"STOOOPPP?!" teriakan irfan berhasil membungkam mulut mereka semua."bisa tenang sedikit ga si ini rumah sakit?!kalian itu udah kayak anak kecil lagi berebutan permen tau gak?!nanyanya satu - satu liat tuh dokternya aja sampai bingung mau jawab pertanyaan yang mana?!" Kesal irfan sambil mengarah ke dokter yang sedang memegang keningnya itu.
"Ma-maaf dok?" Damar meminta maaf kedokter itu atas prilaku dia dan keluarganya."jadi gimana dok dengan keadaan anak - anak saya?" ibu tari membuka suara.lalu dokter itu pun langsung menjelaskan secara perlahan kepada mereka.
"Begini pak,bu?alhamdulillah keadaan ibu dinda baik - baik saja.walaupun dia sempat mengalami pendarahan tapi hal itu tak membuat keadaan dirinya dan bayi dikandungannya bermasalah?" Jawabnya.damar merasa lega sekali karena dinda dan calon anaknya tidak kenapa - kenapa.
"Lalu tania sendiri gimana keadaannya dok,kenapa dia mengalami pendarahan apa ada luka dalam pada dirinya?" kini giliran andra yang bertanya kepada dokter itu."untuk ibu tania sendiri juga keadaannya baik - baik saja,wajar saja dia mengalami pendarahan itu karena dia mengalami benturan keras pada perutnya.tapi syukurlah janin yang ada dikandungannya cukup kuat sehingga janin tersebut masih bisa bertahan hidup.dan saya juga sudah memberikan beberapa obat serta vitamin untuk penguat kandungan mereka?" Jelasnya.
Andra dan yang lainya hanya terdiam mencerna apa yang dibicarakan oleh dokter itu tentang tania."ja-janin?maksud dokter...tania...hamil??" andra memastikan lagi apa yang dibilang dokter tersebut."iya ibu tania sedang hamil pak,apa bapak belum mengetahuinya?" Tanya sang dokter.
andra menggeleng - gelengkan kepalanya sebagai tanda kalau dirinya memang benar - benar tidak mengetahui tentang kehamilan tania.dan dia juga sangat yakin kalau tania juga belum mengetahui kehamilannya ini.karena jika dia sudah mengetahuinya pasti dirinya sudah bilang kepada andra.
"Ibu tania sedang hamil dan usia kandungannya kini menginjak 2 minggu?" Jelasnya.semua orang disana terlihat sangat bahagia ketika mendengar berita ini.ibu tari segera menghampiri menantunya itu.dia memegang wajah andra dengan kedua tangannya dan menatap andra dengan penuh kebahagiaan."selamat ya dra apa yang kamu inginkan sekarang sudah terwujud?" Katanya.
"Makasih mah?" Jawabnya dan langsung memeluk ibu mertuanya itu.andra merasa bersyukur sekali karena tak terjadi sesuatu terhadap calon anaknya."dok apa kami bisa menemui mereka berdua?" Tanya pak agung."boleh pak tapi nanti ya setelah kami memindahkan mereka berdua keruang rawat?" Jawabnya.setelah urusannya selesai dengan keluarga itu dokter tersebut pun segera meninggalkan mereka.
Setelah tania dan dinda dipindahkan kekamar rawat inap mereka semua pun melihat keadaan kedua wanita itu."ceklek" damar membuka pintu kamar tempat dimana dinda dirawat.damar masuk kekamar tersebut tidak sendirian tetapi bersama kedua orang tuanya dan omanya.
"Sayang?" Panggil dinda saat melihat damar masuk kedalam kamarnya."iya sayang?" jawabnya."gimana keadaan kamu udah baikkan?" tanyanya sambil berjalan disamping tempat tidur dinda."baik kok?kamu sendiri gimana?" dinda balik bertanya."alhamdulillah aku baik juga seperti yang kamu liat luka - luka aku sudah diobati?" Jawabnya.
Tak lama oma menghampiri dinda kini dia berdiri disisi lain dinda,kemudian oma menggenggam sebelah tangan dinda lalu oma menaruh kepalanya diatas genggaman tersebut.terdengar suara isak tangis yang membuat mereka semua heran.
"Maafin saya dinda hiks..saya udah berbuat jahat hiks..sama kamu selama ini hiks..?pa-dahal hiks..kamu itu sudah baik sekali sama hiks..saya?sekali lagi saya minta hiks..maaf sama kamu,saya menyesal sekali hiks?" Katanya dengan sesegukan.
lalu dinda menaruh tangannya diatas kepala oma dan kemudian dia mengelus lembut kepala omanya itu."sebelum oma minta maaf aku udah maafin oma ko?karena aku itu sangat sayang sama oma?jadi aku mohon sama oma jangan seperti ini ya aku ga mau liat oma sedih lagi?" Jawabnya.
Setelah mendengar perkataan dinda Oma pun langsung mengangkat kepalanya seperti semula,dia segera menghapus air matanya lalu melihat dinda dengan senyum mengembang diwajahnya."terima kasih dinda kamu itu memang wanita yang sangat baik hati sekali ga salah kalau damar memilih kamu sebagai istrinya?" Puji oma.
Mereka semua sangat senang ketika melihat oma lestari sudah menyukai dinda ternyata kasus penculikan mereka ini membawa hal yang positif dikeluarga mereka.damar langsung mengecup kening dinda setelah itu melepas kecupan tersebut."selamat ya sayang ternyata usaha kamu meluluhkan hati oma berhasil juga?" katanya."oh iya din tadi mama sudah telfon orang tua kamu tentang keadaan kamu sekarang mereka bilang nanti sore mereka akan menjenguk kamu?" jelas ibu tari.
dikamar lain andra sedang duduk dikursi disamping tania dan menatap wajah istrinya yang belum tersadar itu.Andra membelai wajah dan kepala istrinya itu,tania yang merasa terganggu pun langsung tersadar."eegghh.." tania perlahan membuka matanya dan hal yang pertama dia lihat adalah wajah andra yang sendu.setelah itu dia melihat sekeliling nya merasa asing dengan ruangan tersebut dia pun bertanya kepada andra.
"Aku ada dimana dra?" Bingungnya."kamu ada dirumah sakit sayang begitu melihat kamu pendarahan aku langsung membawa kamu kesini?" Jawabnya.tania mengingat kembali kejadian saat dirumah rian dimana saat itu dia melihat rian jatuh bersimbah darah tepat didepan matanya hal itu membuat tania syok sekali.
"Rian?gimana keadaan rian sekarang dra?" Tanya tania yang penasaran dengan keadaan laki - laki itu setelah kejadian penembakan tersebut.andra membuang nafas secara kasar lalu setelah itu dia menjawab pertanyaan tania."rian sudah tenang sayang?" Jawabnya."maksud kamu?" Tania masih belum mengerti dengan arah pembicaraan andra.
"Dia sudah meninggal?disaat polisi itu membawanya kerumah sakit ternyata nyawa rian sudah ga tertolong lagi?" Jelasnya.air mata tania jatuh saat itu juga dia tak menyangka kalau rian akan berakhir seperti ini."ini semua salah aku dra hiks.. coba aja waktu itu aku bisa menenangkan emosi dia hiks..pasti sekarang rian akan baik - baik aja?" Katanya sambil menangis dan menarik - narik kerah kemeja andra.
"Suutt??udahlah tania jangan salahin diri kamu seperti itu?ini semua udah jalan takdirnya sayang?" andra mencoba menenangkan tania."tapi dra,aku?aku ngerasa bersalah banget?" tania masih menyalahkan dirinya."udah ya sekarang kamu ga usah menangisi rian lagi karena rian sekarang udah tenang,oke?" pinta andra.
kemudian andra mencium seluruh wajah,telinga dan leher tania sehingga membuat tania kegelian."ihh andra apa - apaan si kamu ini geli tau ga?!" protesnya.bukan nya berhenti malah andra semakin gencar menciumi istrinya itu.tania pun berusaha menjauhkan wajah andra dari dirinya tapi itu sangat susah sekali.
Dan tak lama andra akhirnya menghentikan aksinya itu."berjanjilah tania kalau kamu akan selalu disamping aku?" Pintanya."iya,aku akan terus disamping kamu sayang,selamanya?sampai maut memisahkan kita?" Jawabnya."maaf atas kelalaian aku ini sehingga membuat kamu diculik seperti kemarin?" Sesalnya.
"Ini bukan kelalaian kamu sayang?justru aku sangat senang dengan penculikan itu?" Katanya."senang??" andra mengerutkan alisnya."oh..jadi kamu menikmati saat diculik sama rian hmm?" Fikirnya.setelah itu andra menjauhkan tubuhnya dari tania dan sekarang raut wajah andra berubah menjadi kesal."bukan gitu sayang?" Kata tania.
Tania pun segera mengubah posisinya yang tadinya dia sedang tiduran sekarang dia duduk menyadar.dia segera menarik lengan andra sehingga membuat mereka berdua berdekatan kembali.sekarang tangan tania beralih kewajah andra lalu menyentuh wajah tersebut dengan lembut.
"Aku senang karena kamu udah nepatin janji kamu?bahwa kamu akan mencari aku disaat aku pergi jauh dari sisi kamu?" Jelasnya.wajah kesal andra kini berubah menjadi berseri."tentu aja aku akan mencari kamu sayang karena kamu adalah istri tercinta aku?" Katanya.
Andra kembali mendekatkan wajahnya ke wajah tania entah kenapa saat ini dia sangat ingin sekali meluapkan rasa rindunya kepada tania setelah beberapa hari tidak bertemu.apa lagi setelah kejadian penculikan itu dia semakin bertambah rindu kepada istrinya ini."aku kangen sama kamu sayang setelah beberapa hari aku diluar kota tanpa kamu?kamu kangen ga sama aku?" tanya andra.
tapi tania hanya mengangguk pelan lalu beberapa saat kemudian andra menaiki kasur yang ditiduri oleh tania.andra tidur disamping tania dengan tangan kirinya yang menyangga tubuhnya.lalu andra kembali menciumi istrinya itu.andra menciuminya mulai dari kening,mata,dan pipi mendapat perlakuan seperti itu tanpa sadar tania mengalungkan tangannya dileher andra.ciuman itu kini beralih ke bibir tania tapi hal itu hanya sebentar saja karena orang yang masuk kedalam kamar tania.
"Khem..khem..ini rumah sakit loh tolong jaga sikap ya?" Sindir irfan yang baru saja masuk bersama papanya andra.reflek tania mendorong tubuh andra untung saja dengan cepat kaki andra menapak kelantai sehingga dirinya tak terjatuh kelantai."akh..ada aja si pengganggunya?" bisik andra.tania hanya bisa menahan tawa saat melihat andra yang sedang kesal karena aktifitasnya tadi diganggu oleh irfan.
andra menatap irfan dengan penuh kekesal."papa?ternyata papa ada disini juga?" tanya tania dengan kikuk."iya tania papa langsung kesini ketika andra bilang kamu masuk rumah sakit,sebenarnya bukan papa aja yang ada disini tapi juga orang tua kamu.sekarang mereka sedang menjenguk dinda karena dinda juga dirawat seperti kamu?mungkin sebentar lagi mereka akan kesini juga?" Jawabnya sambil berjalan menghampiri mereka dan diikuti oleh irfan.
"Ohh?" Tania hanya ber oh ria."gimana keadaan lo tan?" Tanya irfan dengan mencoba menahan tawa karena dirinya sudah mengganggu tania dan andra yang sedang berciuman."baik dong?" Jawabnya sambil tersenyum."eh tania gue kangen tau sama loe,semenjak loe nikah sama andra kita kan jarang ketemuan?" Katanya."sama gue juga kangen sama sahabat gue ini?" Jawabnya.
"Oh ya,kalau loe emang kangen sama gue sekarang loe peluk gue dong?" Pinta irfan untuk memanas - manasi andra."ya udah sini gue peluk?" tania mengiyakan permintaan sahabatnya itu.
Share this novel