Tania yang berada didalam kamarnya merasa cemas karena sampai sekarang suaminya itu belum pulang.oleh karena itu dia memutuskan untuk menyusul suaminya kerumah sebelah.dan benar saja setelah sampai disana tania melihat andra yang akan di pukuli oleh dua orang security.
"Stoop?" Teriak tania yang berhasil menghentikan kegiatan mereka itu."malam ibu tania?" Sapa kedua security itu.tania membalas sapaan mereka dengan sopan setelah itu dia memberitau tentang seseorang yang hendak mereka pukuli.
Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui orang tersebut adalah andra suami dari tania.mereka memang tak bisa melihat jelas wajah andra saat itu karena keadaan halaman dirumah itu sangatlah gelap jadi mereka melihat dengan samar - samar.kemudian mereka berdua pun meminta maaf kepada andra karena sudah menuduhnya sebagai maling.
Tania dan andra segera pulang kerumah mereka sedangkan kedua security itu melanjutkan berkeliling komplek.berbeda dengan tania,dinda yang sedang mengidam saat itu ingin sekali makan brownies.memang mudah si untuk mendapatkannya karena disetiap penjuru tempat banyak yang menjual.
Tapi yang membuatnya susah adalah dia tidak ingin makan brownies yang dijual ditoko,yang dia mau adalah makan brownies buatan suaminya sendiri,damar.tentu saja membuat damar pusing pasalnya damar sama sekali tidak bisa masak apa lagi membuat kue.damar meminta bantuan kepada mamanya dan tania untuk membuat kue tersebut tapi dinda melarangnya.
Akhirnya damar berusaha keras membuat kue dengan tangannya sendiri,berbekal resep yang diberikan mamanya itu damar langsung membeli bahan - bahan yang dibutuhkan.percobaan pertama gagal karena bolu yang dia buat gosong.
Percobaan yang kedua juga gagal karena kuenya bantet,percobaan yang ketiga juga gagal karena rasanya tak karuan.walau pun berkali - kali gagal namun damar tak menyerah begitu saja untuk percobaan yang keempat ini dia lebih teliti lagi.
Takaran bahan - bahan yang dia masukkan sudah sesuai dengan resep yang ditulis,tak ada yang dia lebih kan atau pun dia kurangi.tingkat kematangannya pun sudah tepat dilihat dari bolunya sekarang tak lagi gosong atau pun bantet.
Setelah bolunya jadi damar mulai menghiasi kuenya semenarik mungkin.beberapa menit kemudian kue yang lezat itu siap disajikan,dinda sangat tergiur dengan kue tersebut.walau pun sebelum itu dia sempat menggeleng - gelengkan kepalanya ketika melihat kondisi dapur yang sangat kacau akibat damar.
Tapi semua itu terbayar sudah karena brownies yang dibuat damar itu sangat enak sekali bahkan lebih enak dibanding dengan yang dijual ditoko.dinda benar - benar salut dengan perjuangan damar dalam membuat kue itu.
Siang hari itu dinda dan tania sedang menunggu kedatangan suami - suami mereka di sebuah restauran karena hari itu mereka semua janjian pergi ke mall untuk membeli perlengkapan bayi.setengah jam mereka menunggu akhirnya damar dan andra datang juga ketempat itu.
Dengan raut wajah yang kesal dinda dan tania menyapa kedua laki - laki tersebut,sadar kalau para istri mereka akan marah karena keterlambatannya.damar dan andra pun datang dengan membawakan sesuatu yang mereka sukai.
"Maaf sayang aku datang terlambat soalnya jalanan macet?" kata damar sambil menyerahkan bunga mawar putih ke dinda."aku juga minta maaf ya karena tadi aku kekantor klien dulu untuk menandatangani surat kerja sama?" Andra meminta maaf dihadapan tania dengan sekotak ice cream ditangannya.
Hal itu tentu saja membuat kedua wanita itu merasa senang dan melupakan rasa kesalnya kepada mereka.setelah itu mereka semua pun bergegas pergi ke mall dan sesampainya disana mereka segera mencari toko yang menjual berbagai perlengkapan bayi.
Dari hasil USG anak yang dikandung tania berjenis kelamin laki - laki sedangkan anak yang dikandung dinda berjenis kelamin perempuan.ketika mereka sudah berada didalam toko perlengkapan bayi andra dan damar langsung antusias mencari barang untuk calon anak mereka.
Akhirnya mereka membagi 2 kelompok,andra dan damar pergi kebagian peralatan bayi,tania dan dinda pergi kebagian pakaian bayi.beberapa kemudian mereka kembali bertemu di tempat yang tak jauh dari meja kasir.
"Sayang?" Panggil andra dan damar secara bersamaan.tania dan dinda menoleh kearah suami mereka dengan mata yang membulat secara sempurna.
"Astagfirullahalazim...kalian apa - apaan si?" Kaget tania ketika melihat kedua laki - laki itu datang dengan membawa barang yang aneh.sedangkan dinda hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya sambil menutup mulutnya.andra dan damar hanya cengegesan menatap wajah istrinya.
"Damar kamu ngapain ngambil 2 kereta bayi sayang?" Tanya dinda."ga apa - apa sayang biar bisa ganti - gantian pakainya?" Jawab damar dengan santai."ya tapi kan kereta bayinya itu kekecilan sayang?" Kata dinda karena kereta bayi yang dibawa damar itu adalah kereta bayi mainan bukan untuk anak bayi sungguhan.
"Hahaha..kalau beli itu yang benar dong?!masa loe beliin kereta bayi boneka susan si?!" Ejek andra saat melihat damar membawa barang yang salah dan diprotes oleh dinda."kenapa kamu ketawain kak damar?" Heran tania karena dia melihat andra menertawai kakaknya padahal dia juga sama anehnya dengan damar yaitu membawa barang yang salah.
"sayang Aku ketawain damar karena dia itu ga becus cari barang buat anaknya?" Ejeknya lagi.tania menghampiri andra dan mengambil satu persatu barang yang dia bawa."Kamu ngatain kak damar tapi kamu sendiri juga ngambil barang yang sama anehnya?" Kata tania.
andra menggaruk - garuk kepalanya karena kebingungan,setau dia barang yang dia bawa adalah barang yang benar."Liat botol susu ini?kamu fikir anak kamu itu anak gajah apa,masa di beliin botol susu segede ini?" Tania menyodorkan botol susu yang biasa digunakan oleh anak 3 - 4 tahunan dihadapan andra."terus ini lagi perosotan,buat apa?kamu mau suruh anak kamu akrobat?" Dirinya tak habis fikir kenapa andra mengambil mainan itu padahal yang harusnya dia beli adalah keperluan anak bayi.
"kita datang kesini itu buat beli perlengkapan anak bayi sayang?..ingat..ANAK BAYI,ngerti?astagfirullahalazim??..tolong kuatin hati hambamu ini ya allah untuk menghadapi suami semprul ini?" Kepala tania dibuat pusing oleh andra.
"Huuu...makanya jangan terlalu percaya diri dulu loe?hahaha...salah juga kan loe?" Damar balik mengejek andra.Mendengar omelan dari istri - istri mereka damar dan andra hanya tersenyum tanpa dosa.setelah itu tania dan dinda menyuruh laki - laki itu untuk mengembalikan lagi barang tersebut ketempat semula lalu kedua wanita itu mengarahkan mereka untuk membeli barang yang benar.
Waktu terus berjalan Tak terasa hari tania dan dinda untuk melahirkan semakin dekat.karena merasa khawatir dengan tania yang sering ditinggal kerja oleh suami dan mertuanya.ibu tari pun meminta tania dan andra menginap dirumahnya agar bisa mematau kondisi tania.
Beberapa hari kemudian tepatnya diPagi hari tania dan dinda sedang sibuk membuat sarapan untuk semua anggota keluarga dirumah itu."ada yang bisa oma bantu ga?" Tanya oma kepada tania dan dinda.iya oma masih tetap tinggal dirumah ibu tari padahal rencananya beliau hanya ingin tinggal beberapa bulan saja.tapi berhubung kedua cucu nya itu sedang hamil maka dia memutuskan untuk menetap disana agar dia bisa dekat dengan cucu dan cicitnya nanti.
"ga usah oma makasih,ini udah selesai ko?" Jawab dinda.benar saja apa yang dibilang dinda semua memang sudah beres,semua makanan sudah tersaji rapi dimeja makan tinggal menunggu orang - orangnya saja untuk menyantap semua makanan itu."oke?kalau gitu kalian panggil suami - suami kalian gih?biar oma yang panggil mama dan papa kalian?" Pinta oma.
Setelah mendengar perintah tersebut tania dan dinda pun langsung memanggil suami mereka."ceklek" tania membuka pintu kamarnya setelah itu dia masuk kedalam.tania melihat andra sedang berdiri didepan meja riasnya sambil memakaikan pomade pada rambutnya.
Tania memperhatikan andra dari bawah sampai atas "sempurna?" Batin tania.dengan balutan kemeja garis - garis berwarna hitam,lengan baju yang dilipat - lipat,serta celana levis berwarna senada dengan kemeja membuat andra semakin gagah.
Entah kenapa dirinya melihat andra semakin hari semakin terlihat tampan,ada rasa senang dihati tania karena memiliki lelaki yang sangat tampan tapi terselip juga rasa kecemburuan dihati tania.bagaimana tidak dengan penampilan andra yang sekarang ini pasti akan ada banyak wanita yang ingin mendekatinya dan Tentu saja tania tak suka dengan hal itu.
contohnya saja sekertaris andra,wanita tersebut menyukai andra bahkan dengan terang - terangan dia menggoda andra tepat didepan mata tania.tentu saja membut tania kesal dan sangat marah kepada wanita itu lalu dia meminta andra untuk memecatnya.walau pun wanita itu sudah dipecat tetap saja tania harus mengawasi anak buah andra yang lain termasuk sekertarisnya yang baru.agar tak menggoda suami yang sangat dicintainya.
Posesive?itu yang dirasa pada tania sama seperti andra yang posesive pada dirinya.karena mereka berdua tak mau kehilangan satu sama lainnya.Disaat tania sedang sibuk dengan lamunannya tiba - tiba saja terdengar suara andra yang mengagetkannya."sedang memperhatikan apa sayang hmm?" Tegur andra."ehh.." tania kaget karena andra telah mengganggu lamunannya."ga ko bukan apa - apa?kamu mau kemana udah rapi gini?" Katanya sambil berjalan mendekati andra.
"Aku mau kekantor sayang?ada beberapa file yang harus aku tandatangani,ga lama ko sebelum jam makan siang nanti pasti aku udah sampai dirumah?" Jawabnya.tania menyadarkan kepalanya didada andra lalu tangan kirinya memainkan kancing kemeja yang andra pakai.
Share this novel