bab 31

Romance Completed 2182

"ANGKAT TANGAN!!BUANG SENJATANYA!!" Teriak seseorang dari sisi lain.gofur pun mengikuti perintahnya karena orang itu menodongkan sebuah pistol kearahnya."damar?" Kagetnya saat melihat sosok itu adalah damar.damar pun menghampiri mereka dengan posisi masih menodongkan pistolnya kearah gofur dan anak buahnya."kalian ga apa - apa?" Tanya damar.

Disaat damar bertanya memastikan keadaan mereka tiba - tiba saja gofur menendang tangan damar sampai dia dan pistolnya terjatuh.dan disaat itu juga gofur dan anak buahnya melarikan diri lagi.damar pun segera bangkit dan berusaha mengejar mereka tapi langkahnya tertahan disaat dia mendengar suara ringisan kesakitan giska.damar menghampiri giska dengan raut kecemasan diwajahnya sekarang damar sudah menggantikan posisi andra yang sedari tadi memegang tangan giska.

begitu juga dengan nani yang sudah menghampiri andra mengecek keadaannya."Kalian terluka lebih baik sekarang kalian masuk kedalam?aku akan ambilkan kotak p3k dimobil andra?" Pinta dinda.kini mereka sudah ada didalam rumah singgah,damar sedang mengelap darah yang ada di tangan giska.disisi lain nani sedang memeriksa keadaan andra tapi mata andra selalu melihat ke arah giska dan damar dengan tatapan yang tak biasa.sedangkan irfan cemberut saja karena tak ada yang memperhatikannya padahal dia juga babak belur.

Tak lama datang lah dinda dengan membawa perlengkapan p3k ditangannya."damar ini obatnya tolong kamu obati tangan giska?" Pinta dinda lagi.lalu dinda mengambil beberapa obat untuk mengobati luka andra."sini?!" Nani mengambil secara paksa obat ditangan dinda."eee..sorry biar dinda aja yang obatin gue?" Pinta andra.

Sambil tersenyum - senyum dinda mengambil kembali obat - obatan itu sedangkan nani merasa kesal lalu berjalan ketempat duduk disamping irfan."sssuutt..ssuutt.." irfan mencoba menarik perhatian nani."apaan si loe?!" Kesalnya."dari pada bengong gitu mending obatin gue nih,gue juga luka kan?" Katanya."mmuuaaleesss??" Jawabnya."akh..masa yang lain diperhatiin,diobatin gue ditelantarin sedih banget si nasib gue?" Kecewa irfan. nani melirik kearah giska dan damar,"gila ya si giska semua cowo pada deket sama dia?mana ganteng - ganteng semua lagi huuh!!" Kesalnya.

"Aauu..pelan - pelan mar?" Pinta giska."iya maaf,tahan yah ini bentar lagi ko?" Kata damar."kalau emang suka bilang aja kali dra?" Tegur dinda saat andra masih menatap giska dan damar dengan tatapn kecemburuan."aa-aah tadi kamu ngomong apa din?" Katanya."kamu itu dari tadi ngeliatin giska sama damar gitu amat,kamu cemburu?" Tanyanya."apa?aku cemburu?..ya ga mungkinlah??" Elak andra tapi matanya tetap memandang mereka berdua.

"Damar loe ko ada disini si?" Tanya giska."ohh..aku emang sengaja datang kesini,tadi aku kerumah kamu tapi ibu kamu bilang kamu ada dirumah singgah terus dia kasih tau deh alamat rumah singgah ini?" Jawabnya."loe nyari gue,ada apa?" Tanyanya lagi."aku cuma mau sampaikan pesan mama aja,mama ngundang kamu kerumah buat makan malam?" Katanya.

"Ibu tari minta gue datang kerumah??kira - kira ada apa ya mar?" Herannya.damar hanya mengangkat bahunya tanda kebingungannya juga."karena luka kamu udah diobatin juga aku pergi dulu yah,mmm..jam 7 nanti aku jemput kamu?" Katanya.damar pun beranjak dari tempat duduknya lalu berpamitan kepada semuanya.

"Andra,dinda,irfan dan..." damar menggantung kan perkataannya karena dia tak mengenal sosok wanita yang berada disamping irfan.nani yang mengetahui bahwa dirinya yang dimaksud oleh damar dengan buru - buru dia memperkenalkan dirinya kepada damar."aku nani,N-A-N-I?inget yah nani?" Kata nya."oh iya nani,aku pamit dulu ya soalnya aku tugas pagi?dan kalau soal gofur aku akan berusaha lagi untuk tangkap dia,karena dia sudah benar - benar meresahkan orang?" Katanya.

"Damar??makasih ya?" Giska mengucapkan terima kasih kepada damar karena sudah membatunya mengobati lukanya.damar mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka semua.setelah kepergian damar mereka pun membereskan kembali rumah singgah tersebut lalu kembali mengajar.

Tak terasa hari sudah sore,giska dan yang lainnya bergegas untuk pulang."akhirnya pulang juga,pegel semua nih badan gue?" Kata nani."lagian si pakai sok sok an bantuin ngajar orang biasanya juga ga ko?" Sindir irfan."fan loe pilih mana tangan kanan rumah sakit atau tangan kiri kuburan?" Kesalnya.

"Kalian kenapa si kalau setiap ketemu pasti bertengkar?kak nani,fan kita pulang yuk?nanti keburu malam,mau pergi nih soalnya ada urusan?" Kata giska."gis,bareng aja sama kita?" Saran andra."ok.." perkataan nani terhenti saat giska memotongnya."ga usah deh makasih,biar kita pulang jalan kaki aja kan ga jauh juga ko jarak dari sini ke rumah?" Katanya lalu berjalan meninggalkan andra tapi tiba - tiba saja irfan menarik tangannya.

"Gis,kayaknya kita ikut si andra aja deh?badan gue masih sakit nih gara - gara tadi berantem sama bang gofur,yah..yah?" Melasnya sambil melirik kearah andra yang berada disamping mobil.karena merasa kasihan kepadanya akhirnya dia menerima tawaran andra untuk pulang bersama mereka.sesampainya mereka dirumah giska ternyata ada ibu wulan yang sedang duduk dibangku teras rumahnya bersama dengan pak sobri.

Mereka pun semua turun dari mobil tak terkecuali andra dan dinda.mereka juga turun dari mobil untuk sekedar berpamitan kepada orang tua giska."assalamualaikum?" Salam giska dan yang lainnya."wa'alaikum salam?" Jawab pak sobri dan ibu wulan."kalian sudah pulang rupanya,oh iya nak andra mari masuk dulu kita ngeteh atau ngopi didalam?" Kata pak sobri."makasih pak,saya juga ga lama ko cuma mau pamitan aja sama bapak dan ibu,kebetulan udah sore dan saya juga harus mengantarkan dinda pulang kerumahnya?" Jawabnya.

"Ohh..ya sudah ga apa - apa tapi lain kali mau ya ngeteh atau ngopi di sini?" Kata pak sobri."iya pak?kalau gitu saya sama dinda pamit pulang dulu ya?" Pamitnya.disaat mereka berbalik arah tiba - tiba saja nani memanggil andra."andra?" Panggilnya.dia pun menoleh ke arah nani."ya,ada apa?" Jawabnya.dan "CUP" sebuah ciuman mendarat dipipi andra sontak hal itu membuat andra kaget begitu pun semua orang yang melihat nya."hati - hati yah?" Kata nani.

Ibu wulan langsung menarik nani kearahnya dan langsung memarahinya atas perbuatannya tadi."Nani kamu apa - apaan si,bikin malu aja!nak andra ibu minta maaf ya atas kelancangan nani tadi?" Ibu wulan meminta maaf kepadanya.andra yang masih terkaget akan hal tadi masih belum bisa menjawab perkataan ibu wulan."biasa aja kali ekspresinya gitu amat?" Sindir giska sambil memberikan tatapan tajam kearah andra."a-a-ah.." katanya sambil mengangguk dan menggaruk kepalanya.andra bingung harus bersikap apa lagi dengan segera dia memutuskan untuk cepat pergi dari sana sebelum hal - hal yang tak diinginkannya terjadi lagi.

Setelah kejadian nani yang mencium pipi andra tadi sore ternyata masih terlintas difikiran giska."emang dasar ya kalau cowo itu dimana - mana sama aja,ganjen?!pasti kesenengan itu cowo rese diperlakuin kaya tadi?" Kesalnya sambil memukul bantal yang ada di kasurnya itu.disaat giska meluapkan kekesalannya di kamarnya muncul lah ibu wulan di depan pintu.

"Kalau aja bantal yang kamu pukuli itu bisa ngomong pasti sekarang dia  sedang teriak kesakitan karena perlakuan kamu?" Tegur ibunya sambil tersenyum."eh ibu?sejak kapan ada disitu?" Kagetnya."ibu datang pas kamu lagi pukulin bantal - bantal kamu tadi,ada apa si nak ko kayaknya kamu kesal gitu?" Katanya."ga ko bu cuma ya emang lagi sedikit kesal aja si ama seseorang?" Jawabnya."kesal sama andra?" Tebak ibunya."ih ibu kenapa jadi ngomongin andra coba?ga ada hubungannya ko sama dia?" Elak giska.

"Kirain??dari pada kamu kesal gitu mending kamu sekarang makan gih,ibu udah masakin makanan kesukaan kamu tuh?" Pintanya."Mmm..sebenarnya si aku mau makan bu,tapi aku dapat undangan dari ibu tari mantan bos aku?dia ngajakin aku makan malam sama keluarganya?" Jelasnya."serius kamu nak?ada keperluan apa dia ngundang kamu makan malam?atau jangan - jangan?" Kata ibunya."jangan - jangan apa bu?" Tanya giska yang mulai ketakutan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience