bab 70

Romance Completed 2182

Setelah itu rian mencari bolpoint di laci meja yang terletak disampingnya untuk diberikannya kepada tania tapi sayangnya dia tak menemukannya disana.lalu dia memutuskan untuk mencarinya di tempat lain.namun disaat rian berbalik membelakangi tania tiba - tiba saja ada seseorang yang memukulnya dari arah belakang.

"Buukk" sebuah balok menghantam punggung rian."arrgh" teriak rian,pukulan itu sangat kuat sekali sehingga membuat rian jatuh kelantai.rian membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa sosok yang telah memukulnya itu."KAMU?" rian membulatkan matanya secara sempurna ketika melihat sosok tersebut,bukan hanya dia yang terkejut tetapi andra dan yang lainnya juga ikut terkejut.

"Tania gimana caranya kamu bisa melepaskan ikatan itu hah?" heran rian karena tadi dia mengikat tangan tania dengan sangat kencang sekali."heh..kenapa?kamu kaget?kamu fikir aku akan pasrah aja dan menuruti semua permintaan kamu yang gila itu?!" Jawabnya lalu tersenyum miring kepada rian."bagus tania kamu memang cucu oma yang pintar?" puji omanya."terima kasih oma atas pujiannya?" jawab tania.

(tania merasa rian sudah dibutakan oleh cinta hal itu terlihat dari permintaan aneh rian yang meminta dirinya untuk menikah dengan rian,tania pun berusaha untuk melepaskan ikatan pada tangannya.walaupun itu sangat susah dan menyakitkan tangannya tapi dia harus tetap berusaha.apa lagi setelah rian kembali meminta hal yang tak mungkin dia lakukan yaitu menceraikan andra maka dirinya semakin gencar untuk membuka ikatan itu.dan usahanya ternyata tak sia - sia tali tersebut akhirnya terlepas juga dari tangannya.setelah itu dia segera mencari sesuatu disekelilingnya untuk membantunya melumpuhkan rian.dan ah kali ini keberuntungan berpihak padanya tepat di belakangnya ada sebuah balok yang lumayan besar tersandar disebuah meja.lalu tania diam - diam mendekat kan dirinya kepada balok tersebut dan hap tania akhirnya berhasil mengambil balok itu.ketika dirinya melihat rian tengah lengah dia pun segera melakukan aksinya)

setelah Tania berhasil melumpuhkan rian dia pun langsung menjatuhkan balok tersebut dan kini tangannya beralih pada ikatan dikakinya dengan tergesa - gesa tania membuka ikatan tali pada kakinya.setelah ikat terlepas tania langsung berlari menghampiri andra dan yang lainnya untuk membebaskan mereka semua.namun sialnya disaat tania sedang berlari tangan rian dengan cepat menarik kaki tania sehingga membuat tania terjatuh disamping rian.

Rian segera berdiri lalu berjalan mendekati tania.melihat hal itu tania pun berusaha menghindari rian dengan terus menerus menyeret tubuhnya menjauhi laki - laki itu.tania tak bisa berdiri karena perut dan kakinya terasa sangat sakit sekali akibat terjatuh tadi."ckckck ternyata kamu itu sama liciknya dengan aku sayang?aku ga menyangka kalau kamu akan lakuin hal ini?tapi sayangnya kamu terlalu gegabah?" Sinis rian.

Tania terus menerus menyeret tubuhnya namun aksinya itu tiba - tiba terhenti karena tubuhnya tertahan oleh meja.Rian menghentikan langkahnya lalu membungkukkan badannya dan mensejajarkan kepalanya dengan kepala tania dan membiarkan matanya menatap wajah tania yang ketakutan itu.tangannya kini membelai wajah tania dengan lembut.

"harusnya kamu itu jangan macam - macam sayang?sekarang liat apa yang terjadi,kamu seperti ini kan?" Lanjutnya.rian mendekatkan wajahnya kesamping wajah tania lalu menciumi pipi wanita itu berkali - kali.

Tania yang merasa jijik dengan perlakuan rian itu langsung memukul dada rian dengan tangannya tapi dengan segera rian mengunci tangan tersebut.tapi bukan tania namanya jika dia harus menyerah dengan perlakuan rian.tania mengumpulkan kekuatan pada kakinya dan pada hitungan ketiga kaki tania menendang tubuh rian hingga tubuh itu terdorong jauh.

melihat rian yang terjatuh terjengkang tania langsung menggunakan kesempatan itu untuk bangun.dirinya mencoba meraih kaki meja untuk membantunya berdiri setelah dirinya sudah bisa berdiri tania kembali melangkahkan kakinya berjalan menghampiri keluarganya.melihat tania yang sedang berusaha membuka ikatan tali pada damar maka dengan cepat rian berdiri lalu mengambil sebuah pistol di laci meja yang sengaja dia siapkan setelah itu dia berlari menghampiri tania.

Disaat tania sedang membukakan ikatan tali damar tiba - tiba saja aksinya terhenti karena tania merasakan ada suatu benda yang menempel dibelakang kepalanya."Berhenti tania atau aku tembak kepala kamu ini?" Ancam rian.dirinya langsung berbalik badan dan hal yang pertama dia lihat adalah sebuah pistol berada tepat pada keningnya.

"Berani kamu bebaskan mereka maka aku akan pastikan hari ini adalah hari terakhir kamu melihat mereka?" Rian mengancam tania kembali.tania tertegun dengan ancaman rian kali ini dia tidak boleh gegabah.bagaimana pun dirinya beserta dengan keluarganya yang lain ingin keluar dari rumah ini dalam keadaan selamat.

tania memundurkan langkahnya mencoba menjauhi rian dan kini mereka berdua sudah berada tepat didepan andra dan yang lainnya."Ri-rian ki-kita bi-sa bicarakan ha-hal ini baik - baik o-ke?" Tania mencoba membujuk rian walau pun rasa takut menyelimuti dirinya.karena bisa saja sedetik kemudian rian melakukan hal buruk kepadanya.

"maaf tania untuk kali ini kesabaran aku sudah habis dan itu semua gara - gara kamu yang sudah beraninya membohongi aku?!" Tegasnya."kenapa kamu lakuin itu tania?!aku itu sangat...sangat...mencintai kamu apa kamu ga liat ketulusan hati aku ini tania hah?!" Lanjutnya.

Tania terdiam dirinya kini sedang melihat rian yang sedang kalut.dia masih tak menyangka kalau rian sudah melakukan hal ini kepadanya."untuk kesekian kalinya aku minta maaf rian aku ga bisa balas cinta kamu?aku sudah punya andra kami berdua itu saling mencintai?kamu harus lupain aku rian aku yakin  diluaran sana pasti ada banyak wanita yang menginginkan kamu untuk menjadi pendampingnya?" Jawab tania.

Rian menjauhkan pistol itu dari hadapan tania,kedua tangan rian kini menutupi wajahnya tapi setelah itu dia melepaskan tangannya dari wajahnya.tania melihat mata rian sembab dan pipinya pun basah ternyata tadi rian menangis saat tangannya menutupi wajahnya."Ga tania Cuma kamu...cuma kamu wanita yang bisa mencuri hati aku?" rian mencoba mengatur nafasnya

"dulu aku memang pria brengsek yang selalu mempermainkan hati wanita tapi semenjak aku bertemu dengan kamu aku mulai berubah tania aku bisa mengenal yang namanya cinta.dan sejak saat itu juga aku bertekad untuk memiliki kamu seutuhnya?" Jelasnya.

"kamu berkata seperti itu karena kamu belum mencobanya rian?kamu itu harus melupakan aku dan membuka hati untuk wanita lain?" Katanya.perlahan tania mendekati rian yang sudah mulai tenang itu lalu satu tangan tania memegang bahu rian dan satunya lagi menghapus air mata rian.tapi beberapa detik kemudian rian menarik tubuh tania kedekapannya dan memeluknya dengan begitu erat.

"Aku mohon tania menikahlah dengan aku?aku ga bisa hidup tanpa kamu tania?" Rian memohon kembali kepada tania."mau seberapa keras kamu memaksa aku jawabannya masih tetap sama rian,aku ga bisa menikah sama kamu?" Jawabnya.mendengar tania yang masih tetap dengan pendiriannya itu rian langsung melepas pelukannya dengan kasar lalu mendorong tubuh tania.laki - laki itu kembali diselimuti emosi,sungguh ini benar - benar membuat tania bingung dengan sikap rian.

dalam sekejap rian menjadi baik dan dalam sekejap juga rian berubah seperti iblis."Oke,jika itu mau kamu?!kalau aku ga bisa memiliki kamu maka andra juga ga bisa memiliki kamu tania?!" Katanya.rian kembali mengarahkan pistolnya tepat di wajah tania membuat tania semakin ketakutan."HENTIKAN RIAN?!" Teriak andra yang berada dibelakang tania.

Tapi rian tak menghiraukan teriakan andra kini rian bersiap - siap menembak kepala tania.dan "DORRR!!ARRGGHH!!" kedua suara itu terdengar secara bersamaan."TANIAAAA!!" Teriak Histeris andra dan yang lainnya.tubuh tania mulai oleng begitu juga dengan rian.

Tubuh rian menunduk semakin menunduk bahkan sekarang tubuh itu tergeletak dan bersimbah darah.semua terpana dengan keadaan rian saat ini sampai sebuah suara mengagetkan mereka."tania??" Kata seseorang yang berada didepan mereka bersama dengan beberapa polisi.

(Rian yang kala itu bersiap menembaki tania tapi tiba - tiba saja terhenti karena dia merasakan sesuatu yang panas masuk kedalam tubuhnya.sesaat rian tersadar bahwa dirinya ditembak oleh seseorang dari arah belakangnya)

Para polisi dan salah seorang yang sangat mereka kenal pun segera menghampiri mereka semua."Maaf kami terpaksa melumpuhkan laki - laki itu karena kami tak mau dia melakukan hal yang buruk kepada wanita ini?" Kata komandan dari kepolisi itu.para polisi itu pun segara membebaskan andra dan yang lainnya serta mengurus rian.

sedangkan sosok laki - laki yang tania kenal menghampiri dirinya."Irfan loe ko ada disini?" Tanya tania yang masih terlihat kaget dengan kejadian didepannya."gue disuruh bokap loe untuk mengecek apa andra sama damar ada disini atau ga.sesampainya disini gue merasa ada yang aneh karena gue liat rumah ini dijaga ketat maka dari itu gue berinisiatif meminta bantuan polisi?tapi syukur lah kita semua datang disaat yang tepat?" Jelasnya.

Tubuh tania semakin melemah hingga akhirnya dia terjatuh duduk dilantai irfan mencoba menahan tubuh tania agar kepalanya tak terbentur lantai."ta-tania?!tania??" Irfan menyadarkan tania yang pingsan itu.

Namun beberapa saat kemudian andra datang menghampiri mereka berdua dan langsung membawa tubuh tania kedekapannya."sayang?!bangun sayang?!buka mata kamu?!" Kata andra yang mencemaskan keadaan tania."dra,liat tania berdarah?" Irfan menunjukkan darah yang mengalir dikaki tania.

Melihat hal itu membuat andra semakin cemas.bukan hanya tania yang mengalami pendarahan tapi juga dinda maka dari itu mereka segera membawa kedua wanita itu kerumah sakit.sesampainya disana bukan hanya tania dan dinda yang mendapat pertolongan tapi juga damar.mengingat damar juga mengalami luka - luka yang cukup serius.

Setengah jam kemudian seorang dokter keluar dari sebuah ruangan andra dan yang lainnya pun segera menghampiri dokter tersebut."dok gimana keadaan dinda?" Tanya damar."keadaan tania juga gimana dok?" Sambar andra."apa yang terjadi dengan cucu saya?" Oma ikut mengeluarkan suara.

Begitu juga dengan para orang tua mereka juga ikut menanyakan keadaan tania dan dinda.dokter itu hanya memijat keningnya karena pusing dengan pertanyaan yang mereka berikan kepadanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience