bab 39

Romance Completed 2182

Ibu tari sangat senang dengan kedekatan mereka itu sampai - sampai terbesit dalam fikirannya untuk menjadikan dinda sebagai menantunya.tak terasa sore sudah tiba dan ibu tari juga sudah meminta damar untuk pulang."dinda kita pamit pulang dulu ya,kayaknya mama udah kelelahan deh?" Katanya."aduh maaf ya karena udah ngerepotin kalian semua?" Dinda merasa tak enak kepada ibu tari."ga ko din justru tante senang sekali bisa dekat dengan kamu?" Katanya penuh maksud.

Sepeninggal damar dan ibu tari yang dilakukan dinda sekarang adalah melamun,senyum - senyum sendiri bahkan kadang tertawa.dia begitu karena teringat tentang damar dengan dirinya tadi.sampai - sampai andra yang datang ketempatnya pun tak dilihatnya."dinda?" Sapa andra."iya damar?" Jawab dinda secara spontan."damar?" Heran andra saat dinda menyapanya dengan sebutan damar.

Betapa kagetnya dinda saat mengetahui bahwa yang menyapanya itu bukanlah damar melainkan andra."kamu abis kepentok atau apa ko jadi hilang ingatan gini si,nama aku itu kan andra A-N-D-R-A bukan damar?" Katanya."sorry dra aku tadi lagi mikirin damar soalnya?" Ceplosnya lagi.seketika itu juga dinda langsung menutup mulutnya karena telah mengatakan hal itu kepada andra."khem..khem..kayaknya sahabat aku ini lagi jatuh cinta sama  pak polisi?" Ledeknya.

"Andra apaan si kamu akh??" Malunya."kamu kesini mau jemput aku atau mau ledekin aku hah?" Lanjutnya."mau jemput kamu sambil ledekin juga?" Jawabnya."iihh..ya udah sana tuh beresin barang - barang aku gih?" Kesalnya."loh ko jadi aku si yang beresin?" Katanya."BIARIN?!" Jawabnya.andra hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku dinda.

Dirumah kediaman pak sobri terlihat giska sedang menyuapi ayahnya dikamar."ayo yah dimakan lagi makanannya?" Pinta giska."cukup nak ayah udah kenyang sekali?" Jawabnya.dengan terpaksa giska menaruh makanan itu dimeja padahal makanan tersebut masih banyak karena ayahnya baru makan beberapa suap saja.

Setelah itu dia memberikan segelas air kepada ayahnya itu dan dalam hitungan detik saja air didalam gelas tersebut sudah habis diminumnya."nak,ayah mau bicara serius sama kamu?" Katanya."bicara apa yah?" Tanya giska penasaran."hhmm..ayah minta sama kamu mulai sekarang kamu lebih fokus lagi dalam mencari keberadaan orang tua kandung kamu?" Katanya.

Giska terdiam sesaat dan tak lama kemudian dia angkat bicara."kayaknya aku udah ga perlu lagi deh cari orang tua kandung aku?" Jawabnya."loh kenapa?" Heran pak sobri."untuk apa aku mencari orang yang sebenarnya juga udah ga perduli dengan aku.aku udah cukup bahagia ko tinggal sama ayah dan ibu,aku sayang banget sama kalian dan jujur aku juga sudah melupakan tentang pencarian keluarga kandung aku itu ko yah?" Jelasnya.

"Giska kamu ga boleh bilang seperti itu?" Katanya."logika aja yah kalau emang mereka sayang sama aku kenapa dulu mereka buang aku kepanti asuhan.sebegitu bencinya kah mereka terhadap aku sampai - sampai aku dibuang disana?" Tegasnya."tapi nak?" Pak sobri masih mencoba membujuk giska tapi giska sudah tak mau mendengar perkataannya."udah sekarang ayah istirahat aja aku ga mau liat ayah sakit lagi?"Pintanya lalu giska pun keluar meninggalkan ayahnya yang sedang kecewa kepadanya.

Keesokan paginya giska sudah sibuk didapur,terlihat dia sedang memasak makanan untuk sarapan mereka dan untuk dibawa kekantor juga."wah..wah..wah..anak ibu kelihatannya lagi sibuk banget,ada yang bisa ibu bantu ga nak?" Kata ibunya saat melihat giska sedang memasak."eh ibu udah bangun?ga usah bu ini juga udah mau selesai ko masaknya?" Jawab giska.

"Loh nak ini mau kamu bawa makanannya?" Tanya nya saat melihat beberapa makanan berada di rantang."iya bu itu mau aku kasih ke andra?" Jawabnya."kamu mau kasih ke andra?" Herannya."ibu jangan berfikiran macam - macam dulu ya,aku kasih ini cuma sebagai ucapan terima kasih aku aja sama dia karena udah nolongin kita kemarin?" Jawabnya.

"Kamu itu su'uzon aja si sama ibu padahal ibu juga ga mikirin apa - apa ko?" Katanya.ketika mereka sedang asik mengobrol ternyata di sisi lain ada nani yang sedang menguping pembicaraan mereka berdua.

"jadi makanan itu buat andra?oke adikku tersayang kakakmu ini bakal ngebantu kamu ko,tapi ngebantu untuk ngebuat makanan itu ga sampai ditangan andra?" Katanya."gue benci sama loe gis karena loe udah ngerebut orang tua gue dan sekarang giliran gue yang akan ngerebut andra dari loe?" Lanjutnya.

Ditempat lain damar sedang kebingungan dia sebenarnya ingin menelfon dinda untuk menanyakan kondisinya saat ini tapi dia ragu."engak?telfon?enggak?telfon?enggak?yah ko ga si,huufft?" Kata Damar yang sedang menentukan pilihannya dengan menggunakan jari tangannya.ibu tari yang sedari tadi memperhatikan anak perjakanya seperti itu hanya tersenyum - senyum dibuatnya.

"Kamu emang mau telfon siapa si ko pakai cap cip cup segala?" Tegur mamanya."eh mama?ngagetin aja si?" Kagetnya."kamu mau telfon dinda ya?" Tebaknya.bukannya menjawab tapi malah damar menggaruk - garuk kepalanya yang padahal tidak gatal itu."nak?kalau kamu suka sama dinda bilang dong ke dia,lagian juga mama setuju - setuju aja ko kalau dia jadi mantu mama?" Katanya.

"Ada apa nih ko pagi - pagi mama udah ngomongin menantu segala,emangnya siapa yang mau dijadiin mantu ma?" Kata pak agung yang baru saja datang menghampiri mereka."dinda pah??dinda yang ingin mama jadikan mantu disini?" Jawab istrinya.pak agung mencoba mengingat nama yang disebutkan oleh istrinya itu.

"Maksud mama dinda yang pacarnya andra anaknya pak jamal itu?" Tebaknya."iya pah yang dekat sama andra tapi mereka itu bukan pacaran hanya sebatas sahabat sekaligus sepupuan?tapi kayaknya anak papa ini malu deh buat ungkapin isi hatinya ke dinda pah?" Jelasnya."aduh..udah deh pah?mah?kalian kenapa si pagi - pagi udah ledekin aku gini?" Kesalnya.

"Kamu ini gimana si masa seorang polisi takut sama anak gadis?" Ejek papanya."ahh..udah lah damar langsung berangkat aja kekantor dari pada disini diledekin mama sama papa mending aku ngitungn para tahanan aja dikantor?" Katanya.dengan cepat dia berpamitan kepada kedua orang tuanya itu karena dia tak mau jadi ledekan mereka lagi kalau dia masih berada dirumahnya.

Sesampainya giska di tempat kerjanya dia langsung menemui andra di ruangannya untuk memberikan makanan yang dibuatnya tadi.tapi nihil dia tak menemukan andra diruangannya lalu dia pun mencoba  mencari ketempat lain.dan akhirnya dia bertemu juga dengan andra yang sedang berada didepan ruangan papanya lalu giska pun langsung menghampiri andra.

"Pak?" Panggilnya."iya kenapa?" Jawabnya."ini buat bapak?" Katanya sambil menyodorkan sebuah rantang makanan kehadapan andra."apa ini?" Tanya andra."itu makanan buat bapak sengaja saya buat sebagai ucapan terima kasih karena udah nolongin ayah kemarin?" Jelasnya."SERIUS?!" tekannya karena andra masih tak percaya kalau giska telah memberikan makanan untuknya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience