bab 26

Romance Completed 2182

"Aauuww?" Ringis giska.melihat giska yang jatuh duduk dibawah sana dinda pun langsung membantunya untuk berdiri."kamu ga apa - apa gis?" Tanya dinda."ga apa - apa ko,makasih ya?" Jawabnya."kalian itu ngapain si tiduran ditempat seperti ini tadi?" Tanya pak jamal."ini karena giska pah,tadi dia dorong aku sampai terjatuh?" Jelasnya.

"Maaf pak jamal emang benar saya yang lakuin itu tadi,tapi itu semua karena pak andra pak?dia tadi maksa saya untuk minta dibelikan cemilan buat dia,padahal kan jam kerja saya udah selesai pak?" Jelas giska."apa??benar itu dra?" pak jamal meminta penjelasan dari andra.andra menganggukkan kepalanya dengan sedikit ragu dan takut.

"Ya ampun dra kamu ngapain si lakuin itu,ngapain kamu suruh giska untuk belikan cemilan segala hah?!kita itu kan mau pulang?!" Katanya."tadi aku itu sedikit lapar,makanya aku suruh dia buat belikan cemilan?" Elaknya."udah sekarang kamu masuk kedalam mobil dan kamu giska,kamu pulang aja ya ini udah sore?" Pinta pak jamal.

"Baik pak,permisi?" Pamit giska.sesampainya pak jamal di rumah tepatnya di ruang tamu dia menyuruh andra untuk duduk disofa lalu pak jamal kembali memarahi andra."coba kamu jelaskan tentang yang tadi?" Kata pak jamal."tadi kan aku udah jelasin pah,aku itu tadi kepingin ngemil makanya sebelum giska pulang aku suruh dia untuk belikan makanan dulu?" Jelasnya.

"Emangnya kamu ga bisa beli sendiri hah?!" Tanya nya."ya,,aku tadi malas buat kesananya pah makanya aku suruh giska?" Jawabnya.pak jamal pun menghela nafasnya dia sama sekali tak mengerti dengan prilaku andra."sial!!niat nya mau ngerjain giska malah jadi gue yang kena omelan papa?" Batinnya.

"Dinda,tolong kamu nasihati andra?om udah ga tau harus bilang apa lagi ke dia.siapa tau aja kalau sama kamu nurut?" Pinta nya."siap om?" Jawabnya.lalu pak jamal pun masuk kekamarnya untuk istirahat.sedangkan sekarang diruang tamu dinda hanya tersenyum - senyum melihat andra.

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu,kamu pasti mau marahin aku juga kaya yang dilakukan papa tadi?" Tanyanya.tapi dinda tak menjawab pertanyaan andra melainkan dia malah balik bertanya kepada andra."siapa si giska itu?" Tanyanya."maksudnya??..ya dia itu giska?namanya giska,OB Dikantor?" Jawabnya dengan tergagap.

"Iya aku tau kamu udah bilang hal itu berkali - kali.tapi aku rasa dia itu bukan karyawan biasa deh?kamu suka ya sama giska?" Selidik dinda.mata andra terbelalak saat dinda berkata seperti itu."aku suka sama dia,ihh amit - amit aku suka sama preman kaya dia.kamu tau ga kalau pun didunia ini cuma ada kamu sama dia,jelas aku lebih milih kamu ke timbang dia?" Jelasnya.

"Udah lah kamu itu jangan bohong sama aku,aku itu jadi sahabat kamu bukan setahun atau dua tahun dra tapi udah dua puluh tahun.jadi aku tau sikap kamu kalau lagi suka sama seseorang atau ga?" Katanya."sok tau kamu,emangnya kamu itu dukun yang bisa terawang ini itu?" Elaknya.

"Ya Jelas aku tau lah?dari cara pandangan kamu ke dia itu udah beda dra.dan yang sangat terlihat jelas adalah kamu itu dari dulu susah untuk akrab dengan seorang wanita selain aku.sedangkan dengan giska kamu itu akrab banget?" Jelasnya."kamu itu bilang seperti ini karena kamu liat aku main mata sama dia dan berpelukan saat aku jatuh tadi kan?aku tegasin ya sama kamu,semua tuduhan kamu itu salah?SANGAT SALAH BESAR?!" Katanya.

"Terserah kamu mau ngelak gimana pun,tapi aku tetap merasa kalau kamu itu suka sama dia.udah akh..aku mau pulang dulu nanti kalau pulang kemalaman mama dirumah ngomel - ngomel lagi?" Katanya sambil berjalan menuju pintu keluar."dinda,kamu mau aku antar pulang?" Teriak Andra menawarkan dinda untuk diantar pulang."ga usah aku bisa naik taksi?" Jawabnya.

Sepulangnya dinda dari rumah nya,andra memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh dinda tadi."apa benar yang dibilang dinda tadi,apa gue udah mulai suka sama giska.adduhh..apa - apaan si gue ini?ga mungkin lah gue suka sama preman tengil itu?ini semua karena dinda gue jadi mikirin kaya gitu?" Katanya.Lalu andra pun beranjak dari ruang tamu itu.

keesokan harinya dinda tengah berada di supermarket untuk belanja keperluannya."cemilan udah?keperluan dapur udah terus apa lagi ya?" Katanya sambil memikirkan barang apa yang akan dia beli lagi."oh iya susu buat mama belum diambil kalau gitu aku cari dulu deh?" Katanya

Dinda pun mencari barang yang dia inginkan itu.setelah lama mencari - cari akhirnya barang tersebut ketemu juga.disaat dia mengambil barang itu tiba - tiba saja ada tangan lain yang juga ikut mengambil barang itu.seketika itu dinda pun menoleh ke orang tersebut."KAMU?" Kata dinda dan damar secara bersamaan.ternyata orang yang dilihat oleh dinda itu adalah damar.

"Kamu mau barang ini,kalau gitu ambil aja?" Kata damar sambil melepaskan tangannya dari barang tersebut."tapi kamu gimana,barang nya cuma satu soalnya?" Jawabnya."ga apa - apa untuk kamu aja,soal aku biar aku cari di supermarket lain aja?" Jelasnya."serius?" Dinda meyakini damar."iya?" Singkat damar.

"Makasih ya,oh iya kamu damar kan anak dari rekan bisnisnya om jamal yang kemarin makan siang bareng itu? kenalin nama aku dinda?" Katanya memperkenalkan dirinya kepada damar."iya nama aku damar?" Jawabnya."kamu lagi ga tugas mar?" Tanya dinda."kebetulan hari ini aku sedang libur?dinda,maaf ya kayaknya aku harus duluan kekasirnya soalnya aku mau cari barang yang belum kebeli tadi?" Katanya.

"Silahkan?" Dinda memberi ruang untuk damar berjalan.tak lama kemudian damar sudah berada ditempat kasir dia pun meminta kasir tersebut untuk menghitung semua belanjaannya.setelah kasir tersebut menyebutkan total belanjaannya damar pun segera membayarnya.

Ditempat kasir yang berbeda ternyata ada dinda yang juga sedang membayar belanjaannya."totalnya dua ratus lima puluh lima rupiah mba?" Kasir tersebut menyebutkan total pembelanjaan dinda."tunggu sebentar yah?" Kata dinda sambil mencari dompetnya.namun sayang dompet dinda tidak ada dimana - mana.

"Aduh dompet gue mana yah?perasaan tadi gue udah masukin ke tas deh?" Panik dinda."maaf mba bisa cepat sedikit ga soalnya antriannya sudah panjang?" Tegur kasir tersebut."iya mba tunggu bentar ya,saya lagi cari dompetnya?" Jawab dinda.sambil mencari dompetnya dinda berusaha mengingat kembali keberadaan dompetnya.

"Ya ampun dompetnya gue taruh di jok mobil tadi pas gue lagi cari hp.yah..?? gimana nih masa iya gue balik ke parkiran ambil dompetnya,kan jauh tempatnya?"katanya dengan lemas."jadi gimana mba?" Tanya si kasirnya lagi."Mmm..kayaknya ga jadi deh mba soalnya dompet saya ketinggalan di mobil,maaf ya?" Jawab dinda.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience