tiba-tiba berubah? Ini benar-benar diluar jangkaannya. Bagaimana orang seperti Giovano LinDenhof dapat berkata begitu kepadanya?! Bu... bukankah khabar angin mengatakan bahawa Giovano LinDenhof sangat benci lawan jenis yang namanya perempuan? Bahkan, ada khabar angin yang mengatakan bahawa Giovano menyukai sesama jenis.

Jadi ini apa!!!?

Situasi apa ini!!???

"Eh ...he..he .... Mr. LinDenhof, gurauan anda tidak lucu" kata Mely dengan tawa kaku, kedua matanya bergerak ke sana kemari berusaha mencari celah untuk segera meninggalkan ruangan ini.

Dia tidak boleh berada di sini sepanjang masa...

Rasanya tubuhnya akan meletup jika dia terus berurusan dengan orang ini...

"Kau fikir aku bergurau?" kata Gio dengan nada geli sambil menaikkan sebelah kening. Memandang perempuan mungil di hadapannya dengan pandangan penuh humor. Terutama melihat perubahan dalam ekspresinya. Kedua mata kelabu yang besar itu memandangnya dengan pandangan terkejut, mengingatkan Gio kepada kucing yang dibesarkan Raffael di rumahnya. Kucing manja yang selalu berusaha mendapatkan perhatian darinya.

Adakah kucing kecilnya ini juga manja?

Memikirkannya hal itu membuat hujung bibir Gio tertarik samar. Dia tidak sabar untuk mengetahui hal itu dengan segera. Apa yang jelas dia tahu kucing kecilnya ini memiliki cakar agresif yang siap untuk melawannya.

"Jadi ... kau ... tidak bergurau?" kata Mely perlahan, setiap kata yang dia ucapkan terasa seperti ada batu yang menekan dadanya yang membuatnya sukar untuk bernafas.

"Hm"

"ADAKAH KAU SUDAH GILA!!!?" Jerit Mely sambil memandang lawan bicarangnya dengan pandangan tidak percaya.

Ini gila. Dia fikir dia salah dengar namun ternyata tidak!!

Giovano LinDenhof benar-benar ingin memilikinya!?

Memilikinya, as in menjadikannya kekasih!? Be mine means be his girlfriend, kan!?

Bagaimana lelaki dengan status seperti Giovano LinDenhof me ... me ... memintanya ... AH!!! Sudah jelas Mely bukan siapa-siapa. Jadi kenapa? Kenapa harus dia? Walaupun, ya ... Mely akui bahawa Giovano LinDenhof sememang lelaki yang benar-benar tampan. Sangat tampan jika Mely boleh katakan. Memiliki tubuh tegap, sangat jantan, memiliki status dan lagi sangat kaya benar-benar dapat membuat semua perempuan tergila-gila.

Siapa yang tidak ingin menjadi pasangan hidup Giovano LinDenhof, bukan?

Baiklah... DI SINI!

Giovano LinDenhof sebenarnya tidak ada dalam kamus hidupnya! Bahkan Mely tidak pernah bermimpi untuk berurusan dengannya! Tidak! Sebenarnya dia tidak pernah bermimpi untuk bertemu dengan orang seperti Giovano LinDenhof! Lebih-lebih lagi menjadi pasangan hidupnya!

Astaga ... ini tidak boleh terjadi. Berurusan dengan Giovano LinDenhof hanya akan menyukarkan dirinya di masa akan datang. Setelah sekian lama dia mengorbankan segalanya untuk semuanya!

Tetapi, bagaimana ... bagaimana caranya agar dia tidak menjadi sasaran minat Giovano LinDenhof!?

Sekiranya, dia menyinggungnya ... astaga ... Mely tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya. Seluruh tubuhnya menggeletar, membayangkan apa yang akan terjadi jika dia menyinggung lelaki ini.

Jadi apa yang harus dia lakukan sekarang!!??

And...

She really lost it.

Melihat ekspresi Mely membuat hati Gio menjadi lebih baik. Dia menyangka bahawa perubahan ekspresi perempuan mungil di hadapannya ini adalah disebabkan kerana rasa terkejut dan rasa bahagia yang dia rasakan. Lagi pula, siapa yang tidak ingin menjadi pasangan hidupnya? Sebilangan besar perempuan di negara ini bermimpi untuk dapat menjadi pasangan hidupnya dan sekarang dia menawarkan peluang itu kepada perempuan mungil ini. Jadi pasti kucing kecilnya sangat gembira sehingga dia tidak dapat berkata apa-apa.

Membayangkan masa depan yang dia dapat dengan kucing kecilnya, meluangkan masa bersamanya bahkan menyedari bahawa kucing kecilnya akan selalu berada di sisinya membuat hati Gio dipenuhi dengan kepuasan yang tidak pernah dia rasakan sebelum ini. Rasa puas ini lebih menyenangkan dari rasa puas yang selalu dia rasakan ketika dia berjaya menyelesaikan projek atau perjanjian perniagaan dengan rakan sekerjanya.

Rasa yang benar-benar membuatnya ketagih.

"Tentu saja tidak. Aku serius, Vina," jawabnya dengan nada humor yang sama sambil terus memperhatikan wajah Mely yang sangat comel.

"Ah ... ha ... ha ... haha" tawanya terdengar kaku dengan sedikit nada tertekan yang dapat didengar dengan jelas. Sebelah tangannya menutup kedua matanya, berusaha menenangkan rasa panik yang memenuhi hatinya.

Astaga ... ini pasti mimpi!

Tidak mungkin ini terjadi padanya, katanya dalan hati dengan nada tertekan.

"Adakah kau senang?" tanya Gio dengan nada bingung. Entah mengapa dia merasa reaksi kucing kecilnya ini agak pelik?

"Senang!? SENANG!? Mr. LinDenhof, adakah kau sudah gila!?!?!" jerit Mely dengan nada tertekan. Rasanya dia ingin menarik semua rambutnya sendiri. Bagaimana dia boleh berada dalam keadaan sukar ini!? Dosa apa yang dia lakukan dalam kehidupan sebelum ini sehingga mendapat nasib buruk seperti ini!?

"Kenapa?"

Astaga ...tenang Melysah. Di hadapanmu ini adalah orang yang dapat menghilangkan kau dengan satu petikan jari. Kau tidak boleh menyinggungnya, kata Mely dalam hati berulang kali. Berusaha agar dia tidak melebihi batas kesabaran yang dia tahan saat ini.

"Mr. LinDenhof, apa yang anda minta terlalu ... pelik? Ya. Pelik. Dan tentunya sangat berlebihan. Kenapa saya? Saya bukan siapa-siapa, Mr.LinDenhof. Say -"

"Jangan formal," pintas Gio dengan nada dingin. Pandangannya berubah tajam sambil memandang perempuan yang ada di hadapannya. Rasa senang di hatinya semakin pudar ketika dia mendengar kata-kata histeria dari perempuan yang ada di hadapannya ini. Rasa marah semakin memuncak ketika mendengar Mely terus memanggilnya dengan panggilan formal bodoh itu.

"Baiklah. Baiklah tetapi bolehkah kita fokus di sini? Aku rasa ada kesilapan di sini. Mungkin telinga aku atau mungkin selera kamu yang pelik, entahlah. Aku tidak tahu! Maksud aku. Aku dan kau berada di dunia yang berbeza. Aku bukan siapa-siapa. Aku tidak memiliki status atau harta. Aku bekerja 12 jam sehari hanya untuk mendapatkan wang agar dapat memenuhi keperluanku setiap bulan. Sedangkan kau? Kau tidak perlu melakukan apa-apa sudah dapat menjana wang berjuta dolar. Ini tidak mungkin...tidak ... tidak mungkin" kata Mely dengan nada gugup dan panik.

"Apa maksud kau tidak mungkin?" tanya Gio dengan nada dingin. Ekspresi dan aura yang terlihat di wajahnya berubah 180 darjah dari beberapa saat yang lalu. Kedua mata birunya berubah gelap sambil memandang Mely dengan tajam. Kedua tangannya digenggam kuat seakan berusaha menahan emosi dalam dirinya.

"Ya, macam yang aku katakan. Ini tidak mungkin terjadi. Kau dan aku sangat tidak mungkin" jawab Mely dengan cepat, tidak menyedari perubahan suasana di sekitar mereka yang semakin mencengkam.

"Kau ... menolak aku?" kata Gio perlahan, seakan setiap kata yang keluar dari mulutnya di penuhi dengan nada berbahaya. Kedua matanya mengecil sambil memandang Mely. Seperti pemangsa yang memandang mangsanya.

"Ya. Menolak. Ini tidak mungkin terjadi. Kita?... Impossible" jawab Mely dengan cepat, masih fokus dengan fikirannya sendiri dan tidak menyedari keadaan di sekelilingnya.

"Baiklah, kita akan lihat adakah kau dapat keluar dari tempat ini," jawab Gio dengan nada sinis seakan apa yang dia katakan bukan sekadar ucapan namun sebuah janji yang pasti akan terjadi.

Mely mengecilkan kedua matanya sambil memandang Gio dengan kedua mata yang penuh dengan api kemarahan. "Jadi kau mengancam aku?" tanya Mely perlahan sambil menggengam kedua penumbuknya.

"Jika dengan cara itu kau dapat berada disisiku maka, ya. It's not a threat but, a promise" jawab Gio dengan nada yang dapat membuat semua orang yang mendengarnya merasakan makna yang tersembunyi di sebalik kata tersebut.

"Kau ... tidak akan ... berani ..." kata Mely perlahan, menggengam kedua tangannya dengan kuat. Telapak tangannya terasa sakit kerana genggaman tangannya yang kuat yang membuat kukunya menembusi permukaan telapak tangannya, namun saat ini dia tidak merasakan sakit kerana apa yang ada di fikirannya adalah...

Tidak mungkin Giovano LinDenhof melakukan hal yang rendah seperti itu hanya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, bukan?

"Kau fikir aku siapa? Kau lupa? Membuat kau menghilang dari muka bumi ini sangat mudah, so let's see how this things goes on"

Kedua mata Mely membulat ketika mendengar kata-kata Gio.

Shit!

TO BE CONTINUED

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience