Aku Ingin Menikah

Romance Series 4504

Divya turun dari mobil melangkah anggun dalan balutan dress hitam panjang dengan sebelah bahu terbuka dan belahan panjang yang memperlihatkan kaki jenjang putih mulus dan sexy.

"Wow, Nona Divya you look so beautiful!" Mr. Kim menyambut wanita yang sejak pagi tadi telah mencuri hatinya.

Mikha perlahan melepaskan tangannya yang dijabat lama oleh Mr. Kim.

Tidak hanya Mr. Kim yang terpesona dengan kecantikan Divya malam ini, Arjuna bahkan tak mengedipkan matanya pada Divya.

Tatapan tak suka Arjuna saat Mr. Kim begitu memuja Divya hingga hampir saja Arjuna ingin sekali menyambar tangan wanita yang dijabat erat oleh Mr. Kim.

"Mr. Kim, maaf Tuan Darren tidak bisa ikut bergabung, karena ada hal mendesak jadi harus kembali ke Jakarta." Divya memilih tak membalas tatapan Arjuna meski ia menyadari mata Arjuna seakan menguasai Divya.

"Sayang sekali but it's ok. Mari Nona Divya Aku akan memperkenalkan dengan yang lain."

Mr. Kim mengajak Divya untuk bertemu sejumlah pengusaha kelas atas di Korea Selatan.

Kepribadian Mr. Kim yang hangat ternyata memiliki sisi humoris pula.

Entah mengapa berkali-kali Arjuna melihat Divya tertawa dan tersenyum oleh jokes Mr. Kim.

Arjuna meneguk minumannya, membasahi kerongkongannya yang kering, menyirami hatinya yang panas terbakar cemburu.

Seketika musik berganti dengan mode slow.

Itu artinya saatnya berdansa bagi para tamu undangan.

"Maukah Kamu berdansa denganku, Nona Divya?" Mr. Kim mengulurkan tangannya mengajak Divya berdansa.

Divya ragu apakah Ia harus menerima, namun melihat Arjuna seketika membuang muka padanya, Divya menerima ajakan Mr. Kim.

Anggukan Divya tentu saja membuat Mr.Kim tersenyum bahagia.

Semua mata yang memandang melihat kagum kearah Mr. Kim dan Divya.

Tampan dan Cantik.

Pria berwajah ala opa korea sedang wanitanya berparas bule sungguh pemandangan yang mampu memukau pasang mata yang hadir.

Tidak terkecuali bagi Arjuna, ia seakan terbakar api cemburu, meski hati kecilnya menyadari bahwa ia telah bodoh selama ini menyia-nyiakan perasaan Divya padanya.

Kini Arjuna merasakan sakit yang luar biasa saat wanita yang mulai mengisi relung hatinya dipeluk Mr. Kim teman sekaligus rekan bisnis Arjuna.

Divya melepaskan rangkulan Mr. Kim di pinggangnya saat musik selesai.

Mr. Kim yang masih terpana oleh kecantikan Divya tidak sadar bahwa telah usai.

"Sorry, Aku tidak menyadarinya."

"Mr. Kim, Aku permisi kebelakang."

Divya segera menuju toilet.

Divya tak melihat keberadaan Arjuna.

Divya memasuki toilet dan menuntaskan apa yang sejak tadi ia tahan.

"Duh, lega rasanya."

Divya mematut dirinya di cermin toilet.

Berjalan keluar hendak kembali ke Ballroom.

"Ikut Aku!"

Divya terkejut saat tangannya ditarik secara tiba-tiba.

"Dokter Arjuna! Ada apa! Mau kemana?"

Arjuna tidak mempedulikan pertanyaan Divya terus menggandeng tangan Divya membawanya menuju mobil.

"Aku harus kembali ke dalam Mr. Kim akan mencariku!"

Divya yang berhasil melepas genggaman Arjuna saat pria itu memintanya masuk mobil.

Tanpa menjawab Arjuna justru membuka jas miliknya dan memakaikannya pada Divya.

Divya terkejut terlebih saat Arjuna memasang jas miliknya pada dirinya.

Tangan Arjuna melingkar melewati tubuh Divya hingga jarak keduanya begitu dekat hingga Divya melihat wajah Arjuna yang datar namun tatapannya dalam.

Divya dapat merasakan hembusan hangat nafas Arjuna seketika jantung Divya berdebaran tak terkendali.

"Pakai ini, udara malam terasa begitu dingin. Masuklah. Tidak usah kembali kedalam." dengan tenang Arjuna mengatakannya selesai memakai Jas miliknya pada Divya.

"Urusanku belum selesai dengan Mr. Kim."

"Urusan Kita yang masih belum selesai. Ikutlah denganku. Aku tidak akan macam-macam. Percayalah!"

Riwayat penculikan yang pernah dialami Divya sedikit banyak menyisakan overthingking terhadap situasi seperti ini.

Arjuna mengerti oleh karena itu ia mengatakannya agar Divya tidak paranoid.

Divya menuruti perkataan Arjuna masuk kedalam mobil kemudian pergi meninggalkan pesta.

*

"Aku ingin menikahi putri Anda, Mikhayla!"

J E G E E E R !

Dengan penuh keyakinan Darren mengatakannya.

Tentu saja kata-kata Darren membuat Mommy Tasya, Mainaka dan tentunya Mikhayla terkejut.

"Darren! Jangan bercanda!" Mikhayla melotot pada Darren ia merasa Darren diluar batas.

"Apa-apaan Es Balok becanda ga lihat sikon!" batin Mikha.

"Ayo Kita pulang. Aku tidak punya waktu mendengarkan omong kosong!" Abimana mengajak Mikhayla dan istrinya meninggalkan Darren.

"Tunggu Tuan," Darren kembali menahan lengan Abimana, kali ini Darren balasa menatap Abimana yang sudah melotot sempurna pada Darren siap menerkam.

Melihat wajah Abimana semakin marah Darren tak gentar.

"Aku bersungguh-sungguh dengan apa yang Aku ucapkan. Aku ingin menikahi putrimu, Tuan Abimana. Aku mencintai putrimu Mikhayla Zalindra Permana!" Darren menatap pria paruh baya yang wajahnya mengeras sekan menahan amarah karena ada pria lancang yang mau menikahi putri kesayangannya.

Abimana melepaskan tangan Darren yang berada di lengannya, menatap tajam pada pria tampan di hadapannya.

"Buktikan jika yang Kau katakan benar anak muda! Karena bagi pria sejati tindakan lebih terbukti tidak hanya sekedar janji!" Abimana menyeringai sebelum menggandeng kembali Mikhayla membawanya pulang.

"Are you Serious?" Mainaka dengan wajah menatap rekan bisnisnya.

"Katakan pada Tuan Abimana, besok tunggu dirumah Aku akan datang bersama kedua orang tuaku!"

Darren menepuk bahu Mainaka sebelum ia pergi bergegas pulang ke rumahnya menemui Daddy Daniel dan Mommy Syahla.

Darren keluar dari mobilnya, asistennya Lukman tidak berani menanyakan apapun meski ia melihat langsung kejadian di Brevilia Hotel hanya mengikuti langkah Darren memasuki Kediaman Daniel Harold.

"Assalamualaikum." Darren mengucap salam saat menemui kedua orang tuanya yang sedang duduk santai sedang menonton.

"Waalaikumsalam. Sudah kembali Dar? Bukankah Kamu ada meeting dengan Mr. Kim?" Daddy Daniel menatap Darren yang terlihat nafasnya lebih memburu.

"Dad, Mom ada yang ingin Aku sampaikan pada Kalian. Dengarkan baik-baik apa yang Aku katakan ini serius tidak bercanda. Aku ingin Daddy dan Mommy besok datang bersamaku kerumah Tuan Abimana karena Aku ingin menikah dengan Mikhayla." Darren dengan yakin tanpa keraguan.

"Kau tidak main-mainkan atau sedang ngeprank Mom kan Dar?" Mommy Syahla menatap wajah putra sulungnya.

"Apakah Daddy dan Mommy bersedia? Aku sungguh-sungguh dengan perkataanku Dad, Mom!" Darren kembali wajahnya tidak sedikitpun menyiratkan candaan.

"Kamu tahu Tuan Abimana seperti apa, jika ini hanya main-main, Kau salah pilih!" Daddy Daniel menatap netra biru yang persis sama dengan miliknya.

"Aku tidak main-main. Mungkin Daddy dan Mommy terkejut, tapi Aku sungguh-sungguh ingin menikahi Mikhayla, Aku mohon Daddy dan Mommy besok datang keumah Tuan Abimana bersamaku karena aku betul-betul mencintai Mikha."

"Dad, ayolah. Jawab! Kau tidak senang Darren putramu si Es Balok akhirnya bisa jatuh cinta." Mommy Syahla terharu mendengar Darren mengungkapkan jatuh cinta pada seorang wanita.

"Baiklah Dar, besok Kita akan kerumah Tuan Abimana. Namun kamu harus siap jika Tuan Abimana menolakmu." Daniel dengan wajah masih serius menatap Darren melihat kesungguhan dimata putranya.

"Terima kasih Mom, Dad."

Darren memeluk kedua orang tua sambil tersenyum ia tak sabar menunggu besok menemui kedua orang tua Mikhayla.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience