Selesai memeriksa pak sobri dokter itu pun pergi keluar kamar itu."permisi?" Kata seorang suster yang baru saja datang."maaf saya mengganggu,saya cuma mau bilang kepada kalian untuk segera mengurus administrasinya?" Kata suster itu."baik sus nanti saya akan kesana?" Jawab andra."bu wulan,saya permisi dulu ya?" Lanjut andra."iya nak?" Jawab ibu wulan.
Andra pun keluar dari kamar tersebut diikuti oleh suster yang tadi.tak lama andra meninggalkan kamar,giska juga keluar untuk menemui andra.melihat hal itu nani yang sedari tadi duduk terdiam dibangku tiba -tiba saja beranjak.ibu wulan yang mengetahui kalau nani akan menyusul giska dengan cepat dia menahan nani."DUDUK?!" bentak ibunya.dengan sedikit rasa kesal nani menuruti permintaan ibunya itu.
Dari sisi lain giska tengah melihat andra sedang sibuk mengurusi administrasinya.saat itu lah ada peperangan batin dihatinya,disatu sisi dia sangat senang sekali karena ada yang membantunya dalam biayai pengobatan ayahnya itu.tapi disisi lain ada rasa khawatir karena jika andra membantunya itu sama saja kalau dia berhutang kepadanya dan tentu saja hal itu akan membuat giska susah lepas dari andra.
"Ini surat - surat dan kwitansinya?" Kata andra,Suara itu berhasil membangunkan giska dari lamunannya."e-eh iya,makasih?loe tenang aja gue pasti akan ganti biaya pengobatan ini?" Jawabnya."ga usah loe ganti juga ga apa - apa ko,gue ikhlas?" Katanya.giska menaikkan satu alisnya menandakan keheranannya.bagaimana tidak coba?dulu waktu mobilnya rusak dia ngotot sekali minta ganti rugi kepadanya dan sekarang tiba - tiba aja dia bilang kalau dia ikhlas dengan uang yang dia keluarkan untuk pengobatan ayahnya itu.
"Ga,ga,ga,bagaimana pun gue harus ganti semua itu,gue ga mau suatu hari nanti loe ungkit - ungkit lagi tentang pertolongan loe ini dan menjadikannya sebagai alat untuk menindas gue?" Tegasnya."sebegitu buruknya kah gue dimata loe,niat gue itu baik mau ngebantu loe karena bagaimana pun juga pak sobri itu teman bokap gue.dan kalau emang loe tetap kekeh mau ganti biayanya ini maka gue minta loe ganti sebanyak 100 x lipat,gimana?" Katanya."iihh loe itu udah ga waras ya,masa iya gue harus ganti 100 x lipat si?" Kesalnya.
"Ya udah kalau gitu,itu tandanya loe ga usah ganti ini semua,oke?" Jelasnya lagi."tap.." perkataan giska terhenti seketika itu karena sebuah telunjuk menempel dimulutnya.lalu andra pergi menuju kamar inap pak sobri dan giska mengikuti langkah andra.sesampainya disana ternyata ayahnya sudah siuman dan kini sedang berbicara dengan ibunya."giska?" Panggil ayahnya saat melihat anaknya berada didekat pintu.
Giska langsung menghampiri ayahnya itu lalu memeluknya."gimana kondisi ayah?" Tanya giska."alhamdulillah nak udah agak baikkan,oh ya andra bapak makasih banget ya karena udah bawa bapak kerumah sakit?" Katanya."iya pak,awalnya sih saya hanya ingin menjenguk bapak karena saya dengar kalau bapak sedang sakit.tapi setelah melihat keadaan bapak yang melemah jadi saya berinisiatif untuk membawa bapak kerumah sakit?" Jelasnya.
Hari sudah semakin larut pak sobri,giska dan nani pun sudah terlelap.hanya andra dan ibu wulan yang masih terjaga diruangan itu."andra,lebih baik kamu pulang nak ini sudah larut malam.kamu itu kan juga perlu istirahat?" Pinta bu wulan."ga bu saya masih ingin disini saya takut kalau nanti kalian membutuhkan sesuatu disini?" Jawabnya.
"Kamu yakin?" Tekannya."iya bu?lebih baik ibu sekarang istirahat aja saya akan berjaga diluar,kalau ibu perlu apa - apa panggil saya aja yah?" Katanya.ibu wulan hanya tersenyum sambil mengangguk lalu andra pun keluar kamar dan duduk di bangku panjang yang terletak diluar kamar.tak lama dari ibu wulan yang sudah tertidur pulas tiba - tiba saja giska terbangun dari tidurnya,dia lihat semua orang sudah tidur.
Karena merasa bosan didalam kamar akhirnya giska memutuskan untuk keluar kamar.ketika dia menengok kesisi kanan giska melihat ada andra yang sedang duduk sambil tertidur dibangku itu lalu dia berjalan mendekti andra."gue fikir ini orang udah balik kali ga taunya dia masih disini?" Batinnya.
Tak lama kemudian andra menggerak kan tubuhnya kesisi kanan dan kiri mempererat silangan tanganya seperti seseorang yang sedang menahan dingin."kasihan nih orang kayaknya dia kedinginan deh?" Katanya.lalu giska masuk kedalam kamar lagi dan mencari sesuatu untuk andra agar dia tak kedinginan lagi.
Akhirnya dia menemukan sebuah selimut ada didalam lemari kecil,dengan segera dia menyelimuti andra agar tidurnya kembali nyenyak.kini wajah giska berada didepan wajah andra,dia memperhatikan andra secara detail."kalau diliat - liat ternyata andra ini ganteng juga deh,manis dan....eh ngapain juga si gue puji - puji cowo rese ini?!haduhh otak gue udah mulai gesrek nih,lebih baik gue masuk kedalam lagi deh?" Batinnya
Giska menjauhkan dirinya dari andra,Namun disaat giska ingin pergi andra kembali menggerak kan tubuhnya lagi dan kali ini andra menarik tangan giska sehingga membuat dia jatuh duduk disamping andra."ini orang apa - apaan si narik tangan gue segala!" Kesalnya.dia berusaha melepaskan tangan andra tapi sangat susah sekali malah sekarang andra semakin mempererat pegangan tangannya.perlakuan andra kepada tangannya seperti seseorang yang sedang memeluk bantal guling.
Giska ingin sekali membangunkannya tapi dia tak tega karena andra terlihat sangat nyenyak sekali.dengan terpaksa giska tetap berada disampingnya andra menunggu sampai tangannya bisa terlepas,tapi hawa kantuk mulai menyerang giska lagi.lalu dia menyenderkan kepadanya ditangan andra,menarik sedikit selimut untuk menutupi dirinya agar tidak merasa dingin dan mulai memejamkan matanya.pagi harinya andra sangat kaget sekali ketika mendapati dirinya tidur dengan giska disampingnya.
"Giska??kenapa dia tidur disini?" Bingungnya."gis bangun gis ini udah pagi?" Kata nya membangunkan giska."sebentar lagi bu,aku masih ngantuk?" Jawabnya dia mengira kalau yang membangunkan dirinya adalah ibunya.bukannya bangun dia malah menyusupkan kepalanya disela - sela tangan andra lalu tangan kirinya memeluk andra."hei bangun?" Katanya lagi sambil menggoyangkan bahu giska.
Sedikit demi sedikit giska membuka matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya.setelah dirinya sadar dia sangat kaget sekali ketika melihat wajah andra yang sedang tersenyum begitu dekat dengan wajahnya."loe?!ngapain loe disini?!modus ya loe?!" Katanya sambil menjauhkan dirinya dari andra."loe ngomong apa sih,siapa yang modus hah?!" Jawabnya."kalau bukan modus terus ngapain loe dekatin muka loe ke gue?" Katanya.mendengar suara kegaduhan diluar sana ibu wulan langsung keluar untuk memeriksanya.
"Giska kamu ko ada disini nak?bukannya kamu semalam tidur didalam ya,ko malah sekarang kamu sama andra si?" Heran ibunya."see,jadi siapa yang modus disini?diri loe sendiri yang dekat - dekatin gue?" Sindir andra.giska mengingat kembali kejadian yang semalam kenapa dia ada disini bersama andra."ibu minta kalian berdua jangan bikin keributan ini rumah sakit,ngerti?" Pesan ibunya lalu dia kembali masuk kedalam kamar."ini semua gara - gara loe tau gak?!" Kesalnya lalu dia berdiri sambil melempar selimut ke muka andra.
"Loh ko jadi gue yang disalahin?" Bingungnya."iya loe?!gue itu semalam kasih loe selimut karena gue liat loe kedinginan tidur disini,tapi pas gue mau balik kekamar loe malah narik tangan gue ya jadinya gue ketiduran disini juga kan?" Jelasnya.andra beranjak dari tempat duduknya lalu mendekati giska sambil tersenyum."makasih ya?" Katanya sambil berjalan meninggalkan giska.
"Mau kemana loe?" Tanyanya."mau kekamar lah liat keadaan pak sobri?" Jawabnya."loh nak andra,kamu masih disini?" Herannya ketika melihat andra masih dirumah sakit."iya pak saya masih disini untuk jaga - jaga kalau ibu wulan dan yang lainnya membutuhkan sesuatu."saya jadi ngerasa ga enak nih karena udah ngerepotin kamu?" Katanya."ga ko pak saya sama sekali ga keberatan,justru saya merasa senang sekali karena udah bisa bantu bapak?" Jelasnya.
Share this novel