bab 65

Romance Completed 2182

Tania langsung mencari keberadaan papanya dan akhirnya dia menemukan papanya juga yang terlihat sedang berbicara dengan beberapa orang.dia pun segera menghampiri papanya lalu meminta papanya untuk pulang dengan alasan dirinya sedang tak enak badan.

Dari kejauhan rian melihat tania dan papanya keluar dari rumahnya."aku tau tania kamu itu sangat cinta dengan andra tapi aku akan buktikan sama kamu kalau cinta aku itu lebih besar dari yang andra punya?aku akan merebut kamu dari andra sayang?" Katanya sambil tersenyum licik.

Tak lama tania dan papanya sampai dirumah mereka,diruang tamu terlihat ibu tari,damar dan dinda yang sedang mengobrol.tania pun langsung menghampiri mereka dan langsung memeluk dinda."hai kakak ipar,kangen?" Kata tania dengan manja.dia ingin melupakan segala kejadian dipesta tadi dan dinda lah yang akan menjadi objek penghibur tania.

"Tania..sana ih?!kamu gangguin kakak aja si?" Kesal damar sambil mencoba melepas pelukan tania."siapa yang gangguin kakak hmm..aku itu cuma lagi pengen manja - manjaan sama kakak iparku yang cantik ini tau gak,jadi lebih baik kakak sekarang jauh - jauh deh?" Jawabnya.dinda hanya tertawa geli ketika melihat kelakuan kakak beradik ini.

"Udah??udah??ini sudah malam lebih baik kalian masuk kamar gih?" Pinta papanya."nanti aja pah tania lagi mau ngobrol sama dinda dulu?" Jawabnya."oke,tapi jangan lama - lama ya?kalau gitu mama sama papa mau kekamar dulu?" Kata mamanya.

Tania dan dinda memang mengobrol tapi hanya beberapa menit saja setelah itu dinda kembali mesra - mesraan dengan kakaknya itu.tentu saja membuat tania yang melihatnya menjadi kesal sendiri.damar dan dinda yang tau hal tersebut pun sudah menyuruh tania untuk masuk kamar tapi dia tak mau.tania lebih memilih tetap disana bersama mereka sambil membaca majalah.

Ketika sedang asik dengan kegiatan mereka masing - masing tiba - tiba saja terdengar suara panggilan telfon dari hp tania."tania hp kamu bunyi tuh?" dinda memberitau tania kalau ada yang menefon dirinya.dia pun segera mengambil hpnya yang terletak diatas meja lalu melihat layar hpnya dan ternyata itu adalah video call dari andra.

Bukannya menjawab video call tersebut tapi malah tania mematikan nya dan menaruh kembali hpnya diatas meja lalu tania kembali membaca majalahnya.tapi tak lama kemudian hp tania berbunyi lagi karena merasa terganggu dengan suaranya damar pun meminta tania untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Tania hp kamu bunyi lagi tuh,diangkat gih siapa tau penting?" Pinta damar.dia kembali menatap layar hpnya dari tempat dia duduk ketika melihat nama andra tertera disana dia pun membiarkan panggilan itu lalu melanjutkan lagi aktifitasnya. jujur dia masih kesal dengan andra jadi dia enggan menerima telfon dari andra.

Melihat tania yang acuh dinda pun langsung mengambil hp tania lalu mengangkat vidoe call dari andra."halo dra?" Sapa dinda.andra sangat kaget ketika melihat dinda yang mengangkat video call darinya."kok kamu yang angkat din?tanianya kemana?" Tanya andra."maaf dra kayaknya tania lagi ga ingin diganggu dulu deh?" Jawabnya.

"Huufft..tania masih arah ya sama aku?" tebaknya."sepertinya si gitu dra?" Jawab dinda sambil melirik damar.mereka bertiga pun terdiam sejenak tapi setelah itu damar membisikkan sesuatu ke dinda.sepertinya damar mempunyai ide untuk andra dan tania seketika itu senyum pun terukir diwajah pasangan suami istri itu.

"Wah dra ko ada perempuan si dikamar kamu?" Kata dinda yang berhasil membuat tania tercengang tapi tania tak mau merespon perkataan mereka dulu.damar dan dinda menahan tawanya ketika melihat ekspresi tania yang sudah berubah walau pun dia belum merespon perkataan mereka.

"Itu sekertaris loe dra wih cantik juga ya kayaknya ada yang bakalan betah nih disana?" Pancing damar.andra sama sekali tak mengerti dengan apa yang mereka katakan karena didalam kamar itu hanya ada dia dan papanya saja tak ada perempuan satu pun disana.tapi setelah melihat mereka berdua main mata kepadanya dia pun menjadi faham dan malah sekarang andra bersekongkol dengan mereka untuk memanas - manasi tania.

"Iya nih tadi pagi bokap suruh sekertaris gue ikut juga,lumayan lah ada yang bantu beres - beres pakaian dan kamar gue?" Jawabnya sambil menahan tawa.tania sudah mulai terpancing oleh emosinya saat mendengar percakapan mereka terlihat sekarang tania sedang membulak - balikkan kertas majalah secara kasar.

"eh tapi ko dia ada di kamar kamu si dra,emangnya kalian sekamar ya?" Timpal dinda."Mm..gitu deh?" Jawab asal andra.Jawaban andra berhasil membuat tania bereaksi kini dia benar - benar tak bisa menahan emosinya.

tania segera melempar kasar majalah yang dia baca tadi keatas meja lalu berjalan menghampiri damar lalu merebut hpnya dari mereka setelah itu dia berbicara kepada andra."ohh jadi gini kelakuan kamu kalau diluar kota tidur satu kamar sama cewe lain hah?!" Marah nya.

Andra hanya tertawa saat melihat tania marah - marah kepadanya tentu saja hal itu membuat tania semakin geram."kok malah ketawa gitu si?!mana cewe nya yang tadi mau aku jambak tuh rambutnya kalau perlu dibikin perkedel sekalian biar ga bisa lagi gangguin suami orang?!" Kesalnya.

"Perempuan yang mana si sayang,ga ada satu perempuan pun ko disini?" Andra mencoba menenangkan tania."DIMANA ORANGNYA HAH?!" Bentak tania.merasa sudah cukup puas membuat hati istrinya itu panas andra pun memberitau semuanya.

"sayang,dengarkan aku ya?aku cuma bercanda doang ko,mana mungkin aku selingkuh dibelakang kamu?aku kan cuma cinta dan sayang sama kamu,kita itu cuma isengin kamu doang ko abisnya aku telfon kamu ga mau jawab makanya mereka lakuin hal itu biar kamu mau ngomong sama aku?" Jelasnya.

Tapi tania tak mau percaya begitu saja kepada andra bagaimana pun tadi andra juga menyahuti perkataan mereka dengan serius sekali."kamu masih ga percaya juga?oke aku akan kasih liat semua ruangan disini biar kamu percaya sama aku?" Katanya.

Andra pun mengalihkan hpnya agar tania biasa melihat suasana didalam kamarnya.ternyata benar disana tak ada seorang wanita pun yang ada hanya papa mertuanya yang sedang tertidur pulas dikasur."gimana masih ga percaya juga?" Tanya andra tapi tania hanya terdiam menatap andra.

"Ha..ha..ha.." dinda dan damar tertawa bersama - sama,tania langsung melihat kearah mereka dengan raut wajah campur aduk antara kesal dan malu."uuppss sorry adik aku yang tercinta?maaf ya kakak tadi ngerjain kamu abisnya si pake sok - sok an acuh gitu?" Ejek damar.

"Kak damar??dinda??kalian rese banget si?" Kesalnya dengan segera dia mengambil bantal kecil yang ada disofa lalu melemparkan nya kearah mereka berdua.damar dan dinda akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana sebelum tania melakukan hal yang lebih lagi terhadap mereka.

Setelah kepergian mereka berdua tania kembali memfokuskan kan dirinya kelayar hpnya."kamu abis dari mana sayang?" Tanya andra ketika melihat polesan make up diwajah tania.karena setau andra istrinya itu tak suka memakai make up terkecuali disaat dirinya sedang pergi kesuatu acara.tapi hal itu lah yang disukai oleh andra dia sangat suka dengan kecantikan alami yang dimiliki oleh tania.

"A-hmm..aku abis temani papa pergi keacara ulang tahun temannya papa tadi soalnya mama lagi ga mau keluar rumah?" Jawab tania dengan sedikit berbohong karena dia tak mau kalau andra sampai tau kalau sebenarnya dia pergi keacara adrian.

"Yah sayang banget ya aku ga bisa temani kamu disana,pasti tadi banyak deh laki - laki yang dekati kamu?" Katanya dengan cemburu."iya si emang banyak tapi sayang udah punya cucu semua,hahaha?" Jawabnya dan tentu saja jawaban tania mengundang tawa andra juga.

"Kamu jangan marah lagi ya sayang,aku ga bisa didiami kamu kaya tadi?" Pintanya."iya aku udah ga marah lagi ko sama kamu?" Jawabnya sambil tersenyum manis kepada andra.dia merasa senang karena tania sudah tak marah lagi dengan nya itu membuat hatinya lega.

"Oke sebagai permintaan maaf aku,kamu mau oleh - oleh apa dari aku?" Katanya.tania terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu di kepalanya."ga deh cukup dengan kamu cepat pulang kesini aja aku udah senang?" Jawabnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience