Setelah menunggu selama 10 menit muncul lah giska di pintu utama tersebut.ibu tari pun langsung menghampiri giska."hai gis?" Sapa ibu tari."ibu tari?loh ibu tau dari mana tempat kerja saya?" Tanyanya."dari damar tadi ibu minta alamat kamu sama dia?" Jawabnya.
Merasa tak enak dilihat orang sekeliling karena mereka mengobrol didekat pintu.giska pun mengajak ibu tari untuk duduk disofa dan melanjutkan obrolan mereka."ibu ngapain temuin saya disini,kan ibu bisa minta saya buat temui ibu ditoko?kalau gini saya jadi ngerasa ga enak sama ibu?" Katanya.
"Ga apa - apa gis,saya juga hanya sebentar aja temui kamu.gimana kabar kamu sekarang?terus atasan kamu si andra itu gimana?kalau kamu udah ngerasa ga betah disini kamu boleh ko pindah ke toko saya?" Tanya ibu tari."alhamdulillah keadaan saya baik seperti yang ibu liat saat ini,terus kalau masalah andra ya gitu lah dia masih sama sikapnya.masih suka marah - marah gitu dan kalau soal nyaman atau ga sebenarnya saya udah ga nyaman disini.tapi saya ga bisa tinggalin tempat ini karena ayah yang minta saya untuk tetap bertahan disini?" Jelasnya.
"Ya udah ga apa - apa,oh iya kamu nanti mau ga makan siang sama saya dan damar?kalau kamu mau nanti saya sama damar jemput kamu kesini?" Tanya nya.giska terdiam memikirkan tawaran ibu tari itu."hmm..boleh bu?tapi biar saya aja yang ketempat ibu?" Jawabnya."oke?kalau gitu saya pamit dulu,sampai ketemu nanti siang yah?" Katanya.
Setelah itu giska pergi keruangan andra untuk mengembalikan file yang diberikannya tadi untuk di fax."tok..tok..tok.." giska mengetuk pintu ruangan andra dan kemudian dia masuk kedalam."pak ini file yang tadi semua udah dikirim?" Katanya sambil memberikannya keandra dan andra menerima file itu tanpa mengucapkan terima kasih kepadanya.
"Ini orang ga pernah diajarin orang tuanya kali.masa ga ada basa - basinya sama gue ucapin makasih ke atau apa gitu?" Batin nya sambil memandangi andra."ngapain loe liatin gue kaya gitu,loe terpesona sama gue?yah gue juga maklumin lah ga bisa disalahin juga si kalau gue punya wajah yang ganteng?" Katanya dengan percaya diri.
Seketika itu juga giska menyipitkan kedua matanya sebagai tanda tidak suka atas perkataan andra tadi."ke PD an banget loe?!eh.. dengar ya walau pun stok laki - laki didunia ini tinggal loe,gue ga akan mau milih loe tau ga?!" Kesalnya.andra pun beranjak dari tempat duduknya dan membalas perkataan giska."oh ya...hati - hati loh sama ucapan loe tadi karena siapa tau nanti loe akan suka sama gue?" Jawabnya.
"Males gue debad terus sama loe ga da ujungnya mending sekarang gue lanjutin kerjaan gue?" Katanya lalu dia pergi meninggalkan andra.namun pada saat giska membuka pintu ruangan itu ternyata ada seorang wanita yang sedang berdiri disana tapi giska sama sekali tak memperdulikannya.
"Giska?!" Panggil andra dan giska pun menoleh kearahnya."makasih?" Lanjut andra sambil mengangkat file yang dikasih giska dan mengedipkan satu matanya kearah giska.hal itu tentu saja membuat giska semakin kesal sedangkan andra tersenyum - senyum melihat giska yang sedang kesal itu.
Lalu giska melanjutkan langkahnya lagi sampai akhirnya dia benar - benar telah keluar dari ruangan itu.sosok Wanita itu pun menghapiri andra lalu menyapanya."hai andra?!" Katanya sambil memeluk andra dan tak lama kemudian dia melepaskan pelukannya tersebut."hai dinda?"jawab andra.
"Kamu ko ga bilang sama aku kalau kamu mau kesini?" Tanya andra."aku sengaja ga bilang kekamu karena aku mau kasih kamu kejutan tapi kayanya disini aku deh yang dikasih kejutan sama kamu?" Jawabnya."maksud kamu?" Andra bingung apa yang dimaksud oleh dinda."yang tadi itu?" Katanya.
"Ohh giska??dia itu OB baru disini?" Jawabnya."yakin cuma karyawan kamu aja,tapi tadi aku liat kamu..?" Herannya."yang tadi itu jangan kamu anggap serius din,aku cuma ngerjain dia aja tadi habisnya dia itu bawel jadi aku gituin aja supaya dia bisa diam?" Jelasnya."yakin cuma bercanda?" Tekannya."iya??kamu ini kaya ga tau aku aja si,mana mungkin juga aku ada apa - apa sama dia?kamu kan tau selera aku kaya gimana?" Jelasnya lagi.
Walaupun andra sudah menjelaskan alasannya tadi.tapi dinda tidak mudah percaya begitu saja karena setau dia andra itu tipe laki - laki yang cuek dengan wanita.tapi setelah dia melihat andra bersikap akrab dengan karyawan itu membuat dia yakin kalau ada sesuatu yang di sembunyikan oleh andra.
"Ko malah ngelamun si?" Tegur damar tapi dinda hanya tersenyum."aku mau ketemu sama om jamal dulu ya?" Pamit nya.dinda pun sekarang sudah berada diruangan pak jamal tapi pak jamal terlalu serius dengan kerjaannya."om jamal?" Panggil dinda.pak jamal langsung menoleh ke arah dinda.
"Dinda??loh kamu ada disini,sejak kapan?aduh om minta maaf ya om ga tau kamu masuk?" Kagetnya lalu dia berdiri dan menghampiri dinda dan dinda langsung menyalimi pak jamal."aku disini dari lima menit yang lalu om,ga apa - apa om aku ngerti ko?" Jawabnya."kamu kapan balik dari amerika?terus kamu udah ketemu sama andra?" Tanya pak jamal.
"Aku baru sampai semalam om,maaf ya aku ga kabarin ke om?dan kebetulan juga aku abis dari ruangan andra om?" jawabnya."ya udah kamu duduk dulu,om akan suruh OB antarkan minuman untuk kamu?" Katanya.pak jamal langsung menelfon ke pantry dan meminta giska untuk mengantarkan minuman keruangannya.
Tak lama kemudian giska datang keruangan pak jamal dengan membawa minuman di nampannya."maaf pak ini minumannya?" Kata giska sambil menaruh minuman itu di meja."terima kasih ya gis?" Jawab pak jamal."saya permisi dulu pak?" Pamit giska.
"Om aku mau tanya,OB yang tadi ada hubungan apa sama andra?" Tanya dinda."maksud kamu giska,setau om mereka berdua ga ada hubungan apa -apa kenapa emangnya?" Pak jamal balik bertanya."aku cuma tanya aja om,soalnya aku ko ngerasa kalau mereka ada sesuatu.abisnya aku liat andra itu akrab banget sama wanita tadi?"jelasnya.
"om juga sebenarnya baru ngeliat dia si disini,soalnya beberapa hari kemarin om pergi kebandung urusan pekerjaan.om juga belum sempat tanya ke andra kenapa dia memperkerjakan giska disini.oh ya dinda kamu udah makan siang belum?sebentar lagi kan jam makan siang.gimana kalau kita makan siang direstaurant langganan,kita ajak andra juga?" Katanya.
"Boleh om,kebetulan juga aku belum makan?" Jawabnya.satu jam kemudian pak jamal,andra dan dinda sampai di sebuah restaurant langganan mereka.disaat mereka sedang mencari tempat duduk tak sengaja mereka bertemu dengan pak angung dan keluarganya yang juga sedang makan siang disana.
Share this novel