bab 17

Romance Completed 2182

"Terus kamu disini lagi mau makan siang?" Tanya damar."oh bukan ini gue lagi beli makanan pesanan beberapa karyawan disana?" Jawabnya.disaat giska sedang mengobrol dengan damar,pelayan dari rumah makan itu menghampirinya dan memberikan beberapa pesanan yang telah dipesan oleh giska itu."neng ini pesanannya?" Kata orang itu.

"Oh iya pak makasi,dan ini uangnya?" Kata nya sambil memberikan uang pas kepadanya."damar gue balik kekantor dulu yah buat kasih ini?" Katanya."giska,tunggu?!" Panggilnya lagi."kenapa mar?" Tanya giska."gimana kalau kita makan siang bareng?" Ajak nya.

"Maaf gue ga bisa soalnya harus kasih ini ke mereka nanti kalau kelamaan jadi masalah lagi?" Tolak nya."ya udah kalau gitu kita ketempat kerja kamu dulu terus abis itu baru kita makan siang?" Jelas damar."gimana ya?" Bingung giska."kenapa kamu takut dimarahin sama andra kalau kamu pergi dari kantor.giska istirahat itu hak setiap orang loh,jadi ga mungkin lah dia marahin kamu gara - gara hal ini?" Jelas damar.

"Jadi gimana?" Tanya damar lagi."hmm..ya udah deh gue mau?" Giska menerima ajakan damar.setelah itu giska dan damar masuk kedalam mobil damar lalu pergi ke tempat kerjaan giska.setelah giska memberikan pesanan itu kepada karyawan disana dia pun langsung pergi menemui damar yang sedang ada di ruang tunggu.

Disaat giska dan damar akan pergi meninggalkan kantor itu mereka berpapasan dengan andra."loe mau kemana gis?" Tanya andra.pada saat giska ingin menjawab nya namun damar terlebih dahulu menjawab pertanyaan dari andra."mau makan siang?" Jawab damar.

"Gue kan nanya ke giska bukan ke anda,bapak polisi?" Ketusnya."ya kan sama aja jawabannya,maaf kita lagi buru - buru ni,permisi ya?" Pamit damar meninggalkan andra begitu saja.tak lama kemudian dirumah makan yang tak jauh dari tempat kerjanya.terlihat giska dan damar sedang tertawa bersama - sama.

"Ahahaha..loe liat ga reaksi andra saat loe yang jawab pertanyaannya?sumpah lucu banget tau ga?" Ejek giska soal andra."iya aku liat ko,habisnya ya aku liat dia itu kaya so big bos banget ngatur sana ngatur sini mau tau aja urusan orang lain.kamu juga harus gitu gis harus bisa lawan dia saat dia semena - mena sama kamu?" Katanya.

"Makasih ya loe udah bantu gue?" Giska berterima kasih atas bantuan damar tadi."iya sama - sama kamu tenang aja kalau kamu butuh bantuan aku lagi tinggal bilang aja,aku siap ko buat bantu kamu?" Jawabnya sambil memegang tangan giska dan itu membuat giska jadi salah tingkah.

"Duh ini ko damar pakai pegang - pegang tangan gue si,bikin jantung gue jadi deg - degan gini.ada apa ni?" Batin nya.sadar kalau dia sedang memegang tangan giska,dia pun segera melepaskan tangannya dari tangan giska."maaf gis?" Kata nya.giska hanya menganggukkan kepalanya saja setelah itu mereka melanjutkan lagi makan siangnya.

"Damar kayanya jam istirahatnya udah mau abis deh,gue harus balik kekantor lagi?" Kata giska."ya udah kalau gitu aku antar kamu ya?" Pinta nya."Mmm..ga usah damar lagian kan jarak dari sini ke kantor kan deket?" Tolaknya secara halus."ya udah kalau gitu kamu hati - hati ya,dan ingat pesan aku tadi?" Katanya.

"Siiipp?" Jawabnya sambil mengacungkan ibu jarinya.lalu dia pun  pergi balik kekantornya sedangkan damar tersenyum - senyum melihat giska.dan sampai lah giska dikantor andra,disana dia terbayang akan kejadian dirumah makan tadi saat damar memegang tangan nya.

"Aduh..duh..ini kenapa gue jadi mikirin damar ya,tapi kalau diperhatiin damar itu ganteng juga si?akh..ngomong apa si gue ini,sadar gis damar itu seorang polisi yang kaya mana mau dia sama loe yang orang miskin dan begajulan ini?" Katanya pada dirinya sendiri.

Dari kejauhan andra memperhatikan giska dengan penuh keheranan karena  giska berbicara pada dirinya sendiri.lalu dia pun segera menghampiri giska disana."giska?" Panggil andra tapi giska tak menjawab panggilan andra itu.

"Giska???" Panggil nya lagi dan masih tetap seperti tadi giska belum tersadar kalau dirinya sedang dipanggil oleh andra.merasa kesal dengan giska karena dia tak menjawab panggilan nya akhirnya andra pun berteriak persis ditelinga giska.

GIIISSKAAA..!!" teriak andra.hal itu sontak membuat giska terkejut dan tanpa sadar dia menjatuhkan handphone nya sehingga handphone tersebut hancur berserakan di lantai."aarrgghh..hp gue??" Katanya sambil mengambil kepingan hpnya itu kemudian dia berdiri menghadap andra.dengan sedikit mendorong tubuh andra,giska meluapkan kekesalannya kepada bos nya itu.

"Loe itu apa - apaan si,kalau panggil orang itu biasa - biasa aja jangan teriak - teriak kaya tadi emang ini hutan apa?!liat nih berkat ulah loe hp gue hancur kaya gini?!mana ini hp gue satu - satunya lagi?!" Kesalnya."salah loe sendiri kenapa berkali - kali gue panggil ga dengar jadi wajar aja kalau gue lakuin kaya tadi.lagi pula hp udah butut gitu masih loe pakai pantesnya hp loe itu masuk museum tau ga?" Jawabnya.

"Gue tau loe itu orang kaya bisa beli apa pun itu dengan uang yang loe punya?!tapi sayang loe itu orang kaya yang ga punya hati?!loe itu ga bisa nilai berharga atau tidaknya suatu barang?!asal loe tau hp ini berarti banget buat gue,karena ini adalah hadiah ulang tahun dari ayah gue yang dia beli dari hasil keringat nya sendiri?!" Jelasnya dengan sinis.

Mendengar perkataan giska itu membuat andra terdiam sejenak begitu pun dengan beberapa karyawan yang kala itu sedang berada disana yang menyaksikan perdebatan mereka itu.andra merasa bersalah sekali karena membuat barang kesayangan giska hancur karena ulahnya."gis??gue.." andra bingung harus berkata apa.

"Cukup!!mulai sekarang gue berhenti dari sini,karena gue udah ga tahan dengan kelakuan loe itu.tapi loe tenang aja gue akan tetap bertanggung jawab ko atas kerusakan mobil loe itu?" Katanya lalu dia pergi meninggalkan andra yang masih terdiam disana.namun beberapa menit kemudian andra pergi mengejar giska.

Andra berlarian kesana kemari mencari keberadaan giska.pada saat dia mencari giska didekat pantry tak sengaja dia mendengar suara seseorang yang menangis.suara itu berasal dari ruangan pantry.dibalik kaca yang ada dipintunya itu dia melihat giska yang sedang menangis sambil menatap hpnya yang ada di meja.

Baru kali ini dia melihat seorang giska menangis.dia tak menyangka giska yang dia kenal selama ini sebagai seorang preman yang urakan dan sering membuat masalah kepada dirinya bisa menangis seperti itu."gue jadi ngerasa bersalah banget sama giska,ga seharusnya gue ngelakuin hal tadi,walau pun dia itu cewe rese tapi pantang buat gue bikin wanita menangis.karena itu sama artinya seperti gue udah nyakitin hati mama.gue harus minta maaf sama giska?!" Katanya.

Dia pun segera membuka pintunya dan masuk kedalam kemudian menghampiri giska.melihat andra datang menemuinya giska langsung menghentikan tangisannya lalu menghapus air mata yang ada di pipinya itu."mau ngapain loe ada disini?!" Sinis giska.

"Gue datang kesini buat minta maaf sama loe,gue nyesel udah ngelakuin hal yang tadi sama loe.gue akan coba perbaikin hp loe itu dan untuk gue akan belikan hp buat loe supaya loe bisa berkomunikasi dengan keluarga loe dan yang lainnya?" Jelasnya."makasih,tapi ga perlu loe lakuin itu?gue ga butuh sesuatu dari loe?" Jawabnya.
 
Giska pun berdiri lalu hendak meninggalkan andra lagi tapi hal itu langsung ditahan oleh andra."lepasin tangan loe?!gue mau pulang?!" Katanya."ga bisa?!loe ga bisa pergi dari sini karena ini masih jam kantor?!" Jelas andra."iya ini emang masih jam kantor untuk karyawan disini tapi mulai sekarang gue bukan karyawan di perusahaan ini lagi?" Tegasnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience