Cekrek
Cekrek
Cekrek
"OMG eonni cantik banget" puji Jennie tiada hentinya mengambil gambar Ran yang sedang mencoba beberapa pakaian dalam butik ibunya
Butik itu tutup pada hari ini karena di khususkan untuk ke tiga wanita cantik yang sedang mencari gaun untuk pesta malam nanti di mansion mereka
Wajah Ran yang sudah kelelahan karena sang mama dan adik tercinta selalu memberikan pakaian untuk di coba, tapi Ran tetap menerima dan tersenyum dengan polos.
Entah sudah yang kesekian kalinya, Jennie masih sibuk dengan handphonenya untuk mengambil gambar. Segala jenis gaun mulai dari pernikahan, formal, bahkan yang terlihat sexy karena hanya mereka bertiga dan dua pelayan yang melayani.
"Pantesan anakku segila ini sama Ran, tidak ada yang bisa menolak postur tubuh yang ramping dan sangat mulus tanpa noda" ucap Rani yang juga terpana akan kecantikan Ran.
"Memang lebih baik eonniii berjilbab. Rugi kalau tubuh kak Ran jadi tontonan gratis" ucap Jennie keceplosan.
Ran tersenyum mendengar kalimat itu, meskipun gadis kecil itu mendapatkan tatapan tajam dari sang ibunda.
"Sudah Jennie, Ran pasti kelelahan karena menuruti semua keinginan kamu" ucap sang mama merasa tidak enak hati.
"Gak apa-apa kok ma, Jennie kan jarang main sama aku. Jadi hari ini Jennie boleh minta sepuasnya" kata Ran dengan lembut
"Aku mau jadi seperti eonniii di masa depan. Udah cantik, body gitar spanyol, cerdas, baik hati, sopan dan penyayang" ucap Jennie sangat mengidolakan kakak iparnya
"Semoga deh, mama doakan" ucap sang mama dengan senyuman paksa.
Waktu menunjukkan pukul tujuh malam, banyak orang-orang berdatangan dengan mobil mewah mereka dan ada juga yang sudah berkumpul dengan rekan mereka.
Doojoon yang sangat tampan dengan jas hitamnya langsung di sambut oleh para rekan kerja juga teman-teman nya yang hadir dalam acara tersebut.
Acara ini di khususkan untuk Doojoon yang kini menjadi salah satu pemegang saham dan memiliki posisi tinggi yang berada di perusahaan. Tentu saja pesta ini sangat ramai di penuhi oleh perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan investasi ataupun penanaman modal di perusahaan mereka.
Apalagi Doojoon kini menjadi sasaran utama bagi para perusahaan yang ingin melakukan kerjasama dengan perusahaan nya.
Mata Doojoon sibuk melihat ke sana kemari mencari sosok wanita yang tidak bisa dia temukan karena ibunya yang menyembunyikan
Sedikit cemas tapi Doojoon tahu ini semua adalah ulah para wanita-wanita tua itu.
Tiba saat ketiga perempuan cantik datang yang menjadi sorotan semua orang dengan kagum. Doojoon sama terpaku menatap wanita nya tersenyum elegan terkadang malu, tapi dua perempuan cantik itu merangkulnya seperti memberikan dukungan hingga akhirnya sangat percaya diri.
"Senyum manis" bisik Jennie di telinga Ran.
Doojoon tersenyum dari jauh memandang wanitanya. Gaun indah yang memeluk seluruh tubuh Ran dengan anggunnya.
Tentu saja membawa semua pasang mata melirik ke arahnya, sebuah jilbab melirik indah di kepalanya.
"She is like a queen" gumam Doojoon tidak berhenti menatapnya.
Aneh, tatapan Doojoon juga mejadi sorotan karena wajah itu tersenyum cerah dengan gagahnya.
Wajah dengan sedikit polesan makeup sudah mampu meluluhkan hati Doojoon yang sangat gemas dengan sikap malu-malu Ran di hadapan orang banyak.
Deg
Mata keduanya bertemu. Ran tersipu malu, begitu juga yang menyaksikan keduanya.
"Udah kayak wedding party aja, hihi" ucap Jennie terkekeh kecil
"You're so beautiful sweet heart" ucap ibunya mengecup pipi Ran gemes. Ran semakin merona, rasa syukur yang tiada hentinya
Tep
"I'm fucking crazy you know" bisik Doojoon di telinga Ran
"Hm?" Ran menengok ke arah Doojoon
"I wanna kiss you" bisik Doojoon lagi dengan penuh gairah.
"Ewww" Jennie yang mendengar itu pun menatap jijik sang kakak
"Nanti aja ya" ucap Ran dengan lembut sembari menyentuh pipi Doojoon dengan senyuman.
"Ready for the speech?" Kata sang ayah yang datang bersama dengan kakeknya.
Ran dengan ramah menyambut keduanya dengan senyuman. Sang kakek mengangguk dengan full senyuman pada Ran.
Doojoon mengangguk lalu menggenggam jemari Ran dan membawanya ke atas panggung yang telah di siapkan.
Sebuah sambutan juga beberapa ucapan dari Doojoon menyambut para tamu sekaligus memperkenalkan sang istri tercinta pada semua publik yang hadir.
Selama acara, baru kali ini Doojoon penuh dengan semangat dan senyuman yang terpatri di bibirnya, itu semua karena Ran yang selalu menemani ke manapun dia pergi.
Hingga saat ibunya dan para tante-tante pengganggu datang membawa Ran paksa dalam rangkulannya. Seketika mood Doojoon kembali kaku dan datar.
"Oppa"
Deg
Terdengar suara panggilan dari seorang wanita yang berada di belakangnya.
Doojoon berbalik arah memastikan bahwa suara itu hanyalah khayalan nya saja.
"Mana mungkin" batin Doojoon sangat yakin.
Deg.
"Lama tidak bertemu. Oppa" ucap seorang wanita cantik menyapanya dengan senyuman manis
Deg. Mata Doojoon melebar, entah ini amarah ataupun rasa lelahnya selama ini berkelana tanpa arah.
"Kamu...masih hidup?" Lidah Doojoon begitu kelu. Dia masih menatap dengan sangat teliti wajah yang selama ini hilang dari pandangan nya.
"Maaf, selama ini aku selalu menghindari mu" ucap wanita itu masih dengan senyuman hangatnya
"Hah!" Emosi Doojoon tercampur aduk. Wanita yang selama ini dia ratapi kepergiannya sekarang jelas di depan matanya.
"Chagiya" panggilan dari seorang lelaki yang menghampiri keduanya.
Chagiya adalah panggilan untuk pasangan yang belum atau sudah menikah.
"Hyung" Doojoon yang mengenali lelaki itu karena dulu mereka adalah senior dan Junior di perkuliahan
"Ahh, kenalkan, dia adalah tunanganku" ucap wanita itu semakin membuat Doojoon kebingungan akan situasi ini.
"Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Ucap sang senior dengan santai karena mereka memang akrab dulu nya.
"Mas Doojoon" panggil Ran menghampiri.
Doojoon tidak merespon panggilan itu, dia masih kebingungan dengan semua situasi ini.
Tep
Ran langsung mengait jemari itu hingga membuat Doojoon tersadar kalau istrinya sudah berada di sampingnya.
"Anyonghaseo" sapa wanita yang berada di depannya.
"Anyonghaseo" balas Ran dengan senyumannya. "Dia sangat cantik" puji Ran dalam hati.
"Dia siapa oppa?" Tanya wanita itu langsung membuat Ran menatap wajah Doojoon yang berbeda dan suram.
"Mas? Are you okay?" Tanya Ran memastikan
"Hah? Oh, I'm okay" Doojoon masih linglung tapi tatapan nya masih menatap wanita cantik di depannya
"Ada yang tidak beres" batin Ran merasakan keganjalan
Share this novel