Episode 59

Romance Series 19934

Ran memang ahli dalam menarik minat orang-orang di sekitarnya. Saat ini mereka sangat akrab dan bahasa Korea Ran semakin fasih dengan bahasanya

Tapi di sini Doojoon dengan wajah datarnya seperti kesal dengan tingkah laku keluarga nya yang sangat perduli pada Ran. Karena artinya Doojoon tidak di hiraukan lagi oleh Ran.

Hingga akhirnya Doojoon membawa Ran menuju ke perusahaan nya. Ada sebuah hadiah yang di siapkan oleh ibunya untuk Ran menunggu di sana

Hingga Ran dan Doojoon tiba di perusahaan ibunya. Keduanya di sambut dengan hormat oleh manager umum yang menjemput mereka dari lantai bawah sampai lantai utama perusahaan.

Saat di dalam lift...

"Mama siapin hadiah apa buat aku mas? Kamu tahu ngak?" Tanya Ran semangat

"Ngak tahu" jawab Doojoon datar.

"Senyum mas. Di sini kamu kurang senyum" ucap Ran meninggikan suaranya

"Tidak terbiasa senyum di sini" tolak Doojoon dengan penampilan cool nya.

"Peluk dulu sini" ucap Ran melebarkan tangannya.

"Aku kalah" gumam Doojoon melihat sikap manis istrinya. Apalagi senyuman cerah itu sangat meluluhkan hati Doojoon yang hilang mood jadi kembali happy

"Cium juga boleh?"

"Gak boleh! Nanti orang lihat!"

"CK"

"Kamu ngambek?"

"Enggak"

"Ishhhh! Kamu kenapa sih mas? Moodnya berubah-ubah"

"Makanya cium dulu" ucap Doojoon mengetuk jarinya di bibir

Manager yang menemani mereka seolah kuman yang tidak dapat lihat keberadaannya. Meskipun si manager sudah tahu sifat Doojoon yang memang dingin dan cool setiap kali mengunjungi perusahaan.

Cup. Singkat jelas dan bikin candu.

Tiba saat mereka tiba di ruangan. Sang manager langsung menghampiri tiga orang yang sedang membahas sesuatu di meja pertemuan

Ran dan Doojoon belum mengenali orang-orang asing itu.

"Astaga! OMG! Aku... Gak mimpi kan mas?" Ucap Ran syok melihat seseorang yang mustahil untuk bertemu dengannya

Doojoon melihat mata Ran berbinar dan sangat cerah bahagia. "Kamu kenal dia?" Tanya Doojoon langsung to the point

"Dia...Cha Eun Woo bias aku" ucap Ran yang Doojoon tidak mengerti sama sekali.

Tapi Doojoon merasa wajah ini tidak asing. "Si ganteng itu!" Ingat Doojoon saat melihat sebuah foto lelaki di handphone Ran sampai membuat Doojoon cemburu.

Ran langsung menghampiri seseorang yang sangat dia kagumi ketampanannya. "Anyonghaseo" ucap Ran dengan sangat ceria.

Ketiganya ikut menyapa karena mereka tahu anak bos mereka di sini. Ran seperti dihipnotis bisa secara langsung bertemu dengan lelaki tampan ini.

Bahkan dengan senyuman nya saja sudah membuat Ran tidak berdaya. Ran langsung ngobrol dengan sangat asyik sampai membuat Doojoon risih.

"Dia yang akan menjadi model untuk new Brand yang akan launching dalam minggu ini" ucap sang manager pada Doojoon

"Se asyik itu ya sampai suami sendiri ngak di anggap" bisik Doojoon menghampiri Ran yang tersentak kaget

"Dia siapa?" Tanya idol itu pada Ran.

"Oppa" jawab Ran dengan cepat.

Oppa akan berarti kakak laki-laki, apalagi idol itu tahu bos-nya memiliki anak perempuan, jadi di benaknya mereka adalah kakak beradik.

Semakin memanas lah suasana hati Doojoon. Tiba saat waktu mereka sudah selesai Ran masih sempat untuk mengajaknya untuk berfoto

"May I take a picture with you?"

Idol itu mengangguk dengan senyuman. "Mas fotoin" ucap Ran menggunakan bahasa Indonesia

Ran memberikan handphone nya pada Doojoon. Cekrek, cekrek, cekrek.

Kini tinggal mereka berdua berada di ruangan itu. Sedangkan sangat manager mengantar tamunya di bawah.

Ran sangat bahagia melihat foto-fotonya dengan artis kesayangan itu. Bahkan dia sempat mengucapkan selamat ulang tahun pada Ran.

Meskipun tadi keduanya sangat menikmati waktu tapi Ran tahu akan batasannya, bahkan Ran tidak sama sekali melakukan kontrak fisik dengan mereka. Jadi Doojoon masih menjadi pemenangnya

"Oppa ya?" Ucap Doojoon mengingat hal tadi

"Kan emang gitu. Kamu yang suruh panggil oppa bareng Jennie" kata Ran mengingat dulu

Ran tidak salah, tapi memang Ran sengaja mengatakan itu. Melihat reaksi Doojoon Ran tahu lelaki itu sedang cemburu.

"Emang bias aku ganteng banget" puji Ran semakin meninggikan fansnya dengan tujuan Doojoon semakin kesal.

Tep

Doojoon mengunci kedua sisi kursi yang sedang dan duduki. "Bandel kamu ya" ucap Doojoon mendekatkan dirinya menghadap Ran.

"Kan memang iya" ucap Ran lagi

Doojoon ingin melumat bibir itu dengan brutal, menahan cemburu itu menjengkelkan bagi Doojoon.

Ddrrttt

Ddrrttt

"Jangan angkat" ucap Doojoon dengan serius

Tapi panggilan itu dari sang ibu yang sudah menunggu di bawah untuk membawa Ran pergi

"Gak bisa mas. Mama kayaknya nungguin di bawah" ucap Ran langsung mengangkat panggilan

"Halo ma? Mama udah di bawah ya?" Tanya Ran masih dalam posisi di sudut kan dalam tatapan juga penjagaan yang ketat oleh tangan Doojoon.

Senyuman Ran pertanda dia akan bebas dari raja huta yang bersifat datar menatapnya

"Okayy, Ran ke sana" jawab Ran langsung mematikan panggilannya

"Mau ke mana?" Tanya Doojoon penasaran

"Mau ke butik mama. Yuk mas, kamu juga di suruh turun ke bawah" ajak Ran langsung di turuti oleh Doojoon

"Kamu seneng ya di sini?" Tanya Doojoon selama perjalanan menuruni lift.

"Senang banget, apalagi keluarga kamu ramah semua ke aku. Mereka baik-baik sama perhatian, apalagi mama" jawab Ran dengan mata berbinar

"Syukurlah kalau begitu" ucap Doojoon sambil mengelus kepala Ran dengan lembut

Ting

"Mamah" panggil Ran langsung menghampiri di lobi utama.

"Ran lapar ngak?" Tanya sang mama mertua langsung menggandeng tangan Ran

"Laper, Ran mau makan ramyeon ma, mmm..sama toppoki terus... chicken juga" jawab Ran bersemangat sambil mernagkul sang mama

Sedangkan genggaman tangan Doojoon dihempaskan begitu saja.

"Boleh, Ran boleh makan apa saja terserah" jawab sang mama dengan ceria.

Melihat Doojoon hanya mengikuti dari belakang, sang ibu akhirnya menegur dengan santai

"Loh, kamu masih di sini?" Ucap sang ibunda

"Loh, bukannya temani mama sama Ran?" Doojoon kebingungan

"Itu supir sudah tungguin kamu, papa sama kakek nungguin kamu di perusahaan. Cepetan Doojoon" perintah sang mama

Doojoon menghela nafas panjang. Memang benar, Doojoon tidak bisa berkutik selama di Korea. Dia akan disetir penuh oleh sang ayah dan kakek nya.

"Sini peluk dulu" ucap Ran merentangkan kedua tangannya untuk salam perpisahan.

"Hah. Aku gak mau Ran, aku mau bareng kamu" keluh Doojoon dalam pelukan hangat Ran.

"Nanti malam kan kita ketemu lagi" ucap Ran menenangkan.

Ibunya hanya tersenyum melihat pemandangan manis itu. Sudah sangat lama lelaki kebanggaan nya menunjukkan sikap manja seperti ini.

"Enggak boleh melirik pria lain selain aku" ucap Doojoon sebelum melepaskan pelukannya

"Iya iya, fighting sayang" ucap Ran membuat Doojoon merona.

Faktanya wanita itu jarang memanggilnya dengan sesuatu yang manis seperti sayang.

Doojoon melambai sampai masuk ke dalam mobil.

Ddrrrttt, handphone Ran berdering

Mama Doojoon menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya pada kebucinan Doojoon pada sang istri. Panggilan masuk dari Doojoon membuat Ran tersenyum bahagia.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience