Giska berniat menghubungi damar untuk memberitahu keadaan mamanya sekarang namun sayangnya hp giska mati.jadi dia memutuskan untuk pergi kerumah dinda lagi karena siapa tau damar masih ada disana.
Ternyata dugaannya tak salah damar masih ada disana terlihat dari mobilnya yang masih terparkir dihalaman rumah dinda.dia pun bergegas untuk masuk kedalam rumah itu tapi langkahnya tiba - tiba terhenti di depan pintu masuk karena dia mendengar percakapan antara damar dan dinda yang terdengar sangat serius.
"Din apa aku langsung aja ya kasih tau giska tentang hal ini?karena kalau semakin lama hal ini aku pendam aku takut dia akan benci sama aku karena udah nyembunyiin hal ini darinya?" Kata damar."apa yang kamu bilang itu ada benarnya juga si tapi kamu harus cari waktu yang benar - benar tepat agar dia bisa menerima kenyataan yang sebenarnya?" Jawabnya.
"Mereka itu lagi ngomongin hal apa si?kenapa nama gue disebut - sebut?emang kebenaran apa yang harus gue ketahui?" Giska bertanya - tanya kepada dirinya sendiri.karena rasa penasarannya yang semakin kuat akhirnya giska melangkahkan lagi kakinya untuk masuk kedalam dan bertanya kepada mereka.
"Kamu lagi ngapain disini?" suara bariton terdengar dari arah belakangnya dan berhasil membuat langkah kaki giska terhenti lagi."Ssttt?" Giska memberi kode kepada orang tersebut untuk diam lalu giska membawanya menjauh beberapa langkah dari sana.
"Ngapain si dra ada disini bukannya ini udah jamnya ngantor ya?" Giska balik bertanya kepada andra."kamu itu gimana si orang aku nanya malah kasih pertanyaan lagi ke aku?lagi ngapain juga kamu bawa aku kesini bukannya langsung masuk aja kedalam?" Herannya.
Giska langsung memasang wajah seriusnya dihadapan andra."kayaknya dinda sama damar lagi sembunyiin sesuatu deh dari gue?" Katanya.mendengar kata gue lagi yang keluar dari mulut giska dengan segera andra menyentil mulut tersebut."iiihh..sakit tau?" Lebay nya padahal giska tau kalau sentilan itu tak terlalu sakit.
"Harus berapa kali lagi si aku omongin kekamu?gunakan kata AKU bukan GUE,susah amat si kalau dibilangin?" Katanya sambil mengilangkan kedua tangannya."akh..iya maaf lupa?" Jawabnya."gini kayaknya dinda sama damar lagi sembunyiin sesuatu deh dari aku cuma ga tau apa itu?" Ulangnya.
"Masa si?" Kata andra.karena perbincangan serius itu membuat giska dan andra tak sadar kalau sedari tadi dinda dan damar sedang memperhatikan mereka dari kejauhan.setelah itu mereka pun mendekati giska dan andra.
"loh dra kamu sejak kapan ada disini?" Tanya dinda."a-e baru ko?" Jawabnya dengan sedikit gugup setelah melihat dinda dan damar disampingnya."giska ko kamu udah balik dari rumah singgah?" Tanya damar.pertanyaan damar membuat giska teringat kembali akan tujuannya datang kerumah dinda.
"Astagfirullahalajim..gue lupa??" Kata giska sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya lalu melepasnya dengan kasar."hah...kamu itu ya lupa terus emangnya apa si yang kamu ingat diotak kamu itu?" Sindir andra sambil mengetuk - ngetuk kepala giska dengan telunjuknya."sumpah ini serius dra?!gue balik kesini itu cuma mau kasih tau damar kalau ibu tari masuk rumah sakit?" Jelasnya.
"APA?!mama masuk rumah sakit gis,ko bisa si emangnya apa yang terjadi?" Kagetnya.giska pun menceritakan semuanya kepada mereka termasuk soal kebohongannya tadi."sekarang mama ada dirumah sakit mana gis?" Tanyanya dengan Cemas."ibu tari ada dirumah sakit medika mar?" Jawabnya.setelah itu Mereka semua pun bergegas pergi kerumah sakit tersebut.
Dan tak lama kemudian mereka semua sudah berada dirumah sakit tepatnya di ruang ICU.ternyata sampai sekarang dokter tersebut masih berada didalam menangani ibu tari."damar gimana keadaan mama?" Tanya papanya damar yang baru saja sampai dirumah sakit.setelah damar memberitahukan tentang kecelakaan itu pak agung langsung pergi kesana sampai - sampai meeting dikantornya pun ditunda.
"Aku juga kurang tau pah,dokter masih belum keluar dari ruangan itu?" Jelasnya."pak agung saya minta maaf karena gara - gara saya ibu tari jadi celaka gini?" Kata giska yang meminta maaf kepada suaminya ibu tari."ini semua bukan salah kamu nak,sudah takdirnya seperti ini jadi berhenti menyalahkan diri kamu ya?" Jawabnya sambil memeluk giska.
"Ya allah tolong selamatkanlah mama karena aku belum sempat memberitau dia kalau giska itu adalah tania anak kandung yang dia cari bertahun - tahun.dan aku juga ingin melihat keluarga ku kembali utuh dengan kehadiran tania dihidup kami?" Batin damar saat melihat giska dan papanya berpelukan.
Tak lama seorang dokter pun keluar dari ruangan ICU tersebut menandakan kalau dokter itu sudah selesai menangani ibu tari.sekarang mata mereka semua terfokus kepada dokter yang menangani ibu tari."dok gimana dengan keadaan istri saya?" Tanya pak agung.
"Maaf pak keadaan istri bapak belum membaik sekarang istri bapak dalam keadaan koma dan setelah ini saya akan memindahkan ibu tari keruang rawat?" Jelasnya."koma dok,terus apa kami bisa liat kondisinya sekarang?" Kata pak agung."boleh saja tapi saya sarankan jangan banyak - banyak pak,cukup satu atau dua orang saja?" Jawabnya lagi.
Terlihat damar dan pak agung sangat sedih ketika mendengar ibu tari koma didalam sana tidak hanya mereka berdua saja yang terlihat sedih tapi juga giska.dia merasa bersalah sekali karena bagaimana pun juga ini semua gara - gara dia.giska yang tak tahan melihat kesedihan damar dan pak agung memilih untuk pergi dari sana.
Andra yang melihat hal itu langsung membututi giska.sebuah lorong dirumah sakit menjadi tempat pilihan untuk giska menyendiri.dia pun duduk dibangku yang tersedia disana setelah itu dia menangis sejadi - jadinya.disela tangisannya tiba - tiba saja ada sebuah tangan yang menyodorkan sapu tangan kehadapannya.
"Pakai ini buat hapus air mata kamu?" Kata andra sambil duduk disamping giska.tapi dia tak mengambil sapu tangan itu melainkan dia mendekati andra dan memeluknya dengan erat.andra mengerti benar perasaan giska saat ini jadi memilih untuk membalas pelukan giska.
"Hiks..Ini semua salah aku dra,kalau aja hiks..waktu itu aku dengar teriakan ibu tari.hiks..pasti saat ini keadaan ibu tari baik - baik aja?" Katanya sesegukan.andra mengelus - elus kepala giska mencoba menenangkannya."ssuutt...kamu dengar kan apa yang dibilang sama pak agung tadi?ini semua udah takdir jadi jangan salahin diri kamu,yang terpenting sekarang kita berdoa supaya ibu tari sadar dari komanya dan cepat sembuh yah?" Katanya.
Sadar bahwa giska kini tengah memeluk andra dia pun segera melepas pelukannya dengan kasar sehingga membuat andra sedikit kaget."ngambil kesempatan banget si jadi orang?!" Kesalnya lalu giska segera mengambil sapu tangan andra dan menghapus air matanya itu.
"Eh ralat ya,siapa coba yang ngambil kesempatan?coba kamu ingat lagi siapa yang datang - datang meluk aku,Mmm?tapi kalau aku fikir wajar aja si kalau kamu tadi meluk aku,kamu pasti terpesona kan sama kegantengan aku?" Katanya mencoba menghibur giska.
Langsung saja giska menghadiahkan cubitan dilengan andra membuatnya meringis kesakitan."aww..kamu apa - apaan si gis sakit tau?" katanya."bodo amat?!" kesalnya.lalu giska beranjak dari tempat duduk itu dan hendak pergi dari sana tapi andra dengan sigap dia menarik tangan giska hal itu tentu saja membuat diri giska jatuh duduk dipangkuan andra.
Saat ini Mereka berdua hanya terdiam dan menatap satu sama lainnya."deg..deg..deg.." jantung giska kembali berdetak kencang saat menatap mata andra."kenapa kaya gini lagi si?gue deg - degan lagi?sebenarnya apa yang terjadi sama gue?apa...apa gue udah mulai suka sama dia?" Batin giska.
"Ya tuhan apa aku ini benar - benar jatuh cinta sama giska?kenapa wajah polosnya ini membuat aku nyaman sekali,membuat aku ingin selalu berada disisinya?" Fikir andra.beberapa detik kemudian andra semakin mendekatkan wajahnya ke wajah giska membuat jatung giska berdetak lebih keras dari yang tadi.andra menatap giska dengan sangat intens dan jarak diantara mereka kini hanya 5 cm.
Share this novel