Episode 23

Romance Series 19934

Tiba saat mobil terparkir di depan kompleks rumahmya. Nampak rombongan bus menunggu kehadiran Ran di depan gerbang

"Mita! Rasya!" Panggil Ran berlari menghampiri teman lamanya.

"Ran!" Teriak keduanya berlari menghampiri memeluk Ran.

"Kok bisa nemu alamat rumah aku? Perasaan gak pernah ngasih" pikir Ran langsung membuka gerbang rumahnya.

"Gak susah cari rumah sultan di kompleks kayak gini. Rumah kamu yang paling mewah dan besar di sini" jawab Mita percaya diri.

"Gak sebesar rumah mama mertua aku" jawab Ran terkekeh.

"Hai kak Ran!" Panggil mahasiswa yang berada dalam bus, di dalam mobil pribadi mereka. Ada juga yang mengendarai motor bersama pasangan mereka masing-masing. Setengah dari mahasiswa sudah berada di tempat perkemahan menyiapkan segala macam kebutuhan.

Ran sangat bersemangat membalas lambaian tangan mereka. "Maaf lama nungguin di sini. Masuk dulu yuk" ajak Ran pada tamu-tamu barunya.

"Gak usah, kita langsung berangkat aja, udah kesiangan. Nanti aja" tolak Rasya sopan

"Kalau gitu, aku kunci rumah dulu. Tunggu di depan aja" pesan Ran langsung mengambil barang-barangnya untuk dipindahkan di dalam mobil Mita yang kosong.

"Sekarang kita berangkat!"

Beberapa jam perjalanan, kini mereka sudah tiba di tempat perkemahan.

Mereka disambut oleh tenda-tenda yang sangat banyak dan berpetak-petak. Berhubung bertepatan dengan hari liburan jadi bukan hanya mereka yang mengadakan perkemahan. Pemilik perkemahan tersebut merupakan keluarga dari Gibran, jadi mereka mendapatkan tempat yang lebih luas, ditambah lagi ada sebuah vila yang dikhususkan untuk mereka para senior jika tidak ingin tinggal di tenda perkemahan. Sudah pasti mereka akan menikmati liburan di sana.

"Sini biar kita yang bawain barangnya ke vila" kata Gibran langsung membantu para sesepuhnya yang tiba di akhir.

"Thanks ya Gibran"

"Kita juga udah sediain tenda kalau mau untuk kakak-kakak"

"Ahhh, kamu kok baik banget Gibran. Panggil nama aja, di luar jam kuliah juga" ujar Mita santai

"Emang umur kamu berapa?" Tanya Rasya

"Saya 24 kak" jawab Gibran kaku

"Kita beda setahun Gibran. Panggil Ran aja" kata Ran membantu membawa barang-barang nya ke vila.

"Ran!! Vila nya keren banget!" Ucap Mita dan Rasya terpukau keindahan alam yang natural

"Seandainya gue punya pacar, pasti lebih seru lagi" keluh Mita bersandar di pundak Ran di balkon vila lantai dua.

"Gue sih enggak tuh" celetuk Rasya santai.

Mata Mita juga Ran menatap penuh curiga ke arah Rasya di samping mereka.

"Maksudnya?"

"Gue punya pacar dan dia ajakin gue ketemuan"

"Hah?"

"Aku gak ngerti Sya, coba jelasin lebih rinci" Mita sudah tidak sabar ingin mendengar temannya

"Seminggu yang lalu aku jadian sama cowok yang selalu nge DM di Instagram-"

"Wait...wait. jadi kalian gak pernah ketemu langsung? Gitu?" Mita memotong perkataan Muti menjelaskan

"Iya. Tapi setiap malam kita video call kok"

"Dia nembak kamu lewat itu?" Mata Ran tertuju ke benda persegi yang sedang digenggamnya

Rasya tersenyum dengan anggukan, "terus kenapa lo happy banget di sini?" Tanya Mita penasaran

"Dia bakalan ke sini"

"WHAT!!" reaksi keduanya sangat terkejut

"Pantesan Lo happy banget, ternyata doi nya pengen ke sini"

"Ganteng gak?" Tanya Mita langsung merebut handphone milik Rasya

"Omegatttt! Pokoknya Lo harus kenalin kita berdua sama doi Lo! Titik!" Omel Mita bersemangat.

"Sipp lah, nanti gue kenalin juga sama temen-temennya. Siapa tahu gelar jomlo lo hengkang dari dunia ini" jawab Rasya santai

"Ahhhh! Sayang Rasya dehhh"

"Aelahh, nanti ada maunya kayak gitu" timpal Ran terkekeh melihat temannya.

"Btw, nyonya sambalado kita mana?" Tanya Mita tidak melihat keberadaan Vina yang berjanji mengikuti mereka di hari pertama perkemahan

"Suaminya gak ngasih dia datang awal ke sini" jawab Ran menjelaskan

"Mungkin lagi butuh yang anget-anget di kasur terus" ledek Mita

"Kalau yang anget-anget sih it's okay, tapi kalau yang itu kayaknya untuk sekarang... Enggak deh"

"Vina hamil!?"

Anggukan dari Ran membuat keduanya gaduh "kurang ajar si Vina! Masa dia gak ngasih tahu kita! Awas aja Lo ke sini!"

Tin tin

Sebuah mobil langsung terparkir di depan vila yang saat ini mereka tinggali.

"OMG! Pacar kamu yang mana Sya" Mita memerhatikan 3 pria yang gagah dan tinggi turun dari mobil.

Penampilan sempurna bagi para wanita yang sedang menyaksikan di lantai 2 vila. Para lelaki itu langsung melambai pada mereka ketika Rasya sudah melihat kekasihnya turun dari mobil.

"Kita turun ke bawah yuk, biar aku kenalin mereka ke kalian" ajak Rasya, tentu saja mereka mau dan sangat bahagia.

Pada ladies langsung turun ke bawah menyambut mereka di parkiran halaman villa

"Mas Juna!" Panggil Rasya berlari menuju ke pacarnya yang menyambut dengan pelukan hangat pertemuan pertama mereka.

"Terus gue meluk siapa Ran?" Tanya Mita berdampingan dengan Ran di belakang Rasya.

"Tuh, masih ada dua orang yang nganggur" tutur Ran melihat dua lelaki yang tersenyum ramah pada mereka

"Mas. Kenalin, mereka teman-teman aku, Mita sama Ran" Rasya dengan ramah memperkenalkan keduanya pada pacarnya

"Halo, nama saya Juna, dan kedua teman saya Dimas, Indra" semuanya saling bersalaman, kecuali Ran dengan sopan mengangkat kedua tangannya menghormati mereka.

"Kamu Ran Tania kan?" Tanya Dimas sepertinya kenal.

"Iya, mas kenal saya ya?" Jawab Ran sopan

"Siapa yang tidak mengenali Dosen cantik idaman para pria" jawab Dimas juga mengagumi wanita yang sudah menikah

"Terimakasih atas pujiannya" jawab Ran ramah.

"Jadi kalian rencana camping di sini bareng kita?" Tanya Mita pada mereka

"Kalau kalian tidak keberatan" jawab mereka santai

"Sama sekali tidak kok, kami malah senang karena ada yang jagain di sini" jawab Rasya

"Kalau begitu, selamat bergabung bersama kami. Sya, Mita, kalian anterin mereka ke camp ya. Aku masih ada urusan" pinta Ran meninggalkan mereka menuju ke vila sendirian.

"Okay, bye Ran" jawab kedua temannya.

Malam tiba, di mana semua berkumpul di tempat yang telah di siapkan. lebih tepatnya mereka berada di pertengahan api unggun.

Dua malam telah berlalu, tiada kabar dari Doojoon, maupun dari Ran yang menghabiskan waktunya bersama dengan teman-teman baru.

Waktu makan siang telah tiba, Ran yang bertugas membagikan makanan kepada para mahasiswa hari ini, semuanya berbaris menunggu bagiannya.

"Apa saya boleh membantu?" Tawar Dimas menghampiri Ran

"Boleh "jawabnya

"Kamu memang orang yang super sibuk ya" ucap Indra bergabung di perkumpulan mereka.

"Enggak juga, cuma lagi fokus sama kewajiban aja di sini" jawab Ran mondar mandir mencari bahan untuk di masak nanti.

Tentu saja yang bertugas membantu banyak, tapi Ran adalah ketua yang mengarahkan kegiatan mereka, apalagi soal masak memasak.

"Kak Ran, sayurnya udah di bersihin" ucap salah satu mahasiswa

"Ohh, iya. Hachim!" Jawab Ran

Semua yang berada di tenda masak saling bertatapan, bahkan suara serak Ran membuat mereka merasa tidak enak hati.

"Kak, biar kita aja yang ngerjain semuanya. Tuh kak Rasya sama kak Mita lagi asik makan di tenda" tawar mahasiswi yang ingin membantu.

"Iya kak, udah 2 hari kakak selalu bantuin kita masak. Seharusnya tamu terhormat itu duduk dan menikmati pemandangan indah di tempat ini" ujar mereka memang benar

"Gak gitu juga konsepnya, mumpung saya lagi rajin, jadi sekalian bantuin kalian " jawabnya santai

"Kak Ran itu kecapean, tuh udah flu. Muka kakak kelelahan banget"

Semua itu dia lakukan demi menghilangkan pikirannya yang tidak tenang selama beberapa hari ini.

"Ran, handphone kamu berdering!" Teriak Mita dari dari balkon vila

"Dari siapa?" Jawab Ran menghampiri

"Someone yang kamu tunggu-tunggu" jawabnya

"Mas Doojoon?"

"Iya. Kenapa sih hp nya gak di bawa, suami kamu udah 12 kali nelfon" ungkap Mita kesal.

"Kamu aja yang angkat, bilangin aku lagi mandi atau lagi ngapain kek. Aku gak mau dia cemas dengerin suara aku yang kayak gini" pesan Ran langsung mengembalikan hp miliknya ke Mita.

"Kamu sih, keras kepala banget jadi orang. Kita ke sini itu buat refreshing bukan nambah pekerjaan. Tuh hidung kamu udah merah kayak tomat. Pasti kamu flu kan?" Selidik Muti sudah bosan memarahi Ran untuk istirahat.

"Angkat aja telfonnya Mita, biar dia gak penasaran"

"Halo?"

"Halo, ini gue Mita temen Ran. Dia lagi mandi sekarang, katanya biar dia yang nelfon balik"

"Sekarang jam 1 siang, gak mungkin dia mandi di jam segini" jawab Doojoon tahu kebiasaan Ran.

"Dia lagi masak sekarang, jadi gak bisa di ganggu "

"Ran bukan pembantu, dia tamu. Kasih sekarang juga hp ini ke ran!" Perintah Doojoon dengan tegas.

Mendengar suara Doojoon yang tidak bisa di bohongi, tentu saja dia langsung menyerahkan barang itu ke pemiliknya.

"Sorry Ran, gue gak bisa bantuin lo, byee" ucap Mita melangkah pergi

Panggilan yang masih berlangsung menunggu jawaban dari seseorang, perlahan ia menaruh handphone itu ke telinga nya.

"Assalamualaikum....mas" suara serak Ran membuat keheningan dari sana.

"Udah minum obat?" Doojoon langsung datar mendengar suara Ran.

"Mmmm... kamu ada di mana mas? Kapan baliknya?" Tanya Ran mengalihkan pembicaraan nya.

"Udah minum obat apa belum?" Suara dingin Doojoon membuat Ran makin gugup.

"Hachim!"

Panggilan itu langsung dimatikan oleh Doojoon. Beban dalam pikirannya makin bertambah lagi.

"Huf" Ran menghela nafas panjang menunggu jawaban panggilan yang tak kunjung di respon.

Sementara Doojoon dan Reza sedang berada di hotel beristirahat setelah bertemu dengan para klien penting yang akan membangun bisnis di perusahaannya.

Seketika Doojoon langsung berdiri dari sofa, segera mengambil jas yang sudah berserakan di atas kamar hotel. Saat itu, Reza juga sedang melakukan panggilan video Dengan istrinya tercinta, yaitu Vina.

"Kenapa bos?" Tanya Reza santai di atas kasur

"Kita balik kerja, selesaikan semuanya hari ini" ucap Doojoon buru-buru.

"Loh, besok gimana?"

"Gak ada besok. Malam ini kita balik ke Jakarta" perintah sang kapten

"Siap bos" jawab Reza sudah sangat rindu pada istrinya

Hai guyss, sorry sudah jarang unggah episode baru, insyaAllah sekarang udah mulai aktif lagi kok. jangan lupa comment ya. sering sering kasih suggestion dear

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience