bab 53

Romance Completed 2182

Tiga bulan sudah kedua kakak beradik ini menjalani kehidupan rumah tangga mereka masing - masing yang terlihat sangat bahagia itu.kini dinda juga sudah dinyatakan hamil sejak 2 minggu lalu.untuk tania sendiri sampai sekarang masih belum dipercayai tuhan untuk mengandung buah hatinya.

Tapi hal itu tak membuat tania dan andra bersedih,malah mereka memanfaatkan ini untuk memperdalam masa pacaran mereka.ya maklum lah waktu itu dia dan andra tak memiliki waktu pacaran yang lama karena andra ingin secepatnya menikah dengan tania.karena andra sangat takut kehilangan tania maka dari itu andra segera mengikatnya dalam sebuah pernikahan.

Pagi hari dirumah kediaman pak jamal terlihat tania sedang sibuk menyiapkan sarapan."sayangg??..ayo turun sarapannya udah siap nih?" Teriak tania memanggil suaminya.beberapa saat kemudian tiba - tiba saja ada sepasang tangan yang memeluknya dari arah belakang.

"Andra kamu apa - apaan si?bukannya duduk malah meluk aku kayak gini?" Katanya.lalu tania pun segera membalikkan tubuhnya untuk melihat suaminya itu."loh kamu ko belum rapi juga si?emangnya kamu hari ini ga ngantor?" Tanya tania saat melihat andra masih memakai kaos oblong dan celana pendek.

Bukannya menjawab andra malah memeluk tania dengan manja."aku lagi malas buat kekantor kamu juga jangan ngantor dulu ya?aku mau hari ini kita quality time dirumah aku kangen sama kamu,mumpung papa masih diluar kota?" Katanya.sejak 2 bulan lalu tania memang sudah bekerja diperusahaan papanya,dia merasa kasihan karena papanya menjalankan perusahaan tersebut sendirian saja.

"Maaf sayang aku ga bisa hari ini aku sama papa ada meeting penting sama klien?" Jawabnya sambil melepaskan pelukan andra."haah...sayang aku mohon ya sama kamu untuk segera berhenti kerja dari sana?" Pintanya.

"Aku ga bisa dra lagi pula kita udah bahas hal ini dua bulan lalu,aku baru mau berhenti kerja kalau kak damar gantiin aku diperusahaan itu.dan berhubung kak damar masih fokus di kepolisian jadi aku ga bisa untuk keluar begitu aja dari sana?" Jelasnya.

"Tapi sayang??" Melas andra."ga ada tapi - tapian udah sekarang kamu ganti baju abis itu kita sarapan bareng.aku ga mau punya suami pemalas kaya gini kalau kamu ga mau nurut juga maka aku akan nginap dirumah mama selama seminggu dan kamu tetap disini jaga in rumah?" Katanya dengan sedikit mengancam.

Mendengar ancaman dari istrinya itu andra pun langsung pergi kekamarnya untuk ganti baju.membayangkan ancaman tersebut saja sudah membuat andra takut apa lagi sampai kejadian dia pasti akan merasa frustasi sekali kalau tania tak ada disisinya.

Setelah selesai mereka sarapan andra pun mengantarkan tania ke kantor mertuanya tersebut.tapi sehabis mengantarkan tania,andra tak langsung pergi kekantornya melainkan pergi kerumah mertuanya untuk menemui damar.

Di tempat lain dinda dan damar baru saja selesai sarapan mereka sekarang hanya berdua saja dirumah.pak agung sudah dari tadi pergi kekantor begitu juga dengan ibu tari yang sudah mengurusi toko nya."sayang kamu duduk aja ya biar aku yang bereskan semua ini?" Kata damar ketika melihat dinda sedang mengambil piring bekas sarapan mereka.

"Ga apa - apa mar lagi pula cuma beresin ini aja ko?" Jawabnya."dinda??sebaiknya kamu duduk aja disana aku ga mau liat kamu kecapean kan kasihan baby nya kalau kamu kecapean?" Pinta damar."oke?" Singkat dinda.

Damar pun mulai membereskan semuanya setelah beres dia langsung berpamitan kepada dinda."sayang aku berangkat kerja dulu ya,ingat pesan aku jangan banyak aktifitas aku ga mau kamu kecapean?" Katanya sambil mengelus perut dinda.dinda pun hanya menganggukan kepalanya saja mendengar permintaan suaminya.

Tak lama damar menatap wajah dinda dengan intens tanpa sadar mereka berdua saling mendekatkan wajah mereka.tapi seketika itu juga dinda dibuat kaget karena mendengar suara teriakan damar."aarrgghh..sakit??sakit??" Teriak damar saat ada seseorang yang sedang menarik telinganya.

"Andra kamu apa - apaan si lepasin ga kasihan damar?" Kata dinda ketika melihat sosok yang membuat suaminya berteriak kesakitan.

"Dra lepasin tangan loe kalau loe ga mau juga maka gue akan suruh tania tinggal disini tanpa loe?" Gertaknya.akhirnya andra melepaskan tangannya dari telinga damar.kakak beradik ini emang sangat kompak sekali kalau sedang mengancam andra."gila ya loe kurang ajar banget sama kakak ipar loe ini?" Marah damar.

"Bodo amat gue ga perduli mau loe kakak ipar gue apa bukan lagian siapa suruh pagi - pagi udah berbuat kaya tadi.ayo kita kedepan ada yang mau gue bicarain sama loe?" Katanya."ya udah kalau gitu kalian duduk aja diruang tamu aku mau buatin minum dulu ya?" Pinta dinda.

Damar dan andra pun langsung keruang tamu dan duduk sana."loe mau ngomong apa si hah..sampai ganggu gue pagi - pagi gini ada masalah lagi sama tania?" Tanya damar."hmmm..iya ini emang soal tania?mar gue minta ya sama loe buat gantiin dia diperusahaan?gue mau tania dirumah aja,gue ga tega liat dia tiap hari disibukkan sama kerjaan dikantor.bahkan gue rasa sekarang dia lebih mentingin kerjaan dari pada gue?" Jelasnya.

Dinda yang saat itu baru saja datang membawakan minuman untuk andra pun dibuat penasaran dengan apa yang mereka bicarakan."gue kan udah bilang sama loe untuk sekarang gue belum bisa gantiin posisi tania diperusahaan.loe tau sendiri kan kalau.." ucapan damar terhenti saat dinda bicara.

"Damar??yang dibilang sama andra itu benar harusnya kamu yang bantuin papa urusin perusahaan bukan tania.karena bagaimana pun juga tania itu seorang istri yang mempunyai kewajiban mengurusi suaminya dirumah bukan cari nafkah?" Jelasnya.

"Please mar..gue juga mau kayak kalian yang bisa setiap saat berduaan kaya tadi.dan...dan gue juga mau secepatnya punya anak dari tania?sekarang gimana caranya gue dapatkan semua itu kalau tania aja selalu sibuk tiap hari?" Melas andra.

"Iya aku tau tapi kan kalian tau sendiri jadi polisi itu adalah cita - cita aku dari kecil?" Jawabnya sambil melirik kearah mereka berdua."sayang aku mohon sama kamu ini semua demi tania emang kamu mau liat rumah tangga mereka penuh dengan masalah gara - gara hal ini?coba kamu fikirin lagi yah?" Pinta istrinya.

Damar terdiam sejenak memikirkan semuanya.bagaimana pun kebahagiaan tania adalah kebahagiaan dirinya juga.dia tak mau melihat tania bersedih lagi."Hah..oke kasih gue waktu 1 minggu buat mikirin ini?karena ini juga bukan hal yang mudah buat gue?" Jawabnya.

Andra hanya tertunduk lemas karena damar masih meminta waktu kepadanya untuk berfikir.sedangkan damar langsung pergi ketempat kerjaannya meninggalkan mereka berdua setelah berbicara seperti itu.

Kini Pak agung dan tania sedang berada diruang meeting beserta staf - staf lainnya.mereka sedang menunggu seseorang untuk meeting dikantor pak agung.tak lama kemudian pintu ruangan tersebut terbuka dan tampak lah seorang laki - laki berwajah tampan dan berpakaian sangat rapih bersama seorang wanita yang merupakan asistennya.

Laki - laki tersebut melangkahkan kakinya menghampiri mereka yang sedang duduk."pagi pak agung maaf kalau saya sedikit terlambat ada sedikit masalah dikantor saya tadi?" Katanya sambil mengulurkan tangannya kehadapan pak agung yang hendak bangun dari tempat duduknya.

Pak agung pun langsung menjabat tangan laki - laki tersebut."Tidak apa pak rian,mari silahkan duduk?" Pintanya.lalu dia duduk dikursi kosong yang disediakan untuknya.setelah itu tania berdiri disamping papanya untuk mempresentasikan proposal yang dia buat kemarin.

Rian sangat terlihat fokus saat tania melakukan presentasi tersebut,setelah beberapa menit kemudian presentasi tania pun selesai lalu rian memberikan komentar atas presentasi tania.

"Baik pak saya sangat tertarik pada proposal anda ini dan saya bersedia untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan bapak ini?" Jelasnya.lalu rian pun segera menandatangani beberapa surat - surat.

Meeting tersebut telah usai orang - orang yang disana juga sudah keluar dari ruangan itu kecuali pak agung,tania,rian dan asistennya."kalau begitu saya permisi dulu pak agung dan..?" Kata rian terhenti karena dia tak mengetahui nama dari sosok yang ada disamping pak agung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience