bab 68

Romance Completed 2182

Mengetahui ada yang datang bertamu kerumahnya rian langsung membungkam mulut ketiga wanita itu dengan lakban lalu dia pun segera keluar dari kamar tersebut dan tak lupa mengunci pintunya lagi."ting..tong" bel rumah terus menerus berbunyi sehingga membuat rian kesal."iya tunggu sebentar!?" Teriaknya.

Setelah sampai didepan pintu utama rian pun seera membuka pintu tersebut.rian sangat kaget ketika melihat 2 orang yang datang bertamu kerumahnya tapi rasa kegetnya itu langsung ditutupinya."wow ada angin apa yang membuat kalian berdua datang kesini pak andra?pak damar?" Sapanya dengan sedikit tersenyum kepada mereka berdua.

"Ga usah basa basi?dimana tania?" Kata andra.dirinya berusaha masuk kedalam rumah tersebut namun langsung dihadang oleh rian."tunggu dulu deh kok kalian cari tania kesini si?" Tanya rian pura - pura tak tau."heh!?udah lah loe jangan pura - pura lagi?!gue tau kok loe kan yang udah nyulik oma gue,istri gue dan adik gue?" Kata damar.

"Ck,sebegitu buruknya kah gue dimata kalian?tapi sayangnya kalian itu salah menilai gue,gue sama sekali ga lakuin itu?jadi sekarang gue minta kekalian untuk pergi dari sini!?hmm andra mungkin tania itu bukan diculik tapi...dia melarikan diri.kamu tau kenapa?karena dia itu sepertinya udah bosen dengan kamu?" Jawabnya.

Andra yang terpancing emosi pun langsung memukul wajah rian setelah itu dia dan damar mendorong tubuh rian sehingga memberi cela untuk mereka masuk kedalam."tania?oma?dinda?" Teriak andra dan damar sambil menelusuri bagian - bagian dari rumah itu.

"Hei!!kalian ga boleh masuk seenaknya aja?!"kesal rian karena mereka berdua sudah masuk kerumahnya tanpa permisi.andra dan damar mulai frustasi karena belum juga menemukan tania,oma dan dinda didalam sana."udah dibilang orang yang kalian cari itu ga ada disini?" Kata rian tapi perkataannya tersebut tak dipedulikan oleh damar dan andra.

mereka terus mencari keberadaan tania dan yang lainnya didalam sana.sampai akhirnya Langkah damar dan andra sama - sama terhenti di depan ruangan yang bertuliskan gudang.mereka berdua berniat membuka ruangan itu tapi dengan segera dihadang oleh rian."CUKUP?!" Bentak rian lalu menepis tangan damar yang akan membuka pintu tersebut."damar loe itu mantan polisi bukan?!tentu loe masih ingat hukuman apa yang pantas untuk perlakuan kalian ini,menggeledah rumah orang tanpa izin?!" Katanya.

Damar langsung menghentikan kegiatannya itu setelah mendengar perkataan rian.dia sempat berfikir ada benarnya juga tentang perkataan rian tadi.apa yang dia lakukan ini adalah kesalahan karena sudah menggeledah rumah rian tanpa surat izin dan tentu saja semua itu ada pasalnya.maka dari itu damar meminta andra untuk menghentikan semua ini."dra kayaknya kita harus menghentikan penggeledahan ini?" Bisik damar."ga mar gue harus lanjutin pencarian tania,gue yakin mereka itu disekap disini?" Kekehnya.

"ANDRA!!GUE BILANG BERHENTI YA BERHENTI!!EMANG LOE MAU KALAU RIAN PANGGIL POLISI UNTUK DATANG KESINI?!" Bentak damar."Oh ya,silahkan?!malah itu bagus banget biar polisi sekalian bantu kita untuk mencari tania dan yang lainnya disini?" Tantangnya.

"Itu seperti suara andra dan kak damar?" Batin tania saat mendengar suara keributan dari luar kamar dan suara itu sangat dia kenali.tania mencoba memfokuskan diri dengan suara itu."iya benar itu suara mereka?hah..aku tau kalian pasti akan datang kesini untuk menyelamatkan kita?sayang...aku didalam?cepat bebaskan kita dari sini?" Lanjutnya.

Tania berusaha membuat kegaduhan agar andra dan damar datang memeriksa ruangan ini."dak..duk..dak..duk.." tania mengguncang - guncangkan kursi yang dia duduki."suara apa itu?" Tanya andra yang mendengar suara kegaduhan dari dalam gudang.

"Sial!!pasti ini perbuatan tania dia ingin memberi kode kepada andra dan damar?!" Batin rian."itu bukan suara apa - apa lebih baik kalian pergi dari sini,karena gue ga segan - segan telfon polisi untuk menangkap kalian berdua?" Elak rian.

Damar langsung menarik tangan andra dengan kasar lalu membawa dia keluar dari rumah itu.andra sempat berontak saat damar membawanya keluar tapi damar terus menarik tangannya."DAMAR LEPASIN TANGAN GUE!?" bentak andra saat mereka sudah berada diluar rumah rian.damar pun langsung melepaskan tangan andra,dia sangat kesal dengan apa yang diperbuat oleh kakak iparnya itu.

"Maafin gue dra,tapi kita harus hentikan perbuatan kita tadi karena gue ga mau kalau rian sampai menelfon polisi?" Jelasnya."loe kenapa jadi lemah gini si?!memangnya loe ga khawatir apa sama dinda hah?" Tanya andra.bukannya menjawab damar malah berjalan dan masuk kedalam mobil andra pun mengikutinya lalu damar meminta andra untuk segera melajukan mobilnya dan berhenti di suatu tempat tak jauh dari rumah rian.

"Loe masih ingin nolong tania dan yang lainnya kan?" Tanya damar dan dibalas dengan anggukkan kepala oleh andra."kalau gitu kita jangan gegabah dra?jika kita berdua ditangkap polisi maka kita ga akan bisa menolong mereka?kita harus bikin rencana dra?" Katanya.

"Terus kita harus gimana?" Tanya andra.damar langsung membisikkan rencananya kepada andra setelah selesai dia menjelaskan rencananya andra pun tersenyum - senyum.keesokan harinya andra dan damar masih ditempat yang sama mereka berdua masih mengintai rumah rian.

Mereka tadi nya sempat putus asa karena rian tak kunjung keluar dari rumahnya itu.tapi ternyata usaha mereka menunggu lama disana membuahkan hasil juga."dra bangun?" Damar berusaha membangunkan andra yang sedang tertidur.

Tak lama andra pun terbangun dari tidurnya."kenapa mar?" Tanyanya sambil mengumpulkan kesadarannya."rian kayaknya mau pergi deh?" Damar mengarahkan matanya ke rumah rian.disana terlihat rian sedang masuk kedalam mobilnya dan setelah itu dia pergi meninggalkan rumahnya.

Damar dan andra menggunakan kesempatan tersebut dengan segera mereka keluar dari mobil lalu berjalan mendekati rumah rian.sesampainya mereka disana ternyata dihalamannya terlihat banyak para penjaga yang menjaga rumah tersebut.

Mereka berdua mencoba mengalihkan perhatian para penjaga tersebut agar mereka bisa masuk kedalam rumah.akhirnya rencana mereka berhasil satu persatu perhatian para penjaga itu teralihkan dan sekarang andra dan damar juga sudah masuk kedalam.

Setelah itu mereka segera pergi kegudang tempat yang belum sempat mereka geledah karena mereka mencurigai kalau tania dan yang lainnya disekap didalam sana.damar membuka pintunya tapi sayang pintu tersebut terkunci."akh..sial pintunya dikunci dra?!" Kesalnya."ya udah kalau gitu kita dobrak aja pintunya?" Saran andra.

Disaat andra bersiap - siap mendobrak pintu itu damar langsung menghentikannya."tunggu dulu dra dari pada kita dobrak pintu nya mending kita cari sesuatu buat buka pintu itu?" Katanya.damar terlihat memikirkan sesuatu namun setelah itu dia merogoh kantong celananya lalu mengambil dompetnya setelah itu dia mengambil sesuatu dalam dompetnya.

"Kita pakai ini?" Damar menunjukkan benda kecil dan pipih kepada andra.lalu damar langsung memasukkan benda itu kelubang kunci dan menggerakkan benda tersebut.andra yang melihat nya hanya bisa tertawa kecil."gue jadi bingung loe itu sebenarnya mantan polisi atau mantan maling si pake bawa benda kayak gitu segala?" Ejeknya sambil menggaruk kepalanya.

"Sembarangan loe kalau ngomong gue itu mantan polisi?Beberapa bulan ini gue selalu bawa benda kayak gini,habisnya kalau gue pulang telat kerumah dinda selalu kunci pintu kamar dan gue ga bisa buka pintu itu karena kunci cadangannya disita sama dia.jadi terpaksa deh gue pakai benda ini?" Jelasnya.

Andra menggeleng - gelengkan kepalanya dia tak menyangka akibat dari perbuatan dinda itu ternyata berguna juga saat genting seperti ini."ya udah buruan buka pintunya?" Perintah andra."sabar dong gue lagi usaha nih?dari pada loe ngoceh ga jelas lebih baik loe bantu gue sini?" Pinta nya.

"Sorry gue ga ahli dalam buka pintu seperti itu Gue bantu do'a aja deh ya?" Kata andra sambil menadahkan kedua tangannya seperti orang yang berdo'a.tak lama terdengar suara "krek" ternyata usaha damar membuahkan hasil pintunya sekarang sudah bisa dibuka.

Andra dan damar langsung masuk kedalam rungan itu.mata mereka kini tertuju kepada sosok dua orang wanita yang sedang duduk dikursi dengan tangan dan kaki yang terikat serta mulut yang dilakban."oma?!dinda?!"Kata andra dan damar secara bersamaan.mereka berdua langsung mendekati dinda dan oma lalu membukakan ikatan dan lakban yang ada pada diri mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience