Episode 27

Romance Series 19934

Di dalam mobil belaian lembut semakin membawa Ran hanyut dalam mimpi. Dia tidak merasakan kalau saat berada dalam mobil menuju ke rumah mereka.

Pelukan Doojoon sepanjang perjalanan tidak pernah lepas dari tubuh Ran. Dua jam lebih perjalanan hingga akhirnya mereka sudah berada di dalam kediaman.

Beberapa pengawal sudah berada di rumah membukakan gerbang masuk. "Apa kamarnya sudah di bersihkan?" tanya Doojoon pada pelayan baru yang dia rekrut sendiri melalui Reza.

"Sudah tuan" jawab pelayanan itu menunduk.

Doojoon menuju ke kamar utama meletakkan Ran di atas kasur king size dengan hati-hati.

Melepaskan Hoodie juga hijab yang masih melekat di kepalanya agar lebih nyaman dan leluasa lalu mengganti pakaiannya dengan piyama berbahan sutra sebatas lutut. Menyelimutinya dengan selimut dan menyesuaikan suhu ruangan lebih hangat demi Ran.

Dia berjalan keluar menghampiri pengawal yang berjaga di luar kediaman mereka "sudah ingat dengan peraturan di tempat ini?"

"Semua pengawal pria tidak boleh masuk ke dalam kediaman tanpa perintah dari tuan!" Jawab mereka serentak. Doojoon mengangguk paham

"Ada lagi?"

"Pengawal pria harus menjaga jarak minimal 3 meter dari nyonya muda" jawab mereka serentak

"Apa CCTV sudah selesai?" Tanya Doojoon pada salah seorang pengawal

"Semua sudah di pasang tuan" jawabnya

"Baiklah, kembali pada tugas kalian masing-masing" perintah Doojoon dengan wibawanya.

Doojoon kembali ke kamarnya, memastikan wanitanya itu yang masih terjaga "nyenyak sekali" ucap Doojoon duduk di sudut kasur

"Jangan kemana-mana" Doojoon mengecup kening Ran lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Berendam di dalam bathtub melepas semua penatnya. Tiba di bandara internasional Soekarno Hatta Doojoon langsung berangkat menuju ke tempat perkemahan karena rasa cemas tanpa memperdulikan dirinya yang juga sangat kelelahan.

Apalagi air mata yang menyambutnya lebih dulu, semakin membuatnya khawatir dan melampiaskan kemarahannya pada kedua sahabat Ran. Untung saja mereka tidak memasukkannya dalam hati.

Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Ia terbangun dari tidurnya. Melihat sekeliling dengan penuh keheranan

"Hm, ini di mana?" Tanya nya kebingungan

"Perasaan aku di tempat perkemahan? Kenapa sekarang di kamarku?" Ran menggaruk tengkuknya yang terasa gatal.

"Eh, sejak kapan aku memakai piyama ini?"

Sekeliling nya terasa sangat sepi, dia merasa aneh di situasi yang seperti ini. Gemercik air terdengar dari dalam kamar mandi.

Ran turun dari ranjang menghampiri kamar mandi yang tertutup rapat "mas Doojoon?" Panggil Ran dari luar

Doojoon menyadari panggilan itu, segera dia mempercepat mandinya lalu menghampiri Ran dengan cepat

Ceklek

Ran masih mengucek matanya sambil melihat Doojoon "mau apa hm?" Tanya Doojoon menyentuh pipi Ran lembut

Ia menggeleng. Tentu saja dia malu jika mengatakan takut di tinggal sendiri, apalagi di kediaman besar ini hanya ada mereka berdua.

Dia belum tahu kalau Doojoon sudah merekrut pelayan dan juga pengawal yang bekerja di tempat ini

"Kamu mandi?" Tanya Ran sudah melihat Doojoon memakai jubah mandi berwarna navy.

Mata Doojoon tertuju pada kaki yang tidak beralaskan sendal. Lantai yang dingin pasti akan membuat nya sakit lagi

Doojoon langsung menggendong Ran. Rasanya seperti mengangkat kapas. Sangat ringan. "Eh, ngapain?" Ran terkejut digendong tanpa aba-aba

Doojoon menaruhnya di atas kasur, ia mengambil sendal bulu berwarna pink yang berada di bawah nakas samping kasur

"Oh kirain" gumam Ran membuat kening Doojoon terangkat sebelah.

"Kirain maksudnya?" Tanya Doojoon penasaran

"Gak ada" jawab Ran. Sepertinya Doojoon sudah lupa akan keinginan nya. Tentu saja tidak, dia sengaja membuat Ran istirahat lebih awal agar malam ini dia bisa menghabiskan waktu panas mereka.

"Aku tahu maksudmu Ran" ucap Doojoon mengecup punggung kaki Ran.

"Kotor mas Doojoon" ucap Ran menarik Doojoon berada di hadapannya. Tangannya langsung menyeka bibir Doojoon karena telah mengecup kakinya.

Doojoon menggenggam kedua tangan Ran lalu mengecup setiap jarinya.

Saat ini Doojoon sedang jongkok berada di pangkuan Ran. "Aku ingin memilikimu seutuhnya Ran" ucap Doojoon menatap penuh harap

Ran tersenyum dia menarik wajah Doojoon ke arahnya mengecup kening lalu kedua matanya hingga bibir itu menuju ke tempat yang sama.

Tangan Doojoon langsung menangkup wajah Ran, ciuman yang sangat panas bagi keduanya. Nafas yang tersengal-sengal masih saja Ran rasakan, Doojoon mengarah ke ceruk leher yang sangat putih mulus dan terawat, Doojoon semakin mabuk kepayang menciumi wangi khas di tubuh Ran, memberikan tanda kissmark berkali-kali.

Perlahan tapi pasti Doojoon menarik piyama itu hingga suara robekan dengan sekali tarikan.

Saat ini tersisa dalaman yang menutupi tubuh Ran. Pemandangan indah yang belum sempurna karena dihalangi oleh bra berwarna putih yang hampir sama dengan kulit Ran.

Mereka kembali berciuman dengan mesra dan penuh gairah

Srak

Bra itu dihempaskan begitu saja, terlihat sangat mengagumkan hingga mata Doojoon tidak pernah jenuh menatap tubuh ini. Ran hanya diam mengikuti alur

"Ran, aku bukanlah orang pertama yang berada di hatimu, tapi biarkan aku jadi persinggahan terakhir di sisa hidupmu" ucap Doojoon hingga membuat Ran tidak bisa berkata-kata

Srak

Jubah mandi Doojoon sudah berada di lantai. Mata Ran terbelalak melihat ke arah bawah tubuh Doojoon. Jantungnya semakin tak karuan.

"Dia adalah milikmu seutuhnya" bisik Doojoon di telinga Ran.

Sesuatu yang sangat besar, Ran ragu apakah benda itu bisa bertemu dengan miliknya

Doojoon menarik selimut menutupi Ran yang sudah berada di bawahnya. Mereka menikmati malam yang sangat panas tiada hentinya.

07:00

Pagi menyambut, keduanya sama-sama kelelahan. Ran yang tertutupi dengan selimut dalam pelukan Doojoon. Tubuh yang masih polos itu sangat membangkitkan gairah Doojoon ketika kaki Ran menindih benda di bawah yang terbungkus boxer.

Doojoon membuka matanya kaget ketika paha Ran membentur keras di bagian miliknya. "Ah" keluh Doojoon tersentak.

Melirik Ran memeluknya seperti guling. Selalu saja tangannya berada di dada Doojoon merasakan detak jantungnya. Doojoon menahan tawanya melihat posisi Ran memeluknya.

Dia menyentuh kissmark yang berada di leher jenjang Ran, kissmark yang berada di seluruh tubuh Ran. "Semalam kita berdua sangat panas, tapi sekarang aku ingin lagi" ucap Doojoon bicara sendiri.

"Enggak mau" jawab Ran mendengarkan ucapan Doojoon.

"Rasanya sangat nikmat berada di dalam dirimu yang sempit itu" bisik Doojoon nakal.

"Bukan sempit, punya kamu yang besarnya di atas rata-rata" jawab Ran absurd.

"Oh ya?" Tangan Doojoon kembali nakal di bawah sana.

"Lihat aja sendiri" jawab Ran.

"Capek gak?" Tanya Doojoon mengelus punggung Ran dalam selimut

"Gak lihat ulah kamu semalam?" Ran memperlihatkan dadanya yang memerah juga beberapa bekas gigitan di bahunya

"Maafkan aku, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri saat bersamamu" jawab Doojoon jujur.

"Apa ini pengalaman pertamamu?" Tanya Ran serius.

Doojoon tersenyum dengan anggukan "memangnya kenapa?"

"Aku tidak percaya, kamu sangat ahli seperti orang yang berpengalaman" jawab Ran menatap curiga

Tawa Doojoon terdengar di kamar itu, dia menyatukan keningnya pada Ran "aku mengikuti alurnya saja" ucap Doojoon mengecup hidup mancung di depannya "aku mempelajarinya demi memuaskan mu "jawab Doojoon membelai rambut Ran yang menutupi pipi chubby miliknya.

Jawaban Doojoon membuat pipinya memerah dan ini sangat membuat Doojoon suka menggoda nya. "Aku mau mandi, badanku lengket semua" ucap Ran salah tingkah segera bangkit menahan selimut yang berada di dadanya.

"Kita berendam dulu" usul Doojoon langsung beranjak dari kasur dengan boxer hitam yang menutupi miliknya. "Tunggu aku dan jangan pindah dari tempatmu" perintah Doojoon masuk ke kamar mandi menyiapkan air di dalam bak mandi, memasukkan Buble soap dan beberapa aromaterapi di dalamnya

Setelah airnya dipenuhi oleh busa, Doojoon beralih ke kamar melihat Ran bersandar di dinding kasur menyelimuti tubuh nya dengan selimut. Tampaknya dia sangat lelah karena bergelut semalaman, buktinya dia hanya diam menunggu Doojoon datang menggendongnya.

"Bak mandinya sudah siap tuan putri" ucap Doojoon menghampiri Ran

"Ayok!" Ucap Ran membiarkan dirinya digendong ala bridal style dengan selimut yang masih menempel.

jangan lupa give rate nya yaa

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience