bab 8

Romance Completed 2182

Setelah mereka sudah berada didalam,ibu tari langsung memberikan penjelasan kepada giska tentang pekerjaannya.ternyata giska cepat tanggap dalam bekerja hal itu membuat ibu tari senang terhadapnya.

Tak terasa hari sudah malam ibu tari bersama giska beserta karyawan yang lainnya sedang bersiap - siap untuk tutup toko.ketika mereka sedang sibuk datang lah damar ketoko itu lalu menghampiri ibu tari."assalamualaikum?" Salam damar kepada ibu tari sambil mencium tangannya dan ibu tari pun langsung menjawab salam damar.

"wa 'alaikum salam sayang?gimana kerjaan kamu hari ini lancarkan?" Tanya nya."alhamdulillah lancar,oh iya gimana soal lowongan pekerjaan itu udah ada yang datang melamar belum?" Damar balik bertanya.

"Udah ko tadi ada yang datang melamar dan udah mulai kerja juga si tadi?" Jawab nya.disaat mereka berdua asik mengobrol giska yang sedang berjalan menghampiri karyawan lain untuk berpamitan itu tak sengaja melihat mereka berdua.

Betapa terkejutnya ketika dia melihat sosok polisi yang dia kenali tampangnya tengah berbicara dengan ibu tari si pemilik toko itu."itu bukannya polisi yang kemarin nangkap gue yah,ko dia bisa ada disini si terus juga kenapa dia kelihatan akrab banget sama ibu tari?" Heran giska.

Didalam keheranannya itu terselip rasa takut didalam hatinya.dia takut kalau polisi itu melihat dirinya ada disana langsung menangkapnya karena bagaimana pun juga dia itu preman yang menjadi target dari kepolisian karena sudah membantu temannya meloloskan diri.

Dengan segera dia bergegas pergi meninggalkan tempat itu,namun saat dia berjalan tak sengaja menabrak patung boneka yang berada disana hingga terjatuh.tentu saja hal itu membuat semua orang terfokus kepadanya termasuk ibu tari dan damar.

Ketika giska mengetahui kalau damar melihatnya dia pun langsung memalingkan wajah nya dengan tujuan agar damar tak mengetahui bahwa dirinya adalah preman yang dia kenal itu."siapa dia?" Tanya damar kepada ibu tari.

"Dia itu karyawan baru yag tadi diceritain?" Jawab ibu tari.karena merasa curiga dengan kelakuan giska,maka damar langsung menghampirinya.melihat damar yang semakin dekat dengan dirinya,dia pun memutuskan untuk lari dan pergi dari sana.

Namun sialnya saat dia akan pergi tangan giska ditarik oleh damar sehingga membuat dia tak bisa lari kemana - mana."giska kamu mau kemana?" Tanya ibu tari yang saat itu baru saja menghampirinya.

"Hhmm..saya mau pulang bu?" Jawab asal giska."loh tapi kan pintu keluarnya ada didepan sana bukan dibelakang?" Heran ibu tari."aduhh kenapa gue bilang kayak gitu si,ini mah sama aja bikin tambah curiga polisi itu?" Batin giska.

Giska pun segera mencari alasan agar tak membuat mereka curiga."ohh iya bu saya lupa,maklum lah saya kan masih baru?" Kata giska."gis,tunggu sebentar saya mau kenalin kamu dengan seseorang dulu?" Pinta ibu tari."bu gimana yah bu, besok aja deh soalnya saya udah cape banget rasanya?" Alasan giska.

Berbagai macam alasan diberikan giska ke ibu tari membuat damar semakin curiga dengannya."kamu itu siapa si ko kayaknya kamu takut sekali dengan saya?" Kata damar.lalu dia segera menarik tangan giska kehadapannya sehingga membuat giska berbalik arah dan langsung bertatapan muka dengan damar.

"KAMU?!" kaget damar setelah melihat giska."NGAPAIN KAMU DISINI?" Tanya damar lagi sedangkan giska hanya bisa tersenyum - senyum."damar kenalkan ini giska karyawan baru mama dan giska ini damar anak saya?"  Kata ibu tari memperkenalkan diri mereka.

"APA?!" kaget damar dan giska setelah mengetahui yang sebenarnya."tapi kayanya kalian ini udah saling kenal yah?" Tanya mamanya."ya jelas kenal lah mah,dia ini kan preman yang saya cari - cari karena dia selalu buat masalah disekitar pasar?" Jelas damar.

"Ih si bapak kenapa bilang kaya gitu si,saya ini kan bukan pembuat onar pak?"jawabnya sambil menjauhkan dirinya dari damar."ga buat onar gimana,terakhir aja kamu bikin lampu mobil seseorang pecah karena kamu berkelahi dengan preman lain?" Jelasnya lagi.

"Iya pak saya tau tapi kan itu bukan kesalahan saya sepenuhnya,niat saya cuma nolongin orang itu?" Jawab giska."udah kenapa jadi debad begini si?ini udah malam kita langsung pulang aja yah,yang lainnya juga pulang yah?" Kata ibu tari kesemua orang yang disana.

Mereka semua pun langsung keluar dari toko itu,setelah semua karyawan telah pulang tinggal lah giska,ibu tari dan damar disana."giska kamu mau pulang bareng ga sama kita?" Ajak ibu tari."eeehh..ga usah deh bu saya pulang sendiri aja?" Jawabnya.

"Udah kamu ikut kita aja,ini udah malam tau?iya saya tau kamu itu bisa jaga diri.tapi kan bagaimana pun juga kamu ini perempuan ga pantas dilihatnya keluyuran malam - malam gini?" Kata damar dengan tegas."bapak itu mau nawarin saya pulang bareng atau mau ngajakin saya debad lagi?" Jawabnya.

"Jangan banyak bicara lagi,segera masuk kedalam mobil dan inget jangan panggil saya bapak,karena saya itu bukan bapak kamu,jelas?" Kata damar.karena dia tak mau membuat keributan lagi didepan ibu tari maka dia langsung mengikuti apa yang damar suruh.sedangkan ibu tari yang sedari tadi melihat kelakuan mereka hanya dapat mengeleng - geleng kan kepalanya.

Sampai lah mereka didepan rumah giska,"jadi ini rumah kamu gis?" Tanya bu tari."iya ini rumah saya bu?ibu mau mampir dulu?" Katanya."ga terima kasih,ini udah malam juga?lebih baik kamu istirahat aja?oh ya besok kamu jangan lupa yah jawab 9 pagi sudah ada ditoko?kalau gitu saya pulang dulu yah?" Jawabnya.

Setelah ibu tari dan damar pergi dari arah lain datang lah irfan menghampirinya dengan heran karena sejak dari siang dia mencari giska tapi tak ketemu juga dan baru sekarang dia melihat giska."gis loe abis dari mana aja si gue udah bulak - balik kerumah loe,loe nya ga ada?" Tanya irfan.

"Gue abis pulang dari gawe fan?" Jawab nya."gawe??gawe dimana?sama siapa?sejak kapan?terus jadi apa?" Cerocos irfan sampai - sampai tak memberi kesempatan kepada giska untuk menjawab pertanyaannya."loe kebanyakan nanya kapan gue jawabnya kalau gitu?" Kesalnya.

"Iya maaf kan gue cuma penasaran?" Katanya."tadi siang itu gue lagi nyari - nyari kerja dan alhamdulillah gue dapet kerjaan juga di toko pakaian ga jauh si dari sini,yang punya itu ibu tari orangnya baik banget loh dia sama sekali ga mandang penampilan gue yang urakan gini dan tapi ada lagi yang bikin gue kaget?" Perkataan giska sengaja tak di lanjutkan agar irfan semakin penasaran.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience