Explore
Bab 21
Romance
Completed
25593
BAB 21
“Iya, Ma ... Vian segera ke rumah sakit.” Kuletakkan ponsel yang baru saja mendapat telepon dari mama, yang mengabarkan mas Ryan akhirnya siuman.
Aku segera beranjak ke arah dapur, pagi ini mbak Mawar bangun dini hari, sholat tahajud dan kembali berdzikir. Lalu setelah subuh dia beranjak ke dapur katanya ingin memasakkan sesuatu untuk mama dan papa di rumah sakit.
“Sayang, sudah siap?”
Mbak Mawar tersenyum dan memamerkan tempat makanan yang berisi masakannya.
“Mas sudah siuman, Mbak,” ucapku sambil mencomot beberapa brokoli yang telah dimasaknya itu.
Masakan istriku selalu membuatku ketagihan.
“Alhamdulilah,” ucapnya dengan wajah berbinar, nampak kelegaan di wajahnya.
..*****
.”Kau tak boleh masuk!!” Tiba-tiba teriakan mbak Sisca menyambut kedatanganku dengan mbak Mawar di ambang pintu. Mbak Mawar memeluk erat pinggangku.
“Sisca, biarkan Aline dan Vian masuk,” ucap papa sembari memberiku kode untuk masuk ke dalam membuat mbak Sisca mendengus kesal.
Saat pintu terbuka kulihat masku sudah duduk di atas ranjangnya dengan mama dan dokter di sana.
“Mas ...” Aku segera menyapa masku yang tampak senang melihatku.
“Dek, kau di sini juga? Bukankah kau harus sekolah?” tanyanya membuatku mengernyit dan menatap mama.
Dokter memberi isyarat agar aku tak memberikan jawaban dan mencoba memeriksa Ryan lagi yang masih lemah itu.
Mama mendekatiku dan berbisik, “Masmu mengalami amnesia temporer, Dek, karena benturan keras di kepalanya dia tak ingat apa-apa yang dia ingat 10 tahun yang lalu, dan dokter menyarankan jangan terlalu memaksanya biarkan saja sampai pulih lagi,” bisik mama membuatku terhenyak dan menatap mas Ryan lagi.
“Rosaline Prameswari?” Tiba-tiba mas Ryan memanggil istriku yang masih berada di pelukanku.
“Dek kenapa kau dengannya? Kau sudah berhasil menemukannya? Menemukan cinta pertamaku, Dek? Thank you ya, Dek, kau memang bisa diandalkan,” ucapnya membuat kakiku terasa lemas seketika.
Share this novel
Guest User
