Kemudian Dinda mengambil sepasang sepatu kesayangan mikhaila yang berwarna pink,senada dengan gaun yang dia pakai sekarang lalu dinda memakaikan sepatu itu kemikhaila."nak,damar kemana kok dia belum pulang si dari kantor.dia ga lupa kan kalau hari ini perayaan ulang tahun anaknya.terus apa kamu sudah telfon tania lagi sayang?" Tanya ibu tari.
"damar tadi wa aku mah dia bilang dia lagi dalam perjalanan kerumah kalau tania aku belum sempat telfon dia lagi tuh mah?" Jawabnya."ya sudah sekarang kamu telfon tania gih?" Pinta nya.dinda segera mengambil hpnya dan langsung menelfon adik iparnya itu.
tania yang sedang tertidur nyenyak mendadak jadi terbangun karena dirinya mendengar suara telfon masuk dari hpnya.Dengan penuh kehati - hatian dia melepas pelukannya dari tubuh andra agar tak mengganggu suaminya yang sedang tidur itu.setelah benar - benar terlepas tania pun langsung mengambil hpnya yang berada diatas meja.
Dilihat nya layar hp itu ternyata yang menelfon adalah dinda maka dengan sedikit berbisik tania menjawab telfon tersebut."iya halo din ada apa?" Tanya tania sambil membangunkan tubuhnya kemudian dia duduk."maaf tania aku telfon kamu lagi soalnya mama tadi suruh aku buat pastiin kamu lagi,kamu dan yang lainnya jadi kan datang ke tempat acara ulang tahun anak - anak kita?" Katanya.
"Iya jadi dong,kan rencananya kita udah susun dari jauh hari?" Jawabnya."mmm..oke deh kalau gitu?kebetulan aku,mama sama mikhaila juga lagi siap - siap nih?" Kata dinda."kalian udah siap - siap?" Bingung tania saat mendengar perkataan dinda."iya siap - siap kan sekarang udah sore tania acaranya dimulai satu jam lagi,kenapa si emangnya?" Dinda menjadi ikutan bingung olehnya.
Tania sekilas melirik jam yang ada dikamarnya dan betapa terkejutnya ketika dia melihat jarum jam mengarah keangka tiga."astagfirullah udah jam segini wah kacau gue belum siapin makan siang lagi buat papa sama revand?" Batinnya.tania yang panik tanpa sadar dia menggerak - gerakan badannya sehingga membuat andra terganggu dalam tidurnya.
"Halo tania ada apa sih?" Tegur dinda dan berhasil menyadarkan dirinya."a-ah...ga ko din ga apa - apa,ya udah kalau gitu gue sama yang lainnya juga siap - siap deh.sampai ketemu disana ya?" Tania pun segera mengakhiri pembicaraannya.
"Sayang??" Panggil andra dengan suara khas orang bangun tidur.andra terbangun dari tidurnya karena dia merasakan pergerakan disampingnya.tania pun menoleh kearah sampingnya terlihat andra sedang membuka tutup kelopak matanya dengan pelan,dia yakin sekali kalau suaminya itu baru saja tersadar.
"Kamu udah bangun sayang?maaf aku ganggu kamu tidur ya?tadi aku harus angkat telfon dulu dari dinda?" Jelasnya."ga masalah sayang lagi pula tidur aku udah cukup ko?emang dinda telfon lagi buat apa,dia mau tanya tentang aku lagi hmm?" Kata andra sambil membangunkan tubuhnya lalu duduk bersandar diranjang.
"Bukan sayang,Tadi dinda cuma mau mastiin kita doang,apa kita jadi pergi atau tidak?" Jawabnya."pergi??emang kita mau kemana?" Bingung andra."hah...penyakit pikunnya kambuh lagi deh?sayang,kamu lupa ya kan hari ini kita sama kak damar mau ngerayain ulang tahunnya revand dan mikhaila di restaurant?" Jelasnya.
Andra terdiam sejenak sambil memikirkan sesuatu."Oh iya maaf aku lupa?" Kata andra sambil menempelkan telapak tangannya dikening."ya udah kalau gitu kita siap - siap?" Lanjut andra,dia pun segera turun dari ranjangnya lalu menyambar handuk yang dia jemur tadi."sayang ko kamu diem aja si?" Tanyanya saat melihat tania masih duduk manis ditengah kasur.
"Aku ngerasa bersalah banget dra?" Katanya dengan sedikit Resah."loh kenapa?" andra penasaran dengan perkataan tania jadi dia memilih kembali berjalan kearah ranjangnya lalu duduk dipinggir kasur."aku...ngerasa bersalah banget karena...aku ga siapin makan siang buat papa dan revand?" Jelasnya.
Andra tertawa setelah mendengar penjelasan dari tania."jadi hup..kamu resah kaya gini hup..cuma gara - gara belum siapin makan siang hup..?" Katanya sambil menahan tawa."ihh malah ketawa lagi?!ini semua karena kamu tau?!aku jadi lupa waktu gini?!" Kesalnya lalu tania memberikan cubitan kecil dilengan dan perut andra.
"Kamu ga usah fikirin itu sayang kan ada bimina tugasnya dia kan membantu kita sayang.lagi pula ya papa itu ngerti ko kalau kamu harus layanin suami kamu dulu yang udah ditinggal selama dua minggu?" Jawabnya sambil mengedipkan satu mata ketania.tangan tania yang sedari tadi sedang mencubiti andra kini beralih ketelinga andra kemudian dia menjewer telinga itu sehingga membuat andra meringis kesakitan.
"Heh?!kita berdua itu ga ngapa - ngapain tau gak?!udah ah sana mandi duluan?" Tegasnya.andra pun bangun kembali dari tempat tidurnya setelah itu dia berdiri dihadapan tania sambil mengulurkan tangan kanannya membuat tania menaikkan satu alis sebagai tanda kebingungannya.
"mandi bareng yuk?" Ajak andra."ANDRA?!" Bentak tania,dia semakin kesal dengan kelakuan suaminya itu langsung saja tania mengambil bantal guling yang berada disampingnya lalu melemparkannya kearah andra.
Tapi dengan cepat andra berlari masuk ke dalam kamar mandi sehingga bantal itu tidak jadi mengenai dirinya.beberapa menit kemudian andra sudah terlihat rapih dengan kemeja berwarna putih,jas abu - abu serta celana levis yang berwarna sama dengan jasnya lalu dia pun turun kebawah untuk menemui papanya dan juga anaknya.
revand dan kakeknya itu ternyata sudah berdiri di dekat tangga menunggu andra dan tania turun."Hai jagoan ayah,gimana udah siap belum?" Tanya andra."udah dong yah?aku sama kakek udah siap dari tadi kok?" Jawabnya."dra,tanianya mana kok belum turun si?" Kata pak jamal ketika melihat andra turun sendirian."tania masih dandan,biasa kalau perempuan itu dandannya la..."perkataan andra terhenti saat dia melihat tania sedang menuruni tangga.
"khem siapa yang lama hmm?" Kata tania.pak jamal dan revand menoleh kesumber suara tersebut mereka berdua sangat terpesona ketika melihat penampilan tania saat itu.tapi berbeda dengan andra matanya melotot dan rahangnya mengeras dia benar - benar kesal dan marah saat melihat penampilan istrinya."aku udah siap nih,yuk kita jalan?" Pintanya.
Ketika Pak jamal,revand dan tania melangkahkan kakinya tiba - tiba saja andra menghadang tania."kamu mau kemana?!" Tanya andra dengan sedikit membentak."ya mau pergi ketempat ulang tahun revand dan mikhaila lah?" Jawabnya.andra melihat tania dari ujung kaki sampai kepala meneliti penampilan tania."dengan pakaian seperti itu hah?!" Kesalnya.
Tania melihat sekilas penampilannya memeriksa kesalahan yang ada pada dirinya."Loh emangnya kenapa sama pakaian aku dra?" Heran tania saat melihat ekspresi andra.seharusnya andra senang karena baju yang telah dibelinya beberapa bulan lalu telah dipakai oleh tania.
"tania liat gaun yang kamu pakai sekarang?!baju tanpa lengan,bagian lehernya rendah dan itu..itu arrggh?!coba kamu liat panjangnya aja diatas lutut sayang?kamu mau semua laki - laki yang ada disana melihat kamu dengan tatapan lapar hah?!"protesnya.
"Ganti baju?!" Perintah andra.namun disaat Tania membuka mulutnya mencoba memberi komentar andra dengan cepat memotongnya."CEPAT GANTI BAJU KAMU ATAU KITA BATAL PERGI?!" tegasnya.tania sangat kesal sampai - sampai dia menghentakkan kakinya dengan keras.padahal yang ingin dia lakukan hanyalah memberikan penampilan yang berbeda didepan andra tapi yang dia dapat hanyalah tanggapan negatif darinya.
Dengan segera tania berjalan menaiki anak tangga sambil marah - marah."Huh?!padahal dia sendiri yang beli gaun ini?!terus buat apa dibeli coba kalau akhirnya ga bisa dipakai,dasar plin plan?!" Gerutunya."aku dengar itu sayang?" Teriak andra.sambil menunggu tania berganti baju andra,revand dan pak jamal memutuskan untuk masuk kedalam mobil terebih dahulu.
Beberapa menit kemudian tania masuk kedalam mobil andra,tania kini duduk didepan bersama suaminya yang super nyebelin itu.ketika andra melihat tania yang sudah mengganti bajunya dengan lebih sopan senyum hangat pun mengembang di wajah andra.
andra mencondongkan kepalanya kesamping tania lalu dia membisikan sesuatu ditelinga tania."pakaian yang bagus aku suka?ini lebih baik dari gaun yang tadi,kamu terlihat semakin cantik sayang?" katanya.tania pun menoleh keandra sambil memberikan tatapan tajam."cepat jalan dan ingat setelah ini kamu jangan lagi membelikan pakaian buat aku jika kamu sendiri ga mau aku untuk memakainya?" ketus tania
"I'am sorry tania?aku hanya ga mau orang lain melihat apa yang sudah menjadi milikku?" kini andra sudah tak lagi berbisik sehingga perkataannya itu sudah pasti terdengar oleh papanya dan juga revand yang sedang duduk dikursi belakang.
revand kesal saat melihat ayahnya malah mengobrol dengan bundanya.dengan segera dia bangun dan berdiri tepat ditengah - tengah kursi ayah dan bundanya."Ayah buruan jalan nanti kita telat loh?" tegur revand dan berhasil membuat andra kaget lalu dia pun langsung membenarkan kembali posisi duduknya.
Share this novel