Andra yang sadar akan hal itu langsung masuk kedalam ruangannya untuk menenangkan dirinya.sesampainya dia diruangannya andra langsung duduk lalu mengambil sebuah bingkai foto yang terletak diatas mejanya yang didalamnya terdapat sebuah foto seorang wanita.
Dia memandangi foto itu dengan raut wajah yang sendu lalu mengusap -usap bagian kacanya dengan ibu jari tangan kanannya."Mah andai aja mama ada disini mungkin aku ga akan sehancur ini?aku ga tahan dengan sikap papa yang selalu saja memojokkan aku mah?aku butuh mama disini,kenapa tuhan begitu cepat mengambil mama dari aku?" Katanya dengan sedih.setelah itu dia menaruh kembali foto itu di meja kerjanya namun mata nya masih menatap foto tersebut.
Malam harinya irfan datang ke tempat dimana giska bekerja karena giska meminta dirinya untuk menjemputnya.sesampainya disana irfan dibuat kaget dengan keberadaan sosok yang dikenalnya sedang berada di parkiran didepan toko itu.
"Tunggu deh ko ada polisi itu si disini?" Herannya.ternyata orang yang irfan lihat itu adalah damar."apa jangan - jangan dia mau nangkap giska lagi ya?" Tebaknya."wah..wah..wah..ga bakal gue biarin dia lakuin itu sama giska?kalo giska sampai ditangkap tar yang ada gue ga dapat makanan gratis lagi dong,hihihi?" Katanya.
Lalu irfan menghampiri damar dan mengambil sebuah kerikil lalu dilempar kearah damar untuk mengalihkan perhatiannya."thuukk" kerikil itu pas mengenai kepala damar.setelah kerikil itu mengenai kepala damar dengan segera irfan bersembunyi agar keberadaannya tak diketahui oleh polisi itu.
"aawww!!" Ringis damar lalu menengok kerah belakang tapi dia tak menemukan apa pun di belakangnya.damar pun kembali ke posisinya seperti semula.lalu irfan melakukan hal yang sama lagi dan kali ini membuat damar kesal."ini siapa si yang nimpukin kepala gue?" Katanya sambil melihat sekeliling nya tapi tetap saja dia tak menemukan sesuatu disana.
Tak lama kemudian irfan kembali melempar sesuatu tapi kali ini bukan kearah damar melainkan ke sebuah semak - semak.mendengar sesuatu dari arah belakangnya damar langsung berlari kesana."woyy,keluar loe!!jangan main - main ya sama polisi!!cepat keluar?!" Teriak damar.
Melihat damar yang teriak - teriakan sendiri irfan hanya tertawa."ha ha ha..terus aja loe teriak - teriak disana ga bakal loe nemuin sesuatu disana karna pelakunya ada disini?" Katanya.tak lama kemudian ibu tari,giska dan beberapa karyawan lainnya keluar dari dalam toko tersebut.
Irfan yang sudah melihat giska keluar dari dalam toko itu langsung menghampirinya dan segera menarik tangan giska."gis ayo kita cepat pergi dari sini?" Kata irfan.sedangkan giska bingung melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.
"Fan loe itu apa - apaan si?!ko datang - datang narik tangan gue gini?!" Herannya."aduhh gis??udah loe jangan banyak tanya,kita itu harus pergi dari sini?!ada orang jahat yang incar loe?!" Jelasnya."orang jahat??maksudnya apa si gue gak ngerti?" Tanya giska penasaran.
"Iya maksud kamu apa si?orang jahat apa,sampai - sampai kamu ketakutan gitu?" Tanya ibu tari yang juga tak mengerti apa yang dimaksud oleh irfan."gini tadi gue liat seseorang yang lagi incar loe gis,untung gue terlahir jadi orang yang pintar?jadi gue langsung mengalihkan perhatiannya.jadi kita harus buru - buru pergi dari sini sebelum tuh penjahat balik lagi kesini?" Jelasnya dengan sedikit sombong.
Karena giska yang masih belum faham dengan apa yang di maksud dengan irfan maka dia tidak mengikuti apa yang di inginkan oleh nya."giska?!ayo..ko loe malah diem aja si,udah sekarang kita harus pergi?" Katanya lalu segera menarik tangan giska.namun pada saat irfan dan giska akan pergi mereka berdua dihadang oleh damar.
"Ohh jadi kamu yang ngerjain saya tadi hah?!" Kesal damar ketika tau kalau dirinya sudah dipermainkan oleh sahabatnya giska ini.irfan menelan ludahnya karena ketakutan saat melihat orang yang dia kerjai tadi sekarang sudah ada dihadapannya."pak?pak?pak?maaff..banget?saya tau kalau saya sama giska itu sering bikin masalah sama bapak?tapi saya mohonn..banget sama bapak buat ga tangkap giska dan saya?" Jelasnya.
"Tangkap??apa si maksud kamu,emang siapa yang mau tangkap kamu dan giska?" Katanya."iya abis bapak ada disini si,ya ngapain lagi kalau bukan mau tangkap giska karena soal kemarin itu?" Jawabnya."tunggu deh jadi damar yang loe bilang orang jahat itu?" Tanya giska.
"Orang jahat kata kamu?saya ini polisi bukan penjahat?" Kesal damar."ihh tenang dulu pak,Iya gis gue bilang gitu biar loe cepat pergi dari sini.karena gue fikir pak polisi ini mau tangkap loe?eh tapi ko kalian udah kenal nama si?" Bingung irfan.
"jelas lah kita udah saling kenal nama,damar ini kan anak dari ibu tari atasan gue?" Jawab nya."APA?!ANAK DARI BOS LOE?!" Kaget irfan."serius gis?" Lanjut irfan.irfan langsung menoleh ke arah damar dengan tersenyum kecut kepada damar.
"Sini kamu?!" Kata damar namun saat damar hendak menarik tangan irfan,irfan langsung bersembunyi di belakang badan giska."Hmm..gini pak?eh..damar?maafin sahabat saya ini ya,soalnya saya juga belum bilang apa pun ke irfan,sekali lagi maaf banget ya?" Kata giska meminta maaf kepada damar."iya pak maafin ya,saya kan ga tau yang sebenarnya?" Sambung irfan
"Oke saya maafkan,lain kali jangan lakuin lagi?!" Tegas damar."ya udah kalau gitu,ini kan udah malam kita pulang aja yu?soalnya mama cape banget nih,tadi toko lumayan ramai?giska kamu juga istirahat gih kamu kan udah banyak bantu - bantu saya tadi?" Pinta bu tari.
"Iya bu,kalau gitu saya pamit duluan ya,assalamualaikum?" Pamitnya."wa 'alaikum salam?" Jawab damar dan mamanya.dan mereka pun pulang kerumah masing - masing.sesampainya giska dan irfan dirumah giska,irfan meminta giska untuk menjelaskan tentang yang terjadi tadi.
"Tunggu gis?" Kata irfan."ada apa?" Jawab giska sambil menoleh ke arah irfan."ko loe ga bilang si ke gue kalau bos loe itu orang tuanya pak polisi itu?" Tanya nya."niatnya gue itu mau ceritain tadi,eh tapi loe malah ngelakuin yang aneh - aneh pakai bilang kalau dia itu orang jahat segala?" Jawabnya.
"Ya abis kan tadi gue fikir dia disitu lagi mau tangkap loe,jadinya gue alihin perhatiannya aja biar pas loe keluar dia ga tau?" Jelas irfan."udah sekarang loe harus bersikap baik sama damar,soalnya gue ga enak nanti sama bu tari?lagian juga ya,damar itu orangnya baik banget loh terus juga perhatian banget sama mamanya.jarang ada laki - laki kaya dia?" Jelas giska.
"Ko loe jadi muji - muji tuh polisi si?apa jangan - jangan loe suka yah sama dia?" Tebak nya."ga ko,gue itu cuma kasih tau apa yang sebenarnya aja?" Jawab giska."abis gue ga suka aja loe muji - muji laki - laki lain,bikin gue jadi cemburu tau gak?" Katanya.
"Udah deh jangan mulai lagi,loe itu harus move on dari gue fan?karena sampai kapan pun perasaan gue sama loe itu ga akan pernah berubah,hanya sebatas sahabat ga lebih dari itu,oke?loe itu sahabat gue yang ga akan pernah tergantikan oleh apa pun dan siapa pun?karena cuma loe yang ngertiin gue?" Jelasnya.
Senyum pun terukir diwajah irfan saat giska bilang seperti itu.dia merasa sangat senang walau pun cinta dia kepada giska tak terbalaskan tapi setidaknya dirinya masih dianggap berarti dalam hidup giska."yehhh.. dia malah senyum - senyum lagi?WOYY..PULANG GIH?" Kata giska.
Share this novel