Rate

The Almighty Devil Of Underworld_25

Action Completed 38206

Cih ... dia sangat benci makanan kosong tanpa rasa ini.

Adakah ini makanan orang kaya?

Bagaimana seorang koki antarabangsa dengan anugerah Masterchef dapat menyediakan makanan yang sangat sederhana seperti ini?

Adakah ini yang diberikan oleh orang kaya kepada setiap tetamunya?

Bukankah tetamu itu raja!?

Ugh ... jika di hadapannya ini bukan Giovano LinDenhof mungkin dia akan menolak untuk makan makanan hambar ini dan segera memarahi orang yang menghidangkan makanan ini.

Dia mahu makan ayam goreng! Mee! Buritos! Nyamm!

Giovano LinDenhof sememangnya orang yang paling ditakuti namun bagaimana dia dapat menyediakan makanan begini!?

Huh! Orang kaya sememangnya kaya tapi kedekut! Humph!

Sibuk mengutuk dalam hati, Mely tidak menyedari ada sepasang mata biru yang terus memperhatikan semua perubahan yang terjadi di wajahnya dengan pandangan geli. Gio sudah dapat meneka apa yang ada dalam fikiran Mely dan itu semakin membuat moodnya menjadi lebih baik. Bagaimana dia tidak mengetahui bahawa kucing kecilnya kesal kerana terpaksa menyantap makanan yang hambar itu? Ekspresi di wajahnya terlihat seperti buku yang terbuka. Terlalu mudah untuk dibaca namun sudah tentu Gio tidak akan melepaskan peluang itu untuk berinteraksi dengan kucing kecilnya.

"Kenapa wajahmu begitu?" tanya Gio sambil menghirup kopi yang baru saja di raihnya

"Hambar. Tidak suka," gumam Mely sambil menggerakkan sudunya dengan gerakan malas tanpa ada niat untuk menghabiskan sarapannya.

"Hm?" gumam Gio sambil menaikkan sebelah keningnya.

"Adakah ini yang anda lakukan ketika anda memiliki tetamu di rumah, Mr. LinDenhof?" kata Mely dengan nada merajuk yang membuat Gio menaikkan kedua keningnya ketika mendengar pertanyaan tersebut. Namun, berbeza dengan reaksi Gio yang terlihat menunjukkan rasa minat, reaksi para pelayan di sekitar mereka memandang perempuan yang berhasil membuat majikannya berinteraksi seperti manusia normal dengan pandangan horror.

Young miss apa yang anda lakukan!?

Anda tidak boleh mempersoalkan semua tindakan Master!!

Semua pelayan yang berada di ruangan tersebut sudah mempersiapkan mental mereka untuk mendengar kata kejam dari majikan mereka untuk mendisiplinkan young miss yang saat ini tidak jauh dari posisi mereka. Jantung mereka berdegup kencang ketika melihat perempuan mungil yang memandang majikan mereka dengan pandangan yang penuh dengan kekesalan. Namun, apa yang terjadi benar-benar mengejutkan mereka semua. Majikan yang terkenal dengan sikapnya dingin yang membuat mereka semua terbiasa dengan aura menyeramkan yang mengelilinginya sekali lagi membuat mereka semua terpana. Malah Butler Chong juga ikut terpana melihat sikap pelik majikannya yang selama ini dilayannya.

Majikan mereka tidak marah!!!

Bukan hanya tidak marah, malah majikan mereka memandang young miss dengan pandangan penuh minat seolah-olah sikap young miss adalah sesuatu yang menarik untuknya.

Tidak menyedari pemikiran dan ekspresi pelayan yang sedang berdiri di sisi ruangan, Mely tetap memandang kesal ke arah lawan bicaranya. Kedua matanya mengecil ketika melihat kedua mata Gio yang memandangnya dengan pandangan geli.

Adakah dia sedang melawak!?

Dia serius!!!

"Apa? Kenapa kau pandang aku begitu? Aku serius! Untuk lelaki yang berstatus orang terkaya di Eropah, kau benar-benar kedekut. Bagaimana kau boleh menghidangkan makanan hambar sebegini kepada seorang tetamu? Lihat!! Ini sangat berbeza dengan sarapan kau! Lihat ini!!" kata Mely dengan keluhan mengenai ketidakadilan yang dia rasakan.

Tanpa Mely sedar dia sudah menggunakan perkataan 'Aku' dan 'kau'. Mely sudah tidak peduli lagi dengan sikapnya. Dia lapar. Sangat sangat lapar. Dia merasa seperti tidak makan 10 tahun, namun ketika akhirnya dia dapat menikmati makanan, makanan yang dia dapatkan adalah bubur hambar tanpa rasa! Bagaimana dia dapat menerima hal ini!? Ini benar-benar membuat suasana hati Mely semakin memburuk.

Semua pelayan yang mendengar kata protes Mely lagi-lagi terkejut sebelum memandang perempuan mungil tersebut dengan pandangan horror yang semakin jelas di ekspresi wajah mereka.

B... bagaimana young miss boleh berkata begitu kepada Master!?

Mereka sudah dapat meneka kemarahan yang akan dikeluarkan oleh majikan mereka, namun untuk kesekian kalinya selama mereka berada di ruang makan, mereka terkejut dengan sikap majikan mereka yang sedikit pun tidak menunjukkan rasa marah, bahkan mereka dapat melihat senyuman di bibir Gio.

Astaga! Mereka semua merasa seperti sedang berhalusinasi...

Gio memandang perempuan mungil itu dengan pandangan penuh minat, terutama ketika dia mendengar bantahan perempuan tersebut. Senyuman nipis terbentuk di bibir nipisnya melihat ekspresi menyedihkan Mely. Seolah-olah apa yang dilakukan Gio merupakan sesuatu yang tidak adil untuknya. "Kamu masih lemah. Tidak boleh makan makanan berminyak," kata Gio dengan tenang berusaha memberi alasan masuk akal kepada kucing kecilnya dengan sabar.

Sejak bila Gio mula mengambil berat tentang orang lain?

Sejak bila Gio bersabar dengan orang lain?

Sebenarnya, Gio sendiri tidak menyedari perubahan sikapnya yang sangat drastik ini. Perubahan sikap yang membuat semua pelayan yang memandangnya dengan pandangan tidak percaya.

Master.. ada apa dengan anda?

Adakah anda kerasukan? 

Mely tahu alasan yang Gio berikan adalah alasan yang masuk akal namun egonya sebagai seorang perempuan membuatkan dia tidak mau kalah sehingga dia terus melakukan tindakan tersebut. Kedua matanya memandang tajam ke arah bubur yang ada di hadapannya seolah-olah bubur tersebut melakukan kejahatan yang besar kepadanya. Perlahan Mely meneruskan makannya, walaupun dalam hati dia terus mengutuk rasa hambar bubur yang di makannya.

Melihat sikap Mely yang menganggap sarapan yang di hidangkan untuknya seperti musuh, hujung bibir Gio berkedut. Bagaimana seorang perempuan dewasa boleh berkelakuan seperti budak kecil yang berumur 5 tahun? Fikirnya sambil terus memperhatikan sikap Mely.

"Kalau kamu sudah sembuh. Aku akan mengajak kamu makan makanan yang sedap" kata Gio dengan senyuman nipis sambil melihat kucing kecilnya yang memandangnya dengan pandangan kesal seolah-olah dia adalah dalang utama dari semua ketidakadilan yang dia rasakan.

"Tidak perlu. Bila aku pulang nanti, aku akan segera makan makanan yang sedap-sedap" jawabnya dengan santai sambil meneruskan aktivitinya tanpa menyedari perubahan ekspresi Gio ketika mendengar jawapannya.

Kedua mata Gio perlahan berubah menjadi dingin. Aura hangat yang mengelilingi tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi gelap, semua pelayan yang melihatnya berusaha menahan rasa takut yang mereka rasakan. Kegelisahan menyelimuti seluruh tubuh mereka.

Young miss, adakah anda tidak menyedari perubahan di wajah Master yang menakutkan itu!?

"Masih lemah. Tidak boleh makan berminyak," ulang Gio dengan nada yang penuh dengan penekanan seakan dia tidak menerima bantahan dari lawan bicaranya. Kedua matanya menjadi gelap seolah dia sedang berusaha menahan emosi yang sedang bergolak di dalam hatinya sehingga membuat pandangannya sukar di ertikan. Tiada yang dapat membaca fikiran Gio saat ini. Entah apa yang sedang dia fikirkan.

Merasakan perubahan drastik dari lelaki yang duduk di sebelahnya ini, perlahan Mely mengalihkan pandangannya ke arah sumber aura dingin yang dia rasakan.

Glup.

Tanpa sedar Mely menelan liurnya ketika melihat ekspresi dingin Gio. Apa yang dilakukannya? Sepertinya, dia tidak melakukan apa-apa kesalahan? Mengapa Giovano memandangnya dengan dingin? Sedangkan, sikapnya masih biasa-biasa. Kata Mely dalan hati. Setelah berapa saat kedua mata Mely terbeliak sebaik saja dia teringat jawapan ringakas Gio tadi. Sebuah realisasi tiba-tiba muncul di fikirannya yang membuatkan Mely memandang lembut ke arah lelaki di sebelahnya ini.

Aiya ...lelaki ini risau jika dia akan makan makanan berminyak sedangkan keadaannya masih sakit, benar-benar lelaki yang penuh perihatin sedangkan dia hanya orang asing yang di tolong. Bagaimana dia boleh berfikir bahawa Giovano adalah lelaki kejam yang menakutkan!?

Khabar angin sememangnya yang tidak boleh dipercayai, huh!

"Baiklah ... baiklah ... aku tidak akan makan makanan yang pelik ketika aku pergi. Kau tidak perlu risau, okey?" kata Mely dengan nada lembut, berusaha menenangkan lelaki tersebut. Namun, apa yang tidak di duga oleh Mely adalah ekspresi wajah Gio sama sekali tidak berubah. Seolah-olah bukan itu yang dia ingin dengar dan hal itu membuat Mely memerah otaknya untuk berfikir sehingga membuat kepalanya terasa sakit.

Kalau bukan kerana risau dengan keadaannya, lalu apa!!?

"Sudah selesai? Bukankan kau ingin tahu segalanya?"

Nada dingin Gio bergema di seluruh ruang makan terdebut yang membuatkan kedua tangan Mely menggeletar tanpa sedar begitu mendengar kata-kata tersebut. Dengan cepat mely menganggukkan kepalanya, berusaha untuk tidak memprovokasi emosi Gio.

Astaga! Giovano LinDenhof kalau sudah marah sememangnya sangat menakutkan!

Gio segera bangun dari kerusinya dan berjalan keluar dari ruang makan yang di ikuti oleh Mely yang masih memandang belakang Gio dengan pandangan penuh tanda tanya dan Butler Chong hanya dapat menghela nafas dengan perlahan saat melihat interaksi mereka berdua.

Mely salah apa sehingga membuat Giovano LinDenhof berubah?

TO BE CONTINUED

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience