Aku dan Irhan Hadi saling berpandangan antara satu sama lain.Kemudian perlahan-lahan aku mula menundukkan wajah.Tidak sanggup rasanya aku berhadapan dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang seorang ini.
Aku lebih sanggup bermain-main dengan jari-jemariku sendiri.Perasaan ku tiba-tiba sahaja menjadi kurang enak.Jantungku yang tadinya berdegup normal kini sudah mula berombak kencang.Terasa seperti baharu selesai menghabiskan acara marathon!
Dudukku pula terasa tidak aman lagi.Seolah-olah ada duri yang mencucuk-cucuk punggungku. Sebetulnya pertemuan yang tidak dijangka ini betul-betul mengejutkan.Betul-betul di luar dugaan.Ah! Kenapa dia harus berkunjung dalam keadaan ini? Dan selewat ini?
Irhan Hadi seperti dapat mengagak apa yang sedang bermain di fikiranku.Mungkin dia turut menyedari kegugupan ku saat itu.Mana tidaknya, wajahku tiba-tiba bertukar menjadi mayat.Pucat lesi adanya.Rasanya jika ditoreh dengan pisau sekalipun, ia mungkin tidak akan berdarah.
Lantas Irhan Hadi terus menarik tanganku ke atas ribaannya.Digenggamnya tangan itu dengan erat.Kemudian diusap-usapnya lembut.Aku mengerlingnya sekilas.
Dia nampaknya sedang asyik memberi tumpuan kepada wanita dihadapannya.Aku pula meneguk liur berkali-kali.Melihat wajahnya sahaja sudah cukup membuatkan aku seram sejuk.Langsung tiada senyuman yang menghiasi wajah itu.
Nampak macam singa lapar adalah! Hanya menunggu masa untuk menerkam mangsanya. Huhuhu..akukah itu? Apa-apapun,bulu roma ku seakan tegak berdiri.Persis tiang bendera gayanya.Ah!Besar sungguh pengaruh wanita berketurunan Korea ini di dalam kehidupanku.
"Why did you come here, Mrs Kim? ", mendatar sahaja nada suara Irhan Hadi.Bunyinya seperti Irhan Hadi juga kurang menyenangi kunjungan nenek Koreanya itu.Yalah! Walaupun itu adalah neneknya, tetapi berkunjung ke rumah orang lain tanpa memberitahu...pada malam hari pula tu..seolah-olah seperti sengaja melanggar hak privasi seseorang!
Mrs Kim hanya merenung Irhan Hadi tajam. Renungan matanya kelihatan begitu menakutkan.Ish! Dia ni keturunan king cobra ke apa ni..?Tak pasal-pasal aku pula yang terikut dengan lenggok lirikannya.
"I just want to get know the girl..who managed to steal my beloved grandson," kali ini dia memerhatikan ku pula.Atas bawah.Atas bawah. Dan begitulah seterusnya sampai aku sendiri penat melihatnya.
Uhuk! Nampak sangat yang dia tidak menyukaiku.Yalah! Jika melihat dari penampilan ku sekarang, sememangnya aku agak selekeh. Berseluar tidur lusuh dengan T-shirt yang agak besar saiznya.Lagipun, aku kan baharu lepas menangis...tentu sahaja keadaan ku tidak terurus.Itu pun nasib baik cucundanya yang tercinta, menolongku menyikat rambut sebentar tadi. Kalau tidak, lagi haru biru jawabnya.
"She looks normal...", tercalit senyuman sinis dari bibir wanita tersebut.
Apa maksud dia? Apa maksud dia dengan normal?Dia harapkan aku perempuan gila ke.. Atau luar biasa...Boleh pegang menara Petronas atas kepala?Begitu..?? Tetapi jauh dari lubuk hati, aku tahu...kata-kata Mrs Kim yang itu bukanlah satu pujian yang harus aku banggakan.
"Mrs Kim, it's to late now.Better you come home first.We can talk later..."
Mrs Kim masih lagi tersenyum sinis.
"Irhan, whatever the reason, I still want you to marry Dato' Tajuddin's daughter.Our relationship must be continue. We also have an agreement!"
"It's your agreement Mrs Kim.Not me !!"
Wah! Beraninya Mr Bos Korea.Serta-merta bulat terus mata Mrs Kim yang sepet itu.
"By the way, I have Ara Alana here.She will be the only one...", Irhan Hadi sempat menarikku rapat kepadanya.Kemudian memelukku dari belakang. Dihadiahkan pula ciuman yang tak diduga di pipi kananku.Terkedu aku dibuatnya.Dia ni kan...
Tetapi Mrs Kim, makin bulat matanya melihat aksi tadi.Irhan Hadi sememangnya pandai membuatkan orang lain marah.Good job Mr Bos Korea..
"Whoever she is..your wife, your scandal or even your mistress..I don't care! Importantly, you have to marry Ameera Hanna and only she deserves to be your wife!That the point!"
Mrs Kim akhirnya berlalu dengan nada geram.
Aku dan Irhan Hadi sekali lagi berpandangan.
"Jangan ambil hati,Ara...Mrs Kim memang macam tu.Don't worry...I always with you, Ara..."
Aku sekadar mengangguk.Sesungguhnya aku sendiri tidak pasti dengan apa yang bakal terjadi nanti.Yang aku pasti, perutku yang tadinya bersenandung lagu K-pop kini sudah diam kehabisan bateri.Tanpa sedar aku mengeluh berat...
Share this novel