Didalam perjalanan giska dan damar hanya tersenyum - senyum sambil melempar pandangan kesatu sama lain.tak lama damar memecah kesunyian didalam mobil itu."gimana gis makan malamnya?" Tanya damar."wah enak banget mar,liat aja nih perut gue sampai besar gini akibat kekenyangan soalnya mama loe tadi nyuruh gue makan terus si?" Jelasnya."hahaha..mama emang gitu gis,dia paling senang kalau udah ada orang yang muji makanannya dia.dan pasti dia bakalan terus maksa orang itu makan semuanya sampai habis ga tesisa?" Jawabnya.
"Ga apa - apa juga si,gue malah senang ko?" Katanya.tak terasa mereka berdua sudah sampai dirumah giska.mereka pun turun dari mobil namun disaat giska berjalan dia tak sengaja menginjak kulit pisang.alhasil kulit pisang itu membuat giska terpeleset dan hampir jatuh.tapi dengan sigap damar menangkap tubuh giska dari belakang dan sekarang mereka berdua berpandangan cukup lama."khem!" Suara dari ayah membuat giska dan damar tersadar.dengan segera dia membantu giska untuk berdiri lalu ayah nya menghampiri mereka.
"Sudah malam nak,kamu masuk kedalam yah?" Pinta nya sambil tersenyum lalu giska segera masuk kedalam rumahnya sedangkan ayahnya masih berhadapan dengan damar."hhmm..pak sobri kalau gitu saya pamit pulang dulu,permisi?" Katanya dengan sedikit kikuk lalu dia masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan pak sobri.keesokan paginya sebelum giska berangkat kerja dia menemui ibunya untuk mengembalikan kalung yang diberikannya kemarin."bu ini aku kembaliin kalungnya?" Katanya sambil menyerahkan kalung tersebut tapi ibu wulan menolaknya secara halus.
"Ga usah dikembalikan nak,itu punya kamu ko?sebenarnya sejak ibu mengadopsi kamu kalung itu memang sudah ada dileher kamu.dulu ibu mengambilnya karena ibu ingin menyimpannya.berhubung kamu sekarang sudah besar maka ibu mengembalikannya kekamu.jaga kalung itu yah,siapa tau itu petunjuk yang bisa mengantarkan kamu untuk menemukan orang tua kandung kamu?" Jelasnya dengan raut wajah yang sedih.
Dengan segera giska mengambil kalung itu lalu memeluk erat tubuh ibunya hingga tak terasa air mata mereka berdua menetes."lebih baik kamu sekarang berangkat gih,nanti kamu telat lagi?" Katanya sambil melepas pelukannya dan mengusap air matanya dan air mata giska.giska pun menyalimi ibunya dan pergi berangkat kerja.sesampainya giska dikantor dia ditugaskan untuk membelikan sarapan diluar kantor untuk beberapa karyawan.
Giska yang masih berada dirumah makan mendapat sms dari andra.
Andra : "tolong buatin gue kopi,inget jangan terlalu manis".
Giska : "gue ga bisa,loe telfon pantry aja biar orang lain yang buatin pesanan loe".
Andra : "gue maunya loe yang bikin".
Giska : "ga bisa,gue lagi di luar kantor".
Andra : "ngapain loe diluar?".
Giska : "lagi beliin sarapan buat anak buah loe,udah sana telfon pantry aja".
Andra : "oke,gue tunggu loe 15 menit?kalau sampai lewat dari itu gue bakal jadiin loe istri gue".(candanya)
Giska :"oke!oke!gue langsung kekantor sekarang".
Giska pun mengakhiri sms tersebut dengan rasa kesal.sedangkan andra tertawa puas dengan ketakutan giska akan ancamannya itu."Dasar gila ya ini orang?!seenak jidadnya aja nyuruh dan ancam orang?!" Kesal giska."ini mba pesanannya?" Kata pelayan tersebut."makasih mba,ini uang nya?kembaliannya ambil aja buat mba?" Jawabnya dengan segera dia berlari meninggalkan tempat itu."woy mba!!ini mah uangnya pas,ga ada kembaliannya?" Teriak pelayan tersebut kepada giska yang sedang berlari itu.
Dengan nafas yang terengah - enga akhirnya dia sampai juga dikantor lalu dia segera memberikan pesanaan tersebut kepada orangnya.sambil berlarian kepantry dia langsung membuatkan kopi untuk andra secepat mungkin membuat chika teman seprofesinya bertanya - tanya."loe ngapain si bikin kopi ngebut gitu?" Herannya."sorry ya nona cantik gue lagi buru - buru nih?" Jawabnya sambil meninggalkan chika begitu saja.
Sesampainya dia di depan ruangan andra,giska mengatur nafasnya karena dari awal dia masuk kekantor dia sama sekali belum beristirahat."tok..tok..tok.." giska mengetuk pintu ruangan andra."masuk?" Setelah mendengar suara tersebut giska pun masuk kedalam."13 menit 24 detik,taruh kopinya dimeja?" Pinta andra dengan wajah yang datar.
Setelah dia menaruh kopi tersebut dimeja kerjanya andra,dia pun memutuskan untuk kembali kepantry."giska!?" Panggil andra,dan giska pun menoleh kearah andra."ada apa?" Tanyanya."tolong loe beresin meja yang disana itu?" Jawabnya lalu meminum kopi tersebut.dengan segera giska merapihkan meja yang dimaksud oleh andra.
Disaat dia sedang asik berberes - beres tiba - tiba terdengar suara teriakan dari arah belakangnya."aaarrrgghh" giska langsung menoleh kesumber suara itu.ternyata suara teriakan itu berasal dari andra,dia sekarang sedang duduk menjerit kesakitan sambil memegangi perutnya.giska yang merasa panik langsung menghampiri bosnya itu."loe...eh pak kenapa?ko kesakitan gitu si?" Cemasnya.
Bukannya sebuah jawaban yang dia terima melainkan suara jerit kesakitan lagi "aarrgghh" giska semakin panik."pak kenapa si?jangan bikin panik dong??apa jangan - jangan bapak keracunan??" Tebaknya."perasaan tadi pas gue bikin kopinya ga pake sianida deh,kenapa dia jadi kesakitan gini si?" Lanjutnya.disaat dia berceloteh sendiri andra tiba - tiba memegang erat tangan giska lalu menarik kehadapannya hal itu tentu saja membuat giska kaget.
"Giska??to-long ambilin o-bat magh di-i kotak o-bat disa-na itu?" Pintanya sambil menunjukkan tempat obat tersebut.giska mengangguk lalu segera mengambil obat itu beserta air putih yang ada di atas meja dan memberikannya kepada andra."ini diminum dulu obatnya?" Kata giska.setelah 5 menit andra meminum obatnya suara erangan kesakitannya pun sudah tak terdengar lagi."bapak istirahat dulu saya mau keluar kantor sebentar?" Katanya setelah melihat keadaannya yang mulai membaik giska pun keluar dari ruangan andra.
Tak lama kemudian giska pun kembali keruangan andra dengan membawa sekotak bubur ayam ditangannya."ini bapak makan dulu biar perutnya ga sakit lagi?" Pintanya lalu memberiknnya kepada andra.andra mengambil makanan itu dan langsung memakan bubur yang diberikannya dengan lahap."lagian si,belum makan udah minum kopi?ya pantas aja lah lambungnya jadi sakit gitu?lain kali sebelum ngantor sarapan dulu" Kata giska menasihati andra.
"Saya kepantry dulu,udah baikan kan?kalau perlu apa - apa telfon pantry aja yah?" Lanjutnya lalu dia dia berjalan kearah pintu."makasih ya gis?" Kata andra disaat giska sedang berjalan keluar,giska hanya merespon dengan mengangkat tangan kanannya dan menyatukan ibu jari dengan telunjuknya tanpa membalikkan badan kearah andra.ditempat lain ibu tari sedang berada disebuah cafe bersama dengan asistennya.mereka sedang menunggu seorang disainer yang akan bekerja sama dengan mereka.
"Selamat siang?" Kata seseorang yang baru saja menghampiri mereka."siang?" Jawab ibu tari lalu dia melihat kearah orang itu."loh??" Satu kata yang mereka ucapkan saat melihat satu sama lain."kamu disainer yang saya tunggu?" Tanyanya."iya tante,jadi tante yang punya toko butik femina itu?wah ga nyangka ya kita jadi partner kerja gini?" Jawabnya."iya saya juga ga nyangka,kalau gitu silahkan duduk?" Kata ibu tari.
Mereka memulai diskusinya,disana dinda mempresentasikan desain bajunya kepada ibu tari.tak lama kemudian diskusi mereka pun selesai."tante ga nyangka loh kalau kamu itu seorang disainer din?contoh baju - baju yang kamu perlihatkan ke saya juga sangat bagus sekali loh?" Katanya.dinda hanya tersenyum disaat ibu tari memuji karyanya."oh ya apa kamu pernah go internasional untuk karya kamu ini,karena emang benar loh desain pakaian kamu ini sangat bagus sekali?" Tanya ibu tari.
Share this novel