BAB 3

Romance Series 57282

Di Vila Angsana

Zafran meraup mukanya untuk kesekian kalinya.Hatinya resah.Setelah menghantar Zara balik,Zafran juga terus balik ke rumahnya.Zafran duduk di atas sofa dan bersandar sambil menutup matanya.Dia cuba mencari ketenangan sebentar.

"Zaf," Datin Aida memanggil lembut anak kesayangannya.Zafran hanya diam tidak menjawab.
"Dah jumpa Zara ke",
Zafran masih diam membisu.Sememangnya dia malas untuk menjawab setiap pertanyaan ibunya itu.
"Nak air tak"
Zafran membuka matanya dan memandang ibunya.
"Stop it mami!i'm not in a good mood now!
Zafran berdiri dan terus melangkah meninggalkan ibunya.Datin Aida hanya melihat anak kesayangannya berlalu pergi.Dia tau anaknya itu langsung tidak menyetujui pernikahan itu.
"Maafkan mami Zaf,Ikutkan hati mami juga tak nak bermenantukan perempuan kampung tu.Tapi mami terpaksa",.Datin Aida terus berlalu masuk ke kamarnya.

Zafran berbaring di atas katilnya.Fikirannya bercelaru mengingatkan tarikh pernikahannya sudah dekat.Hatinya semakin resah.Hatinya tiba-tiba sakit.Bayangan Monalisa tiba-tiba muncul di benaknya.Gadis cantik yang pernah mengisi ruang hatinya satu tika dulu.Menjadi pasangan kekasih Monalisa adalah hal yang paling di ingini oleh setiap pelajar di Universiti OXFORD dahulu.Zafranla lelaki bertuah itu.Dengan wajahnya yang tampan, ala-ala pan asia,kekayaan yang dimilikinya menjadikan dirinya cukup pekej untuk menjadi kekasih monalisa.mereka menjalin asmara sehinggalah tamat Ijazah Sarjana muda di Universiti Oxford dalam bidang perniagaan.Sehinggalah saat Zafran sudah kembali ke Malaysia,mereka masih sering berhubung.penantian itu bagikan satu penyiksaan bagi Zafran.Cinta jarak jauh hanya dihubungkan melalui telefon cukup membuat Zafran semakin merindui kehadiran Monalisa.Oleh itu,Zafran membuat keputusan mengahwini Monalisa.Menjadikannya suri hati buat dirinya selama-lamanya.Apabila Zafran menyuarakan hasrat hatinya menyunting Monalisa sebagai teman hidupnya kepada kedua orang tuanya.Mereka setuju demi kebahagiaan putera kesayangan mereka itu.Kebahagiaan jelas terpancar di wajahnya.Zafran mengambil keputusan memberi kejutan kepada Monalisa.Kedatangannya di kota Leon Sepanyol dirahsiakan untuk memberi kejutan besar kepada cinta hatinya itu.Berpandukan alamat yang telah diberikan oleh Monalisa saat masih menuntut di Oxford dahulu,Zafran berhenti tepat depan rumahnya Monalisa.

"Hello madam.Good evening, which One Monalisa house",tanya Zafran kepada perempuan tua yang sedang menanam bunga di halaman rumah besar berwarna putih itu.Wanita tua itu memberikan Zafran senyuman manis.

"I'm Monalisa mother.may i help you dear,"

Zafran tersenyum.Dia bersyukur kerana dipermudahkan urusannya mencari rumahnya Monalisa.

"i'm zafran.monalisa friend.may i ecounter Monalisa please",
"Oh dear,Monalisa is not here right now.she and her husband go to supermarket",jawab ibu Monalisa.

Zafran terkaku!

Monalisa dah berkahwin.zafran menggeleng kepala tanda tidak percaya.Baru semalam mereka saling berhubung,amat mustahil jika Monalisa sudah berkahwin.Otak Zafran ligat mencari alasan.

"Mungkin Monalisa yang perempuan tua ini maksudkan orang lain,"gumman Zafran sendiri.Saat masih termangu memikirkan kebenaran,sebuah kereta jenama Dasia Logan berwarna putih berhenti tepat di perkarangan rumah itu.Seorang lelaki turun dan lantas membuka pintu di sebelahnya.Monalisa keluar dari kereta itu sambil dipimpin oleh suaminya itu.Monalisa tidak menyedari sepasang mata tajam sedang memerhatikan dirinya yang sarat mengandung.Betapa hancur luluhnya hati Zafran melihat cinta hatinya kini bersama orang lain.Tawa mesra antara Monalisa dan suaminya terhenti saat pandangan mata Zafran dan Monalisa bersatu.wajah Monalisa bertukar menjadi pucat.Di situ ada Zafran.Bekas kekasihnya satu masa dulu.Dengan langkah yang longlai.zafran mendekati Monalisa.Direnungi anak mata Monalisa sedalam dalamnya.

"Monalisa,thanks For everything",

Monalisa terkedu tak mampu berkata apa-apa.Selesai Zafran berkata-kata,dia terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari Monalisa.Walau berat melangkah,Zafran tetap gagahi mengatur satu persatu langkahnya.Air mata terus mengalir deras di pipi.Hatinya sangat sakit.Luka yang ada di hatinya sudah tidak mampu di ubati lagi.

Tok! Tok!

"Zaf,"

Zafran tersentak.Memori bersama Monalisa terus hilang dari ingatannya.

"Zaf,"

Datin Aida terus memanggil-manggil Zafran.

"Turun makan,makan malam dah siap terhidang.Turunlah,papa sudah lama menunggu kamu turun makan bersama",laung Datin Aida.
Zafran hanya menjawab sepatah kata.

"Ahh!! mengapa harus terus memikirkan perempuan yang tidak pernah menghargai perasaan orang lain",

"Perempuan semua sama saja,tidak pernah setia!",kata Zafran.Mengingatkan Zara,Zafran semakin benci.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience