Damar dan dinda langsung menghampiri mereka."giska,gimana keadaan ayah kamu?maaf ya aku baru sempat kesini?" Kata dinda."iya ga apa - apa tapi ngomong - ngomong kalian tau dari mana kalau ayah masuk rumah sakit kayaknya gue belum kasih tau kekalian deh?" Bingung giska."gue yang kasih tau dinda?" Jawab andra yang baru saja datang dari kantin bersama dengan nani.
"dinda kamu ko kesini ga bilang sama aku si,kalau tau kamu mau ksini juga lebih baik tadi bareng aja sama aku?" Lanjut andra."iya maaf ya dra tadi aku udah janjian sama damar buat kesini bareng - bareng?" Jelasnya."sebaiknya kalian langsung masuk aja didalam cuma ada ibu ko?" Pinta giska.mereka semua pun masuk kedalam ruang rawat pak sobri."ayah,ini ada ibu tari dan yang lainnya mau jengukin ayah?" Kata giska."pak sobri sakit apa bu,terus gimana keadaannya?" Tanya ibu tari kepada bu wulan sambil menghampiri mereka.
"Cuma kecapean aja ko bu,untungnya kemarin ada andra yang bantu kita bawa bapak ke rumah sakit dan sekarang juga keadaannya sudah lebih baikkan?" Jelas ibu wulan."barusan juga dokter bilang kalau ayah besok udah bisa pulang ko?" Sambung giska.tak terasa jam besuk sudah habis ibu tari dan yang lainnya pun pamit pulang."pak,bu kita pamit pulang dulu ya?giska saya duluan ya kamu jaga baik - baik orang tua kamu?" Kata ibu tari."terima kasih ya kalian sudah menyempatkan waktu kalian untuk menjenguk saya?" Jawab pak sobri.
Kali ini damar pulang bersama mamanya saja karena dinda bilang kalau dia ingin pulang bareng dengan andra.sesampainya dirumah ibu tari langsung duduk diruang tamu disana dia kembali merenungkan kejadian dirumah sakit tadi.damar yang penasaran melihat mamanya seperti itu dia langsung bertanya kepada mamanya."mah ada apa si ko habis pulang dari rumah sakit jadi ngelamun gini?" Tanyanya.
awalnya dia tak mau memberitau hal ini kepada damar karena dia takut kalau fikiran nya salah tentang giska itu adalah tania tapi bagaimana pun juga dia harus menceritakan semuanya agar damar bisa membantunya."ada apa si mah?" Damar kembali bertanya."Mmm..nak apa kamu tau kalau??..kalau giska itu bukan anak kandung pak sobri dan bu wulan?" Tanyanya.
"Ko mama nanya gitu si?" Heran damar."kamu jawab aja nak,apa kamu tau kalau giska itu anak angkat mereka?" Ibu tari mengulang pertanyaannya.damar hanya menggelengkan kepalanya saja pertanda dia tak tau apa - apa."gini tadi pas mama udah ada didepan kamar rawat pak sobri mama ga sengaja dengar percakapan mereka.mereka bilang kalau giska itu bukan anak kandung mereka?" Jelasnya.
"Terus?" Damar masih belum mengerti tentang arah pembicaraan mamanya ini."mama rasa kalau giska itu adalah tania?" Tebaknya."ko mama bisa bilang seperti itu si?" Tanyanya."entah kenapa sejak makan malam kemarin mama berkeyakinan kalau giska itu adalah tania.kamu ingat kan cara makannya dia sama persis dengan cara makan tania.dan..dan..mama juga liat kalau giska itu kemarin pakai kalung yang sama dengan punya mama?" Jelasnya.
Damar hanya terdiam setelah mendengar cerita mamanya.sebenarnya dia juga merasakan apa yang dirasakan mamanya itu."mah damar mohon sama mama jangan terlalu yakin dulu ya dengan perkiraan mama.bagaimana pun juga kita harus mengumpulkan bukti - bukti dulu yang menyatakan bahwa giska itu adalah tania?" Katanya."iya mama tau nak tapi kamu mau kan bantu mama cari tau semuanya?" Pinta mamanya.
"Pasti mah pasti..aku janji sama mama akan menyelidiki semuanya.tapi aku sekali lagi minta sama mama jangan terlalu berharap kalau giska itu tania ya.aku ga mau ngeliat mama kecewa nantinya?" Sarannya.keesokan harinya ibu tari meminta damar untuk menemani dirinya pergi ke pameran pakaian didaerah jakarta timur.disana mereka berdua melihat satu persatu barang yang dipamerkan tersebut.
"Gimana nak bagus - bagus ga barang nya?" Tanya ibu tari."bagus ko mah?" Jawabnya."ada yang kamu suka ga,kalau kamu mau kamu pilih aja?"pintanya."nih liat baju ini sangat cocok sekali loh sama kamu?" Lanjutnya sambil mengambil satu pakaian untuk damar."bagus sih terserah mama aja deh?" Jawabnya."ya udah kalau gitu mama bayar ini dulu ya?" Katanya.
Selagi mamanya membayar barang yang tadi dia pilih damar memutuskan untuk jalan - jalan sebntar ketempat lain.disaat dia berjalan dia tak sengaja menabrak seorang wanita sehingga tubuh wanita itu oleng dan hampir jatuh.dengan cepat damar menangkap tubuh wanita itu,betapa terkejutnya mereka saat melihat satu sama lain."damar??dinda??" Kata mereka secara bersamaan.setelah itu damar membantu dinda untuk berdiri tapi sayangnya akibat kejadian tadi membuat kakinya terkilir.
"Aaww?!" Jerit dinda."kamu kenapa din?" Cemasnya saat mendengar dinda menjerit kesakitan."kaki aku mar,sakit banget?" Jawabnya."oh..kalau gitu kita cari tempat duduk dulu ya nanti aku coba periksa kaki kamu itu?" Sarannya.damar pun memapah dinda membantu dia untuk berjalan ketempat yang lebih aman."coba kamu duduk dulu ya disitu?" Pintanya setelah menemukan tempat yang pas."kayaknya kaki kamu kekilir din?coba kesiniin kakinya biar aku urut dulu?" Lanjutnya.
Damar mulai mengurut kaki dinda yang sakit itu."aakkhh..sakit?" Teriak nya saat damar mengurut bagian yang sakit."tahan dulu ya sebentar lagi selesai?" Katanya.dinda hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali menahan sakit disaat damar melanjutkan kegiatannya itu."udah selesai coba sekarang kamu berdiri?" Pintanya.dinda melakukan apa yang disuruh damar namun sayang saat dinda baru berdiri dan mencoba melangkahkan kakinya tubuhnya kembali oleng karena ternyata kakinya masih terasa sakit.
Sekarang damar kembali menangkap tubuh dinda dan saat ini mereka saling menatap satu sama lain."mata itu??kenapa setiap kali menatap mata dinda hati ini terasa nyaman banget ya.hhmm...serasa ga mau lepas dari pandangan mata ini?" Batinnya."damar??damar??" Tegur dinda tapi damar sama sekali tidak menghiraukan perkataan dinda,malah sekarang damar hanya tersenyum - senyum melihat wajah dinda."damar,,hei??" Tegur dinda lagi."iya ada apa?" Jawabnya dengan masih terpesona dengan sosok dinda.
"Tolong lepasin tangan kamu ini ga enak soalnya disini banyak orang yang liat?" Pinta nya.tanpa sadar damar melepaskan tangannya begitu saja sehingga membuat tubuh dinda jatuh kebawah."aauuw..damarrr?" Ringisnya.damar pun tersadar saat mendengar suara jeritan kesakitan dinda lagi."ya ampun dinda?" Kagetnya saat dia melihat dinda tergeletak dibawahnya."damar??kenapa kamu lepasin gitu aja si tangan kamu ini liat nih aku jadi jatuh,sakit tau?" Katanya dengan sedikit kesal.
"Ma-maaf din,a-aku ga sengaja maaf ya?" Jawabnya.damar merasa sangat bersalah sekali karena dia dinda jadi bertambah sakit.dia pun kembali membantu dinda untuk berdiri lagi.disisi lain terlihat ibu tari sedang berkeliling mencari keberadaan damar sampai akhirnya dia menemukan sosok yang dia cari itu."damar ternyata kamu ada disini?mama dari tadi keliling cari kamu ga taunya kamu ada disini?eh..tapi ko ada dinda si?" Kata ibu tari."si-siang tante senang deh ke-temu tante lagi?" Jawabnya sambil menahat sakit ditubuhnya.
"Kamu kenapa din ko kaya orang kesakitan gitu si?" Herannya."eehh..ini mah tadi dinda terjatuh gara - gara aku?" Jawab damar."kamu jatuh nak,ko bisa?apa yang sakit?kamu mau kita ke dokter atau gimana?" Cemas ibu tari."ga tante aku ga apa - apa lagi juga cuma sakit sedikit aja ko?" Katanya."kamu disini lagi ngapain din?apa jangan - jangan kamu lagi ikut pameran ini juga ya?" Tanya ibu tari."iya tante aku lagi ikut kegiatan ini,itu tempat nya?" Jawabnya sambil menunjukkan tempat pameran pakaian nya.
"Damar kamu masih mau liat - liat lagi atau kamu mau langsung pulang aja?" Mamanya memberi pilihan kepada damar."kayaknya aku disini dulu deh mah?aku mau bantuin dinda dulu soalnya?" Jawab damar."eh ga usah mar?" Tolak dinda."ga apa - apa din lagi pula kamu ini kan lagi sakit gitu,ya anggap aja ini sebagai permintaan maaf aku kekamu?" Katanya.lalu mereka semua pun pergi ketempat pameran pakaian dinda,disana damar sangat cekatan sekali dalam melayani para pembeli.
Share this novel