Lalu rian pun pergi meninggalkan mereka berdua."senang bertemu dengan kamu?" Andra mengulangi perkataan rian sambil tersenyum kecut."dra ini ga seperti yang kamu bayangin sayang?" Katanya sambil memegang lengan andra.namun andra segera melepas tangan tania secara kasar sehingga membuat tania kaget.
Andra segera mengambil dompet disaku celananya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan menaruhnya diatas meja.setelah itu dia pergi dari sana sambil menarik tangan tania secara kasar sampai membawanya masuk kedalam mobilnya.
Didalam perjalanan tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai di depan kantor pak agung."kita udah sampai dikantor papa kamu ga turun?kata andra sambil melihat kearah tania."aku ga akan turun dari mobil kalau kamu masih marah sama aku?" Jawabnya.
"Kamu turun sekarang tania aku udah ga marah sama kamu?" Datar andra.tania hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saja."kamu ga bisa bohong dra sama aku.kamu itu masih marah soal tadi pokoknya aku akan tetap didalam mobil bahkan kalau perlu aku akan mogok makan sampai kamu benar - benar ga marah lagi?" Jelasnya.
Andra mengalah sepertinya dia harus mengkesampingkan rasa cemburunya kepada rian karena dia tak mau kalau tania sampai melakukan hal - hal yang akan membuat tania menjadi sakit.
"Hah...oke liat aku tania?" Pintanya.sesaat tania menoleh keandra dan akhirnya mereka berdua menatap satu sama lain.andra mengangkat kedua tangannya lalu memegang pipi tania."aku udah ga marah lagi sama kamu?" Katanya."serius?" Tania masih ragu dengan perkataan andra."iya,apa ada keraguan dimata aku ini?" Kata andra meyakini tania.
"Sebaiknya kamu sekarang turun terus lanjutin pekerjaan kamu nanti sore aku akan jemput kamu,oke?" Lanjutnya sambil melepaskan tangannya dari wajah tania.tania langsung tersenyum saat andra bilang kalau dia sudah tak marah lagi kepadanya.dengan segera dia melepas sabuk pengamannya lalu mencium kening suaminya."makasi?" Singkat tania lalu dia pun keluar dari mobil andra.
"Semoga aja ga ada yang mengganggu rumah tangga kita tania,aku sangat sayang sama kamu aku ga mau kehilangan kamu?" Batin andra.lalu andra segera melajukan kembali mobilnya karena setumpuk pekerjaannya dikantor sudah menantinya.
Setelah mendengar kabar dari dinda bahwa mama nya sedang berada dirumahnya ibu tari pun langsung pulang kerumah dengan tergesa - gesa."assalamualaikum mah?" Kata ibu tari yang sudah berada diruang tamu dan melihat mamanya sedang duduk sendiri disana.
"Wa'alaikum salam?!" Jawab oma lestari dengan ketus."mama ko datang kesini ga bilang sama aku si?" Tanyanya."emangnya kalau mama bilang kamu bakal jemput mama hah?!" Oma lestari balik bertanya.ibu tari berjalan mendekati sofa yang disana lalu mendudukkan dirinya disofa tersebut.
"Ya jelas lah mah?mama kan ibu nya tari tentu aja tari akan jemput mama?" Jelasnya.ketika mereka sedang mengobrol datang lah dinda dari arah dapur."Mama ko udah pulang aja?" Tanya dinda sambil menyalimi tangan ibu mertuanya.
"Iya nak mama udah pulang tapi cuma sebentar aja,mama cuma mau liat oma kamu aja ko?" Jawabnya."kamu mau kemana nak ko udah rapi gitu?" Tanya ibu tari.namun disaat dinda ingin menjawab tiba - tiba saja oma lestari mendahului perkataannya itu.
"Hah..kaya ga tau anak muda jaman sekarang aja tar?Paling dinda mau pergi ke mall jalan - jalan disana sambil belanja ini itu ngabisin uang dari damar,ya kan?" Jelasnya.dinda merasa sedih sekali karena omanya berfikiran jelek terhadapnya.
Dinda mengambil nafas dalam - dalam lalu membuangnya secara perlahan hal itu dia lakukan untuk menetralkan hatinya yang sedih saat ini."ga ko oma aku cuma mau ketempat damar mau ngantar makan siang nya?" Katanya sambil menunjukkan rantang makanan yang dia pegang.
"Oh ya udah kalau gitu kamu cepat pergi,mama ga mau damar sampai telat makan?" Pinta mamanya.lalu dinda pun menyalimi kedua wanita yang sedang duduk itu dan setelah itu di pergi dari sana.
Beberapa menit kemudian dinda sudah sampai dikantor polisi,dinda pun langsung masuk kedalam sana lalu mencari keberadaan suaminya.tak jauh dari tempat dia berdiri dinda melihat damar sedang duduk sambil membaca sesuatu disana.
Dinda melangkahkan kakinya menghampiri damar."serius banget si pak polisi yang satu ini?" Tegur dinda.damar yang hafal akan suara tersebut langsung mendangakkan kepalanya."sayang??sejak kapan kamu ada disini?" Tanya damar."aku baru aja datang kamu si serius banget sampai ga tau aku ada didepan kamu?" Jawabnya.
"Maaf ya sayang tadi aku lagi baca laporan kasus kriminal aja?oh ya kamu bawakan makanan pesanan aku?" Katanya."ya tentu bawa dong?"jawabnya."ya udah kalau gitu kita makan ditaman belakang aja ya,ga enak soalnya kalau mesra - mesraan disini?" Pintanya.damar tersenyum - senyum saat mengucapkan kata - kata tadi.
damar pun bangkit dari tempat duduknya lalu mengajak dinda pergi ketempat yang dimaksud oleh damar itu.setelah sampai disana damar mencari tempat duduk yang pas buat mereka berdua."kita duduk disana yuk?" Ajak damar saat melihat bangku panjang dan meja kecil yang berada di pojok taman.
Setelah damar dan dinda duduk damar pun langsung membuka satu persatu tempat makan yang dibawa oleh dinda."wah..kayaknya makanan kamu ini enak deh?" Katanya yang sudah tergiur oleh beberapa makanan yang ada didepannya."jelas dong siapa dulu,dinda?" Dinda kini sedang memuji dirinya sendiri.
"Oke kalau gitu ini suapan pertama untuk istriku tercinta?" Katanya sambil menyodorkan sendok yang berisikan makanan.dengan senang hati dinda menyambar makanan tersebut.satu suapan sudah masuk kemulut dinda dan kini giliran damar yang memakan makanan itu.
"Mmm..sumpah sayang makanan kamu ini enak banget?" Puji damar."kalau gitu dihabisin dong makanannya?" Kata dinda.dia sangat senang ketika melihat damar menyukai apa yang dia buat.ketika damar sedang asik makan tiba - tiba saja dinda mengatakan hal yang membuatnya jadi tak nafsu makan.
"Tadi pagi oma datang kerumah sayang,dia bilang kalau dia akan tinggal sama kita selama beberapa bulan?" Jelasnya.seketika itu juga damar menghentikan kegiatan makannya lalu dia melihat kearah dinda.
"Apa kamu bilang tadi?oma ada dirumah??" Kagetnya.dinda menganggukkan kepalanya melihat itu damar langsung membuang nafas secara kasar.dia seperti itu karena dia tau bahwa setelah ini hidup mereka berdua pasti akan berubah saat omanya ada disana.
"Kamu kenapa mar?" Tanya dinda.damar langsung mengambil salah satu tangan dinda lalu menaruhnya diatas pahanya dan menggenggam tangan istrinya itu."sayang?aku mau setelah ini kita pindah keapartemen aku ya,kita tinggal disana selama oma ada dirumah?" Pintanya.
"Loh kenapa emangnya?" Heran dinda.damar langsung memalingkan wajahnya dari hadapan dinda."soalnya kan oma ada disana?aku tau din oma itu ga suka banget sama kamu,aku ga mau kamu selalu merasa sedih atas perlakuan oma kekamu selama disana,apa lagi kan sekarang kamu sedang hamil aku ga mau terjadi sesuatu sama kandungan kamu?" Jelasnya.
"Ga sayang,aku ga setuju atas usul kamu tadi.justru ini adalah waktu yang tepat buat aku dekat sama oma dan buat dia jadi suka sama aku.kamu mau bantu aku kan?" Katanya.dengan terpaksa dia mengikuti keinginan dinda walau pun saran dinda itu menurut dia tidak mungkin.
Malam harinya tania sedang duduk dikasurnya sambil memfokuskan diri pada laptopnya.andra yang baru saja selesai mandi langsung menghampiri tania lalu duduk disamping tania.
"Hah...tania ini udah malam loh kenapa masih kerja aja si?" Kesal andra."iya tanggung ini?" Jawabnya.andra terdiam melihat tania yang begitu serius dengan kerjaannya."tania aku mau tanya sesuatu sama kamu boleh?" Katanya."boleh?tanya apa?" Jawabnya dengan matanya masih terfokus pada laptop didepannya
"Ari ari itu siapa si?" Katanya.tania mengerutkan kedua alisnya karena dia tak mengerti siapa yang dimaksud oleh andra."ari ari?maksud kamu?" Bingungnya."iya ari orang yang ngobrol sama kamu direstauran tadi siang?" Jelasnya."maksud kamu pak adrian?" Katanya.
"Mungkin?" Jawabnya sambil mengangkat bahunya."kamu mah ganti nama orang aja deh.gini sayang pak adrian itu rekan bisnis papa yang baru dan tadi pagi dia meeting sama aku dan papa.eh..bukannya tadi dia udah perkenalin dirinya ya sama kamu?" Herannya."aku ga begitu perhatiin habisnya aku udah terlanjur ga suka sama dia karena udah dekatin kamu tadi?" Alasannya.
Share this novel