"Baik pak?baik pah?" Kata mereka secara bersamaan."lebih baik kalian segera pergi dari sini dan kamu dra papa minta kamu segera pulang kerumah biar tania langsung mengobati luka kamu itu?" Pinta pak agung.
Rian langsung pergi dari kantor pak agung begitu juga dengan andra tapi andra tak pulang kerumah seperti yang diminta papa mertuanya itu.dia memilih pergi kekantornya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang lumayan banyak.
Sebenarnya bukan masalah pekerjaan saja yang membuat dia tak langsung pulang kerumah,tapi ini soal tania?tania yang membuat andra tak mau pulang terlebih dahulu tania masih marah dengannya jadi percuma saja dia pulang toh pasti disana juga dia akan diacuhkan olehnya.
Kebetulan juga hari ini papanya sedang tak kekantor jadi dia tak perlu mencarikan alasan saat papanya melihat keadaannya yang babak belur saat ini.malam hari tiba andra pun sudah berada dihalaman rumahnya tapi dia merasa ragu sekali untuk masuk.dia yakin sekali pasti nanti saat dia masuk kedalam akan ada begitu banyak pertanyaan yang terlontar dari mulut tania dan papanya.
Andra menarik nafas dalam - dalam lalu membuangnya secara perlahan ketika merasa dirinya sudah tenang maka andra pun keluar dari mobilnya itu lalu segera masuk kedalam rumah.dia masuk kerumah dengan mengendap - endap agar kedatangannya tak diketahui oleh orang rumah.
Namun ternyata usahanya itu sia - sia papanya yang sedang berada di ruang tengah sudah melihat andra yang akan menaiki tangga."andra??kamu sudah pulang nak?ga biasanya kamu pulang malam gini emangnya kerjaan dikantor banyak ya,tapi biasanya kalau pekerjaan kamu masih banyak kamu lebih memilih untuk melanjutkannya besok?" Kata papanya.
andra menghentikan langkahnya Seketika itu juga tubuh andra menegang dia bingung harus bagaimana dia tak mau kalau papanya melihat dirinya yang seperti ini."Maaf pah andra lagi cape,andra kekamar dulu ya mau istirahat?" Jawabnya tanpa menoleh kearah papanya.dan dia pun melangkahkan lagi kakinya dianak tangga tersebut.tania yang saat itu sedang berada didapur mendengar suara papa mertuanya seperti sedang berbicara dengan seseorang.
Karena penasaran tania pun pergi ketempat dimana papa mertuanya itu berada."pah?tadi papa ngobrol sama siapa?" Tanya tania."oh itu papa tadi bicara sama andra?" Jawabnya."jadi andra udah pulang pah terus mana dianya?" Tanyanya lagi.walau pun tania sedang kesal dengan andra tapi jujur saat ini dia menghawatirkan suaminya itu.bahkan dia rela tak tidur duluan karena dia menunggu andra yang belum pulang dari kantor.
"Dia sudah keatas lebih baik kamu temui dia karena sepertinya terjadi sesuatu sama dia soalnya tadi dia terlihat begitu lemas bahkan dia tadi ga menoleh kearah papa saat kami berbicara?" Katanya.tania pun menurut dia langsung keatas dan masuk kekamar yang baru saja andra tempati semalam.
Betapa kagetnya dia saat mendapati andra sedang duduk dipinggir ranjang sambil mengobati beberapa luka yang terdapat di wajahnya.tania langsung menghampiri suaminya itu dan duduk di samping nya.
"astagfirullahalazim..muka kamu kenapa dra ko luka - luka gitu si?" Cemasnya.namun suaminya tak menjawab pertanyaan dari istrinya itu andra sekarang sedang fokus mengobati wajahnya.tania menarik dagu andra sehingga kini wajah andra menghadap ke dirinya.
"Aku tanya sama kamu dra jadi tolong kamu jawab pertanyaan aku itu jangan acuh seperti ini?" Pintnya."wajah kamu kenapa lebam gitu si?" tanyanya lagi.andra pun menghentikan aktifitasnya dan menjelaskan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Namun disaat andra ingin berbicara terdengar suara panggilan telfon dari hp tania,dia pun segera mengambil hpnya disaku celananya dan melihat siapa orang yang menelfonnya."papa?" Kata tania saat melihat nama papanya yang tertera dilayar hpnya.
"Halo pah...iya baru saja sampai...aku udah liat pah...jadi seperti itu...oke maksih ya pah atas infonya?" Setelah selesai bertelfonan dengan papanya kini tania terfokus kepada suaminya.andra sangat tau sekali pasti tadi papa mertuanya itu sudah menjelaskan tentang kejadian dikantornya.
"Apa kamu benar kamu seperti ini karena berkelahi dengan pak rian?" Tanyanya dengan memberikan tatapan yang tak biasa kepada andra.dia pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan tania.
Tania menghembuskan nafasnya secara kasar lalu menatap andra lagi dengan tatapan kemarahan."dra kenapa si kamu lakuin ini hah?!kamu mau jadi jagoan atau apa hah?!atau kamu punya seribu nyawa sehingga kamu mencari lawan untuk berkelahi seperti ini?!jawab aku dra jelaskan semuanya!!" Marah tania.
"Aku?aku kepancing emosi tania karena tadi rian berkata kalau dia akan tetap mendekati kamu walau pun kamu udah ga bekerja lagi dikantor?aku kesal aku marah saat dia berbicara seperti itu,a-aku...aku ga mau kalau sampai hal itu terjadi sayang makanya aku kasih dia pelajaran?" Jelasnya.
"Dra bukankah aku udah pernah bilang sama kamu aku itu hanya cinta dan sayang sama kamu dan aku juga ga akan pernah membuka hati aku lagi untuk laki - laki lain.liat apa yang terjadi sama kamu sekarang?kamu itu bikin aku khawatir tau ga si?" Katanya dengan mata yang berkaca - kaca.
Melihat kesedihan diraut wajah tania maka dia pun segera memeluk istrinya itu."maaf??maaf??maaf sayang karena udah bikin kamu sedih dan khawatir seperti ini?" Sesalnya.lalu andra melepaskan pelukannya itu sekarang rasa penyesalannya semakin bertambah karena dia melihat buliran air mata dipipi tania.
Andra segera menghapus air mata tania itu lalu memeluk istrinya lagi."aku maafin kamu tapi janji jangan ngelakuin hal seperti ini lagi ya?" Pintanya.andra kemudian melepas pelukannya lagi dan menjawab pertanyaan tania."iya,aku janji?" Jawabnya.
Lalu tangan tania meraba - raba wajah andra yang luka itu,tania merasa sedih sekali ketika melihat wajah suaminya yang babak belur itu."masih sakit?" Tanya tania dan andra hanya mengangguk pelan."siniin obatnya biar aku yang obati?" Pinta tania.
Selesai mengobati andra,dia bangun dari tempat duduknya itu lalu berdiri dihadapan andra.tania meraih tangan andra lalu segera menariknya sehingga membuat andra beranjak dari tempat tidurnya."kamu mau bawa aku kemana hm?" Bingung andra.
"Kita istirahat dikamar ini udah malam?" Katanya.andra sama sekali tak mengerti maksud dari perkataan tania."tapi tania bukannya kamar aku disini?" Jawab andra."ohh jadi sekarang kamu udah betah tidur disini sendirian?hhmm..padahal aku mau nyuruh kamu balik kekamar kita tapi berhubung kamu udah nyaman disini ya ga jadi deh?" Katanya lalu segera melepaskan tangan andra lalu berjalan kearah pintu.
Andra yang baru tersadar akan omongan tania dengan segera dia berlari mengejar tania lalu menghadang istrinya itu."jadi kamu udah perbolehin aku sekamar lagi sama kamu?" Tanyanya untuk meyakinkan lagi."iya?" Singkat tania."yeah..makasih sayang?" Senang andra.
Lalu andra membuka pintu kamar tamu setelah itu dia keluar dari kamar tersebut.karena saking senangnya sampai - sampai andra lupa kalau tania masih berada didalam kamar tamu."lah kok gue ditinggal si?" Batin tania saat andra meninggalkan dia sendiri dikamar tamu.
Dia sangat kesal dengan suaminya itu mentang - mentang sudah dimaafkan dan diperbolehkan lagi tidur dikamarnya andra melupakan dirinya.sadar kalau tania masih berada didalam kamar andr pun kembali kekamar tersebut.
Sesampainya dikamar dia melihat tania sedang berdiri sambil tersenyum kecut kepadanya."kenapa balik lagi hah?!" Kesalnya."ya jelas aku balik lagi lah,kan sayangnya aku masih ada disini?" Jawabnya dengan manja."pergi sana?!" Bentaknya.
"Ayo lah tania maafin aku,baru aja 2 menit yang lalu kita baikan masa kita marahan lagi si sayang?" Rayu andra.tania mengacuhkan dirinya sehingga membuat andra menjadi gelisah.tapi andra tak habis akal dengan segera dia menggendong tania lalu membawanya pergi kekamar mereka.
Tengah malam disaat andra tertidur nyenyak tiba - tiba saja terdengar suara teriakan."jangaan!!jangaan!!tolonggg!!tolonggg!!" Teriak tania dalam tidurnya.andra yang merasa terganggu dengan suara teriakan itu langsung membuka matanya lalu segera menyalakan lampu tidur dan melihat kearah sampingnya.
Melihat tania yang tertidur dengan gelisah sambil berteriak - teriak andra pun langsung membangunkan tania."tania??hei tania??bangun sayang??" Kata andra membangunkan tania sambil menggerak - gerakkan badannya."aahkhh!!" Teriak tania lagi namun kali ini dia langsung terbangun dari tidurnya lalu duduk sambil mencoba mengatur nafasnya yang terengah - engah.
Seketika itu juga andra mengambil segelas air putih yang berada diatas meja."ini sayang minum dulu?" Katanya lalu memberikan air itu ketania dengan segera dia menyambar gelas itu dan dihabiskannya air yang diberikan andra.
Share this novel