"Oh iya kenalkan dia tania putri saya?" Katanya."adrian wiraatmaja?" Orang itu memperkenalkan dirinya ke tania sambil mengulurkan tangannya.dengan penuh kesopanan tania pun menjabat tangan itu lalu memperkenalkan dirinya juga."tania?tania prisilia prasetio?" katanya.ya nama belakang tania kini berganti menjadi prasetio karena dia sudah menikah dengan andra."senang bertemu dengan anda tania jujur saya sangat suka dengan presentasi anda tadi?" Puji rian.
"Terimakasih pak?" Jawabnya dengan tersenyum.melihat senyum tania,rian merasakan hal yang aneh pada dirinya itu."gadis ini terlihat manis dan...cantik?" Batin rian."oke kalau gitu saya pamit dulu?" Katanya lagi lalu dia pergi meninggalkan mereka.
Dinda yang kala itu sedang dirumah sendirian mendengar suara ketukan pintu diketuk."tok..tok..tok..assalamualaikum?" Kata seseorang yang sedang berada diluar itu.dinda langsung berjalan kearah pintu tersebut lalu membukanya."wa'alaikum sa..lam?" Kagetnya saat melihat seseorang yang ada dihadapannya.
"Oma lestari??" Katanya lagi masih dengan raut wajah yang kaget."lama banget si buka pintunya?!emang kamu lagi ngapain hah?!" Ketusnya."ma-af oma tadi aku lagi beres - beres dibelakang?" Jawabnya."hah..alasan aja kamu?!minggir saya mau masuk dan bawain tuh koper saya kedalam?" Ketusnya lagi.
Oma lestari memang sangat tidak suka dengan dinda istrinya damar itu dan dia juga sangat menunjukkan sekali rasa tidak suka nya dengan dinda dihadapan semua orang.bukan hanya dinda orang yang tidak disukainya tapi juga tania walau pun dia itu adalah cucu nya.
"Ko rumah sepi pada kemana?!" Tanyanya masih dengan ketus."e..semuanya sudah pergi ketempat kerja oma?" Jawabnya."bagus ya kamu orang lain sibuk kerja kamu malah leha - leha dirumah dasar menantu ga tau diri?" Sindirnya.
Dinda merasa hatinya sakit sekali saat mendengar ucapan oma lestari tadi.yang dinda lakukan hanya menundukkan kepalanya sambil menahan tangis."cepat kamu rapihkan kamar tamu untuk saya karena saya akan tinggal disini selama beberapa bulan!?" Perintahnya.dengan segera dinda melakukan apa yang diperintahkan oleh oma.
Tak terasa hari sudah siang dan memasuki jam istirahat kantor,tania mengajak andra untuk makan siang barsama diluar.sebuah restauran di ujung jalan tak jauh dari kantor tania menjadi pilihan mereka untuk makan siang hari ini.
"Sayang kamu pesan apa?" Tanya andra saat melihat buku menu yang diberikan oleh pelayan disana.tapi tania tak menjawab dia sedang disibukkan dengan lamunannya.karena pertanyaan nya tak dijawab andra pun melihat kearah tania."sayang..hei kamu ngelamun ya?" Katanya sambil memegang tangan tania.
"Eh..apa?kamu ngomong apa?" Kagetnya."aku tadi tanya kamu mau pesan apa?" Ulanginya lagi.tania langsung mengambil buku menu lalu mencari menu yang akan dimakannya."aku pesan nasi goreng dan lemon tea aja deh?" Katanya.
"Oke mas kalau gitu nasi goreng dan lemon tea 2 porsi ya?" Pesannya.setelah mencatat pesanan mereka pelayan tersebut pergi meninggalkan mereka."tania kamu kenapa ko kaya lagi mikirin sesuatu si?" Tanyanya penasaran.
"Mmm..iya aku lagi mikirin dinda nih?tadi dia telfon aku katanya sinenek sihir itu ada dirumah mama dan lebih parahnya lagi tau ga?sinenek sihir itu mau tinggal disana beberapa bulan,kebayang ga si?" Jelasnya.
"Tunggu dulu,nenek sihir??nenek sihir siapa maksud kamu?" Bingung andra."ihh..masa kamu ga tau si??oma lestari yang aku maksud?" Jawabnya.seketika itu andra tertawa terbahak - bahak dan membuat tania menjadi bingung.
"Ko malah ketawa si?ini serius dra??" Kesalnya."abisnya kamu itu lucu tau ga masa oma kamu sendiri dibilang nenek sihir si?" Katanya."ya abisnya gimana emang oma itu mirip nenek sihir si udah tampangnya seram terus suka marah - marah lagi?" Jelasnya.
"Kamu jangan begitu sayang bagaimana pun juga kan beliau adalah oma kamu?" Sarannya.andra yang saat itu sedang memandangi istrinya yang sedang kesal itu tiba - tiba saja dikagetkan dengan gebrakan meja yang dilakukan oleh tania.
Bukan hanya andra saja yang kaget tapi juga beberapa pengunjung sana pun dibuat kaget olehnya."sayang kamu kenapa gebrak meja segala si bikin kaget yang lain tau?" Katanya.
Tania langsung melihat sekelilingnya lalu dia memberikan kode meminta maaf kepada mereka semua dan sekarang dia kembali menatap andra."aku punya ide gimana kalau aku sementara tinggal dirumah mama buat jagain dinda dari nenek sihir itu?" Idenya.
Mata andra langsung melotot saat mendengar ide istrinya tersebut."ga tania,aku ga setuju?" Tolaknya."ah ayolah dra boleh ya?" Pintanya."ga boleh tania?" Jawabnya."andra sayang boleh ya?" Katanya sambil mengelus - elus pipi andra mencoba untuk merayunya.
Andra melepaskan tangan tania itu dari pipinya dan langsung mencium tangan tersebut."sekali aku bilang ga ya ga sayang?" Tegasnya.dengan segera tania menarik tangannya lalu memalingkan wajahnya.andra yang melihat tingkah laku istrinya itu hanya dapat menggeleng - gelengkan kepalanya saja.
Tak lama pelayan pun datang dengan membawa pesanan mereka."permisi ini makanan dan minumannya?" Kata si pelayan."terima kasih ya?" Jawab andra.dan si pelayan pun kembali pergi meninggalkan mereka.
"Sayang ayo dimakan makanannya nanti keburu dingin ga enak?" Pinta andra.akhirnya tania pun memakan makanannya tanpa melihat kearah suaminya.beberapa menit kemudian hidangan diatas meja itu pun sudah habis disantap mereka berdua."aku mau ketoilet dulu ya?" Izin andra.
Sepeninggalnya andra,tania mengambil hpnya lalu membaca pesan yang masuk kedalam WAnya.ketika sedang fokus dengan hpnya tiba - tiba saja ada seseorang yang menghampiri mejanya.
"Siang tania?" Sapanya.merasa asing dengan suara tersebut maka tania langsung menoleh kearah orang itu.betapa terkejutnya dia saat melihat sosok yang tadi pagi dia lihat dikantornya."pak rian??" Katanya."senang bertemu dengan kamu disini?" Rian mencoba bersikap akrab dengan tania.
"Bapak ko ada disini si?" Tanya tania."kebetulan saya lagi makan siang disini,kamu sendiri lagi apa?" Rian balik bertanya."ya sama dengan bapak datang kesini untuk makan ga mungkin dong saya nyalon disini?" Canda tania.rian tertawa saat mendengar jawaban dari tania.
"Benar juga si kamu kalau datang kesini pasti makan kan?dan sepertinya saya liat kamu itu sangat lapar sekali ya sampai pesan dua porsi segala?" Ejeknya.sekilas tania melirik kearah meja makannya dan tertawa sebentar lalu kembali fokus kepada rian.
"Ya kali pak saya makan sebanyak ini,punya saya hanya 1 porsi ini aja ko yang itu bukan punya saya?" Jelasnya."boleh saya duduk disini?" Pintanya."boleh aja pak toh bangku itu juga bukan punya saya?" Jawabnya.karena sudah mendapat izin dari tania laki - laki itu pun langsung duduk disamping tania.
"Kamu itu ternyata orangnya lucu juga ya pasti kamu pelawak ya?" Tebaknya."sibapak bisa aja?kalau saya pelawak ga mungkin lah saya kerja kantoran lebih baik saya nongol ditv dari pada dikantor?" Jawabnya."oh ya ngomong - ngomong jangan panggil saya pak dong panggil saya rian aja,emangnya tampang saya kaya bapak - bapak ya?" Katanya.
Tania mendekatkan wajahnya kehadapan rian lalu memperhatikannya dengan seksama."sebenarnya si bukan mirip bapak - bapak juga si?" Jawabnya."terus apa dong?" Penasarannya."lebih mirip om - om deh?" Candanya."ha..ha..ha.." tawa mereka pecah seketika itu juga.
Disaat mereka sedang tertawa datang lah andra yang baru saja kembali dari toilet."Khem..khem.." suara andra mengagetkan tania dan rian.tania langsung bangun dari tempat duduknya ketika melihat andra menatapnya dengan kecemburuan.
"Andra kamu udah selesai?" katanya."iya emangnya kamu menginginkan aku berlama - lama ditoilet?" Jawabnya dengan sinis.melihat tania yang mendadak canggung rian pun bangkit dari tempat duduknya dan memperkenalkan dirinya ke andra untuk mencairkan suasana."hei kenalkan saya rian rekan kerja tania?" Katanya sambil mengulurkan tangannya akan tetapi andra menyueki orang tersebut.
"Eh..pak rian kenalkan ini andra dia adalah su.." katanya terhenti karena mendengar suara telfon di hp rian.rian pun segera mengangkat panggilan telefon tersebut setelah selesai dia kembali bicara kepada tania."maaf tania saya harus pergi dulu karena ada urusan dikantor?senang bertemu dengan kamu lagi?" Jelasnya."i- iya?" Jawab nya dengan kikuk.
Share this novel