Gagal Total

Romance Series 4504

Usia matang tidak jaminan seorang pria menjadi pakar dalam percintaan sekalipun memiliki pesona tampan rupawan, tajir melintir dan pesona menaklukan semua kaum hawa, salahnya Darren Harold, CEO sukses, tampan, kaya raya namun minim pengalaman soal dunia per merah jambuan.

Terbukti sejak siang selepas meeting Darren yang sibuk mengutak-atik laptopnya membaca sejumlah artikel mengenai trik sukses kencan, bagaimana cara menyenangkan hati pasangan dan lainnya.

"Boss, mau Saya pesankan makan siang? Atau ada pekerjaan yang bisa Saya bantu?" Lukman asisten Darren yang melihat si Boss sejak tadi tak berhenti melakukan sesuatu di laptopnya namun heran tak biasanya tidak melibatkan dirinya kalau memang itu soal perusahaan.

"Aku tidak lapar! Sudah Kau keluar saja. Mengganggu konsentrasiku saja!" usir Darren yang sebetulnya takut Lukman tahu apa yang sedang Ia lakukan.

"Jangan berisik!" Darren segera memberi kode Lukman agar diam.

"Assalamualaikum, Kamu sedang sibuk Sayang?"

Ekspresi wajah Lukman yang menahan tawa melihat kebucinan si Boss galaknya saat menerima telepon dari calon istrinya.

Melihat Lukman yang meringis menahan tawa, Darren dengan tatapan tajam mengancam berhasil membungkam tawa Lukman.

Lukman berhasil melirik sekilas ke arah laptop Darren saat si pemilik sedang asik berbincang mesra dengan sang pemilik hati.

"Rupanya Si Boss malam ini sepertinya mau kencan sama Bu Boss." bisik hati Lukman melihat artikel yang masih muncul di layar laptop Darren.

"Kenapa Kamu masih disitu Lukman?"

Darren kembali dalam wajah juteknya selesai menutup teleponnya.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa besok Tuan Takashi bersedia menemui Tuan sebelum kembali ke Jepang pukul 10 pagi."

"Ok. Kabari pada Mereka Aku bersedia. Lalu apalagi?" Darren menanyakan karena Lukman masih berdiri.

"Tidak Boss. Saya cuma sedang terpikir akan mengajak Susi staf HRD nonton, kebetulan ada Film romantis yang sedang tayang dibioskop. Tapi baru saja Ibu Saya meminta untuk diantar. Ya batal deh!" pancingan dilepas Lukman apakah akan dimakan oleh si Boss.

"Saya suruh kerja malah pacaran Kamu sama staf HRD! Lanjutkan pekerjaanmu Lukman jangan pacaran terus!"

"Baik Boss. Kalau begitu Saya permisi!"

"Nonton? Sepertinya ide bagus! Aku chat Mikha sekarang!"

Lukman yang masih berada di balik pintu ruang kerja Darren melihat Si Boss yang sedang tersenyum bahagia.

"Si Boss ampun deh! Masa kencan aja pake lihat di google!"

Lukman menepuk jidatnya kemudian berlalu meninggalkan Boss Galaknya yang sedang kasmaran.

Bagai gayung bersambut ternyata ajakan Darren diterima Mikhayla yang memang sebetulnya ia sedang ingin menonton Film Korea yang saat ini sedang tayang dibioskop.

Sementara Darren yang tidak tahu Film apa yang dimaksud Lukman hanya menikmati euforia kebahagiaan ini adalah kencan perdana menonton bioskop berdua Mikhayla.

Sudah sangat amat lama Darren tidak pernah menginjakan kakinya ke bioskop.

Karena sebenarnya ia tidak hobi dan memang mayoritas Mereka yang kebioskop akan diisi oleh pasangan muda mudi sedangkan mohon maaf nih perlu Author ingatkan Darren itu kan mantan Jomblo Senior saudara-saudara.

"Kita mau nonton Film apa?" Darren sok tahu berlaga seakan ia membayangkan Mikhayla memilih film yang sesuai ekspektasinya.

"Ini! Aku mau nonton film ini!" Mikhayla menunjuk Film Korea dengan pemain aktor favorinya.

"Ini?" wajah dengan dahi terangkat memastikan benarkah pilihan sang belahan jiwa.

Darren tidak menyangka bahwa Film yang dimaksud adalah Film Korea.

"Iya. Kenapa? Kau tidak mau?" wajah Mikhayla mulai mengerut.

"Tidak apa-apa. Ayo Kita tonton film ini!"

Meski dalam hati Darren ini pertama kalinya ia menonton Film Korea padahal selama ini sering kali Darren mengejek Divya saat antusias dan heboh saat menonton drakor.

Seakan senjata makan Tuan, kali Darren harus ikut senang, dari pada melihat pujaan hatinya merengut dan berujung pecah temberang.

Tak lupa sebagai pelengkap menemani acara menontonnya dengan khidmat, Darren memesan makanan dan minuman sebagai pendamping menghabiskan waktu selama kurang lebih 120 menit dalam bioskop.

Darren menatap wajah Mikhayla yang sejak tadi tersenyum bahagia seakan bertemu pacar.

"Eits, padahal jika denganku calon suaminya Mikha tidak selebar ini senyumannya?" batin Darren.

"Kau senyum terus Sayang, seneng banget ya?"

"Aktor yang main Film ini, aktor idolaku!" wajah dan manik cokelat Mikha berbinar-binar.

"Ganteng mana denganku?" Darren mulai posesif saat mendengar jawaban Mikha.

Belum sempat dijawab ruangan theater sudah gelap dan Film mulai diputar.

"Oppa, Saranghe!" Mikhayla dan perempuan lain dalam bioskop histeris saat aktor tampan dalam film tersebut muncul.

"Hah, ganteng Aku kemana-mana!" batin Darren cemburu hanya dengan melihat aktor favorit Mikhayla.

Tidak seperti bayangan Darren dalam lamunannya ia bisa romantis didalam bioskop dengan Mikhayla nyatanya Mikhayla begitu fokus menonton dengan tatapan memuja pada layar besar dihadapannya sambil menikmati popcorn caramel dan segelas lemon tea.

Tidak mau mengganggu kesenangan wanita yang semakin hari makin dicintainya tanpa sadar Darren terlelap, hingga tidur dan tentunya acara kencan romantis di dalam bioskop gagal total.

Tanpa terasa film yang Mereka, eits,,, maksudnya Mikha ya, Darren tidak termasuk karena Ia tidur sepanjang Film diputar.

"Dar, bangun. Filmnya sudah selesai!" Mikhayla mengguncang lengan kekar Darren dan berhasil membangunkan pria tampan disebelahnya.

Mikhayla yang melihat wajah bantal Darren seketika terpesona dengan ketampanan calon suaminya meski baru bangun tidur masih tetap tampan.

"Aku tahu Aku tampan. Sudah jangan lama-lama nanti kamu semakin jatuh cinta padaku Sayang!" Darren meregangkan tubuhnya tersenyum saat mendapati Mikhayla memandang intens dirinya.

"Pede bener sih jadi orang! Gantengan Oppaku tadi!" Mikhayla mengalihkan pandangannya tak ingin rona merah dan malunya saat ketahuan memandangi wajah Darren.

"Sebentar lagi, Kamu akan puas melihat aku setiap hari, bahkan tidak hanya wajahku saja, tapi semuanya!" Darren mengedipkan sebelah matanya menggoda Mikhayla.

"Kau ini sekarang semakin mesum Darren Harold!" Mikha berjalan melangkah keluar lebih dulu.

Darren tertawa melihat Mikha salah tingkah dan segera menyusul belahan jiwanya.

"Ayo Kita makan dulu! Aku lapar sekali setelah tidur!"

Darren dan Mikha kini menikmati makan malam berdua di sebuah restoran yang menyuguhkan suasana romantis pada malam hari.

Suasana outdoor memanjakan mata para pengunjung selagi menikmati makanan ditemani taburan bintang dan diselimuti cahaya bulan menambah syahdu.

Obrolan ringan diselingi candaan seiring berjalannya waktu menuju pernikahan perlahan membawa keduanya sedikit demi sedikit mulai mengenal satu sama lain.

Jujur Darren akui semakin hari rasa cintanya pada Mikhayla semakin bertambah.

Begitupun Mikha meski belum sekalipun Ia secara gamblang mengatakan I Love You pada Darren tapi rasa nyaman dan rindu sudah ada dihatinya untuk Darren.

Benar yang dikatakan orang, cinta bisa datang karena terbiasa, dan cinta bisa hilang karena pengkhianatan dan rasa kecewa.

Tak banyak kata yang saat ini Mereka utarakan mengenai cinta dan hati, namun pandangan dan sikap keduanya membuktikan bahwa cinta itu telah tumbuh bersemi di hati keduanya.

Namun bukan hidup namanya jika mulus tanpa onak berduri.

"Darren. Long time no see!"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience