bab 44

Romance Completed 2182

Sesampainya mereka berdua dirumahnya dinda dia langsung membawa giska kekamar tamu."kamar kamu yang ini ya gis dan disebelah sana itu kamar aku.kalau kamu perlu apa - apa bilang keaku aja jangan sungkan ya?" Jelasnya."makasih ya din?" Kata nya.

Giska merasa senang sekali karena masih ada orang yang perduli dengannya.tapi disisi lain dia juga merasa sedih karena dia harus berpisah dengan ayah dan ibunya.keesokan paginya damar datang kerumah dinda karena dinda sudah memberitahunya kalau semalam dia membawa giska kerumahnya.

Damar kesana dengan membawa makanan kesukaan giska."tok tok tok..assalamualaikum?" Salam damar."wa'alaikum salam?" jawab dinda yang sedang sibuk menyiapkan sarapan."giska aku minta tolong untuk bukakan pintu ya?" Pintanya.lalu giska pun beranjak dari ruang makan tersebut dan pergi kedepan untuk melihat siapa yang datang.

"Damar?" Katanya setelah dia membuka pintu dan dilihat damar tengah berdiri didepannya."hai gis?kamu sama dinda udah sarapan belum?aku sengaja datang kesini buat ngajakin kalian sarapan bareng pagi ini?" Kata damar tanpa basa - basi dan dia juga menunjukkan paper bag yang dia bawa kepada giska,dengan segera giska meminta damar masuk dan langsung mengajaknya keruang makan.

"Orang tua kamu kemana din?" Tanya damar ketika sudah melihat sosok dinda diruang makan."oh..udah dua hari yang lalu mereka pergi kerumah oma?" Jawabnya."ini aku bawain makanan untuk sarapan?" Katanya lagi lalu menyodorkan yang dibawanya itu.dinda menerima makanan tersebut dia merasa senang sekali karena damar begitu perhatian kepada dirinya dan giska.

Dengan segera dinda menyajikan makanan yang dibawa damar dimeja makan."Wah ayam goreng ko loe tau aja si makanan kesukaan gue?" Giska tampak senang ketika melihat makanan yang dibawa damar itu adalah makanan kesukaannya.langsung saja giska meminta damar untuk duduk disampingnya.dinda tak mau mengganggu mereka berdua karena dia yakin sekali untuk kali ini damar ingin melepas rindunya kepada adiknya yang baru saja dia temukan.

Oleh karena itu dia berinisiatif untuk meninggalkan mereka beberapa menit."Aku mau kebelakang bentar ya mau ambil sesuatu dulu?" Alasannya.dinda pun meninggalkan mereka berdua di ruang makan."sini gis aku bantu kamu suwir - suwir ayamnya?" Kata damar setelah melihat giska sudah menaruh nasi dipiringnya."ko loe tau si kalau gue sukanya kaya gitu?" Herannya.

"Kamu lupa ya kan waktu makan malam dirumah aku kamu lakuin hal ini dan bilang kalau kamu suka dengan cara makan yang kayak gini.apa lagi kalau makannya seperti ini?" Katanya sambil menyuapi makanan kegiska dengan tangannya tanpa menggunakan sendok.

Giska langsung menyambar makanan tersebut lalu dia pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan damar.giska sangat senang dengan perlakuan damar terhadapnya sampai akhirnya dia melontarkan kata yang membuat damar terkejut.

"Mar,gue suka sama loe?" Katanya.seketika itu damar dibuat tersedak "uhuk - uhuk" dengan cekatan giska memberikan segelas air putih kepada damar."loe ga apa - apa?" Tanyanya damar hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saja."serius?" Tanyanya lagi."iya gis?" Jawabnnya dengan sedikit berbohong.

Lelaki lain pasti akan merasa senang jika ada seorang wanita yang menyatakan cinta.lain halnya dengan damar dia sama sekali tak suka dengan pernyataan tersebut.karena perkataan tersebut terlontar dari mulut adiknya."hmm..maaf gis aku..aku ga bisa balas perasaan kamu itu?" Katanya.

Terlihat sekali kalau giska sangat kecewa dengan jawaban damar itu."maaf gis aku udah bikin kamu sedih tapi aku ga mungkin balas cinta kamu itu gis karena kamu itu adalah tania adik kandung aku?" Batinnya.

"Gue itu bodoh ya mar?mana mungkin lah seorang polisi kaya loe itu mau sama gue yang preman pasar?" Jelasnya sambil tersenyum kecut."bu-bukan seperti itu gis tapi??" Damar sangat bingung menjelaskannya kepada giska."dan kayaknya loe juga udah punya pilihan?" Lanjut giska."maksud kamu?" damar bertambah bingung.

"Dinda??loe suka kan sama dia,gue bisa liat ko dari tatapan mata loe?no problem gue terima itu ko ya walau pun sedikit sedih si?tapi apa loe udah bilang sama dinda?" Katanya."udah?" Singkat damar.

"Oh ya terus apa jawabnnya?"Tanya giska penasaran."belum?dinda belum jawab pernyataan dari aku itu dia minta waktu untuk buat jawab?" Jelasnya.giska terdiam sejenak kemudian dia berkata kepada damar kalau dia mau membantu damar untuk mendapatkan dinda.

Tak lama kemudian dinda datang menghampiri mereka,sebenarnya dia tak kemana - mana sedari tadi dia hanya berdiri di balik pintu tak jauh dari mereka.sehingga dinda dapat mendengar semua percakapan mereka mulai dari pernyataan cinta nya giska ke damar sampai tawaran bantuan giska kepada damar untuk mendapatkan cinta dari dirinya.

"Kayaknya lagi pada serius nih ngomongin apa si?" Tanya dinda pura - pura tak tau."Mmm...rahasia dong?oh ya abis ini gue mau keluar bentar ya?" Katanya."kamu mau kemana bukannya kamu hari ini udah izin ke andra buat ga masuk kantor?" Tanya dinda.

"Eeh..gue mau pergi ke rumah singgah?cuma sebentar ko,boleh ya?" Pintanya.damar menawarkan diri untuk mengantarnya kerumah singgah tapi giska menolak tawaran tersebut.setelah menghabiskan sarapannya giska pun langsung pergi keluar.

"Maaf gue terpaksa berbohong sama kalian sebenarnya gue ga ingin pergi kerumah singgah tapi gue ingin ketemu sama ayah dan ibu.gue khawatir dengan keadaan mereka saat ini terutama ayah yang masih belum sembuh total?" Batinya.

Didalam perjalanan giska kerumah ayah dan ibunya,dia melihat ibu tari yang sedang berdiri disebrang jalan.sepertinya ibu tari sedang menunggu taksi yang lewat.giska pun langsung memanggilnya "IBU TARIII?!" Teriak giska.ibu tari yang mendengar teriakan giska itu pun langsung menoleh kearahnya."hai gis?" katanya sambil melambaikan tangannya.

"Ibu mau pergi kemana?" Tanya giska dengan sedikit berteriak."saya mau ketoko gis?" Jawabnya.namun karena begitu banyak kendaraan dijalan sana membuat mereka susah berkomunikasi akhirnya giska memutuskan untuk ketempat ibu tari berada.

Disaat giska sedang menyebrang tiba - tiba saja ada mobil kijang yang melaju dengan kecepatan penuh.ibu tari yang mengetahui hal itu langsung memperingatkan giska untuk berhati - hati."GISKA AWAS ADA MOBIL??" teriaknya kepada giska.tapi anak itu tak mendengar peringatan dari nya itu.

mobil itu semakin mendekati giska reflek ibu tari berlari kearah giska dan "BUUKKHH" sosok tubuh terpental jauh akibat ditabrak mobil tersebut."IBU TARIII??!" histeris giska lalu dia pun langsung menghampiri ibu tari yang sudah tergeletak dijalan dan berlumuran darah.

"Ibu tariii..bangun bu??" Katanya sambil memegangi kepalanya ibu tari."TOLOOONGG..TOLOOONG?" teriak giska meminta bantuan kepada orang lain.para warga yang mendengar teriakan minta tolong dari giska langsung menghampirinya."ada apa neng?" Tanya salah seorang warga."pak tolong bantu saya bawa ibu ini kerumah sakit?" Melasnya.

Para warga pun membantu giska memanggil taksi untuk membawa ibu tari kerumah sakit.didalam perjalanan giska terus menerus menangisi ibu tari.hatinya terasa sakit sekali ketika melihat ibu tari lemah tak berdaya di pangkuannya."ya allah tolong selamatkan dia?" Batinnya.sesampainya dirumah sakit dengan segera ibu tari dibawa keruangan ICU dan langsung ditangani oleh dokter.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience