"Oma bisa ga si hargai dinda mau bagai mana pun dinda itu kan sudah menjadi istri sah nya kak damar?" Kata tania yang masih mencoba bersabar."HEH ANAK KECIL BERANI - BERANINYA KAMU NASIHATI SAYA?!" marah oma."udah mah ini kita kan lagi mau makan?" Lerai pak agung.
"Ko kamu jadi salahin saya si gung harusnya anak kamu itu yang kamu marahi karena udah bersikap ga sopan sama saya?hah...saya kasihan dengan kamu karena memiliki mantu dan anak seperti mereka.yang satu bisanya nyusahin orang yang satu lagi preman pasar?mau jadi apa keluarga ini nanti?" Jelasnya
Sebenarnya andra tak terima ketika melihat dinda dan tania di perlakukan seperti itu tapi dia tak bisa apa - apa karena statusnya disini hanya sebagai menantu.berbeda dengan tania kesabarannya sudah habis dia tak bisa menahan emosinya kali ini.
Tiba - tiba saja tania menjatuhkan garpu dan sendok secara kasar kepiring yang didepannya.tak lama kemudian tania berdiri dan sekarang dia menatap omanya dengan penuh kemarahan.
"Cukup oma?!aku emang preman pasar tapi seenggak nya aku masih punya hati ga seperti oma kelihatannya aja wibawa dan berpendidikan tapi mulutnya seperti sampah.dan sekali lagi jangan pernah mengata - ngatai dinda seperti itu harusnya oma itu bangga punya cucu menantu kaya dia.karena apa?dia itu ga pernah melawan oma sedikit pun walau dia harus menahan sakit hatinya saat oma berkata kasar dengannya?" Tania meluapkan emosinya ke oma lestari.
"Udah yaTania?" Kata mamanya mencoba meredam emosi anaknya."maafin aku mah pah,aku udah ga bisa nahan semua ini sepertinya aku juga udah ga mood buat sarapan.dan untuk oma ku yang kayak nenek sihir camkan apa yang aku bilang tadi?" Katanya lalu segera pergi meninggalkan mereka semua.
Melihat tania pergi andra pun segera berpamitan kepada mertuanya untuk mengejarnya.sedangkan oma dan yang lainnya hanya bisa berdiam diri mereka semua tak menyangka kalau tania akan bicara seperti itu.
tania memilih pergi keteras rumahnya untuk menenangkan dirinya.lalu dia mensandarkan tubuhnya di tembok sambil memijit - mijit keningnya."sayang?" Sapa andra sambil memegang kepala tania."ck,pasti kamu kesini mau marahi aku ya atas apa yang aku lakuin ke oma tadi?" Tebaknya
"Ga sayang aku ga akan marahi kamu ko,aku ngerti dengan apa yang kamu lakuin tadi kalau aku diposisi kamu juga aku akan lakuin hal yang sama?" Jawabnya."andra kita pulang aja yukk aku malas disini lama - lama?" Pintanya."oke oke kita pulang sekarang ya?" Andra menuruti kemauan tania.
Tapi disaat mereka hendak masuk ke mobil tiba - tiba saja dinda memanggil tania."tania??kamu mau kemana?" Tanya dinda."gue mau pulang din mood gue udah dirusak sama oma?" Jawabnya."yah tania jangan pergi dong aku masih kangen sama kamu soalnya?" Dinda memohon kepada tania.
"Maaf ya gue ga bisa,lagi pula kita berdua juga mau kekantor habis ini?" Jelasnya."loe ga usah sedih gitu din gimana kalau nanti siang kita berdua makan siang di tempat langganan kita?" Bujuknya agar dinda tak sedih lagi."oke aku mau kalau gitu sampai ketemu nanti siang ya?" Kata dinda.
Setelah itu mereka berdua masuk kedalam mobil dengan segera andra melajukan mobilnya ke rumah mereka.sesampainya mereka di halaman rumah tania langsung masuk kedalam rumah karena dia ingin segera mandi lagi agar hatinya lebih tenang.
Sedangkan andra masih berada dihalaman karena dia mendapat telfon dari papanya yang bilang kalau papanya itu tidak bisa pulang hari ini.setelah selesai andra bertelfonan dan hendak masuk kedalam tiba - tiba saja ada yang datang kerumahnya.
Orang yang datang tersebut adalah seorang kurir dia mengantarkan sesuatu kerumah andra lalu dia pun menghampiri orang tersebut."ada apa ya?" Tanya andra.lelaki tersebut melemparkan senyuman kepada andra dengan penuh kesopanan.
"Permisi pak saya mau tanya apa benar ini rumah ibu tania?" Tanya kurir tersebut."iya benar?" Singkat andra."maaf pak kedatangan saya kesini untuk mengirimkan ini kepada ibu tania,tolong diterima dan ini tolong ditandatangani juga bukti serah terimanya?" Katanya sambil memberikan seikat bunga mawar merah dan kertas kepada andra.
Selesai menandatangani bukti serah terima kurir itu pun segera pergi meninggalkan rumah andra.sesaat andra memandangi seikat bunga itu dengan penuh keheranan."siapa ya yang pagi - pagi gini ngirimin bunga buat tania?" Tanya andra pada dirinya sendiri.
Melihat sebuah kertas yang terselip didalam bunga itu andra langsung mengambilnya dan membaca tulisan yang ada didalamnya."BUNGA YANG CANTIK UNTUK ORANG YANG TERCANTIK _ADRIAN WIRAATMAJA_"
seketika itu juga mata andra langsung melotot dan rahangnya mengeras serta tangannya meremas - remas tulisan tersebut."BRENGSEK!!!" marahnya sambil membanting bunga tersebut ketanah lalu menginjak - injak bunga itu berkali - kali.
"Berani - beraninya dia kirimin bunga buat tania!!dia ga tau apa kalau tania udah punya suami!!aarrghh!!" Kesalnya.lalu dengan segera dia memanggil tukang kebunnya."pak parjo?!pak parjo?!" Teriaknya.
Tak lama pak parjo pun datang menghampiri andra."ada apa den panggil saya?" Tanyanya."pak tolong buang bunga itu sejauh mungkin dari rumah ini habis itu bapak bersihkan semua ini?" Perintahnya.sesaat kemudian dia masuk kedalam rumah lalu pergi menuju kamarnya.
Andra membuka pintu kamar nya dan terlihat tania didalam sana yang baru saja selesai mandi.andra mematung didepan pintu kamarnya lalu menatap tania.
"apa benar tania dan rian itu hanya sebatas rekan bisnis?tapi kalau hanya rekan bisnis ga mungkin rian melakukan hal yang tadi?apa tania telah berselingkuh dibelakang aku?astagfirullahalajim...dra ga seharusnya loe curiga sama tania,ga mungkin lah dia lakuin hal ini sama loe?dia itu kan sayang dan cinta sama loe dra?" Batinnya.
Tak lama tania menyadari kehadiran andra disana dan langsung menghampiri suaminya itu."sayang kenapa kamu ko malah melamun si?" Tegurnya."ga apa - apa ko sayang?" Jawabnya dengan wajah murung.
Merasa ada yang aneh dengan suaminya tania pun bertanya lagi untuk memastikan keadaannya."sayang kamu kenapa si,kamu sakit?" Tanyanya.andra melangkahkan kakinya berjalan mendekati tempat tidurnya lalu duduk disana.
"Aku cuma pusing aja sayang mungkin karena belum makan pagi ini?" Alasannya.tania langsung menepuk kening nya sekilas lalu menghampiri andra dan sekarang dia berhadapan dengan andra.
"Aduh maaf ya sayang aku baru ingat kalau kamu belum makan?ya udah kamu tunggu disini ya aku akan buatin makanan untuk kamu?"Katanya lalu dia pun pergi ke dapur membuatkan makanan untuk andra.
Disaat tania didapur hp nya yang dia taruh di dekat lampu tidur berbunyi.andra langsung mengambil hp tania lalu melihat siapa menelfonnya.dia melihat kelayar hp tersebut dan terlihat sebuah nomor tanpa nama karena merasa tak mengenal nomor itu tanpa ba bi bu lagi dia langsung mematikan panggilan telfonnya.
Sedetik kemudian terdengar suara pesan masuk dengan segera dia membuka pesan itu.betapa terkejutnya dia saat membaca pesan dihp tania.
"pagi tania??ini saya adrian,gimana dengan bunga yang saya kirim tadi suka ga?oh ya nanti siang kamu ada waktu ga,saya mau ajak kamu makan siang bareng?tapi sebelumnya saya mau minta maaf sama kamu karena udah lancang minta nomor hp dan alamat rumah ke sekertaris kamu?".
andra merasa sangat kesal tanpa sadar dia membanting hp tania ke atas kasurnya.
tak lama terdengar suara pesan masuk lagi.andra mengambil kembali hp tania lalu melihat pesan masuk itu.
"Tania ko ga dibalas?".andra masih belum merespon pesan itu.sesaat kemudian satu pesan masuk lagi.
"Tania please balas pesan saya?".masih sama seperti tadi andra tidak membalas pesan itu.hingga satu pesan terakhir masuk dan membuat andra semakin marah.
"It's okey baby,mungkin kamu sedang sibuk?selamat bekerja,semoga hari mu menyenangkan tania?".Setelah itu andra langsung memblokir nomor adrian di hp tania.
Beberapa menit kemudian tania masuk kedalam kamarnya dengan membawa nampan berisikan sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat.terlihat andra sedang menyandarkan tubuhnya diatas ranjang lalu tania berjalan kearah andra dengan senyuman terukir diwajahnya dan duduk di pinggir ranjang tersebut.
"kamu makan dulu ya,sini aku suapin?Aaaa.." Katanya.suaminya makan dengan sangat lahap.tapi baru saja makan beberapa sendok tiba - tiba andra menghentikan tangan tania yang saat itu ingin memberikan suapan berikutnya.
Share this novel