bab 43

Romance Completed 2182

"Aku sayang sama kamu din?apa kamu mau jadi kekasih aku?" Katanya.dinda sangat terkejut akan pengakuan dari damar yang menyatakan cinta kepadanya."Mmm.." dinda bingung harus menjawab apa."aku tau kamu pasti kaget dengan perngakuan aku tadi,ya aku sadar ini mungkin terlalu cepat untuk memulainya karena kita baru saja berkenalan.jujur aku itu ngerasa nyaman banget disamping kamu dan aku ga bisa jauh dari kamu?" Jelasnya.

"Damar?boleh ga aku jawabnya nanti aja soalnya a-aku masih bingung?" Pintanya."aku ngerti ko terserah kamu mau jawab kapan,yang penting sekarang aku sudah lega karena udah ungkapin semuanya kekamu?" Jawabnya.

Kembali ke giska dan andra,"dra pulang yuk gu - ..eh aku ga mau nanti kemalaman sampai dirumah soalnya kan ayah juga baru pulang dari rumah sakit?" Katanya."emangnya kamu ga mau jalan - jalan dulu selagi ada disini?" Tawarnya.giska hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saja."ya udah aku minta bill nya dulu?" Katanya lagi.

"Seragam aku mana?mau ganti baju nih ga enak pakai baju kaya gini?"katanya sambil mencari paper bag yang dibawa andra tadi."ga usah?!aku lebih suka kamu pakai baju itu?!" Tegasnya."tapi dra ga suka,ayo lah mana bajunya?" Melasnya"giska??" katanya sambi memberikan tatapan tajam kepadanya."iya..ya oke?" Giska kembali menuruti perkataan andra.

"Sial kenapa gue jadi nurut gini si sama andra?!tatapannya itu loh yang bikin gue jadi nurut gini?!" Batinnya.setelah selesai membayar semua pesanannya andra dan giska balik ke jakarta.sesampainya dirumah giska dia mendengar sedikit keributan didalam rumahnya."nani sudah?!jangan lakuin itu nak?!" Kata ibu wulan kepada nani yang sedang membuang barang - barang giska keluar.

"Udah ibu diam aja?!aku itu udah muak liat giska disini?!pokoknya aku mau dia untuk pergi dari rumah ini?" Teriaknya."ada apa ini?" Tanya giska."kak kenapa barang - barang aku  dibawa keluar semua?" Bingungnya saat melihat barang - barangnya berserakan diteras rumah.andra yang sedari tadi melihat mereka semua dari kejauhan perlahan mendekat karena rasa penasarannya.

"Udah pulang tuan putri?" Sindir nani."AMBIL TUH SEMUA BARANG - BARANG LOE DAN CEPAT PERGI TINGGALKAN RUMAH GUE!!" bentaknya."tapi kenapa kak,aku masih mau disini kasihan ayah dia kan masih sakit?" Katanya."PLAAAK!!" satu tamparan mendarat dipipi giska.andra dan ibu wulan sangat kaget dengan apa yang dilakukan oleh nani.

Kedua orang itu pun langsung mendekati giska untuk menenangkannya."kamu kenapa kasar gitu si sama giska?dia itu kan adik kamu?" Kata andra."hah..adik?gue ga sudi punya adik kaya dia.asal kamu tau dia itu bukan anggota keluarga ini,dia itu cuma anak panti asuhan yang diadopsi sama orang tua aku dan ga jelas juga asal usulnya dia?" Jelasnya.

"CUKUP NANI!!" teriak ayahnya yang baru saja keluar dari kamarnya karena mendengar suara keributan."kamu ga boleh bilang seperti itu nak?" Katanya sambil berjalan dengan lemah.giska berniat menghampiri ayahnya tapi segera ditahan oleh nani.

"Ga usah ditutupin lagi lah yah..giska itu kan emang ga jelas asal usulnya?mungkin aja giska ini anak haram yah makanya keluarganya buang dia kepanti asuhan?" Nani menjelek - jelekkan giska dihadapan mereka semua.

"PLAAKK!!" tiba - tiba saja ada seseorang yang menampar pipi nani."damar?" Bisik giska."jangan sekali - kalinya kamu bilang kalau giska ini anak haram!!" Marah damar sambil menunjuk - nunjuk nani."oohh..jadi sekarang giska itu dilindungi dua laki - laki yang baru dikenal,kalian berdua itu kenapa si selalu aja belain dia atau jangan - jangan giska itu udah jual dirinya ya kekalian sehingga kalian ini jadi belain dia.hhmm...ga heran si namanya juga anak haram pasti begitulah kelakuannya?" Katanya.

"STOOPP!?" Bentak damar dia tak suka melihat nani menjelek - jelekkan adiknya itu."kamu mau tau alasan aku ngebelain dia?karna giska itu sebenarnya adalah?" Damar ingin memberitahu kebenaran tentang siapa giska tapi tiba - tiba saja dinda berbicara.."damar jangan?" Kata dinda dia memberi kode kepada damar agar tidak memberitahukannya saat ini karena sekarang bukanlah waktu yang tepat.

"Karna apa hah?!bingung kan jawabnya,udah lah mending sekarang loe gis cepat beresin barang - barang loe ini dan cepat pergi dari sini,NGERTI?!" pintanya.di tempat lain ternyata ada seseorang yang sedang menguping pembicaraan mereka dan orang tersebut adalah gofur.

"Hhmm..jadi giska itu sebenarnya bukan anak dari pak sobri dan ibu wulan.Aaah...ini bisa gue jadikan alat buat hancurin giska?iya pokoknya gue harus cepat - cepat hancurin gadis sombong itu supaya gue bisa mendapatkan anak jalanan itu lagi?" Idenya.setelah mendapatkan info tersebut gofur pun pergi meninggalkan tempat itu.

"AYAH?!IBU?!CEPAT MASUK KEDALAM?" Perintah nani dengan tegasnya tapi kedua orang tuanya sama sekali tak menuruti permintaannya.hingga akhirnya dia menarik paksa tangan kedua orang tuanya lalu membawa mereka masuk kedalam rumah."ayah?ibu?kak tolong aku mohon izinkan aku masuk kak,aku mau rawat ayah?" Katanya sambil menangis dan menggedor pintu rumahnya.hal itu dilakukannya berkali - kali sampai - sampai dia lemas dan terduduk dilantai.tapi tak ada satu balasan pun dari dalam sana.

Damar ingin sekali menghampiri dan memeluk adiknya itu memberikan ketenangan kepadanya tapi dia tak bisa belum saatnya giska mengetahui semuanya disaat seperti ini.Dinda mendekati giska lalu mengusap - usap punggungnya dari arah belakang.

"udah gis?mending sekarang kita pergi aja ya dari sini,karena percuma aja kamu terus - terusan maksa seperti ini.kakak kamu itu pasti ga akan mau dia masih dalam keadaan emosi.nanti aja ya kalau situasinya udah baikan kita kesini lagi.lebih baik sekarang kita beresin semua barang - barang kamu ini?" Pinta dinda.

Giska dan dinda pun membereskan barang tersebut,andra dan damar pun turut membantu mereka."giskaaa...loe udah pulang ya?kita pergi yuk kepasar malam dekat sini ada yang ingin gue beli nih?" Kata irfan yang masih belum sadar dengan kejadian yang menimpa giska tadi."eh ko terasnya berantakan gini si?gis emangnya apa yang terjadi?" Tanya irfan.

"Gue diusir fan sama ka nani?" Jawabnya sambil menghapus sisa air mata dipipinya."WHAT!!DIUSIR?!kenapa emangnya gis?" Katanya."gue ga tau fan?" Jujur giska yang memang tidak tau apa yang menyebabkan semua ini terjadi."terus loe sekarang mau tinggal dimana?" Tanyanya lagi.giska hanya menggelengkan kepalanya saja."ya udah kalau gitu loe tinggal dirumah gue aja?" Saran irfan.

"JANGAN?!" Teriak damar dan andra secara bersamaan."dih kompak banget si kalian berdua?" Heran irfan."aku ga setuju gis,irfan itu laki - laki dan dia tinggal sendiri takutnya timbul fitnah?mending kamu tinggal dirumah aku aja ya?" Kata damar memberikan pendapatnya."ooii..kalau dirumah irfan aja ga boleh apa lagi dirumah loe hah?!loe kan juga laki - laki?!" Kesal andra.sesaat kemudian ketiga lelaki tersebut berdebat soal tempat tinggal giska.mereka mempunyai ide untuk menampung giska di rumah mereka masing - masing.

Giska dan dinda melihat mereka keheranan karena kelakuan mereka bertiga itu seperti anak kecil yang sedang berebut mainan."udah gis lebih baik kamu tinggal dirumah aku aja ya?" Kata dinda."tapi apa ga ngerepotin loe din?" Tanya giska."sama sekali ga ko gis malah aku senang banget jadi ada temannya dirumah?" Katanya.

Tanpa sepengetahuan mereka dinda membawa giska pergi kerumahnya dengan taksi.tak lama kemudian mereka bertiga tersadar bahwa kedua sosok wanita yang bersama mereka kini sudah tidak ada disana."loh giska mana?" Tanya irfan."dinda juga ga ada disini?" Sambung damar."ini semua itu gara - gara kalian tau ga,haa..udah lah mending gue pulang aja dan pasti juga giska sama dinda.gue lebih tenang kalau giska sama dinda dari pada sama kalian?" Kata andra.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience