bab 50

Romance Completed 2182

"Didalam sebuah cinta terdapat bahasa,
Yang mengalun indah mengisi jiwa,
Merindukan kisah kita berdua,
Yang tak pernah bisa akan terlupa".

Nyanyian terdengar semakin keras tapi mereka masih belum mengetahui siapa orang yang menyanyi itu.sekejap suara itu menghilang dari pendengaran mereka beberapa detik kemudian terdengar lagi suara nyanyian.namun kali ini yang bernyanyi adalah para polisi dihadapan mereka.

"Bila rindu ini masih milik mu,
Ku hadirkan sebuah tanya untuk mu,
Harus berapa lama aku menunggumu...aku menunggu mu...".

Sambil bernyanyi mereka berjalan membagi menjadi dua bagian.setelah terbagi menjadi dua ternyata ditengah - tengah mereka terlihat satu sosok yang mereka kenal.sosok laki - laki bertubuh tegap berpakaian polisi dengan menggunakan jaket kulit berwarna hitam khasnya.ya orang tersebut adalah damar kakak dari tania.

Lalu damar bernyanyi sambil berjalan maju kehadapan dinda.

"Didalam masa indah saat bersamamu,
Yang tak pernah bisa akan terlupa,
Pandangan matanya menghancurkan jiwa,
Ingin segenap cinta aku bertanya".

Dinda sangat terkesima dengan apa yang dilakukan oleh damar ini.begitu pun dengan tania dia tak menyangka kakaknya itu melakukan hal ini untuk dinda.

Dibagian akhir damar beserta aparat kepolisian yang dibelakangnya itu kini tengah bernyanyi bersama - sama.

"Bila rindu ini masih milik mu,
Ku hadirkan sebuah tanya untuk mu,
Harus berapa lama aku menunggumu...aku menunggumu...".

Setelah selesai bernyanyi anak buah damar berserta tania memberikan tepuk tangan yang meriah untuk damar.tak lama kemudian suasana menjadi hening dan sekarang tiba saatnya damar berbicara serius kepada dinda.

"Dinda?untuk yang kesekian kalinya aku bertanya sama kamu.apa kamu mau jadi kekasih aku dan apa kamu juga bersedia menjadi pendamping aku disaat aku susah atau pun senang?" Tanya damar sambil memberikan bunga yang disembunyikannya dari tadi dibelakang tubuhnya.

Dinda bingung harus menjawab apa karena jujur dia masih kaget dengan apa yang diliatnya tadi."terima aja din tar nyesel lagi kalau damar diambil orang lain?" Kata andra yang berada tak jauh dari mereka.

Tania dan dinda langsung menoleh kesumber suara tersebut.setelah dilihat Ternyata andra tak sendirian saat ini dia ditemani oleh irfan beserta orang tua andra,dinda,damar dan tania.semua ini sudah direncanakan oleh damar dan andra tanpa sepengetahuan kedua gadis itu.setelah itu mereka semua pun pergi mendekati damar dan yang lainnya.

"tania ini bukan mimpi kan,tolong cubit aku tania?" pinta dinda karena dia masih tak percaya kalau damar akan melakukan hal diluar dugaannya.mendengar perintah seperti itu maka dengan senang hati tania mencubit lengan dinda.

"aaww..?!sakit tania??" ringis dinda.tania dan damar terkekeh saat mendengar suara kesakitan dinda."lah kan tadi loe sendiri minta dicubit??gimana ini mimpi bukan?" kata tania.

dinda hanya menundukkan kepalanya sambil tersenyum malu saat mendengar sindiran dari tania.sumpah demi apa pun tania sekarang merasa gregetan ketika melihat dinda yang seperti ini.

bukannya apa - apa dia hanya tak tega melihat kakak laki - lakinya yang kini berdiri didepan dinda dengan raut wajah penuh pengharapan menunggu jawaban dari dinda.tapi sahabatnya ini bukannya menjawab malah tertunduk malu.hal itu tentu saja membuat tania ingin menggoda dinda lagi.

"Ssuutt..ssuutt din dijawablah pertanyaan kak damarnya?kalau dalam satu menit loe ga jawab maka gue akan cari kandidat lain yang mau jadi calon kakak ipar gue?" Kata giska

Dinda pun segera menegakkan kembali kepalanya lalu dia mengambil bunga dari damar itu lalu berkata."Iya aku mau?" Singkat dinda.setelah mendengar jawaban dari dinda maka damar langsung memeluk wanita nya tersebut dengan erat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience