Sesaat hening andra tak merespon perkataan tania tapi beberapa detik kemudian andra tersenyum - senyum kepada nya lalu tangannya mengacak - acak rambut tania.
"Iya sayang aku ga akan marah ko sama kamu.lagian tadi juga aku udah liat semuanya?" Jawab andra."emang kamu liat apa?" Selidik tania."ya liat sikap kamu yang acuh pas rian terus - terusan mendekati kamu?sebenarnya si aku sampai disana sudah lama tapi aku mau liat dulu gimana istriku ini menghadapi laki -laik itu?dan ternyata sikap kamu tadi ga membuat aku kecewa?" Katanya.
Melihat suaminya yang tak marah terhadap dirinya maka tania pun langsung menghadiahkan sebuah pelukan untuknya."andra?" Panggil tania yang masih berada dipelukan andra.
"Ya sayang ada apa hmm?" Tanya andra."I LOVE YOU?" tania menggungkapkan isi hatinya pada suami tampannya itu."I LOVE YOU TOO TANIA?" Jawabnya dengan tak kalah manis.ke esokan malamnya tania terihat sedang menonton tv diruang keluarga bersama papa mertuanya.
mereka berdua sangat serius sekali menonton acara ditv sampai - sampai mereka tak menyadari kehadiran andra."tania sayang?" Panggil andra yang sedang berdiri disamping mereka."iya?" Jawabnya lalu melihat kearah yang memanggil nya itu.
Kini tania melihat sosok itu dari atas sampai bawah dia sangat heran kenapa suaminya sudah terlihat rapih sekali.tak hanya tania yang merasa heran pak jamal juga sama herannya ketika melihat andra yang sudah rapih.
"Kamu mau kemana dra udah rapi gitu?mau pergi sama tania hm..?" Tanya papanya."iya pah aku mau pergi sama tania?" Jawabnya.tania merasa heran kenapa andra bilang mau pergi bersamanya karena seingatnya malam ini dia tak punya janji apapun dengan andra."pergi??sama aku??emang kita ada janji mau pergi ya??tapi ko aku ga ingat apa - apa ya?" Bingungnya.
"Kita mau pergi kerumah mama sayang,maaf aku lupa kasih tau kamu kemarin?kak damar minta kita berdua untuk kesana katanya ada hal penting yang mau dia bicarakan?" Jelasnya.
"Apa?!kerumah mama?!gak ah..aku malas datang kesana nanti ketemu sama ne...eh oma?kamu aja lah yang pergi biar aku disini temani papa?" Hampir saja tania menyebutkan kata nenek sihir didepan papa mertuanya.
"Tania?" Panggil andra lagi namun kali ini dia memanggilnya dengan memberikan tatapan tajam kepada tania sehingga istri nya itu menjadi takut."iya..oke?oke?aku akan ikut tapi aku mau ganti baju dulu ya?" Tania mengalah kepada andra.
Secepat kilat tania merubah penampilannya setelah mereka berdua sudah siap andra dan tania pun pamit kepada pak jamal.kini tania dan andra sudah sampai dirumah mamanya damar meminta mereka berdua untuk keruang keluarga.tania merasa bingung karena disana dia melihat semua anggota keluarga nya berkumpul termasuk omanya.
Karena biasanya oma tak pernah mau untuk ikut bergabung dengan tania dan dinda kecuali kalau ada hal yang sangat penting sekali.setelah kedatangan tania dan andra maka damar pun langsung membicarakan hal yang penting kepada mereka semua.
"Aku tau kalian semua pasti bingung dan bertanya - tanya kenapa kalian aku kumpulkan disini?aku meminta kalian kumpul disini karena ada hal penting yang akan aku bicarakan ini tentang tania?" Kata damar.mendengar namanya disebut tania pun langsung bertanya kepada kakanya itu.
"Tentang aku?emangnya aku kenapa?" Tania sekarang merasa was - was dibuatnya.di saat tania yang sedang cemas lain halnya dengan oma,dia merasa sangat kesal karena dia duduk disini hanya karena untuk membicarakan tentang cucu kurang ajarnya itu.
"Emangnya apa si mar yang mau kamu bicarakan tentang adik mu itu?oh..mungkin kamu mau ungsikan tania ke kota lain ya?kalau emang benar begitu ungsikan aja dia kekota yang jauh bahkan kalau perlu bawa dia kepedalaman biar dia ga ganggu saya lagi?" Sinisnya.
Tania merasa terpancing emosi saat omanya berbicara seperti itu tapi buru - buru andra meredam emosi istrinya agar dia tak merusak moment penting ini."oma udah cukup ya,untuk kali ini damar mohon sama oma jangan bikin ulah yang bisa menyakiti hati siapa pun?" Pinta damar.
"Oke kalau gitu kita langsung ke intinya aja ya?pah mah damar...damar bersedia untuk...menggantikan tania di perusahaannya papa?" Kata damar.sejenak mereka semua terdiam mencerna perkataan damar yang barusan hingga suara dari papanya lah yang memecah kesunyian.
"Mar?kamu serius dengan ucapanmu tadi?" Kata papa nya untuk meyakinkan lagi karena sebenarnya dia sudah menunggu jawaban itu 5 tahun lalu.papanya sangat ingin damar membantunya mengurusi perusahaan tapi dia lebih memilih untuk terjun kedunia kepolisian.
"Iya pah benar aku udah fikirin semua ini?" Jawabnya dengan senyuman."kak??ini murni keputusan dari kakak kan bukan karena hasutan orang lain?" Tanya tania yang langsung menoleh kearah suaminya yang sedang tersenyum - senyum.
Sadar kalau tania sedang melihat kearahnya andra pun langsung menghentikan senyumannya itu lalu melirik ketempat lain sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal itu."ga tania ini murni keputusan dari kakak bukan hasutan dari siapa pun?" Jawabnya dengan sedikit berbohong.
"Bagus lah akhirnya kamu sadar juga mar?kamu memang lebih pantas berada diperusahaan itu dibanding dengan preman pasar ini?" Ketus oma."mantan oma...mantan?!" Tegas tania."terus bagai mana dengan tugas kamu dikepolisian?" Tanya mamanya."kalian semua tenang saja aku udah membereskan semuanya,pengunduran diriku dllnya sudah beres?" Jelasnya.
setelah pertemuan itu keesokan harinya pak agung meminta damar kekantor untuk melakukan serah terima jabatan dari tania ke dirinya."aahh..akhirnya kamu terbebas juga dari pekerjaan kantor?" Bisik andra ketania yang juga berada disana.
"jangan senang dulu mantan bos ku selama tiga hari kedepan kamu pindah kamar,aku tau ini semua pasti karena desakanmu juga kan?" Balas tania yang berhasil membuat andra membulatkan kedua bola matanya secara sempurna.
"Good luck kak damar?" Kata tania menyemangati kakaknya.malam harinya setelah puas menonton tv bersama suami dan papa mertuanya dia pun memilih untuk masuk kekamarnya.melihat tania yang beranjak dari sana maka dengan terburu - buru andra mengikuti istrinya dari belakang.
Setelah sampai didepan kamarnya tania langsung membuka pintu kamarnya lalu masuk dengan cepat dan menutup pintu tersebut dengan kencang sehingga membuat andra terkaget."sayang??tolong buka pintunya dong aku kan mau tidur juga?" Katanya sambil mengetuk pintu dan tangannya menggerak - gerakkan handle pintu.
"AKU UDAH BILANG KAN UNTUK 3 HARI KEDEPAN KAMUÂ TIDUR DI KAMAR LAIN!?" teriak tania dari dalam kamar."tania jangan bercanda deh??aku ga mungkin bisa pisah kamar sama kamu dan kamu juga sama kan dengan aku?kamu yakin sayang..nanti kamu kangen lagi sama pelukan aku,kamu ga bisa lagi ngedusel - dusel kepala kamu didada aku,kamu ga bisa.." kata andra terhenti saat melihat pintu kamar itu terbuka.
Pintu kamar memang sudah terbuka tapi hanya sedikit dan terlihat tania sedang berdiri disela - selanya.andra sangat senang akhirnya tania membuka pintu kamarnya juga."aku tau tania pasti kamu ga akan sanggup kan pisah ranjang sama aku?" Katanya dengan percaya diri.
Andra melankahkan kakinya untuk masuk kekamar tapi tania menahan tubuhnya seketika itu juga."ulurkan tangan kamu?" Pinta tania dan andra pun mengikuti perintanya walau pun dengan sedikit kebingungan.
Tak lama tania mengeluarkan sesuatu dari belakang badannya lalu menaruh barang tersebut ditangan andra.betapa terkejutnya dia saat melihat barang ditangannya itu adalah beberapa pakaiannya.rupanya tania sangat serius dengan ucapannya dia tak mau satu kamar dengan suaminya itu.
"Ta-tania kok baju aku dikeluarin begini si?" Herannya."biar mempermudah kamu ganti baju aja karena 3 hari kedepan aku ga mau diganggu sama kamu?" Jelasnya."sayang jangan gini dong??please maafin aku?" Kata andra.
"Benar kan dugaan aku,kamu yang udah desak kak damar?" Kesalnya."ya?!emang aku yang desak damar tapi aku lakuin ini buat kita sayang?ayo lah jangan kayak gini ya sayang?nanti apa kata papa kalau liat aku pisah kamar sama kamu?" Katanya.
Share this novel